• Tidak ada hasil yang ditemukan

keterbatasan pasokan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan bisnis PGN

Dalam dokumen transformasi untuk pertumbuhan masa depan (Halaman 41-44)

Laporan Kepada Pemegang Saham

Penilaian terhadap Kinerja Direksi

Perusahaan berhasil mengatasi tantangan yang sangat besar di sepanjang tahun 2011 dan menghasilkan kinerja keuangan yang kuat. Ditengah situasi yang kurang mendukung di sisi hulu akibat kontrak volume pasokan yang tidak dapat dipenuhi pemasok dan adanya permintaan otoritas di sektor hulu untuk melakukan negosiasi kenaikan harga jual gas kepada PGN, Direksi segera mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan sehingga Perusahaan dapat meminimalkan dampak penurunan dari sisi pendapatan jika

dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Salah satu tantangan terbesar Perusahaan adalah permintaan dari regulator untuk melakukan negosiasi ulang terhadap harga beli gas dari produsen gas. Hal ini untuk mendorong lebih banyak investasi di bidang eksplorasi gas bumi. Kondisi tersebut berdampak pada marjin yang diperoleh Perusahaan, sehingga Manajemen melakukan penyesuaian harga jual gas kepada pelanggan. Langkah ini mendapatkan tanggapan positif dari pelanggan. Meskipun demikian, Perusahaan tidak dapat menghindari dampak dari selisih waktu penerapan kenaikan harga beli gas dari pemasok dan harga jual gas PGN kepada pelanggan.

Kendala utama Perusahaan sampai saat ini adalah masalah ketersediaan pasokan gas untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di dalam negeri. Gas bumi sebagai energi yang bersih dan relatif lebih efisien memiliki potensi yang sangat besar untuk memberikan kontribusi dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, kebijakan energi saat ini lebih mengutamakan alokasi pasokan gas domestik bagi ekspor dan lifting minyak bumi daripada industri,

pembangkit listrik dan sektor konsumsi di dalam negeri. Selain itu, PGN juga menghadapi tantangan dengan munculnya pesaing-pesaing baru dalam bisnis pengangkutan dan niaga gas bumi yang semakin meningkatkan kompetisi untuk memperoleh pasokan gas.

Manajemen telah mengantisipasi tantangan ini dengan sangat baik. Dalam dua tahun terakhir, Manajemen telah melaksanakan strategi jangka panjang yaitu integrasi bisnis secara vertikal untuk memperkuat ketahanan pasok dan mendukung pertumbuhan bisnis Perusahaan. Pada tahun 2011, dengan persetujuan Dewan Komisaris, Manajemen melanjutkan strategi jangka panjang tersebut dengan mendirikan dua anak Perusahaan untuk mendukung integrasi bisnis dan meningkatkan keuntungan Perusahaan di masa depan. PT Saka Energi Indonesia (SiNERGI) akan mewujudkan rencana Perusahaan di sektor hulu dengan melakukan identifikasi dan mengatur investasi yang sesuai di blok-blok produksi gas sekaligus investasi pada sumber gas non kovensional seperti Coal Bed Methane

(CBM). Langkah ini merupakan strategi jangka panjang untuk memastikan ketersediaan pasokan gas untuk memenuhi permintaan dalam negeri.

Di sisi hilir, PT Gagas Energi Indonesia (GoENERGI) akan mencari peluang bisnis yang akan memberikan nilai tambah lebih besar kepada Perusahaan dengan cara mendapatkan dan menjual gas melalui berbagai jalur untuk meningkatkan layanan kepada pelanggan eksisting dan potensial. GoENERGI akan lebih memperluas peluang usaha di bidang niaga, kompresi gas dan berbagai kegiatan di sisi hilir bisnis gas.

Salah satu pencapaian penting

di tahun 2011 adalah kemajuan

Perusahaan dalam merealisasikan

bisnis LNG, dengan dibangunnya

terminal terapung penerima LNG

yang pertama, yang berlokasi di

Teluk Jakarta.

Fasilitas yang dibangun bersama Pertamina melalui sebuah joint venture, akan mulai beroperasi di

pertengahan tahun 2012 untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik Muara Karang milik PLN. PGN juga telah menandatangani kontrak EPC untuk

pembangunan terminal terapung penerima LNG kedua yang berlokasi di Medan, Sumatera Utara. Namun, pada bulan Maret 2012, Menteri Negara BUMN mengeluarkan instruksi untuk merelokasi terminal penerima LNG tersebut dari Medan ke Lampung. Proses persetujuan dan ijin untuk membangun fasilitas terminal LNG di Lampung saat ini sedang berjalan. Adanya sumber gas dari LNG dalam komposisi bauran energi nasional merupakan tonggak bersejarah dalam menjawab kebutuhan Indonesia terhadap sumber energi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi.

Komite-komite dibawah Dewan Komisaris

Melalui sebuah proses pengawasan dan tinjauan yang teliti, Dewan Komisaris terus mendorong peningkatan standar tata kelola Perusahaan. Komite-komite dibawah Dewan Komisaris sangat berperan untuk memastikan proses ini berjalan di Perusahaan. Dua tahun terakhir, Komite Audit telah bekerja intensif untuk mempersiapkan Perusahaan mengadopsi standar pelaporan keuangan yang baru sejalan dengan dilakukannya konvergensi standar akuntansi Indonesia dengan standar pelaporan keuangan internasional (IFRS). Berkat kerja keras Komite Audit, Perusahaan mampu lebih cepat memenuhi seluruh persyaratan dan menjadi benchmark Perusahaan lain yang berupaya

untuk memenuhi kewajiban standar pelaporan yang baru. PGN telah menerapkan standar pelaporan keuangan yang baru dalam laporan ini.

Komite Nominasi dan Remunerasi telah melakukan kajian terhadap kebijakan remunerasi Dewan Komisaris dan mengatur nominasi anggota Dewan Komisaris yang baru. Komite GCG melanjutkan monitoring dan dukungan untuk memperkuat prinsip-prinsip tata kelola yang diimplementasikan di seluruh unit-unit bisnis

Transformasi dan diversifikasi bisnis Perusahaan juga membawa potensi risiko yang lebih luas dan lebih kompleks dimana Perusahaan dapat terkena dampak kondisi yang tidak pasti. Untuk memastikan risiko dan kondisi tidak pasti tersebut dikelola dengan baik, fungsi Komite Manajemen Risiko telah diperkuat dengan berdirinya Divisi Manajemen Risiko yang akan memberikan pendekatan yang lebih komprehensif dan intensif untuk mengidentifikasi, memahami dan memitigasi risiko. Kami juga menghargai inisiatif Perusahaan untuk meningkatkan standar dan praktik keselamatan kerja yang setaraf dengan standar kelas dunia agar dapat mengelola risiko operasional Perusahaan.

Pandangan atas Prospek Usaha Perusahaan

Pada tahun 2012, kami berharap PGN dapat menggunakan momentum kemajuan yang telah dicapai di tahun ini. Dengan peranan penting gas bumi dalam bauran energi di masa depan, baik di Indonesia maupun internasional, PGN memiliki potensi yang sangat besar untuk tumbuh. Kami yakin Direksi PGN telah menetapkan strategi yang tepat untuk melakukan ekspansi bisnis dan menghasilkan pertumbuhan yang berkelanjutan. Untuk mendukung diversifikasi usaha, rekrutmen tenaga ahli dan profesional akan menjadi prioritas utama.

Di tahun 2011, Direksi telah bekerja keras dalam membina hubungan yang baik dengan seluruh pemangku kepentingan. Hal ini merupakan faktor yang sangat penting untuk mengoptimalkan kinerja Perusahaan. Membangun hubungan yang lebih baik terutama dengan Pemerintah merupakan langkah penting ditengah dinamika bisnis gas bumi di Indonesia saat ini. Karena itu, kami mendorong Direksi agar bekerjasama lebih intensif dengan dua Menteri yang baru yaitu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan Menteri Negara BUMN untuk memastikan PGN berada pada posisi yang sejajar dengan sektor usaha lain untuk memperoleh prioritas alokasi gas bagi pemanfaatan dalam negeri.

Laporan Kepada Pemegang Saham

Dalam dokumen transformasi untuk pertumbuhan masa depan (Halaman 41-44)

Dokumen terkait