• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan organisasi bertujuan agar manajemen berjalan lebih efisien dan terfokus kepada pencapaian tujuan:

1. Mempertajam dan memperjelas fungsi-fungsi yang ada di perusahaan;

2. Tertanganinya secara khusus fungsi-fungsi perusahaan yang sangat vital seperti penelitian dan pengembangan, perencanaan teknis dan pemeliharaan; 3. Menghindari duplikasi dan inkonsistensi;

4. Terciptanya debirokratisasi yang akan membuat organisasi lebih lincah, efisien dan fleksibel;

5. Diterapkannya azas good corporate governance - transparansi, kemandirian,

akuntabilitas, pertanggungjawaban dan kewajaran1 - dalam menjalankan

kebijakan perusahaan.

Dalam upaya peningkatan oraganisasi dan manajemen ini, dapat diterapkan system manajemen mutu terpadu. Penerapan sistem manajemen mutu terpadu

VI - 76 R

RReeennncccaaannnaaaPPPrrrooogggrrraaammmIIInnnvvveeessstttaaasssiiiJJJaaannngggkkkaaaMMMeeennneeennngggaaahhh(((RRRPPPIIIJJJMMM))) K

KKaaabbbuuupppaaattteeennnBBBaaannngggkkkaaa

(total quality management, TQM) bertujuan untuk memperbaiki pelayanan secara substansial kepada pelanggan. Secara umum konsep ini bertumpu pada filosofi sebagai berikut1:

 Memfokuskan perhatian kepada konsumen, baik konsumen eksternal

(pelanggan) maupun konsumen internal, yaitu staf dan bagian yang berinteraksi dan saling menunjang dalam pekerjaan di lingkungan perusahaan;

 Perhatian penuh kepada penyempurnaan berkelanjutan (kualitas selalu dapat

diperbaiki; tidak ada kata puas);

 Penyempurnaan pada setiap aktivitas perusahaan, termasuk sikap satpam

dalam menerima tamu dan cara operator menerima telepon;

 Penggunaan teknik-teknik statistika dalam mengukur setiap variabel utama

dalam operasi agar pengukuran dan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan akurat; dan

 Pemberdayaan karyawan, dengan melibatkan personil di semua lini dalam

proses penyempurnaan kualitas pelayanan. Penerapan TQM ini dilakukan melalui:

1. Sosialisasi dan pelatihan bagi seluruh Kepala Bagian, Kepala Sub-Bagian;

2. Pengembangan prosedur-prosedur statistika untuk mengontrol kualitas air baku, kualitas dan tekanan air terolah di jaringan distribusi, zona pelayanan dan sambungan pelanggan;

3. Pembentukan sejumlah gugus kendali mutu (GKM) yang keanggotaannya ditetapkan berdasarkan kesukarelaan;

4. Pengumpulan data primer melalui survei kepuasan pelanggan (SKP), survei potensi pasar, survei pegawai, dan survei teknis lainnya, dengan maksud agar keputusan dan tindakan yang diambil tidak hanya didasarkan kepada opini sejumlah orang baik di dalam maupun di luar lingkungan PDAM namun harus berdasarkan data dan informasi dari lapangan;

5. Analisa jabatan untuk mempelajari sukses (best practise) yang dicapai

PDAM/perusahaan lain dan “menularkannya” di lingkungan PDAM.

PDAM dapat melengkapi dan menyempurnakan buku pedoman atau buku panduan agar penanganan masalah-masalah operasional baik yang rutin atau yang tidak rutin dapat tertangani dengan baik, seragam dan konsisten tanpa menutup peluang untuk berkembangnya kreativitas yang positif. Buku-buku pedoman yang akan disusun antara lain:

 Pedoman Operasi dan Pemeliharaan;

 Pedoman Penyusunan Tarif Air Minum;

 Pedoman Pemasaran dan Kehumasan;

 Modul-modul Pelatihan Intern.

Selain itu diperlukan juga Program pengembangan bidang hukum bertujuan untuk: 1. Meningkatkan apresiasi mengenai hukum di lingkungan perusahaan termasuk yang berkenaan dengan perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh PDAM dengan pihak lain seperti kontraktor dan supplier,

2. Mengambil inisiatif kerjasama dan terbitnya perangkat hukum (perda dan lain- lain) yang melindungi kepentingan PDAM,

3. Meningkatkan kemampuan PDAM dalam menghadapi gugatan di pengadilan khususnya dengan rencana pemberlakuan UU No. 8 Tahun 1999 mengenai Perlindungan Konsumen.

Kelembagaan pengelola SPAM, khususnya untuk penanganan air minum ini merupakan kebijakan dari pemerintah daerah sehingga harus disesuaikan dengan kondisi dan organisasi perangkat daerah lainnya.

Sumber daya manusia baik secara kualitas maupun kuantitas merupakan tiang utama terhadap kemajuan perusahaan. Pengembangan sumber daya manusia bertujuan agar jumlah dan kualitas pegawai dapat mendukung pengembangan bidang teknis operasional serta pengembangan manajemen dan organisasi PDAM secara optimal.

Secara lebih spesifik program pengembangan sumber daya manusia bertujuan agar:

1. PDAM mempunyai jumlah dan jenis dan kualitas pegawai yang sesuai;

2. Menempatkan seseorang pada bidang/posisi yang tepat dan pada saat yang tepat;

VI - 78 R

RReeennncccaaannnaaaPPPrrrooogggrrraaammmIIInnnvvveeessstttaaasssiiiJJJaaannngggkkkaaaMMMeeennneeennngggaaahhh(((RRRPPPIIIJJJMMM))) K

KKaaabbbuuupppaaattteeennnBBBaaannngggkkkaaa

3. Memotivasi personil untuk mampu secara efektif dan efisien menyelesaikan tugas-tugas yang akan menunjang pencapaian keseluruhan tujuan-tujuan PDAM.

Pengembangan sumber daya manusia ini meliputi empat komponen utama yang dilakukan secara simultan:

1. Kebutuhan Sumber Daya Manusia

2. Penempatan sesuai dengan kapasitasnya;

3. Penyempurnaan jenjang karir;

4. Pendidikan dan pelatihan.

Untuk menghitung jumlah pegawai yang dibutuhkan adalah dengan menghitung rasio

8 per 1000 pelanggan atau 1 pegawai minimal melayani 125 sambungan rumah (SR).

Dengan demikian, diperkirakan penambahan jumlah pelanggan sampai tahun 2015,

adalah sebanyak 8.037, jika mengikuti standar yang ada, maka jumlah pegawai tetap sebanyak 66 orang, dan 1 karyawan akan melayani 122 orang, tetapi dengan penambahan sambungan langganan tersebut, untuk menjaga biaya operasi khususnya biaya gajih karyawan,maka harus diimbangi dengan penambahan peralatan dan perlengkapan kerja yang memadai, perubahan system operasi yang dapat mengurangi jumlah karyawan, seperti pengembangan billing system dengan pembacaan meter oleh pihak ke 3 (tiga). Oleh karena itu maka pada tahun 2015 diharapkan jumlah pegawai hanya 66 orang atau tidak bertambah, dan akan bertambah menjadi 70 orang di tahun 2016 dengan jumlah pelanggan sebanyak 8.611, sehingga 1 karyawan akan melayani 123 pelanggan dan penambahan ini terbanyak adalah bidang teknik, yaitu untuk operator produksi dan distribusi. Dan di tahun 2020 diperkirakan jumlah pelanggan

akan mencapai16.189 sambungan pelanggan dan jumlah karyawan diharapkan hanya

akan mencapai 80 orang atau 1 karyawan akan melayani 202 pelanggan, di tahun 2025

jumlah pelanggan diperkirakan akan sebanyak 25.062 sambungan langganan dan jumlah karyawan hanya 110 orang atau 1 karyawan akan melayani 228 pelanggan, dan diakhir periode, jumlah pelanggan akan mencapai 34.896 sambungan langganan, dan jumlah karyawan diharapkan akan mencapai 130 orang, atau 1 karyawan akan melayani 268 pelanggan. Atau dapat dilihat pada table berikut ini :

Perbandingan Jumlah Pelangan dan Jumlah Karyawan PDAM Tirta Bangka - Kabupaten Bangka

Tahun Jumlah Pelanggan Jumlah Karyawan Karyawan Banding Pelanggan 2015 8.037 66 122 2020 16.189 80 202 2025 25.062 110 228 2030 34.896 130 268 6 66...222 KKKeeerrraaannngggkkkaaa RRReeeggguuulllaaasssiii

Regulasi yang sudah ada

Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Nomor 12 Tahun 1991 Tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Daerah Tingkat II Bangka

Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bangka sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bangka nomor 3 tahun 2014

Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Nomor 10 tahun 2002 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Kolong

Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Nomor 7 th 2005 tentang Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Perumahan di Kabupaten Bangka

Peraturan Bupati Nomor 6 tahun 2009 tentang pengelolaan Data Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

Peraturan Bupati nomor 5 Tahun 2012 ttg UPTD

Peraturan Bupati Nomor 4B th 2013 ttg Penetapan Tarif Air Minum UPTD SPAM-IKK pada Dinas PU Kab. Bangka

Peraturan Bupati Nomor 36 Tahun 2015 ttg Rencana Induk SPAM Kab Bangka Th 2014-2034

Peraturan Bupati Nomor 16 th 2011 ttg Perubahan atas Perbup nomor 39 th 2008 ttg Penetapan Tarif pelayanan Air Minum PDAM Tirta Bangka

Peraturan Bupati Nomor 17 Th 2011 ttg Perubahan kedua atad Perbup Nomor 19 th 2009 ttg UPTD

Peraturan Bupati Nomor 22 Th 2011 tentang perubahan atas Perbup nomor 24 tahun 2010 tentang Renstra AMPL berbasis masyarakat Tahun 2011-2015

Surat Keputusan Bupati Bangka Nomor: 188.45/325.5/PU/2014 tentang Penetapan Lokasi Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh di Kabupaten Bangka

R RReeennncccaaannnaaaPPPrrrooogggrrraaammmIIInnnvvveeessstttaaasssiiiJJJaaannngggkkkaaaMMMeeennneeennngggaaahhh(((RRRPPPIIIJJJMMM))) K KKaaabbbuuupppaaattteeennnBBBaaannngggkkkaaa Tabel 6.12 Kerangka Regulasi

No Kebutuhan Regulasi Urgensi Pembentukan Regulasi Substansi Arahan Regulasi Unit Penanggungjawab Unit Terkait/Institusi 1 Peraturan Daerah ttg

Pelaksanaan Perumahan dan Permukiman

menjamin tertib penyelenggaraan dan pelaksanaan perumahan di kawasan permukiman dan pencapaian target program 1 juta rumah

pedoman penyusunan rencana pembangunan dan pengembangan perumahan dan permukiman di Kab Bangka

Dinas PU dan Perumahan Kab. Bangka

Bappeda, BLH, Pertanahan, BP2TPM

2 Peraturan Daerah tentang Penanggulangan dan Pencegahan bahaya kebakaran

Sarana Pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran

Standar teknis fasilitas

pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran bangunan gedung dan gedung negara

Dinas PU dan Perumahan Kab. Bangka

Bappeda, BLH, , BP2TPM

3 Peraturan Daerah tentang Rencana Induk sistem drainase perkotaan

Mencegah dan menanggulangi terjadinya genangan air berlebihan dan bahaya banjir di perkotaan dan pencapaian target air minum dalam universal akses 100-0-100

Perencanaan detail prasarana dan sarana sistem drainase perkotaan

Dinas PU dan Perumahan Kab. Bangka

Bappeda, BLH, Pertanahan, BP2TPM

4 Peraturan daerah tentang Pengelolaan Drainase

Sarana pengaturan bagi lancarnya fungsi drainase perkotaan dan pencapaian target penuntasan kumuh dalam universal akses 100-0- 100

Perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, pengendalian dan evaluasi penyelenggaraan drainase perkotaan

Dinas PU dan Perumahan Kab. Bangka

Bappeda, BLH, Pertanahan, BP2TPM

5 Peraturan Daerah tentang Baku mUtu Air Limbah

Pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air serta pencapaian target sanitasi dalam universal akses 100-0- 100

Ukuran batas atau kadar dan jumlah unsur pencemar dalam air limbah yang akan

dibuang/dilepas

Dinas PU dan Perumahan Kab. Bangka

Bappeda, BLH, Pertanahan, BP2TPM

6 Peraturan Daerah tentang Penuntasan Kawasan Kumuh Perkotaan

Pencapaian target penuntasan kawasan kumuh kota dalam universal akses 100-0-100

Perencanaan, pelaksanaan, pengendalian penuntasan kumuh perkotaan

Dinas PU dan Perumahan Kab. Bangka

Bappeda, BLH, Pertanahan, BP2TPM

Dokumen terkait