• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE LATIHAN

3. Keterampilan Teknik Dasar Bolavol

Salah satu tujuan pemberian program pendidikan jasmani kepada atlet

adalah agar atlet menjadi terampil dalam melakukan aktifitas fisik olahraga.

Atlet yang memiliki keterampilan kemampuan individu dalam menggunakan

keterampilan dan teknik olahraga secara tepat untuk mencapai tujuan dalam

jangka waktu sesingkat mungkin. Semakin baik penguasaan gerak

keterampilan seseorang, maka pelaksanaannya akan semakin efisien

(Sugiyanto dan Sudjarwo, 1994:249).

Rusli (1988:96) menjelaskan keterampilan adalah kemampuan untuk

menggunakan satu atau beberapa teknik secara tepat, baik dari segi waktu

maupun situasi. Schmidt (1991:5) memberikan batasan keterampilan sebagai

kemampuan individu untuk mencapai tujuan dalam jangka waktu yang

minimum.

Permainan bolavoli merupakan permainan dengan memukul bola secara

serentak atau langsung, artinya bola di voli sebelum jatuh ke tanah atau lantai,

dengan memainkan atau memantulkan bola sebanyak-banyaknya tiga kali dan

tidak dibenarkan setiap pemain memainkan bola di udara sebanyak dua kali

berturut-turut. Permainan ini dimainkan dua regu, masing-masing regu terdiri

atas enam pemain. Dimana setiap pemain berusaha untuk memvoli setiap bola

yang datang, baik dengan jari-jari tengah maupun dengan satu tangan atau

kedua belah tangan, dengan tujuan menyelamatkan bola di lapangan sendiri

dan menyerang ke lapangan lawan.

Teknik dasar merupakan faktor penting yang harus diperhatikan dalam

keterampilan bermain bolavoli, dengan teknik yang baik dan benar akan

berdampak pada produktifitas dan efektifitas dalam permainan bolavoli.

Dalam bahasa sederhananya untuk dapat bermain bolavoli dengan baik dan

dengan terampil. Beutelstahl (2003:9), menjelaskan teknik-teknik dasar

permainan bolavoli meliputi: (1) servis; (2) pass bawah; (3) pass atas; (4)

smas; (5) blok; (6) pertahanan.

Sementara Durrwachter (1990:82) mengemukakan, “tahap awal

permainan bolavoli sudah memadai apabila pemain telah menguasai teknik

dasar yang terdiri dari servis dan passing. Pengertian teknik menurut

Scrhreiter dalam Suharno (1993:11) adalah: ”suatu proses melahirkan

keaktifan jasmani dan pembuktian suatu praktek dengan sebaik mungkin

untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang permainan bolavoli.

Adapun teknik-teknik dasar dalam permainan bolavoli, adalah:

1. servis

2. passing

3. smash

4. umpan

5. bendungan/block

Di bawah ini akan dijelaskan sebagai berikut:

1) Teknik Dasar Servis Atas

Servis atas adalah teknik dasar servis yang dilakukan dengan

perkenaan bola di atas kepala. Teknik servis atas memiliki tingkat

kesulitan yang lebih tinggi. Tujuan utama melakukan servis dari atas

adalah mempercepat laju bola menukik dari atas ke bawah. Menurut Viera

menangkisnya. Jalannya bola berbeda-beda tergantung bagian mana dari

bola yang terkena pukul.

Teknik dasar servis atas yang ada dalam permainan bolavoli terdiri

dari beberapa macam, menurut Yunus (1992:111) terdiri dari, “(1) Tenis

servis, (2) Floating, dan (3) Cekis”. Jenis servis atas pada permainan

bolavoli dapat pula diklasifikasikan berdasarkan hasil putaran bola.

Putaran bola yang dihasilkan merupakan pengaruh yang ditimbulkan oleh

adanya gerakan telapak tangan pada saat melakukan pukulan servis. Atas

dasar putaran bola yang dihasilkan dari pukulan servis atas dapat

dibedakan menjadi 5 yaitu, (a) Top spin, (b) Back spin, (c) In side spin, (d)

Out side spin, dan (e) Float. Back spin adalah servis dengan arah putaran

bola ke belakang. Apabila arah putaran bola hasil servis tersebut ke arah

samping dalam disebut inside spin, sedangkan ke arah samping luar

disebut outside spin. Top spin merupakan servis dengan arah putaran bola

ke depan. Sedangkan float merupakan servis bola mengapung (tanpa

putaran).

Teknik servis atas ini memiliki kecepatan dan tingkat kesulitan yang

lebih tinggi dari pada teknik servis bawah. Untuk dapat melakukan servis

atas dengan baik pemain harus menguasai teknik dasar yang ada dengan

baik. Menurut Beutelstahl (2003:10) bahwa, “Setiap jenis servis itu dibagi

dalam tiga tahap, (1) Tahap pertama: melempar bola ke atas throw-up, (2)

tahap kedua: memukul bola hitting the hall, (3) tahap ketiga gerakan akhir

terdiri dari tiga tahap yaitu “(a) sikap permulaan, (b) gerak pelaksanaan

dan (c) gerak lanjutan (follow throught)”. Teknik pelaksanaan tiap tahapan

servis atas adalah:

(1) Sikap permulaan

Ambil sikap berdiri dengan kaki kiri berada lebih ke depan dari

pada kaki kanan dan kedua lutut sedikit ditekuk. Tangan kiri dan kanan

bersama-sama memegang bola. Tangan kiri menyangga bola

sedangkan tangan atas memegang bagian atas bola. Bola

dilambungkan dengan tangan kiri ke atas sampai ketinggian kurang

lebih setengah meter di atas kepala. Tangan kanan segera ditarik ke

belakang atas kepala, dengan telapak tangan menghadap ke depan.

(2) Gerak pelaksanaan

Setelah tangan kanan berada di belakang atas kepala dan bola

berada sejangkauan tangan maka bola segera dipukul dengan cara

memukul seperti pada smash. Saat perkenaan telapak tangan dengan

bola, posisi telapak tangan terbuka membentuk lengkung bola dan

berada di belakang atas bola. Setelah bola berhasil dipukul maka bola

menjadi top spin selama menjalani lintasannya. Sewaktu akan

melakukan servis perhatian harus selalu terpusat kepada bola. Lecutan

tangan dan lengan sangat diperlukan dalam tenis servis ini dan bila

perlu dibantu gerakan togok ke arah depan sehingga bola akan

memutar lebih banyak. Pada waktu lengan dilecutkan siku jangan

(3) Gerak Lanjut (follow throught)

Setelah tangan kanan memukul bola maka dilanjutkan dengan

melangkah ke depan masuk ke dalam lapangan permainan dan

mengambil sikap normal. Setiap pemain harus melakukan tiga tahapan

servis tersebut dengan baik. Untuk mendapatkan hasil servis yang

baik, pemain harus dapat melakukan gerakan servis atas dengan

koordinasi gerak yang baik.

Gambar 5. Gerakan Servis Atas (Yunus, 1992:117)

Gerakan servis harus ritmis, mulai dari persiapan, pukulan dan

gerakan lanjutan yang harus dilakukan dengan tidak terpotong-potong

dan kaku. Salah satu hal yang sangat penting yang juga harus

diperhatikan adalah sikap tangan pada saat mengenai (impact) bola.

Pada saat tangan mengenai bola, tangan harus ditegangkan agar

2) Strategi Pelaksanaan Servis

Kecermatan melakukan servis ikut menentukan terhadap jalannya

pertandingan. Saat melakukan servis harus benar-benar siap dan cermat,

sehingga konsentrasi pada saat melakukan servis harus diperhatikan.

Menurut Beutelstahl (2003:66) bahwa pendekatan taktik secara individual

dalam servis terdiri dari elemen-elemen sebagai berikut:

a) Pemain berjalan dengan tenang menuju area tempat melancarkan servis.

b) Ia berkonsentrasi dahulu sebelum mulai melancarkan servis. c) Ia memperhatikan dahulu pihak lawannya: pemain yang manakah

yang akan diberi bola servis itu, bagaimana posisi para lawan.

Agar dapat menjadikan servis sebagai taktik serangan secara

individual konsentrasi pemain sebelum melakukan servis adalah sangat

penting. Di samping itu kontrol terhadap arah bola juga sangat penting.

Mengingat besarnya manfaat servis, teknik servis perlu dilatihkan dengan

sungguh-sungguh.

Pemain yang melakukan servis perlu mengupayakan agar hasil servis

yang dilakukan menjadi sulit diterima lawan. Agar servis yang dihasilkan

sulit diterima lawan. Menurut Suharno (1993:54) server harus

memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a) Arahkan servis ke penerima yang lemah penguasaan teknik

passing.

b) Servislah ke tempat yang kosong.

c) Pergunakanlah teknik servis float, kemudian ganti-ganti teknik servis cekis yang keras.

d) Arahkan servis ke pemain yang sedang bergerak.

e) Arahkan ke sasaran sudut datang bola yang sukar, agar penerima sulit untuk memberikan bola ke pengumpan.

f) Perhitungkan arah angin, sinar matahari dan timing pukulan setelah ada tanda peluit dari wasit.

Berkaitan strategi pelaksanaan servis bolavoli, Beutelstahl (2003:66)

mengemukakan bahwa sedapat mungkin seorang server harus melancarkan

servisnya kepada pemain pihak lawan yang paling lemah. Kecuali itu ia

harus cermat mencari tempat-tempat di pihak lawan yang kurang terjaga

dengan baik, antara lain:

a) Di daerah net

b) Di daerah sisi

c) Di belakang.

Kecepatan, ketepatan dan keakuratan penempatan bola pada

pelaksanaan servis merupakan hal yang pokok untuk memperoleh hasil

yang optimal. Apabila pemain mengarahkan servisnya ke tempat yang

tidak dijaga atau pemain yang paling lemah, maka itu merupakan hal yang

menyulitkan bagi regu lawan.

Mengingat pentingnya peranan teknik servis tersebut, maka tiap

pemain harus memiliki kemampuan servis yang sulit diterima lawan dan

mematikan. Tiap pemain tersebut harus memiliki penguasaan teknik servis

dengan baik. Pelatih harus memberikan pembelajaran dan latihan servis

pada para pemainnya secara intensif dengan program latihan yang benar.

3) Karakteristik Keterampilan Servis Bolavoli

Keterampilan teknik servis bolavoli merupakan kualitas penampilan

servis bolavoli dilakukan dari sikap berdiri siap memegang bola,

selanjutnya melemparkan bola, memukul bola dan gerak lanjutan.

Pengembangkan keterampilan gerak servis bolavoli perlu dipahami

karakteristik dan klasiflkasi gerakan servis bolavoli. Menurut Sugiyanto

(1997:289) bahwa keterampilan dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu:

“(a) klasiflkasi berdasarkan kecermatan gerakan. (b) klasiflkasi

berdasarkan perbedaan titik awal dan akhir gerakan dan (c) klasiflkasi

berdasarkan stabilitas lingkungan”. Menurut Rusli (1988:193-199) bahwa

keterampilan dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori yaitu: (1)

keterampilan kasar dan halus (gross and fine), (2) keterampilan diskrit,

serial dan kontinus, (3) keterampilan terbuka dan tertutup (open and closed

skills)”.

Berdasarkan kecennatan gerakan, keterampilan dapat

diklasifikasikan menjadi yaitu keterampilan kasar dan halus (gross and

fine). Keterampilan kasar dan halus merupakan klasifikasi keterampilan

berdasarkan jumlah otot yang terlibat dan kadar energi yang digunakan.

Makin besar otot-otot yang terlibat dan makin banyak energi yang

digunakan, maka keterampilan ini disebut keterampilan kasar, sedangkan

keterampilan halus merupakan kebalikannya. Berdasarkan hal tersebut

maka gerakan keterampilan servis bolavoli termasuk keterampilan

perpaduan antara keterampilan gerak kasar dan gerak halus.

Keterampilan dapat diklasifikasikan berdasarkan perbedaan titik

berdasarkan perbedaan titik awal dan akhir gerakan keterampilan gerak

bisa dibedakan menjadi 3 kategori, yaitu:

a) Keterampilan gerak diskret (discrete motor skills).

b) Keterampilan gerak serial (serial motor skills).

c) Keterampilan gerak kontinyu (continuous skills).

Keterampilan gerak diskret adalah keterampilan gerak dimana dalam

pelaksanaannya bisa dibedakan secara jelas titik awal dan titik akhir dari

gerakan. Keterampilan gerak serial merupakan keterampilan gerak diskret

yang dilakukan beberapa kali secara berlanjut. Keterampilan gerak

kontinyu adalah keterampilan gerak yang tidak bisa dengan mudah

ditandai titik awal atau titik akhir dari gerakannya. Gerakan servis bolavoli

termasuk keterampilan gerak diskret, karena jelas titik awal dan akhirnya.

Titik awal gerakan servis yaitu pada saat pelaku berdiri dengan sikap siap

dan memegang bola, sedangkan titik akhirnya adalah pada saat pelaku

sudah memukul bola dan melakukan gerak lanjutan.

Keterampilan gerak dapat pula diklasifikasikan berdasarkan sifat

objek dan stabilitas lingkungan. Berdasarkan sifat objek dan stabilitas

lingkungan (Rusli & Suherman, 2000:57) bahwa keterampilan dapat

diklasifikasikan ke dalam tiga kategori, yaitu: keterampilan tertutup

(closed skills), keterampilan tertutup yang digunakan pada lingkungan

yang berbeda-beda, dan keterampilan terbuka (open skills)”. Keterampilan

tertutup yaitu keterampilan yang dilakukan pada lingkungan yang tetap

dilakukan pada lingkungan yang berubah-ubah. Keterampilan servis

bolavoli merupakan keterampilan tertutup karena dilakukan pada

lingkungan yang tidak berubah-ubah. Bola yang dipukul pada saat servis

dilemparkan sendiri oleh pemain.

4) Teknik Dasar Servis Tangan Bawah

Servis tangan bawah adalah suatu usaha memasukkan bola ke daerah

lawan oleh pemain yang berada di daerah servis untuk memukul bola

dengan satu tangan di bawah pinggang atau kira-kira setinggi pinggang.

Servis ini sering digunakan oleh pemain pemula dan pemain wanita.

Karena menurut Robinson (1997:36) bahwa “untuk pemain baru, servis

tangan bawah merupakan cara yang paling mudah”.

Pada dasarnya pelaksanaan servis bawah sama dengan pelaksanaan

servis atas. Perbedaannya adalah hanya pada saat perkenaan bola dengan

tangan. Dimana servis bawah perkenaannya di bawah bahu, sedangkan

servis atas perkenaannya di atas kepala. Menurut Beutelstahl (2003:9)

bahwa ”setiap jenis servis itu dibagi dalam tiga tahap: (1) Tahap pertama:

melempar bola ke atas throw-up. (2) Tahap kedua: memukul bola hitting

the ball. (3) Tahap ketiga gerakan akhir follow-throught. Adapun

menurut Yunus (1992:111) teknik dasar servis terdiri dari tiga tahap yaitu

“(a) sikap permulaan, (b) gerak pelaksanaan dan (c) gerak lanjutan (follow

throught)”.

Setiap pemain harus melakukan tiga tahapan servis tersebut dengan

melakukan gerakan servis atas dengan koordinasi gerak yang baik.

Beutelstahl (2003:10), menguraikan tahap-tahap pelaksanaan servis bawah

sebagai berikut :

Tahap pertama : Fase throw-up (melempar bola). Berat badan ditempatkan pada kaki sebelah belakang. Lengan digerakkan ke belakang dan ke atas (lengan pemain).

Tahap kedua : Fase hitting the ball. Lengan bermain (lengan yang digunakan untuk memukul bola. Dengan istilah asing disebut

striking arm. Lengan kanan untuk pemain kanan dan lengan kiri untuk pemain kidal) diayunkan ke bawah, dari belakang ke depan dan memukul bola yang telah dilemparkan rendah-rendah. Sementara itu berat badan dipindahkan ke kaki sebelah depan. Bola dipukul telapak tangan terbuka, pergelangan tangan sekaku mungkin.

Tahap ketiga : Fase follow throught. Lengan bermain terus mengikuti arah bola. Pemain cepat-cepat pindah ke posisi yang baru di lapangan.

Viera & Fergusson (1996:30) mengemukakan mengenai pelaksanaan

servis bawah adalah sebagai berikut :

Gambar 6. Pelaksanaan Servis Lengan Bawah (Viera & Fergusson, 1996:30)

a. Persiapan b. Eksekusi c. Gerakan Lanjutan

1. Kaki dalam posisi

melangkah dengan santai 1. Ayunkan lengan ke belakang 1. Ayunkan lengan ke arah bagian atas net.

2. Berat badan terbagi dengan seimbang

2. Pindahkan berat badan ke kaki belakang

2. Pindahkan berat

badan ke kaki

depan 3. Bahu sejajar dengan

net 3. Ayunkan lengan ke depan 3. Bergerak ke lapangan pertandingan 4. Pegang bola setinggi

pinggang atau lebih rendah

4. Pindahkan berat badan ke kaki depan

5. Pegang bola di depan tubuh

5. Pukul bola dengan

pergelangan tangan

terbuka

6. Gunakan telapak

tangan terbuka

6. Pukul bola pada posisi setinggi pinggang

7. Mata ke arah bola 7. Jatuhkan tangan anda

yang memegang bola

8. Pukul bola pada

bagian tengah

belakang

9. Konsentrasi pada bola

Gerakan servis harus ritmis, mulai dari persiapan, pukulan dan

gerakan lanjutan yang dilakukan harus dilakukan dengan tidak terpotong-

potong dan kaku. Durrwachter (1990:45) mengemukakan bahwa, ”pemain

harus memiliki koordinasi gerak yang tepat antara mengayun dan

melambungkan bola, serta memukul dan gerakan maju ke depan”.

Kesalahan dalam mencermati lambungan bola dan ayunan tangan

kemudian memukul bola akan berakibat kegagalan dalam melakukan

gerakan servis tangan bawah. Agar servis yang dilakukan dapat mencapai

hasil secara optimal, gerakan servis harus dilakukan dengan benar. Agar

kesalahan umum yang sering terjadi dalam melakukan servis harus

diperhatikan. Menurut Beutelstahl (2003:11), kesalahan umum yang

sering terjadi pada servis adalah :

a) Pergerakan yang tidak ritmis. Ini terjadi kalau si pemain ragu-ragu. b) Stance yang salah. Dengan istilah stance dimaksudkan: sikap pemain

pada waktu hendak memukul bola, baik sikap tubuh, kaki ataupun lengan.

c) Lengan kurang terayun, sehingga daya kekuatannyapun berkurang. d) Lemparan bola kurang baik, sehingga bola kurang terkontrol. e) Kurang memperhatikan bola.

Pemain harus melakukan pukulan servis dengan baik, dan sedapat

mungkin berusaha agar tidak melakukan kesalahan-kesalahan. Apabila

kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi tersebut dapat dihindari maka

servis yang dilakukan tersebut akan dapat mencapai hasil sesuai dengan

yang diharapkan. Pemain dan pelatih harus selalu mengadakan evaluasi

mengenai teknik yang digunakan, agar kesalahan-kesalahan yang mungkin

terjadi dapat di atasi.

Servis yang baik akan dapat mempengaruhi jalannya pertandingan.

Di samping itu servis yang baik dalam arti keras dan akurat, akan dapat

mematikan serangan lawan. Hal ini sesuai dengan pendapat Beutelstahl

(2003:65) bahwa servis dapat bertujuan untuk: ”(1) Langsung meraih

angka kemenangan, dan (2) Menghalang-halangi formasi penyerangan

pihak lawan”.

Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa kemampuan

servis yang baik dapat memberikan manfaat yang besar bagi suatu regu.

dimulainya suatu pertandingan, servis sangat bermanfaat sebagai serangan

untuk meraih angka.

Pemain bolavoli harus memiliki kemampuan servis yang baik.

Sedapat mungkin dalam melakukan servis memiliki tingkat keberhasilan

yang tinggi. Dalam hal ini Viera & Fergusson (1996:27) mengemukakan

bahwa ”dalam suatu pertandingan, sangat penting bagi anda untuk

melakukan servis dengan konsisten, yaitu paling tidak 90% dari servis

anda dapat melewati net ke daerah lawan”. Keberhasilan servis dapat

memberikan keuntungan bagi regu, sebaliknya kegagalan servis sangat

merugikan regunya. Apalagi sesuai dengan peraturan sekarang ini, yaitu

nilai bolavoli berlangsung secara rally, sehingga kegagalan servis dapat

langsung memberikan nilai kepada regu lawan.

a) Strategi Pelaksanaan Servis

Keberhasilan servis dapat membantu memenangkan pertandingan

bolavoli. Kecermatan servis ikut menentukan terhadap jalannya

pertandingan. Pada saat melakukan servis harus benar-benar siap dan

cermat, sehingga konsentrasi pada saat melakukan servis harus

diperhatikan. Menurut Beutelstahl (2003:66) bahwa pendekatan taktik

secara individual dalam servis terdiri dari elemen-elemen sebagai

berikut :

1) Pemain berjalan dengan tenang menuju area tempat melancarkan servis.

2) Ia berkonsentrasi dahulu sebelum mulai melancarkan servis. 3) Ia memperhatikan dahulu pihak lawannya: pemain yang

manakah yang akan diberi bola servis itu, bagaimana posisi para lawan.

Servis yang baik dapat merupakan tatik serangan pertama pada

permainan bolavoli. Untuk dapat menjadikan servis sebagai taktik

serangan secara individual konsentrasi pemain sebelum melakukan

servis adalah sangat penting. Di samping itu kontrol terhadap arah bola

juga sangat penting. Mengingat besarnya manfaat servis, teknik servis

perlu dilatihkan dengan sungguh-sungguh.

Servis yang baik dapat menjadi senjata untuk melakukan

serangan yang menyulitkan bagi lawan. Untuk menjadikan servis

sebagai serangan tidaklah mudah, tetapi seorang pemain dituntut

benar-benar menguasai teknik servis tersebut dengan baik. Di samping

itu dalam melakukan servis pemain tersebut harus cermat dan akurat.

Untuk dapat mencapai manfaat servis secara optimal dalam melakukan

penempatan bola servis harus akurat. Pemain yang melakukan servis

perlu mengupayakan agar hasil servis yang dilakukan menjadi sulit

diterima lawan. Agar servis yang dihasilkan sulit diterima lawan, maka

menurut Suharno (1993:54) server harus memperhatikan hal-hal

sebagai berikut :

1) Arahkan servis ke penerima yang lemah penguasaan teknik

passing.

2) Servislah ke tempat yang kosong.

3) Pergunakanlah teknik servis float, kemudian ganti-ganti teknik servis cekis yang keras.

4) Arahkan servis ke pemain yang sedang bergerak.

5) Arahkan ke sasaran sudut datang bola yang sukar, agar penerima sulit untuk memberikan bola ke pengumpan.

6) Perhitungkan arah angin, sinar matahari dan timing pukulan setelah ada tanda peluit dari wasit.

Hasil servis lebih optimal jika pemain dapat melakukan servis

dengan cepat, cermat, tepat dan akurat. Berkaitan dengan hal tersebut,

Beutelstahl (2003:66) mengemukakan bahwa :

Sedapat mungkin seorang server harus melancarkan servisnya kepada pemain pihak lawan yang paling lemah. Kecuali itu ia harus cermat mencari tempat-tempat di pihak lawan yang kurang terjaga dengan baik :

a. di daerah net b. di daerah sisi c. di belakang

Apabila pemain mengarahkan servisnya ke tempat yang tidak

dijaga atau pemain yang paling lemah, maka itu merupakan hal yang

menyulitkan bagi regu lawan. Mengingat pentingnya peranan teknik

servis tersebut, maka tiap pemain harus memiliki kemampuan servis

yang sulit diterima lawan dan mematikan. Tiap pemain tersebut harus

memiliki penguasaan teknik servis dengan baik. Pengajar harus

memberikan pembelajaran dan latihan servis pada para pemainnya

secara intensif dengan program yang benar.

5) Teknik Dasar Passing

Teknik passing dalam permainan bolavoli ada dua: (a) teknik passing

bawah, (b) dan teknik passing atas.

a. Teknik passing bawah

Teknik passing bawah merupakan keterampilan yang paling

sering digunakan dalam permainan bolavoli terutama untuk

penerimaan servis dan penerimaan serangan dari lawan. Cara

atas dari pergelangan tangan, sikap lengan dan tangan diupayakan

selurus mungkin dan kedua siku sebaiknya difiksir untuk mencegah

terjadinya pergeseran yang memberikan kemungkinan arah bola yang

dikehendaki tidak melenceng. Sikap kaki dibuka selebar bahu, dan

salah satu kaki berada di depan.

Secara teknik gerakan passing bawah dapat dibagi menjadi 3

tahapan atau fase, yaitu persiapan (sikap permulaan), pelaksanaan

(sikap perkenaan) dan gerak lanjutan (sikap akhir). Seperti

dikemukakan Yunus (1992:79) bahwa, “gerakan pass bawah normal

terdiri dari (1) sikap permulaan, (2) gerak pelaksanaan dan (3) gerak

lanjutan”. Secara rinci mengenai pelaksanaan masing-masing tahapan

teknik gerakan passing bawah dapat dilihat pada gambar dan

penjelasan di bawah ini :

Gambar 7. Sikap Tangan dan Posisi Badan Saat Passing Bawah Yunus (1992:79)

Sikap permulaan, ambil posisi sikap siap normal pada saat tangan

akan dikenakan pada bola, segera tangan dan lengan diturunkan serta

tangan dan lengan dalam keadaan terjulur ke bawah depan lurus. Siku

tidak boleh ditekuk, kedua lengan merupakan papan pemukul yang

selalu lurus keadaannya. Sikap perkenaan, pada saat akan mengenakan

bola pada bagian sebelah atas (bagian proximal) dari pada pergelangan

tangan, ambillah terlebih dahulu posisi yang sedemikian hingga badan

menghadap bola. Begitu bola berada pada jarak yang tepat maka

Dokumen terkait