• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PENUTUP

B. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari terdapat keterbatasan dalam penelitian ini yakni data dan catatan keuangan pada UMKM Batik Seno dan UMKM Kurnia tidak dapat didokumentasikan karena data tersebut bersifat rahasia. Untuk menjamin kerahasiaan maka data tersebut tidak dapat diakses oleh pihak-pihak yang tidak berwenang.

90 C. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka penulis memberikan beberapa saran yaitu:

1. Bagi UMKM

a. Pemilik UMKM Batik Seno dan UMKM Kurnia Lurik membuat aturan tentang kode etik secara tertulis bagi karyawan untuk meminimalisir risiko karyawan melakukan pelanggaran pada nilai-nilai etika. Melalui peraturan dan kode etik yang disajikan secara tertulis, karyawan UMKM dapat mengetahui secara pasti hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh karyawan.

b. Pemilik UMKM Batik Seno dan UMKM Kurnia Lurik membuat catatan pengawasan untuk mengetahui kinerja karyawan dalam mengelola transaksi penerimaan kas.

c. UMKM Batik Seno dan UMKM Kurnia Lurik dapat menyajikan struktur organisasi secara tertulis untuk meminimalisir terjadinya perangkapan tugas pada UMKM.

d. UMKM Batik Seno menerima karyawan serta menetapkan pembagian tugas berdasarkan kemampuan dan pengetahuan karyawan yang bertanggung jawab dalam memproses transaksi penerimaan kas.

UMKM Batik Seno juga dapat memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengikuti pelatihan dalam mengelola transaksi keuangan sehingga kesalahan dalam pencatatan dapat diminimalisir sehingga

pemilik dapat mengetahui perkembangan keuangan UMKM Batik Seno dengan lebih baik.

e. UMKM Batik Seno melakukan identifikasi dan analisis risko dengan cara mengidentifikasi faktor internal dan faktor eksternal yang dapat menyebabkan adanya ancaman dalam mengelola transaksi penerimaan kas.

f. UMKM Batik Seno dan UMKM Kurnia Lurik menetapkan kebijakan untuk meminimalisir terjadinya perubahan yang signifikan seperti adanya perbedaan perhitungan kas dan realita serta mengamankan kekayaan perusahaan ketika terjadi bencana.

g. UMKM Batik Seno dan UMKM Kurnia Lurik dapat menggunakan aplikasi atau sistem akuntansi dalam memproses transaksi penerimaan kas sehingga transaki penerimaan kas menjadi lebih efektif dan efisien.

h. UMKM Batik Seno melakukan komunikasi dengan pihak eksternal terkait penerapan pengendalian internal dengan dilakukan batasan-batasan tertentu sehingga UMKM Batik Seno dapat bertukar informasi dengan pihak eksternal.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya melengkapi data penelitian dengan melakukan dokumentasi bukti transaksi yang digunakan UMKM dalam memproses transaksi penerimaan kas.

93

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, S. 2017. AUDITING: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik. Edisi 5-Buku 1. Selemba Empat, Jakarta.

Arikunto, S. 2016. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta

Baridwan, Zaki. 2008. Intermediate Accounting. Cetakan kedua. BPFE, Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Berita Resmi Statistik

Keadaan Ketenagakerjaan YogyakartaFebruari

2018https://yogyakarta.bps.go.id/pressrelease/2018/05/07/885/keadaan-ketenagakerjaan-yogyakarta-februari-2018.html. Diakses tanggal 7 Mei 2018.

Committee of Sponsoring Organizations of The Treadway Commission (COSO).

2013. Internal Control-Integrated Framework. Durham.

Hall, James A. 2007. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ketiga, Terjemahan Amir Abdi Yusuf. Selemba Empat, Jakarta.

Ishan Hidayahtulah dan Reni Endang. 2005. “Efektivitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern (SPI) pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kota Padang”. Jurnal AkuntansiI. Vol. 1. No 1858-3687

Jusup, H. 2001. Auditing (Pengauditan). Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Yogyakarta.

Kurniawan, Yohanes. 2017. Evaluasi Efektifitas Pengendalian Internal Sistem Penerimaan Kas Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, Gunungkidul Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: Skripsi.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi ketiga. Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi 6-Buku 1.Selemba Empat, Jakarta.

Nugroho, Adriyanto. 2016. Analisis Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas Studi Kasus di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: Skripsi.

Ocktariani, Hasti. 2017. Analisis Sistem Pengendalian Internal Penerimaan Kas pada PT Taspen Kantor Cabang Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta: Tugas Akhir.

Pratama, Gandhy. 2011. Penerapan Pengendalian Internal dalam Usaha Kecil Menengah Studi Kasus pada UD. Prima Tani-Situbondo. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur: Skripsi.

Romney, Marshall B. dan Steinbart, P. 2015. Accounting Information System 13th Edition Perarson Education, New Jersey.

Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Selemba Empat, Jakarta.

Sekaran, Uma dan Bougie R.. 2017. Metode Penelitian untuk Bisnis. Edisi 6-Buku 1. Selemba Empat, Jakarta.

Tuanakotta, T. 2014. Audit Berbasis ISA (International Standars on Auditing).

Selemba Empat, Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

95

LAMPIRAN

LAMPIRAN I

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA 1. Batik Seno

Narasumber : Andi Febriyanto

Alamat : JL. Mantrijeron, MJ. III/800, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta

Usia : 28 thn

Jenis Kelamin : Laki-laki Pendidikan Terakhir : S1 Jumlah Karyawan : 7 orang integritas dan nilai-nilai etika

Apakah UMKM Batik Seno mempunyai kode etik perilaku?

Bagaimana hal tersebut dikomunikasikan kepada karyawan UMKM?

Punya. Misalnya kejujuran yang harus dimiliki dalam mengelola keuangan. Cara mengkomunikasikannya secara lisan. Karena ini bisnisnya sudah turun temurun jadi karyawannya sudah paham tentang kode etik. Karyawannya juga sudah dianggap seperti keluarga sendiri jadi mereka tetap mempertahankan etika meskipun tidak ada peraturan sacara tertulis.

2. Melaksanakan tanggung jawab pengawasan

Apakah UMKM memiliki pengawas yang bertanggungjawab memantau prosedur dan peraturan terkait penerimaan kas? Siapa pihak-pihak yang menjadi pengawas tersebut?

Ya. Saya sendiri yg bertanggung jawab terhadap pengawasan penerimaan kas. Biasanya saya periksa catatan penjualan harian. Hal ini saya lakukan untuk mencegah manipulasi yang mungkin dapat dilakukan oleh karyawan.

3. Menetapkan

struktur, wewenang dan tanggung jawab

Apakah UMKM memiliki Struktur organisasi? Bagaimana pembagian wewenang dan tanggung jawab

bagi karyawan UMKM?

Bagaimana cara pemilik UMKM Batik Seno mengkomunikasikan tugas dan wewenang kepada karyawan?

Ya. Struktur organisasi sudaha ada tetapi dikomunikasikan secara lisan. Sejak UMKM Batik Seno didirikan ada orang kepercayaan Bapak yang menangani keuangan yaitu Pak Rusman. Pembagian tugas sesuai dengan keterampilan dengan komunikasi secara lisan.

4. Komitmenterhadap kompetensi

Apakah karyawan UMKM Batik Seno yang bertanggung jawab pada transaksi penerimaan kas mempunyai pengetahuan atau keterampilan menggenai tugasnya?

Tidak. Kalo pengetahuan secara mendalam tidak ada karena catatan keuangan di UMKM Batik Seno masih secara sederhana jadi sampai sekarang tidak ada pelatihan tentang pengelolahan keuangan UMKM Batik Seno.

5. Mendorong

akuntabilitas atas pengendalian

internal

Apakah UMKM Batik Seno memiliki pihak yang bertanggung jawab atas pengendalian internal agar tujuan UMKM dapat tercapai?

Ya. Saya juga merangkap menjadi pengawas pengendalian internal. Saya selalu melakukan pengawasan tentang transaksi keuangan apakah dijalankan sesuai dngan prosedur yang telah ditetapkan.

Penilaian Risiko

6. Menentukan tujuan Apakah UMKM Batik Seno memiliki visi, misi, dan tujuan?

Ya. Sejak didirikan UMKM Batik Seno bertujuan untuk memperoleh keuntungan dan mensejahterakan para pelukis atau seniman batik.

7. Mengidentifikasikan dan menganalisis risiko

Apakah UMKM Batik Seno mengetahui risiko-risiko yang mungkin dapat terjadi di UMKM Batik Seno?

Tidak. Selama didirikan UMKM Batik Seno tidak melakukan analisis atau identifikasi risiko-risiko secara mendalam yang mungkin dapat terjadi. Mungkin karena pengetahuan kami yang masih kurang.

8. Menilai risiko fraud Bagaimana cara pemilik UMKM Batik Seno mencegah risiko kecurangan pada transaksi penerimaan kas?

Ada prosedur penerimaan kas jadi kemungkinan terjadi kecurangan transaksi penerimaan kas sangat kecil. Saya juga selalu melakukan pemantauan dan pemeriksaan jadi sangat kecil kemungkinan terjadi kecurangan kas.

9. Mengidentifikasi dan menanalisis

perubahan signifikan

Bagaimana pemilik UMKM mengantisipasi terjadinya perubahan signifikan yang disebabkan oleh hal-hal yang tak terduga seperti bencana alam yang akan menghambat transaksi pe nerimaan kas?

Sampai saat ini tidak ada perubahan-perubahan signifikan jadi kami tidak pernah mengidentifikasi atau melakukan antisipasi-antisipasi untuk mencgah perubahan tersebut.

Kalau untuk transaksi penerimaan kas misalnya transaksi penjualan harian yang terlalu banyak sehingga mungkin dapat terjadi perubahan sampai saat ini kami masih belum melakukan pengendalian untuk mencegah terjadinya resiko kecurangan dalam transaksi penerimaan kas?

Ya, misalnya terdapat prosedur dan aturan tentang transaksi penerimaan kas yang selalu dikembangkan dan dipertahankan agar kecurangan dapat diminimalisir. Tidak hanya itu, saya kira dengan adanya pemantauan yang saya lakukan risiko kecurangan dalam UMKM Batik Seno dapat diminimalisir.

11. Mengembangkan pengendalian

umum atas

teknologi

Apakah UMKM menggunakan teknologi dalam menjalankan transaksi penerimaan kas?

Bagaimana UMKM

mengembangkan pengendalian umum atas teknologi tersebut?

Tidak. Semua transaksi penerimaan kas UMKM Batik Seno masih dilakukan secara sederhana dan manual.

12. Merinci kedalam kebijakan dan prosedur

Apakah UMKM Batik Seno merincikan transaksi penerimaan kas kedalam kebijakan dan prosedur?

Ya. Jelas di dalam transaksi penerimaan kas terdapat beberapa kebijakan dan prosedurnya.

Informasi dan memperoleh informasi yang relevan tentang transaksi penerimaan kas?

Tidak. Kami tidak memperoleh informasi yang memadai tentang pengendalian internal penerimaan kas. Hal ini juga karena pengetahuan kami yang masih standar tentang pentingnya pengendalian internal.

14. Komunikasi

internal yang efektif

Bagaimana pemilik UMKM dengan karyawan saling

berkomunikasi dalam

menyampaikan informasi terkait penerimaan kas? Apakah komunikasi tersebut dianggap telah efektif?

Kami selalu berkomunikasi setiap hari. Ketika penjualan selesai setiap hari saya selalu bertanya bagaimana penjualan harian dan saya juga selalu memeriksa catatan keuangan jadi saya kira komunikasi internal UMKM Batik Seno sudah efektif.

Bagaimana cara pemilik UMKM mengkomunikasikan pembagian tugas dan tanggung jawab dari karyawan UMKM?

Secara umum setiap karyawan yang bekerja di UMKM Batik Seno sudah mengetahui tugas-tugasnya karena ketika bekerja di sini saya sudah menjelaskan tugas-tugas mereka meskipun penjelasannya hanya secara lisan saja.

15. Komunikasi

eksternal yang efektif

Apakah UMKM Batik Seno melakukan komunikasi denan pihak eksternal UMKM tentang pentingnya pengendalian internal transaksi penerimaan kas?

Bagaimana pemilik UMKM dengan pihak eksternal saling berkomunikasi? Apakah komunikasi tersebut dianggap telah efektif?

Sejauh ini kami tidak melakukan komunikasi dengan pihak eksternal tentang pentingnya penendalian internal. melakukan evaluasi terkait pengendalian internal transaksi penerimaan kas? Bagaimana cara pemilik UMKM melakukan evaluasi pengendalian internal transaksi penerimaan kas? Apakah evaluasi tersebut dilakukan secara terus-menerus?

Ya. Biasanya akhir bulan kan diketahui penerimaan kas bulanannya berapa kemudian dievaluasi. Kalau penerimaan kas menurun dicari kelemahannya apa. Misalnya karena alat produksi yang sudah mulai rusak sehingga harus diperbaiki secara otomatiskan pengendalian internalnya juga dievaluasi. Evaluasinya secara terus menerus.

pengendalian internal penerimaan kas? Baimana cara pemilik UMKM batik Seno mengatasi setiap kelemahan yang dimiliki UMKM dalam menerapkan pengendalian internal penerimaan kas?

Lanjut dari pertanyaan sebelumnya kalau sudah diketahui kelemahan dari transaksi penerimaan kas apa maka akan dilakukan tindakan perbaikan pengendalian internalnya.

2. UMKM Kurnia Lurik

Nama Pemilik Usaha : Afrian Irfani

Alamat : Krapyak Wetan RT 05 No. 133, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta.

Usia : 25 thn

Jenis Kelamin : Laki-laki Pendidikan Terakhir : S1 Jumlah Karyawan : 45 orang

Komponen

1. Komitmen terhadap integritas dan nilai-nilai etika

Apakah UMKM Kurnia Lurik mempunyai kode etik perilaku? Bagaimana hal tersebut dikomunikasikan kepada karyawan UMKM?

Ya. Ini usaha keluarga yang sudah turun temurun jadi karyawannya juga turun temurun sehingga kode etik yang ngatur tindakan-tindakan apa saja yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan karyawan sudah dipahami oleh seluruh karyawan.

Untuk pengkomunikasiannya sendiri secara lisan.

2. Melaksanakan

tanggung jawab pengawasan

Apakah UMKM Kurnia Lurik memiliki pengawas yang bertanggungjawab memantau prosedur dan peraturan terkait

Ya. Saya yang melakukan pengawasan transaksi penjualan.

Setiap malam hari saya memeriksa

3. Menetapkan struktur,

wewenang dan

tanggung jawab

Apakah UMKM Kurnia Lurik memiliki Struktur organisasi? Bagaimana pembagian wewenang dan tanggung jawab bagi karyawan UMKMKurnia Lurik?

Bagaimana cara pemilik UMKM Kurnia Lurik mengkomunikasikan tugas dan wewenang kepada karyawan?

Ya. Pembagian tuasnya sesuai dengan keterampilan. Komunikasinya ya secara lisan.

4. Komitmenterhadap kompetensi

Apakah karyawan UMKM Kurnia Lurik yang bertanggung jawab pada transaksi penerimaan kas mempunyai pengetahuan atau keterampilan menggenai tugasnya?

Ya. Yang mengelola transaksi keuangan Mbak Sita yang merupakan sarjana ekonomi jadi memiliki pengtahuan tentang keuangan. pengendalian internal agar tujuan UMKM dapat tercapai?

Ya. Saya sendiri yang melakukan pengawasan penerapan pengendalian internal.

Penilaian Risiko

6. Menentukan tujuan Apakah UMKM Kurnia Lurik memiliki visi, misi, dan tujuan?

Ya. Sejak didirikan UMKM Kurnia Lurik telah memiliki tujuan yang jelas.

7. Mengidentifikasikan dan menganalisis risiko

Apakah UMKM Kurnia Lurik mengetahui risiko-risiko yang mungkin dapat terjadi di UMKM Kurnia Lurik?

Ya. Kami mengidentifikasi risiko-risiko. Meskipun Kurnia Lurik didirikan atas usaha keluarga tetapi untuk mempertahankan kepercayaan kami melakukan identifikasi risiko supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

transaksi penerimaan kas? juga bias jadi salah satu cara untuk mencegah kecurangan.

9. Mengidentifikasi dan menanalisis perubahan signifikan

Bagaimana pemilik UMKMKurnia Lurik mengantisipasi terjadinya perubahan signifikan yang disebabkan oleh hal-hal yang tak terduga dalm transaksi penerimaan kas?

Kami tidak pernah mengalami perubahan yang signifikan dalam transaksi penerimaan kas jadi kami juga tidak pernah melakukan antisipasi buat perubahan yang signifikan tersebut. kegiatan pengendalian untuk mencegah terjadinya resiko kecurangan dalam transaksi penerimaan kas?

Ya. Karena penjualan kain lurik terus menalami peningkatan maka kami juga selalu melakukan kegiatan pengendalian.

11. Mengembangkan pengendalian umum atas teknologi

Apakah UMKM Kurnia Lurik menggunakan teknologi dalam menjalankan transaksi penerimaan kas?

Bagaimana UMKM Kurnia Lurik mengembangkan pengendalian umum atas teknologi tersebut?

Ya. Karena konsumen yan datang kebanyakan membeli kain dalam jumlah yang besar jadi kami pake EDC agar transaksinya lebih mudah.

12. Merinci kedalam kebijakan dan prosedur

Apakah UMKM kurnia Lurik merincikan transaksi penerimaan kas kedalam kebijakan dan prosedur?

Ya. Sudah jelas kalo ada prosedur penerimaan kas. Apalagi disini penjualannya secara tunai dan kredit jadi harus ada prosedurnya agar

Apakah UMKM Kurnia Lurik memperoleh informasi yang relevan tentang transaksi penerimaan kas?

Ya. Kami sering ikut kegiatan yang diadakan dinas Koperasi dan UMKM.

Biasanya ada seminar tentang

keuangan UMKM juga.

14. Komunikasi internal yang efektif

Bagaimana pemilik UMKM Kurnia Lurik dengan karyawan saling berkomunikasi dalam menyampaikan informasi terkait penerimaan kas? Apakah komunikasi tersebut dianggap telah efektif?

Setiap hari kami selalu berkomunikasi. Komunikasinya tentang penjualan dan dilakukan secara lisan. Menurut saya komunikasinya sudah efektif.

Bagaimana cara pemilik UMKM Kurnia Lurik mengkomunikasikan pembagian tugas dan tanggung jawab karyawan UMKM Kurnia Lurik?

Sebelum bekerja kami sudah mengkomunikasikan tugas tanggung jawab dan wewenang meskipun kadang-kadang karyawan merangkap tugas karna karyawan disini terbatas.

15. Komunikasi eksternal yang efektif

Apakah UMKM Kurnia Lurik melakukan komunikasi dengan pihak eksternal UMKM tentang pentingnya pengendalian internal transaksi penerimaan kas? Bagaimana pemilik UMKM dengan pihak eksternal saling berkomunikasi? Apakah komunikasi tersebut dianggap telah efektif?

Ya. Kami berkomunikasi lewat seminar dari kementrian UMKM dan Koperasi. Dari situ kami sering bertukar pikiran tentang pengendalian yang baik. Saya sendiri senang jika berkomunikasi dengan UMKM lain karena saya bias belajar untuk memperbaiki UMKM Kurnia Lurik.

Aktivitas Pemantauan

16. Evaluasi berkelanjutan dan/atau terpisah

Apakah UMKM Kurnia Lurik melakukan evaluasi terkait pengendalian internal transaksi penerimaan kas? Bagaimana cara pemilik UMKM melakukan evaluasi pengendalian internal transaksi penerimaan kas? Apakah evaluasi tersebut dilakukan secara terus-menerus?

Ya. Biasanya saya dan beberapa karyawan melakukan komunikasi untuk evaluasi penjualan pada akhir bulan. Evaluasinya dilakukan secara turun temurun.

kekurangan penerimaan kas? Baimana cara pemilik UMKM batik Seno mengatasi setiap kelemahan yang dimiliki UMKM dalam menerapkan pengendalian internal penerimaan kas?

penjualan nah setelah itu, dicari solusi yang tepat untuk memperbaiki penendalian internal. Biasanya karyawan bebas memberikan pendapat mereka untuk memperbaiki kekurangan pengendalian internal tersebut.

Lampiran II

Proses Wawancara dengan Pemilik UMKM

Pemilik UMKM Batik Seno Pemilik UMKM Kurnia Lurik Lampiran III

Produk dan Penghargaan UMKM

UMKM Batik Seno

Lukisan Batik Baju Batik

Souvenir Batik Kursus Melukis Batik

UMKM Kurnia Lurik

Kain Lurik Baju Lurik

Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) Penghargaan

Dokumen terkait