• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND

KEY SOURCES OF ESTIMATION

UNCERTAINTY

Dalam menerapkan kebijakan akuntansi Perusahaan, seperti dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diharuskan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi mengenai nilai tercatat asset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi terkait berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor lain yang dianggap relevan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

In the application of the Company's accounting policies, which are described in note 3, management is required to make judgements, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates

Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkelanjutan. Perubahan atas estimasi akuntansi diakui pada periode terjadinya perubahan estimasi, bila perubahan hanya mempengaruhi periode tersebut, atau pada periode perubahan dan periode masa datang bila perubahan mempengaruhi masa kini dan periode masa datang.

The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period in which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.

4.1 Pertimbangan kritikal dalam penerapan

kebijakan akuntansi 4.1 Critical judgments in applying accounting

policies

Dalam menerapkan kebijakan-kebijakan akuntansi pada Catatan 3, manajemen tidak membuat pertimbangan kritikal yang dapat berpengaruh secara signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi, selain yang berkaitan dengan estimasi, seperti yang dijelaskan pada 4.2 dibawah ini.

In the process of applying the accounting policies described in Note 3, management has not made any critical judgment that have significant impact on the amounts recognized in the consolidated financial statements, apart from those involving estimates, which are dealt with in 4.2 below.

4.2 Sumber Utama Ketidakpastian Estimasi

Informasi tentang asumsi utama yang dibuat mengenai masa depan dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini.

4.2 Key Sources of Estimation Uncertainty

The key assumptions concerning future and other key sources of estimation at the end of the reporting period, that have the significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are discussed below. a. Penurunan Nilai Pinjaman dan Piutang

Perusahaan dan anak perusahaan mengukur penurunan nilai pinjaman dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Untuk menentukan apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi, manajemen membuat pertimbangan apakah terdapat bukti objektif atas kejadian kerugian tersebut (Note 3f). Manajemen juga membuat pertimbangan untuk metodologi dan asumsi untuk mengestimasi jumlah dan waktu dari penerimaan kas di masa datang yang ditelaah secara rutin untuk mengurangi selisih antara estimasi kerugian dan kerugian akrual.

a. Impairment of loans and receivables The Company and its subsidiaries assessed their loans and receivables for impairment at each reporting date. In determining whether an impairment should be recorded in profit or loss, management makes judgment as to whether objective evidence of loss event has occurred (Note 3f). Management also makes judgment as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss.

b. Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan Perusahaan dan anak perusahaan membuat penyisihan penurunan nilai persediaan apabila persediaan tersebut diestimasi tidak akan digunakan pada masa mendatang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan persediaan usang yang tercermin dalam laporan keuangan konsolidasi interim dianggap telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penentuan nilai tercatat persediaan dan biaya penurunan nilai persediaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan.

b. Allowance for Decline in Value of Inventories

The Company and its subsidiaries provide allowance for decline in value based on their estimates of the future usage of such inventories. While it is believed that the assumptions used in the estimation for the allowance for stock obsolescence reflected in the interim consolidated financial statements are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of the carrying value of the inventories and provision for stock obsolescence expense, which will also impact the result

of the Company and its subsidiaries‟

operations. Berdasarkan pertimbangan manajemen,

penyisihan penurunan nilai persediaan sebesar Rp 49.314 dan Rp 44.365 masing-masing tanggal 30 Juni 2011 dan tanggal 31 Desember 2010 adalah memadai.

Based on the assessment of management, the allowance for stock obsolescence of Rp 49,314 and Rp 44,365 as of June 30, 2011 and December 31, 2010, respectively, is adequate.

c. Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap

Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan dan anak perusahaan ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman Perusahaan dan anak perusahaan atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan diatas.

c. Estimated Useful Lives of Property, Plant and Equipment

The useful life of each of the item of the

Company and its subsidiaries‟ property,

plant and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be used. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.

Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan nilai tercatat aset tetap.

A change in the estimated useful life of any item of property, plant and equipment would affect the recorded depreciation expense and the carrying values of property, plant and equipment. Tidak terdapat perubahan masa manfaat

aset tetap selama periode berjalan. Nilai tercatat aset tetap adalah sebesar Rp 1.343.871 dan Rp 1.361.918 masing-masing pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Catatan 13).

There is no change in the estimated useful lives of property, plant and equipment during the period. The aggregate carrying value of property and equipment amounted to Rp 1,343,871 and Rp 1,361,918 as of June 30, 2011 and December 31, 2010, respectively (Note 13).

d. Aset Pajak Tangguhan

Nilai tercatat aset pajak tangguhan direview pada setiap akhir periode pelaporan dan diturunkan apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa depan akan tersedia untuk memulihkan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Namun, tidak terdapat kepastian bahwa laba fiskal akan dihasilkan untuk memulihkan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan.

d. Deferred Tax Assets

The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. However, there is no assurance that sufficient taxable profit will be generated to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized.

Perusahaan mempunyai aset pajak tangguhan bersih masing-masing sebesar Rp 50.540 ribu dan Rp 50.758 ribu pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Catatan 34).

The Company has net deferred tax assets amounting to Rp 50,540 thousand and Rp 50,758 thousand, respectively, as of June 30, 2011 and December 31, 2010 (Note 34).

e. Manfaat Karyawan

Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Perusahaan dan anak perusahaan diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Perusahaan dan anak perusahaan dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan dan anak perusahaan.

e. Employee Benefits

The determination of post-employment benefits obligation is dependent on selection of certain assumptions used by actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rate and rate of salary increase. Actual results that differ from

the Company and its subsidiaries‟

assumptions are accumulated and amortized over future periods and therefore, generally affect the recognized expense and recorded obligation in future periods. While it is believed that the Company and it subsidiaries‟

assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual results or significant changes in assumptions may materially affect the

Company and its subsidiaries‟ post -employment benefit obligations.

Liabilitas imbalan pasca kerja adalah sebesar Rp 281.084 dan Rp 274.945 masing-masing pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Catatan 37).

Post-employment benefits obligation amounted to Rp 281,084 and Rp 274,945 as of June 30, 2011 and December 31, 2010, respectively (Note 37).

f. Pemulihan Biaya Eksplorasi dan Evaluasi Ditangguhkan

f. Deferred Exploration and Evaluation Costs Recoverability

Setiap area of interest ditelaah pada setiap akhir periode akuntansi dan apabila diperlukan, penyesuaian dibuat untuk menghapuskan biaya ekplorasi tangguhan sepanjang nilainya tidak dapat dipulihkan kembali di masa yang akan datang.

Each area of interest is reviewed at the end of each accounting period and, where appropriate, an adjustment is made to write of deferred exploration expenditures to the extent that they are not recoverable in the future.

g. Penyisihan untuk Biaya Rehabilitasi Lingkungan

g. Provision and Environment Rehabilitation Perubahan taksiran biaya restorasi dan

lingkungan hidup yang akan terjadi dihitung secara prospektif berdasarkan sisa umur tambang.

Changes in estimated restoration and environmental expenditures to be incurred are accounted for on a prospective basis over the remaining mine life.

5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2011 2010

Kas 9.207 3.085 Cash on hand

Bank Cash in banks

Pihak ketiga Third parties

Rupiah Rupiah

Deutsche Bank Ag. 5.158 10.974 Deutsche Bank Ag. PT Bank Central Asia Tbk 694 500 PT Bank Central Asia Tbk Citibank N.A. 36 36 Citibank N.A.

Dollar Amerika Serikat U.S. Dollar

Deutsche Bank Ag. 5.682 3.632 Deutsche Bank Ag. Citibank N.A. 2.048 3.594 Citibank N.A. PT Bank Permata Tbk 114 119 PT Bank Permata Tbk PT Bank Niaga Tbk 41 45 PT Bank Niaga Tbk

Pound Sterling Pound Sterling

Lloyds TSB Bank 691 87 Lloyds TSB Bank

Pihak-pihak berelasi Related parties

Rupiah Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 27.164 21.930 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1.691 2.181 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 648 930 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Dollar Amerika Serikat U.S. Dollar

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 96.329 59.182 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 829 1.487 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Pound Sterling Pound Sterling

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 59 402 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Jumlah kas di bank 141.184 105.099 Total cash in banks

Deposito berjangka Time deposits

Pihak ketiga Third party

Rupiah Rupiah

PT Bank Syariah Bangka 160.000 - PT Bank Syariah Bangka

Pihak-pihak berelasi Related parties

Rupiah Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 241.882 285.097 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 181.000 177.000 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) 171.000 133.000 PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 69.000 78.000 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Dollar Amerika Serikat U.S. Dollar

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 62.937 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Jumlah deposito berjangka 822.882 736.034 Total time deposits

Jumlah 973.273 844.218 Total

Dikurangi kas yang dibatasi penggunaannya Less restricted cash

(disajikan sebagai investasi sementara - (presented as temporary investments

-Catatan 6) Note 6)

Deposito berjangka - Rupiah Time deposit - Rupiah

Pihak-pihak berelasi Related party

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 6.882 3.097 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Tingkat suku bunga per tahun yang berlaku untuk periode berjalan adalah sebagai berikut:

The applicable interest rates for the period are as follows:

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2011 2010

Deposito berjangka Time deposits

Rupiah 7,25%-8,5% 7,00% Rupiah

Dollar Amerika Serikat - 2,00-2,25% U.S. Dollar

Jangka waktu deposito di atas adalah 3 bulan atau kurang.

The time deposit have terms of 3 months or less.

6. INVESTASI SEMENTARA 6. TEMPORARY INVESTMENTS

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2011 2010

Efek tersedia untuk dijual Available-for-sale securities

Penempatan pada saham Listed equity securities

Biaya perolehan 1.334 1.334 Costs

Keuntungan (kerugian) belum direalisasi (181) 357 Unrealized gain (loss)

Nilai pasar 1.153 1.691 Market value

Deposito berjangka (Catatan 5) 6.882 3.097 Time deposit (Note 5)

Jumlah 8.035 4.788 Total

Nilai investasi ekuitas yang tercatat di bursa dinilai berdasarkan nilai pasar yang di perdagangkan pada Bursa Efek Indonesia.

The value of listed equity securities is determined based on market prices quoted in the Indonesian Stock Exchange.

Deposito berjangka pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan sebagai jaminan pelaksanaan reklamasi kepada Pemerintah Republik Indonesia.

Time deposit in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk is used as reclamation guarantee to the Government of Republic of Indonesia.

7. PIUTANG USAHA DARI PIHAK KETIGA 7. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE FROM

Dokumen terkait