• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2. Keterampilan Menjumlah dan Mengurangkan

Keterampilan berasal dari kata dasar terampil yang berarti kecekatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Keterampilan dapat diartikan sebagai kepandaian yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan dengan cepat dan benar (Soemarjadi, dkk 2001:2). Menurut Nurhasanah dalam Kamus Besar Bergambar Bahasa Indonesia juga menyatakan bahwa keterampilan adalah cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan

dalam mengerjakan sesuatu, bila melakukan sesuatu hal hasilnya akan baik (Nurhasanah 2007:795). Menurut TIM PPPB dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia I menyatakan bahwa keterampilan adalah kecakapan, kecakapan seseorang untuk menyelesaikan suatu tugas dan dapat diselesaikan dengan cepat, tepat, serta benar (TIM PPPB. 1996. Kamus Besar Bhasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Halaman 935)

Dari pernyataan di atas dapat di simpulkan bahwa keterampilan adalah keahlian yang dimiliki seseorang yang meliputi kecekatan, kecepatan, dan ketepatan untuk menghadapi suatu permasalahan, yang dimaksudkan dalam hal ini adalah permasalahan dalam pembelajaran khususnya Matematika penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

b. Keterampilan Menjumlah

Keterampilan menjumlah dapat diartikan dari pengertian keterampilan dan menjumlah. Keterampilan berarti kecakapan, kecepatan, dan ketepatan. Sedangkan menjumlah adalah hasil dari penambahan dua atau lebih bilangan atau besaran. Maka keterampilan menjumlah memiliki arti kecepatan, ketepatan, dan kecakapan yang dimiliki seseorang untuk menghitung penambahan dari dua bilangan atau lebih (Hollands 1984:55). Dalam Seri Ensiklopedia Anak A-Z Matematika, David Glover menyatakan addition is finding the total of two or more numbers the plus (+) in an addition sum show

that number are being added together. Menjumlah adalah cara menemukan

jumlah total dua bilangan atau lebih dengan menggunakan tanda “+” (David Glover 2006:4). Dalam Ensiklopedia Matematika, Negoro menyatakan bahwa menjumlah adalah operasi yang dipergunakan untuk memperoleh jumlah dari dua bilangan. Keterampilan menjumlah adalah kemampuan yang digunakan menyelesaikan operasi hitung untuk memperoleh jumlah dari dua bilangan (Negoro 2003 :260).

Negoro dalam Ensiklopedia juga memperkuat pernyataannya dengan teori berikut pengajaran awal untuk keterampilan menjumlah menggunakan

langkah-langkah pembelajaran teori Brunner yaitu dari konkrit, semi konkrit, dan terakhir abstrak (Negoro 2003:262).

1) Anactive (konkrit)

Peragaan menggunakan benda-benda konkrit di kelas seperti: kapur, pensil, buku, penggaris, dsb. Peragaannya melalui kegiatan bermain peran oleh siswa melalui bimbingan guru. Peran yang dimainkan adalah kata-kata kunci untuk penjumlahan seperti: digabung, ditambah, diberi lagi, minta lagi, dll.

2) Econic (semi konkrit)

Bentuk semi konkrit penjumlahan adalah melalui peragaan pada papan flannel misalnya, dengan menempelkan tiga tempat pengumpulan benda.

3) Simbollic (abstrak)

Tahapan abstrak adalah tahapan pengajaran yang hanya memuat angka-angka dan lambang-lambang saja, seperti:

1 + 2 = . . . ; 2 + 4 = . . .

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan menjumlah adalah keterampilan yang meliputi kecakapan, kecepatan, dan ketepatan untuk melakukan perhitungan tambah-menambah yang melibatkan dua bilangan atau lebih untuk diperoleh hasil dari operasi hitung pertambahan tersebut.

c. Keterampilan Mengurangkan

Keterampilan mengurangkan dapat diartikan dari pengertian keterampilan dan mengurangkan. Keterampilan adalah kecakapan, kecepatan, dan ketepatan. Sedangkan mengurangkan mempunyai tiga pengertian, yaitu

kebalikan dari pertambahan, seperti: 14 - 8 difikirkan sebagai “berapa mesti

ditambahkan 8 untuk memberi 14?”, perbandingan, dua bilangan dibandingkan dalam besarnya, seperti: 14 - 8 = 6. 14 nampak lebih besar dari 8, selisihnya adalah 6. Diambil, 8 diambil dari 14, jadi empat belas dikurangi

delapan hasilnya enam. Mengurangkan juga dapat diartikan yang perlu dipindahkan atau ditarik, pengertian ini diambil dari bahasa latin yaitu

subtrahandus yang telah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia menjadi

suatu bilangan yang dikurangkan dari bilangan lain. Maka keterampilan mengurangkan memiliki arti kecepatan, ketepatan, dan kecakapan yang dimiliki seseorang untuk menghitung pengurangan dari dua bilangan baik bilangan itu lebih besar dari bilangan lain ataupun kedua bilangan atau lebih adalah sama (Hollands 1984:88, 109). Negoro dalam Ensiklopedia menyatakan bahwa mengurangkan adalah kebalikan dari menjumlahkan, karena mengurangkan diperoleh dari menjumlahkan, maka keterampilan mengurangkan adalah kemampuan untuk menghitung pengurangan dari suatu bilangan ke bilangan lain (Negoro 2003:258).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan mengurangkan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang yang meliputi kecakapan, kecepatan, dan ketepatan untuk melakukan perhitungan kurang-mengurang yang melibatkan dua bilangan atau lebih untuk diperoleh hasil dari operasi hitung pengurangan tersebut.

3. Media Audio Visual dan Ketrampilan Menjumlah Mengurangkan Bilangan Bulat.

Media audio visual yang dimaksud dalam penelitian ini adalah media audio visual sound slide. Media sound slide, sound slide atau slide bersuara merupakan gambar tunggal dalam bentuk film positif tembus pandang yang dilengkapi dengan bingkai yang diproyeksikan. Slide bersuara dapat menyajikan gambar yang tetap dengan urutan yang tetap, sehingga menjamin keutuhan pelajaran dan gambar tidak mudah hilang, terbalik, atau berubah urutan jika teknik pengemasannya benar dan baik. Penggunaan program sound slide melalui soft ware pada Personal Computer yaitu Ms. Power Point. Media ini digunakan guru untuk membantu dalam meningkatkan keterampilan

menjumlah dan mengurangkan dalam materi bilangan bulat. Melalui media koin bilangan bulat ini membantu siswa dalam mengkonkritkan bilangan bulat positif dan negative yang sifatnya abstrak menjadi konkrit atau semi konkrit. Dikatakan semi konkrit karena bukan berwujud benda nyata tetapi hanya nyata dalam visualisasi atau dengan kata lain hanya ada didalam display computer. Media ini sangat membantu sekali dalam proses pembelajaran materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, dan bermanfaat bagi guru dan siswa. Terbukti dalam proses pembelajaran banyak siswa memberikan respon baik terhadap penggunaan media audio visual koin bilangan sound slide ini. Sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan media audio visual dalam meningkatkan keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat dapat terlaksana dengan berhasil.

Dokumen terkait