• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 5. Hasil dan pembahasan

2. Pembahasan

2.1 Keterbatasan penelitian

Penelitian mengenai nyeri punggung dan mekanika tubuh pada ibu hamil di Kelurahan Belawan II Kecamatan Medan Belawan, data yang dikumpulkan adalah data primer dengan menggunakan lembaran skala nyeri dan lembaran observasi mekanika tubuh. Peneliti menyadari terdapat keterbatasan dan kelemahan dalam penelitian ini antara lain :

2.1.1 Penelitian ini menggunakan desain deskriptif yang tidak dapat menjelaskan hubungan sebab-akibat, hanya menjelaskan gambaran setiap variabel yang diteliti

2.1.2 Observasi yang dilakukan hanya sekali pada saat berjumpa responden atau tidak dilakukan observasi lebih dari sekali karena keterbatasan waktu yang dimiliki peneliti akibat jadwal perkuliahan yang padat

2.1.3 Hasil penelitian untuk variabel mekanika tubuh sangat dipengaruhi dengan kejujuran dan ingatan responden mengenai penggunaan

mekanika tubuhnya selama seminggu terakhir, hal ini memungkinkan terjadinya bias terhadap penilaian mekanika tubuh. 2.1.4 Terdapat faktor lain penyebab nyeri punggung selain mekanika

tubuh, hal ini memungkinkan terjadinya bias terhadap penilaian nyeri punggung yang disebabkan mekanika tubuh.

2.2Nyeri Punggung

Hasil penelitian yang dilakukan pada 50 responden di Kelurahan Belawan II, Kecamatan Medan Belawan diperoleh mayoritas responden mengalami nyeri punggung. Nyeri punggung yang dialami paling banyak yaitu pada kategori nyeri ringan yaitu sebanyak 25 orang. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wang, dkk (2003) yang menemukan sebanyak 68,5% ibu hamil melaporkan mengalami nyeri punggung selama kehamilan.

Mayoritas responden berusia 20-35 tahun yaitu 43 (86%) responden. Manuaba (2001) menyebutkan bahwa usia ideal untuk mengandung sebaiknya 20-35 tahun, karena ibu yang berusia 20-35 tahun secara fisik dan psikologis sudah siap menghadapi kehamilan.

Mayoritas pekerjaan ibu hamil di Kelurahan Belawan II yaitu Ibu Rumah Tangga (IRT). Prasetyo (2010) menyebutkan bahwa keletihan atau kelelahan yang dirasakan seseorang akan meningkatkan sensasi nyeri. Pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) juga dapat meningkatkan resiko nyeri punggung. Fraser (2009) mengemukakan bahwa nyeri

punggung pada ibu hamil dapat dipicu oleh aktivitas selama kehamilan, banyak tugas rumah tangga seperti menyetrika, menyiapkan makanan yang dilakukan dengan posisi duduk, berdiri dalam waktu yang lama, mengangkat objek yang berat, semua gerakan berputar sambil mengangkat merupakan gerakan yang berbahaya dilakukan ibu hamil.

Mayoritas ibu hamil dengan kehamilan multigravida dan multipara yaitu yang sudah pernah mengalami hamil sebelumnya dan beberapa kali melahirkan janin dan ini dapat mempengaruhi nyeri. Yosefa, Misrawati, dan Hasneli (2013) dalam penelitiannya menemukan bahwa semakin sering seorang wanita hamil dan melahirkan maka resiko nyeri punggung selama kehamilan semakin meningkat. Ini juga sejalan dengan penelitian Ummah (2012) yang menemukan bahwa ada hubungan antara paritas dengan kejadian nyeri punggung pada ibu hamil, semakin tinggi paritas resiko kejadian nyeri punggung akan semakin meningkat. Prasetyo (2010) menyebutkan bahwa setiap individu belajar dari pengalaman nyeri, akan tetapi pengalaman yang telah dirasakan invidu tersebut tidak berarti bahwa individu tersebut akan mudah dalam menghadapi nyeri yang dialaminya sekarang.

Penelitian ini dilakukan kepada ibu hamil yang telah memasuki trimester kedua dan trimester ketiga karena sesuai dengan penjelasan Fraser (2009) bahwa faktor predisposisi nyeri punggung salah satunya adalah pertumbuhan uterus yang sejalan dengan perkembangan kehamilan

dirasakan ibu hamil sebagai spasme menusuk yang sangat nyeri. Ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Bullock- Saxton (1998 dalam Fraser, 2009) yang menemukan 70% wanita di Australia mengalami nyeri punggung pada beberapa tahapan kehamilannya.

2.3Mekanika Tubuh

Penelitian ini dilakukan pada ibu hamil trimester kedua dan ketiga karena sesuai penjelasan Stoppard (2008) bahwa postur tubuh ketika hamil dipengaruhi oleh berat janin, perut yang membesar akan mendorong pusat gravitasi kedepan. Simkin, Whalley, dan Keppler (2007) menyebutkan bahwa penggunaan mekanika tubuh pada ibu hamil dilihat ketika berdiri, duduk, mengangkat, berbaring dan bangun.

Hasil penelitian yang dilakukan pada 50 responden di Kelurahan Belawan II, Kecamatan Medan Belawan diperoleh Ibu hamil dengan mekanika tubuh benar dan tidak benar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanika tubuh yang paling sering benar dilakukan oleh ibu hamil yaitu ketika berdiri, duduk dan bangun. Sedangkan, mekanika tubuh yang paling sering tidak benar dilakukan oleh ibu hamil yaitu ketika mengangkat benda yang ada dilantai dan berbaring.

Item observasi yang paling sering dilakukan tidak benar oleh ibu hamil ketika mengangkat benda yang ada dilantai adalah ibu hamil cenderung tidak mengawali duduk berlutut atau jongkok terlebih dahulu

ketika mengangkat benda dilantai, 36 (72%) ibu hamil langsung membungkukkan badan ketika mengangkat benda yang ada dilantai.

2.4Nyeri punggung berdasarkan mekanika tubuh

Nyeri punggung adalah masalah yang relatif umum terjadi selama kehamilan, selain diakibatkan oleh perubahan fisiologis, sebagian besar nyeri punggung dikaitkan dengan masalah mekanika tubuh. Janin yang tumbuh dapat menyebabkan masalah postur tubuh, dan mendekati masa akhir kehamilan posisi bayi dapat menekan saraf yang akan menimbulkan nyeri (Bull dan Archard, 2005). Fraser (2009) menambahkan bahwa faktor predisposisi nyeri punggung selama kehamilan yaitu salah satunya pertumbuhan uterus yang menyebabkan perubahan postur. Pertumbuhan uterus sejalan dengan perkembangan kehamilan yang menyebabkan tereganganya ligamen penopang sehingga menimbulkan nyeri.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang melakukan dengan benar mekanika tubuh ketika berdiri, duduk, mengangkat benda yang ada dilantai, berbaring dan bangun tidak mengalami nyeri punggung, yaitu sebanyak 15 orang ibu hamil. Hasil penelitian ini sesuai dengan penjelasan Thorn (2003) bahwa nyeri punggung dapat dihindari jika ibu hamil memperhatikan prinsip mekanika tubuh yang meliputi cara duduk, berdiri, berjalan, bangun, berbaring, membungkuk dan mengangkat dengan benar. Varney (2006) menambahkan bahwa cara mengatasi nyeri

punggung yaitu dengan menggunakan postur tubuh dengan baik dan benar serta menggunakan mekanika tubuh yang tepat ketika melakukan aktivitas.

Hasil penelitian menunjukkan ibu hamil dengan mekanika tubuh yang benar ketika berdiri cenderung tidak mengalami nyeri punggung dan mengalami nyeri punggung ringan. Namun, ibu hamil dengan mekanika tubuh tidak benar ketika berdiri cenderung mengalami nyeri punggung sedang dan berat. Ini artinya ibu hamil dengan mekanika tubuh yang tidak benar ketika berdiri lebih beresiko nyeri punggung dibandingkan ibu hamil dengan mekanika tubuh yang benar ketika berdiri. Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wicaksono (2012) pada bidan saat menolong proses persalinan yaitu disimpulkan bahwa responden yang lama berdiri beresiko mengalami nyeri punggung bawah lebih tinggi (86,67%) dibandingkan dengan responden yang bekerja dengan tidak terlalu lama berdiri (33,33%). Hasil tersebut sesuai dengan teori Gatam (2006) yang menyebutkan bahwa nyeri punggung paling sering disebabkan karena terlalu lama berdiri, sikap berdiri yang tidak terlalu tepat, postur tubuh yang tidak ideal, aktivitas berlebihan serta trauma.

Ibu hamil dengan mekanika tubuh benar ketika duduk cenderung tidak mengalami nyeri punggung dan mengalami nyeri punggung ringan. Namun, ibu hamil dengan mekanika tubuh tidak benar ketika duduk cenderung mengalami nyeri punggung sedang. Dari data penelitian diperoleh dua orang ibu hamil dengan mekanika tubuh benar ketika duduk namun mengalami nyeri punggung berat. Berdasarkan data yang diperoleh

dari kuesioner penelitian, satu dari dua ibu hamil tersebut adalah multigravida. Penelitian sebelumnya oleh Yosefa, Misrawati, dan Hasneli (2013) menemukan bahwa semakin sering seorang wanita hamil dan melahirkan maka resiko nyeri punggung selama kehamilan meningkat.

Ibu hamil dengan mekanika tubuh benar ketika mengangkat benda yang ada dilantai cenderung tidak mengalami nyeri punggung. Namun, ibu hamil dengan mekanika tubuh tidak benar ketika mengangkat benda yang ada dilantai cenderung mengalami nyeri punggung ringan, sedang dan berat. Dapat disimpulkan bahwa nyeri punggung beresiko dialami oleh ibu hamil dengan mekanika tubuh tidak benar ketika mengangkat benda yang ada dilantai. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sanya, dkk (2005) mengenai faktor resiko nyeri punggung bawah pada pekerja rumah sakit di Nigeria dengan hasil faktor resiko tertinggi ialah kesalahan postur tubuh pada saat mengangkat benda yakni sebesar 69%. Hasil penelitian Samad, dkk (2010) terhadap kejadian dan faktor resiko nyeri punggung bawah pada guru sekolah melaporkan bahwa hal utama yang berkontribusi terhadap nyeri punggung bawah ialah mengangkat benda yakni sebesar 28%.

Ibu hamil dengan mekanika tubuh benar ketika berbaring cenderung tidak mengalami nyeri punggung dan mengalami nyeri punggung sedang. Namun, ibu hamil dengan mekanika tubuh tidak benar ketika berbaring cenderung mengalami nyeri punggung ringan dan berat.

tidak benar ketika berbaring mengalami nyeri punggung, artinya mekanika tubuh yang tidak benar ketika berbaring berkontribusi terhadap terjadinya nyeri punggung.

Ibu hamil dengan mekanika tubuh benar ketika bangun cenderung tidak mengalami nyeri punggung dan mengalami nyeri punggung ringan dan sedang. Namun, ibu hamil dengan mekanika tubuh tidak benar ketika bangun cenderung mengalami nyeri punggung berat. Ini artinya nyeri punggung dapat dipengaruhi oleh mekanika tubuh yang tidak benar ketika bangun.

Skala nyeri punggung yang dialami oleh ibu hamil bervariasi mulai dari nyeri skala ringan, sedang, bahkan berat. Ibu hamil dengan mekanika tubuh yang tidak benar akan beresiko mengalami nyeri punggung, ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Llyod (2012) bahwa ada hubungan body mekanik dengan kejadian nyeri punggung yang dialami oleh ibu hamil pada trimester III. Ibu hamil dengan mekanika tubuh benar berkemungkinan masih beresiko mengalami nyeri punggung, karena ada faktor predisposisi lainnya yang menyebabkan nyeri punggung selain mekanika tubuh. Fraser (2009) menyebutkan bahwa faktor predisposisi nyeri punggung selama kehamilan diantaranya penambahan berat badan, pengaruh hormon relaksin terhadap ligamen, riwayat nyeri punggung dan paritas. Hasil penelitian oleh Wang, dkk (2003) bahwa nyeri punggung selama kehamilan dapat diakibatkan oleh umur, riwayat nyeri punggung, gangguan tidur, gangguan aktivitas sehari-hari.

Dokumen terkait