• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

C. Keterbatasan Masalah

1. Terdapat banyak variabel kinerja UKM sehingga peneliti melakukan pemilahan terhadap indikator kinerja yang memiliki informasi ketersediaan data yang lebih lengkap dibandingkan variabel yang lain.

2. Dalam penelitian ini terdapat pengaruh variabel lain diluar penelitian. 3. Adanya keterbatasan data sehingga beberapa data missing/hilang.

4. Diambilanya tiga wilayah dikarenakan pada dua wilayah di DIY data yang dibutuhkan tidak lengkap.

DAFTAR PUSTAKA

Aprilia, Anggi. 2015. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran Terbuka, dan Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Tingkat Kemiskinan (Studi Kasus di Malang Raya Tahun 2004-2013). Jurnal Ilmiah. Malang: FEB Universitas Brawijaya.

Ariyoso. 2015. Koreksi Autokorelasi Dengan Model Cochrane-Orcutt. httpp://www.statistik4life.com diakses 15 Mei sampai 21 Mei.

Badan Pusat Statistik. 2009. Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota. Badan Pusat Statistik. Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2000-2014. DIY Dalam Angka. Badan Pusat Statistik. Daerah Istimewa Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik. 2000-2014. Kabupaten Kulon Progo Dalam Angka. Badan Pusat Statistik. Daerah Istimewa Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik. 2000-2014. Kabupaten Bantul Dalam Angka. Badan Pusat Statistik. Bantul.

Badan Pusat Statistik. 2014. Indikator Ekonomi Kota Yogyakarta. Badan Pusat Statistik. Kota Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 2015. Data Strategis Daerah Istimewa Yogyakarta. Badan Pusat Statistik. Daerah Istimewa Yogyakarta.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2010. Laporan Pencapaian Pembangunan Milenium Indonesia. Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional. BAPPENAS.

Badan Pusat Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 2014-2015. Berita Resmi Statistik Provinsi Daerah IstimewaYogyakarta. Badan Pusat Statistik. Daerah Istimewa Yogyakarta.

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah. 2014. Analisis Makro Ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah. 2014.Forum Gabungan Sektor Perekonomian, Kepala Bidang Perekonomian BAPPEDA DIY.

Batari, S. K. 2013. 2013. “Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, dan Ekspor Terhadap PDRB Sektor Industri Kota Semarang Tahun 1993-2010. Skripsi. Semarang: FEB Universitas Diponegoro.

Basri, H. Faisal. 2002. Perekenomian Indonesia: Tantangan dan Harapan Bagi Kebangkitan Ekonomi Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Departemen Koperasi. 2007. Kajian Pengembangan Inti Daerah. Departemen Perindustrian Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah, Kabupaten Bantu. Depkop. Bantul

Departemen Koperasi. 2010-2011. Statistik Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Depkop Nasional.

Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kab. 1994-2009. Bantul Dalam Angka. Disperindangkop. Bantul.

Fajriyanto dkk., 2004. “Karakteristik Industri Besar dan Sedang Di Kabupaten Bantul”, Jurnal Logika, Vol. 1, No. 2, Juli.

Endri, Dr. Model Regresi Panel Data dan Aplikasi Eviews.

Fajriasari, A. 2013. “Pengaruh Jumlah Wisatawan, Lama Tinggal, Dan Pengeluarannya Terhadap Produk Domestik Regional Bruto Sektor Pariwisata Jawa Tengah”. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia. Furqon, A. M. 2014. “Analisis Pengaruh PDRB, Upah Minimum, Jumlah Unit

Usaha dan Investasi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sektor Industri Manufaktur Di Kabupaten Gresik Tahun 1998-2012”. Jurnal Ilmiah. Univesritas Brawijaya, Malang.

Gujarati, D. 2003. Basic Econometrics, 4th Edition, McGraw-Hill International. _________. 2006. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta: Erlangga.

Gunawan, S. 2007. Ekonometrika Pengantar. Yogyakarta: BPFE.

Hanum, W. 2008. “Analisis Perkembangan Industri terhadap Pertumbuhan Sektor Industi di Sumatera Utara, Universitas Sumatera Utara”. Tidak Dipublikasikan Skripsi.

Hapsari, P. P., Hakim, A., dan Saleh, S. 2014 . Pengaruh Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah (Studi di Pemerintah Kota Batu). Jurnal Wacana, Vol. 17, No.2.

Ikhsan, M. 2004. Mengembalikan Laju Pertumbuhan Ekonomi Dalam Jangka Menengah: Peran Usaha Kecil dan Menengah. Jurnal Analisis Sosial 9 (2):1 -31.

Karlita, B. S. 2013. “Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, dan Ekspor Terhadap PDRB Sektor Industri Kota Semarang Tahun 1993-2010”. Skripsi. Semarang: FEB Universitas Diponegoro.

Kelana, S., Herlambang, T., Sugiarto., dan Brastoro. 2001. Ekonomi Makro, Teori, Analisis dan Kebijakan. Jakarta:Gramedia Pustaka.

Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional. 2010. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milineum Indonesia 2010. Badan Perencanaan dan Pemabangunan Daerah.

Kinasih, S., A. 2011. Pengaruh Perkembangan UKM Terhadap Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bantul 1994-2009. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.

Kristiyanti, M. 2012. Peran Strategis Usaha Kecil Menengah (UKM) Dalam Pembangunan Nasional. Majalah Ilmiah INFORMATIKA Vol. 3 No.1, Januari.

Koperasi. 2006. “Kajian Strategis Pengembangan Tahap Lanjut Sentra Bisnis UKM Pasca Dukungan Program Perkuatan”. Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM No. 1 tahun 2006.

Kuncoro, M. 2000. “Usaha Kecil di Indonesia: Profil, Masalah dan Strategi Pemberdayaan”. Makalah dalam Stadium Generale di STIE Kerja Sama, Yogyakarta, 18 November 2000.

___________. 2011. Survei Perkembangan Indikator Kinerja. Jurnal Megadigma Vol 4.

__________. 2001. Metodologi Penelitian untuk Ekonomi dan Bisnis. Jakarta: P.T. Erlangga.

Laily, N dan Pristiyadi, B. 2013. Teori Ekonomi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Lihan, I dan Yogi. Analisis Perkembangan Ekspor dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis,no.1, jilid 8, tahun 2003.

Lincolin, A. 2004. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN.

Mankiw, N. Gregory. 2006. Makroekonomi Edisi Keenam. Jakarta: Gelora Aksara Pratama.

Mulyadi, S. 2012. Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Persepektif Pembangunan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Nasir, Mohammad. 1999. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia. Oesman, Eko 2006. “Analisis EkonomiKinerja Usaha Kecil Menengah Di

Provinsi Jawa Timur”. Thesis. Bogor. Institut Pertanian Bogor. Payaman, Simanjuntak. 2011. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Jakarta: Fakultas

Ekonomi UI.

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. 2014. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemda DIY

Pemerintah Kabupaten Bantul. 2013. Database Profil Daerah Kabupaten Bantul. Pemkab Bantul, DIY.

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. 2014. Laporan Kinerja Pemerintah. Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemda DIY.

Prasetyo, Eko.P., dan Maisaroh, S. 2009. “Model Strategi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat sebagai Upaya Pengentasan Kemiskinan”, Jurnal Trikonomika, Vol. 8., No. , Desember, Hal 103-116.

Purwanto, A. 2006. “Strategi Budaya Untuk Pemulihan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di DIYogyakarta Pasca Gempa”. Jurnal Populasi. Volume 17 No. 1Tahun 2006.

Priyadi, U, dan Riyanto, A. 2014. “Analisa Pengaruh PDRB, Kredit Modal Kerja, dan UMP Terhadap Jumlah Usaha Kecil dan Menengah di Daerah Istimewa Yogyakarta”. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Vol. 2, , halaman. 208-219.

Rahmana, Arief. 2009. Peranan Teknologi Informasi Dalam Peningkatan Daya Saing Usaha Kecil Menengah. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2000 (SNATI 2009),

Yogyakarta, 20 Juni 2009. (Online),

(http://directory.umm.acc.id/SI_UKM/1033-1045-1-PB.pdf) , diakses 20 Februari 2016.

Raselawati, A. 2011. “Pengaruh Perkembangan Usaha Kecil Menengah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pada Sektor UKM di Indonesia”. Skripsi. Jakarta. Universitas Islam Negeri.

Ratih, D. A. 2004. Dinamika Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Analisis Konsentrasi Regional UKM di Indonesia 1999-2001. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.9 No.2, Desember 2004.

Ryan, A. S. 2014. “Analisis Sektor UKM Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Provinsi D.I.Yogyakarta”. Seamarang: FEB Universitas Diponegoro. Sariningrum, A. 2010. “Analisis Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, dan Ekspor

Terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia Tahun 1990- 2007”. Skripsi. Solo: Universitas Sebelas Maret.

Simanjuntak, Payaman. 2011. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI.

Sukirno, Sadono. 2004. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Sukirno, Sadono. 2006. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

_____________. 2013. Makrekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Sulistyastuti, D. A. 2004. “Dinamika Usaha Kecil dan Menengah (UKM): Analisis Konsentrasi Regional UKM di Indonesia 1999-2001”, Jurnal Ekonomi. Pembangunan, Vol. 9 No.2, Desember, halaman 143 – 164.

Susilo, H. P. Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja Terhadap Output Sektor Industri Kecil Analisis Panel Data. Jurnal Studi Ekonomi Indonesia. Universitas Sebelas Maret.

Tambunan, T. 2013. Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia: Beberapa Isu Penting. Jakarta: Salemba Empat.

Tarigan, Robinson, 2006. Ekonomi Regional Teori dan Aplikasinya Edisi Revisi, Jakarta: Bumi Askara.

Tejasari, M. 2008.”Peranan Sektor Usaha Kecil dan Menengah dalam Penyerapan Tenaga Kerja dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia” Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Todaro, M. P. 2000. Pembangunan Ekonomi Dunia Ketiga, Edisi 7. Jakarta: Erlangga.

UNDP dan Bappeda Bantul. 2007. Ringkasan Laporan Penyusunan Rencana Strategis Pengembangan Ekonomi Lokal Kabupaten Bantul. Bappeda Bantul. UNDP.

Wahyuningsih, S. 2009. Peranan UKM dalam Perekonomian Indonesia. Jurnal Mediagro, vol.5., no.1, halaman 1-14.

Widarjono, A. 2007. Ekonometrika, Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: EKONISIA.

Widhiyana, D dan Sulastri. 2015. “Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, dan Ekspor Terhadap PDRB Sektor Industri di Pulau Jawa Tahun Era Rezim SBY (2004-2014). Jurnal PESAT, Vol. 6, Oktober.

Widdyantoro, A. 2013. “Pengaruh PDB, Investasi, dan Jumlah Unit Usaha Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Periode 2000-2011”. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Lampiran 1. Multikolenieritas

TK EKSP INV

TK 1 -0.1462297024461197 -0.09097945097289829

EKSP -0.1462297024461197 1 0.8239458978672625

INV -0.09097945097289829 0.8239458978672625 1

Lampiran 2. Hetersokedastisitas dengan Uji Park

Dependent Variable: LOG(RES2) Method: Pooled Least Squares Date: 08/23/16 Time: 08:26 Sample (adjusted): 2003 2014

Included observations: 12 after adjustments Cross-sections included: 3

Total pool (balanced) observations: 36

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 73.02272 129.6285 0.563323 0.5774

TK? -5.341394 13.54438 -0.394362 0.6961

EKSP? -1.399082 1.045443 -1.338267 0.1909

INV? -0.600906 1.664387 -0.361037 0.7206

Fixed Effects (Cross)

_YK--C -0.377855

_BTL--C 4.890035

_KP--C -4.512180

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.114482 Mean dependent var -18.30644

Adjusted R-squared -0.033105 S.D. dependent var 3.547976

S.E. of regression 3.606226 Akaike info criterion 5.554212

Sum squared resid 390.1459 Schwarz criterion 5.818132

Log likelihood -93.97582 Hannan-Quinn criter. 5.646327

F-statistic 0.775692 Durbin-Watson stat 1.941522

Lampiran 3. Autokorelasi dengan Metode “Cochrane-Orcrutt” pada Fixed Effects Method

Dependent Variable: PDRB? Method: Pooled Least Squares Date: 08/23/16 Time: 08:29 Sample (adjusted): 2002 2014

Included observations: 13 after adjustments Cross-sections included: 3

Total pool (unbalanced) observations: 36 Convergence achieved after 9 iterations

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.847156 15.56766 0.054418 0.9570 TK? -2.474144 1.708892 -1.447806 0.1588 EKSP? 0.018747 0.114626 0.163546 0.8713 INV? 2.553992 1.018734 2.507025 0.0183 AR(1) 0.711545 0.103194 6.895204 0.0000 AR(2) 0.072212 0.054776 1.318313 0.1981

Fixed Effects (Cross)

_YK—C -7.056902

_BTL—C -7.752044

_KP—C 13.02001

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.876344 Mean dependent var 15.36197

Adjusted R-squared 0.845430 S.D. dependent var 0.910967

S.E. of regression 0.358150 Akaike info criterion 0.977402

Sum squared resid 3.591606 Schwarz criterion 1.329295

Log likelihood -9.593236 Hannan-Quinn criter. 1.100222

F-statistic 28.34776 Durbin-Watson stat 2.001337

Lampiran 4. Pooled Least Squares

Dependent Variable: PDRB? Method: Pooled Least Squares Date: 08/23/16 Time: 08:35 Sample: 2000 2014

Included observations: 15 Cross-sections included: 3

Total pool (unbalanced) observations: 42

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

TK? 0.397518 0.198549 2.002116 0.0523

EKSP? 0.621800 0.161670 3.846111 0.0004

INV? 0.028351 0.048620 0.583108 0.5632

R-squared 0.416747 Mean dependent var 15.15962

Adjusted R-squared 0.386836 S.D. dependent var 1.036224

S.E. of regression 0.811413 Akaike info criterion 2.488670

Sum squared resid 25.67725 Schwarz criterion 2.612789

Log likelihood -49.26207 Hannan-Quinn criter. 2.534165

Durbin-Watson stat 0.418099

Lampiran 5. Fixed Effect

Dependent Variable: PDRB? Method: Pooled Least Squares Date: 08/23/16 Time: 08:35 Sample: 2000 2014

Included observations: 15 Cross-sections included: 3

Total pool (unbalanced) observations: 42

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -61.00908 24.20854 -2.520147 0.0163

TK? 6.435084 2.550071 2.523492 0.0162

EKSP? 0.314697 0.211040 1.491172 0.1446

INV? 0.081507 0.339100 0.240362 0.8114

Fixed Effects (Cross)

_YK--C 2.978644

_BTL--C -3.001802

_KP--C -0.577202

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.548901 Mean dependent var 15.15962

Adjusted R-squared 0.486248 S.D. dependent var 1.036224

S.E. of regression 0.742729 Akaike info criterion 2.374592

Sum squared resid 19.85926 Schwarz criterion 2.622831

Log likelihood -43.86644 Hannan-Quinn criter. 2.465582

F-statistic 8.761023 Durbin-Watson stat 0.567942

Prob(F-statistic) 0.000016

Lampiran 6. Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests Pool: KINERJA

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 4.874757 (2,36) 0.0134

Cross-section Chi-square 10.065814 2 0.0065

Cross-section fixed effects test equation: Dependent Variable: PDRB?

Method: Panel Least Squares Date: 08/23/16 Time: 08:37 Sample: 2000 2014

Included observations: 15 Cross-sections included: 3

Total pool (unbalanced) observations: 42

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 4.095987 5.033969 0.813670 0.4209

TK? 0.178436 0.335056 0.532557 0.5974

EKSP? 0.498309 0.222261 2.242000 0.0309

INV? 0.049365 0.055241 0.893625 0.3771

R-squared 0.426735 Mean dependent var 15.15962

Adjusted R-squared 0.381477 S.D. dependent var 1.036224

S.E. of regression 0.814952 Akaike info criterion 2.519017

Sum squared resid 25.23755 Schwarz criterion 2.684509

Log likelihood -48.89935 Hannan-Quinn criter. 2.579676

F-statistic 9.428974 Durbin-Watson stat 0.365167

Lampiran 7. Uji Hipotesis

Dependent Variable: PDRB?

Method: Pooled EGLS (Cross-section weights) Date: 08/23/16 Time: 09:07

Sample (adjusted): 2002 2014

Included observations: 13 after adjustments Cross-sections included: 3

Total pool (unbalanced) observations: 36

Iterate coefficients after one-step weighting matrix Convergence achieved after 15 total coef iterations

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -3.925490 14.56057 -0.269597 0.7894 TK? -3.287785 1.420998 -2.313715 0.0282 EKSP? 0.035143 0.033004 1.064807 0.2961 INV? 3.362697 0.412134 8.159232 0.0000 AR(1) 0.685119 0.094848 7.223326 0.0000 AR(2) 0.067971 0.017827 3.812936 0.0007

Fixed Effects (Cross)

_YK--C -9.515454

_BTL--C -10.24765

_KP--C 17.39826

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables)

Weighted Statistics

R-squared 0.937755 Mean dependent var 20.79612

Adjusted R-squared 0.922194 S.D. dependent var 12.42209

S.E. of regression 0.337369 Sum squared resid 3.186896

F-statistic 60.26205 Durbin-Watson stat 1.969887

Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics

R-squared 0.872757 Mean dependent var 15.36197

Sum squared resid 3.695783 Durbin-Watson stat 1.960682

Lampiran 8. Interpretasi koefisien

CROSSID Effect

1 1 2.97864

2 2 -3.0018

Lampiran 9. Data Asli

Tahun Kota/Kab PTK EKSP INV PDRB

2000 Yogya ka rta 29,115 38.548.122,95 134,882,249 1,356,541 2001 29,506 37.753.016,35 136,670,400 1,402,576 2002 29,726 45.546.631,13 138,582,549 1,452,080 2003 29,880 39.418.773,36 146,188,024 3,993,837 2004 30,143 41.605.120,12 148,486,788 4,195,393 2005 30,156 36.042.571,09 151,834,005 4,399,902 2006 30,846 25.930.827,45 149,585,000 4,572,504 2007 30,271 26.063.497,34 152,503,686 4,776,401 2008 31,600 29.952.837,07 155,231,051 5,021,148 2009 33,150 20.938.268,62 160,292,663 5,244,851 2010 34,470 21.060.982,16 169,910,223 17,202,154 2011 34,570 117.685.291,26 170,690,223 18,206,090 2012 34,560 12.074.0149,64 170,700,223 19,189,075 2013 35,513 17.217.090,67 170,763,803 20,239,558 2014 27,023 16.596.486,46 125,227,213 21,312,144 2000 B antul 54,714 - 237,401 845,718 2001 66,127 - 249,782 871,970 2002 9,610 - 5,307,540 2,800,955 2003 66,253 16.102.056,52 264,718 2,932,376 2004 75,126 14.614.028,17 473,078,410 3,080,313 2005 77,600 21.138.272,72 359,616,820 3,234,173 2006 78,269 23.633.291,93 340,124,590 3,299,646 2007 79,904 20.152.747,86 349,813,930 3,448,949 2008 80,468 20.548.229,92 358,501,270 3,618,060 2009 80,927 24.041.480,47 365,087,700 3,779,948 2010 81,705 39.225.845,00 487,912,200 12,114,059 2011 81,905 36.962.152,00 488,715,800 12,728,666 2012 81,938 44.582.627,05 488,862,200 13,407,021 2013 81,998 54.350.443,46 488,905,130 14,138,719 2014 82,961 307.100.417,11 493,801,130 14,867,408

Lanjutan Lamp. 9

Tahun Kota/Kab PTK EKSP INV PDRB

2000 Kulon P rogo 51,459 4,098,795 37,211 352,854 2001 51,649 4,933,053 38,774 359,651 2002 52,236 6,383,527 41,335 1,284,808 2003 52,778 4,764,644 44,063 1,338,700 2004 54,505 4,222,876 47,412 1,399,243 2005 54,660 8,042,220 47,530 1,465,477 2006 55,313 6,940,592 49,897 1,524,848 2007 55,750 5,012,368 52,028 1,587,630 2008 56,445 4,621,524 53,731 1,662,370 2009 57,288 5,457,656 56,875 1,728,304 2010 55,045 5,271,647 64,950 1,781,227 2011 54,400 4,571,171 65,341 5,246,150 2012 54,379 7,827,040 65,882 5,475,148 2013 54,854 11,958,075 66,535 5,741,660 2014 53,315 15,078,455 72,875 5,997,787

Tahun TK_YK TK_BTL TK_KP EKSP_YK EKSP_BTL EKSP_KP INV_YK INV_BTL INV_KP PDRB_YK PDRB_BTL PDRB_KP 2000 10.279 10.9099 10.8485 17.46742 15.226 18.719913 16.983 10.5244 14.1204 13.6479 12.7738 2001 10.2923 11.0993 10.8522 17.44658 15.411 18.733083 17.034 10.5655 14.1538 13.6785 12.7929 2002 10.2998 9.17056 10.8635 17.63425 15.669 18.746977 15.485 10.6295 14.1885 14.8455 14.0661 2003 10.3049 11.1012 10.8738 17.48975 16.5945 15.377 18.800404 17.092 10.6934 15.2003 14.8913 14.1072 2004 10.3137 11.2269 10.906 17.54373 16.4975 15.256 18.816007 19.975 10.7666 15.2495 14.9405 14.1514 2005 10.3141 11.2593 10.9089 17.40021 16.8666 15.9 18.838298 19.701 10.7691 15.2971 14.9893 14.1977 2006 10.3368 11.2745 10.9208 17.07094 16.9782 15.753 18.823375 19.645 10.8177 15.3356 15.0093 14.2374 2007 10.3179 11.2886 10.9286 17.07605 16.8189 15.427 18.842699 19.673 10.8595 15.3792 15.0536 14.2778 2008 10.3609 11.2956 10.941 17.21513 16.8383 15.346 18.860425 19.697 10.8917 15.4292 15.1014 14.3238 2009 10.4088 11.3013 10.9558 16.85709 16.9953 15.513 18.892512 19.716 10.9486 15.4728 15.1452 14.3627 2010 10.4478 11.3109 10.9159 16.86293 17.4848 15.478 18.950781 20.006 11.0814 16.6605 16.3099 14.3928 2011 10.4507 11.3133 10.9223 18.58352 17.4254 15.335 18.955361 20.007 11.0874 16.7173 16.3594 15.473 2012 10.4505 11.3137 10.9037 18.60915 17.6129 15.873 18.955419 20.008 11.0956 16.7699 16.4113 15.5157 2013 10.4777 11.3145 10.9124 16.66141 17.811 16.297 18.955792 20.008 11.1055 16.8231 16.4644 15.5633 2014 10.2044 11.3261 10.9161 16.6247 19.5427 16.529 18.64564 20.018 11.1965 16.8748 16.5147 15.6061

Analisis Kontribusi Usaha Kecil Menengah Di Kabupaten/Kota Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta (Studi Kasus Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Kulon Progo Tahun

2000-2014) 1

Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi,Universitas Muhammadiyah Yogyakarta E-mail: azzahragiri@yahoo.com

ABSTRACT

Small medium enterprises (SMEs) is one of the solutions to reduce poverty and unemployment because SMES are able to absorb the workforce and encourage the acceleration of economic growth. The success of SMES that could lead to economic growth can be seen of success of SME contribution.

This research using secondary date obtained from the Badan Pusat Statistik DIYogyakarta from 2000-2014. Variable used is the variable the absorption of labor SMEs, Export SMEs, and Investment SMEs. The regression model used in this research is a model of regression panel data from the analysis Fixed Effect.

The results showed that in the partial absorption of labor SMEs influential negative but statistically significant. While the Export SMEs statistically has no effect against the real GDP, and investment in SMEs influential to GDP. While simultaneously throughout the independent variable (the absorption of labor SMEs, Export SMEs, and Investment in SMEs) effect significantly to GDP in 2000-2014 in the amount of 93,77%.

Keywords : Contribution of SMEs, the absorption of labor SMEs, Export SMEs, InvestmentSMEs, GDP, and Fixed Effect Model.

PENDAHULUAN

Pembangunan ekonomi adalah hal yang sangat penting dalam suatu Negara terutama dalam meningkatkan pendapatan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Menurut Sukirno (2006), pembangunan ekonomi yang dilaksanakan oleh Negara berkembang bertujuan untuk memeratakan pembangunan ekonomi dan hasilnya pada seluruh masyarakat, meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi,meningkatkan kesempatan kerja, pemerataan pendapatan, mengurangi perbedaan kemampuan antar daerah dan struktur perekonomian yang seimbang. Akan tetapi, terdapat permasalahan dan problematika mendasar yang dihadapi oleh Negara berkembang. Masalah pokok dan isu pembangunan yang dihadapi adalah kemiskinan dan pengangguran, tidak terkecuali Indonesia.

Rendahnya daya serap penyerapan tenaga kerja yang ada, membuat kondisi

tersebut belum mampu diselesaikan secara tuntas oleh pemerintah atau instansi terkait lainnya. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi tepat untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran.

Salah satunya yaitu dengan mendorong laju pertumbuhan dan pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM). Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya (Statistik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Depkop, 2010-2011).

Penelitian yang dilakukan oleh Dyah Ratih (2004) penyerapan tenaga kerja di Indonesia masih didominasi oleh UKM. Maka dari itu, keberadaan UKM sangat penting mengingat jumlah penduduknya berlimpah sementara keterbatasan UB dalam

Analisis Kontribusi Usaha Kecil Menengah Di Kabupaten/Kota Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta (Studi Kasus Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Kulon Progo Tahun

2000-2014) 2

kerja dengan kontribusi dalam membentuk nilai tambah. Padahal, pertumbuhan UKM yang lebih cepat dibanding kelompok usaha besar akan mampu memperbaiki struktur usaha dan distribusi pendapatan secara

dimana UKM memberi kontribusi terhadap pertumbuhan PDRB harga konstan di DIYogyakarta dimana pertumbuhan PDRB dari tahun ke tahun mengalami pertumbuhan signifikan.

Tabel 1. 1 Produk Domestik Regional Bruto Menurut Harga Konstan Tahun Dasar 2000 di DIYogyakarta

Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012

1 Pertanian 3643.696 3.632.681 3.557.865 37.306,92

2 Pertambangan dan Penggalian 138.748 139.967 156.711 159,81 3 Industri Pengolahan 2.610.760 2.793.580 2.983.167 2.915,12 4 Listrik, Gas, & Air Bersih 185.599 193.027 201.243 215,54

5 Bangunan 1.923.720 2.040.306 2.187.805 2.318,45

6 Perdagangan, Hotel-Restoran 4.162.116 4.383.851 4.611.402 4.920,05 7 Pengangkutan & Komunikasi 2.128.594 2.250.664 2.430.696 2.581,62 8 Keuangan, Persewaan & Jasa

Perusahaan 1.903.411 2.024.368 2.185.221 2.402,72 9 Jasa-jasa 3.368.614 3.585.598 3.817.665 4.088,34

PDRB 20.065.258 21.044.042 22.131.775 24.567,48

Sumber; Badan Pusat Statistik, data diolah Perkembangan PDRB DIYogyakarta untuk tahun 2010 ke tahun 2011 menunjukkan kenaikan sebesar Rp 21,04 triliun dari tahun 2010 menjadi sebesar Rp 22,13 triliun menghasilkan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 5,17 persen. Selama tahun 2011 hampir semua sektor ekonomi pembentuk PDRB DIY mengalami pertumbuhan kecuali sektor pertanian yang berkontraksi sebesar 2,12 persen. Pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian yang mencapai angka 11,96 persen diikuti oleh sektor pengangkutan dan komunikasi (8,00 %), sektor jasa-jasa (7,95%), sektor konstruksi (6,47%), sektor perdagangan,

hotel dan restoran (5,19%), serta sektor listrik, gas dan air bersih (4,26%).

Tingkat keberhasilan UKM dapat dilihat dari kinerja makro UKM. Kinerja UKM secara makro menurut Badan Pusat Statistik dapat dilakukan dengan melihat beberapa indikator yaitu; (1) Nilai Tambah, (2) Jumlah unit usaha, Penyerapan tenaga kerja dan Produktivitas, (3) Ekspor, dan (4) Investasi.

Perkembangan jumlah UKM di DIY dari tahun 2008 hingga tahun 2012 mengalami peningkatan. Tercatat jumlah unit usaha pada tahun 2012 sebanyak 81,515 unit dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 300,539 orang. Kondisi tahun

Analisis Kontribusi Usaha Kecil Menengah Di Kabupaten/Kota Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta (Studi Kasus Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Kulon Progo Tahun

2000-2014) 3

Tabel 1. 2 Perkembangan Industri Kecil Menengah di Provinsi DIYogyakarta

Indikator Capaian Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

Jumlah unit usaha 76.267 77.851 78.122 80.056 81.515 Penyerapan tenaga

kerja (orang) 273.621 291.391 292.625 295.461 300.539 Nilai Investasi (Rp

Miliar) 769.274,52 871.110,10 878.063,50 1.003.678,05 1.010.585,42 Sumber : Disperindagkop dan UKM Prop DIY, data diolah

Pemberdayaan UKM dari tahun ke tahun selalu dimonitor dan dievaluasi dalam memberikan kontribusi terhadap penciptaan produk domestik bruto (PDB) secara nasional atau PDRB secara regional, penyerapan tenaga kerja, ekspor, dan perkembangan pelaku usahanya serta keberadaan investasi UKM melalui pembentukan modal tetap bruto (investasi). Indikator ekonomi makro tersebut selalu dijadikan acuan indikator keberhasilan UKM (Kristiyanti, 2012).

Permasalahan yang dihadapi oleh UKM di DIY adalah masih belum terciptanya iklim usaha yang belum kondusif karena pertumbuhan ekonomi yang masih rendah. Sehingga kedepannya akan mempengaruhi kinerja UKM dalam menjalankan usahanya (Paparan Disperindangkop DIY, 2013). Kinerja nyata yang dihadapi oleh sebagian besar usaha terutama kecil dan menengah di DIYogykarta yang paling menonjol adalah rendahnya tingkat produktivitas, rendahnya nilai tambah, dan rendahnya kualitas produk. Walau diakui bahwa UKM menjadi lapangan kerja bagi sebagian besar pekerja, tetapi kontribusi dalam output daerah masih dikategorikan rendah dibandingkan usaha besar.

Berdasarkan penjelasan diatas, pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi sangat strategis. Karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, UKM dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran dengan perannya yang menyerap tenaga kerja. Selain itu, kontribusi UKM terhadap pertumbuhan nilai PDRB, Ekspor, dan Investasi. Dengan demikian, permasalahan yang akan diteliti adalah apakah Penyerapan Tenaga Kerja UKM, Ekspor UKM, dan Investasi UKM dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Maka perumusan masalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah variabel penyerapan tenaga kerja UKM berpengaruh terhadap pertumbuhan PDRB DIYogyakarta Tahun 2000-2014 ?

2. Apakah variabel ekspor UKM berpengaruh terhadap pertumbuhan PDRB DIYogyakarta Tahun 2000-2014 ?

3. Apakah variabel investasi UKM berpengaruh terhadap pertumbuhan PDRB DIYogyakarta Tahun 2000-2014 ?

Analisis Kontribusi Usaha Kecil Menengah Di Kabupaten/Kota Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta (Studi Kasus Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Kulon Progo Tahun

2000-2014) 4

?

LANDASAN TEORI

1. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Menurut Badan Pusat Statistik (BPS). Usaha Kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d 19 orang, sedangkan Usaha Menengah merupakan entitas usaha menengah merupakan entitas usaha yang memiliki tenaga kerja 20 s.d 99 orang. Sementara Kementrian Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop dan UKM) yang dimaksud dengan Usaha Kecil (UK) adalah entitas usaha yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000. Sementara itu, Usaha Menengah (UM) merupakan entitas usaha milik warga negara Indonesia yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp 200.000.000 s.d Rp 10.000.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan, merupakan entitas usaha.

Pengukuran Kinerja UKM menurut Badan Pusat Statistik dapat dilihat dari beberapa indikator ekonomi makro yang dapat digunakan untuk, diantaranya; a) Nilai Tambah, b) Jumlah unit usaha, Penyerapan tenaga kerja dan Produktivitas. banyaknya jumlah unit usaha UKM, c) Ekspor, d) Investasi.

UKM berperan dalam ekonomi Indonesia, baik ditinjau dari segi jumlah usaha maupun dari penciptaan lapangan kerja. UKM termasuk kelompok usaha yang penting dalam perekonomian Indonesia. Hal ini disebabkan usaha kecil dan menengah merupakan sektor usaha yang memiliki jumlah terbesar dengan daya serap angkatan kerja yang signifikan. Pentingnya

Sedangkan menurut Dinas Koperasi (2008), peran UKM dalam perekonomian nasional yatiu; (1) UKM sebagai peran utama dalam kegiatan ekonomi. (2) UKM penyedia lapangan terbesar. (3) UKM berperan dalam mengembangkan perekonomian lokal dan juga pemberdayaan masyarakat. (4) UKM mampu menciptakan pasar baru dan sumber inovasi, serta kelima, UKM mampu membeerikan kontribusinya terhadap neraca pembayaran. 2. Penyerapan Tenaga Kerja UKM

Penyerapan tenaga kerja adalah banyaknya lapangan kerja yang sudah terisi yang tercermin dari banyaknya jumlah penduduk bekerja. Penduduk yang bekerja terserap dan tersebar di berbagai sektor perekonomian. Terserapnya penduduk bekerja disebabkan oleh adanya permintaan akan penyerapan tenaga kerja. Oleh karena itu, penyerapan tenaga kerja dapat dikatakan sebagai permintaan penyerapan tenaga kerja (Kuncoro, 2002).

Permintaan penyerapan tenaga kerja menjelaskan tentang hubungan kuantitas penyerapan tenaga kerja yang dikehendaki dengan tingkat upah. Permintaan pengusaha atas jumlah penyerapan tenaga kerja yang diminta karena orang tersebut dapat meningkatkan jumlah barang atau jasa yang diproduksi dan kemudian dijual kepada konsumen.Adanya pertambahan permintaan perusahaan terhadap penyerapan tenaga kerja bergantung kepada pertambahan permintaan masyarakat akan barang dan jasa yang diproduksi (Simanjuntak, 2011).

3. Ekspor UKM

Ekspor adalah penjualan barang ke luar negeri dengan menggunakan system pembayaran, kualitas, kuantitas, dan syarat

Analisis Kontribusi Usaha Kecil Menengah Di Kabupaten/Kota Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta (Studi Kasus Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Kulon Progo Tahun

2000-2014) 5

pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke Negara lain (Sukirno, 2013).

Menurut WIdhiyana dan Sulastri (2015) Ekspor dan PDRB memiliki keterkaitan dimana ekspor secara langsung menyumbang pertumbuhan pendapatan nasional dan ekspor merupakan salah satu

Dokumen terkait