Buku 4
Pedoman
Pencacahan Konsumsi
Survei Penyempurnaan Diagram Timbang
Nilai Tukar Petani
2012
BADAN PUSAT STATISTIK
Buku
Kata Pengantar
Buku Pedoman Pencacahan Survei Penyempurnaan Diagram Timbang Nilai Tukar
Petani (SPDT NTP) 2012 ini adalah buku pedoman bagi petugas pencacah dan pengawas.
Buku pedoman ini memuat seluruh petunjuk/pedoman/acuan yang harus dilakukan oleh
petugas dalam pelaksanaan lapangan survei ini.
Kegiatan SPDT NTP yang dilaksanakan pada tahun 2012, terdiri dari persiapan
sampai pelaksanaan lapangan dan entri data. Sedangkan proses pengolahan dan penyusunan
diagram serta penghitungan NTP dilakukan pada tahun berikutnya.
Mengingat kualitas data sangat ditentukan oleh keberhasilan pengumpulan data di
lapangan, untuk itu diperlukan petugas pencacah dan pengawas yang mempunyai kualifikasi
yang sangat baik dalam pelaksanaan nanti. Oleh karena itu seluruh petugas harus mengerti,
memahami dan mengikuti petunjuk yang ada dalam buku pedoman ini. Dengan demikian
diharapkan dalam pelaksanaan survei nanti dapat berjalan dengan baik, lancar, dan sesuai
dengan rencana dan jadwal yang ditetapkan.
Saya berharap kepada seluruh petugas dan pengawas survei penyempurnaan diagram
timbang ini dapat bekerja dengan sungguh-sungguh dan cermat agar pelaksanaan lapangan
SPDT NTP 2012 berjalan lancar dan data yang dihasilkan berkualitas.
Demikian dan saya ucapkan terima kasih. Selamat bekerja.
Jakarta, Juli 2012
Kepala Badan Pusat Statistik
Kata Pengantar
Survei Penyempurnaan Diagram Timbang NTP 2012 bertujuan untuk mengganti
Diagram Timbang dan Tahun Dasar Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) dari tahun 2007 menjadi
2012, agar sejalan dengan perkembangan harga-harga yang terjadi saat ini.
Dalam usaha memperoleh hasil yang akurat diperlukan petugas yang mempunyai
kualifikasi baik dalam melaksanakan tugas. Hal tersebut salah satunya dapat dicapai dengan
melakukan suatu pelatihan yang khusus untuk melatih petugas pencacah. Peran Instruktur
menjadi sangat penting dalam pelatihan tersebut karena akan memberikan masukan dan
informasi yang sangat berguna bagi petugas-petugas yang ada di daerah dalam melakukan
pencacahan, khususnya dalam memahami konsep dan definisi setiap variabel yang akan
dikumpulkan.
Buku pedoman pencacahan konsumsi (Buku 2) ini digunakan sebagai petunjuk dan
pegangan bagi petugas pencacah dalam melakukan pencacahan di lapangan.
Terakhir diharapkan seluruh petugas dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan
berlangsung dengan aman dan lancar.
Jakarta, Juli 2012
Kepala Badan Pusat Statistik
Daftar Isi
Kata Pengantar ... i
Daftar Isi ... iii
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Landasan Hukum ... 2
1.3. Tujuan ... 2
1.4. Ruang Lingkup ... 3
1.5. Buku Pedoman & Jenis dokumen ... 3
1.6. Jadwal Pelaksanaan ... 5
BAB II. ORGANISASI SURVEI 2.1. Penanggung Jawab Pelaksanaan Survei ... 7
2.2. Tugas Pemeriksa/Pengawas (PMS) ... 7
2.3. Tugas Pencacah (PCS) ... 7
2.4. Hubungan Antara PMS dan PCS ... 8
2.5. Alur Dokumen ... 8
BAB III. METODOLOGI 3.1. Metode Pengambilan Sampel ... 11
3.2. Cakupan Rumah Tangga ... 11
3.3. Tata Cara Berwawancara ... 13
BAB IV. PENGISIAN DAFTAR 4.1. Tata Cara Pengisian Daftar ... 15
4.2. Daftar SPDT12-K ... 15
1.1.
Latar Belakang
Hampir setengah dari jumlah penduduk Indonesia bergantung hidup pada sektor
pertanian dimana sekitar 36persen (Sakernas Agustus 2011) distribusi tenaga kerja diserap
oleh sektor tersebut. Hal ini mencerminkan bahwa sektor pertanian sesungguhnya masih
menjadi tumpuan bagi penduduk Indonesia dan sekaligus sebagai penyumbang terhadap
pertumbuhan ekonomi sekalipun dalam keadaan resesi.
Pelaku sektor pertanian, khususnya petani, adalah masyarakat yang umumnya tinggal
atau menetap di wilayah perdesaan. Sedikit ironis bahwa disatu sisi sektor pertanian sebagai
pemberi sumbangan yang berarti terhadap perekonomian namun di sisi lain tingkat
kesejahteraan para petani yang berusaha pada sektor pertanian pada umumnya (diduga)
berada disekitar garis kemiskinan. Sehubungan dengan itu, maka diperlukan suatu indikator
yang secara akurat dapat mengukur kemampuan daya beli petani. Ukuran ini disajikan
sebagai bentuk perhatian dan kepedulian pemerintah yang berguna sebagai dasar
pengambilan kebijakan dan keberpihakan kepada petani agar mereka tetap bersemangat
dalam mengelola usaha pertanian.
Salah satu indikator yang dapat digunakan sebagai proxy tingkat kesejahteraan petani
di daerah perdesaan adalah indikator Nilai Tukar Petani (NTP). Dimana NTP merupakan
perbandingan indeks harga yang diterima oleh petani terhadap indeks harga yang dibayar
petani. Salah satu bahan dasar dalam penghitungan NTP adalah diagram timbang dan paket
komoditas dimana diagram timbang dan paket komoditas didapat dari hasil survei
penyempurnaan diagram timbang. Untuk saat ini penghitungan NTP masih menggunakan
diagram timbang tahun dasar 2007. Seiring dengan perkembangan teknologi, perubahan
iklim/cuaca, perubahan pendapatan petani dan perubahan akan permintaan komoditas serta
perubahan sikap masyarakat atas komoditas yang dihasilkan petani dapat mengubah pola
tanam dan konsumsi petani. Oleh karena paket komoditas dan diagram timbang NTP tahun
dasar 2007 diperkirakan sudah tidak sesuai lagi untuk menggambarkan keadaan sekarang
secara tepat yang diakibatkan oleh perubahan-perubahan tersebut.
Pada tahun 2008-2011 BPS RI dan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI telah
melakukan survei penyusunan diagram timbang subsektor perikanan tangkap (NTN) dan
perikanan budidaya (NTNPI). Oleh karena itu, untuk survei penyempurnaan diagram
timbang kali ini subsektor perikanan tidak diikut-sertakan, sehingga untuk kali ini Survei
Penyempurnaan Diagram Timbang NTP 2012 hanya mencakup subsektor tanaman pangan,
tanaman hortikultura, tanaman perkebunan rakyat dan peternakan di 32 provinsi di
Indonesia. Jumlah sampel keseluruhan sebanyak 46.300 rumah tangga di daerah perdesaan.
1.2.
Landasan Hukum
Pelaksanaan Survei Penyempurnaan Diagram Timbang NTP 2012 dilandasi oleh:
a. Undang-undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik.
b. Peraturan Pemerintah RI No. 51 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik.
c. Keputusan Presiden No. 3 Tahun 2002 Jo Keputusan Presiden No. 103 Tahun 2001
tentang Kedudukan, Fungsi, Kewenangan, dan Susunan Organisasi Lembaga
Pemerintah Non Departemen.
1.3.
Tujuan
Tujuan dari survei ini adalah :
a. Memperoleh nilai produksi dan jenis komoditas pertanian yang banyak dihasilkan
petani dan persentase marketed surplusnya.
b. Memperoleh nilai konsumsi dan biaya produksi serta komoditas yang banyak di
gunakan oleh rumah tangga pertanian, baik untuk keperluan rumah tangga maupun
digunakan dalam proses produksi pertanian.
c. Menyusun struktur input untuk setiap komoditas serta rasio biaya produksi terhadap
total produksi.
d. Sebagai bahan untuk menyusun paket komoditas diagram timbang Nilai Tukar Petani
1.4.
Ruang Lingkup
Kegiatan survei dilakukan di 32 provinsi di Indonesia, kecuali DKI Jakarta. Respondennya
adalah rumah tangga pertanian terpilih di 4 (empat) subsektor yang meliputi: rumah tangga
pertanian Tanaman Pangan, Tanaman Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR),
dan Peternakan. Materi pencacahan meliputi pendapatan petani dari penjualan hasil
produksi, pengeluaran rumah tangga petani untuk keperluan produksi, penambahan barang
modal dan konsumsi.
1.5. Buku Pedoman dan Jenis Dokumen
a. Buku 1, buku ini digunakan sebagai pedoman teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas.
b. Buku 2, buku ini digunakan sebagai pedoman pencacahan konsumsi rumah tangga.
c. Buku 3, buku ini digunakan sebagai pedoman pencacahan hasil produksi pertanian.
d. Buku 4, buku ini digunakan sebagai pedoman pengawasan/pemeriksaan.
e. Buku 5, buku ini digunakan sebagai pedoman pengolahan.
f. Daftar SPDT12-TP, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data produksi, serta
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Tanaman Pangan.
g. Daftar SPDT12-TH, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data produksi, serta
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Tanaman
Hortikultura.
h. Daftar SPDT12-TPR, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data produksi, serta
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Tanaman
Perkebunan Rakyat.
i. Daftar SPDT12-TRK, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data produksi, serta
j. Daftar SPDT12-K, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan keterangan rumah
tangga dan pengeluaran konsumsi rumah tangga yang berasal dari pembelian, tidak
termasuk pemberian dari pihak lain maupun produksi sendiri.
k. Daftar SPDT12-LKK, daftar ini digunakan untuk membantu atau sebagai lembar kerja
pengumpulan data pengeluaran konsumsi rumah tangga selama seminggu.
l. Daftar SPDT12-LKP, daftar ini digunakan sebagai lembar kerja untuk membantu
pengumpulan data produksi yang dihasilkan petani dan produksi yang dijual selama
setahun.
Satu rumah tangga sampel hanya dicacah dengan satu daftar SPDT12-K dan salah
1.6.
Jadwal
KEGIATAN JADWAL
1. Persiapan
- Penyusunan Kerangka Daftar Sampel Maret - April 2012
- Penyusunan Daftar Isian dan Buku Pedoman April - Mei 2012
- Penyusunan Program Tabulasi Juni - Agustus 2012
- Pencetakan Dokumen Juli - Agustus 2012
- Pengiriman Dokumen September 2012
2. Pelatihan dan Pelaksanaan Lapangan
- Workshop Intama September 2012
- Pelatihan Instruktur Nasional September 2012
- Pelatihan Petugas Lapang 1-15 Oktober 2012
- Pencacahan dan Pengawasan 16 Oktober - 15 November 2012
- Supervisi Pencacahan 16 Oktober - 15 November 2012
3. Pelatihan dan Pengolahan
- Pelatihan Editor dan Petugas Entri 16 Oktober - 23 Oktober 2012
- Editing Coding dan Entri Data 24 Oktober - 31 November 2012
- Pengiriman hasil entri data 1 Desember - 20 Desember 2012
- Pengolahan Tabel dan Kompilasi Data Januari - Februari 2013
- Finalisasi Diagram Timbang NTP Maret 2013
4. Penyusunan Publikasi April 2013
5. Penghitungan NTP Tahun Dasar Mei 2013
2.1
Penanggung Jawab Pelaksanaan Pilot Survei
Penanggung jawab Pusat : Direktur Statistik Harga
Penanggung jawab Daerah : Kepala BPS Provinsi dan Kabupaten terpilih.
Pengawas/Pemeriksa (PMS) : Staf BPS Kabupaten atau Kepala Seksi Statistik Distribusi.
Pencacah (PCS) : Koordinator Statistik Kecamatan (KSK)/Mitra.
2.2
Tugas Pemeriksa (PMS)
a. Mengikuti pelatihan petugas survei.
b. Mengatur pendistribusian dokumen dan perlengkapan pencacah (PCS) yang menjadi
tanggung jawabnya.
c. Mengawasi jalannya pelaksanaan pencacahan apakah sudah sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan.
d. Mengatasi masalah teknis yang dihadapi oleh petugas pencacah.
e. Mengumpulkan dan memeriksa kelengkapan semua dokumen serta hasil pencacahan
yang dilakukan PCS.
f. Menyerahkan semua dokumen yang telah diperiksa kepada BPS Kabupaten.
g. Mematuhi jadwal waktu yang telah ditetapkan.
2.3
Tugas Pencacah (PCS)
a. Mengikuti pelatihan petugas survei.
b. Melakukan pencacahan dengan menggunakan daftar SPDT ke rumah tangga sampel.
c. Mencatat seluruh permasalahan dan informasi penting dalam blok catatan.
d. Memeriksa kelengkapan isian hasil pencacahan.
e. Menyerahkan daftar SPDT yang telah diisi kepada PMS secara bertahap tanpa
menunggu selesainya seluruh beban tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
f. Memperbaiki isian daftar pertanyaan yang dinyatakan salah oleh PMS.
g. Mematuhi jadwal waktu yang telah ditetapkan.
2.4
Hubungan Antara PCS dan PMS
a. PMS harus membantu, memeriksa dan memberikan bimbingan kepada pencacah/ PCS.
b. PCS dan PMS bersama-sama mendiskusikan dan memutuskan kesulitan yang dijumpai
selama melaksanakan pencacahan. Apabila tidak dapat memecahkan permasalahan,
harus segera melaporkan kepada Kepala BPS Kabupaten.
2.5
Alur Dokumen
1. PCS menyerahkan dokumen hasil pencacahan kepada PMS
2. PMS meneliti kelengkapan isiannya. Jika belum lengkap atau ada isian yang
meragukan, dokumen tersebut dikembalikan ke PCS untuk dilengkapi dan diperbaiki.
3. Seluruh dokumen yang sudah bersih dari kesalahan, dikirimkan oleh Kepala Seksi
Statistik Distribusi ke BPS Provinsi cq Bidang Statistik Distribusi, setelah dilakukan
pemeriksaan.
4. Sebelum proses entri dokumen dilakukan editing coding terlebih dahulu oleh petugas.
5. Setelah proses data entri selesai, seluruh hasilnya segera dikirimkan via email ke BPS
3.1. Metode Pengambilan Sampel
Survei Penyempurnaan Diagram Timbang NTP 2012 dilaksanakan di seluruh provinsi
di wilayah Indonesia, kecuali provinsi DKI Jakarta. Dari sisi materi, survei ini mencakup
produksi dan konsumsi rumah tangga petani yang dibedakan menurut empat subsektor yaitu
subsektor Tanaman Pangan, Tanaman Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat, dan
Peternakan. Kecamatan yang dicakup dalam kegiatan ini adalah semua kecamatan di
wilayah kabupaten.
Rancangan sampel yang digunakan dalam Survei Penyempurnaan Diagram Timbang
NTP 2012 adalah rancangan sampel dua tahap. Masing-masing tahapan pemilihan sampel
adalah sebagai berikut:
i. Tahap I : di masing-masing provinsi dipilih kabupaten-kabupaten yang memiliki
potensi untuk suatu komoditas tertentu berdasarkan besaran produksi komoditas
tersebut.
ii. Tahap II : dari kabupaten terpilih, dipilih kecamatan yang memiliki potensi untuk
komoditas yang telah ditentukan besaran sampelnya. Dari kecamatan tersebut dipilih
sampel rumah tangga tani secara purposif bersyarat sesuai usaha utama yang telah
ditentukan komoditasnya.
3.2.
Cakupan Rumah tangga
Responden dalam survei ini adalah rumah tangga tani Subsektor Tanaman Pangan,
Tanaman Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat, dan Peternakan.
Satu rumah tangga tani hanya bisa menjadi responden
pada satu subsektor pertanian.
BAB
Bila suatu rumah tangga tani telah menjadi responden pada suatu subsektor, maka rumah
tangga tersebut tidak bisa menjadi responden pada subsektor yang lain.
Rumah tangga dibedakan menjadi dua macam:
1) Rumah tangga biasa
2) Rumah tangga khusus
Dalam kegiatan ini yang dicakup hanya rumah tangga biasa.
Rumah tangga biasa adalah seorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau
seluruh bangunan fisik/sensus dan biasanya tinggal bersama serta makan dari satu dapur.
Yang dimaksud makan dari satu dapur adalah jika pengurusan kebutuhan sehari-hari
dikelola bersama-sama menjadi satu.
Rumah tangga tani adalah rumah tangga biasa yang salah satu atau lebih anggota rumah
tangganya berusaha di sektor pertanian.
Petani adalah orang yang mengusahakan/mengelola usaha pertanian baik pertanian
tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, dan peternakan, kehutanan
dan perburuan yang bertujuan sebagian atau seluruh hasil produksinya untuk dijual. Namun
yang dicakup dalam survei ini hanya petani yang mengusahakan usaha pertanian Subsektor
Tanaman Pangan, Tanaman Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat, dan Peternakan.
Petani yang dimaksud adalah petani penggarap baik sebagai pemilik lahan pertanian,
penyewa maupun bagi hasil. Dengan demikian, orang yang bekerja disawah/ladang orang
lain dengan menerima upah (buruh tani) bukan petani. Begitu juga dengan orang yang
mengembalakan ternak, tukang memberi makan ternak milik orang lain dengan menerima
upah, bukanlah peternak.
Syarat rumah tangga tani yang dapat menjadi responden survei ini bila:
a. Jumlah anggota rumah tangganya lebih dari satu dan kurang dari 11 (1<jumlah
ART<11).
b. Salah satu anggota rumah tangga mengusahakan komoditas utama pertanian terpilih.
c. Penghasilan rata-rata per bulan rumah tangga dari sektor pertanian harus lebih dari 50
persen dari total penghasilan rumah tangga.
d. Komoditas jenis usaha sektor pertanian harus memenuhi syarat Batas Minimal Usaha
e. Komoditas yang diusahakan sudah menghasilkan dan dijual selama referensi waktu
survei.
f. Hasil produksi jenis komoditas usaha Subsektor pertanian minimal 11 persen dari
produksi normal.
g. Rumah tangga berdomisili di wilayah sampel minimal 1 tahun.
h. Usaha tidak berbadan hukum.
3.3. Tata Cara Berwawancara
1. Pada saat berkunjung hendaknya berpakaian yang wajar dan sopan.
2. Sebelum memasuki rumah untuk mengadakan wawancara, mintalah ijin dahulu dengan
mengucapkan salam, mengetuk pintu atau dengan cara lain yang biasa berlaku.
3. Awali wawancara dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud kedatangan
pencacah. Bila perlu tunjukkan surat tugas dan tanda pengenal petugas.
4. Pada saat melakukan pencacahan, banyak ditemui berbagai macam sikap dan tingkah
laku responden, gunakan kecakapan, kesabaran, keramahan selama berwawancara.
5. Jika responden membelokkan percakapan kepada hal-hal yang menyimpang dari
pelaksanaan survei, kembalikan pembicaraan secara bijaksana ke arah daftar isian.
6. Jangan memberikan tanggapan yang tidak baik terhadap jawaban yang diberikan dan
jangan kehilangan kesabaran. Bersikaplah tenang dalam menghadapi suasana yang tidak
diinginkan.
7. Bersabarlah terhadap rasa ingin tahu responden dan jawablah pertanyaan responden
dengan tepat dan jelas.
8. Setelah selesai melakukan pencacahan, jangan lupa mengucapkan terima kasih dan
memberitahukan tentang kemungkinan kunjungan ulang bila masih ada keterangan yang
diperlukan.
9. Lakukan kunjungan ulang jika diperlukan. Hal ini mungkin terjadi jika pada kunjungan
pertama keterangan yang diperlukan tidak berhasil diperoleh.
4.
4.1 Tata Cara Pengisian Daftar
a. Daftar isian harus diisi dengan menggunakan pensil hitam.
b. Daftar isian harus diisi dengan huruf cetak/balok.
c. Jika terdapat kesalahan dalam penulisan harus diperbaiki dengan menggunakan
penghapus pensil, tidak diperbolehkan memperbaikinya dengan cara mencoret.
d. Daftar isian harusnya diisi dengan kaidah rata kanan.
e. Isikan kotak yang tersedia sesuai dengan kodenya.
f. Kualitas terbuka dalam kuesioner harus selalu diisi untuk memudahkan dalam pengisian
nilai komoditas/jasa yang akurat dan rasional.
g. Jika ada komoditas/jasa atau kualitas yang dicacah tidak tertampung dalam kuesioner,
maka coret komoditas/jasa atau kualitas yang tidak ada harganya di daftar isian untuk
diganti menjadi komoditas/jasa atau kualitas yang tercacah/dijumpai.
h. Komoditas yang dicacah harus menggunakan satuan yang standar, jika ada
komoditas/jasa yang masih menggunakan satuan lokal atau setempat, maka petugas
harus mengkonversikannya ke dalam satuan standar.
i. Mencatat hal-hal yang tidak bisa ditampung atau tidak dapat dimasukkan ke blok
lainnya dalam blok catatan.
4.2
Daftar SPDT12-K (Nilai Konsumsi)
Daftar SPDT12-K merupakan daftar yang digunakan untuk mencatat semua
pengeluaran konsumsi rumah tangga pertanian terpilih dalam referensi waktu baik selama Usaha di sektor pertanian yang dicakup dalam survei ini meliputi:
a. Kegiatan usaha pertanian Subsektor Tanaman Pangan.
b. Kegiatan usaha pertanian Subsektor Tanaman Hortikultura.
c. Kegiatan usaha pertanian Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat.
d. Kegiatan usaha pertanian Subsektor Peternakan.
seminggu yang lalu untuk makanan maupun selama setahun yang lalu untuk non
makanan.
Pengeluaran yang dimaksud di sini adalah pengeluaran konsumsi rumah tangga
untuk semua barang/jasa yang diperoleh secara pembelian baik tunai maupun kredit oleh
rumah tangga tersebut, tetapi tidak untuk keperluan usaha maupun investasi. Oleh karena
itu, pengeluaran untuk tabungan, asuransi jiwa, kontribusi dana pensiun, investasi dan
pemberian kepada pihak lain, tidak termasuk dalam konsumsi rumah tangga.
Konsep pengeluaran konsumsi rumah tangga yang digunakan pada survei ini
dibedakan atas dasar 2 (dua) konsep pendekatan, yaitu:
a. Pengeluaran konsumsi rumah tangga menurut konsep akuisisi adalah jumlah nilai
seluruh barang/jasa yang diperoleh rumah tangga selama periode referensi survei
tanpa memperhatikan apakah barang/jasa tersebut sudah dibayar, belum dibayar atau
kredit.
Contoh : - membeli pakaian dengan kontan pada Oktober 2012 yang akan digunakan
pada bulan berikutnya (diluar referensi survei), maka nilai pakaian tersebut
yang dicatat sebagai konsumsi bulan Oktober (di dalam referensi waktu
survei).
-membeli lemari es seharga Rp. 1.500.000,- pada April 2012 dengan cara
kredit selama 10 bulan dan cicilan pertama dibayar pada Mei 2012. Ketika
pencacahan dilaksanan bulan Oktober maka nilai pengeluaran konsumsi
diisi adalah nilai kontan tanpa melihat jumlah kredit yang sudah
dibayarkan.
b. Pengeluaran konsumsi rumah tangga menurut konsep pemakaian adalah jumlah nilai
seluruh barang/jasa yang benar-benar telah dikonsumsi/dipakai oleh rumah tangga
selama periode referensi survei. Konsep ini digunakan untuk pengeluaran konsumsi
bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau.
Contoh : - membeli beras 5 kg seharga Rp. 35.000,- tetapi hanya dikonsumsi 2 kg,
maka pengeluaran konsumsi beras yang dicatat adalah sebesar
Rp. 14.000,- (Rp 35.000/5 kg x 2 kg).
Adapun beberapa contoh pengeluaran konsumsi rumah tangga selain makanan, makanan
a. Pengeluaran perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar seperti: sewa rumah, kontrak
rumah, upah pembantu rumah tangga, semen, cat, air minum pikulan/PAM, listrik,
kipas angin, gas elpiji, sabun cuci, dan lain-lain.
b. Pengeluaran sandang, seperti: kemeja, celana, pembalut wanita, emas perhiasan yang
sifatnya bukan investasi.
c. Pengeluaran konsumsi kesehatan, seperti: obat batuk, biaya dokter, pasta gigi, sabun
mandi, sampo, biaya gunting rambut, dan lain-lain.
d. Pengeluaran konsumsi pendidikan, rekreasi dan olahraga seperti: uang sekolah, buku
tulis, penggaris, koran, majalah, bioskop, sepeda anak, TV, dan lain-lain.
e. Pengeluaran konsumsi transportasi dan komunikasi, seperti: sepeda, motor, mobil,
bensin, solar, busi, ban, HP, dan lain-lain.
f. Pengeluaran lainnya, seperti: PBB, pajak motor, pajak mobil, dan lain-lain.
Beberapa pengeluaran yang tidak termasuk pengeluaran konsumsi rumah tangga antara lain:
a. Pengeluaran untuk usaha.
b. Pengeluaran untuk investasi seperti pembelian tanah, bangunan, surat-surat berharga,
menabung dan pembelian barang lainnya untuk investasi.
c. Pengeluaran untuk pesta, denda, judi dan sejenisnya.
d. Pemberian kepada pihak lain, sumbangan dan sejenisnya.
e. Pembayaran premi asuransi, kontribusi dana pensiun.
Lembar Kerja Pengeluaran Bahan Makanan, Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan
Tembakau (SPDT12-LKK):
Sebuah daftar yang digunakan untuk memperoleh keterangan jenis komoditas bahan
makanan, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang dikonsumsi rumah tangga
pertanian selama seminggu yang lalu yang diperoleh dengan cara pembelian. Catatlah
pengeluaran rumah tangga selama seminggu yang lalu dengan mencantumkan jenis
komoditas, konsumsi bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sejak
hari pertama sampai dengan hari ke tujuh, banyaknya dan nilai (Rp) secara keseluruhan,
Cara pengisian Daftar SPDT12-LKK
Isikan keterangan tempat sesuai dengan daftar SPDT12-K Blok I
Daftar SPDT12-LKK terdiri dari 19 kolom.
Kolom (1): nomor
Isikan nomor urut
Kolom (2): jenis komoditas
Isikan seluruh jenis komoditas berikut kualitas/merk yang dikonsumsi oleh
seluruh anggota rumah tangga selama seminggu yang lalu yang berasal dari
pembelian
Kolom (3): satuan
Isikan satuan standar dari komoditas pada kolom (2) sesuai dengan daftar
SPDT12-K
Kolom (4), (6), (8), (10), (12), (14), (16): banyaknya
Isikan banyaknya (volume) dari komoditas yang dikonsumsi pada kolom (2)
pada hari pertama sampai hari ke tujuh sesuai satuan standar pada kolom (3)
Kolom (5), (7), (9), (11), (13), (15), (17): nilai (Rp)
Isikan nilai dari komoditas yang dikonsumsi pada kolom (2) pada hari pertama
sampai hari ke tujuh
Kolom (18): banyaknya
Isian kolom ini merupakan penjumlahan dari kolom (4), (6), (8), (10), (12),
(14), (16)
Kolom (19): nilai (Rp)
Isian kolom ini merupakan penjumlahan dari kolom (5), (7), (9), (11), (13),
(15), (17)
Jenis komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga per harinya dapat terdiri dari beras,
lauk pauk (ikan, ayam, telur dan sebagainya), sayur-sayuran, bumbu-bumbuan atau
kombinasi dari berbagai macam aneka komoditas makanan tersebut, sesuai jawaban
Agar konsumsi makanan jadi, minuman dan rokok yang dibeli di luar rumah tidak
terlewat maka harus ditanyakan langsung kepada anggota rumah tangga yang
bersangkutan
Daftar SPDT12-K terdiri dari 7 blok, yaitu:
1. Blok I : Pengenalan Tempat
Tujuan blok ini digunakan untuk mendapatkan keterangan yang lengkap dan jelas
mengenai lokasi/tempat pencacahan dan jenis komoditas utama yang diusahakan
Rincian 1: Provinsi
Isikan nama provinsi tempat pencacahan survei ini dilakukan. Kemudian
tuliskan kode provinsi tersebut pada kotak di sebelah kanannya.
Rincian 2: Kabupaten
Isikan nama kabupaten tempat pencacahan survei ini dilakukan. Kemudian
tuliskan kode kabupaten tersebut pada kotak di sebelah kanannya.
Rincian 3: Kecamatan
Isikan nama kecamatan tempat pencacahan survei ini dilakukan. Kemudian
tuliskan kode kecamatan tersebut pada kotak di sebelah kanannya.
Rincian 4: Desa/Kelurahan
Isikan nama desa/kelurahan tempat pencacahan survei ini dilakukan. Kemudian
tuliskan kode desa/kelurahan tersebut pada kotak di sebelah kanannya.
Rincian 5: Nomor Urut Rumah Tangga
Isikan nomor urut rumah tangga dalam satu wilayah tugas pencacah berurutan
dari nomor 1 sampai 25 untuk setiap petugas pencacah.
Rincian 6: Nama Kepala Rumah Tangga
Rincian 7: Jenis komoditas utama
Isikan jenis komoditas utama yang diusahakan (komoditas utama mengacu pada
daftar sampel komoditas yang telah ditentukan). Penentuan komoditas utama
dalam rumah tangga sampel adalah komoditas yang mempunyai nilai produksi
yang paling besar. Kemudian pengawas menuliskan kode jenis komoditas
utama tersebut pada kotak di sebelah kanannya.
2. Blok II : Keterangan Pencacahan
Tujuan blok ini digunakan untuk mencatat keterangan petugas pencacah dan pemeriksa.
Isikan nama petugas, kode petugas, tanggal pelaksanaan serta tanda tangan dari pencacah
dan pemeriksa di kolom yang tersedia.
3. Blok III : Keterangan Anggota Rumah Tangga
Tujuan blok ini digunakan untuk mencatat keterangan anggota rumah tangga, sumber
penghasilan utama, dan jenis komoditas yang diusahakan.
Blok III.A. : Keterangan Anggota Rumah Tangga
Blok ini digunakan untuk mencatat keterangan anggota rumah tangga yang meliputi nomor
urut anggota rumah tangga, nama anggota rumah tangga, hubungan dengan kepala rumah
tangga, jenis kelamin, umur, pendidikan tertinggi yang ditamatkan, apakah berusaha pada
sektor pertanian, apakah bekerja sebagai buruh sektor pertanian dan berusaha pada
subsektor apa di sektor pertanian. Blok III.A ditanyakan kepada semua anggota rumah
tangga.
Blok ini terdiri dari 9 kolom, yaitu:
Kolom (1): Nomor urut.
Nomor urut sudah tercetak dari nomor 1 sampai 10.
Kode petugas harus berurut dalam satu kabupaten. Misalnya 001, 002, ...dst.
Kolom (2): Nama anggota rumah tangga.
Tuliskan nama semua anggota rumah tangga yang tinggal dan diurutkan mengikuti aturan
baku SP 2010 sebagai berikut:
1. Nomor urut pertama adalah nama kepala rumah tangga dan diikuti nama istri/suami
(pasangannya).
Kepala rumah tangga adalah salah seorang dari anggota rumah tangga yang
bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga atau orang yang
dituakan/ditunjuk sebagai kepala rumah tangga.
2. Nomor urut berikutnya adalah nama anak-anaknya yang belum menikah. Susunan
nama anak-anak yang belum menikah diurutkan mulai dari yang tertua.
3. Nomor urut berikutnya adalah nama anak yang telah menikah. Susunan nama
anak-anak dari pasangan ini yang belum menikah diurutkan mulai dari yang tertua.
Demikian seterusnya, untuk para anak-anak dari kepala rumah tangga yang telah
menikah disusun berurutan bersama pasangannya dan anak-anaknya.
4. Nomor urut berikutnya adalah anggota rumah tangga selain anak, yang sudah menikah
diikuti oleh pasangannya dan anak-anaknya yang belum menikah.
5. Nomor urut berikutnya adalah anggota rumah tangga lainnya yang tanpa pasangan dan
tanpa anak mulai dari orang tua/mertua, famili lain, pembantu/sopir/tukang kebun, dan
lainnya.
Anggota rumah tangga adalah semua orang yang tergabung dalam satu kesatuan rumah
tangga baik dalam satu tempat tinggal maupun tidak pada saat pencacahan. Anggota rumah
tangga yang telah bepergian 6 bulan atau lebih, dan anggota rumah tangga yang bepergian
kurang dari 6 bulan tetapi dengan tujuan pindah/akan meninggalkan rumah 6 bulan atau
lebih, tidak dianggap sebagai anggota rumah tangga. Tamu yang telah tinggal di rumah
tangga 6 bulan atau lebih dan tamu yang telah tinggal di rumah tangga kurang dari 6 bulan
tetapi akan bertempat tinggal 6 bulan atau lebih, dianggap sebagai anggota rumah tangga.
Seorang pembantu rumah tangga/sopir yang tinggal di rumah majikannya, dianggap
sebagai anggota rumah tangga majikannya. Sebaliknya, jika pembantu rumah tangga/sopir
tersebut tidak tinggal di rumah majikannya, ia dianggap sebagai anggota rumah tangga di
Kolom (3): Hubungan dengan kepala rumah tangga.
Isikan salah satu kode 1, 2, 3, …, atau 9, hubungan anggota rumah tangga pada kolom (2)
dengan kepala rumah tangga.
Hubungan dengan kepala rumah tangga, yaitu:
1. Kepala rumah tangga adalah salah seorang dari kelompok anggota rumah tangga
yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga tersebut atau yang
dianggap/ditunjuk sebagai kepala di dalam rumah tangga tersebut.
2. Istri/suami dari kepala rumah tangga.
3. Anak adalah anak kandung, anak tiri, dan atau anak angkat yang diangkat oleh kepala
rumah tangga.
4. Menantu adalah suami/istri dari anak kandung, anak tiri, dan atau anak angkat.
5. Cucu adalah anak dari anak kandung, anak tiri, dan atau anak angkat.
6. Orang tua/mertua adalah bapak/ibu dari kepala rumah tangga atau bapak ibu dari
istri/suami kepala rumah tangga.
7. Famili lain adalah orang-orang yang ada hubungan famili dengan kepala rumah tangga
atau ada hubungan famili dengan istri/suami kepala rumah tangga misalnya adik,
kakak, keponakan, bibi, paman, ipar, kakek, nenek dan sebagainya.
8. Pembantu rumah tangga adalah seseorang yang bekerja sebagai pembantu yang
menginap di rumah tangga tersebut dengan menerima upah/gaji baik berupa uang
ataupun barang, termasuk juga sopir yang tinggal di rumah majikannya.
9. Lainnya adalah orang yang tidak ada hubungan famili dengan kepala rumah tangga,
seperti tamu, teman, orang yang mondok dengan makan dan sebagainya.
Kolom (4): Jenis kelamin.
Isikan kode 1 pada kotak bila anggota rumah tangga pada kolom (2) berjenis kelamin
laki-laki, dan isikan kode 2 bila perempuan.
Kolom (5): Umur.
Isikan umur masing-masing anggota rumah tangga pada kolom (5). Umur dituliskan dalam
tahun menurut kalender masehi dan dibulatkan ke bawah. Bayi yang berumur kurang dari 1
Contoh: - Umur 5 tahun 8 bulan, maka pada kolom (5) dituliskan 05.
-Bayi umur 4 bulan, maka pada kolom (5) dituliskan 00.
-Untuk umur 98 tahun atau lebih, maka pada kolom (5) dituliskan 98.
Kolom (6): Pendidikan tertinggi yang ditamatkan.
Isikan salah satu kode pada kotak di kolom (6), yaitu:
Kode 0, bila anggota rumah tangga pada kolom (2) tidak/belum pernah sekolah.
Kode 1, bila anggota rumah tangga pada kolom (2) tidak/belum tamat SD/sederajat.
Kode 2, bila anggota rumah tangga pada kolom (2) tamat SD/sederajat.
Kode 3, bila anggota rumah tangga pada kolom (2) tamat SMP/sederajat.
Kode 4, bila anggota rumah tangga pada kolom (2) tamat SMA/SMK/ sederajat.
Kode 5, bila anggota rumah tangga pada kolom (2) tamat Akademi/Perguruan Tinggi.
Sekolah adalah pendidikan formal mulai dari pendidikan dasar, menengah dan tinggi.
Ijazah/STTB adalah surat keterangan yang diberikan kepada seseorang yang telah
menyelesaikan pelajaran pada kelas atau tingkat terakhir suatu jenjang sekolah di sekolah
negeri maupun swasta.
Belum/tidak pernah sekolah adalah seseorang yang tidak atau belum pernah sekolah,
termasuk yang tamat taman kanak-kanak dan tidak melanjutkan ke Sekolah Dasar.
Tidak/belum tamat SD/Sederajat adalah seseorang yang pernah duduk di bangku
Sekolah Dasar/sederajat tetapi belum/tidak tamat. Termasuk seseorang yang sampai saat ini
masih duduk di bangku Sekolah Dasar/sederajat.
Tamat Sekolah Dasar (SD)/Sederajat adalah tamat dan mempunyai ijazah Sekolah Dasar,
Sekolah Rakyat, Sekolah Luar Biasa Tingkat Dasar, Sekolah Dasar Kecil, Sekolah Dasar
Pamong, Madrasah Ibtidaiyah dan lulus Paket A. Termasuk seseorang yang sampai saat ini
masih bersekolah di bangku SMP/sederajat.
Tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Sederajat adalah tamat dan mempunyai
ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama/Setara misalnya SLTP, SMP, MULO, HBS 3
tahun, Sekolah Luar Biasa Tingkat Pertama, Madrasah Tsanawiyah atau tamat dan
mempunyai ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Kejuruan misalnya SKKP, SMEP,
Peradilan Agama, termasuk lulus Paket B. Termasuk seseorang yang sampai saat ini masih
bersekolah di SMA/sederajat.
Tamat Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sederajat adalah tamat dan mempunyai ijazah
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas/Setara misalnya SMA, HBS 5 tahun, AMS, Madrasah
Aliyah, atau tamat dan mempunyai ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Kejuruan
misalnya SPMA, SMKK, SMEA, STM, SPG, KPG, SGO/SMOA, PGA 6 tahun, SAKMA,
SAA/SMF, KPAA, termasuk lulus Paket C.
Tamat Akademi/Perguruan Tinggi adalah tamat dan mempunyai ijazah program
pendidikan sarjana, pasca sarjana, doktor, diploma III atau IV, akta IV atau V, spesialis I/II
pada suatu Universitas/Institut/Sekolah Tinggi.
Penjelasan :
Seseorang yang tamat dan mempunyai ijazah program D1/D2 seperti Program Diploma I
dan II, PGSLP, D1 Sekretaris, D1 Komputer dianggap hanya Tamat SMA/Sederajat
(bukan Tamat Perguruan Tinggi). Demikian juga seseorang yang masih/sedang kuliah di
perguruan tinggi dianggap Tamat SMA/Sederajat.
Bila seseorang telah memiliki ijazah/STTB pada jenjang sekolah tertentu tetapi hilang,
maka dianggap memiliki ijazah/STTB.
Kolom (7) s.d. (9) ditanyakan khusus untuk anggota rumah tangga yang berumur 10
tahun ke atas.
Kolom (7): Apakah berusaha pada sektor pertanian selama setahun yang lalu?
Isikan kode 1 pada kotak bila selama setahun yang lalu anggota rumah tangga pada kolom
(2) berusaha pada sektor pertanian, dan isikan kode 2 bila tidak.
Berusaha adalah suatu kegiatan yang menghasilkan barang/jasa dengan tujuan sebagian
atau seluruh hasilnya untuk dijual dan menanggung resiko.
Usaha di sektor pertanian adalah kegiatan yang menghasilkan produksi pertanian dengan
tujuan sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual dan menanggung resiko.
Usaha di sektor pertanian meliputi:
a. Kegiatan usaha pertanian subsektor tanaman pangan.
c. Kegiatan usaha pertanian subsektor tanaman perkebunan.
d. Kegiatan usaha pertanian subsektor peternakan.
e. Kegiatan usaha pertanian subsektor perikanan
f. Kegiatan usaha pertanian subsektor kehutanan
Setahun yang lalu adalah referensi waktu survei yang digunakan untuk pengumpulan data
dihitung berdasarkan periode satu tahun yang berakhir sehari sebelum tanggal pencacahan
rumah tangga.
Kolom (8): Apakah bekerja sebagai buruh tani selama seminggu yang lalu?
Isikan kode 1 bila anggota rumah tangga pada kolom (2) sebagai buruh di sektor pertanian,
dan isikan kode 2 bila tidak.
Buruh/pekerja adalah orang yang mengerjakan suatu kegiatan tertentu dengan tidak
menanggung resiko sendiri.
Pekerja dibayar adalah mereka yang bekerja pada suatu kegiatan dengan tujuan
mendapatkan upah/gaji baik berupa uang maupun barang dan tidak menanggung resiko
sendiri.
Pekerja tidak dibayar adalah status pekerjaan bagi mereka yang bekerja dengan tidak
mendapatkan upah/gaji baik berupa uang maupun barang. Misalnya pekerja keluarga.
Kolom (9): Jika kolom (7) berkode 1, bekerja pada subsektor
Kolom ini ditanyakan jika anggota rumah tangga pada kolom (2) berusaha di sektor
pertanian.
Kode subsektor:
Kode 1, bila berusaha di Subsektor Tanaman Pangan.
Kode 2, bila berusaha di Subsektor Tanaman Hortikultura.
Kode 4, bila berusaha di Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat.
Kode 8, bila berusaha di Subsektor Peternakan.
Kode 16, bila berusaha di Subsektor Perikanan
Jenis Tanaman Pangan meliputi:
a) Padi-padian
Tanaman padi meliputi: padi sawah dan padi ladang/gogo.
- Padi sawah adalah padi yang ditanam di lahan sawah. Yang termasuk padi sawah
adalah padi rendengan, padi gadu, padi pasang surut, padi lebak, padi rembesan dll.
- Padi ladang adalah padi yang ditanam di lahan bukan sawah. Yang termasuk padi
ladang adalah padi gogo/ladang/huma.
b) Palawija
Tanaman palawija antara lain meliputi:
- Biji-bijian: jagung, gandum, sorgum.
- Umbi-umbian: ketela pohon, ketela rambat, talas, gembili, ganyong, irut dan
lainnya.
Beberapa nama daerah untuk ubi kayu/ketela pohon/singkong adalah hui jenderal,
boled, hui perancis, ketela pohung, ketela matriks, ketela cangkel, ketela mantri,
kaspe, menyok.
Beberapa nama daerah untuk ketela rambat/ubi jalar adalah mantang, hui boled,
ketela pendem, ketela jawa.
- Kacang-kacangan: kacang tanah, kacang kedele, kacang hijau, kacang merah,
kacang jogo/tolo/tunggak dan lainnya.
Nama lain kedele adalah kacang jepun.
Beberapa nama daerah untuk kacang tanah adalah kacang suuk, kacang cina,
kacang hole, kacang waspada, kacang jebrul, kacang bandung, kacang manggala,
kacang kerentil, kacang kerentul. Nama lain kacang hijau adalah kacang herang.
Jenis tanaman hortikultura meliputi:
a) Sayur-sayuran meliputi: kentang, ketimun, kacang panjang, kol/kubis, cabe hijau,
cabe rawit, cabe merah, tomat sayur, buncis muda, labu siam, wortel, terung panjang,
kangkung, bayam, bawang daun lobak, petsai, sawi hijau, sawi putih, bawang putih Setiap anggota rumah tangga bisa berusaha di beberapa subsektor pertanian. Bila
anggota rumah tangga mempunyai lebih dari satu jenis usaha di sektor pertanian, maka
bersih, bawang merah, petai tua, oyong/emes/gambas, jengkol, leunca/rimbang, pare,
seledri, melinjo, kacang merah, dan lainnya. Tomat sayur, pepaya sayur, dan nangka
sayur adalah buah tomat, pepaya, dan buah nangka yang digunakan untuk sayur.
b) Buah-buahan meliputi: pisang, pepaya, jeruk besar, jeruk keprok/siam, jeruk lainnya,
jambu, sawo, mangga, alpukat, duku, durian, nanas, rambutan, salak, tomat buah, apel,
belimbing, kedondong, nangka, semangka, sirsak, lengkeng, anggur, bengkuang,
melon, dan lainnya.
Jenis tanaman perkebunan rakyat meliputi: kelapa, kopi, teh, coklat, karet, tebu, cengkeh,
tembakau, kapuk, lada putih/merica, pala, kayu manis, kapas, jarak, jambu mete, sereh,
vanili, aren/enau, kemenyan, kelapa sawit, pandan anyam, rumput gajah, akar wangi,
pinang, murbei, dan lainnya.
Jenis ternak/unggas antara lain:
a) Ternak besar: Sapi Perah Fries Holland (FH), Sapi Perah Persilangan, Sapi Bali, Sapi
Peranakan Onggale (PO), Sapi Madura, Sapi Brangus, Sapi Simmental, Sapi Hisar,
Sapi Persilangan, Kerbau Murah, Kerbau Lumpur/Lokal.
b) Ternak kecil: Kambing Kacang, Kambing Ettawa/Peranakan Ettawa (PE), Domba
Ekor Gemuk, Domba Aduan, Babi Lokal, Babi Ras, Babi Persilangan, Kijang, Kelinci.
c) Unggas: ayam, itik/bebek, itik manila, angsa, ayam kalkun, burung merpati, burung
puyuh, dan unggas lainnya.
d) Ternak lainnya, seperti: buaya, ular, katak, dan lainnya.
Misalnya:
Pak Syamsudin mempunyai lahan sawah seluas 2 Ha yang diusahakan sendiri. Selain itu ia
juga mempunyai usaha ternak kambing yang berada di belakang rumahnya dan lahan seluas
1 Ha untuk tanaman bawang merah. Dalam hal ini Pak Syamsudin berusaha di subsektor:
Tanaman Pangan - 01
Tanaman Hortikultura - 02,
Peternakan - 08,
Blok III.B. : Sumber Penghasilan Utama Rumah Tangga
Subblok ini digunakan untuk mengetahui rata-rata persentase penghasilan rumah tangga
dari usaha sektor pertanian sebulan terhadap total penghasilan rumah tangga. Isikan
rata-rata persentase penghasilan rumah tangga dari sektor pertanian terhadap total penghasilan
rumah tangga.
Contoh:
Pak Syamsudin adalah seorang petani dibantu dengan anak tertuanya. Dia mempunyai
tanah yang diusahakan untuk tanaman cabe rawit dan kentang. Selain itu, istri Pak
Syamsudin membuka warung di rumah. Penghasilan dari usaha pertanian Pak Syamsudin
lebih besar daripada penghasilan istrinya (60:40).
Cara pengisian Blok III.B:
Rata-rata per bulan persentase penghasilan rumah tangga dari sektor pertanian = 60 %
terhadap total penghasilan rumah tangga.
Blok III.C. : Jenis Komoditas/Ternak/Unggas Yang Diusahakan
Subblok ini digunakan untuk mencatat jumlah dan jenis komoditas/ternak/unggas yang
diusahakan/dihasilkan dan dijual oleh seluruh anggota rumah tangga dalam referensi waktu
survei.
Rincian 1: Isikan jumlah komoditas/ternak/unggas yang diusahakan dan dijual oleh rumah
tangga tersebut selama setahun yang lalu.
Jumlah komoditas/ternak/unggas adalah banyaknya jenis komoditas/ternak/unggas yang
diusahakan dan dijual oleh rumah tangga dalam referensi waktu survei dan memenuhi batas
minimal usaha.
Rincian 2: Isikan jenis komoditas/ternak/unggas yang diusahakan/dihasilkan dan dijual oleh
rumah tangga selama setahun yang lalu. Nomor urut 1 adalah jenis komoditas
yang mempunyai nilai produksi terbesar atau yang telah ditetapkan sebagai
Rincian ini terdiri 3 kolom yaitu:
Kolom (1): nomor urut
Nomor urut sudah tercetak 1 sampai dengan 10.
Kolom (2): jenis komoditas/ternak/unggas
Isikan jenis komoditas/ternak/unggas yang diusahakan/dihasilkan dan dijual
oleh rumah tangga selama setahun yang lalu.
Kolom (3): kode
Kode untuk setiap jenis komoditas/ternak/unggas diisi oleh pengawas
berdasarkan master komoditas
Cara pengisian Blok III.C:
Pak Syamsudin mengusahakan 2 jenis komoditas, yaitu: cabe rawit dan kentang, dimana
cabe rawit merupakan komoditas yang mempunyai nilai produksi terbesar.
Rincian 1: 2
Rincian 2 kolom (2) baris pertama: CABE RAWIT
Rincian 2 kolom (3) baris pertama: 3101008 (kode diisi pengawas)
Rincian 2 kolom (2) baris kedua: KENTANG
Rincian 2 kolom (3) baris kedua: 3101014 (kode diisi pengawas)
4. Blok IV : Konsumsi Rumah Tangga Untuk Bahan Makanan, Makanan Jadi,
Minuman, Rokok dan Tembakau Selama Seminggu Yang Lalu Yang
Berasal dari Pembelian.
Tujuan blok ini digunakan untuk mencatat konsumsi rumah tangga untuk bahan makanan,
makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau selama seminggu yang lalu yang berasal dari
pembelian saja.
Konsumsi yang dicatat adalah nilai pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga selama
seminggu yang lalu yang berasal dari pembelian (tunai/bon/kredit), tidak termasuk yang
diproduksi sendiri dan diberikan dari pihak lain. Perlu diperhatikan bahwa ada
kemungkinan responden memberikan keterangan tentang apa yang ia beli padahal mungkin
tidak seluruhnya dikonsumsi, maka yang dicatat hanya yang benar-benar dikonsumsi oleh
Konsumsi makanan/bahan makanan yang diambil dari warung/toko milik rumah tangga
yang bersangkutan dianggap sebagai pembelian.
Seminggu yang lalu adalah referensi waktu survei yang digunakan untuk pengumpulan
data konsumsi bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dihitung
berdasarkan periode satu minggu yang berakhir sehari sebelum tanggal pencacahan rumah
tangga. Misalnya pencacahan dilakukan tanggal 16 Oktober 2012, maka yang dimaksud
seminggu yang lalu adalah tanggal 9 s.d 15 Oktober 2012.
Misalnya seorang ibu membeli bahan makanan pokok seperti beras, gula, garam, minyak
goreng dan sebagainya untuk keperluan satu bulan, maka dalam hal ini yang harus dicatat
hanyalah beras, gula, garam, minyak goreng dan sebagainya yang dikonsumsi selama
seminggu yang lalu.
Makanan dan minuman jadi yang diperoleh dengan cara membeli baik yang dimakan di
rumah maupun di luar rumah, juga harus dicatat sebagai konsumsi rumah tangga.
Blok IV terdiri dari 6 kolom, yaitu:
Kolom (1) : Nama barang
Kolom (2) : Kualitas/merk
Kolom (3) : Satuan standar
Kolom (4) : Kode Komoditas (diisi oleh pengawas).
Kolom (5) : Banyaknya barang yang dikonsumsi.
Kolom (6) : Nilai barang yang dikonsumsi.
Isikan banyaknya barang yang telah dikonsumsi selama seminggu yang lalu dalam satuan
standar, kemudian catatlah nilai barang tersebut dalam satuan rupiah. Apabila satuan yang
digunakan masih dalam satuan setempat maka harus dikonversi ke dalam satuan standar.
Pada pengisian harga tersebut, harap diperhatikan oleh petugas pencacah agar
pengisiannya sesuai dengan kotak-kotak yang tersedia dalam kolom (6) yang terdiri dari 6
kotak, menurut kaidah penuh tepi kanan.
Untuk mengisi blok ini, disalin dari daftar SPDT12-LKK.
Kolom (2) kualitas/merk disalin dari daftar SPDT12-LKK kolom (2).
Kolom (5) banyaknya disalin dari daftar SPDT12-LKK kolom (18) untuk jenis barang yang
Kolom (6) nilai (Rupiah) disalin dari daftar SPDT12-LKK kolom (19) untuk jenis barang
yang sesuai
Subblok IV.A. Bahan Makanan
Subblok IV.A1. Padi-padian,Umbi-umbian dan hasil-hasilnya
Subblok ini terdiri dari beras, tepung terigu, jagung pipilan, ketela pohon, dan lain-lain.
Jenis Beras terdiri dari beras biasa dan beras ketan. Contoh kualitas beras biasa seperti:
beras IR42, IR 64, IR 36, Cisadane, Cianjur, Ciherang, Rojo Lele dan lain sebagainya.
Beras Ketan adalah sejenis beras yang dihasilkan dari daerah-daerah tertentu dan pada
umumnya beras ini mempunyai rasa yang khas.
Contoh :
Seminggu yang lalu, rumah tangga Pak Syamsudin rutin memasak beras kualitas cisadane
yang berasal dari pembelian sebanyak 1,5 kg setiap hari. Harga per kilogram beras tersebut
Rp.7.000,-. Selain itu, rumah tangga Pak Syamsudin juga membeli ketela pohon kualitas
tidak pahit sebanyak 5 kg dan habis dikonsumsi dengan harga per kilogram Rp.3.000,-
Cara Pengisian Blok IV.A.1.
Rincian 1 kolom (2): CISADANE
kolom (5): 10,5 diperoleh dari 1,5kg x 7 = 10,5kg
kolom (6): 73500 diperoleh dari Rp.7000,- x 10,5 = Rp.73.500,-
Rincian 18 kolom (2): TIDAK PAHIT
kolom (5): 5
kolom (6): 15000 diperoleh dari Rp.3000 x 5 = Rp.15.000,-
Subblok IV A.2. Daging dan hasil-hasilnya
Daging Sapi dibedakan antara daging has/biasa dan bistik. Daging has adalah kualitas
daging tanpa tulang, lemak, urat-urat yang keadaannya masih segar dan baik.
Daging Ayam dibedakan antara daging ayam ras dan daging ayam kampung/bukan ras.
Hasil-hasilnya (Olahan Daging), misalnya: Bakso Daging Sapi, Sosis Daging Sapi, Sosis
Subblok IV.A.3. Ikan Laut
Ikan laut adalah kualitas ikan laut yang masih segar dan berasal dari laut seperti:
Cakalang, Tenggiri, Teri, Bawal, Tuna, Kakap, Kembung, dan sebagainya.
Subblok IV.A.4. Ikan Air Tawar/Tambak
Ikan air tawar/tambak adalah kualitas ikan air tawar/tambak yang masih segar yang
berasal dari air tawar atau tambak seperti: Mujair, Mas, Gurame, Lele dan sebagainya.
Subblok IV.A.5. Ikan Diawetkan
Ikan Diawetkan adalah kualitas ikan yang diasinkan, diasap atau dipindang seperti ikan
layang diawetkan, ikan bandeng diasap, ikan tongkol yang dipindang dan sebagainya.
Ikan dalam Kaleng adalah produk ikan laut yang telah diolah dengan proses mesin dalam
kemasan kaleng dan bermerk seperti sardencis, botan, tuna dalam kaleng dan sebagainya.
Subblok IV.A.6. Telur, Susu dan hasil-hasilnya
Susu Perah adalah susu segar yang langsung diperoleh dari hewan seperti susu sapi, susu
kambing dan susu kuda.
Susu Bubuk adalah susu yang dikemas dalam kaleng maupun kardus dalam bentuk bubuk
seperti susu bubuk cap Bendera, Dancow, Produgen dan lain-lain termasuk susu bubuk
kiloan.
Subblok IV.A.7. Sayur-sayuran
Semua jenis sayuran yang biasa dikonsumsi disuatu daerah termasuk untuk lalap. Isikan
banyaknya dan nilai sayur-sayuran yang masih segar yang dikonsumsi dari pembelian.
Untuk beberapa macam/jenis sayuran yang dijual dengan satuan setempat seperti ikat,
tumpuk atau satuan setempat lainnya, maka sebelum dicatat harus dikonversikan terlebih
dahulu ke satuan standar yang ada pada kuesioner.
Subblok IV.A.8. Buah-buahan
Isikan banyaknya dan nilai buah-buahan yang dibeli dan dikonsumsi rumah tangga petani
selama seminggu yang lalu sesuai dengan satuan standar yang ada pada kuesioner seperti
Subblok IV.A.9. Kacang-kacangan
Isikan banyaknya dan nilai kacang-kacangan sesuai dengan satuan standar yang ada pada
kuesioner seperti kacang tanah, kacang hijau, termasuk produk hasil dari kacang-kacangan
seperti tempe kedele, tahu mentah dan sebagainya.
Subblok IV.A.10. Bumbu-bumbuan
Isikan banyaknya dan nilai bumbu-bumbuan sesuai dengan satuan standar yang ada pada
kuesioner seperti bawang merah, cabe merah, cabe rawit, jahe, lengkuas, penyedap
masakan, kecap (asin dan manis), bumbu dapur (jahe, kunyit, lengkuas dan sebagainya
dalam satu paket), bumbu jadi/kemasan dan sebagainya.
Subblok IV.A.11. Lemak dan Minyak
Kelapa tua belum dikupas adalah kelapa yang masih ada tempurung/batoknya.
Sedangkan kelapa sudah dikupas (ukuran sedang) adalah kelapa yang tidak berbatok.
Minyak Goreng adalah minyak yang sudah dimurnikan, dibuat oleh pabrik dan biasanya
memakai cap/merk seperti Filma, Barco, Bimoli dan sebagainya. Sedangkan bahan
bakunya bisa berasal dari kelapa sawit, bunga matahari, jagung atau kacang.
Subblok IV.A.12. Bahan Makanan Lainnya
Misalnya: kerupuk, emping dan sebagainya
Subblok IV.B. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
Subblok IV.B.1. Makanan Jadi
Makanan jadi adalah makanan yang tidak disiapkan atau dimasak oleh rumah tangga,
namun langsung dapat dikonsumsi baik di dalam maupun di luar rumah seperti di warung,
di kantor atau di sekolah seperti mie bakso, roti, biskuit dan sebagainya.
Subblok IV.B.2. Bahan Minuman/Minuman Tidak Beralkohol
Bahan minuman adalah jenis komoditas untuk membuat minuman misalnya gula pasir,
kopi bubuk, jahe instan, jeruk instan, sirop dan lain-lain. Minuman tidak beralkohol
Subblok IV.B.3. Tembakau dan Minuman Beralkohol
Yang termasuk dalam subblok ini yaitu rokok putih, rokok kretek, tembakau shag dan
sebagainya. Sedangkan komoditas minuman beralkohol seperti bir, anggur obat, arak dan
lain-lain.
5. Blok V: Konsumsi Rumah Tangga Untuk Barang–barang Bukan Makanan dan
Jasa Selama Sebulan dan Setahun yang Lalu yang Berasal dari
Pembelian.
Tujuan blok ini digunakan untuk mencatat konsumsi rumah tangga untuk barang-barang
bukan makanan dan jasa selama sebulan dan setahun yang lalu yang berasal dari pembelian
saja.
Konsumsi rumah tangga untuk barang-barang bukan makanan selama sebulan yang
lalu adalah nilai pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga selama sebulan yang lalu
berakhir sehari sebelum pencacahan, yang berasal dari pembelian. Pengeluaran konsumsi
betul-betul dikeluarkan selama sebulan yang lalu, bukan pengeluaran selama setahun yang
lalu dibagi 12.
Konsumsi rumah tangga untuk barang-barang bukan makanan selama setahun yang
lalu adalah pengeluaran yang betul-betul dikeluarkan selama setahun yang lalu.
Pengeluaran setahun yang lalu berarti mencakup pengeluaran sebulan yang lalu.
Barang-barang yang dicatat hanya yang benar-benar dikonsumsi oleh rumah tangga selama sebulan
atau setahun yang lalu yang berasal dari pembelian saja baik tunai maupun kredit.
Barang-barang yang dibeli tapi untuk diberikan kepada pihak lain tidak dimasukkan sebagai
pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga ini. Untuk pembelian barang atau jasa yang
sudah dikonsumsi tetapi pembayaran belum dilakukan (kredit/hutang), tetap dicatat sebagai
pengeluaran.
Blok V terdiri dari 7 kolom, yaitu:
Kolom (1): Jenis barang/jasa
Kolom (2): Kualitas/merk
Kolom (3): Satuan standar
Kolom (5): Banyaknya barang selama sebulan yang lalu.
Isikan banyaknya barang bukan makanan yang telah dikonsumsi selama
sebulan yang lalu.
Kolom (6): Nilai barang selama sebulan yang lalu.
Isikan nilai barang bukan makanan yang telah dikonsumsi selama sebulan
yang lalu.
Kolom (7): Nilai barang selama setahun yang lalu.
Isikan nilai barang bukan makanan yang telah dikonsumsi selama setahun
yang lalu.
Subblok V.A Perumahan, Air, Listrik & Bahan Bakar
Subblok V.A.1. Biaya Tempat Tinggal
Isikan nilai bahan-bahan bangunan yang digunakan oleh responden untuk pemeliharaan dan
perbaikan rumahnya menurut jenis dan spesifikasinya yang sudah ditentukan, Misal: Kayu
balok untuk tiang, kualitas meranti ukuran 10 x 10 x 400 cm, Seng plat dengan
spesifikasinya B.W.G.32, Bilik dari bambu 2,5 x 3 m.
Sewa Rumah adalah suatu tempat tinggal yang digunakan oleh rumah tangga atau salah
seorang anggota rumah tangga dengan pembayaran secara teratur dan terus menerus tanpa
batas waktu tertentu. Uang sewa biasanya dibayar secara bulanan.
Kontrak Rumah adalah suatu tempat tinggal yang digunakan oleh rumah tangga atau
salah seorang anggota rumah tangga dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian
kontrak antara pemilik dan pemakai, misalnya satu atau dua tahun. Cara pembayaran
kontrak biasanya sekaligus dimuka atau diangsur menurut persetujuan kedua belah pihak.
Apabila kontrak lebih dari satu tahun, maka yang dicatat adalah rata-rata kontrak
pertahunnya.
Pada masa akhir perjanjian pihak pengontrak harus meninggalkan tempat tinggal yang
didiami dan bila kedua belah pihak setuju bisa diperpanjang kembali dengan mengadakan
kontrak baru. Jika jangka waktu kontrak adalah 2 tahun maka nilai kontrak rumah setahun
Subblok V.A.2. Bahan Bakar, Penerangan dan Air
a. Kayu Bakar
Isikan pengeluaran sebulan dan setahun yang lalu untuk nilai kayu.
b. Biaya Listrik adalah tarif listrik PLN maupun non PLN. Tanyakan pengeluaran untuk
tarif listrik selama sebulan dan setahun yang lalu.
c. Biaya Air
Untuk rumah tangga yang membeli air untuk keperluan rumah tangga baik menjadi
pelanggan PAM (Perusahaan Air Minum), atau perusahaan air minum lainnya, jumlah
pembayaran rekeningnya selama sebulan dan setahun yang lalu harus ada isian. Air yang
berasal dari sumur/pompa sendiri tidak perlu diperkirakan nilainya.
Catatan :
Apabila rumah tangga mendapatkan air dari tempat lain, maka yang dicatat hanya ongkos
angkut atau iurannya saja jika ada.
Subblok V.A.3. Perlengkapan Rumah tangga
Isikan nilai barang perlengkapan rumah tangga yang dibeli responden selama sebulan dan
setahun yang lalu seperti tikar, kursi, lemari, piring, gelas dan lain-lain
a) Tikar menurut jenisnya dibagi menjadi dua, yaitu tikar pandan, tikar mendong dan
tikar plastik. Isikan nilai pembelian dari kedua jenis barang tersebut termasuk ukuran
dan kualitasnya.
b) Meja Kursi adalah suatu set meja dan kursi. Isikan nilai meja kursi serta model yang
dibeli rumah tangga petani, apabila terjadi pembelian dalam referensi waktu yang
ditentukan.
Subblok V.A.4. Penyelenggaraan Rumah tangga
Isikan nilai barang penyelenggaraan rumah tangga yang dibeli responden selama sebulan
dan setahun yang lalu seperti sabun, pembasmi nyamuk, upah pembantu rumah tangga dan
lain-lain
a) Sabun Cuci
Menurut jenisnya dibagi menjadi empat yaitu sabun batangan, sabun deterjen bubuk,
tangan, gunung sewu dan lain-lain; sabun deterjen bubuk seperti Rinso, So klin,
Attack, Surf dan lain-lain; sabun cream seperti Ekonomi, B-29, So Klin dan
sebagainya; sabun cair seperti Rinso Cair, Mama Lemon dan sebagainya.
b) Pembasmi Nyamuk
Menurut jenisnya pembasmi nyamuk dibagi menjadi lima yaitu: batang/bakar, spray,
lotion, cair dan elektrik. Pembasmi nyamuk bakar antara lain Tiga Roda, Baygon dan
lain-lain; pembasmi nyamuk spray antara lain Baygon, Hit dan sebagainya; pembasmi
nyamuk cair antara lain: Baygon, Hit; pembasmi nyamuk berupa lotion adalah Autan,
Soffell; sedangkan pembasmi nyamuk elektrik contohnya adalah Baygon, Hit dan
sejenisnya.
c) Pembantu Rumah Tangga adalah seseorang yang bekerja untuk membantu
penyelenggaraan sehari-hari kegiatan suatu rumah tangga dengan menerima jasa, baik
berupa uang maupun barang. Jika balas jasa yang diterima berupa barang, maka harga
barang tersebut dinilai berdasarkan harga pasar setempat pada saat pencacahan. Tidak
termasuk dalam pengertian pembantu rumah tangga di sini adalah supir, pengasuh bayi
(baby sitter) dan pekerja keluarga.
Subblok V.B Sandang
Subblok V.B.1. Sandang Pria
Isikan nilai jenis pakaian yang umumnya dikenakan oleh orang laki-laki dewasa seperti
kemeja panjang pria, celana panjang pria, kaos singlet, t-shirt, ikat pinggang, jaket, sarung,
sepatu kulit, kaos kaki, sandal pria dewasa dan sebagainya.
Subblok V.B.2. Sandang Wanita
Isikan nilai jenis pakaian yang umumnya dikenakan oleh wanita dewasa seperti kebaya,
kain batik, rok dalam, gaun terusan, blouse, bra/bh, rok luar, daster, sepatu, stocking, sandal
wanita dan sebagainya.
Adapun, yang dimaksud dengan batik/kain panjang di sini adalah kain panjang batik yang
biasanya digunakan oleh kaum wanita, bukan bahan dengan motif batik yang digunakan
Subblok V.B.3. Sandang Anak-anak
Isikan nilai jenis pakaian yang umum dikenakan oleh anak-anak umur kurang dari 13 tahun
baik anak laki-laki maupun anak perempuan.
Misalnya : Kemeja pendek anak, baju kaos anak, celana pendek anak, celana dalam anak,
singlet, sandal, rok terusan anak, sepatu kulit anak dan sebagainya.
Subblok V.B.4. Barang Pribadi dan Sandang Lain
Emas perhiasan adalah komoditas yang termasuk ke dalam subblok barang pribadi dan
sandang lain. Jika kebiasaan suatu daerah dalam menentukan kualitas emas perhiasan
memakai persentase, maka di bawah ini ukuran pembanding yang perlu diketahui para
petugas lapangan :
- 99% emas sama dengan 24 karat
- 95% emas sama dengan 23 karat
- 90% emas sama dengan 22 karat
Ongkos jahit, ikat pinggang, dompet, topi, kacamata juga termasuk ke dalam subblok
barang pribadi dan sandang lain.
Subblok V.C. Kesehatan
Subblok V.C.1. Jasa Kesehatan
Isikan nilai jasa kesehatan yang digunakan oleh rumah tangga seperti biaya dokter, biaya
bidan, biaya rumah sakit, dan lain-lain.
a. Biaya Dokter
Biaya dokter adalah biaya pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter tanpa obat.
b. Biaya Bidan
Biaya bidan adalah biaya untuk pemeriksaan/konsultasi kehamilan, tidak termasuk
biaya melahirkan dan obat-obatan
c. Biaya Rumah Sakit
Biaya rumah sakit adalah biaya yang dikeluarkan untuk perawatan menginap di rumah
sakit selama sebulan dan setahun yang lalu. Tidak termasuk biaya dokter, obat,
Subblok V.C.2. Obat-obatan
Isikan nilai pembelian obat-obatan yang digunakan oleh rumah tangga seperti obat dengan
resep dokter dan obat tanpa resep dokter.
Beberapa jenis obat-obatan dengan resep dokter yaitu: Ampisilin, Amoxilin dan sebagainya
Beberapa jenis obat-obatan tanpa resep yaitu :
a) Obat sakit kepala seperti Paramex, Panadol dan sebagainya
b) Obat sakit flu seperti Bodrex, Sanaflu dan sebagainya
c) Obat diare seperti New Diatab, Diapet dan sebagainya
d) Obat batuk seperti OBH, Konidin dan sebagainya
e) Obat-obatan lainnya seperti obat maag, minyak angin, balsem dan sebagainya.
Subblok V.C.3. Perawatan Jasmani dan Kosmetik
Aneka rupa barang dan jasa yang termasuk ke dalam subblok perawatan jasmani dan
kosmetik misalnya: pasta gigi, sabun mandi, biaya gunting rambut (laki-laki dewasa,wanita
dewasa, anak laki-laki dan anak perempuan), shampo, lipstik, bedak, sikat gigi dan
sebagainya.
Subblok V.D. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
Subblok V.D.1. Pendidikan
Uang Sekolah adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh murid SD/SLTP/SMA baik
sekolah negeri maupun swasta setiap bulan. Termasuk didalamnya
pembayaran-pembayaran wajib lainnya seperti uang komite, uang ekstrakurikuler.
Subblok V.D.2. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan
Buku Bacaan Sekolah adalah buku pelajaran yang dipakai di sekolah dasar, sekolah
menengah dan perguruan tinggi misalnya buku bacaan matematika, fisika, biologi penerbit
Erlangga, Bahasa Indonesia penerbit Balai Pustaka (BP), dan lain-lain.
Subblok V.D.3. Rekreasi
Aneka barang yang termasuk ke dalam sub kelompok rekreasi misalnya televisi AC/DC,
Subblok V.D.4. Olahraga
Aneka barang yang termasuk ke dalam sub kelompok olahraga misalnya bola badminton,
kaos olahraga, training dan sebagainya.
Subblok V.E. Transportasi dan Komunikasi
Isikan nilai biaya transportasi dan komunikasi yang digunakan oleh rumah tangga seperti
ongkos angkutan, bensin, ojek, biaya pengiriman barang, dan lain-lain selama sebulan dan
setahun yang lalu.
Subblok V.E.1. Transportasi
a) Ongkos angkutan umum terdiri atas: angkutan bermotor, seperti: angkutan dalam kota,
angkutan antar kota, dan sebagainya, dan angkutan bukan bermotor, seperti pedati,
dokar/andong/delman, becak dan sebagainya.
Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) adalah alat transportasi yang
digunakan untuk penyeberangan sungai, danau dan laut pada trayek jarak dekat.
Dokar/andong/delman/pedati adalah alat transportasi yang ditarik oleh kuda.
b) Bahan bakar kendaraan seperti bensin, solar dan sebagainya.
Subblok V.E.2. Komunikasi dan Pengiriman
a) Biaya pengiriman terdiri atas biaya pengiriman barang, surat dan sebagainya.
b) Biaya komunikasi seperti biaya telepon, biaya pulsa ponsel, biaya internet, handphone,
modem, dan sebagainya.
Subblok V.E.3. Sarana dan Penunjang Transportasi
Aneka barang yang termasuk ke dalam subkelompok sarana dan penunjang transportasi
misalnya ban dalam sepeda, ban luar sepeda, ban dalam motor, ban luar motor, busi,
kampas rem, rantai motor dan sebagainya.
Subblok V.F. Pengeluaran Lainnya
Pajak Bumi dan Bangunan merupakan pajak atas kepemilikan dan atau bangunan yang
dibayar 1 tahun sekali. Untuk pengeluaran sebulan yang lalu sama dengan besarnya pajak 1