• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.3 Keterampilan Menyimak

Pada subjudul keterampilan menyimak ini akan dibahas mengenai

pengertian menyimak, tujuan menyimak, kegiatan menyimak dan tahapan

kemampuan menyimak pada siswa SD, yang akan dijelaskan sebagai berikut:

2.1.3.1Pengertian Menyimak

Menyimak menurut Tarigan (2008: 31), menyimak adalah suatu proses

kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian,

pe-mahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap

isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh

sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.

Tarigan (2006: 2.6) mengemukakan bahwa menyimak adalah suatu proses

bahasa, kemudian menilai hasil interpretasi maka dan menanggapi pesan yang

tersirat di dalam wahana bahasa tersebut.

Santoso (2008: 6.40) menjelaskan menyimak adalah sebagai sarana,

sebagai suatu keterampilan, sebagai seni, sebagai proses, sebagai respons atau

sebagai pengalaman kreatif.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa menyimak

mrupakan suatu proses mendengarkan yang mencakup kegiatan mendengarkan

bunyi bahasa, mengidentifikasikan, dan mereaksi atas makna yang terkandung di

dalamnya dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk

memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna

komunikasi yang telah disampaikan oleh seseorang.

2.1.3.2 Tujuan Menyimak

Tarigan (2008: 60-61) mengemukakan tujuan menyimak adalah sebagai

berikut:

1) Menyimak untuk belajar, yaitu untuk memperoleh pengetahuan dari ujaran

pembicara, dengan perkatann lain menyimak untuk belajar.

2) Menyimak untuk menikmati keindahan audial, yaitu menyimak dengan

menekankan pada penikmatan terhadap sesuatu dari materi yang diujarkan

atau yang diperdengarkan.

3) Menyimak untuk mengevaluasi, yaitu menyimak dengan maksud agar dia

dapat menilai apa-apa yang dia simak (baik-buruk, indah-jelek, dan lain-lain).

4) Menyimak untuk mengapresiasi materi simakan, yaitu menyimak agar dapat

5) Menyimak untuk mengkomunikasikan ide-idenya sendiri. Orang menyimak

dengan maksud agar dapat mengkomunikasikan ide, gagasan, maupun

perasaannya kepada orang lain dengan lancar dan tepat.

6) Menyimak dengan maksud dan tujuan dapat membedakan bunyi-bunyi

dengan tepat.

7) Menyimak untuk memecahkan masalah secara kreatif dan analisis.

8) Menyimak untuk meyakinkan dirinya terhadap suatu masalah atau pendapat

yang diragukan.

Berdasarkan tujuan-tujuan menyimak di atas, menyimak yang dilakukan

penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pengetahuan dari materi yang

di-perdengarkan. Selain itu, bertujuan pula untuk mengkomunikasikan ide-idenya

sendiri.

2.1.3.3Tahap Menyimak

Menyimak adalah suatu kegiatan yang merupakan suatu proses. Dalam

proses menyimak terdapat tahapan-tahapan mnurut Tarigan (2008: 63), antara

lain:

1) Tahap Mendengarkan; dalam tahap ini siswa baru mendengar segala sesuatu

yang dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran atas pembicaraannya.

2) Tahap Memahami; proses memahami dengan baik isi pembicaraan yang

disampaikan oleh pembicara.

3) Tahap Menginterpretasi; penyimak ingin menginterpretasikan isi, butir-butir

4) Tahap Mengevaluasi; setelah memahami serta dapat mentafsirkan isi

pembicaraan, penyimak mengevaluasi pendapat serta gagasan pembicara

mengenai keunggulan dan kelemahan pembicara.

5) Tahap Menanggapi; penyimak menyambut, mencamkan, dan menyerap serta

menerima gagasan atau ide yang dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran

atau pembicaraannya.

Berdasarkan tahapan-tahapan menyimak yang telah dijabarkan, tahapan

dalam menyimak di antaranya adalah tahap mendengar, tahap memahami, tahap

menginterpretasi, tahap mengevaluaasi, dan tahap menanggapi.

2.1.3.4Ragam Menyimak

Tarigan ( 2008: 38-59) mengemukakan bahwa dilihat dari ragamnya

menyimak dibedakan menjadi dua, yaitu:

1) Menyimak Ekstensif

Menyimak ekstensif adalah sejenis kegiatan menyimak mengenai hal-hal

yang lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu ujaran, tidak perlu di bawah

bimbingan langsung dari seorang guru. Jenis dari menyimak ekstensif adalah

menyimak social, menyimak sekunder, menyimak estetik dan menyimak pasif.

2) Menyimak Intensif

Menyimak intensif adalah menyimak yang lebih diarahkan pada kegiatan

menyimak secara bebas dan lebih umum serta perlu di bawah bimbingan langsung

para guru, menyimak intensif diarahkan pada suatu kegiatan yang jauh diawasi,

menyimak intensif, yaitu menyimak kritis, menyimak konsentratif, menyimak

kreatif, menyimak eksploratif, menyimak introgratif, dan menyimak selektif.

Berdasarkan ragam menyimak yang telah disebutkan di atas, maka pada

penelitian tindakan ini akan digunakan ragam menyimak ekstensif dengan jenis

menyimak estetik yaitu menyimak cerita.

2.1.3.5 Kemampuan Menyimak Siswa SD

Tarigan (2008: 64) mengemukakan mengenai kemampuan siswa SD dari

mulai kelas satu sampai kelas enam.

1) Kelas Satu (5 ½-7 tahun)

a) Menyimak untuk menjelaskan atau menerjemahkan pikiran atau untuk

mendapatkan jawaban-jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan.

b) Dapat mengulang dengan tepat sesuai dengan apa yang dedengarkannya.

c) Menyimak bunyi-bunyi tertentu pada kata-kata dan lingkungan.

2) Kelas Dua (6 ½ - 8 tahun)

a) Menyimak dengan kemampuan memilih yang menigkat.

b) Membuat sarana-sarana, usul-usul, dan mengemukakan

pertanyaan-per-tanyaan untuk mengecek pengertiannya.

c) Sadar akan situasi, kapan sebaiknya menyimak, kapan pula tidak usah

menyimak.

3) Kelas Tiga dan Empat (7 ½-10 tahun)

a) Sungguh-sungguh sadar akan nilai menyimak sebagai suatu sumber informasi

b) Menyimak pada laporan orng lain, pita rekaman laporan mereka sendiri, dan

siaran-siaran radio dengan maksud tertentu serta dapat menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang bersangkutan dengan itu.

c) Memperlihatkan keangkuhan dengan kata-kata atau ekspresi-ekspresi yang

tidak mereka pahami maknanya.

4) Kelas Lima dan Enam

a) Menyimak secara kritis terhadap kekeliruan-kekeliruan, kesalahan-kesaahan,

propaganda propraganda, dan petunjuk-petunjuk yang keliru.

b) Menyimak pada aneka ragam cerita puisi, rima kata-kata, dan memperoleh

kesenangan dalam menemukan tipe-tipe baru.

Sesuai dengan pemaparan di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa usia

9-12 tahun yaitu kelas V sudah dapat menyimak pada aneka ragam cerita,puisi,

rima kata-kata, dan memperoleh kesenangan dalam menemukan tipe baru.

Dengan demikian, maka menyimak cerita sesuai dengan kemampuan meyimak

siswa kelas V SD.

Dokumen terkait