• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

C. Rekomendasi Penelitian

- Untuk penelitian selanjutnya bisa menggunakan pendekatan kuantitatif untuk melihat efektivitas kampanye yang dilakukan pasangan Joko

Widodo – Jusuf Kalla pada pilpres 2014 menggunakan mobil aspirasi dan jenis strategi kampanye apa yang cukup efektif dalam menjaring suara

68

DAFTAR PUSTAKA

Ari, Citra Nugroho. Kegiatan Political Marketing Seno Samudro Dalam Menyongsong Pilkada Boyolali 2010. Skripsi Universitas Sebelas Maret, Jurusan Ilmu Komunikasi. 2010.

Balai Pustaka. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2007. Budiarjo, Miriam. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

2008.

Buku Pintar Generasi Optimis Media Panduan untuk Para Relawan Pendukung Jokowi-JK untuk Indonesia Hebat! dapat diunduh di www.generasioptimis.org

Butterick, Keith. Pengantar Public Relations: Teori dan Praktik. Penerjemah Nurul Hasfi. Jakarta: RajaGrafindo Persada. 2012.

Cangara, Hafied. Komunikasi Politik Konsep, Teori, dan Strategi. Jakarta: Raja Grafindo. 2009.

Fauzi, Ahmad. Strategi Kampanye Caleg Partai Gerindra Dalam Pemilu 2014 di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan Madura. Skripsi Universitas Islam Negeri (UIN) Yogyakarta, Jurusan Siyasah. 2014.

Firmansyah. Marketing Politik. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 2007.

Hamidi. Metode Penelitian Kualitatif: Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: UMM Press. 2010.

Heryanto, Gun gun. Komunikasi Politik. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah. 2011.

Kristina. Jurnal Dinamika. Jurnal, Fakultas Ilmu sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2005.

Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosda Karya. 2004.

Nasuhi, Hamid. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Ceqda. 2007.

Niken, Sri Handayani. Strategi Pemenangan Faisal - Biem Dalam Pemilukada Gubernur Provinsi DKI Jakarta 2012. Jurnal Ilmu Pemerintahan Universitas Diponegoro, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik. 2013.

Nursal, Adman. Strategi Memenangkan Pemilihan Umum. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2004.

Oliver, Sandra. Strategi Public Relations. London: KOGAN PAGE LTD. 2001. Penerjemah Sigit Purwanto, S.S.

Pawito. Komunikasi Politik : Media Massa dan kampanye pemilihan. Jogjakarta: Jala Sutra. 2009.

Pratiwi, Dewi Putri Aji. Penggunaan Media Sosial Dalam Pemenangan Joko Widodo - Basuki Tjahaja Purnama pada Pilkada DKI Jakarta 2012 (Studi Atas Marketing Politik di Facebook dan Twitter). Skripsi Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Jurusan Ilmu Politik. 2014. Rohim, Syaiful, Teori Komunikasi: Perspektif, Ragam dan Aplikasi, Jakarta:

Rineka Cipta, 2009

Ruslan, Rosady. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2007.

_________. Manajemen Public Relations dan Media: Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2006.

Setiajid. Orientasi Politik yang Mempengaruhi Pemilih Pemula dalam menggunakan Hak Pilihnya Pada Pemilukada 2010. Jurnal Integralistik No.1/Th. XXII/2011. Januari-Juni 2011.

Sugiono, Arif. Pengaruh Faktor Eksternal Terhadap Keputusan Memilih Dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI 2004. Jurnal Universitas Lampung, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik. 2004.

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit Alfabeta. 2010. Uchjana, Onong Effendy, Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya. 1992. UU No. 10 Tahun 2008

Situs online :

Nancy Yunita, “Kampanye Jokowi-Ahok Manfaatkan Facebook dan Twitter,” http://www.kabar24.com/nasional/read/20120328/9/19699/kampanye-jokowi-ahok-manfaatkan-facebook-dan-twitter

Putri Matau, Media : Kampanye Pemilu Sebagai Komunikasi Politik

http://media.kompasiana.com/new-media/2013/10/31/media-kampanye-pemilu-sebagai-komunikasi-politik-603954.html

1. Segmentasi

Apakah sebelum melakukan blusukan mobil aspirasi melakukan klasifikasi terhadap masyarakat yang dituju?

Apakah ada segmen masyarakat tertentu yang dituju dari mobil aspirasi? (pendidikan, usia, kelas sosial tertentu)

Apakah cara komunikasi dan interaksi dibedakan antar tiap-tiap daerah tertentu?

Apakah pesan politik yang disampaikan disesuaikan dengan segmentasi masyarakat?

2. Positioning

Apa yang menjadi pembeda dari kampanye Joko Widodo – Jusuf Kalla dengan kandidat lainnya?

Agar langsung masuk di benak masyarakat ada strategi yang dilakukan?

Adakah upaya dari mobil aspirasi untuk memberikan kesan positif untuk memperkuat didentitas kandidat yang diusung?

3. Policy

a. Atraktif :

Bagaimana teknik awal yang dilakukan mobil aspirasi untuk menarik perhatian khalayak saat kampanye? (MC, bagi-bagi kaos, pasang jingle keras-keras, dll)

Apakah ada tampilan visual, kalimat, jingle yang mencuri perhatian masyarakat?

b. Absorbed

Bagaimana cara yang dilakukan dari mobil aspirasi agar pesan kampanye dan visi misi mudah dipahami dan diterima di masyarakat?

c. Atribut

Apakah penggunaan tema dan visi misi sesuai dengan rekam jejak Joko Widodo – Jusuf Kalla?

(contoh: Jokowi berhasil menyelesaikan tn abang 4. Person

Apa yang mau diangkat dari figur Joko Widodo – Jusuf Kalla?

(segi tampilan, representasi kaum wong cilik, sifat, atau ada ciri-ciri khusus yang ditampilkan untuk pencitraan)

5. Party

Apa saja dukungan dari partai koalisi pengusung Joko Widodo – Jusuf Kalla ketika berlangsungnya masa kampanye, mobil aspirasi?

Apa saja cara-cara yang dilakukan partai untuk mengusung kandidat?

(mobilisasi massa, memberitahukan bahwa akan ada kedatangan mobil aspirasi, dll)

7. Pull Marketing

Media apa saja yang digunakan dalam proses kampanye? (brosur, jurnal, youtube, twitter, dll)

Apa media andalan dari mobil aspirasi? 8. Pass Marketing

Adakah pihak-pihak luar yang secara aktif ikut membantu kampanye mobil aspirasi?

Adakah tokoh penting/artis yang tidak aktif membantu tapi bisa menjadi rujukan pemilih?

9. Push Marketing

Adakah kesempatan langsung Joko Widodo – Jusuf Kalla ikut kampanye bersama dengan mobil aspirasi?

Lokasi : Dunkin Donuts Cilandak

Tanggal : 13 September 2014

Durasi Wawancara : 26 menit 40 detik

TRANSKRIP WAWANCARA

T : Jadi Anda kan ikut dari awal sebelum mobil aspirasi berangkat. Jadi dibuat klasifikasi masyarakat yang dituju dulu gak sih?

J : Masyarakat yang dituju kan sebenernya yang menengah ke bawah, kayak komunitas komunitas pasar, keramaian masyarakat lah yang penting atau masyarakat yang antusias

T : Segmen masyarakat yang dituju tuh sebenernya yang kayak gimana sih? Misalnya dari segi ekonomi, pendidikan, usia?

J : Jadi sebenernya ada 2 segemen masyarakat yang dituju. Pertama kelompok anak muda, kenapa anak muda? Sebenernya kan kita (mobil aspirasi) bawa nya pesan seneng yak. Seneng di sini tuh maksudnya seneng dari berpolitik. Nah selain itu di mobil itu juga ada game. Namanya game Go Soccer, nah itu tuh jadi game selingan yang cuma nendang-nendang bola doang tapi yak efektif juga buat narik masyarakat apalagi anak muda. Trus yang kedua ya masyarakat pasar, kan namanya juga pasar ada yang pendidikannya tinggi ada juga yang rendah yang penting dia mau berinteraksi sama calon pemimpin kita nantinya.

T : Nah mobil aspirasi kan keliling-keliling Pulau Jawa ya, blusukan gitu hahaha (ketawa). Tiap-tiap daerah yang didatengin beda-beda gak cara berinteraksinya?

J : Jadi sebenernya itu kan ada mc yak, dia yang ngebawain acara. Jadi gimana si mc itu berinteraksi ke orang tua gimana ke anak muda gimana. T : Trus pesan politik yang disampaikan itu dibedain juga gak sih? Sesuai

klasifikasi masyarakatnya?

J : Nah sebagai dubber kan kita dikasih outline yang berisi visi dan misi dan profil Jokowi-JK ya. Jadi kita bisa mengeksplor sesuai pedoman itu. Nah kemarin kan yang terkenal dari Jokowi-JK kan revolusi mental. Jadi gue nyari tuh tentang revolusi mental, 10 langkah Jokowi dibidang ekonomi, 3 langkah Jokowi menangani bidang apalah. Tapi kita harus ngemasnya jangan susah-susah ke masyarakat.

T : Berarti tiap-tiap komunikator politik ini juga harus belajar sendiri dong? J : Haaah… Iya itu… Betul

T : Nah apasih yang bisa dibedain antara kampanye Jokowi - JK dengan kampanye pasangan lain?

Revolusi putih itu kan punya nya Prabowo, jadi dia kan bagi-bagi susu ke orang-orang katanya supaya masyarakat Indonesia sehat-sehat dan kecerdasan sejak dini. Kan cuma segitu doang. Kalo revolusi mental gue rasa bisa mengena ke semua lini. Mengajarnya ke akar rumput. Jadi dari masyarakat yang kecil sampe masyarakat yang berpendidikan tinggi. Nah gimana caranya dia masuk ke masyarakan kecil? Dia bawa pesan-pesan politik yang gak berat, mudah diterima dan mengena. Kita tau sendiri lah program dia (Jokowi-JK) Kartu Indonesia Sehat trus Kartu Indonesia Pintar. Trus kalo ke kalangan atas dia bisa berdiskusi langsung. Kemarin contohnya dia berdiskusi dengan HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) tentang gimana caranya membangun anak muda yang pingin jadi pengusaha, UMKM lah intinya seperti itu.

T : Trus tujuan kampanye kan supaya bisa langsung nempel di benak masyarakat dong. Ada gak sih strategi yang dilakukan?

J : Secara non fisik ya salam dua jari itu. Ya secara fisik ya kaos yang kita bagiin.

T : Bagaimana cara mengungkapkan pesan positif untuk memperkuat identitas kandidat yang diusung itu?

J : Ya ini kan kampanye ya. Otomatis kita harus memberikan pesan positif dari si kandidat. Misalnya kemarin, Jokowi itu tidak meninggalkan Jakarta tapi dia (Jokowi) akan mendampingi Jakarta ketika dia menjadi presiden. Nah itu kan pesan positif.

T : Mobil aspirasi ini kan keliling Pulau Jawa ya J : Ke 28 titik di Pulau Jawa tepatnya.

T : Baik, nah awal-awal ketika mobil ini dateng kan gak langsung masyarakat nyerbu dan antusias kan? Nah gimana sih awal-awalnya cara narik perhatian masyarakat?

J : Jadi disitu kita dibagi jadi 2 tim. Jadi ada tim advance sama tim inti. Jadi tim advance itu yang duluan jalan. Dia bertugas untuk nyari tempat, perizinan, sosialisasi ke masyarakat bahwa mobil aspirasi itu mau dateng. Trus tim inti sendiri itu terdiri dari 1 mobil Elf sama 4 mobil Granmax. T : Tapi untuk awal-awal menarik perhatian masyarakatnya itu seperti apa?

Seperti jingle yang dipasang keras-keras, atau pasang banner besar-besar, seperti apa?

J : Jadi dari Kita bawa mobil itu aja. Dari mobil itu jalan udah TEEEEEEET….narik masyarakat karena tampilan mobilnya sendiri juga beda. Apalagi ada game ya, kita langsung buka game. Nah itu biasanya langsung rame. Abis itu ada bagi-bagi baju, sticker, jurnal, sama tabloid.

semua orang mengerti dengan visi dan misi itu. Bagaimana caranya adar lebih mudah dicerna oleh masyarakat?

J : Kita ngolah kalimat sesederhana mungkin. Gak mungkin kita ngasih pesan-pesan politik yang njelimet. Misalnya kita ngasitau manfaat program Jokowi - JK tentang Kartu Indonesia Sehat sama Kartu Indonesia Pintar ya dengan bahasa yang se-simple mungkin. Kita gaboleh banyak omong, ngumbar janji yang penting sih poin-poinnya dapet.

T : Soal penggunaan tema atau tagline nya itu sendiri juga disesuain dengan rekam jejaknya dan prestasi dia (Jokowi-JK) gak?

J : Ya pasti lah itu. MC yang berperan besar dalam mengungkapkan keberhasilan-keberhasilan dari Jokowi, kita dubber juga bertugas mengkampanyekan. Tapi kita gak boleh mengumbar janji. Karena nanti kalau lebay malah masyarakat jadi antipati. Yang pasti disampaikan adalah bahwa Jokowi adalah walikota Solo yang sukses yang sedang maju menjadi calon presiden RI. Kita gak boleh bawa-bawa waktu Jokowi di Jakrta. Soalnya itungannya dia (Jokowi) kan harusnya masih menjabat di Jakarta.

T : Dari segi personal Jokowi-JK ada yang diangkat gak?

J : Di game sama di video. Jadi di mobil aspirasi itu kan masyarakat bisa berinteraksi dan mengeluarkan aspirasinya kepada Pak Jokowi, sebenernya interaksinya sama dubber yang niruin suara Jokowi. Masyarakat pas interaksi itu kayak interaksi sama video, jadi dia (masyarakat) itu ngeliat layar yang nampilin sosok Jokowi vesi kartun pake baju kotak-kotak, celana biasa, sepatu kets, ada gerobak tukang bakso, warung kecil, pokoknya situasinya kayak lagi di lingkungan masyarakat biasa gitu aja lah. Jadi penggambaran itu buat ngasitau bahwa Jokowi dekat dengan masyarakat. Itu namanya kartun Jokowi digital.

T : Kan pasangan Jokowi - JK sendiri kan diusung oleh berbagai partai seperti Hanura, Nasdem, PDI P, PKB, dll. Apasih dukungan dari partai-partai tersebut selama mobil aspirasi berkunjung ke suatu daerah?

J : Adaaa, mereka (partai koalisi) memberikan tenaga tambahan. Saat buka lapak mereka udah nyiapin perizinan jadi gak perlu repot-repot ngurus izin kesana kemari, trus bantu nyari tempat tinggal kita, akses-akses, sampai mobilisasi massa. Kadang-kadang ngasih baju lah, souvenir juga. Tapi souvenir tentatif sih.

T : Apa setiap mobil aspirasi ini singgah di suatu tempat pasti tiap partai tersebut membantu?

J : Tidak selalu dari semua partai tersebut, tapi pasti ada yang ngebantu kita. T : Pengemasan berdasarkan tema, konsep kampanye itu mau dibuat seperti

sudah disiapkan.

T : Media yang digunakan dalam masa kampanye ada apa saja?

J : Media sosial yang ada sih youtube trus twitter yang sampe sekarang juga masih bisa diakses ko. Jadi setiap percakapan atau interaksi masyarakat tiap-tiap daerah dengan Jokowi kartun direkam dan dimasukin youtube. Trus ada jingle seru yang dibuat JHF (Jogja Hiphop Foundation) gitu. T : Media andalan dari mobil aspirasi tuh apa sih? Yang paling rame

didatengin saat buka lapak?

J : Yang paling rame ya interaksi Jokowi kartun sama masyarakat. Sekali buka aja bisa sampe 200 orang yang antri. Paling rame sih waktu di HI (Bunderan HI Jakarta)

T : Ada agak sih pihak-pihak luar yang secara aktif membantu proses kampanye mobil aspirasi ini?

J : Ada banget, relawan. Relawan lain selain mobil aspirasi loh ya. Jadi tiap-tiap daerah kan ada relawan pemenangan Jokowi-JK nah itu dia yang ngebantu banget. Contohnya di Jakarta ada bara JP, trus ada juga sahabat Jokowi.

T : Relawan itu ngebantu nya dengan cara apa?

J : Selain ngebantu mobilisasi massa, dia juga bantu nerangin ke masyarakat fungsi mobil aspirasi nih apa aja. Misalnya relawan di Jawa, dia lebih ngebantu untuk translate bahasa Jawa yang kita gak ngerti.

T : Saat kampanye kan banyak artis-artis pendukung masing-masing kandidat. Misalnya artis pendukung nomer 1 siapaa… nah artis pendukung nomer 2 siapaa… atau publik figur masing-masing daerah seperti kepala daerah yang dari partai pendukung Jokowi-JK, berpengaruh gak dalam masa kampanye?

J : Berpengaruh lah, kayak waktu kita di Madiun mantan walikota Madiun itu yang menggerakkan masyarakat untuk berinteraksi. Nah kayak artis-artis itu juga berpengaruh loh, pas kita di Surabaya kan ada slank kampanye Jokowi-JK Kita juga jadi ke angkat namanya, jadi lebih mudah menggaet masyarakatnya.

T : Ada gak sih kesempatan mobil aspirasi berinteraksi langsung dengan Jokowi-JK?

J : Ada 2 kali. Di Jakarta sama di Bandung. Pas di Jakarta itu di hotel mana gitu, JK melepas kepergian mobil aspirasi. Di Bandung Jokowi mengajarkan masyarakat caranya berinteraksi langsung dengan Jokowi digital, trus cara mainin game yang kita siapin

T : Strategi kampanye menggunakan mobil aspirasi ini kan pasti ada kelebihan dan kekurangan ya. Menurut lo kelebihan dan kekurangannya itu apa?

secara langsung gitu loh. Ada pengalaman gue, ada satu ibu ngobrol sama Jokowi digital sampe nangis-nangis dan itu menjadi favorit di youtube banyak yang nonton. Itu kejadiannya di Sukabumi.

Kekurangannya adalah, masyarakat kadang males karena itu bukan Jokowi yang asli.

T : Menurut lo sendiri ini memakan waktu yang lebih lama dan biaya yang lebih banyak gak?

J : Malahan itu menurut gue bukan kekurangan. Karena kan ini dalam masa kampanye, kan Kita dikasih waktu sebulan untuk masa kampanye. Malahan kita manfaatin waktu itu dengan baik sekali dan efektif untuk keliling Pulau Jawa untuk interaksi langsung ke daerah-daerah. Untuk budget mah gue rasa itu relatif ya, pasti udah diperkirakan dan disiapakan sendiri lah budget khusus untuk kampanye ini.

T : Kenapa harus terkonsentrasi di Pulau Jawa ya? Padahal rakyat yang memilih kan ada di seluruh Indonesia?

J : Nah itu dia kekurangannya. Kita belum mencakup ke seluruh Indonesia gitu. Karena gak bisa dipungkiri ya pemilih di Pulau Jawa ya lebih banyak dibanding dengan pulau lain, misalnya Papua atau Sulawesi. Potensinya besar, jadi kalau kita bisa nguatin dukungan dan basis massa di Pulau Jawa ya insya Allah bisa naik lah jadi Presiden.

T : Terima kasih ya Ahmad Ghazali sudah bersedia ditanya-tanya hehe.. J : Iya bro, sama-sama.

Lokasi : RS. Harum Kalimalang

Tanggal : 25 September 2014

Durasi Wawancara : 20 menit 36 detik

TRANSKRIP WAWANCARA

T : Baik pak langsung kita mulai saja ya. Apakah sebelum melakukan blusukan mobil aspirasi membuat klasifikasi terhadap masyarakat yang dituju?

J : Iya pasti, jadi… Eeemm.. Generasi Optimis itu merupakan relawan yang memiliki ide untuk mendidik pemilih pemula berkisar umur 17 tahun sampe 22 tahun yang masih baru pertama kali milih dan pemilih muda yaitu sekitar 25 tahun-an yang jadi target utamanya. Kenapa? Karena mereka, kalau istilahnya dalam kampanye kemarin adalah swing voter. Pemilih yang masih galau lah nanti mau pilih apa. Jadi kita buat supaya swing voter itu tetarik dengan kandidat punya kita.

T : Apakah cara komunikasi dan interaksi dibedakan di tiap-tiap daerah tertentu?

J : Engga sih cenderung sama

T : Apakah pesan politik yang disampaikan disesuaikan dengan segmentasi masyarakat, pak?

J : Karena kita bentuknya bukan searah ya, tapi dialog. Jadi pesan yang disampaikan otomatis sesuai dengan masyarakatnya. Jadi kayak pas kita ke daerah pabrik, pesan-pesannya tentang outsourcing. Jadi mereka tanya-tanya soal itu. Atau misalnya kita ke pasar yang banyak anak-anak atau ibu-ibu, pesan yang disampaikan pun disesuaikan seperti tentang keluarga. Kalau di kota-kota pertanyaannya beda lagi ya, misalnya lebih ke-bhineka tunggal ika-an.

T : Apa yang menjadi pembeda antara kampanye Joko Widodo dengan kandidat lain, pak?

J : Secara prinsip beda ya. Kalau ini (Kampanye Joko Widodo- Jusuf Kalla) kampanye nya lebih bottom-up ya. Jadi banyak relawan yang membantu. Dan mobil blusukan ini kan konsepnya mendengar. Jadi kampanye nya bukan kampanye yang ngasih tau kayak gini gitu, sebaliknya malah mendengar apa kegelisahan dari masyarakat.

T : Agar langsung masuk di benak masyarakat, strategi yang dilakukan gimana tuh pak?

J : Jadi di mobil itu kan udah di branding. Ada foto kandidat (Joko Widodo-Jusuf Kalla) dalam bentuk kartun. Lalu begitu mobilnya dibuka, langsung

supaya dapet.

T : Adakah upaya dari mobil aspirasi untuk memperkuat pesan positif dari kandidat yang diusung?

J : Balik lagi. Ini kan bukan komunikasi konvensional yang searah ya, melainkan dialog. Kita menjawab pertanyaan. Jadi kalau ada masyarakat yang bingung gumana pemimpinan Jokowi ke depannya, kita langsung jawab. Ya itu bedanya, kampanye ini (mobil aspirasi) dengan kampanye lainnya. Kalo kampanye lain kan ngasih tau, “kita ini itu ini itu…” “Kita rencananya ini…” “strategi kita ini…” tapi kalo kita (kampanye mobil aspirasi) enggak! Jadi kalau ada masyarakat yang bingung, mau tanya, atau mau tukar pikiran kita siap buat berdialog dengan masyarakat. Jadi messege yang disampaikan sesuai dengan yang di lapangan butuh.

T : Bagaimana teknik awal yang dilakukan mobil aspirasi untuk menarik perhatian khalayak saat kampanye?

J : Oh tadi bukannya udah sekalian ya, ya itu aja…

T : Iya pak, lanjut aja ya. Apa yang mau diangkat dari figur jokowi pak melalui mobil aspirasi itu pak?

J : Mobil blusukan itu memang ide dasarnya disesuaikan dengan Jokowi nya yang suka blusukan dan dialog dengan masyarakat ya. Artinya, selain dia (Jokowi) punya prinsip, punya leadership tapi dia juga suka nerima masukan lewat dialog. Selain itu, lewat dialog juga dia (Jokowi) bisa ngeliat masalah secara bener, langsung gitu. Sehingga dia (Jokowi) bisa memutuskan masalah secara lebih baik kan.

T : Apakah penggunaan tema dan visi misi disesuaikan dengan rekam jejak Jokowi-Kalla?

J : Tema di mobil itu kan “Suara Rakyat Untuk Rakyat”. Kita bisa lihat kasus tanah abang ya, itu bisa diselesaikan secara damai ya. Bukan hanya di tanah abang ya, tapi kita bisa lihat prestasi dia (Jokowi) waktu masih menjabat sebagai Walikota dia banyak mendengar dan actionnya yang out of the box itu.

T : Apakah yang dilakukan tim pengusung Joko Widodo-Jusuf Kalla pada saat berlangsungnya kampanye mobil aspirasi?

J : Oh iya, partai mendukung iya tapi membantu tidak. Mendukung seperti apa, misalnya kita lagi di suatu daerah yang jauh contohnya Jawa Timur. Kita diundang ke DPC nya, Dewan Pimpinan Cabang trus disana kita ditanya butuh apa. Apa kita butuh parkir mobil, atau tempat istirahat itu akan di dukung. Tapi mengenai acara atau proses kampanye mobil aspirasi kita (tim kampanye) gak diusik-usik. Kita yang handle sendiri. Jadi kita punya program, kita berurusan dengan daerahnya dia (partai koalisi Jokowi-Kalla) dia akan support sih, tapi tidak secara langsung ngebantu. T : Media apa saja yang digunakan dalam proses kampanye?

mobil aspirasi atau relawan lain?

J : Nah itu adalah kreativitas dari relawan. Oh iya, relawan juga banyak ngebantu sih. Misalnya kita lagi di daerah mana, mereka (relawan Jokowi-Kalla) yang nge-buzz supaya banyak banyak yang dateng. Nah relawan Jokowi-Kalla pada masa kampanye kemarin kan banyak tuh, misalnya waktu mereka (relawan) bikin konser salam 2 jari akan selalu koordinasi dengan kita. Jadi mobil aspirasi bisa dateng ngeramein. Kalo bisa dateng

Dokumen terkait