• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL PENELITIAN

5.5 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan dan diusahakan sesuai dengan prosedur ilmiah, namun demikian penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu:

1. Penelitian ini dilakukan dengan instrumen penelitian yaitu murni melalui kuesioner tanpa ada wawancara spesifik terhadap responden, sehingga penjabaran peneliti sampaikan kurang mendalam.

2. Peneliti hanya berpatokan pada angka (statistika) dan meninggalkan penjelasan-penjelasan data berbentuk observasi dan pengamatan.

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1 Disesuaikan menurut rumusan masalah, maka dapat disimpulkan bahwa variabel independent (isu rasisme) berpengaruh terhadap variabel dependent (interaksi sosial). Isu rasisme mempengaruhi interaksi sosial etnis Tionghoa dengan Non Tionghoa di kelurahan Glugur, kecamatan Medan Barat, Kota Medan.

2. Gambaran pengaruh isu rasisme terhadap etnis Tionghoa:

a) Mayoritas masyarakat dapat membedakan pemberitaan hoax dan fakta serta bijak dalam menyikapinya. Masyarakat juga menjawab jika lingkungan terdekat bukanlah yang paling menyebarkan hoax, dan terang-terangan melawan hoax sekaligus tidak senang melihat pemberitaan buruk mengenai etnis di media.

b) Mayoritas masyarakat mengaku keberadaan politik yang menyangkutpautkan SARA menimbulkan konflik di kehidupan dan lingkungan sekitar.

c) Mayoritas masyarakat memilih etnisnya yang paling dibanggakan namun merasa tidak lebih baik dan tidak memiliki kesan buruk pada etnis lain.

Masyarakat juga memiliki penilaian terhadap etnis lain melalui faktor internal maupun eksternal.

3. Gambaran pengaruh isu rasisme terhadap etnis Non Tionghoa:

a) Mayoritas masyarakat dapat membedakan pemberitaan hoax dan fakta serta bijak dalam menyikapinya. Masyarakat pun mengakui jika lingkungan terdekat merupakan yang paling menyebarkan hoax, namun terang-terangan melawan dan tidak senang melihat pemberitaan buruk mengenai etnis di media.

b) Mayoritas masyarakat mengaku keberadaan politik yang menyangkutpautkan SARA menimbulkan konflik di kehidupan dan lingkungan sekitar.

c) Mayoritas masyarakat memilih etnisnya yang paling dibanggakan namun merasa tidak lebih baik dan tidak memiliki kesan buruk pada etnis lain.

Masyarakat memiliki penilaian terhadap etnis lain melalui faktor internal.

4. Gambaran interaksi sosial terhadap etnis Tionghoa:

a) Mayoritas masyarakat memiliki banyak teman dan sering melakukan kerjasama dengan etnis lain tanpa paksaan. Masyarakat juga agresif dan yakin pada diri sendiri.

b) Mayoritas masyarakat merasa nilai sosial yang dipegang etnis lain sesuai dengan gaya hidup mereka.

c) Mayoritas masyarakat tidak mampu menunjukkan amarah secara langsung apabila bersinggungan mengenai etnis.

d) Mayoritas masyarakat mengaku lebih suka bergaul dengan kelompok etnisnya. Masyarakat juga mengakui pernah mendapat penghinaan dan jarang mengejek orang lain dengan berbau etnis.

e) Mayoritas masyarakat tidak pernah mengalami ancaman serta melakukan pertentangan dengan kelompok lain melalui ancaman.

5. Gambaran interaksi sosial terhadap etnis Non Tionghoa:

a) Mayoritas masyarakat memiliki banyak teman dan sering melakukan kerjasama dengan etnis lain tanpa paksaan. Masyarakat juga agresif dan yakin pada diri sendiri.

b) Mayoritas masyarakat merasa nilai sosial yang dipegang etnis lain tidak sesuai dengan gaya hidup mereka.

c) Mayoritas masyarakat tidak mampu menunjukkan amarah secara langsung apabila bersinggungan mengenai etnis.

d) Mayoritas masyarakat tidak merasa lebih suka bergaul dengan kelompok etnisnya. Mayoritas masyarakat juga sama-sama mengakui pernah dan tidak pernah mendapat penghinaan, serta jarang mengejek orang lain dengan berbau etnis.

e) Mayoritas masyarakat tidak pernah mengalami ancaman serta melakukan pertentangan dengan kelompok lain melalui ancaman.

6. Terdapat hubungan yang linear antara isu rasismse dengan interaksi sosial etnis Tionghoa dengan Non Tionghoa di kelurahan Glugur, kecamatan Medan Barat.

7. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa R Square (R2) isu rasisme bernilai 0,182 atau 18,2. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sumbangan variabel isu rasisme terhadap interaksi sosial pada masyarakat etnis Tionghoa dengan Non Tionghoa sebesar 18,2% dan dikategorikan rendah. Dengan demiksian, masih terdapat 81,8% faktor lain yang mempengaruhi interaksi sosial etnis

Tionghoa dengan Non Tionghoa di kelurahan Glugur, kecamatan Medan Barat.

6.2 Saran

1. Etnis Tionghoa dan Non Tionghoa sebaiknya untuk saling terbuka dan saling menghargai mengenai pemahaman satu sama lain, bukan hanya pada kelompok etnisnya masing-masing. Etnis Tionghoa mulai membuka diri dan berbaur dengan kelompok mayoritas. Begitu juga pada etnis Non Tionghoa yang ikut menciptakan keharmonisan pada kelompok lain. Semua itu agar tidak ada lagi perpecahan antar kelompok, adanya pemikiran negatif yang belum tentu benar adanya, serta dapat menerima kekurangan dan kelebihan dari setiap kelompok.

2. Masyarakat harus lebih bijak dalam menyikapi pemberitaan, isu, politik, dan hubungan lain yang dapat memicu perpecahan. Terlebih lagi pada pemberitaan yang belum tentu kebenarannya. Masyarakat seharusnya tidak mudah terpancing provokasi oleh pihak-pihak yang hanya mengambil keuntungan dari konflik tersebut. Masyarakat juga sebaiknya mengurangi prasangka buruk mengenai etnis lain.

3. Masyarakat etnis Tionghoa maupun Non Tionghoa harus bekerja sama dalam menciptakan perilaku yang baik serta kerukunan tanpa ada perilaku diskriminasi dan ancaman yang berhubungan dengan etnis.

DAFTAR PUSTAKA

BUKU:

Bonavia, David. 2005. Cina dan Masyarakatnya. (Dede Oetomo, Penerjemah).

Jakarta: Erlangga.

Danandjaja. 2012. Metodologi Penelitian Sosial. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Fredrickson, George M. 2005. Rasisme: Sejarah Singkat. Yogyakarta: Bentang Pustaka.

Kriyantono, Rachmat. 2012. Public Relation and Crisis Management: Pendekatan Critical Public Relations, Etnografi Kritis dan Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Liliweri, Alo. 2005. Prasangka dan Konflik, Komunikasi Lintas Budaya Multikultur. Yogyakarta: LKiS.

Martono, Danang. 2016. Metode Penelitian Sosial: Konsep-Konsep Kunci.

Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Poerwadarminta W.J.S. 1986. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Samovar Larry, Mc. Daniel R. Edwin, Dkk. 2010. Komunikasi Lintas Budaya (Edisi 7). Jakarta: Salemba Humanika.

Siagian, Matias. 2011. Metode Penelitian Sosial. Medan: PT. Grasindo Manoratama

Sugiyono. 2004. Analisis Statistik Sosial. Malang: Bayumedia.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung:

Alfabeta.

Suryadinata, Leo. 1998. Kebudayaan Minoritas Tionghoa di Indonesia. (Dede Oetomo, Penerjemah). Jakarta: PT. Gramedia.

Suryadinata, Leo. 2002. Negara dan Etnis Tionghoa. Jakarta: LP3ES.

Suryadinata, Leo. 2005. Pemikiran Politik Etnis Tionghoa Indonesia. Jakarta:

LP3ES.

Wahab, Solichin Abdul. 2008. Analisis Kebijaksanaan dan Formulasi ke Implementasi Kebijakan Negara (Edisi Kedua). Jakarta: Bumi Aksara.

JURNAL:

Hafizh, Muhammad Al. 2016. Rasisme dalam Masyarakat Pascakolonial. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Humaniora. 15(2): 178-189.

Harahap, Ahmad Rivai. 2006. Multikulturalisme dalam Bidang Sosial. Jurnal Antropologi Sosial. 2(1): 28-30.

Suletra W.I., Priyandari Y., Liquiddanu E., Rico B., 2019. Prediksi Harga Dasar Sewa Reklame Videotron Berdasarkan Ekonomi Menggunakan Model Regresi Linear Berganda. 2(3): 16.

Arisetya, Dian. 2014. Persepsi Etnis Tionghoa Sebagai Kelompok Minoritas Terhadap Etnis Non Tionghoa dalam Politik Kulturalisme (Studi di Kelurahan

Metro). 15 Desember, 2014. Universitas Lampung.

http://digilib.unila.ac.id/23792/

Susanti, Billy. 2014. Analisis Resepsi Terhadap Rasisme Dalam Film (Studi Analisis Resepsi Film 12 Years A Slave pada Mahasiswa Multi Etnis). 16 Desember, 2014. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/32478

Zuwaradan, Rais. 2010. Interaksi Sosial Jama’ah Safaliyyah (Studi Kasus pada Mahasiswa Jama’ah Salafiyyah Sumatera Utara). 11 Maret, 2010. Universitas Sumatera Utara. http://repository.usu.ac.id/ handle/123456789/16986

SUMBER ONLINE:

http://amp.rappler.com/indonesia/berita/156960-rasisme-anti-cina-jakarta diakses pada 8 Maret 2019 pukul 20.21 WIB.

https//kotakusumut.com/pustaka/profil_kelurahan/medan/mdnbarat/gk.pdf https://nasional.kompas.com/read/2018/02/22/14163721/tionghoa-antara-sasaran-kebencian-dan-ketimpangan-sosial diakses pada 23 Februari 2019 pukul 20.48 WIB.

https://tirto.id/rasisme-terhadap-etnis-tionghoa-dari-masa-ke-masa-bZQN diakses pada 5 Maret 2019 pukul 19.24 WIB.

www.kompasiana.com/m.rezazaini/57c51eb8fd22bd324b2a9bbc/andrew-dan-ahok-jenis-rasisme-baru-pada-etnis-tionghoa?page=2 diakses pada 23 Februari 2019 pukul 19.51 WIB.

www.kompasiana.com/pebrianov/560cfa46f29673cd07b9db3e/mengenali-jenis-isu-sebelum-membuat-artikel?page=ll diakses pada 27 Februari 2019 pukul 13.15 WIB.

LAMPIRAN

Surat Pengajuan Judul

Surat Berita Acara Seminar Proposal

Surat Izin Penelitian

Daftar Pertanyaan (Kuesioner)

PENGANTAR

Perkenalkan nama saya Nabilla Safira, mahasisiwa Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Saya sedang mengadakan penelitian pengaruh isu rasisme terhadap interaksi sosial pada masyarakat. Sehubungan dengan itu saya mohon bantuan anda untuk berkenan mengisi kuisioner ini. Kuisioner ini berisi pernyataan-pernyataan yang dikonfirmasikan kepada anda. Kuisioner ini tidak dimaksudkan untuk menguji, menilai dan tidak akan memberikan pengaruh pada anda. Tidak ada jawaban yang benar atau salah, identitas anda pun akan dirahasiakan sesuai etika penelitian ilmiah.

Untuk itu, anda tidak perlu ragu untuk mengisi kuisioner ini dengan cermat, dan sejujurnya, karena dengan data yang akurat penelitian ini dapat dipertangungjawabkan kebenarannya. Sebelum mengerjakan, anda dipersilakan mengisi identitas diri dan membaca petunjuk pengisian. Partisipasi anda dalam memberikan informasi sangat kami harapkan. Sebagai peneliti, saya mengucapkan terima kasih atas kesediaan anda mengisi skala ini.

Medan, Mei 2019

Nabilla Safira 150902039

I. Petunjuk pengisian

1. Peneliti meminta kesediaan Anda untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini secara jujur, jelas, dan benar.

2. Pilihlah jawaban yang sesuai menurut Anda dan berilah tanda ( ) pada jawaban yang Anda pilih.

3. Jika ada pertanyaan yang kurang dimengerti, silahkan tanyakan langsung kepada Peneliti.

4. Terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya.

II. Identitas dan Karakteristik Responden

1. Usia :

2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

3. Suku :

4. Pendidikan : Tidak Sekolah SD

SMP SMA

Perguruan Tinggi 5. Pekerjaan :

III. Pernyataan mengenai isu rasisme 1 Saya dapat membedakan berita

hoax dan berita fakta.

2 Saya bijak dalam menyikapi hoax.

3

Lingkungan terdekat merupakan elemen yang paling menyebarkan hoax kepada saya.

4 Saya secara terang-terangan melawan hoax.

5

Saya senang melihat media (cetak, elektronik, atau online) memberi kelompok yang paling dapat saya banggakan.

8 Saya merasa etnis saya lebih baik daripada etnis lain.

9

Saya sering memiliki kesan buruk terhadap orang lain hanya karena orang tersebut merupakan bagian dari anggota kelompok yang tidak saya suka.

10

Saya memiliki penilaian terhadap suatu kelompok melalui faktor internal (keluarga).

11

Saya memiliki penilaian terhadap suatu kelompok melalui faktor eksternal (teman, media massa, media sosial).

IV. Pernyataan mengenai interaksi sosial.

No. Penyataan

3 Saya berhubungan dengan etnis lain karena terpaksa.

4 Saya agresif dan sangat yakin pada diri pribadi.

5

Nilai sosial (cara bergaul, berteman, bersosialisasi, dll) yang dipegang etnis lain tidak sesuai dengan gaya hidup saya.

6

Saya dapat menunjukkan amarah secara langsung apabila bersinggung mengenai etnis.

7

Saya lebih suka bergaul dengan kelompok yang beretnis sama dengan saya.

8 Seseorang / suatu kelompok pernah menghina saya.

9 Saya sering mengejek orang lain dengan berbau etnis.

10 Seseorang / suatu kelompok pernah mengancam saya.

11

Saya melakukan pertentangan dengan kelompok lain melalui ancaman.

Dokumentasi/Foto

Uji Validitas

Sig.

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Sig.

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Berdasarkan output correlation di atas, dapat diketahui bahwa nilai sig. (2-tailed) untuk korelasi X1 hingga X11 dan Y1 hingga Y11 memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel dengan tingkat signifikasi 5%. Maka, dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan dalam kuesioner penelitian adalah valid, sehingga dapat dijadikan alat pengumpul data yang akurat dalam penelitian.

R Tabel 90-100

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah 0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah 0.1 0.05 0.02 0.01 0.001

df untuk pembilang (N1)

1 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Dokumen terkait