• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lanjut, jadi harus dilanjutkan sampai selesai. Sampai selesai, lanjut sampai selesai.

F...(...):

Lima menit lagi waktu sidang kita sudah selesai Pimpinan, Pasal 226 ayat (1) huruf b.

KETUA RAPAT:

Tolong duduk dulu.

Kalau tidak duduk, saya tidak akan jawab, duduk dulu.Duduk dulu.

Apa yang dicabut? Yang dicabut itu apa? Iya ketok apa?

Sudah, sudah dicabut skorsnya, terus diperpanjang.

Banyak yang sudah ngomong, banyak setuju.

F...(...):

Ini yang baru datang tidak mengerti persoalannya ini. Yang baru datang tidak mengerti, duduk, duduk.

KETUA RAPAT:

Mangga duduk dulu.

Apa yang dicabut?

Perpanjangan?

Apa?

F...(...):

Tidak usah naik-naik kawan.

Jangan sok jagoan.

KETUA RAPAT:

Tapi saya minta duduk dulu.

F...(...):

Beri kesempatan Pimpinan Sidang bicara.

KETUA RAPAT:

Duduk.

Duduk dulu duduk.

Baik, maaf tadi ada kesalahan, seharusnya bukan pukul 23.30 WIB, harusnya dari pukul 22.30 WIB tadi itu harus sudah waktunya habis. Nah, tapi kemudian tadi saya diberi ijin untuk menskors 30 menit untuk menunggu kawan-kawan kita yang belum hadir. Kan begitu tadi jalan keluarnya. Iya kan seperti itu.

Kan enak bicaranya kalau seperti ini dari pada rebut.

Mangga ya.

Nah, jadi dalam tata tertib itu batas waktu rapat, apa sidang, apa itu sidang fraksi sidang apa, pukul 22.30 WIB, itu. Nah, sekarang kan kita sudah lebih dari pukul 22.30 WIB itu sudah lebih.

Sebentar, ya sebentar, sebentar.

Karena tadi tidak ada yang memprotes saya bilang pukul 23.30 WIB.

F...(...):

Memprotes Bu.

F...(...):

Lanjut, lanjut, lanjut.

F...(...):

Ibu Pimpinan, banyak yang protes.

KETUA RAPAT:

Sedangkan kita masih punya beberapa agenda, kita masih punya beberapa agenda.

Pertanyaannya adalah.

F...(...):

Lanjutkan besok Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Ya, sebentar. Sebentar-sebentar.

Pertanyaannya adalah karena kita masih punya beberapa agenda dimana sebetulnya kalau menurut aturan jumlah anggota itu memang sudah kourum, sudah lebih dari setengah lebih satu menurut aturan. Cuma karena ada dua fraksi, eh bukan fraksi, salah, partai yang belum hadir, makanya tadi kan kita mengambil cara dengan diperpanjang, sorry diskors 30 menit, kan begitu. Ini semua kan sudah setuju, skors sudah saya cabut untuk melanjutkan agenda dalam sidang paripurna ini.

Nah jadi, tentu harus dengan persetujuan Anggota yang terhormat, harus dengan persetujuan, apakah ini mau diperpanjang sampai selesai.

F...(...):

Lanjut, lanjut.

F...(...):

Diskors, diskors Bu.

KETUA RAPAT:

Nanti dulu.

Nanti dulu.

F...(...):

Pimpinan, ditunda besok pagi.

KETUA RAPAT:

Supaya adil, kan ceritanya ingin adil, saya mau tanya nanti dan yang menjawab hanya perwakilan. Saya mau tanya tiap partai begitu, kan gampang. Tiap partai itu bisa memberikan pandangan apakah ini akan diperpanjang.

F...(...):

Pimpinan, Interupsi dulu Pimpinan.

Pimpinan dengarkan dulu tadi yang interupsi Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Saya rasa apa yang harus di interupsi.

F...(...):

Soal waktu Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Ada aturannya.

F...(...):

Ini sudah pukul 23.30 WIB.

KETUA RAPAT:

Nah, saya minta sekarang ada perwakilan partai untuk cukup hanya menjawab apakah diperpanjang atau tidak.

F...(...):

Pimpinan, interupsi Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Sebentar.

F...(...):

Pimpinan, interupsi dulu Pimpinan.

F...(...):

Terus, terus.

KETUA RAPAT:

Baik, nanti Interupsi setelah saya meminta dari setiap partai, perwakilan partai apakah diperpanjang atau tidak, itu pertanyaannya.

F...(...):

Interupsi Pimpinan.

Pimpinan, interupsi.

Tidak, tidak.

KETUA RAPAT:

Pertama dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, ada?

Ada?

Kalau ada, diperpanjang atau tidak?

F...(...):

Interupsi Pimpinan.

F...(...):

Interupsi Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Baik, yang kedua?

F...(...):

Interupsi Pimpinan.

F...(...):

Interupsi dulu Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Ya tidak ada.

F...(...):

Pimpinan interupsi dulu.

KETUA RAPAT:

Ada perwakilan dari PDI Perjuangan?

F...(...):

Interupsi Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Ada?

F...(...):

Pimpinan, tidak bisa begitu.

F...(...):

Interupsi Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Ada tidak?

F...(...):

Interupsi Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Ada?

Silakan, silakan bicara.

Silakan bicara dari PDI Perjuangan, diperpanjang atau tidak?

F...(...):

Interupsi Pimpinan.

F...(...):

Interupsi Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Saya bertanya, mempersilakan Partai PDI Perjuangan mangga, hanya ini,untuk diperpanjang atau tidak?

F...(...):

Sebelum diteruskan interupsi Bu Popong.

F...(...):

Interupsi Pimpinan.

F...(...):

Interupsi, ini mic-nya mati semua Pimpinan. Sidang paripurna tidak bisa dilanjutkan, mic-nya mati semua.

F...(...):

Interupsi Pimpinan.

F...(...):

Itu anda bunyi itu mic-nya.

F-PDIP (ARIA BIMA):

Pimpinan,

Dari PDI Perjuangan, mengenai paripurna ini lebih pengambilan keputusan itu lebih pada hak anggota, jadi kalau Saudara menyampaikan bahwa persetujuan perpanjangan ke fraksi, mohon maaf itu kurang tepat, sebaiknya itu diambil lewat hak anggota.

Terima kasih.

F...(...):

Ya yang setuju berdiri, yang tidak setuju berdiri, voting.

Yang setuju berdiri.

KETUA RAPAT:

Baik, baik.

F...(...):

Ini sudah melewati batas waktu sebagaimana ditentukan oleh Tatib.

KETUA RAPAT:

Sekarang mau tanya bukan fraksi atau partai, saya tanya Partai Golkar, ada?

F-PDIP (ARIF WIBOWO):

Pimpinan,

Waktunya sudah lebih dari yang diatur di dalam Tatib, Pasal 226 karena itu Pimpinan sebaiknya ditanyakan dulu, apakah memang diperpanjang atau tidak waktunya.

F...(...):

Itu loh pertanyaanya.

F-PDIP (ARIF WIBOWO):

Itu saja yang dipersoalkan tadi.

KETUA RAPAT:

Ya, mangga.

F-PDIP (ARIF WIBOWO):

Itu saja yang dipersoalkan tadi.

KETUA RAPAT:

Inikan sederhana Pak, hanya untuk persetujuan diperpanjang atau tidak, kan hanya itu, kok jadi riweh-riweh.

F-PDIP (ARIF WIBOWO):

Ya sebentar saya kan belum selesai.

KETUA RAPAT:

Saya sekarang mau bertanya kepada partai-partai mereka punya hak untuk perorangan, partai Golkar apakah setuju diperpanjang?

F-PDIP (ARIF WIBOWO):

... biarkan setiap anggota untuk memberikan suaranya apakah diperpanjang atau tidak.

KETUA RAPAT:

Golkar?

Gerindra?

Perpanjang. Mangga.

Demokrat?

Perpanjang.

Partai Amanat Nasional?

F-PAN (...):

Diperpanjang.

KETUA RAPAT:

Perpanjang.

Dengerin atuh, tuh.

Partai Kebangkitan Bangsa tidak ada. Ada tidak?

Tidak ada.

Partai Keadilan Sejahtera?

Setuju.

Tuh dengerin tuh.

Partai Persatuan Pembangunan?

Setuju.

Partai Nasional Demokrat, ada?

F...(...):

Tidak setuju.

KETUA RAPAT:

Tidak ada.

Nasdem?

F...(...):

Tidak setuju.

KETUA RAPAT:

Nasdem?

Tidak ada?

F...(...):

Tidak setuju.

KETUA RAPAT:

Tidak setuju, biarin da baru satu yang tidak setuju na mah.

Partai Hanura?

Partai Hanura?

Baik.

Jadi, menurut catatan yang ada pada saya apakah ini dilanjutkan atau tidak, diperpanjang atau tidak, menurut catatan yang ada pada saya adalah dilanjutkan.

F...(...):

Pimpinan, tidak dilanjutkan.

KETUA RAPAT:

Nanti persoalan yang lain itu nanti, sekarang itu hanya diperpanjang atau tidak? Tadi jumlahnya sudah lebih banyak diperpanjang.

(RAPAT:SETUJU)

Baik, saya lanjutkan agendanya, kalau ada yang mau nambah agenda nanti. Agendanya yang ketiga, eh yang kedua, agenda yang kedua adalah.

F...(...):

Ibu, Bu, sebentar.

F...(...):

Interupsi.

KETUA RAPAT:

Agenda yang kedua adalah.

Apa yang harus di Interupsi? Apan sudah, hanya untuk menambah waktu. Nanti kalau sudah selesai baru.

F...(...):

Ibu jangan bercanda memimpin rapat ini. Ibu jangan bercanda memimpin persidangan ini.

KETUA RAPAT:

Yang kedua, adalah penetapan pembentukkan fraksi-fraksi DPR RI.

Saya tanya sekarang kepada partai-partai, kembali saya akan berurutan seperti tadi.

F...(...):

Interupsi Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Baik, Saya diingatkan sama cucu saya, saya diingatkan bahwa yang harus disetujui dulu adalah.

F...(...):

Pimpinan, mic-nya mati semua, kecuali mic saya.

KETUA RAPAT:

Ini tadi perpanjangan sudah setujukan? Sudah.

F...(...):

Duduk, duduk, duduk, duduk.

KETUA RAPAT:

Sudah.

F...(...):

Duduk, duduk, duduk.

F...(...):

Pimpinan, interupsi.

KETUA RAPAT:

Menurut partai sudah, sekarang pengesahan jadwal acara rapat Masa Persidangan I bahwa sekarang ini adalah. Apa?

F...(...):

Interupsi, interupsi, interupsi.

KETUA RAPAT:

Oh mic kita tidak hidup. Ah udah hurung didieuna mah.

F...(...):

Mic-nya mati.

F...(...):

Kesekjenan mic-nya mati.

Mic-nya tidak bisa nyala.

KETUA RAPAT:

Bagaimana?

F ... (...):

Mic-nya dihidupkan dulu, baru nyala.

KETUA RAPAT:

Bagaimana, bagaimana?

F...(...):

Mic-nya itu dihidupkan dulu, baru kita jalan rapat lagi.

Mic itu Pak, microphone itu sudah nyala, microphone itu sudah nyala, karena sudah 5 yang nyala yang ke-6 mati.

KETUA RAPAT:

Jadi memang tidak bisa hidup?

Supaya tahu kenapa mic-mic itu jadi mati, jadi susah mau ngomong.

F...(...):

Urusan mic, urusan teknisi itu bukan urusan Pimpinan Sidang.

KETUA RAPAT:

Punten atuh.

Tapi kalau saya mah kedengaran?

F...(...):

Pimpinan, Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Tolong turun-turun.

F...(...):

Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Saya hanya mengingatkan didalam Tata Tertib Anggota tidak diperkenankan naik ke Pimpinan Sidang.

F...(...):

Pasal berapa Bu?

KETUA RAPAT:

Walaupun sambil nyium Ceu Popong tetap tidak boleh, begitu ya.

Mangga.

F...(...):

Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Baik, baik.

Sekarang lanjut kepada acara, mata acara.

F...(...):

Pimpinan, sebelum dilanjutkan.

KETUA RAPAT:

Ini pengesahan jadwal acara dulu yaitu sekarang Paripurna yang pertama dalam Masa Persidangan I, sekarang ini adalah Paripurna yang kedua setelah tadi. Nah, ini Paripurna yang kedua setuju?.

(RAPAT:SETUJU)

Sekarang penetapan pembentukkan fraksi-fraksi DPR RI, ini jadwalnya seperti ini dan sudah disepakati dalam Rapat Konsultasi, begitu.

F...(...):

Interupsi Pimpinan, interupsi Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Untuk pembentukkan fraksi-fraksi saya kembali untuk berurutan seperti tadi.

F...(...):

Pimpinan, Pimpinan memimpin rapat 560 orang, bukan rapat sendiri Pimpinan.

F...(...):

Lanjut Pimpinan.

F...(...):

Interupsi Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Mangga.

F...(...):

Pimpinan yang terhormat, yang mulia.

KETUA RAPAT:

Baik, saya lanjutkan yang kedua ya.

F...(...):

Pimpinan yang terhormat, yang mulia, interupsi Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Silakan dari.

Partai na belum datang kan? Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sudah datang?

Silakan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk menyampaikan mengenai pembentukkan fraksi, silakan dari PDI Perjuangan, siapa Ketuanya, jumlahnya berapa, namanya apa, itu menurut jadwal yang sudah kita sepakati. Sudah ada? Sudah ada?

Tidak ada?

Ada?

Saya panggil satu kali lagi untuk PDI Perjuangan, saya panggil satu kali lagi?

F...(...):

Pimpinan, Pimpinan, tolong dengarkan.

Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Tidak ada?

Kalau tidak ada kita lewat dulu.

Dari Partai Golkar ada?

F...(...):

Ya Allah Ya Robby. Masya Allah.

KETUA RAPAT:

Dari Golkar, ada?

Mangga.

Silakan, tolong itu diterima.

Silakan dibaca. Silakan Pak dibaca Pak. Pak Ade Komarudin silakan baca.

F-PG (Dr. ADE KOMARUDIN, M.H.):

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pimpinan Sementara dan seluruh anggota dewan yang terhormat.

Partai Golkar di Dewan Perwakilan Rakyat ini mempunyai anggota 91 anggota, nama fraksinya Fraksi Partai Golongan Karya, disingkat F-PG, nama-nama anggota tidak sebutkan satu persatu, tetapi akan disampaikan kepada Pimpinan.

Susunan Pimpinan, saya sendiri Ketua Fraksi Partai Golongan Karya.

Wabilahitaufik wal hidayah,

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Nuhun.

Baik, silakan duduk dulu.

Saya lanjutkan kepada Partai Gerindra, silakan, ada?

F-GERINDRA (Ir. FARY DJEMI FRANCIS MMA,):

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua.

Nama Fraksi Partai Gerindra DPR RI, jumlah Anggota 73, Pimpinan Fraksi Ketua H. Ahmad Muzani, Sekretaris Ir. Fary Djemi Francis MMA, Dewan

Pimpinan Pusat Partai Gerakan Indonesia, Ketua Umum H. Prabowo Subiyanto, Sekretaris Jenderal H. Ahmad Muzani.

Terima kasih.

Dokumen terkait