• Tidak ada hasil yang ditemukan

b. Jumlah laba yang dapat diatribusikan kepada

KEUANGAN AND POLICIES

MANAJEMEN RESIKO RISK MANAGEMENT

Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup adalah risiko suku bunga, risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia.

The main risks arising from financial instruments of the Group is the risk of interest rate risk, credit risk, foreign exchange risk and liquidity risk. Interests to manage this risk has increased significantly by considering the changes and volatility of financial markets in Indonesia.

Direksi Entitas Induk menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum dibawah ini:

The Company's directors reviews and approved the policies for managing risks which are summarized below:

Risiko tingkat suku bunga Interest Rate Risk

Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Pengaruh dari risiko perubahan suku bunga pasar berhubungan dengan pinjaman jangka pendek dan panjang dari Grup yang dikenakan suku bunga mengambang.

Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument fluctuates because of changes in market interest rates. The effect of changes in market interest rate risk related to long-term loans from Group are subject to floating interest rate.

Entitas Induk memonitor secara ketat fluktuasi suku bunga pasar dan ekspektasi pasar sehingga dapat

mengambil langkah-langkah yang paling

menguntungkan Grup secara tepat waktu. Manajemen tidak menganggap perlunya melakukan swap suku bunga pada saat ini.

The Company closely monitor the fluctuations in market interest rates and market expectations so it can take necessary actions benefited most to Group in due time. The management currently does not consider the necessity to enter into any currency forward/swaps.

Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Foreign Exchange Risk

Risiko mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan karena perubahan dari nilai tukar mata uang asing. Pengaruh dari risiko perubahan nilai tukar mata uang asing terutama berasal dari kas dan setara kas, utang bank dan lembaga keuangan jangka panjang, utang obligasi yang menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat.

Foreign exchange risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The influence of the risk of changes in foreign currency rates primarily from cash and cash equivalents and long-term bank and financial institution loans, bonds payable denominated in U.S. dollar.

Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing (lanjutan) Foreign Exchange Risk (continued)

Pengaruh fluktuasi nilai tukar atas Grup berasal dari nilai tukar antara Dolar AS dan Rupiah. Bagian signifikan dari risiko nilai tukar mata uang asing berasal dari pinjaman jangka panjang dalam Dolar AS.

Group’ exposure to exchange rate fluctuations come from the exchange rate between U.S. dollar and Rupiah. The significant portion of the foreign exchange risk is contributed by U.S. Dollar denominated long term loans.

Grup memonitor secara ketat fluktuasi dari nilai tukar mata uang asing sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan Grup pada waktu yang tepat.

Group closely monitor the foreign exchange rate fluctuations and market expectations so it can take necessary actions benefited most to Group in due time.

Manajemen Grup tidak menganggap perlu untuk melakukan transaksi forward/swap mata uang asing saat ini.

Group management currently does not consider the necessity to enter into any currency forward/swaps.

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, grup mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

As of June 30, 2012 and December 31, 2011, Group have monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:

30 Juni 2012 /

June 30, 2012

Mata Uang Asing / Setara Rupiah /

Foreign Currency Equivalent Rupiah

Aset: Assets:

Kas dan setara kas SIN$ 25.315 187.720.106 Cash and cash equivalent

EUR 6.233 73.554.335

AS$ 1.223.607 11.599.796.495

Dana dalam pembatasan EUR 3.412.661 40.272.099.717 Restricted funds

AS$ 15.478.380 146.735.042.400

Aset lain-lain 11.489.798 108.923.285.040 Other assets

Liabilitas: Liabilities:

Utang bank jangka pendek AS$ 15.000.000 142.200.000.000 Short-term bank loans

Utang bank dan lembaga Long-term bank and financial

keuangan jangka panjang EUR 18.000.000 212.421.420.000 institution loans

AS$ 68.539.780 644.822.252.679

Utang obligasi 127.620.204 1.209.839.536.416 Bonds payable

Liabilitas moneter dalam mata Monetary liabilities in foreign

uang asing - bersih (SIN$ 25.315 ) 187.720.106 currency – net

EUR 14.581.106 172.075.765.948 AS$ 182.968.199 1.729.603.665.160 31 Desember 2011 / December 31, 2011

Mata Uang Asing / Setara Rupiah /

Foreign Currency Equivalent Rupiah

Aset: Assets:

Kas dan setara kas SIN$ 40.464 282.211.528 Cash and cash equivalent

EUR 899 11.010.464

AS$ 35.179.088 319.003.966.014

Piutang lain-lain 43.150.000 391.284.200.000 Other receivables

Dana dalam pembatasan 1.971.000 17.873.028.000 Restricted funds

Aset lain-lain 20.222.238 183.375.254.184 Other assets

Liabilitas: Liabilities:

Utang bank jangka pendek AS$ 29.250.000 265.239.000.000 Short-term bank loans

Utang lain-lain - pihak ketiga 21.214.265 192.370.955.020 Other payables - third parties

Utang bank dan lembaga Long-term bank and financial

keuangan jangka panjang 67.626.233 613.234.680.844 institution loans

Utang obligasi 123.783.745 1.122.470.999.660 Bonds payable

Liabilitas moneter dalam mata Monetary liabilities in foreign uang asing - bersih ( SIN$ 40.464 ) (282.211.528 ) currency - net

(EUR 899 ) (11.010.464 )

AS$ 141.351.917 1.281.779.187.326

Risiko Kredit Credit Risk

Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. Grup mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk pelanggan dan memantau eksposur terkait dengan batasan-batasan tersebut.

Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from the customer, client or other party who failed to meet their contractual obligations. There is no significant concentration of credit risk. The Group manage and control credit risk by setting limits of acceptable risk for customers and monitor the exposure associated with these restrictions.

Grup melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Grup memiliki kebijakan

untuk semua pelanggan yang akan melakukan

perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko kerugian penurunan nilai piutang usaha.

Group conduct business relationships only with recognized and credible third parties. Group have a policy to go through customer credit verification procedures. In addition, the amount of receivables are monitored continuously to reduce the risk for loss for impairment of trade receivable..

Risiko Likuiditas Liquidity Risk

Risiko likuiditas merupakan risiko disaat posisi arus kas Grup menunjukan nilai pendapatan jangka pendek tidak mencukupi untuk menutupi kebutuhan nilai pengeluaran jangka pendek.

Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Group not enough to cover the liabilities which become due.

Kebutuhan likuiditas Grup timbul dari kebutuhan dalam membiayai investasi dan pengeluaran barang modal yang terkait dengan perluasan bisnis properti dan

infrastruktur yang berhubungan dengan properti.

Dimana bisnis ini memerlukan dukungan dana yang

cukup besar terutama untuk mempercepat

pembangunan atas area yang sudah ada serta memperluas area pengembangan dan infrastruktur pendukungnya.

Liquidity needs of the Group arised from the need to finance investment and capital expenditures relating to expansion of business property and property related infrastructure. Where this business requires substantial financial support mainly to accelerate the development of existing areas and expand the area of development and supporting infrastructure.

Pada normanya, di dalam mengelola risiko likuiditas, Grup memantau dan menjaga tingkat kas dan setara

kas yang dianggap memadai untuk membiayai

operasional Grup dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Grup juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadual jatuh tempo utang jangka panjang mereka, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk mengambil inisiatif penggalangan dana. Kegiatan ini dapat meliputi pinjaman bank, penerbitan surat utang ataupun penerbitan ekuitas di pasar modal.

In the norm, in managing liquidity risk, the Group monitor and maintain levels of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the operations of the Group and to overcome the impact of fluctuations in cash flow. The Group also regularly evaluate cash flow projections and actual cash flows, including the schedule of maturing longterm debt, and continue to examine the condition of financial markets to take a fundraising initiative. These activities may include bank loans, issuance of debt or equity issuance in the capital market.

MANAJEMEN MODAL CAPITAL MANAGEMENT

Grup bertujuan mencapai struktur modal yang optimal untuk memenuhi tujuan usaha, di antaranya dengan

mempertahankan rasio modal yang sehat dan

maksimalisasi nilai pemegang saham.

The Group aim to achieve an optimal capital structure in pursuit of their business objectives, which include maintaining healthy capital ratios and maximizing stockholder value.

Beberapa instrumen utang Grup memiliki rasio

keuangan yang mensyaratkan rasio leverage

maksimum. Grup telah memenuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak luar.

Some of the Group’s debt instruments contain covenants that impose maximum leverage ratios. The Group have complied with all externally imposed capital requirements.

Manajemen memantau modal dengan menggunakan beberapa ukuran leverage keuangan seperti rasio

ekuitas terhadap utang. Tujuan Grup adalah

Management monitors capital using several financial leverage measurements such as debt-toequity ratio. The Group’s objective is to maintain their debt-to-equity

KEUANGAN (lanjutan) AND POLICIES (continued)

MANAJEMEN MODAL (lanjutan) CAPITAL MANAGEMENT (continued)

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, akun-akun Grup yang membentuk rasio liabilitas terhadap ekuitas adalah sebagai berikut:

As of June 30, 2012 and December 31, 2011, the Group’s debt to equity ratio accounts are as follows:

30 Juni 2012/ 31 Desember 2011/ June 30, 2012 December 31, 2011

Jumlah liabilitas 7.254.915.245.549 6.805.878.160.103 Total liabilities

Jumlah ekuitas 10.560.447.013.008 10.902.071.438.314 Total equity

Rasio liabilitas terhadap ekuitas 0,69 0,62 Debt to equity ratio

50. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN 50. FINANCIAL INSTRUMENTS BY CATEGORY

Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Grup yang tercatat dalam laporan keuangan pada tanggal 30 Juni 2012.

The table below is a comparison by class of the carrying amounts and fair value of Group’ financial instrument that are carried in the financial statements as of June 30, 2012.

Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value Fair value

Aset keuangan Financial assets

Kas dan setara kas 249.711.027.238 249.711.027.238 Cash and cash equivalents

Investasi jangka pendek 5.905.347.043 5.905.347.043 Short-term investment

Piutang usaha - bersih 1.216.040.232.569 1.216.040.232.569 Trade receivables - net

Piutang lain-lain - bersih 505.273.002.010 505.273.002.010 Other receivables - net

Dana dalam pembatasan 403.725.653.030 403.725.653.030 Restricted funds

Piutang pihak berelasi - bersih 51.650.657.627 51.650.657.627 Due from related parties - net

Aset lain-lain 382.358.357.612 382.358.357.612 Other assets

Jumlah aset keuangan 2.814.664.277.129 2.814.664.277.129 Total financial assets

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Utang bank jangka pendek 339.880.580.456 339.880.580.456 Short-term bank loans

Utang usaha - pihak ketiga 380.017.297.405 380.017.297.405 Trade payables - third parties

Utang lain-lain - pihak ketiga 33.765.089.081 33.765.089.081 Other payables - third parties

Biaya masih harus dibayar 276.108.215.453 276.108.215.453 Accrued expenses

Uang muka pelanggan 347.917.414.938 347.917.414.938 Advances from customers

Liabilitas jangka panjang Long-term debts

Utang usaha 24.835.942.547 24.835.942.547 Trade payable

Utang bank dan lembaga Bank and financial institution

keuangan 3.406.386.261.447 3.406.386.261.447 loans

Utang sewa pembiayaan 3.566.100.130 3.566.100.130 Obligation under capital lease

Utang pihak berelasi 357.362.478.117 357.362.478.117 Due to related parties

Utang obligasi 1.575.321.274.509 1.575.321.274.509 Bonds payable

Liabilitas derivatif 36.790.194.498 36.790.194.498 Derivative liabilities

(continued)

Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar dan model arus kas diskonto.

Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's-length transaction, other than in a forced or liquidation sale. Fair values are obtained from quoted market prices and discounted cash flow models.

Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut:

The following methods and assumptions were used to estimate the fair value of each class of financial instruments for which it is practicable to estimate such value:

1. Kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain

dan dana dalam pembatasan disajikan sebagai aset lancar.

1. Cash and cash equivalent, trade receivable, other receivable, restricted fund are presented as current assets.

Seluruh aset keuangan tersebut merupakan aset keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan sehingga nilai tercatat aset

keuangan tersebut kurang lebih telah

mencerminkan nilai wajarnya.

All these financial assets are short-term financial assets which is due within 12 months, thus the carrying value of the financial assets approximate their fair value.

2. Investasi jangka pendek 2. Short-term investments

Investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai wajar mengacu pada harga kuotasi yang dipublikasikan pada pasar aktif.

Short-term investments are carried at fair value using the quoted prices published in the active market.

3. Penyertaan saham pada perusahaan Asosiasi 3. Investment in shares of stock in Associated

companies

Penyertaan dalam saham biasa yang tidak memiliki kuotasi pasar dengan kepemilikan saham di bawah 20,00% dicatat pada biaya perolehan karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.

Investments in other unquoted ordinary shares representing equity ownership interest of below 20.00% are carried at cost as their fair values cannot be reliably measured.

4. Utang bank jangka pendek, utang usaha, utang

lain-lain, biaya masih harus dibayar dan uang muka pelanggan disajikan sebagai liabilitas jangka pendek.

4. Short-term bank loan, trade payable, other payable, accrued expense and advances from customer are presented as current liabilities.

Seluruh liabilitas keuangan tersebut merupakan liabilitas keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan sehingga nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut kurang lebih telah mencerminkan nilai wajarnya.

All these financial liabilities are short-term financial liabilities which is due within 12 months, thus the carrying value of the financial liabilities approximate their fair value.

5. Utang bank dan lembaga keuangan jangka panjang 5. Long-term bank loan and financial institution

Nilai wajar pinjaman jangka mendekati nilai tercatat karena tingkat suku bunganya dinilai ulang secara berkala.

Fair value of long-term debts approximate their carrying amounts largely due to their frequently repriced interest rate.

6. Utang obligasi 6. Bonds payable

Nilai wajar utang obligasi ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang yang disesuaikan untuk mencerminkan risiko kredit Entitas Induk menggunakan suku bunga pasar terkini untuk instrumen serupa.

Fair value of bonds payable are determined based on discounted future cash flows adjusted to reflect the Company’s credit risk using current market rates for similar instruments.

Dokumen terkait