• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keterangan Anggota Rumah Tangga

Dalam dokumen Pedoman Pencacahan Konsumsi (Halaman 26-34)

Blok ini digunakan untuk mencatat keterangan anggota rumah tangga yang meliputi nomor urut anggota rumah tangga, nama anggota rumah tangga, hubungan dengan kepala rumah tangga, jenis kelamin, umur, pendidikan tertinggi yang ditamatkan, apakah berusaha pada sektor pertanian, apakah bekerja sebagai buruh sektor pertanian dan berusaha pada subsektor apa di sektor pertanian. Blok III.A ditanyakan kepada semua anggota rumah tangga.

Blok ini terdiri dari 9 kolom, yaitu: Kolom (1): Nomor urut.

Nomor urut sudah tercetak dari nomor 1 sampai 10.

Kode petugas harus berurut dalam satu kabupaten. Misalnya 001, 002, ...dst. Penentuan kode petugas dilakukan oleh Kasi Statistik Distribusi sebelum pelatihan

Kolom (2): Nama anggota rumah tangga.

Tuliskan nama semua anggota rumah tangga yang tinggal dan diurutkan mengikuti aturan baku SP 2010 sebagai berikut:

1. Nomor urut pertama adalah nama kepala rumah tangga dan diikuti nama istri/suami

(pasangannya).

Kepala rumah tangga adalah salah seorang dari anggota rumah tangga yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga atau orang yang dituakan/ditunjuk sebagai kepala rumah tangga.

2. Nomor urut berikutnya adalah nama anak-anaknya yang belum menikah. Susunan

nama anak-anak yang belum menikah diurutkan mulai dari yang tertua.

3. Nomor urut berikutnya adalah nama anak yang telah menikah. Susunan nama

anak-anak dari pasangan ini yang belum menikah diurutkan mulai dari yang tertua. Demikian seterusnya, untuk para anak-anak dari kepala rumah tangga yang telah menikah disusun berurutan bersama pasangannya dan anak-anaknya.

4. Nomor urut berikutnya adalah anggota rumah tangga selain anak, yang sudah menikah

diikuti oleh pasangannya dan anak-anaknya yang belum menikah.

5. Nomor urut berikutnya adalah anggota rumah tangga lainnya yang tanpa pasangan dan

tanpa anak mulai dari orang tua/mertua, famili lain, pembantu/sopir/tukang kebun, dan lainnya.

Anggota rumah tangga adalah semua orang yang tergabung dalam satu kesatuan rumah

tangga baik dalam satu tempat tinggal maupun tidak pada saat pencacahan. Anggota rumah tangga yang telah bepergian 6 bulan atau lebih, dan anggota rumah tangga yang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi dengan tujuan pindah/akan meninggalkan rumah 6 bulan atau lebih, tidak dianggap sebagai anggota rumah tangga. Tamu yang telah tinggal di rumah tangga 6 bulan atau lebih dan tamu yang telah tinggal di rumah tangga kurang dari 6 bulan tetapi akan bertempat tinggal 6 bulan atau lebih, dianggap sebagai anggota rumah tangga. Seorang pembantu rumah tangga/sopir yang tinggal di rumah majikannya, dianggap sebagai anggota rumah tangga majikannya. Sebaliknya, jika pembantu rumah tangga/sopir tersebut tidak tinggal di rumah majikannya, ia dianggap sebagai anggota rumah tangga di mana ia bertempat tinggal.

Kolom (3): Hubungan dengan kepala rumah tangga.

Isikan salah satu kode 1, 2, 3, …, atau 9, hubungan anggota rumah tangga pada kolom (2)

dengan kepala rumah tangga.

Hubungan dengan kepala rumah tangga, yaitu:

1. Kepala rumah tangga adalah salah seorang dari kelompok anggota rumah tangga

yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga tersebut atau yang dianggap/ditunjuk sebagai kepala di dalam rumah tangga tersebut.

2. Istri/suami dari kepala rumah tangga.

3. Anak adalah anak kandung, anak tiri, dan atau anak angkat yang diangkat oleh kepala

rumah tangga.

4. Menantu adalah suami/istri dari anak kandung, anak tiri, dan atau anak angkat.

5. Cucu adalah anak dari anak kandung, anak tiri, dan atau anak angkat.

6. Orang tua/mertua adalah bapak/ibu dari kepala rumah tangga atau bapak ibu dari

istri/suami kepala rumah tangga.

7. Famili lain adalah orang-orang yang ada hubungan famili dengan kepala rumah tangga

atau ada hubungan famili dengan istri/suami kepala rumah tangga misalnya adik, kakak, keponakan, bibi, paman, ipar, kakek, nenek dan sebagainya.

8. Pembantu rumah tangga adalah seseorang yang bekerja sebagai pembantu yang

menginap di rumah tangga tersebut dengan menerima upah/gaji baik berupa uang ataupun barang, termasuk juga sopir yang tinggal di rumah majikannya.

9. Lainnya adalah orang yang tidak ada hubungan famili dengan kepala rumah tangga,

seperti tamu, teman, orang yang mondok dengan makan dan sebagainya. Kolom (4): Jenis kelamin.

Isikan kode 1 pada kotak bila anggota rumah tangga pada kolom (2) berjenis kelamin laki-laki, dan isikan kode 2 bila perempuan.

Kolom (5): Umur.

Isikan umur masing-masing anggota rumah tangga pada kolom (5). Umur dituliskan dalam tahun menurut kalender masehi dan dibulatkan ke bawah. Bayi yang berumur kurang dari 1 tahun harus dituliskan angka 00 (nol).

Contoh: - Umur 5 tahun 8 bulan, maka pada kolom (5) dituliskan 05.

-Bayi umur 4 bulan, maka pada kolom (5) dituliskan 00.

-Untuk umur 98 tahun atau lebih, maka pada kolom (5) dituliskan 98.

Kolom (6): Pendidikan tertinggi yang ditamatkan. Isikan salah satu kode pada kotak di kolom (6), yaitu:

Kode 0, bila anggota rumah tangga pada kolom (2) tidak/belum pernah sekolah. Kode 1, bila anggota rumah tangga pada kolom (2) tidak/belum tamat SD/sederajat. Kode 2, bila anggota rumah tangga pada kolom (2) tamat SD/sederajat.

Kode 3, bila anggota rumah tangga pada kolom (2) tamat SMP/sederajat.

Kode 4, bila anggota rumah tangga pada kolom (2) tamat SMA/SMK/ sederajat. Kode 5, bila anggota rumah tangga pada kolom (2) tamat Akademi/Perguruan Tinggi.

Sekolah adalah pendidikan formal mulai dari pendidikan dasar, menengah dan tinggi. Ijazah/STTB adalah surat keterangan yang diberikan kepada seseorang yang telah

menyelesaikan pelajaran pada kelas atau tingkat terakhir suatu jenjang sekolah di sekolah negeri maupun swasta.

Belum/tidak pernah sekolah adalah seseorang yang tidak atau belum pernah sekolah,

termasuk yang tamat taman kanak-kanak dan tidak melanjutkan ke Sekolah Dasar.

Tidak/belum tamat SD/Sederajat adalah seseorang yang pernah duduk di bangku

Sekolah Dasar/sederajat tetapi belum/tidak tamat. Termasuk seseorang yang sampai saat ini masih duduk di bangku Sekolah Dasar/sederajat.

Tamat Sekolah Dasar (SD)/Sederajat adalah tamat dan mempunyai ijazah Sekolah Dasar,

Sekolah Rakyat, Sekolah Luar Biasa Tingkat Dasar, Sekolah Dasar Kecil, Sekolah Dasar Pamong, Madrasah Ibtidaiyah dan lulus Paket A. Termasuk seseorang yang sampai saat ini masih bersekolah di bangku SMP/sederajat.

Tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Sederajat adalah tamat dan mempunyai

ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama/Setara misalnya SLTP, SMP, MULO, HBS 3 tahun, Sekolah Luar Biasa Tingkat Pertama, Madrasah Tsanawiyah atau tamat dan mempunyai ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Kejuruan misalnya SKKP, SMEP, SPMP, ST, PGA 4 tahun, SGB, Kursus Karyawan Perusahaan, Pendidikan Pegawai Urusan

Peradilan Agama, termasuk lulus Paket B. Termasuk seseorang yang sampai saat ini masih bersekolah di SMA/sederajat.

Tamat Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sederajat adalah tamat dan mempunyai ijazah

Sekolah Lanjutan Tingkat Atas/Setara misalnya SMA, HBS 5 tahun, AMS, Madrasah Aliyah, atau tamat dan mempunyai ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Kejuruan misalnya SPMA, SMKK, SMEA, STM, SPG, KPG, SGO/SMOA, PGA 6 tahun, SAKMA, SAA/SMF, KPAA, termasuk lulus Paket C.

Tamat Akademi/Perguruan Tinggi adalah tamat dan mempunyai ijazah program

pendidikan sarjana, pasca sarjana, doktor, diploma III atau IV, akta IV atau V, spesialis I/II pada suatu Universitas/Institut/Sekolah Tinggi.

Penjelasan :

Seseorang yang tamat dan mempunyai ijazah program D1/D2 seperti Program Diploma I dan II, PGSLP, D1 Sekretaris, D1 Komputer dianggap hanya Tamat SMA/Sederajat (bukan Tamat Perguruan Tinggi). Demikian juga seseorang yang masih/sedang kuliah di perguruan tinggi dianggap Tamat SMA/Sederajat.

Bila seseorang telah memiliki ijazah/STTB pada jenjang sekolah tertentu tetapi hilang, maka dianggap memiliki ijazah/STTB.

Kolom (7) s.d. (9) ditanyakan khusus untuk anggota rumah tangga yang berumur 10 tahun ke atas.

Kolom (7): Apakah berusaha pada sektor pertanian selama setahun yang lalu?

Isikan kode 1 pada kotak bila selama setahun yang lalu anggota rumah tangga pada kolom (2) berusaha pada sektor pertanian, dan isikan kode 2 bila tidak.

Berusaha adalah suatu kegiatan yang menghasilkan barang/jasa dengan tujuan sebagian

atau seluruh hasilnya untuk dijual dan menanggung resiko.

Usaha di sektor pertanian adalah kegiatan yang menghasilkan produksi pertanian dengan

tujuan sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual dan menanggung resiko. Usaha di sektor pertanian meliputi:

a. Kegiatan usaha pertanian subsektor tanaman pangan.

c. Kegiatan usaha pertanian subsektor tanaman perkebunan.

d. Kegiatan usaha pertanian subsektor peternakan.

e. Kegiatan usaha pertanian subsektor perikanan

f. Kegiatan usaha pertanian subsektor kehutanan

Setahun yang lalu adalah referensi waktu survei yang digunakan untuk pengumpulan data

dihitung berdasarkan periode satu tahun yang berakhir sehari sebelum tanggal pencacahan rumah tangga.

Kolom (8): Apakah bekerja sebagai buruh tani selama seminggu yang lalu?

Isikan kode 1 bila anggota rumah tangga pada kolom (2) sebagai buruh di sektor pertanian, dan isikan kode 2 bila tidak.

Buruh/pekerja adalah orang yang mengerjakan suatu kegiatan tertentu dengan tidak

menanggung resiko sendiri.

Pekerja dibayar adalah mereka yang bekerja pada suatu kegiatan dengan tujuan

mendapatkan upah/gaji baik berupa uang maupun barang dan tidak menanggung resiko sendiri.

Pekerja tidak dibayar adalah status pekerjaan bagi mereka yang bekerja dengan tidak

mendapatkan upah/gaji baik berupa uang maupun barang. Misalnya pekerja keluarga. Kolom (9): Jika kolom (7) berkode 1, bekerja pada subsektor

Kolom ini ditanyakan jika anggota rumah tangga pada kolom (2) berusaha di sektor pertanian.

Kode subsektor:

Kode 1, bila berusaha di Subsektor Tanaman Pangan.

Kode 2, bila berusaha di Subsektor Tanaman Hortikultura.

Kode 4, bila berusaha di Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat.

Kode 8, bila berusaha di Subsektor Peternakan.

Kode 16, bila berusaha di Subsektor Perikanan Kode 32, bila berusaha di Subsektor Kehutanan.

Jenis Tanaman Pangan meliputi:

a) Padi-padian

Tanaman padi meliputi: padi sawah dan padi ladang/gogo.

- Padi sawah adalah padi yang ditanam di lahan sawah. Yang termasuk padi sawah

adalah padi rendengan, padi gadu, padi pasang surut, padi lebak, padi rembesan dll.

- Padi ladang adalah padi yang ditanam di lahan bukan sawah. Yang termasuk padi

ladang adalah padi gogo/ladang/huma.

b) Palawija

Tanaman palawija antara lain meliputi:

- Biji-bijian: jagung, gandum, sorgum.

- Umbi-umbian: ketela pohon, ketela rambat, talas, gembili, ganyong, irut dan

lainnya.

Beberapa nama daerah untuk ubi kayu/ketela pohon/singkong adalah hui jenderal, boled, hui perancis, ketela pohung, ketela matriks, ketela cangkel, ketela mantri, kaspe, menyok.

Beberapa nama daerah untuk ketela rambat/ubi jalar adalah mantang, hui boled, ketela pendem, ketela jawa.

- Kacang-kacangan: kacang tanah, kacang kedele, kacang hijau, kacang merah,

kacang jogo/tolo/tunggak dan lainnya. Nama lain kedele adalah kacang jepun.

Beberapa nama daerah untuk kacang tanah adalah kacang suuk, kacang cina, kacang hole, kacang waspada, kacang jebrul, kacang bandung, kacang manggala, kacang kerentil, kacang kerentul. Nama lain kacang hijau adalah kacang herang. Jenis tanaman hortikultura meliputi:

a) Sayur-sayuran meliputi: kentang, ketimun, kacang panjang, kol/kubis, cabe hijau,

cabe rawit, cabe merah, tomat sayur, buncis muda, labu siam, wortel, terung panjang, kangkung, bayam, bawang daun lobak, petsai, sawi hijau, sawi putih, bawang putih Setiap anggota rumah tangga bisa berusaha di beberapa subsektor pertanian. Bila anggota rumah tangga mempunyai lebih dari satu jenis usaha di sektor pertanian, maka isian pada kotak merupakan jumlah dari kode subsektor usahanya.

bersih, bawang merah, petai tua, oyong/emes/gambas, jengkol, leunca/rimbang, pare, seledri, melinjo, kacang merah, dan lainnya. Tomat sayur, pepaya sayur, dan nangka sayur adalah buah tomat, pepaya, dan buah nangka yang digunakan untuk sayur.

b) Buah-buahan meliputi: pisang, pepaya, jeruk besar, jeruk keprok/siam, jeruk lainnya,

jambu, sawo, mangga, alpukat, duku, durian, nanas, rambutan, salak, tomat buah, apel, belimbing, kedondong, nangka, semangka, sirsak, lengkeng, anggur, bengkuang, melon, dan lainnya.

Jenis tanaman perkebunan rakyat meliputi: kelapa, kopi, teh, coklat, karet, tebu, cengkeh, tembakau, kapuk, lada putih/merica, pala, kayu manis, kapas, jarak, jambu mete, sereh, vanili, aren/enau, kemenyan, kelapa sawit, pandan anyam, rumput gajah, akar wangi, pinang, murbei, dan lainnya.

Jenis ternak/unggas antara lain:

a) Ternak besar: Sapi Perah Fries Holland (FH), Sapi Perah Persilangan, Sapi Bali, Sapi

Peranakan Onggale (PO), Sapi Madura, Sapi Brangus, Sapi Simmental, Sapi Hisar, Sapi Persilangan, Kerbau Murah, Kerbau Lumpur/Lokal.

b) Ternak kecil: Kambing Kacang, Kambing Ettawa/Peranakan Ettawa (PE), Domba

Ekor Gemuk, Domba Aduan, Babi Lokal, Babi Ras, Babi Persilangan, Kijang, Kelinci.

c) Unggas: ayam, itik/bebek, itik manila, angsa, ayam kalkun, burung merpati, burung

puyuh, dan unggas lainnya.

d) Ternak lainnya, seperti: buaya, ular, katak, dan lainnya.

Misalnya:

Pak Syamsudin mempunyai lahan sawah seluas 2 Ha yang diusahakan sendiri. Selain itu ia juga mempunyai usaha ternak kambing yang berada di belakang rumahnya dan lahan seluas 1 Ha untuk tanaman bawang merah. Dalam hal ini Pak Syamsudin berusaha di subsektor:

Tanaman Pangan - 01

Tanaman Hortikultura - 02,

Peternakan - 08,

Dalam dokumen Pedoman Pencacahan Konsumsi (Halaman 26-34)

Dokumen terkait