BAB VI PENUTUP
6.3 Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan kesimpulan penelitan ini tentang audit operasional Bank BRI Cabang Utama Gowa dalam menunjang efesiensi dan efektivitas fungsi kredit, masih banyak terdapat keterbatasan-keterbatasan yang harus diperhatikan oleh peneliti selanjutnya. Adapun keterbatasan-keterbatasan tersebut adalah : peneliti merasa kesulitan untuk mendapatkan bukti seperti contoh kertas kerja pemeriksaan, surat penugasan pemeriksaan, dan dokumen bukti pendukung lainnya karena faktor kerahasiaan dokumen perusahaan. Sehingga membuat penelitian ini menjadi kurang sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Faisal. 2005. Manajemen Perbankan (Teknik Analisis Kinerja Keuangan Bank). UMM Press. Malang
Alwin Fauzan. 2008, Peranan Audit Manajemen Atas Fungsi Pengawasan Kredit dalam Menunjang Efisiensi dan Efektifitas Pada PT. PINPAD Bandung.
Arrens, Alvin A., And Loebbecke., James K., 2000, Auditing And Integrated Approach, Eight Edition, Eglewood Clif, New Jersey. Prentice Hall Inc.
Arthesa, Ade dan Edia Hadiman. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. Indeks. Jakarta.
Astrianti Sartika. 2011. Peranan Audit Operasional Dalam Penilaian Prosedur Pemberian Pembiayaan Gadai Syariah (Studi Kasus Pada Perum Pegadaian Kantor Cabang Padasuka Bandung). Artikel. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia. Bandung Bank Indonesia, 2003, Peraturan Bank Indonesia No 5/8/PBI/2003, tentang
Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank, Bank Indonesia, Jakarta.
Bank Republik Indonesia (Persero), Tbk, 2006, Buku Pedoman Perusahaan Satuan Pengawasan Intern, Jakarta.
Boynton, Kell, Jonhson, 2002, Modern Auditing, Edisi Ketujuh, Jilid II, Erlangga.
Jakarta
Dajan Anto, 2005, Pengantar Metode Statistik, Jilid 1, cetakan ke-20 LP3ES, Jakarta.
Elok Izza Afrianiswara. 2010. Peranan Audit Internal Dalam Menunjang Efektifitas Pengendalian Internal Kredit Investasi Pada PT. Bank Mandiri.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas. Surabaya
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Ismail. 2013. Manajemen Perbankan Dai Teori Menuju Aplikasi. Penerbit:
Kencana Prenadamedia Group. Jakarta.
Kasmir. 2012. Manajemen Perbankan. Edisi Revisi. Penerbit: PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Malayu Hasibuan SP. 2008. Dasar-dasar Perbankan, Bumi Aksara. Jakarta.
Mulyono. 2001. Bank Auditing Pemeriksaan Intern Bank, Cetakan Kelima, Djambatan,Jakarta.
Robert, K. Yin. 2003. Studi Kasus; Desain dan Metode. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
78
Siagian Sondang, P. 1999. Audit Manajemen. Penerbit: Bumi Aksara. Jakarta.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Penerbit: Alfabeta. Bandung
Tunggal, Amin Widjaja, 2007 “Risk Based Auditing: Konsep dan Kasus ”, Penerbit: Harvarindo, Jakarta.
2013. Pengantar Audit Operasional dan Audit Lingkungan, Penerbit: Harvarindo, Jakarta.
2008. Internal Auditing (Suatu Pengantar). Penerbit: Harvarindo.
Jakarta.
Umar, Husein. 2003. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Undang-undang Republik Indonesia No.10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan.
Universitas Hasanuddin. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Makassar.
Widjajanto, Nugroho. 2001. Pemeriksaan Operasional Perusahaan, Lembaga Penerbit UI, Jakarta.
.
No Aspek Yang Diperiksa Hasil Temuan
(Disertai Bukti) Tindak Lanjut Rekomendasi 1 Memprakarsai kredit untuk usaha yang bercitra
kurang baik/berisiko tinggi usahanya ditutup 2 Memprakarsai kredit yang pernah
macet/dihapus buku, atau nasabah macet bank lain
3 Memprakarsai kredit yang sedang menjadi nasabah bank lain dan posisi kredit tersebut di BRI sendiri
! ! !
4 Menggunakan wewenang memutus kredit tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku
5 Melakukan analisis dan evaluasi kredit tidak sesuai ketentuan yang berlaku.
6 Tidak memproses perpanjangan kredit atau 3R
tanpa alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan, sehingga menimbulkan kerugian bagi Perusahaan.
7 Tidak melakukan pemeriksaan secara langsung (on the spot), terhadap usaha dan agunan nasabah ketika memberikan kredit atau ketika 3R / keringanan bunga dan penalty / novasi kredit / hapus buku
8 Merealisasi kredit sebelum ada putusan / rekomendasi kredit
dengan tujuan agar besarnya kredit dapat memenuhi permintaan nasabah
10 Melakukan mark-up laporan keuangan nasabah dan atau nilai agunan dibanding nilai agunan yang sama pada kredit sebelumnya dengan tujuan agar besarnya kredit yang sekarang dapat memenuhi permintaan nasabah
11 Memperhitungkan pelunasan kredit nasabah dari pengeluaran kredit baru tidak sesuai dengan ketentuan yang ada.
12 Melakukan konversi tunggakan bunga dan atau penalty menjadi pokok kredit (Rekapitalisasi / plafondering) tidak sesuai dengan ketentuan yang ada.
13 Tidak melaksanakan pengikatan agunan sesuai putusan / rekomendasi kredit
14 Merealisasi atau melakukan disposisi pencairan kredit tidak sesuai dengan syarat dan ketentuan putusan / rekomendasi kredit.
15 Tidak melakukan pembinaan dan monitoring nasabah secara tertib dan efektif sesuai ketentuan yang berlaku.
16 Tidak melakukan penyimpanan asli dokumen kredit (perjanjian kredit, pengikatan kredit, bukti pemilikan agunan) kedalam kamar besi (kluis)
tagihan, bukti kunjungan ke nasabah, berita acara pemeriksaan nasabah/agunan, buku rencana turni, dll) secara tertib sesuai ketentuan
18 Mengembalikan asli bukti kepemilikan agunan tidak sesuai ketentuan yang berlaku.
19 Mempergunakan uang setoran kredit dari nasabah.
20 Tidak melakukan penutupan pertanggungan asuransi jiwa / kredit sesuai yang dipersyaratkan dalam Putusan Kredit atau sesuai ketentuan yang berlaku.
21 Terlambat mengajukan hak klaim asuransi kepada Perusahaan Asuransi, sehingga hak klaim menjadi kadaluwarsa.
22 Tidak melakukan permintaan informasi Bank dan atau tidak memberikan informasi Bank antar unit kerja Perusahaan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya, sehingga mengakibatkan kredit rangkap.
23 Melakukan penghapusbukuan kredit tidak sesuai ketentuan yang berlaku.
24 Melakukan restrukturisasi kredit / pembiayaan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
26 Memberikan keringanan bunga dan atau penalty tidak sesuai ketentuan yang berlaku.
27 Tidak menindak lanjuti pinjaman hapus buku sesuai dengan ketentuan yang berlaku (penagihan, penjualan agunan, diserahkan saluran hukum, dll)
28 Melakukan pencairan kredit dengan nasabah hanya menanda tangani blanko perjanjian kredit/agunan kosong.
29 Membuat laporan perkreditan tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
30 Terlambat membuat / mengirim laporan perkreditan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
31 Memberikan kredit fiktif dan atau topengan dan atau tempilan.
32 Menggunakan calo dalam pemberian kredit yang dapat merugikan Perusahaan dan atau debitur / calon debitur
33 Suami/istri peminjam tidak ikut sebagai para pihak dalam perjanjian kredit padahal dalam putusan / rekomendasi kredit disebutkan peminjam adalah suami istri secara tanggung renteng
! ! !
seluruhnya
35 Pemilik agunan tidak ikut sebagai para pihak dalam perjanjian kredit padahal dalam putusan/rekomendasi kredit disebutkan pemilik agunan suami istri ikut sebagai peminjam.
36 Pemilik agunan tidak menyerahkan akta penanggungan (borghtot) padahal dalam putusan/rekomendasi kredit disebutkan bahwa pemilik agunan suami istri sebagai penanggung kredit.
37 Asli bukti kepemilikan agunan dan atau asli dokumen perjanjian kredit dan atau pengikatan agunan tidak ada didalam khasanah.
38 Asli bukti kepemilikan agunan dan atau asli dokumen perjanjian kredit dan atau pengikatan agunan tidak ada didalam khasanah.
39 Potongan biaya realisasi kredit tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
40 Memberikan kredit rangkap dan atau pemecahan kredit tidak sesuai dengan ketentuan
41 Menerima uang atau yang disetarakan, hadiah, atau pemberian dari nasabah atau pihak ketiga yang berkaitan dengan pekerjaan di bidang perkreditan
43 Meminta imbalan kepada nasabah / pihak ketiga yang berkaitan dengan pekerjaan.
44 Menyalahgunakan uang hasil penjualan agunan kredit.
45 Membuka kembali rekening kredit yang sudah ditutup
46 Menyalahgunakan titipan biaya asuransi, biaya pengikatan agunan dan biaya notaris.
47 Melakukan pungutan yang tidak sah kepada nasabah
48 Tidak melaksanakan upaya untuk menurunkan NPL
49 Mengeluarkan kwitansi fiktif seakan akan ada komisi/insentif setoran tunggakan/kredit yang dihapus buku.
!
Tanggal Pemeriksaan April 2014 Unit Kerja Yang Diperiksa Fungsi Kredit
Nama Pemeriksa dan Tanda
tangan Nurul Suci Ramadhani
!
Perihal : Perencanaan Pengisian Angket
Kepada Yth : Bapak/Ibu/Sdr(i) !!!!!!!!!!!
Di tempat
Dengan Hormat,
Dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul “Audit Operasional atas Fungsi Kredit pada Bank BRI Cabang Utama Gowa“. Maka saya bermohon dengan hormat meminta kesediaan Bapak/Ibu/Sdr(i) untuk menjawab beberapa pertanyaan angket yang telah disediakan, jawaban Bapak/Ibu/Sdr (i) diharapkan objektif artinya diisi dengan fakta yang sebenarnya.
Angket ini bukan tes psikologi dari atasan atau dari manapun, maka dari itu Bapak/Ibu/Sdr(i) tidak perlu takut atau ragu-ragu dalam memberikan jawaban yang sejujur-jujurnya, artinya semua jawaban yang diberikan oleh Bapak/Ibu/Sdr(i) akan dijamin kerahasiaannya.
Demikian pengantar ini dibuat atas perhatian, partisipasi dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.
Peneliti
Nurul Suci Ramadhani A31110105
Jenis Kelamin : L / P Masa Kerja : !! Thn
Jabatan :
Pendidikan Terakhir : SD/SMP/SMA/S1/S2/S3
Kueisioner Audit Operasional Atas Fungsi Kredit Pada Bank BRI Cabang Utama Gowa
No Pertanyaan Ya Tidak Ket
Efesien
1. Apakah setiap pemberian kredit sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan?
2. Apakah calon debitur harus memenuhi semua persyaratan yang telah ditetapkan oleh pihak bank?
3. Apakah pihak bank selalu melaksanakan analisis kredit sebelum memutuskan suatu pemberian kredit?
4. Apakah pihak bank menyediakan formulir yang harus diisi oleh calon debitur dalam pemberian kredit?
5. Apakah kunjungan langsung ke tempat usaha selalu dilaksanakan oleh pihak bank dalam penilaian pemberian kredit?
6. Apakah pihak bank selalu menganalisis laporan keuangan calon debitur?
7. Apakah dengan adanya peranan analisis laporan keuangan calon debitur dapat meminimalisi adanya kredit macet?
8. Apakah selalu dilakukan penilaian terhadap aspek-aspek dalam pemberian kredit (aspek hukum, pemasaran, keuangan, teknis, manajemen dan aspek sosial ekonomi)?
9. Apakah pihak bank memutuskan suatu pemberian kredit atas dasar hasil analisis kredit?
10. Apakah jika bank menolak suatu pemberian kredit didasarkan pada kondisi keuangan calon debitur?
Efektif
1. Apakah ada pemisahan fungsi antara pejabat yang menyetujui kredit, yang melakukan pembayaran kepada debitur, penagihan, analisis, administrasi kredit dan transaksi agunan
2. Apakah selalu dilakukan review terhadap kredit yang telah diberikan kepada debitur 3. Apakah dilakukan pemeriksaan di tempat
(on the spot) calon debitur sebelum proses kredit dilanjutkan
4. Apakah dilakukan pemeriksaan atas jaminan kredit, (on the spot), lokasi, nilai jual kembali, dan nilai buku
5. Apakah ada kelompok yang mengelola kredit nasabah yang bermasalah
6. Apakah ada petugas yang berkompeten yang memantau dan menganalisa perkembangan kredit bermasalah
7. Apakah tim auditor melakukan pemeriksaan di setiap bagian yang melaksanakan perkreditan
8. Apakah auditor internal melakukan audit terhadap ketaatan atas kebijakan dan prosedur perusahaan
9. Apakah laporan audit menyajikan secara lengkap temuan-temuan audit atas hasil yang dilakukan
10. Apakah penyajian hasil audit selalu tepat waktu
Terima Kasih Atas Partisipasi Anda
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 T P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
!
Kepada
Yth, Manajer Fungsi Kredit Di Makassar
Saya telah melakukan prosedur audit operasional atas fungsi kredit pada Bank BRI Cabang Utama Gowa. Audit saya tidak dimaksudkan untuk memberikan pendapat atas kewajaran laporan perusahaan dan oleh karenanya saya tidak memberikan pendapat atas laporan tersebut. Audit saya hanya mencakup aktivitas-aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan fungsi kredit yang dijalankan oleh Bank BRI Cabang Utama Gowa. Audit tersebut dimaksudkan untuk menilai efisiensi (daya guna) dan efektifitas (hasil guna) aktivitas-aktivitas proses kredit yang berjalan. Audit ini bertujuan untuk memberikan saran perbaikan atas kelemahan yang ditemukan selama audit, sehingga diharapkan di masa yang akan datang dapat dicapai perbaikan atas kekurangan tersebut dan perusahaan dapat beroperasi dengan lebih efektif dan efisien.
Hasil audit ini saya sajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi:
Bab I : Informasi Latar Belakang
Bab II : Kesimpulan Audit yang Didukung dengan Temuan Audit Bab III : Saran
Bab Iv : Ruang lingkup Audit
Dalam melaksanakan audit saya telah memperoleh banyak bantuan, dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak internal Bank BRI Cabang Utama Gowa. Oleh karenanya, saya mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan.
Pemeriksa
Nurul Suci Ramadhani
Bab I
Informasi Latar Belakang
Bank BRI Cabang Utama Gowa sebagai salah satu bank pemerintah yang berfungsi sebagai penghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit, turut andil dalam perbaikan sektor riil ekonomi Indonesia. Penyaluran kredit kepada masyarakat diharapkan dapat menggerakkan dunia usaha dan tercipta lapangan kerja.
Aktivitas usaha Bank BRI Cabang Utama Gowa selain badan usaha yang berkembang dengan kemampuan sendiri juga sebagai penunjang program pemerintah dalam memberikan kredit bank yang akan lebih memperhatikan jenis-jenis usaha yang banyak menyerap personalia. Bank BRI Cabang Utama Gowa dalam usahanya diarahkan kepada perbaikan ekonomi rakyat dan pembangunan ekonomi nasional yang mengutamakan sektor pertanian dan nelayan.
Sedangkan tujuan dilaksanakannya audit adalah sebagai berikut:
1. Menilai perencanaan kredit yang ditetapkan oleh perusahaan telah efektif, efisien dan ekonomis serta mengevaluasi pencapaian tersebut.
2. Menilai proses kredit pada perusahaan telah berjalan sesuai dengan perencanaan kredit sehingga dapat tercapai efektifitas dan efisiensi dalam proses kredit.
3. Memberikan berbagai saran perbaikan atas kelemahan fungsi kredit yang ditemukan.
Bab II
Kesimpulan Audit yang Didukung dengan Temuan Audit
Berdasarkan hasil dari analisis prosedur audit operasional atas fungsi kredit telah dilaksanakan, peneliti menyusun beberapa kesimpulan berikut:
1. Terjadi berbagai masalah diantaranya adalah adanya kredit bermasalah atau kredit macet dalam penyaluran dan pemberian kredit kepada masyarakat.
2. Konsep audit operasional merupakan suatu alat yang akan memperbesar keefisienan dan keefektifan Bank BRI Cabang Utama Gowa dalam pemberian kredit. Dengan adanya audit operasional dalam pemberian kredit kemungkinan terjadinya kredit bermasalah dapat diminimalisasi dan bisa menunjang efektivitas pemberian kredit. Hal ini berarti dapat menaikan pendapatan dan akhirnya tercipta kondisi bank yang sehat.
3. Pelaksanaan audit operasional atas fungsi kredit Bank BRI Cabang Utama Gowa yang dilaksanakan oleh auditor internal terdiri atas 4 tahapan yaitu tahap survei pendahuluan, tahap review dan pengujian pengendalian manajemen, tahap audit terinci dan tahap pelaporan audit operasional atas fungsi kredit
4. Sesuai dengan hasil analisis dari jawaban responden atas kuesioner yang dibagikan, maka dapat diketahui bahwa audit operasional atas fungsi kredit pada Bank BRI Cabang Utama Gowa dilaksanakan sudah efesien dan efektif.
Bab III Saran
Berdasarkan hasil dari prosedur audit operasional fungsi kredit yang telah dilaksanakan, peneliti menyusun beberapa saran atau masukan guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses kredit. Adapun saran-saran tersebut ialah,
1. Setiap tahapan dalam audit operasional atas fungsi kredit Bank BRI Cabang Utama Gowa berikut ketentuan perkreditan yang ada, hendaknya dipatuhi dan dijalankan semaksimal mungkin untuk mengantisipasi setiap penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi.
2. Sebaiknya Bank BRI Cabang Utama Gowa mensyaratkan bahwa laporan keuangan yang dilampirkan oleh calon debitur adalah laporan keuangan 3 periode berturut-turut. Hal ini dilakukan agar analis kredit mampu melihat bagaimana kondisi perusahaan atau trend dari perusahaan calon debitur.
3. Dalam melaksanakan audit operasional atas fungsi kredit Bank BRI Cabang Utama Gowa, auditor internal agar konsisten terhadap aturan dan prosedur yang telah ditetapkan selama ini. Jika analisis sudah dilakukan dengan benar maka kemungkinan kredit macet sangat kecil.
Bab IV
Ruang Lingkup Audit
Audit yang dilaksanakan meliputi fungsi kredit Bank BRI Cabang Utama Gowa yang terdiri atas 4 tahapan yaitu tahap survei pendahuluan, tahap review dan pengujian pengendalian manajemen, tahap audit terinci dan tahap pelaporan audit operasional atas fungsi kredit. Audit tersebut mencakup seluruh proses kredit Bank BRI Cabang Utama Gowa, mulai dari permohonan kredit hingga pada pencairan kredit.
Lampiran 5
Auditee : Bank BRI Cabang Utama Gowa Sasaran audit : Audit Operasional
Periode audit : 2014
REKOMENDASI AUDITOR KEPADA AUDITEE
Hasil audit dalam fungsi kredit mengungkapkan bahwa terdapat kelemahan-kelemahan yang didapatkan dalam proses kredit sebagai berikut.
1. Memprakarsai kredit yang sedang menjadi nasabah bank lain dan posisi kredit tersebut di Bank BRI Cabang Utama Gowa sendiri
2. Suami/istri peminjam tidak ikut sebagai para pihak dalam perjanjian kredit padahal dalam putusan / rekomendasi kredit disebutkan peminjam adalah suami istri secara tanggung renteng
Rekomendasi
Untuk mencegah terjadinya kelemahan-kelemahan tersebut pada masa mendatang, maka saya menyarankan untuk melakukan hal-hal berikut.
1. Adanya bantuan dari para praktisi hukum dalam membantu masyarakat untuk mengetahui seluk beluk mengenai kredit. Bantuan tersebut dapat berupa membuat handbook tentang kredit ataupun bagi pengacara dapat memberikan konsultasi gratis bagi masyarakat mengenai kredit.
2. Pemerintah juga dapat membantu dengan memperbanyak penyuluhan seputar kredit yang diperuntukkan bagi pengusaha kecil dan menengah sebagai upaya pengembangan dan peningkatan perekonomian rakyat..
Rekomendasi tersebut akan dikomunikasikan dan menjadi bahan pertimbangan Bank BRI Cabang Utama Gowa (auditee) dalam melakukan pengendalian internal.
TTD
Nurus Suci Ramadhani