• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DATA DAN ANALISIS

4. Person

Person (kandidat yang akan dipilih), berisi tentang bagaimana

kandidat tersebut berpenampilan sehari-hari atau pada saat berkampanye,

bagaimana karakteristik pribadi dari kandidat serta bagaimana kemampuan

kandidat tersebut dalam pekerjaan atau keorganisasian.

Pencitraan dari kandidat adalah suatu keharusan dalam pemilihan langsung seperti pilpres, harus ada perencanaan dalam kampanye untuk meningkatkan popularitas suatu kandidat tertentu. Pencitraan terhadap

kandidat tidak hanya sekedar upaya untuk membangun nama dan popularitas saja tetapi meyakinkan kandidat ini mampu menjalankan amanat masyarakat. Sehingga tujuan dari pencitraan dalah menjual nilai tambah yang ada di diri kandidat pemilih.

Penggambaran karakter Joko Widodo yang dikenal sebagai masyarakat biasa yang identik dengan memakai kemeja kotak-kotak, representasi dari kaum wong cilik, dekat dengan masyarakat, mau mendengar, dan hobi blusukan tentunya dimanfaatkan dengan baik oleh tim mobil aspirasi. Seperti yang dikemukakan oleh Ahmad Ghazali sebagai berikut :

“Jadi di mobil aspirasi itu kan masyarakat bisa berinteraksi dan mengeluarkan aspirasinya kepada Pak Jokowi, sebenernya interaksinya sama dubber yang niruin suara Jokowi. Masyarakat pas interaksi itu kayak interaksi sama video, jadi dia (masyarakat) itu ngeliat layar yang nampilin sosok Jokowi vesi kartun pake baju kotak-kotak, celana biasa, sepatu kets, ada gerobak tukang bakso, warung kecil, pokoknya situasinya kayak lagi di lingkungan masyarakat biasa gitu aja lah. Jadi penggambaran itu buat ngasitau bahwa Jokowi dekat dengan masyarakat. Itu namanya kartun Jokowi digital”

Gambar 4.4 Tampilan Jokowi Digital

Penggunaan tema yang diangkat pada kampanye tim sukses mobil aspirasi pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla ini pun disesuaikan dengan kepribadian yang dekat dan merakyat. Sehingga penggunaan tema yang ringkas, unik, serta dapat menggambarkan dengan baik individu yang diangkat akan semakin meningkatkan citra positif dari kandidat. Seperti yang diungkapkan oleh Ramadona, sebagai berikut :

“Dengan tagline suara rakyat untuk rakyat, memberikan kesan bahwa Jokowi itu sebagai penyambung aspirasi dari rakyat untuk

rakyat” 5. Party

PDI Perjuangan (PDIP) secara resmi mendeklarasikan pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden tahun 2014-2019 yang diusung partai tersebut di pilpres tahun 2014. Dalam upaya memenangkan pilpres pada 9 Juli 2014, PDIP menggandeng Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Nasional Demokrat (Nasdem), dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) untuk berkoalisi dalam menyukseskan pemilihan presiden. Koalisi partai-partai ini biasa dikenal dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

Koalisi Indonesia Hebat ini pun sering membantu tim mobil aspirasi yang tengah melaksanakan tugasnya untuk blusukan di di suatu wilayah. Ada pun Ahmad Ghazali sebagai dubber tim mobil aspirasi menjabarkan mengenai bantuan yang diberikan partai pendukung Joko Widodo – Jusuf Kalla, sebagai berikut :

“Mereka (partai koalisi) memberikan tenaga tambahan. Saat buka lapak mereka udah nyiapin perizinan jadi gak perlu repot-repot ngurus izin kesana kemari, trus bantu nyari tempat tinggal kita, akses-akses, sampai mobilisasi massa. Kadang-kadang ngasih baju lah, souvenir juga. Tapi souvenir tentatif sih”

Lalu ditambahkan oleh Co-Koordinator Generasi Optimis Bullit

Sesariza mengenai dukungan Koalisi Indonesia Hebat, sebagai berikut : “Partai mendukung iya tapi membantu tidak. Mendukung seperti apa, misalnya kita lagi di suatu daerah yang jauh contohnya Jawa Timur. Kita diundang ke DPC nya, Dewan Pimpinan Cabang trus disana kita ditanya butuh apa. Apa kita butuh parkir mobil, atau tempat istirahat itu akan di dukung. Tapi mengenai acara atau proses kampanye mobil aspirasi kita (tim kampanye) gak diusik-usik. Kita yang handle sendiri. Jadi kita punya program, kita berurusan dengan daerahnya dia (partai koalisi Jokowi-Kalla) dia akan support sih, tapi tidak secara langsung ngebantu.”

Berdasarkan penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa setiap mobil aspirasi singgah di suatu wilayah untuk melaksanakan kampanye, birokrasi yang harus diurus sebelumnya seperti penetapan lokasi kampanye, perizinan tempat, parkir kendaraan, maupun mengurus tempat istirahat pun diurus oleh Dewan Pimpinan cabang (DPC) dari partai koalisi Joko Widodo – Jusuf Kalla. Bahkan upaya untuk menarik minat masyarakat dengan upaya mobilisasi massa dan memberikan souvenir pun dilakukan oleh partai koalisi Indonesia hebat yang berada di wilayah itu.

Gambar 4.5

Namun bantuan mereka hanya sebatas itu, untuk proses acara

maupun materi yang disampaikan pada saat kampanye merupakan hak

penuh dari tim mobil aspirasi. Tim koalisi membantu namun tidak ikut

campur dalam proses acara yang sudah ditetapkantim mobil aspirasi.

6. Presentation

Merupakan penyajian produk politik yang bertujuan untuk menyampaikan pesan-pesan politik. Tetapi dalam marketing politik, presentasi bukan sekedar cara atau alat untuk menyampaikan pesan. Presentasi juga merupakan bagian dari produk politik, karena cara-cara presentasi yang berbeda akan menghasilkan makna politis yang berbeda juga.

Tentu saja presentasi tidak terpisahkan dari pesan-pesan utama yang berisi substansi (inti) dari produk. Pesan-pesan itu disajikan dengan menggunakan media tertentu dengan presentasi yang efektif serta ditunjang dengan simbol-simbol tertentu. Presentasi dengan menggunakan simbol agar substansi produk yang disampaikan dapat menarik perhatian, mudah dipahami, dan mengandung muatan emosi.

Penggunaan nama Jokowi – JK adalah penggabungan dari nama pasangan ini, yaitu joko Widodo dan Jusuf Kalla, dengan penggabungan nama ini maka masyarakat akan mudah dalam mengingat nama pasangan calon ini. Dalam menggambarkan bentuk fisik dari kandidat ini pun, tim mobil aspirasi tidak menggunakan foto melainkan membuat karikatur wajah Joko Widodo – Jusuf Kalla. Penggunaan karikatur ini pun dimaksudkan agar lebih kekinian, berbeda, dan dekat kaum muda yang senang dengan hal-hal baru.

Kata-kata yang diangkat sebagai tagline dalam kampanye ini pun adalah “Suara Rakyat Untuk Rakyat” tulisan tersebut ditulis dengan tinta merah dengan dasar berwarna putih sehingga dapat terlihat dengan jelas, tulisan ini memiliki arti bahwa Joko Widodo – Jusuf Kalla mengakomodir aspirasi (masukan) dari rakyat untuk kepentingan rakyat.

Dalam pilpres ini Joko Widodo digambarkan dengan mengenakan pakaian khasnya yaitu kotak-kotak, serta Jusuf Kalla dengan memakai baju putih. Dengan latar belakangnya seperti sinar matahari menggambarkan bahwa pasangan ini dapat membawa perubahan dan masa depan cerah untuk kehidupan Indonesia yang lebih baik lagi.

Gambar 4.6 Presentasi Mobil Aspirasi

7. Pull Marketing

Pull Marketing yaitu penyampaian pesan melalui media dapat meliputi media elektronik, media baru internet, maupun media luar ruang. Selain media luar ruang, seperti, baliho, poster, leaflet, billboard dan bahkan membuat posko, dikembangkan pula kampanye malalui media internet oleh relawan Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang tergabung dalam mobil aspirasi yang bertujuan dalam membangun awarness terhadap kontestan.

Berikut adalah media penyampaian pesan yang di lakukan Tim

Mobil Aspirasi :

a. Media Sosial

Penggunaan media sosial di rasa lebih efektif karena pemilih lebih

mudah untuk mendapatkan informasi tentang Joko Widodo – Jusuf Kalla karena penggunaan internet sudah semakin mudah di dapatkan.

Melalui media sosial antar pengguna atau pembaca dapat saling

berinteraksi baik antar pembaca hingga dengan pengelola media sosial

tersebut.

Media sosial yang dimiliki Generasi Optimis adalah :

1) Website : www.generasioptimis.org

2) Fanpage Facebook : www.facebook.com/genoptimis

Gambar 4.7

3) Twitter : @Gen-Optimis

Gambar 4.8

Tampilan Twitter Mobil Aspirasi

4) Youtube : www.youtube.com/user/generasioptimis

Gambar 4.9

Tampilan Youtube Mobil Aspirasi

Selain sebagai media penyebaran visi dan misi. Penggunaan media

sosial juga berfungsi sebagai media pemberi informasi mengenai

lokasi-lokasi mana yang dituju tim mobil aspirasi, media mobilisasi

yang dilakukan tim mobil aspirasi serta bekerja sama dengan tim mobil

aspirasi dalam meramaikan kampanye yang dilakukan oleh relawan

daerah Joko Widodo – Jusuf Kalla. Seperti yang dikemukakan oleh Bapak Bullit Sesariza, sebagai berikut :

“Nah itu adalah kreativitas dari relawan. Oh iya, relawan juga banyak ngebantu sih. Misalnya kita lagi di daerah mana, mereka (relawan Jokowi-Kalla) yang nge-buzz supaya banyak banyak yang dateng. Nah relawan Jokowi-Kalla pada masa kampanye kemarin kan banyak tuh, misalnya waktu mereka (relawan) bikin konser salam 2 jari akan selalu koordinasi dengan kita. Jadi mobil aspirasi bisa dateng ngeramein. Kalo bisa dateng kita dateng. Udah beberapa kali kok kita dateng di berbagai acara yang diadain relawan Jokowi, konser lah, deklarasi, kampanye terbuka kita datengin.”

b. Media Luar Ruang

Media konvensional ini pun banyak digunakan dalam kampanye Tim Mobil Aspirasi karena dapat langsung menarik perhatian masyarakat, ada sebagian yang tidak di pungut biaya, sehingga dalam pemasangan dapat di mana-mana namun harus sesuai dengan aturan dari KPU. Media luar ruang yang digunakan dalam kampanye tim mobil aspirasi seperti spanduk, banner dan baliho.

Iklan mempunyai pengaruh terhadap preferensi pilihan, khususnya bagi pemilih yang menetapkan pilihannya pada saat-saat terakhir. Hal-hal yang mampu mempengaruhi preferensi tersebut adalah informasi citra dan tingkat awareness para pemilih terhadap kandidat. Pemilih yang keterlibatannya dalam dunia politik rendah lebih mudah dipengaruhi oleh iklan politik dibandingkan pemilih yang keterlibatannya lebih tinggi. 8. Pass Marketing

Marketing politik menjadi lebih komplek karena adanya

terhadap para pemilih. Kita dapat mengelompokan orang-orang yang dapat

mempengaruhi (influencer) berdasarkan aktivitas yang mereka lakukan :

a. Influencer Aktif

Influencer aktif yaitu perorangan atau kelompok yang melakukan

kegiatan secara aktif untuk memengaruhi pemilih. Pesan-pesan yang

disampaikan bisa secara halus bahkan terang-terangan untuk

mengarahkan pemilih agar memilih atau tidak memilih kontestan lain.

Dalam hal ini Tim Mobil Aspirasi memanfaatkan influencer aktif,

yaitu relawan-relawan pemenangan Joko Widodo – Jusuf Kalla di daerah, contohnya BARA JP (Barisan Relawan Jokowi Presiden) dan

sahabat Jokowi yang sebelumnya sudah memiliki kedekatan dengan

masyarakat sekitar sehingga dapat menjembatani antara para calon

pemilih dan Tim Mobil Aspirasi.

Seperti yang dikemukakan oleh Ahmad Ghazali, yaitu :

“Relawan lain selain mobil aspirasi loh ya. Jadi tiap-tiap daerah kan ada relawan pemenangan Jokowi-JK nah itu dia yang ngebantu banget. Contohnya di Jakarta ada bara JP, trus ada juga sahabat Jokowi.Selain ngebantu mobilisasi massa, dia juga bantu nerangin ke masyarakat fungsi mobil aspirasi nih apa aja.Misalnya relawan di Jawa, dia lebih ngebantu untuk translate bahasa Jawa yang kita gak ngerti.”

b. Influencer Pasif

Influencer pasif yaitu perorangan atau kelompok yang tidak

mempengaruhi para pemilih secara aktif tapi menjadi rujukan para

pemilih. Mereka ini lah para selebriti, tokoh-tokoh, organisasi sosial,

organisasi massa yang menjadi rujukan atau panutan masyarakat.

berasal dari pejabat daerah maupun dari artis pendukung. Pejabat

daerah yang menjadi rujukan dalam memilih yaitu mantan walikota

Madiun yang berasal dari partai politik PDI P. Mantan walikota

Madiun ini meminta warga untuk berinteraksi pada saat mobil aspirasi

berkampanye di Madiun. Berikutnya adalah dari kalangan musisi, yaitu

Slank. Slank merupakan salah satu dari banyak artis pendukung Joko

Widodo – Jusuf Kalla untuk naik menjadi presiden. Pada saat slank melakukan kampanye melalui konser di Surabaya, tim mobil aspirasi

diperkenalkan di khalayak sehingga membantu dalam mengangkat

nama mobil aspirasi itu sendiri dan semakin banyaknya masyarakat

yang datang ke mobil aspirasisaat berkampanye. Seperti yang

dikemukakan oleh Ahmad Ghazali, yaitu :

“Berpengaruh lah, kayak waktu kita di Madiun mantan walikota Madiun itu yang menggerakkan masyarakat untuk berinteraksi. Nah kayak artis-artis itu juga berpengaruh loh, pas kita di Surabaya kan ada slank kampanye Jokowi-JK Kita juga jadi ke angkat namanya, jadi lebih mudah menggaet masyarakatnya.”

Gambar 4.10

Kampanye Tim Mobil Aspirasi Bersamaan Dengan Konser Slank Untuk Joko Widodo – Jusuf Kalla di Surabaya

9. Push Marketing

Push marketing merupakan kampanye yang bersifat lebih costumized

(personal) karena kandidat/para politisi dapat mengirimkan atau

menyampaikan produk-produk politik melalui sentuhan secara langsung

dengan pemilih. Meskipun cara ini agak rumit dan mahal akan tetapi

hasilnya efektif bagi kalangan tertentu.

Sentuhan secara langsung dengan pemilih dapat dilakukan melalui

event-event khusus seperti pawai, event hiburan, kontes, seminar,

konferensi, dan sebagainya, sehingga dapat memberikan kesan mendalam

kepada pemilih. Untuk menarik kehadiran para pemilih dan memperoleh

kesan mendalam, tim sukses dituntut untuk mendesain dan eksekusi event

yang memenuhi syarat originalitas, kreatif, dan menjadi kenangan

(memorable).

Tim mobil aspirasi membuat agenda-agenda dimana ada interaksi

antara mobil aspirasi dan tokoh politik yang dikampanyekan, yaitu Joko

Widodo – Jusuf Kalla untuk menarik minat masyarakat. Seperti yang dikemukakan oleh Bapak Bullit Sesariza, sebagai berikut :

“Ada, Jokowi di Bandung. Waktu itu dia (Jokowi) ke gedung merdeka dan di taman musik. Kalau Jusuf Kalla waktu di Jakarta di hotel apa saya lupa tapi.”

Hal tersebut diperjelas lagi oleh pernyataan dari Dubber tim mobil

aspirasi, Ahmad Ghazali, sebagai berikut :

“Ada 2 kali. Di Jakarta sama di Bandung. Pas di Jakarta itu di hotel mana gitu, JK melepas kepergian mobil aspirasi. Di Bandung Jokowi mengajarkan masyarakat caranya berinteraksi langsung dengan Jokowi digital, trus cara mainin game yang kita siapin”

Dengan dilakukannya interaksi secara langsung oleh Joko Widodo

dalam kampanye yang dilakukan tim mobil aspirasi dapat memberi kesan

tersendiri di benak masyarakat. Di mana Joko Widodo memainkan games

yang terdapat di mobil aspirasi bahkan berdialog langsung dengan Jokowi

digital. Hal tersebut cukup menarik perhatian masyarakat, karena Joko

Widodo tampak santai dan luwes berinteraksi dengan mobil aspirasi di

tengah-tengah masyarakat Bandung, Jawa Barat.

Gambar 4.11

Joko Widodo Memainkan Permainan di Mobil Aspirasi

Gambar 4.12

B. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Mobil Aspirasi PadaKampanye Pilpres 2014

Berdasarkan kampanye yang sudah dilakukan tim mobil aspirasi selama

masa kampanye, yaitu 6 sampai dengan 30 Juni 2014 dapat di evaluasi

bagaimana kelebihan dan kekurangan dari kampanye ini menurut marketing

politik yang terjun langsung dalam proses kampanye.

1. Kelebihan

Dengan penyampaian secara langsung dan personal diharapkan dapat

memenuhi aspirasi masing-masing individu serta mempengaruhi sisi

afektif (perasaan) dari individu bahwa aspirasi mereka telah di dengar dan

diapresiasi sehingga pemilih dapat memilih sesuai dengan keinginan dari

hati nurani. Seperti yang dikemukakan oleh dubber mobil aspirasi Ahmad

Ghazali, yaitu :

“Yang pasti sih kelebihannya langsung mengena ke masyarakat. Interaksi secara langsung gitu loh. Ada pengalaman gue, ada satu ibu ngobrol sama Jokowi digital sampe nangis-nangis dan itu menjadi favorit di youtube banyak yang nonton. Itu kejadiannya di Sukabumi.”

Berikutnya, dengan kampanye mobil aspirasi yang mengangkat

sistem blusukan ini pun dapat menjangkau tempat-tempat atau kawasan

yang biasa di datangi masyarakat, seperti pasar maupun pusat keramaian.

Sehingga dapat langsung berinteraksi di kehidupan nyata masyarakat.

Seperti yang dikemukakan oleh Koordinator Offline Kampanye

Ramadona, yaitu :

“Jadi mobil aspirasi bisa menjangkau warga di lingkungan tempat tinggal mereka sehari-hari Jokowi seolah berhadapan langsung dengan kehidupan asli di masyarakat.”

Strategi kampanye dengan menggunakan mobil aspirasi merupakan strategi kampanye yang baru. Karena berupa percakapan sehingga penyampaian informasi tidak satu arah melainkan bersifat dialog. Pemilih dapat menyuarakan aspirasi lalu ditanggapi oleh Jokowi digital. Dengan demikian aspirasi yang didapatkan langsung dari masyarakat dapat dijadikan sumber data yang real sehingga penyelesaian masalahnya pun dapat tepat sasaran. Seperti yang dikemukakan oleh Co-Koordinator Generasi Optimis Bullit Sesariza, sebagai berikut :

“Jadi ini adalah kampanye pertama yang berbentuk percakan ya, conversation. Jaman sekarang sudah bukan saatnya kampanye itu searah, lebih bagus conversation. Tapi problemnya itu si kandidat kan jadi capek banget harus kemana-mana justru dengan adanya mobil aspirasi ini keterbatasan kandidat itu bisa dibantu. Dia kan bisa ke banyak tempat dalam waktu yang bersamaan. Dari situ kita bisa nampung dan data apa yang diperlukan oleh masyarakat” 2. Kekurangan

Yang menjadi kekurangan dari kampanye mobil aspirasi ini, adalah terfokus di Pulau Jawa belum mencakup Indonesia secara keseluruhan. Meskipun penduduk Indonesia terpusat di Pulau Jawa perlu diperhatikan juga di daerah-daerah lain karena suara satu orang pun sangat berpengaruh terhadap penilaian di pemilihan presiden, seperti yang dikemukakan oleh Ahmad Ghazali :

“Kita belum mencakup ke seluruh Indonesia gitu. Karena gak bisa dipungkiri ya pemilih di Pulau Jawa ya lebih banyak dibanding dengan pulau lain, misalnya Papua atau Sulawesi. Potensinya besar, jadi kalau kita bisa nguatin dukungan dan basis massa di Pulau Jawa ya insya Allah bisa naik lah jadi Presiden.”

Hal demikian pun dikemukakan oleh Bullit Sesariza, bahwa kampanye tim mobil aspirasi hanya terfokus di Pulau Jawa dikarenakan keterbatasan personil dari mobil aspirasi itu sendiri.

“Kekurangannya menurut saya kurang banyak pasukannya jadi kurang menyeluruh he..he..”

Kendala teknis pun terjadi dalam kampanye mobil aspirasi. Seperti pembagian hadiah berupa kaos dari tim mobil aspirasi kepada masyarakat yang hadir saat kampanye, maupun koneksi internet yang buruk saat di daerah. Koneksi internet sangat diperlukan untuk mengirim aspirasi-aspirasi yang telah direkam berupa video ke dalam situs youtube mobil aspirasi untuk keperluan publikasi. Seperti yang dikemukakan oleh Ramadona sebagai berikut :

“Yah paling secara teknis sih, logistik juga kurang karena kita suka kesana kemari jadi kaos yang suka dibagiin waktu kampanye rada susah. Koneksi internet untuk mengirim video rekaman aspirasi kadang juga suka susah di daerah-daerah tertentu”

C. Keterbatasan Penelitian

Banyak sekali keterbatasan-keterbatasan yang peneliti miliki dalam

penelitian tentang strategi pemenangan pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla pada pilpres 2014 (studi atas marketing politik melalui mobil aspirasi),

keterbatasan tersebut antara lain :

1. Data Berupa Gambar Pendukung

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Sehingga diperlukan

berbagai data pendukung untuk mendapatkan hasil yang menyeluruh.

Namun peneliti tidak mendapatkan halaman muka dari

www.generasioptimis.org. Website tersebut telah ditutup oleh relawan

Generasi Optimis saat masa kampanye telah usai.

2. Kemampuan Peneliti

Keterbatasan selanjutnya adalah kemampuan peneliti yang minim dalam

mengolah data yang bersifat wawancara. Namun peneliti sudah berusaha

3. Waktu

Keterbatasan yang lain dalam penelitian ini adalah keterbatasan waktu.

Peneliti membuat judul skripi setelah kampanye mobil aspirasi selesai,

sehingga dokumentasi yang seharusnya bisa disajikan dalam penelitian ini

pun tidak terambil. Namun peneliti berupaya mengambil beberapa data

63

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Strategi marketing politik pemenangan pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla menggunakan mobil aspirasi menggunakan 9 elemen yang sangat

berpengaruh dalam meraih suara.

a. Pertama melakukan segmentasi terhadap kondisi real di masyarakat

dan memilih target yang akan dibidik. Dalam hal ini sasaran utama

tim mobil aspirasi adalah pemilih pemula, pemilih muda, dan swing

voter yaitu pemilih yang belum menentukan pilihannya untuk memilih

pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla.

b. Kedua adalah positoning, yaitu menempatkan produk politik dalam

benak masyarakat. Diferensiasi dinilai penting untuk membedakan

suatu produk dengan produk lain. Begitu pun yang dilakukan tim

mobil aspirasi yang menggunakan teknik kampanye bottom – up yang lebih bersifat dialog bila dibandingkan dengan kandidat lain yang

menggunakan teknik kampanye satu arah.

c. Ketiga adalah policy yang berisi solusi yang terdapat di tengah-tengah

masyarakat. Agar lebih efektif dibuat kebijakan strategis yaitu

absorbed, attractive, dan attributable. Dalam menarik perhatian

pemilih (attractive) tim mobil aspirasi membuat tampilan fisik mobil

Widodo – Jusuf Kalla, agar lebih mudah diserap (absorsed) tim mobil aspirasi menggunakan gagasan “salam dua jari”, dan attributable yang berkaitan dengan reputasi dan identitas kandidat. Dalam hal ini tim

mobil aspirasi merepresentasi kandidat sebagai orang yang peduli terhadap nasib „wong cilik‟.

d. Keempat adalah person, berisi tentang bagaimana karakteristik dan

penampilan sehari-hari dari kandidat. Di dalam mobil aspirasi

digambarkan karakter Joko Widodo melalui Jokowi Digital yang

identik dengan memakai kemeja kotak-kotak, sepatu kets, ada gerobak

tukang bakso, berada di tengah-tengah masyarakat. Sehingga

penggambarannya bahwa Joko Widodo dekat dengan masyarakat.

e. Kelima adalah party. Pada pilpres 2014 pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla didukung oleh partai pendukung yaitu PDI P, PKB,

Hanura, Nasdem, dan PKPI. Dalam melaksanakan kampanye peran

partai pendukung sangat membantu tim mobil aspirasi dalam

Dokumen terkait