• Tidak ada hasil yang ditemukan

Yang kedua Pak, usulan dari dapil terkait dengan latsar ya, ini teman-teman mereka yang sudah kita rekrut, banyak yang menyampaikan terkait dengan anu Pak, ini sebenarnya masalah kecil lah, uang harian. Nah ini uang hariannya saya kira yang selama ini diterima oleh teman-teman kelihatannya masih kurang cukup Pak. Karena kalau mereka kerja harian di kampung saja itu kisaran 150-200 ribu.

Oleh karena itu dalam kesempatan ini saya mohon ini bisa dievaluasi agar supaya uang makan untuk mereka ini bisa ditingkatkan Pak, ya paling tidak, bisa mengikuti standar di kampung lah. Saya kira itu saja yang bisa disampaikan Pak. Terima kasih,

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Pak Hamka, lebih dulu. Ini bisa biang kerok anggaran Pak (rekaman kurang jelas).

F-P. GOLKAR (Drs. HAMKA BACO KADY, MS):

Makasih Pimpinan,

Bismillahirahmanirrahim,

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Pertama tentu mari kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena kita masih bertemu di tempat ini mudah-mudahan apa yang kita bicarakan ini bermanfaat untuk semua orang. Bapak dan ibu sekalian, satu poin saja yang penting bagi saya yaitu tadi kalau saya tidak salah ada anggaran lebih 6 miliar yang tidak bisa digunakan. Saya berharap ke depan jangan ada yang lebih, dan kalau terjadi lebih itu cepat digunakan kembali.

Sama dengan Kementerian PU Pak, kalau Bapak anggaran lebihnya hanya 6 miliar, nah itu yang paling tahu Ibu Sri. Kalau di PU Pak, 6 koma sekian triliun itu dibalikin untuk melaksanakan kegiatannya kembali. Sayang loh Pak kalau anggaran lebih, setengah mati untuk mau menambah anggaran lebih setengah mati, ada yang lebih itu seharusnya dimanfaatkan balik. Makanya harus bagian pengadaan barang dan jasa itu lebih awal tender didata tender dini gitu. Supaya sudah bisa mengetahui berapa anggaran lebih yang bisa dimanfaatkan kembali, sisa dilaporkan oleh BASARNAS ke Kementerian Keuangan.

Boleh saja ya kan kalau bulan maret-april itu kalau semua sudah ditender, semua sudah dilakukan penawaran sebagainya dan sudah ada penunjukan, sudah bisa kita tahu berapa jumlah lebihnya. Jangan nanti pada akhir tahun dan kembali ke negara lagi itu Pak, ini triknya untuk bisa memanfaatkan dengan baik Pak, ini catatan penting loh, jangan kita buang-buang itu uang Pak, setengah mati menambah, 6 miliar Bapak lebihkan gituloh, dan tidak melanggar aturan. Pak ketua ini saya sama sama di badan anggaran tahu persis gimana di sana itu setengah matinya untuk menambah anggaran.

Ini mohon barangkali kita berdoa karena isu-isu yang saya dengar ini sudah beberapa informasi bahwa ini akan ada anggaran APBNP nanti yang akan datang. Ini baru saing dari pemerintah karena terkait beberapa proyek yang akan dibiayai.

Begini Pak, hanya tahun ini Pak Ketua, Pak Ketua juga pasti tahu, bisa menambah defisit. Hanya tahun ini, tahun depan itu sudah tidak bisa. Nah oleh karena itu apabila ada usulan penambahan, lebih bagus dari saat sekarang ini dimasukkan cepat ke Komisi V. Tahun 2023 berdasarkan Undang-Undang APBN dan Undang-Undang Keuangan bahwa tahun 2023 itu tidak bisa lagi ada penambahan defisit, kembali kepada 3%, sekarang ini 4,8. Ini mungkin mau dinaikkan kaitannya dengan IKN, nah ini peluang dalam artian bahwa mari kita coba untuk melakukan yang terbaik lagi di dalam proses penganggaran itu.

Yang kedua, saya sependapat dan saya sedih sebenarnya ya Pak ketua, kalau kita pergi meninjau balai latihannya Basarnas, simulator bagaimana rescue dilakukan di darat, itu pakai kontainer Pak Ketua, itu pakai kontainer loh Pak manual sekali, jadi apa namanya simulatornya disuruh merayap orang di dalam kontainer ituloh. Ini sedih memang, jadi paham sebenarnya Pak itu menjadi apa yang Bapak-Bapak sampaikan ini kita itu berusaha semaksimal mungkin untuk menambah. Mudah-mudahan helikopter, apa namanya rigid yang akan ini, ini on process di Bappenas ya mudah-mudahan bisa terealisasi pengadaan helikopter dengan pengadaan boat rigid itu bisa terealisasi ya.

Itu saja barangkali catatan saya, dan ini baru pertama kali kita lakukan RDP dengan para Deputi, baru pertama kali Pak Ketua kalau tidak salah.

Kenapa, karena saya yang usulin itu, karena saya mau tahu persis sebenarnya masalahnya per Deputi itu detailnya kayak seperti apa? Hanya Bapak barangkali yang tidak pernah diundang kedeputiannya, yang lain-lain itu sudah.

Alhamdulillah saya tadi itu menyimak, luar biasa, saya tidak banyak berkomentar memang kekurangannya itu lebih besar sekali.

Dan yang terakhir saya mau bertanya Pak karena saya orang awam, Avignam Jagad Samagram itu apa artinya sih Pak? Karena jangan sampai saya ini, ya, ini apa namanya kalau Angkatan laut ada jaya mahe, jaya apa ya?

Ini saya mau tahu ini Pak supaya saya juga bisa mengumandangkan juga ini.

SESTAMA/Plt. DEPUTI BIDANG BINA TENAGA DAN BINA POTENSI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN (Dr. ABDUL HARIS ACHADI, S.H., DESS):

Semoga selamatlah alam semesta.

F-P. GOLKAR (Drs. HAMKA BACO KADY, MS):

Semoga?

SESTAMA/Plt. DEPUTI BIDANG BINA TENAGA DAN BINA POTENSI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN (Dr. ABDUL HARIS ACHADI, S.H., DESS):

Selamatlah alam semesta

F-P. GOLKAR (Drs. HAMKA BACO KADY, MS):

Oh iya iya, oke saya kira demikian. Selamat Ulang Tahun yang ke-50.

Terima kasih,

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Silakan Pak Fauzi.

F-P. GOLKAR (MUHAMMAD FAUZI, S.E.):

Iya, makasih.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Yang saya hormati Pimpinan rapat pada pagi menjelang siang hari ini teman-teman Komisi V semua,

Yang saya hormati pula Bapak-Bapak Ibu-Ibu dari BASARNAS yang maaf tidak bisa saya sebutkan satu persatu namanya.

Yang pertama saya ingin sedikit menyambung apa yang disampaikan Pak Hamka agar di setiap masa sidang kita adalah pendalaman dengan teman-teman BASARNAS ini di tingkat Deputi gitu sehingga bisa lebih kita memahami lah permasalahan-permasalahannya.

Kemudian yang kedua, saya ingin mendapatkan informasi sehubungan Basarnas memang sama-sama kita ketahui di sana-sini masih banyak sekali kekurangannya, karena itu perlu kreativitas untuk bagaimana menutupi kekurangan-kekurangan tersebut misalkan keterbatasan tentang sumber daya manusia. Nah sejauh ini memang cukup banyak setiap kita RDP kita menanyakan ini atau rapat-rapat yang lainnya. Tapi saya ingin diperjelas lagi sejauh mana koordinasi dengan terutama komponen masyarakat termasuk pemerintah daerah dalam rangka apa ya, kalau memang belum ada kemampuan BASARNAS menambah sumberdaya manusia, bagaimana sumberdaya manusia yang ada itu didayagunakan itu di daerah-daerah. Kira-kira ada berapa persen yang sudah dilakukan oleh BASARNAS dalam rangka menutupi kekurangan sumber daya manusia itu terhadap koordinasi dengan pihak-pihak yang tadi saya sebutkan, itu yang pertama.

Yang kedua pelatihan ya, saya juga mendukung yang disampaikan Pak Muhammad Aras tadi, ini juga sebenernya membantu kami juga di dapil Pak kalau kami dilibatkan. Ya semi-semi Padat Karya lah model-model begitu, cuman yang disampaikan juga Pak Bambang ya perlu catatan tersendiri itu Pak tadi.

Yang ketiga, saya ingin mengetahui juga Pak, apakah ada perlakuan khusus Pak terhadap kesiapan dalam menangani bencana terhadap daerah, mana yang daerah potensi bencananya besar, mana daerah yang tidak gitu Pak, ada perlakuan khusus atau tidak Pak, gitu, baik terutama pencegahannya lah Pak gitu, sehingga masyarakat di sana lebih siap Pak. Walaupun negara kita ini sekarang hampir semua daerah pernah mengalami bencana Pak, tapi kan ada daerah-daerah tertentu yang memang potensinya cukup besar.

Kemudian yang berikutnya kendala yang dihadapi oleh BASARNAS salah satunya Covid-19 Pak, nah mudah-mudahan di 2022 ini Pak, Covid ini menurun Pak ya alhamdulillah. Kemudian kalau dilihat Covid menurun ini, bagaimana target Pak ya, harusnya lebih optimal Pak karena itukan kendala tadi dikatakan dalam beberapa apa yang dipresentasikan ini kendalanya adalah covid, nah sekarang covid menurun. Nah, saya ingin tahu juga gambaran ke depan ini terutama optimalisasi terhadap anggaran dan program dengan menurunnya Covid ini Pak? Nah, misalkan ada kemungkinan gak tadi juga disampaikan oleh salah satu teman Pak mengenai keterwakilan BASARNAS di kabupaten yang belum atau jauh dari harapan kita semua ada di setiap kabupaten. Ada penambahan atau tidak Pak? Kalau ada di daerah mana gitu perwakilannya Pak? Kita juga ingin mengetahui informasinya Pak.

Kemudian di sini Pak apakah sama atau salah menulis Pak di halaman 19 Pak ya, 19 dan 20 untuk, saya datang terlambat Pak jadi saya gak di Deputi Bidang Operasional dan Kesiapsiagaan SAR Pak. 19-20 Pak, itu kalau kita perhatikan Pak, pengelolaan operasi SAR tahun 2021 dengan tahun 2022 waktu pelaksanaan dan lokasinya sama persis Pak. Yang tahun 2021, Maret 2022, nah kemudian yang tahun 2022, maret juga 2022. Nah saya kurang paham, apakah itu kesalahan tulis atau ada itu nanti tolong dijelaskan itu Pak.

Mengenai penyerapan Pak, saya juga sama seperti teman-teman Pak ya apa mengharap penyerapan di badan ini harus apa ya, penyerapan harus maksimal lah Pak harus 100% kalau bisa karena minimnya gitu Pak.

Yang terakhir Pak, program unggulan di 2022 adalah tempat-tempat wisata Pak ya, tapi yang saya ingin tanyakan kenapa hanya Mandalika?

Padahal Mandalika dia kan kontemporer Pak. Sementara kalau program unggulan harusnya dia permanen gitu Pak ya, artinya tetap didampingi, kalau Mandalika oleh kegiatan baru gitu, sementara juga terbatas yang bisa menikmati itu sementara banyak tempat-tempat pariwisata yang boleh dikatakan lebih banyak dikunjungi oleh masyarakat Pak.

Yang terakhir, kayaknya ada satu lagi Pak ini Pak, saya kurang paham juga ini Pak mengenai status kelembagaan Direktorat Operasional yang belum sesuai dengan kebutuhan, nah itu maksudnya apa itu Pak? Saya perlu penjelasan. Makasih Pak Ketua.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Makasih Pak Fauzi, silakan Pak Tamanuri.

F-P. NASDEM (Drs. H. TAMANURI, MM):

Insyaallah saya sebagai penutup ini.

Yang saya hormati Pak Pimpinan.

Yang terhormat kawan-kawan Anggota Dewan,

Yang saya banggakan Pak Sestama dan Para Deputi serta hadirin yang berbahagia.

Pertama-tama juga saya mau sedikit menyinggung masalah sisa anggaran yang tidak bisa digunakan, sebenarnya menjadi suatu pertanyaan yang tidak lucu ya, BASARNAS ini anggarannya tidak begitu besar kemudian bisa menyisakan satu sekian miliar yang tidak bisa digunakan. Jadi hal-hal serupa ini sebenernya tidak patut untuk terjadi lagi, karena untuk membuat anggaran itu bukan suatu hal yang gampang.

Jadi ini tentu kekurangan daripada pengelolaan anggaran itu sendiri, apa yang disampaikan Pak Hamka tadi itu kenapa gak dari awal sudah diadakan simulasi kira-kira apa yang tidak bisa dilaksanakan. Sehingga secara cepat kita bisa mengambil atau mentackle kerjaan-kerjaan yang bisa dipindahkan. Nah oleh karena itu harapan saya adalah untuk masa yang akan datang, mohon hal-hal serupa ini jangan sampai terulang lagi, ini adalah merupakan catatan ini.

Kemudian yang kedua, Indonesia ini demografinya, geografinya sangat-sangat apa jelimet ya, yang bisa menimbulkan sewaktu waktu kan kondisi yang tidak kita inginkan, sedangkan sumber daya manusia yang ada pada Basarnas itu sendiri sangat-sangat terbatas. Ya gak mungkinlah Basarnas tiap tahun membuat, mengangkat tenaga honor atau P3K atau apalagi akan mengangkat tenaga ASN. Nah, oleh karena itu untuk cara mengatasi ini adalah kita minta bantuan kepada masyarakat, cara minta bantuan kepada masyarakat itu adalah kita beri pelatihan-pelatihan mereka itu, jangan seperti yang baru lalu, di Lampung itu hanya kebagian 24 orang. Lampung itu 9.675.000 jiwa banyaknya, 15 Kabupaten Provinsi, sekian juta hektar, jadi gak mungkinlah yang BASARNAS berada di (rekaman kurang jelas) itu bisa men-tackle semua dari ujung keujung.

Nah, oleh karena itu kalau kita punya sumber daya manusia yang terlatih secara temporar jadi kita itu sudah mempunyai satu kekuatan tersendiri. Oleh karena itu harapan saya adalah supaya pelatihan-pelatihan lapangan itu ditingkatkan. Kalau yang dulu 24 orang untuk teknis potensi SAR, kemudian 30 orang untuk penyelenggaraan forum koordinasi potensi pencarian &

pertolongan FKP3. Nah, sekarang kita tingkatkan ini, uang yang tadi itu yang 63 miliar itu, yang sisa itu kenapa gak diguna-gunakan untuk hal seperti ini yang manfaatnya sangat besar. Gak mungkin lah bisa men-tackle Indonesia yang segini luas dengan kondisi sumber daya manusia yang sangat terbatas apalagi ini kembali lagi yang saya pernah ocehkan di Diklat kita Jonggol itu, dengan kondisi pengkaderan kita yang sedemikian minim fasilitas yang bisa diberikan.

Jadi harapan saya adalah hal-hal yang belum memuaskan pada tahun-tahun yang sudah berjalan ini supaya tahun-tahun depan bisa lebih ditingkatkan lagi.

Saya apresiasi apa yang sudah dicapai pada hari ini akan tetapi saya memberikan dorongan supaya lebih ditingkatkan lagi. Saya rasa demikian terima kasih.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Silakan Ibu Cen Sui Lan.

F-P. GOLKAR (CEN SUI LAN):

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Yang saya hormati Pimpinan dan teman-teman Anggota Komisi V juga Deputi dan jajarannya.

Saya langsung saja menindaklanjuti yang Pak Tamanuri bicarakan, keterbatasan SDM itu memang harus segera ditindaklanjuti. Contohnya di Kepri, di Kepri itu kan pulau terluar yang Natuna itu berbatasan dengan 9 negara, banyak pulau-pulau kecil. Itu saya rasa memerlukan personal yang lebih karena bagaimana SDM yang kurang itu bisa ditempatkan di hampir keseluruhan pulau-pulau kecil Kepri. Jadi mungkin sedikit saran, potensi SAR

itu kan ada pelatihan yang bisa kalau tidak salah BASARNAS merekrut, bukan merekrut ya, melaksanakan pelatihan itu dengan prioritasnya kepada beberapa instansi. Nah, coba bagaimana bisa direkrut sebagai relawan atau seperti apa, karena terus terang SDM ini memang sangat diperlukan dan sudah menjadi hal yang memang harus segera ditindaklanjuti.

Nah yang kedua, saya kemarin berbicara mengenai kapal dan Pak Kepala Pak Jenderal ada menyebutkan rencana akan membuat 70 kapal kecil ya? 12,5 meter? Itu kira-kira perencanaannya kapan? Saya tidak lihat di anggaran, jadi kalau memang ada anggaran sisa saya rasa itu bisa dimasukkan karena itu memang sangat diperlukan dari Sabang sampai Merauke kapal itu diperlukan, kapal kecil yang bisa menembus ombak. Dan, saya ingin menanyakan Bina Potensi SAR itu, itukan memang untuk instansi, yang untuk kita-kita itu namanya apa? Ya saat ini saya bahkan belum menerima, belum mengajukan, saya lihat ada beberapa teman yang sudah mengajukan. Jadi mungkin nanti bisa diapakan ke kita, itu aja terima kasih Pimpinan.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Terima kasih para Anggota yang telah merespon terhadap paparan yang disampaikan oleh para Deputi dan Sestama. Pak Ridwan? Sudah cukup F-P GOLKAR (MUHAMMAD FAUZI, S.E.):

Pimpinan KETUA RAPAT:

Iya.

F-P GOLKAR (MUHAMMAD FAUZI, S.E.):

Ada satu lagi yang kurang satu saja sebentar saja Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Iya iya

F-P GOLKAR (MUHAMMAD FAUZI, S.E.):

Ini apa tadi saya lupa Pak mengenai ini Pak yang apakah ini ada kesalahan penulisan atau tidak? Kalau ada kesalahan penulisan berarti lokasinya ada kesalahan juga atau tidak Pak? Dan bagaimana menentukan daerah-daerah ini yang daerah ini saja yang pengelolaan SAR nya dilakukan di tahun 2022 Pak? Itu saja Pak, makasih.

KETUA RAPAT:

Makasih Pak Fauzi, iya inilah Pak Sestama, dia udah nanya, ternyata masih ada waktu, dihabiskan, begitu juga dengan anggaran, anggaran itu kalau ada lebih, saya menyarankan ya saya 11 tahun di badan anggaran. Menteri Keuangan itu melihat Bapak itu di triwulan kedua, dia pantau itu berapa realisasi anggaran Bapak dan itu berimplikasi terhadap Tahun Anggaran berikutnya, Bapak akan mendapatkan reward atau punishment. Kalau Bapak tidak bisa membelanjakan pada triwulan 2 apalagi sampai triwulan 3 jangan harap Bapak mendapatkan tambahan. Di dalam Undang-Undang APBN (rekaman kurang jelas) itu Kementerian dan Lembaga itu boleh menggunakan sisa anggaran apabila pagu anggaran itu tidak mencukupi untuk kegiatan Kementerian dan Lembaga.

Yang kedua, Bapak bisa menempuh BABUN, BABUN itu Belanja Anggaran Bendahara Umum Negara, itu terserah Presiden dan Bapak bisa meminta nanti persetujuan Komisi I, eh Komisi V untuk apa namanya, dimintakan BABUN itu, dan kita berharap semester triwulan ketiga kalau keliatan ada banyak sisa anggaran ya direvisi termasuk untuk pelatihan-pelatihan yang disampaikan oleh para Anggota tadi.

Kemudian ada PNBP ya Pak ya? Berapa target PNBP dari BASARNAS Tahun Anggaran 2022? Jadi kita bisa melihat uang masuk dari BASARNAS berapa sehingga wajar dong kemudian kita memberikan, kalau bisa PNBP itu dikembalikan ke BASARNAS walaupun biasanya itu yang bisa seperti itu adalah BLU (Badan Layanan Umum). Namun demikian kan Bapak bisa minta persetujuan Komisi I untuk menggunakan, eh Komisi V untuk PNBP itu sehingga Bapak Ibu sekalian bisa mendapatkan kembali. Memang kalau BLU (Badan Layanan Umum) itu bisa akan merusak citra Bapak yang asalnya Wajar Tanpa Pengecualian bisa dengan kemudian Dengan Pengecualian. Dan PNBP itu sudah tepat tapi penggunaannya saja lagi bagaimana nanti Komisi V merespon agar itu dikembalikanlah untuk kegiatan BASARNAS.

Kemudian saya tadi mencatat adanya pekerjaan-pekerjaan yang melakukan multiyears itu sudah persetujuan Menteri Keuangan atau belum Pak? Kemudian itukan kapal ya Pak ya, nah kapal itu di, maaf karena saya baru di sini saya ingin tahu dibuat di mana dan kapan selesainya? Inikan harga apakah terjadi perubahan harga? Harga baja kan naik di seluruh dunia, apakah itu nanti mereka akan melakukan pinalty kepada BASARNAS karena tidak memenuhi perjanjian dengan negara atau perusahaan yang membuat kapal tersebut. Sudah banyak pelajaran di TNI kita kena pinalty sampai US$340.000.000, satelit itu Pak, ya yang TNI ngerti lah.

Nah, kemudian kita akan menjadi tuan rumah G20 pada tahun 2022 ini yang akan dipusatkan di Pulau Belitung untuk para tingkat Menteri. Ini saya berharap BASARNAS betul-betul siap, jangan sampai nanti jika terjadi potensi tsunami, para Menteri itu tenggelam di sana, ini mesti harus siap.

Selanjutnya silakan Bapak merespon pertanyaan-pertanyaan yang sekiranya Anggotanya ada di sini, kalau sudah yang keluar nanti kalau sudah boleh masuk boleh dijelaskan, silakan supaya cepat.

SESTAMA/Plt. DEPUTI BIDANG BINA TENAGA DAN BINA POTENSI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN (Dr. ABDUL HARIS ACHADI, S.H., DESS):

Baik terima kasih.

Yang terhormat Ketua, Para Wakil Ketua dan Anggota Komisi V DPR RI yang terhormat.

Secara umum saya akan sampaikan pertama adalah apresiasi kepada Anggota Komisi V DPR RI yang telah memberikan dukungan kepada BASARNAS dalam rangka melaksanakan tugas-tugas Pemerintah dalam rangka penyelenggaraan pencarian pertolongan. Memang benar bahwa BASARNAS tidak bisa bekerja sendiri, tadi beberapa Anggota Komisi V DPR RI telah menyampaikan bahwa sekarang ini juga Basarnas melakukan sebuah strategi kerjasama pentahelix dengan Kementerian, Lembaga, TNI, Polri, Swasta, Media, Komunitas dan Akademisi. Contoh misalnya dengan Kementerian, Lembaga beberapa waktu yang lalu kami pun juga kerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri bagaimana pemerintah daerah dapat memberikan dukungan kepada BASARNAS.

Demikian juga dengan kementerian-kementerian yang lain. Contohnya misalnya terkait tadi disinggung soal balai diklat, dan terima kasih pada tahun lalu Anggota Komisi V DPR RI juga telah berkunjung ke balai diklat BASARNAS sehingga tau kebutuhan kami dalam rangka untuk pemenuhan persyaratan-persyaratan yang diperlukan dalam rangka untuk peningkatan kompetensi SDM.

Salah satu hal yang ingin kami tingkatkan adalah soal kelembagaannya, beberapa waktu yang lalu kami juga rapat dengan Kementerian PAN-RB terkait dengan organisasi dan kemarin KABASARNAS juga menyampaikan bahwa BASARNAS telah mengusulkan kepada Kementerian PAN-RB untuk peningkatan kelembagaan, dan kami mengusulkan menjadi pusat pengembangan SDM dan Kabasarnas kemarin pula menyampaikan bahwa kami juga mendapatkan bantuan atau hibah tanah di Kabupaten Maros dan itupun akan kami gunakan atau kami manfaatkan sebagai sarana diklat untuk wilayah timur.

Terkait dengan beberapa pertanyaan dari Anggota Komisi V DPR RI yang hadir pada kesempatan hari ini. Bapak Muhammad Aras terima kasih atas apresiasinya dan kami akan tindaklanjuti saran pelatihan bagi masyarakat dan potensi SAR, tadi saya sampaikan BASARNAS memang tidak bisa bekerja sendiri, personel kami berjumlah 4.000 orang dan tersebar di beberapa UPT, 43 UPT kantor pencarian pertolongan. Dan, salah satu strategi juga dalam rangka untuk bagaimana memberikan respon yang cepat salah satunya

memang dari komunitas atau relawan. Dan, berkaitan dengan kelembagaan kamipun juga terkadang kesulitan karena membentuk kantor pencarian

memang dari komunitas atau relawan. Dan, berkaitan dengan kelembagaan kamipun juga terkadang kesulitan karena membentuk kantor pencarian

Dalam dokumen DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA (Halaman 21-31)

Dokumen terkait