• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori

2. Keterampilan Proses Sains

Hamalik (2015) mengemukakan bahwa pengertian keterampilan proses dalam bidang ilmu pengetahuan alam adalah pengetahuan tentang konsep-konsep dalam prinsip-prinsip yang dapat diperoleh peserta didik bila dia memiliki kemampuan-kemampuan dasar tertentu yaitu keterampilan proses sains yang dibutuhkan untuk menggunakan sains. Sikap ilmiah adalah aspek tingkah laku yang tidak dapat diajarkan melalui pembelajaran tertentu, tetapi merupakan tingkah laku yang ditangkap melalui contoh-contoh positif yang harus terus didukung, dipupuk, dan dikembangkan sehingga dimiliki peserta didik.

Menurut Zulfatin (2014) bahwa keterampilan proses sains terdiri dari keterampilan dasar dan keterampilan terintegrasi. Keterampilan dasar meliputi

15

keterampilan observasi, klasifikasi, prediksi, pengukuran, inferensi dan komunikasi. Keterampilan terintegrasi meliputi keterampilan menentukan variabel, membuat tabulasi data, membuat grafik, memberi hubungan antar variabel, memproses data, menganalisis penelitian, mendefinisikan variabel secara operasional, merancang penelitian dan melaksanakan eksperimen. Hal ini juga didukung dengan pendapat dari Rustaman (Alfansuri, 2015) bahwa KPS yang perlu dikembangkan berupa observasi, mengitung, mengukur, mengklasifikasi, mencari hubungan ruang/waktu, hipotesis, merencanakan percobaan, mengendalikan variabel, membuat kesimpulan dan menafsirkan data.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah menyatakan bahwa keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan sub topik) mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong peserta didik untuk melakukan proses pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis penyingkapan/penelitian dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah.

Sains atau IPA berhubungan tentang cara mencari tahu tentang alam secara terencana dan sistematis. Sains bukanlah sekedar kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep, atau prinsip tetapi juga

merupakan proses mencari dan menemukan. Proses pembelajaran sains sebaiknya menekankan pada pemberian pengalaman lagsung kepada peserta didik melalui langkah-langkah kerja ilmiah sebagaimana dilakukan oleh para ilmuan.

Proses kerja ilmuan itulah yang dikenal sebagai metode ilmiah. Dalam praktik pembelajaran, maka kegiatan belajar melalui proses kerja ilmiah akan melibatkan serangkaian keterampilan yang disebut dengan keterampilan proses sains. Dengan mengembangkan keterampilan-keterampilan seperti perolehan yang didapatkan dari sebuah proses, peserta didik akan mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut. Dengan demikian, keterampilan-keterampilan itu yang menjadi roda penggerak utama dan juga dasar yang baik dalam sebuah proses penemuan dan pengembangan sikap yang dilakukan oleh peserta didik sebagaimana para saintis melakukannya (Dahlan, 2016).

Beberapa Keterampilan Proses Sains dan indikatornya menurut Zulfatin (2014: 29) dijabarkan dalam tabel 2.2 berikut:

17

Tabel 2.1: Keterampilan proses sains dan indikatornya No. Keterampilan

Proses Sains

Indikator 1 Mengamati

(observasi)

a. Menggunakan sebanyak mungkin indera

b. Mengumpulkan/menggunakan fakta yang relevan 2 Mengelompokkan

(Klasifikasi)

a. Mencatat setiap pengamatan secara terpisah b. Mencari perbedaan dan persamaan

c. Mencari dasar pemgelompokan atau penggolongan d. Menghubungkan hasil-hasil pengamatan

3 Menafsirkan (Interpretasi)

a. Menghubungkan hasil-hasil pengamatan b. Menemukan pola dalam suatu seri pengamatan c. Menyimpulkan

4 Meramalkan (Prediksi)

a. Menggunakan pola-pola hasil pengamatan

b. Mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum diamati

5 Mengajukan pertanyaan

a. Bertanya apa, mengapa dan bagaimana b. Bertanya untuk meminta penjelasan

c. Mengajukan pertanyaan yang berlatar belakang hipotesis

6 Berhipotesis a. Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan penjelasan dari suatu kejadian. b. Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji

kebenaranya dengan memperoleh bukti lebih banyak atau melakukan cara pemecahan masalah. 7 Merencanakan

percobaan/ penelitian

a. Menentukan alat/bahan/sumber yang digunakan b. Menentukan variable/ factor penentu

c. Menentukan apa yang akan diukur, diamati dan dicatat

8 Menggunakan alat/bahan

a. Memakai alat/bahan

b. Mengetahui alasan mengapa menggunakan alat/bahan

c. Mengetahui bagaimana menggunakan alat/bahan 9 Menerapkan

konsep

a. Menerapkan konsep yang telah dipelajari pada situasi baru

b. Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi

10 Berkomunikasi a. Mengubah bentuk penyajian

b. Memberi/menggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan dengan grafik atau tabel dan diagram

c. Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian d. Membaca grafik atau diagram

Bedasarkan beberapa hal yang telah dijelaskan mengenai pengertian dan beberapa indikator keterampilan proses, maka dapat dikemukakan bahwa keterampilan proses yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

Tabel 2.2: Keterampilan proses sains yang akan diteliti No. Keterampilan

Proses Sains

Indikator 1 Mengamati

(observasi)

a. Menggunakan sebanyak mungkin indera

b. Mengumpulkan/menggunakan fakta yang relevan 2 Mengelompokkan

(Klasifikasi)

a. Mencatat setiap pengamatan secara terpisah b. Mencari perbedaan dan persamaan

c. Mencari dasar pemgelompokan atau penggolongan d. Menghubungkan hasil-hasil pengamatan

3 Menafsirkan (Interpretasi)

a. Menghubungkan hasil-hasil pengamatan b. Menemukan pola dalam suatu seri pengamatan c. Menyimpulkan

4 Meramalkan (Prediksi)

a. Menggunakan pola-pola hasil pengamata

b. Mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum diamati

5 Berhipotesis a. Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan penjelasan dari suatu kejadian. b. Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji

kebenaranya dengan memperoleh bukti lebih banyak atau melakukan cara pemecahan masalah. 6 Merencanakan

percobaan/ penelitian

a. Menentukan alat/bahan/sumber yang digunakan b. Menentukan variable/ faktor penentu

c. Menentukan apa yang akan diukur, diamati dan dicatat

7 Menerapkan konsep

a. Menerapkan konsep yang telah dipelajari pada situasi baru

b. Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi

8 Berkomunikasi a. Mengubah bentuk penyajian

b. Memberi/menggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan dengan tabel

c. Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian d. Membaca tabel

e. Mendiskusiakan hasil kegiatan

Terdapat beberapa alasan mengapa keterampilan proses sangat bermanfaat jika diterapkan. Alasan tersebut adalah bahwa keterampilan proses:

19

a. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berlangsung semakin cepat, sehingga guru akan mengalami kesulitan jika harus mengajarkan semua fakta dan konsep kepada peserta didik.

b. Dengan keterampilan proses mereka dapat menemukan sendiri konsep-konsep dari berbagai sumber belajar melalui latihan-latihan yang berkualitas dan terencana dengan baik.

c. Secara psikologis peserta didik pada pendidikan dasar akan dengan mudah memahami konsep-konsep yang abstrak dan rumit jika disertai dengan contoh-contoh konkrit, memulai dengan konsep yang telah mereka miliki sebelumnya, dan berlangsung wajar sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.

d. Pemahaman peserta didik yang didapat melalui keterampilan proses akan lebih bermakna dan dapat mengingat lebih lama, lebih lebih jika mereka mendapat kesempatan mempraktekkan sendiri, melakukan penemuan konsep melalui perlakuan terhadap kenyataan fisik dan penanganan benda-benda.

e. Peserta didik perlu dilatih dan dirangsang untuk selalu bertanya, berpikir kritis-objektif, serta terbiasa mengupayakan kemungkinan-kemungkinan jawaban terhadap sesuatu masalah.

f. Bermanfaat sebagai cara memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan yang relevan;

g. Memberi bekal peserta didik cara-cara membentuk konsep sendiri, dan cara bagaimana cara mempelajari sesuatu;

h. Sangat membantu peserta didik yang masih berada pada tarap perkembangan berpikir konkrit, mengembangkan kreativitas peserta didik.

Keterampilan proses sains dapat diklasifikasikan menjadi keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu. keterampilan proses dasar terdiri dari keterampilan mengamati (melakukan observasi), keterampilan mengukur

(melakukan pengukuran), keterampilan memprediksi (meramalkan), keterampilan mengelompokkan (mengklasifikasi), menginferensi (mengemukakan asumsi), dan keterampilan mengkomunikasi. Sedangkan keterampilan proses terpadu meliputi keterampilan-keterampilan untuk mengidentifikasi masalah dan variabel, merumuskan hipotesis, mengontrol variabel, merancang eksperimen, menginterpretasi data, dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti atau data (Jufri, 2017: 149-150).

Ada tiga dimensi ilmiah yang sangat penting dalam mengajarkan sains. Yang pertama adalah isi dari sains yaitu konsep dasar dan pengetahuan ilmiah. Dimensi ilmiah yang pertama ini adalah yang kebanyakan dipikirkan orang. Dua dimensi ilmiah penting lain di samping pengetahuan ilmiah adalah proses ilmiah dan sikap ilmiah. Proses ilmiah adalah bagaimana ilmuwan melakukan proses dalam mendapatkan sains, sedangkan sikap ilmiah adalah bagaimana para ilmuwan bersikap ketika melakukan proses dalam mendapatkan sains tersebut. Sains adalah upaya untuk mempelajari, merumuskan permasalahan, dan menemukan jawaban tentang berbagai gejala alam.

21

Dokumen terkait