• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keterbatasan dan Saran Penelitian Selanjutnya 1.Keterbatasan Penelitian 1.Keterbatasan Penelitian

a. Penelitian hanya dilakukan di 10 Lembaga Amil Zakat

b. Data yang dikumpulkan hanya berasal dari hasil wawancara tanpa melakukan analisis pada Laporan Keuangan lembaga

2. Saran Bagi Penelitian Selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperoleh izin dari LAZ yang pada penelitian ini tidak dapat menjadi objek penelitian

b. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menganalisis laporan keuangan LAZ yang berkaitan langsung dengan penerapan PSAK 109

c. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel lain yang dapat mempengaruhi kompetensi SDM bagian keuangan di Lembaga Amil Zakat

d. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel baru yang mempengaruhi penerapan akuntansi zakat (PSAK 109) seperti pemanfaatan teknologi dan lain-lain

Abdussamad, Zuhri, 2013, Dimensi Komptensi Dan Produktivitas Kerja Di Kantor PT Jamsostek Cabang Gorontalo, International Leadership Conference, September 2013.

Abioye, M.M.O., Mohamad, M.H.S., dan Adnan, M.A., 2011, Antecedents of Zakat

Payers’ Trust: The Case of Nigeria, International Journal of Economics, Management & Accounting, Supplementary Issue 19: 133-164.

Adnan, Muhammad Akhyar, 2015, Zakat Dan Akuntansi, Harian Jogja, 19 Juni 2015.

Adnan, Muhammad Akhyar dan Abu Bakar, Nur Barizah, 2009, Accounting treatment for corporate zakat: a critical review, International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management, Vol.2 No. 1.

Ariefyanto, M. Irwan, 2013, Menjaring Kepercayaan Dalam Mengelola Zakat,

Republika.co.id, 06 Juli 2013,

http://www.republika.co.id/berita/ramadhan/kabar- ramadhan/13/07/05/mpgzza-menjaring-kepercayaan-dalam-mengelola-zakat, 16 Juni 2016

Aristarini, L., Kirya, I.K., dan Yulianthini, N.N., 2014, Pengaruh Pengalaman Kerja, Kompetensi Sosial Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bagian Pemasaran PT Adira Finance Singaraja, e-Journal Bisma

Universitas Pendidikan Ganesha, Vol.2,

http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJM/article/view/3379, 25 Oktober 2015.

Aziz, Abdul, 2014, Analisis Penrapan PSAK Nomor 109 (Studi Analisis Pada Rumah Zakat Cabang Semarang), Skripsi IAIN Walisongo, Semarang.

Faisal, 2011, Sejarah Pengelolaan Zakat di Dunia Muslim dan Indonesia (Pendkatan Teori Investigasi-Sejarah Charles Peirce dan Defisit Kebenaran Lieven Boeve), Analisis, Vol. XI No. 2, Hal 241-272

Fathonah, 2013, Analisis Penerapan Akuntansi Zakat Pada Organisasi Pngelola Zakat (Studi Kasus LAZISMU Kabupatn Klaten dan BAZDA Kabupaten Klaten), Skripsi UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta

Pada SKPD Kabupaten Jember), Skripsi Universitas Jember, Jember. Indrayani, R., Yuningsih, I., dan Pattisahusiwa, S., 2013, Analisis Perlakuan

Akuntansi Zakat, Infaq Dan Shodaqoh Pada Lembaga Amil Zakat Dana Peduli Ummat (LAZ DPU) Di Samarinda, Publikasi Ilmiah, Vol.1 No. 1, http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=63321, 24 Juni 2015.

Istutik, 2013, Analisis Implementasi Akuntansi Zakat dan Infak/Sedekah (PSAK:109) Pada Lembaga Amil Zakat di Kota Malang, Jurnal Akuntansi Aktual, Vol. 2 No. 1, Hal 19-24.

Ihsanti, Emilda, 2014, Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah (Studi Empiris Pada SKPD Kab. Lima Puluh Kota), e-Journal

Universitas Negeri Padang, Vol.2 No.2,

http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/akt/article/view/1057, 25 Oktober 2015.

Ikatan Akuntan Indonesia, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 109 Tentang Akuntansi Zakat dan Infak/Sedekah. 2014.

Ipansyah, N., Rahmi, N., dan Helmi, R., 2013, Studi Penerapan Akuntansi Zakat pada BAZNAS Kota Banjarmasin, Tashwir, Vol. 1 No. 1, http://jurnal.iain-antasari.ac.id/index.php/tashwir/article/view/160, 23 Juni 2015.

Kunartinah dan Sukoco, Fajar, 2010, Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan, Pembelajaran Organisasi Terhadap Kinerja Dengan Kompetensi Sebagai Mediasi, Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), Maret 2010, Hal. 74-84, http://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fe3/article/view/327, 21 Oktober 2015.

Megawati, Devi dan Trisnawati, Fenny, 2014, Penerapan PSAK 109 Tentang Akuntansi Zakat dan Infak/Sedkah Pada BAZ Kota Pekanbaru,

Kutubkhanah: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Vol. 17 No. 1, http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Kutubkhanah/article/view/808, 4 Juni 2015.

Standar Akuntansi Zakat, Infak Dan Sedekah (PSAK No 109) Terhadap Kualitas Laporan Keuangan, Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Siliwangi, Tasikmalaya.

Nazzarudin, Ietje, 2011, Praktik Komputer Statistika, Modul, Yogyakarta.

Nurillah, As Syifa dan Muid, Dul, 2012, Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD), Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada SKPD Kota Depok), Diponegoro Journal Of Accounting, Vol. 1 No. 1 Hal 1-13.

Pridarsanti, Komang Yuli dan Yuyetta, Etna Nur Afri, 2013, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai (Studi Empiris Paa Pegawai Direktorat Jenderal Perbendaharaan kemntrian Keuangan di Kota Semarang), Diponegoro Journal Of Accounting, Vol. 2 No. 3, Hal 1-14 Sa’idah, Lailatus, 2008, Studi Tentang Zakat Sbagai Instrumen Kebijakan Fiskal Di

Indonesia, Skripsi UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Satori, Djam’an dan Komariah, Aan, 2012, Metodologi Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung.

Sanusi, Anwar, 2011, Metodologi Penelitian Bisnis, Salemba Empat, Jakarta.

Setiariware, Andi Metari, 2013, Analisis Penerapan Akuntansi Zakat, Infak dan Sedekah Pada LAZ (Lembaga Amil Zakat) Dompet Dhuafa Cabang Makassar, Skripsi Universitas Hasanuddin, Makassar.

Sumarno, Miftahullail Septa, 2014, Perlakuan Akuntansi Zakat pada Badan Amil Zakat (Studi Kasus Pada Badan Amil Zakat Kabupaten Sidoarjo), Jurnal

Akuntansi UNESA, Vol. 3 No. 1,

http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-akuntansi/article/view/10776, 23 Juni 2015.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat.

Laporan keuangan Daerah, e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan

Ganesha, Vol. 2 No. 1,

ejournal.undiksha.ac.id/index.php/S1ak/article/download/2972/2463, 5 September 2015.

Wijayanto, A., Hubeis, M., Affandi, M.J., dan Hermawan, A., 2011, Faktor-Faktor yang Mmpengaruhi Kompetensi Kerja Karyawan, Manajemen IKM, Vol. 6 No. 2, Hal 81-87.

Windiastuti, Ruri, 2013, Pengaruh Sumber Daya Manusia Bidang Akuntansi Dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Asset Daerah Kota Bandung), Skripsi Universitas Widyatama, Bandung. Yaqin, Ida Nurul, 2013, Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

Nomor 109 Pada Badan Amil Zakat Daerah Kabupaten Demak, Skripsi IAIN Walisongo, Semarang.

Yuliarta, 2013, Pengaruh Kompetensi Pejabat Penatausahaan Keuangan, Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dan Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap Nilai Informasi laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada SKPD Kota Padang), Skripsi Universitas Negeri Padang, Padang.

Yunita, Inez Lavenia, 2015, Evaluasi Penerapan Akuntansi Zakat Berdasarkan PSAK 109 Pada Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Madiun, Skripsi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

Zulfayani, Andi, 2011, Studi Evaluatif Atas Sistem Pengendalian Intern Pengelolaan Zakat Pada Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Cabang Makasar, Skripsi Universitas Hasanuddin, Makassar.

Tidak Kompeten Kompeten

Kurang Kompeten Sangat Kompeten

Cukup Kompeten

Uraian : ………...

……….. 2. Latar belakang pendidikan :

Tidak Kompeten Kompeten

Kurang Kompeten Sangat Kompeten

Cukup Kompeten

Uraian : ………...

……….. 3. Mengikuti diklat atau pelatihan akuntansi zakat (PSAK 109) :

Tidak Kompeten Kompeten

Kurang Kompeten Sangat Kompeten

Cukup Kompeten

Uraian : ………...

……….. 4. Pengertian akuntansi :

Tidak Kompeten Kompeten

5. Siklus akuntansi :

Tidak Kompeten Kompeten

Kurang Kompeten Sangat Kompeten

Cukup Kompeten

Uraian : ………...

……….. 6. Pengertian akuntansi zakat :

Tidak Kompeten Kompeten

Kurang Kompeten Sangat Kompeten

Cukup Kompeten

Uraian : ………...

……….. 7. Peraturan mengenai akuntansi zakat :

Tidak Kompeten Kompeten

Kurang Kompeten Sangat Kompeten

Cukup Kompeten

Uraian : ………...

……….. 8. Elemen laporan keuangan zakat dalam standar yang digunakan/PSAK 109 :

Tidak Kompeten Kompeten

……….. 9. Penerimaan zakat diakui pada saat kas atau asset lainnya diterima :

Tidak Kompeten Kompeten

Kurang Kompeten Sangat Kompeten

Cukup Kompeten

Uraian : ………...

……….. 10.Zakat yang diterima diakui sebagai penambah dana zakat (jika dalam bentuk

kas diakui sebesar jumlah yang diterima, jika dalam bentuk nonkas diakui sesuai nilai wajarnya) :

Tidak Kompeten Kompeten

Kurang Kompeten Sangat Kompeten

Cukup Kompeten

Uraian : ………...

……….. 11.Nilai wajar asset nonkas yang diterima ditentukan menggunakan harga pasar

atau menggunakan penentuan nilai wajar lain yang diatur dalam PSAK (no 68) :

Tidak Kompeten Kompeten

Kurang Kompeten Sangat Kompeten

Tidak Kompeten Kompeten

Kurang Kompeten Sangat Kompeten

Cukup Kompeten

Uraian : ………...

……….. 13.Penentuan jumlah atau persentase bagian untuk masing-masing mustahiq

ditentukan oleh amil sesuai dengan prinsip syariah dan kebijakan amil :

Tidak Kompeten Kompeten

Kurang Kompeten Sangat Kompeten

Cukup Kompeten

Uraian : ………...

……….. 14.Jika mustahiq ditentukan oleh muzakki, maka asset zakat yang diterima

seluruhnya diakui sebagai dana zakat, dan jika amil mendapatkan fee dari muzakki, maka fee diakui sebagai penambah dana amil :

Tidak Kompeten Kompeten

Kurang Kompeten Sangat Kompeten

Cukup Kompeten

Uraian : ………...

Tidak Kompeten Kompeten

Kurang Kompeten Sangat Kompeten

Cukup Kompeten

Uraian : ………...

……….. 16.Zakat yang disalurkan diakui sebagai pengurang dana zakat. Jika dalam

bentuk kas sebesar jumlah yang diserahkan, jika dalam bentuk nonkas sebesar jumlah yang tercatat :

Tidak Kompeten Kompeten

Kurang Kompeten Sangat Kompeten

Cukup Kompeten

Uraian : ………...

……….. 17.Dana zakat, dana infak/sedekah dan dana nonhalal disajikan terpisah dalam

neraca (laporan posisi keuangan) :

Tidak Kompeten Kompeten

Kurang Kompeten Sangat Kompeten

Cukup Kompeten

Uraian : ………...

Kurang Kompeten Sangat Kompeten Cukup Kompeten

Uraian : ………...

……….. 19.Dalam laporan keuangan diungkapkan kebijakan pembagian antara dana amil

dan dana non amil atas penerimaan zakat, seperti persentase pembagian, alasan dan konsistensi kebijakan :

Tidak Kompeten Kompeten

Kurang Kompeten Sangat Kompeten

Cukup Kompeten

Uraian : ………...

……….. 20.Dalam laporan keuangan diungkapkan metode penentuan nilai wajar yang

digunakan untuk penerimaan asset nonkas :

Tidak Kompeten Kompeten

Kurang Kompeten Sangat Kompeten

Cukup Kompeten

Uraian : ………...

Tidak Kompeten Kompeten

Kurang Kompeten Sangat Kompeten

Cukup Kompeten

Uraian : ………...

……….. B. Pengalaman Kerja

1. Lama bekerja di LAZ tersebut:

Tidak Kompeten Kompeten

Kurang Kompeten Sangat Kompeten

Cukup Kompeten

Uraian : ………...

……….. 2. Sebelum bekerja di LAZ tersebut apakah pernah bekerja di

perusahaan/organisasi lain :

Tidak Kompeten Kompeten

Kurang Kompeten Sangat Kompeten

Cukup Kompeten

Uraian : ………...

Kurang Kompeten Sangat Kompeten Cukup Kompeten

Uraian : ………...

……….. 2. Elemen yang terdapat dalam neraca :

Tidak Kompeten Kompeten

Kurang Kompeten Sangat Kompeten

Cukup Kompeten

Uraian : ………...

……….. 3. Apakah saldo dalam neraca harus berimbang? Mengapa?

Tidak Kompeten Kompeten

Kurang Kompeten Sangat Kompeten

Cukup Kompeten

Uraian : ………...

……….. 4. Bagaimana jika terdapat selisih antara saldo aktiva dengan hutang dan modal?

Tidak Kompeten Kompeten

Kurang Kompeten Sangat Kompeten

Kurang Kompeten Sangat Kompeten Cukup Kompeten

Uraian : ………...

……….. 6. Bagaimanakah cara saudara melakukan penyesuaian?

Tidak Kompeten Kompeten

Kurang Kompeten Sangat Kompeten

Cukup Kompeten

Uraian : ………...

……….. 7. Dalam bekerja apakah saudara masih harus kembali membuka buku?

Tidak Kompeten Kompeten

Kurang Kompeten Sangat Kompeten

Cukup Kompeten

Uraian : ………...

……….. 8. Dalam menyelesaikan pekerjaan apakah saudara sering mendapatkan bantuan

dari orang lain?

Tidak Kompeten Kompeten

9. Bagaimana jika saudara dihadapkan pada sistem yang baru dan peraturan yang baru?

Tidak Kompeten Kompeten

Kurang Kompeten Sangat Kompeten

Cukup Kompeten

Uraian : ………...

……….. 10.Apakah saudara selalu menyusun jurnal harian? Jika iya, apakah penyusunan

jurnal harian dapat diselesaikan pada hari yang sama?

Tidak Kompeten Kompeten

Kurang Kompeten Sangat Kompeten

Cukup Kompeten

Uraian : ………...

……….. 11.Apakah saudara menyusun laporan keuangan setiap bulan? Jika iya, apakah

laporan keuangan bulanan dapat diselesaikan tepat di akhir periode bulan tersebut?

Tidak Kompeten Kompeten

Kurang Kompeten Sangat Kompeten

Cukup Kompeten

Kurang Kompeten Sangat Kompeten Cukup Kompeten

Uraian : ………...

R1 Akuntansi itu seni mencatat, kalo akuntansi zakat ya seni mencatat zakat. Saya sangat ingat kata dosen saya dulu, “Akuntansi itu seni, transaksi mau dijurnal seperti apapun itu tergantung seni kalian”. Panduan akuntansi zakat ini ada di PSAK 109. Laporan keuangannya ada lima kalau gak salah. Laporan lugi raba disebutnya laporan sumber dan penggunaan, laporan aktifitas, arus kas, laporan asset kelolaan. Kita menyusun laporan keuangan sampai final, tapi secara otomatis, kita hanya menyusun transaksi dan jurnal aja.

R2 Akuntansi itu proses pencatatan ya, pencatatan, pengolahan, pengkalsifikasian dan penyajian data yang hasil akhirnya laporan keuangan. Nah laporan keuangan ini biasanya digunakan oleh investor untuk pengambilan keputusan di suatu perusahaan. Kalau akuntansi zakat itu kurang lebih sama ya, Cuma dia lebih berfokus ke pencatatan dana zakat. Iya, kita sudah menerapkan PSAK zakat itu ya, nomor 109. Laporan keuangannya hampir sama ya, kalo laporan laba rugi itu jadi penerimaan dan penyaluran dana zakat, neraca, laporan aktifitas, arus kas.

R3 Akuntansi itu pencatatan transaksi untuk menyusun laporan keuangan. Akuntansi zakat itu pencatatan laporan keuangan zakat yang berhubungan dengan zakat. Disini sudah memakai PSAK nomor 109. Elemennya ya dari transaksi, jurnal, ada neraca, laporan penggunaan dana, laporan pengumpulan dana, laporan aktifitas, arus kas juga ada. R4 Akuntansi secara teori itu pencatatan, pengikhtisaran akun akun.

Pencatatan transaksi sampai jadi laporan keuangan yang bisa digunakan untuk pengambilan keputusan pihak yang berkepentingan. Kalau akuntansi zakat itu otomatis pencatatan transaksi zakat. Kami memang belum menerapkan PSAK nomor 109, cuman ada arah untuk kesana. Kalu untuk laporan keuangan sih kita memakai sistem ya, jadi otomatis menjurnal dan hasil akhirnya laporan keuangan seperti neraca, laporan penerimaan dan penggunaan dana itu.

R5 Akuntansi ya, akuntansi itu pencatatan mbak. Jadi pencatatan keuangan dan pengelolaan keuangan. Kalo akuntansi zakat itu ya pencatatan dana zakat, mulai dari dana diterima sampai ke jurnal dan jadi laporan

akan dikroscek, cash opname ya, antara catatan kasir sama uang yang ada, sama yang di sistem. Kita disini yang disusun laporan keuangannya sebelum konsolidasi sampai di neraca dari mulai kas setara kas, laporan penerimaan, laporan penyaluran, laporan asset, laporan rekening antar kantor. Itu udah sesuai PSAK 109. Sistem kita kan sudah online ya dan itu sudah disesuaikan dengan PSAK, kita tinggal menggunakan SOP sesuai dengan prosedur.

R7 Akuntansi kalau yang saya pelajari itu seni pencatatan ya mbak. Mulai dari transaksi sampai akhirnya jadi laporan keuangan yang bisa digunakan ya, biasanya untuk pertanggungjawaban kita dalam mengelola dana zakat ini ke muzakki dan ke pusat karena ini dana umat ya. Kita sudah pakai PSAK 109. Kalau untuk elemennya itu ya ada penerimaan dan penyaluran dana, trus asset kelolaan, neraca juga, sama arus kas ya. R8 Akuntansi kan seni pencatatan, pengolahan, penyusunan laporan

keuangan sampai penyajian laporan keuangan yang dipertanggung jawabkan kepada para muzakki ya. Kalo akuntansi zakat itu kalau secara khusus dulu waktu kuliah belum sempat diajarkan ya. Intinya ya pencatatan penerimaan zakat dan pengelolaannya. Peraturan mengenai akuntansi zakat sih kita pakainya itu ya, PSAK nomor 109.

R9 Akuntansi itu pencatatan dan penyusunan dan pengolahan laporan keuangan dari bukti transaksi ke jurnal, ke buku besar sampe jadi laporan keuangan. Ya akuntansi itu pencatatan. Kalo akuntansi zakat itu ya berarti pencatatan zakat. Itu kalo disini udah pake PSAK nomor 109 itu ya. Kalo elemennya sih ada neraca, laporan dana dan penggunaan dana, arus kas, itu ada empat atau lima ya.

R10 Akuntansi ya pencatatan. Pencatatan keuangan. Kalo akuntansi zakat ya berarti pencatatan keuangan zakat. Nah disini kita sedang berusaha untuk mengganti sistem ke PSAK nomor 109 itu. Cuman kita kesulitan karena memang gak ada background akuntansinya sama sekali. Bagaimana cara menyusun jurnal awalnya itu kan kita masih bingung. Mungkin dari dosennya ada yang bisa memberi penjelasan gimana sih supaya kita yang gak tau akuntansi itu bisa bikin jurnal gitu. Kalo disini laporan keuangannya ya sederhana mbak. Masih sangat sederhana banget berupa

R Pernyataan

R1 Disini kan udah otomatis, pake sistem jadi kita cuman masukin transaksi nanti udah menjurnal sendiri. Kalo diaukinya ya ketika ada dana, kalo yang di sistem itu menambah kas dan penerimaan dana zakat, itu dipisahkan berdasarkan akun. Kalo nonkas nilai wajarnya ditentukan, kalo misal kendaraan ya kita liat kondisi kendaraannya kira-kira laku berapa, kalo misal barang berharga seperti emas ya kita liat harga pasarnya. Ada donasi khusus itu yang ditentukan ya, kita salurinnya ke asnafnya, tapi kita sesuaikan sama program, program ekonomi atau dakwah. Kalau ada kecelakaan itu auditor kami menyampaikan itu tanggung jawab kami. Misal ada kambing atau sapi trus mati, itu dana amil yang dikurangi untuk mengganti. Akrena itu kan amanah dan kita tanggung jawab untuk mengganti itu.

R2 Dana yang masuk kita akui nya ya sesuai sama peruntukannya, kalo dana zakat ya diakui dana zakat, untuk potongan dana amil itu sesuai syariah ya. Kalo yang masuk itu dalam bentuk nonkas atau barang kita hitungnya berapa kira kira harganya kalo di pasaran nih. Kita cek. Kalo ada kecelakaan ya kita kurangi dari dana amil. Karna itu kan udah jadi tanggung jawab kami sebagai amil ya. Iya, di neraca itu disajikan terpisah antara dana zakat, dana infak, dana amil sama dana nonhalal. R3 Setau saya disini belum ada di cantumkan itu mbak (kebijakan

pembagian antara dana amil dan dana non amil atas penerimaan zakat seperti persentase pembagian, alasan dan konsistensi kebijakan). Walaupun mungkin seharusnya ada ya. Untuk nilai wajarnya juga kita belum cantumkan gimana metodenya.

R4 Dana itu pada dasarnya memang harus diakui waktu diterimanya ya kalau zakat. Ketentuan pembagian dana amil ya sesuai aturan Islam itu, 1/8 nya. Dana zakat itu memang harus terpisah dicatatnya dalam neraca itu, jadi ada dana zakat, dana infak, dana amil sama dana nonhalal. Kalau yang sudah disalurkan ya disitu sebagai pengurang, iya sesuai dengan

kebijakan-kebijakan) kita belum cantumkan.

R6 Kita udah pake sistem ya jadi disini jurnalnya otomatis, kita tinggal klik aja dananya masuk di kategori mana. Ada zakat yang ditentukan sama

muzakki itu masuknya khusus, tapi tetep masuk dana zakat, misalnya untuk beasiswa. Jadi nanti temen-temen itu nanti ngasih memo semacam SOP perintah untuk penyaluran dana dari donatur itu diperuntukkan untuk beasiswa. Amil ya tetep dapat bagian, karena ini cuman ditentukan untuk apa gitu, gak secara mendetil karena zakat itu kan udah ditentukan 8 asnaf itu ya.

R7 Nilai wajar sih kita pakai harga pasar. Atau perkiraan biasanya kita survey atau browsing kan bisa kalo ada yang kita gak tau perkiraan harganya gitu. Kalau itu sih belum ya (belum diungkapkan metode penentuan nilai wajar dalam laporan keuangan).

R8 Kalo disini pencatatan hanya di penerimaan aja. Sebenernya kalo mau bahas PSAK 109 mbaknya malah cocoknya ke pusat deh. Saya kurang paham sama sistem yang di pusat mbak, kayaknya ada dua waktu detraining itu. Tapi kalo zakat kita diakuinya waktu dana masuk ya. Karna kan kalo zakat ga ada piutang. Cabang mah hanya pencatatan aja, R9 Kalo untuk penentuan nilai wajar kita pakai harga pasar. Untuk kasus ini

(penurunan nilai asset zakat nonkas) kita belum pernah ada mbak, soalnya kan kita dapetnya zakat itu biasanya berupa sembako, beras, jadi belum pernah ada yang zakat selain itu dan sampai mengurangi nilainya gitu. Pembagian dana amilnya kita sesuai dengan ketentuan syariah itu ya mbak. Metode penentuan nilai wajarnya belum kita cantumkan di laporan keuangannya.

R10 Iya, zakat yang diterima kita akui waktu dana itu masuk. Kalo untuk donasi yang berupa barang itu ya, barang second itu kita gak masukin nilainya. Karna dari donaturnya sendiri gak mau disebutkan jumlah barangnya dalam bentuk uang gitu. Kalo dana amilnya ya dipotongnya 1/8 kan, nah untuk ketentuan yang lainnya ini saya juga lagi belajar. Karna butuh proses juga kan untuk memperbarui sitem itu. Kita pengennya cepet kelar ini supaya bisa diaudit juga. Kalo untuk dana

R Pernyataan

R1 Saldo neraca ya harus seimbang, karena salah satu alat ukur neraca itu ya balance. Tapi dosen saya tu pernah bilang, balance itu belum tentu benar, tidak balance itu sudah pasti salah. Kalo di sistem gak mungkin selisih antara aktiva sama passive. Yang selisih itu antara saldo di neraca sama saldo di real kas. Jadi nyarinya ya mungkin di kasir salah nyatet misal kurang nol. Kalo neraca gak pernah ga balance kecuali sistemnya lagi error. Kalo jurnal juga gak pernah salah, karena sudah kemudahan sistem ya, kita bikin adjustmen itu kalo ada salah catat aja ya. Gak perlu buka buku lagi lah, kan otomatis.

R2 Iya, jurnal harian itu ada dan itupun memang harus selesai tepat waktu. Kita sih Alhamdulillah selalu selesai tepat waktu kecuali kalo ada masalah di sistem ya, kayak perbaikan gitu itu yang bikin agak lama. tapi kita selalu tepat waktu. Iya, harus imbang, kan kalo gak ya berarti salah dong. Bisa jadi dari jurnalnya, dari input juga bisa salah masukin saldo. Jadi ya ada penyesuaiannya.

R3 Kadang sih masih buka-buka buku, iya, ya kadang nanya juga kalo ada yang gak ngerti. Setau saya memang harus seimbang saldonya, karena kalo gak seimbang itu pasti salah. Bisa dari mana-mana salahnya, tapi paling sering itu dari transaksi awal. Karena gak teliti jadi salah input akhirnya salah ke selanjutnya. Ya ka nada jurnal penyesuaian mbak, jadi tinggal di sesuaikan aja jurnalnya sama yang bener.

R4 Kesalahan itu biasanya di pencatatan ya, salah saldo. Itu efeknya bisa ke neraca. Solusinya ya kalau neraca gak balance, harus ditelusur, begitu