• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.1 Kajian Teori

2.1.2 Kualitas Pembelajaran

2.1.1.2 Keterampilan Guru

Keterampilan dasar mengajar (teaching skills) adalah kemampuan atau keterampilan yang harus dimiliki oleh seseorang yang berpfofesi sebagai guru agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan professional (Zainal Aqib, 2013:83). Sedangkan menurut Rusman (2014:80), ketrampilan dasar mengajar merupakan suatu karakteristik umum dari seseorang yang behubungan dengan pengetahuan dan ketrampilan yang diwujudkan melalui tindakan. Keterampilan dasar mengajar ini berkenaan dengan beberapa kemampuan atau keterampilan yang bersifat mendasar dan melekat harus dimiliki dan dikuasai oleh setiap orang yang berprofesi sebagai guru, karena dengan keterampilan dasar mengajar bahwa mengajar bukan sekedar proses menyampaikan pengetahuan saja, akan tetapi menyangkut aspek yang lebih luas seperti: pembinaan sikap, emosional, karakter, kebiasaan dan nilai-nilai.

Dalam Zainal Aqib (2013:84-101), macam-macam komponen dasar mengajar sebagai berikut:

a) Keterampilan bertanya

Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respons dari seseorang yang dikenai. Kemampuan ini harus dikuasai oleh seorang guru sebab dalam setiap pembelajaran guru selalu mengajukan pertanyaan. Kemampuan bertanya ini terdiri dari kemampuan bertanya dasar dan kemampuan bertanya lanjut.

Tujuan dari memberikan pertanyaan adalah: (1) merangsang kemampuan berpikir siswa dalam pembelajaran; (2) membantu siswa dalam belajar; (3) mengarahkan siswa pada tingkat interaksi belajar yang lebih mandiri; (4) meningkatkan kemampuan berpikir siswa dari kemampuan berpikir tingkat rendah ke tingkat yang lebih tinggi; (5) membantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran yang dirumuskan sebelumnya.

Komponen-komponen ketrampilan bertanya menurut Uzer Usman (1992:85) dalam Rusman (2014:82) adalah:

1) Jelas dan mudah dimengerti siswa; 2) Berisi informasi yang cukup;

3) Difokuskan pada suatu masalah atau tugas tertentu;

4) Berikan waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir sebelum menjawab pertanyaan;

5) Berikan pertanyaan kepada seluruh siswa secara merata; 6) Berikan respons yang ramag dan menyenangkan;

7) Tuntunlah jawban siswa sehingga mereka dapat menemukan sendiri jawaban dengan benat.

b) Keterampilan memberi penguatan

Penguatan merupakan respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut, yang memberikan dorongan bagi siswa untuk meningkatkan penampilanya.

Tujuan dari memberikan penguatan tersebut adalah (1) meningkatkan perhatian siswa; (2) melancarkan atau memudahkan proses belajar sehingga adanya respon positif dari siswa; (3) membangkitkan dan mempertahankan motivasi siswa untuk semangat belajar; (4) mengontrol atau mengubah sikap yang mengganggu ke arah tingkah laku belajar yang merespon negatif terhadap pembelajaran; (5) mengembangkan dan mengatur diri sendiri dalam belajar; serta (6) mengarahkan kepada cara berpikir yang baik.

Dalam Rusamn (2014:85), ada beberapa cara memberikan penguatan, yaitu: 1) Penguatan kepada pribadi tertentu harus jelas kepada siapa ditunjukan;

2) Penguatan kepada kelompok siswa dengan memberikan penghargaan kepada kelompok siswa yang dapat menyelesaikan tugas dengan baik;

3) Pemberian penguatan dengan cara sesegera mungkin; 4) Variasi dalam penggunaan penguatan.

c) Keterampilan menggunakan variasi

Menggunakan variasi diartikan sebagai perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk menungkatkan motivasi siswa, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan.

Tujuan lain menggunakan variasi adalah: (1) memelihara dan meningkatkan perhatian siswa terhadap hal-hal yang berkaitan dengan aspek belaja di kelas; (2) meningkatkan kemungkinan berfungsinya motivasi rasa ingin tahu melalui kegiatan investigasi dan eksplorasi; (3) membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah.

Variasi dalam pembelajaran diantaranya variasi dalam gaya mengajar, dalam menggunakan media dan bahan pelajaran; serta dalam pola interaksi dan kegiatan. d) Keterampilan menjelaskan

Menjelaskan berarti mengorganisasikan materi pelajaran dalam tata urutan yang terencana secara sistematis, sehingga dengan mudah dapat dipahami oleh siswa. Tujuan guru harus menguasai ketrampilan menjelaskan yaitu: (1) membimbing siswa dalam memahami konsep, hukum, prinsip maupun prosedur; (2) membimbing siswa menjawab pertanyaan “mengapa” secara bernalar; (3) melibatkan siswa untuk berpikir; (4) mendapatkan balikan mengenai pemahaman siswa; serta (5) menolong siswa menghayati berbagai proses penalaran.

Komponen-komponen dalam ketrampilan menjelaskan dalam Rusman (2014:87) yaitu:

1) Merencanakan, guru membuat perencanaan pembelajaran dengan membuat perangkat pembelajaran;

2) Penyajian suatu penjelasan dengan memperhatikan kejelasan, penggunaan contih dan ilustrasi, pemberian tekanan, dan penggunaan balikan.

e) Keterampilan membuka dan menutup pelajaran

Membuka pelajaran diartikan dengan perbuatan guru untuk menciptakan suasana siap mental dan penuh perhatian pada diri siswa. Sedangkan menutup pelajaran adalah kegiatan guru untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Maksudnya adalah memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa, dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar-mengajar serta kegiatan guru dalam mengakhiri kegiatan inti pelajaran.

Tujuan dari kegiatan membuka dan menutup pelajaran adalah: (1) membangkitkan motivasi dan perhatian; (2) membuat siswa memahami batas tugasnya; (3) membantu siswa memahami hubungan berbagai materi yang disajika; serta (4) membantu siswa mengetahui tingkat keberhasilanya.

Dalam Zainal Aqib (2013:89-90) komponen membuka dan menutup pelajaran diantaranya:

Membuka pelajaran hal-hal yang dilakukan: 1) Menarik perhatian siswa;

2) Menimbulkan motivasi dengan cara kehangatan dan keantusiasan, menimbulkan rasa ingin tahu, mengemukakan ide yang bertentangan dan menimbulkan minat siswa;

3) Memberikan acuhan dengan cara menggunakan tujuan dan batas-batas tugas, menyarangkan langkah-langkag yang akan dilakukan, mengingatkan masalah dan mengajukan pertanyaan;

4) Membuat kaitan dengan mengajukan pertanyaan apersepsi dan merangkum pelajaran yang lalu.

Menutup pelajaran hal-hal yang dilakukan: 1) Meninjau kembali dengan merangkum;

2) Mengadakan evaluasi pengasaan siswa dengan mendemonstrasikan keterampilan, menerapkan ide baru, mengekspresikan pendapat sendiri dan memberikan soal tertulis;

3) Memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah. f) Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil

Diskusi kelompok kecil adalah ketrampilan melaksanakan kegiatan membimbing siswa agar dapat melaksanakan kegiatan membimbing siswa agar dapat melaksanakan diskusi kelompok kecil dengan efektif.

Tujuan dari membimbing diskusi kecil diantaranya : (1) berbagi informasi dan pengalaman dalam memecahkan masalah; (2) meningkatkan pemahaman atas masalah penting; (3) meningkatkan keterlibatan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan; (4) mengembangkan kemampuan berpikir dan berkomunikasi; serta (5) membina kerja sama yang sehat, kelompok yang kohesif dan bertanggung jawab.

Komponen-komponen yang perlu dikuasai guru dalam membimbing kelompok kecil dalam Rusman (2014:89):

1) Memusatkan perhatian kepada siswa;

2) Memperjelas masalah uantuk menghindarkan kesalahpahaman dalam memimpin diskusi;

3) Menganalisis pandangan siswa;

4) Memberikan kesepakatan untuk berprestasi; 5) Menutup diskusi;

6) Menhgindari adanya yang mendominasi/memonopoli pembicaraan dalam diskusi.

g) Keterampilan mengelola kelas

Keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya ke kondisi yang optimal jika terjadi gangguan, baik dengan cara mendisiplinkan ataupun melakukan kegiatan remedial. Sehinggga dapat mendorong siswa untuk mengembangkan tanggung jawab individu maupun klasikal dalam berperilaku yang sesuai dengan tata tertib serta aktivitasyang sedang berlangsung.

Komponen ketrampilan mengelola kelas dalam Rusman (2014:90) diantaranya:

1) Ketrampilan berhubungan dengan pemelihariaan kondisi belajar seperti menunjukan sikap tanggap, memberikan perhatian, memusatkan perhatian kelompok;

2) Ketrampilan berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimah.

h) Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan

Mengajar kelompok kecil dan perorangan diartikan sebagai suatu tindakan seorang guru yang menghadapi banyak kelompok kecil serta banyak siswa yang masing-masing diberi kesempatan belajar secara kelompok maupun perorangan. Dalam mengajar guru memiliki peranan sebagai organisator kegiatan pembelajaran, sumber informasi bagi siswa, pendorong bagi siswa untuk belajar, penyedia materi, pemberi bantuan kepada siswa sesuai kebutuhan dan peserta kegiatan yang mempunyai hak dan kewajiban seperti peserta yang lainnya.

Komponen ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan dalam Zainal Aqib (2013:98) diantaranya:

1) Ketrampilan mengadakan pendekatan secara pribadi;

2) Ketrampilan mengorganisasikan dengan memberi orientasi umum, membentuk kelompok yang tepat;

3) Ketrampilan membimbing dan memudahkan belajar;

4) Ketrampilan merencanakan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. i) Ketrampilan menggunakan media pembelajaran

Media pembelajaran ialah saran pembelajaran digunkan sebagai perantara dalam proses pembelajaran. Prinsip menggunakan media yaitu tepat guna, berdaya guna dan bervariasi.

Dalam penelitian ini, indikator keterampilan guru dalam pembelajaran IPS dengan Model Course Review Horay Berbantuan Media Audio Visual (1) Mengkondisikan siswa agar siap dan termotivasi dalam mengikuti pelajaran, (2) Melakukan apersepsi, (3)Menyampaikan tujuan pembelajaran, (4) Menyampaikan

materi dengan bantuan media Audio Visual, (5) Membimbing siswa dalam diskusi dan penyampaian hasil diskusi, (6) Memberikan pertanyaan kepada siswa tentang hasil diskusi untuk menggali pengetahuan siswa, (7) Mengelola kelas dalam pembelajaran melalui Model Course Review Horay, (8) Memberikan penguatan terhadap hasil kerja siswa, dan (9) Menutup pelajaran.

Dokumen terkait