• Tidak ada hasil yang ditemukan

Baik, kita lanjutkan.

Anggota yang hadir sampai jam 11.08 WIB, 354 Anggota.

Sidang Dewan yang kami hormati,

Sebelum memulai acara, Pimpinan Dewan mengucapkan selamat kepada Anggota yang baru saja dilantik semoga dengan bergabungnya Saudara, akan lebih memperkuat pelaksanaan tugas-tugas konstitusional Dewan. Sebelum memulai pidato, perlu kami beritahukan bahwa Pimpinan Dewan telah menerima 5 pucuk surat dari Presiden Republik Indonesia, yaitu:

Pertama : Surat Nomor R-16/Pres/02/2015 tertanggal 18 Februari 2015, Perihal Pengangkatan Kapolri;

Kedua : Nomor R-17/Pres/02/2015 tertanggal 27 Februari 2015,

Perihal Rencana Pembukaan Hubungan Diplomatik dengan Republik Sudan Selatan;

Ketiga : Nomor R-18/Pres/02/2015 tertanggal 27 Februari 2015, Perihal Usul Calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI);

Keempat : Nomor R-19/Pres/02/2015 tertanggal 3 Maret 2015,

Perihal Rancangan Undang-undang tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;

Kelima : Nomor R-20/Pres/03/2015 tertanggal 5 Maret 2015, Perihal Rencana Ratifikasi First Protocol to Amend the Agreement Establishing the ASEAN-Australia - New Zealand Free Trade Area (Protokol Perubahan Pertama terhadap Persetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru)

Selanjutnya untuk keseluruhan surat-surat tersebut sesuai dengan Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib akan ditindaklanjuti sesuai dengan mekanisme yang berlaku.

Yang terhormat para Anggota DPR RI,

Marilah kita memasuki acara Rapat Paripurna DPR RI hari ini yaitu Pidato Ketua DPR RI.

F-PG (Ir. FAYAKHUN ANDRIADI M.Kom.):

Interupsi Pimpinan,

Fayakhun Andriadi, Fraksi Partai Golkar.

KETUA RAPAT:

Kami persilakan Pak Fayakhun.

F-PG (Ir. FAYAKHUN ANDRIADI M.Kom.):

Terima kasih Pak Fachri.

Pimpinan,

Mengenai surat masuk yang tadi dibacakan, saya bermaksud menyampaikan bahwa ada surat masuk mengenai pergantian kepengurusan Fraksi Partai Partai Golkar DPR RI yang sudah masuk ke Tata Usaha Ketua DPR dengan nomor urut 2835 tertanggal 23 Maret 2015 yang tanda terimanya ada di tangan saya. Jadi mohon itu juga bisa dibacakan, Pimpinan, bersamaan dengan surat-surat masuk yang lain.

Terima kasih Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Baik, Pak Fayakhun.

Jadi sebagaimana mekanisme di DPR RI, seluruh surat masuk, tidak masuk ke meja Pimpinan terlebih dahulu tapi masuk ke Sekretariat Jenderal DPR RI, lalu Sekretariat Jenderal DPR RI menjadwalkan rapat pembacaan surat-surat masuk. Kebetulan surat yang kami bacakan tadi adalah surat-surat yang sudah dirapatkan bersama Sekretariat Jenderal DPR RI dengan Pimpinan DPR RI. Ada beberapa surat masuk yang kami baru dengar tadi pagi, kami tidak tahu surat apa saja tetapi karena belum di-Rapim-kan maka kami tidak bisa membacakan pada Rapat Paripurna kali ini. Insyaallah akan segera dirapatkan kalau suratnya sudah

masuk dan pasti akan dibaca di sidang Paripurna sebagaimana tugas Pimpinan Dewan. Saya kira itu, bisa dimengerti? Kita lanjutkan?

F-PG (Ir. FAYAKHUN ANDRIADI M.Kom.):

Pimpinan,

Sesuai dengan Tatib dan juga Undang-Undang MD3, maka kami meminta agar surat tersebut bisa dibacakan hari ini.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Mohon maaf pak, jadi seperti tadi saya sudah jelaskan mekanismenya, nanti terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan karena suratnya belum ada, maaf Pak ya? Kita tidak mungkin baca surat yang tidak ada Pak.

F-PG (Ir. FAYAKHUN ANDRIADI M.Kom.):

Jika Pimpinan menolak untuk membacakan, izinkan saya membacakan isi surat tersebut, Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Jadi intinya suratnya belum ada Pak.

F-PG (Ir. FAYAKHUN ANDRIADI M.Kom.):

Surat sudah ada, Pimpinan. Tanda terimanya ada di tangan saya.

KETUA RAPAT:

Barusan saya tanya ke Sekretariat Jenderal, surat belum ada pak, belum masuk.

F-PG (Ir. FAYAKHUN ANDRIADI M.Kom.):

Sudah ada, Pimpinan, tanda terimanya ada, Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Usul saya begini saja, untuk mempertahankan khidmatnya pidato Ketua DPR RI, kita pidato dulu, kita dengarkan pidato Dewan, barangkali banyak berita gembira buat kita, setelah itu baru kita interupsi.

F-PG (Ir. FAYAKHUN ANDRIADI M.Kom.):

Pimpinan,

Karena saya memegang tanda terima, jadi betul-betul surat itu sudah masuk. Jadi izinkan saya membacakan surat ini.

KETUA RAPAT:

Sebentar dulu Pak Fayakhun. Jadi begini ya, kalau soal mekanisme surat dibaca pasti dibaca, jangankan surat dari orang yang hebat, orang terkenal, pejabat negara, surat masyarakatpun kami seleksi untuk dibaca, karena memang mekanismenya belum masuk. Kami juga mendapat surat-surat lain tadi pagi ya tapi kami belum bisa bacakan karena belum dirapatkan, karena itulah kita lanjutkan dulu dengan Pidato Pimpinan Dewan, nanti setelah itu kita interupsi kalau ada yang perlu kita interupsi. Saya pikir begitu ya?

Selanjutnya kami persilakan kepada Pimpinan DPR RI Bapak Drs. H.

Setya Novanto untuk menyampaikan pidatonya.

KETUA DPR RI (Drs. SETYA NOVANTO/F-PG):

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua.

Yang kami hormati para Wakil Ketua DPR, Para Anggota DPR,

Hadirin yang berbahagia,

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, karunia-Nya dan Hidayah-Nya sehingga pada hari ini kita bersama-sama dapat hadir dalam Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan III Tahun Sidang 2014–2015. Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan III ini akan menyampaikan rencana kegiatan DPR yang dilaksanakan pada Masa Persidangan III dan masalah-masalah lain yang dipandang perlu untuk disampaikan.

Sidang Dewan yang terhormat,

Dalam kesempatan yang berbahagia ini, izinkan kami mewakili seluruh Anggota DPR menyampaikan ucapan selamat kepada Saudara Arteria Dahlan, S.T., S.H. dari Fraksi PDI Perjuangan, Daerah Pemilihan Jawa Timur VI yang baru saja diambil sumpahnya untuk menjadi Anggota DPR. Semoga

kehadiran Saudara Arteria Dahlan dapat turut memperkuat pelaksanaan tugas-tugas DPR. Kepada Saudara Arteria Dahlan dimohon untuk berdiri.

Kami persilakan duduk kembali.

Sidang Dewan yang terhormat,

Dalam kesempatan ini, izinkan juga kami mewakili seluruh Anggota DPR menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya mantan Perdana Menteri Australia Malcolm Fraser pada Jumat yang lalu dan Perdana Menteri Pertama Singapura Lee Kuan Yew tadi pagi.

Sidang Dewan yang terhormat,

Hari ini kita baru saja kembali dari masa reses dan untuk diketahui, bahwa masa reses bukanlah liburan, reses adalah pelaksanaan fungsi DPR di daerah pemilihan. Selanjutnya sesuai dengan Undang-Undang tentang MD3, hasil reses harus dipublikasi dan disampaikan kepada Pemerintah untuk ditindaklanjuti lebih cepat dan terintegrasi dalam program-program pembangunan nasional.

Mengenai hal ini, Anggota DPR menyampaikan laporan reses kepada masyarakat melalui website DPR untuk diketahui oleh masyarakat. Dengan demikian, masyarakat dapat memantau tindak lanjut aspirasi yang disampaikan kepada wakilnya.

Sidang Dewan yang terhormat,

Memasuki Masa Sidang III ini DPR akan menghadapi agenda kerja yang lebih padat. Dalam masa sidang sebelumnya DPR telah melakukan terobosan percepatan pembahasan undang-undang yaitu perubahan terhadap Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MD3 yang telah ditetapkan menjadi Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014. Undang-Undang tentang Perubahan Atas Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Perppu. Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota atau Undang-Undang tentang Pilkada serta Undang-Undang tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Selain itu DPR juga telah menyelesaikan pembahasan Undang-Undang tentang APBN Perubahan Tahun Anggaran 2015 di masa persidangan ini. Pimpinan mengharapkan DPR dapat melakukan terobosan yang sama demi mengakselerasi proses pengambilan keputusan dalam pembentukan undang-undang. Dengan demikian rakyat tidak perlu menunggu terlalu lama proses dan hasil kerja DPR di bidang legislasi.

Pimpinan DPR mendorong agar pada Masa Persidangan III Tahun 2014-2015 setiap komisi yang mengajukan usul RUU dapat segera melakukan penyusunan RUU sesuai dengan komitmen bersama yang tertuang dalam

prioritas Prolegnas tahun 2015. RUU yang akan disusun dalam masa persidangan ini antara lain RUU tentang Penyiaran, RUU tentang RTRI, RUU tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, RUU tentang Arsitek dan RUU tentang Jasa Konstruksi serta RUU tentang Perbankan.

Pada Masa Persidangan III DPR juga mengagendakan pembahasan RUU antara lain RUU tentang Penetapan Perppu tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menjadi undang-undang dan RUU tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Terkait dengan banyaknya RUU yang harus diselesaikan DPR pada tahun ini, Pimpinan DPR mengharapkan agar Anggota dan Alat Kelengkapan DPR dapat mengoptimalkan seluruh sistem pendukung yang ada termasuk tenaga ahli sehingga dapat semakin meningkatkan kinerja DPR di bidang legislasi. Untuk sementara itu, untuk mendorong penerimaan negara, DPR berpandangan bahwa diperlukan percepatan pengajuan RUU Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, bahkan jika diperlukan, DPR akan menginisiasi dan membahasnya lebih awal di masa sidang sekarang.

Demikian juga terhadap RUU Perubahan Atas Undang-Undang tentang Perbankan yang akan dinantikan untuk mempercepat terbentuknya arsitektur Perbankan nasional yang lebih handal dan kompetitif, DPR akan pula menginisiasi kedua RUU perubahan tersebut yang sangat diperlukan untuk menunjang stabilitas ekonomi dan pertumbuhan ekonomi.

Selanjutnya Pimpinan DPR mengingatkan Alat Kelengkapan DPR yang memiliki wewenang membentuk peraturan-peraturan DPR RI sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Tata Tertib DPR RI agar segera menyelesaikan tugasnya.

Terkait dengan pelaksanaan fungsi anggaran DPR, mendorong Pemerintah untuk menyempurnakan sistem perencanaan penganggaran negara yang dapat meningkatkan kualitas pembahasan di DPR. Dengan telah disahkan APBN Perubahan Tahun 2015, DPR mendorong Pemerintah untuk melaksanakan program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam APBN Perubahan Tahun Anggaran 2015 sesuai dengan peruntukannya. DPR mengingatkan Pemerintah agar anggaran yang telah dialokasikan agar segera dilaksanakan dan dioptimalkan. Dengan demikian dapat menjadi stimulus percepatan pembangunan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi, pengawasan terhadap pelaksanaan APBN Perubahan tersebut akan dilakukan melalui rapat kerja, RDP, RDPU maupun kunjungan kerja.

Sidang Dewan yang terhormat,

Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, DPR telah membentuk beberapa Panja yaitu Panja Biaya Perjalanan Ibadah Haji atau BPIH, Panja Mineral dan Batubara, Panja Ketenagalistrikan, Panja Penerimaan Negara serta

Panja Keselamatan, Keamanan dan Kualitas Penerbangan Nasional. Terkait dengan pengawasan bidang energi, DPR mengapresiasi kepada Pemerintah yang telah menaikkan tarif dasar listrik, mendorong Pemerintah untuk mempercepat konversi bahan bakar minyak kepada bahan bakar gas.

Pada Masa Persidangan III ini DPR juga akan membentuk Panja yaitu Panja Pengawasan, antara lain Panja Kesehatan Haji, Panja BPJS Kesehatan dan Panja Perekrutan PNS Tenaga Kesehatan dan Panja Swa Sembada Pangan serta pembentukkan Panja BPJS Kesehatan ini menjadi penting karena pemerintah berencana menaikkan iuran BPJS pada Tahun 2016.

DPR RI menekankan bahwa penambahan iuran harus dibarengi dengan penambahan fasilitas kesehatan dan pengembangan sarana dan prasarana lain.

Di bidang sosial, DPR RI mendorong pemerintah untuk segera menyelesaikan berbagai permasalahan terkait realisasi program-program pro rakyat.

Di bidang politik, hukum dan ketatanegaraan, DPR RI juga akan melakukan pengawasan terhadap persiapan pelaksanaan Pemilukada serentak, penggunaan dana desa, penegakkan hukum serta mengadakan uji kelayakan calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia dan calon Deputi Gubernur Bank Indonesia.

Terhadap eksekusi hukuman mati, DPR mendorong pemerintah untuk tidak terpengaruh oleh tekanan diplomasi internasional yang mengganggu kedaulatan hukum nasional.

Terkait dengan fenomena depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar yaitu dolar Amerika Serikat yang terjadi akhir-akhir ini, DPR meminta perhatian pemerintah mengambil langkah-langkah konkrit untuk mengontrol pergerakkan nilai rupiah agar tidak terpuruk.

Rupiah tentu harus menjadi tuan di negeri kita. Segala potensi mengancam stabilitas rupiah, perlu ditangani secara menyeluruh. Ancaman ini antara lain defisit transaksi berjalan yang harus dibenahi pada masalah-masalahnya yaitu memberikan insentif fiskal yang maksimal kepada usaha ekpor kita dan mendorong produksi dalam negeri sebagai pengganti barang-barang impor. Kebijakan fiskal yang baru diterbitkan oleh pemerintah dinilai masih kurang untuk mendorong penguatan mata uang rupiah.

Sidang Dewan yang terhormat,

Berkaitan dengan peran diplomasi parlemen pada masa persidangan III, DPR akan menugaskan delegasi ke sejumlah forum antar parlemen, antara lain Sidang Komisi Politik Asean Parliamentary Assembly (APA) di Antalya Turki dan Sidang Tahunan ke 132 Inter Parliamentary Union (IPU) di Hanoi Vietnam dan menugaskan delegasi teknis BKSAP ke Argentina dan Chili.

Selain menugaskan delegasi ke sejumlah forum parlemen internasional, DPR akan menerima kunjungan delegasi parlemen negara sahabat

antara lain Parlemen Federal Jerman dan Parlemen Polandia. Sebelumnya pada masa reses lalu DPR juga telah menerima kunjungan delegasi Parlemen Eropa dan Duta Besar beberapa negara sahabat.

Pada masa persidangan ini, DPR melalui BKSAP juga berencana membentuk dan meresmikan Grup Kerja Sama Bilateral atau GKSB antara lain DPR dengan parlemen negara-negara sahabat yang membentuk GKSB dengan DPR untuk menyambut Hari Perempuan Dunia BKSAP akan menyelenggarakan Seminar Human Day 2015 dengan tema Building The Future With Human’s Passion, tanggal 24 Maret 2015 di Jakarta.

Selain itu BKSAP juga akan menyelenggarakan Parliamentary Conference dalam rangka memperingati 60 tahun Konferensi Asia Afrika, tanggal 23 April 2015 di Jakarta.

Sidang Dewan yang terhormat,

Masih terkait di bidang diplomasi, perlu kami kemukakan dalam kesempatan ini bahwa di bidang hubungan luar negeri ke depan tugas diplomasi Indonesia tidaklah ringan. Dalam khasanah diplomasi modern, keterlibatan berbagai aktor yang terkoordinasi dengan baik akan sangat membantu keberhasilan diplomasi.

Dalam kaitan ini, DPR memiliki peran instrumental yang dapat diwujudkan dalam mendukung misi pemerintah dalam melaksanakan politik luar negeri. Hal ini secara tegas dan spesifik termaktub dalam Undang-Undang tentang MD3 yang pelaksanaan fungsi legislasi dan anggaran dan pengawasan DPR dilaksanakan dalam rangka mendukung upaya pemerintah dalam melaksanakan politik luar negeri.

Kami ingin menegaskan di sini bahwa diplomasi parlemen cenderung semakin penting dalam memajukan kepentingan nasional. Di dalam beberapa hal, komunikasi politik Anggota Parlemen antar bangsa memiliki dampak positif dalam pengelolaan masalah hubungan internasional.

Terkait dengan peran diplomasi parlemen tersebut, perkenankan kami menyampaikan bahwa Pimpinan telah komunikasi intensif dengan pemerintah, khususnya Kementerian Luar Negeri mengenai rencana untuk menerbitkan paspor diplomatik bagi para Anggota DPR guna memfasilitasi tugas dan misi diplomatik para Anggota.

Jadi kita harapkan tadi sudah bukan paspor biasa, tetapi kita harapkan sudah menjadi parpor hitam. Jadi kita doakan dalam waktu dekat ini bisa selesai dengan sebaik-baiknya.

Terkait fungsi dimaksud dalam mendukung fungsi pemerintah melaksanakan kegiatan hubungan luar negeri. Partai politik diplomatik tidak dapat digunakan untuk keperluan wisata dengan keluarga dan keperluan pribadi lainnya. Dan ini ada satu lagi ini kabar gembira, karena biasanya yang menggunakan paspor diplomatik hanya Pimpinan, tetapi sekarang Anggota

Dewan juga mendapat paspor diplomatik. Jadi ini sejarah baru bagi DPR Republik Indonesia.

Di samping itu, saya juga sampaikan kepada Bapak dan Ibu Anggota untuk selalu membawa Kartu Anggota Dewan, jadi ini ada Kartu Anggota Dewan, karena mulai sidang ini dengan Kartu Anggota kita dapat menggunakan Loan Garuda di seluruh Indonesia, walaupun menggunakan tiket kelas ekonomi, ini tetap bisa dipakai 1 kartu berguna untuk 2 orang.

Jadi masalah ini, tentu saya berterima kasih kepada Komisi III, Komisi V dan juga Komisi VI, tak lupa juga Komisi I yang juga mengusahakan dari pada parpor tersebut, yang telah membantu terlaksananya kerja sama ini.

Jadi Bapak Ibu sekalian, protokol kita nanti bukan hanya di Pimpinan, tetapi setiap Komisi itu sudah ada protokolnya masing-masing dan kita sudah merekrut 40 protokol yang sudah dilatih oleh Kementerian Luar Negeri, di mana nanti para Anggota DPR apabila di Airport itu mau pun kedatangan baik pun kepergian, di sana ada 15 protokol kita yang siap untuk para Anggota Dewan ke sana sudah bisa dipandu, diatur apakah keberangkatan ke dalam negeri, apa keberangkatan di luar negeri.

Di sana sudah ada busnya, sehingga ini bisa berguna untuk Anggota Dewan yang terhormat dan mereka sudah berseragam khusus yang kemarin sudah diadakan sayembara oleh Pak Tantowi dan Tim Komisi I dan juga Kesekjenan, untuk itu pada hari ini pun apabila Bapak Ibu sekalian sudah ke Airport sudah bisa digunakan.

Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada pihak otoritas Angkasa Pura, karena Dirut. Angkasa Pura Pak Budi dan juga Dirut. Garuda Indonesia Pak Arif yang begitu aktif untuk melaksanakan ini sehingga pada hari ini bisa terselesaikan dengan baik tentu saya terima kasih kepada seluruh Pimpinan yang ada, yang telah berusaha pada hari ini bisa disampaikan.

Sidang Dewan yang terhormat,

Sehubungan dengan telah disahkannya kode etik dan beracara MKD, Pimpinan DPR mengajak seluruh Anggota DPR untuk bersama-sama menjaga martabat dan wibawa lembaga DPR. Kita harus menerapkan ketertiban dan kedisiplinan di lembaga ini sebagaimana diatur dalam Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib. Misalnya berpakaian sopan, rapi dan resmi serta tidak merokok dan tidak makan di ruang rapat.

Dalam rangka penguatan kelembagaan, khususnya dalam rangka membangun DPR sebagai parlemen modern, DPR telah membentuk tim implementasi reformasi DPR guna merealisasikan gagasan tersebut, Pimpinan mengharapkan tim ini segera melakukan langkah-langkah kongkrit.

Jadi Bapak-Bapak bisa membaca apa yang disebut parlemen modern sudah kami bagikan. Jadi perlu saya informasikan kepada Bapak dan Ibu Anggota Dewan bahwa dalam rangka penguatan sistem pendukung Dewan, Presiden telah menerbitkan Peraturan Presiden tentang Sekretariat Jenderal DPR

RI dan Badan Keahlian DPR RI. Dalam Perpres tersebut juga diatur mengenai staf khusus bagi Pimpinan DPR.

Jadi selama DPR berdiri memang kita belum pernah mempunyai staf khusus. Jadi itu sudah kami sampaikan dengan Pimpinan kepada Presiden, Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi dan Menkopolhukam, dan pada akhirnya alhamdulillaah sekarang masalahnya sudah disetujui Presiden dan sudah disampaikan ke Kesekjenan sehingga pada bulan ini pun masalah ini sudah bisa terealisasi secara baik.

Guna memberikan masalah ini secara baik, pemahaman kepada Anggota DPR akan pentingnya penguatan dalam proses penyusunan APBN, maka DPR akan mengadakan serangkaian workshop dengan tema utama Kebijakan Ekonomi dan Sektor Strategis Nasional 2015 untuk mempersiapkan pembahasan pembicaraan pendahuluan RAPBN 2016.

Sidang Dewan yang terhormat,

Dalam Undang-Undang tentang MD3, khususnya Pasal 227 ayat (1) dan Pasal 195 Peraturan DPR tentang Tata Tertib dinyatakan bahwa “Setiap Anggota DPR berhak mengawasi pelaksanaan APBN dan memperjuangkan program pembangunan bagi kepentingan masyarakat, termasuk di daerah pemilihannya”.

Tugas-tugas penyerapan aspirasi masyarakat ini lebih intensif dilaksanakan pada masa reses. DPR menilai bahwa masa reses merupakan salah satu upaya untuk mendekatkan Anggota kepada konstituenya guna melaksanakan fungsi representasi.

Untuk efektivitas pelaksanaan fungsi representasi ini, Pimpinan DPR mendorong agar masa reses dimanfaatkan dengan lebih baik, misalnya dengan membentuk kaukus berdasarkan daerah pemilihan untuk menghimpun isu spesifik yang berkembang. Harapannya melalui kaukus ini tentu dapat dicarikan solusi terhadap berbagai isu pembangunan di daerah melalui kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh DPR.

Perlu kami sampaikan bahwa untuk menyusun mekanisme menyampaikan aspirasi dan pengusulan program pembangunan daerah pemilihan, telah dibentuk tim mekanisme penyampaian hak mengusulkan dan memperjuangkan program pembangunan daerah pemilihan.

Untuk itu Pimpinan mengharapkan agar tim ini segera memulai kegiatannya. Mekanisme tersebut juga akan diatur dalam rancangan perubahan peraturan DPR RI Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib.

Oleh karena itu kita berharap agar perubahan tata tertib tersebut segera diajukan di Badan Legislasi untuk mendapatkan persetujuan di Paripurna.

Sidang Dewan yang terhormat,

Demikianlah pokok-pokok kegiatan yang akan dilakukan DPR RI pada Masa Persidangan III dan berbagai hal yang menjadi sorotan DPR RI.

Pimpinan DPR RI, mengharapkan rencana kerja yang disampaikan dapat menjadi informasi bagi rakyat Indonesia untuk bersama-sama mengawal proses check and balances dalam membangun bangsa.

Dan akhirnya dengan mengucapkan bismillahirohmanirohim, atas nama Pimpinan DPR RI mengumumkan kepada seluruh rakyat Indonesia, bahwa Masa Persidangan III DPR RI Tahun Sidang 2014-2015 akan dimulai sejak 23 Maret 2015 sampai dengan Jumat, 24 April 2015. Atas nama Pimpinan DPR RI, kami menyampaikan selamat bekerja semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kekuatan dan petunjuk kepada kita sekalian.

Amin.

Terima kasih.

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Terima kasih kami sampaikan kepada Ketua DPR RI yang telah menyampaikan pidato awal masa sidang. Banyak hal-hal tadi yang saya kira nanti kita perlu membaca tadi sudah ada buku yang dibagikan kepada Anggota, supaya pembenahan setahap demi setahap di lingkungan DPR RI ini dapat kita mengerti dan kita dukung bersama-sama.

Bapak-bapak dan Ibu-ibu sekalian,

Bapak-bapak dan Ibu-ibu sekalian,

Dokumen terkait