• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN KETERBATASAN DAN SARAN

C. Keterbatasan dan Saran Penelitian Lanjutan

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah :

1. Periode penelitian ini relative singkat yaitu bulan Desember tahun 2014 hingga bulan Desember tahun 2015. Keterbatasan ini dikarenakan mayoritas Bank Pengkreditan Rakyat Syariah (BPRS) yang terdaftar pada Bank Indonesia baru memublikasikan laporan keuangannya pada pertengahan tahun 2014.

2. Penelitian ini hanya mengambil sampel 7 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di DIY dan 15 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Jawa Tengah karena terbatasnya data yang tersedia.

3. Peneliti ini hanya Menggunakan variabel Independen sebatas tingkat suku bunga, tingkat bagi hasil, inflasi dan Ukuran perusahaan untuk peneliti

selanjutnya agar meneliti faktor-faktor lain seperti IHSG (Indek Harga Saham Gabungan) dan Jumlah jaringan kantor.

4. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan data time series dengan periode tahun pengamatan yang lebih panjang agar dapat menggambarkan kondisi yang sebenarnya.

5. Penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti secara langsung apa saja yang mempengaruhi nasabah untuk menabungkan dananya ke dalam simpanan mudharabah diantaranya adalah kepatuhan bank terhadap prinsip-prinsip syariah dan dianjurkan untuk mengkombinasikan data primer dengan data sekunder agar memperkaya penelitian.

Daftar Pustaka

Al-Qur’an

Al-Hadist

Abduh, Muhamad.dkk. “The Impact of Crisis and Macroeconomic Variables towards Islamic Banking Deposit”. American Journal of Applied Sciences 8, Malaysia, 2011.

Adnan, M. Akhyar. (1999). “Tren Ekonomi Dunia dan Peluang Ekonomi Islam dalam

Memasuki Milenium III”. Journal Sinergi: Kajian Bisnis dan Manajemen,

PMM UII Yogyakarta, Vol. 2, No. 2.

Adnan, M. Akhyar. (2005). Kompilasi Materi Kuliah Lembaga Keuangan Islam di Magister Studi Islam UII, (unpublished) Yogyakarta.

Akhmadi, Bekti ., 2007, “Pengaruh Suku Bunga SBI terhadap Dana Pihak Ketiga, Pembiayaan dan Kinerja”, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

Andriyanti, A dan Wasilah, 2010, “faktor-faktor yang Memengaruhi Jumlah Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (Deposito Mudharabah 1 bulan) Bank

Muamalat Indonesia (BMI)”, Makalah Simposium Nasional AkuntansiXIII. Aziz, A. N.,2010,”Faktor-faktor yang mempengaruhi dana pihak ketiga (DPK) pada

Bank Muamalat Indonesia (BMI)”, Skripsi, Universitas Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Bayu Ayom Gumelar. 2013. Pengaruh Inflasi, Tingkat Suku Bunga Deposito,Dan Jumlah Bagi Hasil Deposito Terhadap jumlah Deposito Mudharabah.

Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Cahyono, Ari. 2009. Pengaruh Indikator Makroekonomi Terhadap Dana Pihak Ketiga Dan Pembiayaan Bank Syariah Mandiri. Tesis. Universitas Indonesia.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19”.

5th edition, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2011. Ghozali, Imam. 2006. Structural Equation Medeling; Metode Alternatif denganPLS.

Haron, Sudin dan Wan Nursofiza Wan. “Measuring Depositors’ of Malaysian Islamic

Banking System: A Co-integration Approach.” Proceeding 6th International Conference On Islamic Economic and Finance Vol.2. (2005).

Haryanto, Eko. B., 2010, “Faktor-faktor yang memengaruhi Deposito Mudharabah

pada Bank Umun syariah”, skripsi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

Ismail.” Akuntansi Bank: Teori dan Aplikasi dalam Rupiah”. Edisi pertama, cetakan ke-2, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2011.

Judisseno, Rimsky. “Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia”. 2nd edition, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005.

Karim, Adiwarman A., Bank Islam Analisis Fikih dan Keuangan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006.

Khaidar, M., 2007, “analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga pada Bank Umum

terhadap Tabungan, Deposito, Piutang, dan Pembiayaan pada Bank

Syariah”, Tesis, Universitas Indonesia, Jakarta.

Khoiriyah, Syafa’atun., 2011, “Pengaruh Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga, Return On

Asset, Financing to Deposit Ratio dan Tingkat Inflasi Nasional Terhadap

Pertumbuhan AsetBank Umum Syariah di Indonesia’, Skripsi,Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

Kurniati, S. P., 2011, “ Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Simpanan

Mudharabah” Skripsi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

Miskhin, Frederic. ”Ekonomi Uang, Perbankan dan Pasar Keuangan”. 8th edition, Salemba Empat, Jakarta, 2009.

Muhammad, 2005, Pengantar Akuntansi Syariah. Jakarta: Salemba Empat.

Muttaqin, Isnan, 2014, “Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Deposito

Mudharabah”, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,

Yogyakarta.

Novianti, Nadia I., 2013, “Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Volume

Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil pada Perbankan Syariah”, Skripsi,

Nur, Hanifah, 2012, “Pengaruh Jumlah Bagi Hasil dan Pertumbuhan Ekonomi

terhadap Simpanan Mudharabah pada Bank Syariah di Indonesia”, Skripsi,

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

Pariyo. 2004. Variabel Makro Ekonomi Yang Mempengaruhi Penghimpunan Dana Pihak Ketiga. Tesis. Universitas Indonesia.

Pratami, W. A. N., 2011, “Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), CapitalAdequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), dan

Return on Asset (ROA) terhadap Pembiayaan pada Perbankan Syariah”, Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang.

Puspopranoto, Sawaldjo.” Keuangan perbankan dan pasar keuangan (konsep,teori dan realita)”. Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta, 2004.

Rilla, R., 2013, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Deposito Mudharabah (Studi BPRS DIY dan Jateng periode 2011-2012)”, Skripsi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

Setyowati, Fahmi, dan Sjahesti., 2009, “Manajemen Liquiditas Perbankan Syariah”,

Skripsi, Universitas Trisakti, Jakarta.

Setyowati, R., 2011, “Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Penghimpunan Dana Deposito Mudharabah”, Skripsi, Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta, Yogyakarta.

Siffa, W., 2006, “Pengaruh Total Bagi Hasil, Suku Bunga, dan FATWA MUI

terhadap simpanan mudharabah pada bank Mualamat Indonesia periode 2001-2005”, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Siti Nurulhidayat. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Deposito Mudharabah Pada Bank Syariah Mandiri. Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Lampung.

Sudarsono, H., 2009, “Dampak Krisis Keuangan Global terhadap Perbankan di

Indonesia: Perbandingan Antara Bank Konvensional dan Bank Syariah”, Tesis, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Sugiyono. “Metode Penelitian Bisnis”. Alfabeta, Bandung, 2009.

Suliyanto. “Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS”. Andi, Yogyakarta, 2011.

Wiroso.”Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah”.Gramedia,

Jakarta, 2005.

Yaya, Rizal., dan Ahim., 2009, Akuntansi Perbankan Syariah, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Zainul Arifin. (2000). Memahami Bank Syari’ah: Lingkup, Peluangan, Tantangan

dan Prospek. Jakarta: Alvabet. hal. IX-X. UU Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan. UU Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan.

UU Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

www.bi.go.id www.ojk.co.id

UJI DESKRIPTIF Descriptive Statistics N Minimu m Maximu m Mean Std. Deviation X1 105 .08 .08 .0755 .00100 LNX2 105 10.72 15.32 13.2365 .99128 X3 105 .03 .08 .0647 .01658 LNX4 105 15.53 18.47 17.0097 .68270 Y 105 14.54 17.78 16.1630 .78315 Valid N (listwise) 105 UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardi zed Residual N 105 Normal Parameters(a,b) Mean -.0020087 Std. Deviation .26082506 Most Extreme Differences Absolute .079 Positive .058 Negative -.079 Kolmogorov-Smirnov Z .805

Asymp. Sig. (2-tailed) .536 a Test distribution is Normal.

b Calculated from data.

UJI AUTOKORELASI Model Summary(b) Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .919(a) .844 .838 .31915 1.659 a Predictors: (Constant), LNX4, X1, X3, LNX2 b Dependent Variable: Y

UJI MULTIKOLINEARITAS Coefficients(a) Mode l Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleranc e VIF B Std. Error 1 (Constant ) 2.396 3.009 .796 .428 X1 -47.694 39.182 -.060 -1.217 .226 .603 1.658 LNX2 .203 .037 .273 5.503 .000 .605 1.654 X3 .680 2.250 .014 .302 .763 .650 1.538 LNX4 .861 .056 .736 15.329 .000 .644 1.554 a Dependent Variable: Y UJI HETEROSKEDASTISITAS Coefficients(a) Mode l t Sig. Toleranc e VIF 1 (Constant ) .112 .911 X1 -.127 .899 LNX2 -1.905 .060 X3 .474 .637 LNX4 1.520 .132 a Dependent Variable: ABS_RES

UJI F Model Summary(b) Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .919(a) .844 .838 .31915 1.659 a Predictors: (Constant), LNX4, X1, X3, LNX2 b Dependent Variable: Y

UJI HIPOTESIS Coefficients(a) Mode l Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta Toleranc e VIF 1 (Constant ) 2.396 3.009 .796 .428 X1 -47.694 39.182 -.060 -1.217 .226 LNX2 .203 .037 .273 5.503 .000 X3 .680 2.250 .014 .302 .763 LNX4 .861 .056 .736 15.329 .000 a Dependent Variable: Y

Data Sampel BPRS DIY dan Jawa Tengah Periode Des 2014 - Des 2015

No Nama Bank Tahun Tingkat Suku

Bunga Tingkat Bagi Hasil Inflasi Ukuran Perusahaan Deposito Mudharabah

1 Margirizki Bahagia Des-14 0.0775 2580672 0.0836 42751494 22518400

2 Bangun Drajat warga Des-14 0.0775 690723 0.0836 53909789 13250005

3 Mitra Amal Mulia Des-14 0.0775 1599310 0.0836 24922896 16502996

4 Danagung Syariah Des-14 0.0775 1365831 0.0836 22899934 15014450

5 Dana Hidayatullah Des-14 0.0775 1253440 0.0836 19649988 11564900

6 FORMES Des-14 0.0775 1082866 0.0836 24816572 10481200

7 Madina Mandiri Sejahtera Des-14 0.0775 2075581 0.0836 32241060 23248500

8 Iksanul Amal Des-14 0.0775 160335 0.0836 8831265 2070500

9 Buana Mitra Perwira Des-14 0.0775 2192439 0.0836 71035545 24615175

10 Artha Surya Barokah Des-14 0.0775 1389285 0.0836 45483680 15275950

11 Suriyah Des-14 0.0775 3606432 0.0836 78012833 37170045

12 Bina Amanah Satria Des-14 0.0775 728981 0.0836 34918684 8042958

13 Khasanah Ummat Des-14 0.0775 350002 0.0836 10579329 3858700

14 Artha Mas Abadi Des-14 0.0775 398289 0.0836 19022323 5179400

15 Mitra Harmoni Semarang Des-14 0.0775 256327 0.0836 10390935 3793200

16 Bumi Artha Semarang Des-14 0.0775 109627 0.0836 21127169 8353200

17 Artha Amanah Ummat Des-14 0.0775 608295 0.0836 14053877 6660900

18 Gunung Slamet Des-14 0.0775 2469421 0.0836 35354100 23532000

19 Dana Amanah Des-14 0.0775 380583 0.0836 8566881 3771500

20 Artha Leksana Des-14 0.0775 931684 0.0836 26651231 12189400

21 Al Mabrur Des-14 0.0775 970272 0.0836 18564573 10995850

22 Ben Salamah Abadi Des-14 0.0775 398252 0.0836 5549011 3047810

23 Margirizki Bahagia Mar-15 0.075 583718 0.0638 41694424 21227900

24 Bangun Drajat warga Mar-15 0.075 166155 0.0638 56276615 14267905

25 Mitra Amal Mulia Mar-15 0.075 375511 0.0638 25499569 17093732

26 Danagung Syariah Mar-15 0.075 372835 0.0638 23141362 15468750

27 Dana Hidayatullah Mar-15 0.075 350654 0.0638 20291818 11122400

28 FORMES Mar-15 0.075 293955 0.0638 24593015 10609400

29 Madina Mandiri Sejahtera Mar-15 0.075 662859 0.0638 32273333 23983500

No Nama Bank Tahun Tingkat Suku

Bunga Tingkat Bagi Hasil Inflasi Ukuran Perusahaan Deposito Mudharabah

32 Artha Surya Barokah Mar-15 0.075 322825 0.0638 49261869 14178980

33 Suriyah Mar-15 0.075 913264 0.0638 81162715 42320277

34 Bina Amanah Satria Mar-15 0.075 179721 0.0638 35183967 8399958

35 Khasanah Ummat Mar-15 0.075 95342 0.0638 11892969 3769000

36 Artha Mas Abadi Mar-15 0.075 135157 0.0638 19663782 5491260

37 Mitra Harmoni Semarang Mar-15 0.075 88571 0.0638 10631228 3220700

38 Bumi Artha Semarang Mar-15 0.075 204893 0.0638 21603053 7941700

39 Artha Amanah Ummat Mar-15 0.075 175646 0.0638 14191573 7107300

40 Gunung Slamet Mar-15 0.075 693636 0.0638 38478677 26234600

41 Dana Amanah Mar-15 0.075 85750 0.0638 8186646 3471500

42 Artha Leksana Mar-15 0.075 225682 0.0638 27135615 10487400

43 Al Mabrur Mar-15 0.075 259886 0.0638 17842681 10825250

44 Ben Salamah Abadi Mar-15 0.075 107564 0.0638 6515970 3962310

45 Margirizki Bahagia Jun-15 0.075 1167322 0.0726 39989573 22590900

46 Bangun Drajat warga Jun-15 0.075 347799 0.0726 59352564 15360805

47 Mitra Amal Mulia Jun-15 0.075 810011 0.0726 28924014 20231733

48 Danagung Syariah Jun-15 0.075 773020 0.0726 24615806 15769000

49 Dana Hidayatullah Jun-15 0.075 635246 0.0726 20485875 9119400

50 FORMES Jun-15 0.075 553534 0.0726 22306814 10301150

51 Madina Mandiri Sejahtera Jun-15 0.075 1382005 0.0726 36901407 28143500

52 Iksanul Amal Jun-15 0.075 94822 0.0726 8525315 2262000

53 Buana Mitra Perwira Jun-15 0.075 1121807 0.0726 67376485 24437350

54 Artha Surya Barokah Jun-15 0.075 692350 0.0726 53668001 17793300

55 Suriyah Jun-15 0.075 1975959 0.0726 90900699 39826101

56 Bina Amanah Satria Jun-15 0.075 352979 0.0726 34347597 8100958

57 Khasanah Ummat Jun-15 0.075 151026 0.0726 9397899 1865000

58 Artha Mas Abadi Jun-15 0.075 263542 0.0726 20619873 5378810

59 Mitra Harmoni Semarang Jun-15 0.075 127325 0.0726 11204746 3210700

60 Bumi Artha Semarang Jun-15 0.075 406787 0.0726 20175749 7401400

61 Artha Amanah Ummat Jun-15 0.075 364951 0.0726 15820515 7819080

62 Gunung Slamet Jun-15 0.075 1427487 0.0726 38294530 26695100

63 Dana Amanah Jun-15 0.075 167675 0.0726 9729295 3281500

No Nama Bank Tahun Tingkat Suku

Bunga Tingkat Bagi Hasil Inflasi Ukuran Perusahaan Deposito Mudharabah

66 Ben Salamah Abadi Jun-15 0.075 220480 0.0726 6514479 3767810

67 Margirizki Bahagia Sep-15 0.075 1837556 0.0683 44140021 25423400

68 Bangun Drajat warga Sep-15 0.075 559727 0.0683 66145448 16736082

69 Mitra Amal Mulia Sep-15 0.075 1274125 0.0683 30354522 20595906

70 Danagung Syariah Sep-15 0.075 1201861 0.0683 24762565 15264150

71 Dana Hidayatullah Sep-15 0.075 904379 0.0683 20973829 10444900

72 FORMES Sep-15 0.075 750613 0.0683 25308966 10060150

73 Madina Mandiri Sejahtera Sep-15 0.075 2229243 0.0683 36944114 28456000

74 Iksanul Amal Sep-15 0.075 153045 0.0683 9972033 2674500

75 Buana Mitra Perwira Sep-15 0.075 1739189 0.0683 72125238 26467750

76 Artha Surya Barokah Sep-15 0.075 121354 0.0683 51750740 18778300

77 Suriyah Sep-15 0.075 3132406 0.0683 94392492 46846868

78 Bina Amanah Satria Sep-15 0.075 517520 0.0683 36085838 8956550

79 Khasanah Ummat Sep-15 0.075 197641 0.0683 9850703 2604000

80 Artha Mas Abadi Sep-15 0.075 385815 0.0683 20549691 5608310

81 Mitra Harmoni Semarang Sep-15 0.075 186721 0.0683 12644096 4448200

82 Bumi Artha Semarang Sep-15 0.075 630892 0.0683 21118721 9576950

83 Artha Amanah Ummat Sep-15 0.075 586390 0.0683 18593907 9314800

84 Gunung Slamet Sep-15 0.075 2198965 0.0683 42109011 28680700

85 Dana Amanah Sep-15 0.075 250667 0.0683 10078855 3803500

86 Artha Leksana Sep-15 0.075 667697 0.0683 27611071 9825000

87 Al Mabrur Sep-15 0.075 808226 0.0683 19319494 10463665

88 Ben Salamah Abadi Sep-15 0.075 350464 0.0683 7306335 4247810

89 Margirizki Bahagia Des-15 0.075 2463288 0.0335 45258459 25327900

90 Bangun Drajat warga Des-15 0.075 783783 0.0335 71673752 18044082

91 Mitra Amal Mulia Des-15 0.075 1757635 0.0335 30250552 20386906

92 Danagung Syariah Des-15 0.075 1608394 0.0335 31310646 16256250

93 Dana Hidayatullah Des-15 0.075 1193591 0.0335 21611087 12150400

94 FORMES Des-15 0.075 944487 0.0335 27401006 10522750

95 Madina Mandiri Sejahtera Des-15 0.075 3130561 0.0335 41438118 30444400

96 Iksanul Amal Des-15 0.075 222808 0.0335 11661610 3354500

97 Buana Mitra Perwira Des-15 0.075 2402332 0.0335 42687793 30589250

No Nama Bank Tahun Tingkat Suku

Bunga Tingkat Bagi Hasil Inflasi Ukuran Perusahaan Deposito Mudharabah

100 Bina Amanah Satria Des-15 0.075 711618 0.0335 40919177 9447000

101 Khasanah Ummat Des-15 0.075 268459 0.0335 11527042 3691900

102 Artha Mas Abadi Des-15 0.075 539746 0.0335 22841409 6554810

103 Mitra Harmoni Semarang Des-15 0.075 261038 0.0335 13885642 4738200

104 Bumi Artha Semarang Des-15 0.075 886383 0.0335 24683254 10182700

105 Artha Amanah Ummat Des-15 0.075 826520 0.0335 19160453 9472900

106 Gunung Slamet Des-15 0.075 6025 0.0335 42596392 30243200

107 Dana Amanah Des-15 0.075 346339 0.0335 9910445 3819000

108 Artha Leksana Des-15 0.075 914644 0.0335 32276440 11381000

109 Al Mabrur Des-15 0.075 1075937 0.0335 19967781 10839286

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP DEPOSITO

MUDHARABAH

(Studi Empiris BPRS di DIY dan Jawa Tengah)

THE INFLUENCE OF INTEREST AND, PROFIT SHARING RATES, INFLATION, AND SIZE OF ORGANIZATIONS TO MUDHARABAH

DEPOSITS

(Empirical Study in some BPRS in DIY and Central Java)

SKRIPSI

Oleh :

ZYAHWAN ALFIAN 20120420244

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016

1. PENDAHULUAN

Sebagaimana diketahui, kegiatan perbankan syariah di Indonesia baru di mulai sejak tahun 1992. Pengaturan mengenai perbankan syariah pada saat itu masih sangat terbatas. Adanya UU No.7 tahun 1992 tentang Perbankan, belum dapat mengatur secara tegas mengenai perbankan syariah. Pada tahun 1998, lahir UU No. 10 tahun 1998, tentang perubahan atas UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan, yang secara eksplisit menetapkan bahwa bank dapat beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Adanya perubahan regulasi tentang perbankan merupakan momen strategis bagi umat Islam Indonesia untuk mendirikan lembaga keuangan yang berbasis nilai-nilai syariah (Islam) selanjutnya dikenal dengan sebutan bank syariah. Melalui kelompok cendikiawan muslim yang memiliki komitmen untuk mengembangkan lembaga-lembaga keuangan Islam.

Dalam Undang-Undang No.7 Tahun 1992, bank syariah diposisikan sebagai bank umum (commercial bank) atau Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) (rural bank). Dalam pasal 6 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 yang merupakan perubahan dari Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 dipertegas bahwa: pertama, bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatan usahanya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Kedua, bank perkreditan rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (UU No.

10/1998, 9-10). Dari tahun ke tahun perkembangan perbangkan syariah semakin meningkat, hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah bank umum syariah (BUS), unit usaha syariah (UUS) maupun bank pembiayaan syariah (BPRS). Sejalan dengan berkembangnya BUS dan UUS, aset perbankan syariah mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Tidak hanya pada aset saja mengalami lonjakan yang cukup signifikan, akan tetapi hal ini juga terjadi pada total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun, salah satunya deposito mudharabah.

Salah satu bukti perkembangan perbankan syariah di Indonesia yaitu dengan bertambahnya jaringan kantor bank syariah. Sedangkan menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK posisi Mei industri perbankan syariah terdiri atas 12 bank umum syariah, 22 unit usaha syariah, dan 162 BPR Syariah. Dari keseluruhan jumlah industri perbankan yang ada, total aset mencapai Rp272,389 triliun dengan pangsa pasar baru 4,67%. Selama ini aktivitas perbankan syariah menjadi tolok ukur utama dalam perkembangan dan pertumbuhan ekonomi Islam di Indonesia. Keuangan syariah diperkirakan melebihi 3 triliun dolar AS pada 2018 dari 1,8 triliun di 2014.

(www.ekbis.sindonews.com)

Peranan bank sangat penting dalam proses perekonomian di Indonesia selain memiliki peran penting dalam proses perekonomian, bank juga mempunyai peranan dalam hal stabilitas keuangan, pengendalian inflasi, sistem pembayaran, serta otoritas moneter. Peran bank tersebut harus diimbangi dengan kebijakan-kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Oleh karena itu pihak perbankan harus memberikan berbagai rangsangan dan kepercayaan sehingga minat masyarakat untuk menanamkan dananya menjadi semakin meningkat.

Perbankan merupakan suatu sarana yang strategis dalam rangka pembangunan ekonomi, peran yang strategis tersebut terutama disebabkan oleh fungsi utama bank sebagai penghimpun dana dari masyarakat secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Perbankan syariah kini telah menunjukkan perkembangan yang pesat seiring dengan kemajuan pembangunan di Indonesia dan perkembangan perekonomin internasional serta sejalan dengan peningkatan kebutuhan masyarakat akan jasa perbankan (Nur, 2012).

Perkembangan perbankan syariah saat ini telah menjadi tolak ukur keberhasilan eksistensi ekonomi syariah. Perbankan syariah merupakan suatu alternative sistem keuangan internasional yang memberikan peluang dalam upaya penyempurnaan system keuangan internasional yang belakangan dirasakan banyak sekali mengalami goncangan dan ketidakstabilan yang menyebabkan krisis perekonomian dunia. Sistem ekonomi syariah atau biasa disebut dengan ekonomi Islam, semakin popular bukan hanya di negara-negara Islam tetapi bahkan juga di negara-negara-negara-negara barat. Sebagian kalangan melihat, Islam dengan sistem nilai dan tatanan normatifnya sebagai faktor penghambat pembangunan. Penganut paham liberalism progmatisme menilai bahwa kegiatan ekonomi dan keuangan akan semakin meningkat dan berkembang bila di bebaskan dari nilai-nilai normatif (Pratami, 2011).

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia telah berdampak pada terpuruknya fondasi perekonomian bangsa. Hampir semua sendi kehidupan ekonomi terkena imbas dari krisis tersebut. Salah satunya adalah sektor perbankan yang banyak disoroti di era krisis pada waktu itu (Adnan, 1999). Menghadapi gejolak moneter yang diwarnai dengan tingkat suku bunga tinggi,

eksistensi perbankan syari’ah tidak tergoyahkan, karena perbankan Islam tidak

berbasiskan pada bunga. Konsep Islam adalah menjaga keseimbangan antara sektor riil dengan sektor moneter, sehingga pertumbuhan pembiayaan tidak akan lepas dari pertumbuhan sektor riil yang dibiayainya (Arifin, 2000).

Oleh karena itulah, faktor pembiayaan yang diterapkan di perbankan

syari’ah memerankan posisi yang sangat penting untuk menjaga stabilitas

terhadap perkembangan sektor riil yang erat kaitannya dengan masyarakat kelas menengah ke bawah, dengan memberikan produk-produk pembiayaan

syari’ah yang terbagi ke dalam lima kategori yang dibedakan berdasarkan tujuan penggunannya yaitu: (a) Pembiayaan dengan prinsip buyu’

(Murabahah, Salam, dan Istisna); (b) Pembiayaan dengan prinsip sewa (Ijarah); (c) Pembiayaan dengan prinsip Syirkah (Musyarakah, Mudharabah,

Muzara’ah, dan Musaqah); (d) Fee based service atau jasa (Wakalah, Kafalah,

Hawalah, Rahn); dan (e) Produk Sosial (Qard al-Hasan)( Adnan, 2005).

Pada pasal 1 (butir 4) UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan, disebutkan bahwa BPRS adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lintas pembayaran.

Secara teknis BPR syariah bisa diartikan sebagai lembaga keuangan sebagaimana BPR konvensional, yang operasinya menggunakan prinsip-prinsip syariah terutama bagi hasil.

Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 21 tahun 2008 mengenai perbankan syariah, pada pasal ayat 12 disebutkan bahwa prinsip syariah adalah prinsip syariah Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa dibidang syariah. Aturan hukum mengenai BPRS mengacu pada Undang-undang RI Nomor 21 tahun 2008 dan Peraturan Bank Indonesia (PBI). Karakteristik dan ciri khas yang menjadi keunggulan BPRS yaitu: Pertama

skala usaha yang kecil memungkinkan untuk mengadaptasi dengan cepat dan responsive terhadap lingkungan bisnis. Kedua, lebih fleksibel sehingga memiliki peluang untuk berinovasi dan bereksperimen. Ketiga, meiliki banyak sumber keunikan yang berbasis budaya setempa. Keempat, dapat memanfaatkan peluang kecil yang ada. Kelima, mudah untuk bangkit kembali apabila menghadapi kondisi bisnis yang kurang menguntungkan.

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) memiliki beberapa jenis penghimpunan dana salah satunya adalah deposito Mudharabah yakni jenis investasi pada bank syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo deposit, dilakukan dengan prinsip bagi hasil sebagai timbal baliknya. Pada deposito Mudharabah, pihak bank dan pihak nasabah membuat kesapakatan awal yang dibuat bukan berdasarkan prinsip bunga akan tetapi menggunakan prinsip bagi hasil, Pihak bank akan memberikan deposito

kepada masyarakat yang berlandaskan prinsip mudharabah dan akan membagi hasil sesuai dengan kesepakatan yang tlah disetujui.

Kegiatan pada BPRS meliputi penghimpunan dana dan penyaluran dana. Untuk dapat melangsungkan kegiatan pembiayaan, secara otomatis bank harus memproleh dana dari penghimpunan dana pihak ketiga dalam hal ini adalah deposito Mudharabah. Dalam melakukan penghimpunan dana pihak ketiga yang dilakukan oleh para nasabah pada bank syariah, bank syariah sebagai suatu unit bisnis harus memiliki ukuran perusahaan untuk mengukur aspek yang dapat mempengaruhi jumlah penghimpunan dana pihak ketiga dalam hal ini adalah deposito mudharabah yang dilakukan oleh (Andriyanti dan wasilah (2010).

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Stakeholder

Teori Stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. Yang termasuk dalam stakeholder yaitu shareholder, kreditur, karyawan, pelanggan, supplier, pemerintah, masyarakat dan sebagainya. Stakeholder terbagi menjadi dua yaitu stakeholder primer dan sekunder (Brooks, 2004).

Stakeholder primer adalah individu atau kelompok yang tanpa keberadaannya perusahaan tidak mampu survive untuk going concern, meliputi shareholder dan investor, karyawan, konsumen dan pemasok, bersama dengan yang didefinisikan sebagai kelompok stakeholder publik,

yaitu pemerintah dan komunitas. Stakeholder sekunder didefinisikan sebagai individu atau kelompok yang mempengaruhi dan dipengaruhi perusahaan, namun mereka tidak berhubungan dengan transaksi perusahaan dan tidak esensial kelangsungannya.

Bagi bank, deposan merupakan keberadaan yang vital, karena bank membutuhkan dana dari deposan sebagai salah satu fungsi operasional bank untuk going concern dalam bentuk tabungan, deposito dan giro. Hal tersebut mengakibatkan setiap bank (bank syariah ataupun bank konvensional) untuk bersaing memperoleh pangsa pasar deposan, yaitu bank konvensional menggunakan suku bunga dan bank syariah dengan sistem bagi hasilnya untuk menarik deposan.

2.2. Definisi Bank

Menurut UU RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, menyangkut kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Menurut Muhammad (2005) dilihat dari pembayaran bunga atau bagi hasil, bank dibedakan menjadi dua jenis, yaitu bank yang melakukan usaha secara konvensional dan bank yang melakukan usaha secara syariah.

2.3.Tingkat Suku Bunga

Suku bunga merupakan suatu variabel yang paling banyak diamati dalam perekonomian. Hampir setiap hari pergerakannya dilaporkan di surat kabar. Suku bunga adalah biaya pinjaman atau harga yang dibayarkan untuk dana pinjaman tersebut (biasanya dinyatakan sebagai presentasi per tahun) (Mishkin, 2008:4).

Suku bunga adalah penghasilan yang diperoleh oleh orang-orang yang memberikan kelebihan uangnya atau surplus spending unit untuk digunakan sementara waktu oleh orang-orang yang membutuhkan dan menggunakan uang tersebut untuk menutupi kekurangan atau defisit spending units (Rimsky K. Judisseno, 2005:80-81).

Suku bunga merupakan salah satu variabel dalam perekonomian yang senantiasa diamati secara cermat karena dampaknya yang luas yang mempengaruhi secara langsung kehidupan masyarakat keseharian dan mempunyai dampak penting terhadap kesehatan perekonomian yang mempengaruhi keputusan seseorang atau rumah tangga dalam hal mengosumsi, membeli rumah, membeli obligasi, atau menaruhnya dalam rekening tabungan. Suku bunga juga mempengaruhi keputusan ekonomis bagi pengusaha atau pimpinan perusahaan apakah akan melakukan investasi pada proyek baru atau perluasan kapasitas (Sawaldjo Puspopranoto, 2004:69).

Menjadi sebuah hal baru yang menarik adalah dengan munculnya bank berbasis non-bunga atau yang lebih dikenal denga perbankan syariah. Perbankan syariah pada dasarnya merupakan suatu industri keuangan yang

memiliki sejumlah perbedaan mendasar dalam kegiatan utamanya dibandingkan dengan perbankan konvensional. Salah satu perbedaan utamanya terletak pada penentuan return yang akan diperoleh oleh para depositonya.

2.4.Tingkat Bagi Hasil (Profit Sharing)

prinsip perhitungan bagi hasil pendapat sangat penting untuk ditentukan diawal untuk diketahui oleh kedua belah pihak yang kan melakukan kesepakatan kerjasama bisnis karena apabila hal ini tidak dilakukan, maka berarti telah menjadi gharar, sehingga transaksi menjadi tidak sesuai dengan prinsip syariah (Rizal Yaya dkk, 2009:370).

Dalam praktek di lapangan terdapat istilah revenue sharing dan profit sharing. Adapun revenue yang dimaksud dasar bagi hasil bank syariah dan yang dipraktekkan selama ini adalah pendapatan dikurangi harga pokok yang

Dokumen terkait