HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Penerapan Inovasi Sistem Terminal Parkir Elektronik (TPE) Berdasarkan Lima Atribut Inovasi Berdasarkan Lima Atribut Inovasi
1. Keunggulan relatif
Dicoba; (5) Kemudahan Diamati. Hasil pengkajian ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut:
1. Keunggulan relatif
Keunggulan relatif yaitu tingkat kelebihan suatu inovasi, apakah lebih baik dari inovasi yang ada sebelumnya atau dari hal-hal yang biasa dilakukakan dan sejauh mana inovasi dianggap menguntungkan bagi
65
penerimanya. Menurut Everett M. Rogers (Suwarno 2008) Keunggulan relatif yaitu sejauh mana inovasi dianggap menguntungkan bagi penerimanya. Sebuah inovasi harus mempunyai kelebihan dan nilai lebih dibandingkan dengan inovasi yang ada sebelumnya. Selalu ada nilai kebaruan yang melekat pa d a dalam inovasi yang menjadi ciri yang membedakan dengan yang lain. Tingkat keuntungan atau manfaat suatu inovasi dapat diukur berdasarkan nilai ekonomi, atau dari faktor kesenangan, status sosial kepuasan, atau karena mempunyai komponen yang penting. Makin menguntungkan bagi penerima sehingga makin cepat tersebarnya inovasi.
Keunggulan relatif merupakan salah satu alat prediksi terbaik dari berbagai banyaknya adopsi inovasi. Terdapat beberapa dimensi dari keunggulan relatif yaitu tingkat keuntungan ekonomi, mengurangi ketidakcocokan, dan pemberian keuntungan. Maka dengan melalui program sistem terminal parkir eloktronik (TPE) yang telah dibuat oleh pemerintah kota makassar dan dilaksanakan oleh PD. Parkir Makassar Raya di harapkan dapat memberikan peningkatan pendapatan asli daerah dan mencegah adanya kebocoran dalam penerimaan pendapatan. Program ini tentunya memiliki keunggulan tersendiri yang di mana merupakan bagian dari pencapaian tujuan dari penerapan program sistem terminal parkir eloktronik (TPE).
Untuk mengetahui apa saja yang menjadi keuntungan dari program sistem terminal parkir eloktronik (TPE) dibandingkan inovasi sebelumnya,
66
berikut hasil penuturan dari Direktur Operasional PD. Parkir Makassar Raya.
“Keunggulan dari TPE ini lebih fleksibel, tidak ribet di bandingkan yang menggunakan android karena yang menggunakan android gagal, kalau mau bandingan ini lebih simple dibandingkan yang menggunakan android” (wawancara dengan Bapak SP, 08 juli 2019)
Kemudian lanjut lagi ditambahkan oleh Kaepala Bagian Umum PD. Parkir Makassar Raya mengenai keunggulan dari program ini yang mengatakan :
“Kalau TPE keamanannya ada dan tarifnya sudah terkontrol melalui sistem dari alat, tidak lamanya lagi orang parkir sehingga tidak menimbulkan kemacetan, sedangkan kalau konfesnsional terkadang tarifnya tidak terkontrol tiba” biasa mintanya lebih pada saat situasi tertentu kalau konfensional juga tingkat kemacetannya lebih tinggi karena adanya penumpukan kendaran” (wawancara dengan Bapak AM, 24 juli 2019)
Lalu kemudian ditambahkan oleh pegawai PT KTI yang menjadi keunggulan dari program sistem terminal parkir elektronik (TPE) :
“Keunggulan dari perparkiran adanya TPE ini dek, adanya TPE kita juga bisa mengaktifkan masalah jukir, karena jukir tidak seperti dulu sekarang digaji ada pendapatan dia menghasilkan perbulannya memang ada gaji yang perminggu sesuai dengan yang mereka minta, dulu dari permintaan jukir ada yang mau di gaji perbulan dan ada yang mau perminggu begitu, TPE ini tetap di kordinis oleh PD. Parkir Makassar Raya”(wawancara dengan Bapak NS, 18 Agustus 2019)
Dari hasil wawancara di atas penulis berpendapat bahwa keunggulan relatif dari program sistem terminal parkir elektronik (TPE) di Kota Makassar yaitu dengan kebijakan PD. Parkir Makassar Raya yang membuat program TPE menggunakan alat teknologi untuk mengurangi kebocoran terhadap retribusi parkir, tidak ribet, aman, dengan alat ini juga semua tarif perparkiran sudah terkontrol dan adanya TPE ini bisa
67
meningkatan pendapatan daerah menjadi lebih meningkat dan keunggulan juga dirasakan oleh para daeng parkir yang dimana sebelumnya gajinya tidak menentu sekarang dengan adanya alat atau mesin TPE ini daeng parkir di gaji tiap bulannya.
Keunggulan suatu inovasi merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam melaksanaan suatu program. Karena dengan keunggulan dari suatu inovasi mempunya ciri khas atau kelebihan tersendiri sehingga masyarakat mudah menggunakan dari inovasi tersebut, dari keunggulan inovasi tersebut bisa memberikan sesuatu hasil yang baik atau bagus sehingga tujuan dari program tercapai
2. Kesusaian
Kesusaian ialah tingkat kesuasaian dari suatu inovasi, apakah dianggap konsisten atau sesuai dengan nilai-nilai, pengalaman san kebutuhan masyarakat. Jika inovasi berlawanan atau tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang dianut oleh adopter maka inovasi baru tersbut tidak dapat diadopsi dengan mudah oleh adopter.
Menurut Everett M. Rogers (Suwarno 2008) Kesesuaian ialah tingkat kemiripan inovasi dengan nilai, pengalaman yang lalu, dan kebutuhan untuk penerima. Hal tersebut dimaksud agar inovasi yang sebelumnya atau yang lama tidak langsung dibuang begitu saja selain karena alasan faktor biaya yang sedikit namun juga inovasi yang sebelumnya atau yang lama menjadi bagian dari proses perpindahan ke inovasi baru, selain itu, dapat memudahkan proses adaptasi dan proses
68
pembelajaran terhadap inovasi secara lebih cepat, akan tetapi inovasi yang tidak sama dengan nilai atau norma yang diinginkan oleh penerima, tidak akan diterima secepat inovasi yang sesuai dengan norma yang ada di masyarakat.
Kesesuaian dengan kebutuhan merupakan suatu yang harus dipenuhi oleh seseorang. Inovasi dilakukan sebagai sebuah jawaban atas perkembangan kebutuhan masyarakat. Hasil wawancara dengan Direktur Operasional PD. Parkir Makassar Raya:
“Iya, karena sekarang itu parkir sudah menjadi kebutuhan jadi paradigmanya itu sudah berubah kalau dulu hanya sekedar parkir saja tapi sekarang sudah menjadi bekubutuhan”(wawancara dengan Bapak SP, 08 juli 2019)
Dengan adanya TPE ini maka kebutuhan masayarat dalam perparkiran bisa terpenuhi dengan meningkatnya tiap tahun jumlah kendaraan, parkir sudah menjadi kebutuhan di Kota Makassar. Kemudian beliau melanjutkan mengenai kesusaian dari program sistem terminal parkir elektronik (TPE).
“Sekarang saya kasih analogi kenapa ini mall sekarang menyediakan parkir valet nah kalau saya mau tenang kendaran aman saya menggunakan valet terus orang tanya mahal pak biarlah mahal dari pada dibandingkan dengan rusaknya kendaraan saya memiliih mahal bayar, nah itu membutikan bahwa parkir itu sudah menjadi kebutuhan bukan lagi sekedar begini” (wawancara dengan Bapak SP, 08 juli 2019)
Inovasi yang dibuat oleh pemerintah harus memperhatikan dari segi kebutuhan maupun mekanismenya sehingga masyarakat dapat menggunakan dengan mudah alat TPE, berikut hasil wawancara dengan salah satu masyarakat sebagai berikut :
69
“Iya sesuai, karena dulu itu parkir konfensional bisa nah naikan harganya tidak sesuai dengan tarif normalnya sekarang ini mengunakan alat teknologi mi tidak bisa mi nah naikan harganya jadi kita bayar sesuai yang di karcis atau struk” (wawancara dengan Bapak AK, 18 Juli 2019)
Hasil wawancara di atas, penulis berpendapat bahwa program ini sudah sesuai dengan kondisi masyarakat setempat khususnya di jalan somba opu, jalan penghibur dan jalan RA. Kartini karena lokasi ini kurangnya lahan parkir. Untuk mengatasi hal tersebut PD. Parkir Makassar Raya membuat kebijakan perparkiran di bahu jalan secara resmi dengan menggunakan alat TPE. Dengan demikian sistem terminal parkir elektronik (TPE) yang dilakukan oleh pemerintah dan PD. Parkir Makassar Raya yang diberikan kepada masyarakat dapat memberikan kenyamanan langsung kepada masayarakat yang parkir depan alat TPE.
Kesusaian merupakan salah satu faktor yang sangat mepengaruhi inovasi tersebut agar dapat memudahkan proses adaptasi dan proses pembelajaran terhadap inovasi yang baru, antara perparkiran sebelumnya juga harus disesuaikan untuk perpindahan perparkiran dari konfensional sekarang menjadi perparkiran teknologi yang menggunakan alata atau mesin.
3. Kerumitan
Kerumitian ialah tingkat kerumitan dari suatu inovasi untuk diadopsi, seberapa sulit untuk memahami dan menggunakan inovasi. Semakin mudah suatu inovasi dimengeri dan dipahami oleh adopter, maka semakin cepat inovasi diadopsi. Menurut Everett M. Rogers (Suwarno
70
2008) Kerumitan adalah tingkat kesukaran untuk memahami dan menggunakan inovasi bagi penerima, dengan sifatnya yang baru maka inovasi mempunyai tingkat kerumitan yang lebih besar dibandingkan dengan inovasi sebelumnya, namun, karena sebuah inovasi yang menawarkan cara yang lebih baik dan lebih baru maka tingkat kerumitan ini pada dasarnya tidak menjadi suatu masalah yang penting
Inovasi yang baru tentunya bisa membuat masyarakat merasa mudah dan nyaman dalam menggunakan inovasi yang baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat secara umum. Dari beberapa inovasi ada yang mudah dimengerti dan digunakan dan ada juga yang sebaliknya sulit dimengerti dan digunakan. Pengguna inovasi akan menilai tingakat tendala dan masalah yang akan dihadapinya ketika mereka menggunakan inovasi.
Untuk mengetahui apa saja yang menjadi kerumitan dari program sistem terminal parkir elektronik (TPE), Adapun wawancara dengan Direktur Operasional PD. Parkir Makassar Raya mengenai kerumitan dari program sistem terminal parkir elektronik (TPE) di Kota Makassar yaitu :
“Oh iya, kendala awal itu karena barang baru, kendalanya kita itu pada jukir mereka tidak menginginkan itu karena mereka tahu bahwa kalau itu terpasang tidak bisa main-main itu kendala itu utamanya, jadi tantangannya pada jukir yang lama yang konfensional dan kalau masyarakat pengguna kayanya tidak ada, belum ada saya jumpai sekarang masalah dari pengguna jasa, itu awal waktu kita mau pasang itu ditantang oleh jukir, tapi kita perlakukan jukir yang ada disitu kita tidak hilangkan” (wawancara dengan Bapak SP, 08 juli 2019)
Kemudian lanjut lagi ditambahkan oleh Kepala Bagian Umum PD. Parkir Makassar Raya yang mengenai program ini yang mengatakan :
71
“Ada masyarakat yang membutuhkan harapan teknologi ada juga yang merasa terganggu dengan yang ini karena dia pikir kalau yang teknologi tarifnya mahal, jadi memang bervariasi, ada masyarakat yang memngiginkan sistem pengelolaan parkir modern, ada juga yang merasa terbebani dengan parkir yang modern karena persoanalan tarifnya itu” (wawancara dengan Bapak AM, 24 juli 2019)
Lalu lanjut lagi ditambahkan oleh Daeng Parkir yang di jalan penhibur mengenai kerumitan dari program sistem terminal parkir elektronik (TPE) di Kota Makassar:
“Mungkin kalau yang lain banyak yang komplain, tapi kalau disni tamu-tamu orang yang nginap biasa komplain karena sekian begini dia bayar karena parkirnya di hitung perjam”(wawancara dengan Bapak HM, 24 Juli 2019)
Dari pernyataan yang disampaikan oleh Daeng Parkir yang di jalan penghibur di atas, Daeng Parkir jalan sumba opu menambahkan sebagai berikut :
“Kebanyakan orang komplain, komplain masyarakat biasanya sebentar sekali parkir di depan toko jamu parkir nah bilang kenapa mahal sekali lima ribu padahal sebentar sekali ji”(awancara dengan Bapak AL,18 Agustus 2019)
Dari hasil wawancara di atas penulis berpendapat bahwa kerumitan dari proram sistem terminal parkir elektronik (TPE) ini yaitu adanya penolakan jukir atau daeng parkir tidak paham dengan penggunaan TPE dan kurangnya pemahaman masyarakat bahwa tarif parkir untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang pembayarannya langsung masuk ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) sehingga bisa meminimalisasikan pungutan liar dengan menggunakan pembayaran uang elektronik (UNIK) yang ditempelkan pada mesin TPE. Berikut hasil wawancara dengan Pegawai PT KTI :
72
“Adanya alat ini ada masyarakat yang setuju dan tidak setuju tapi kebanyakan yang setuju saya perhatikan selama berjalan mesin ini ada yang komplain satu-satu tapi dia komplainnya mungkin sengaja atau tidak sengaja untuk pancing jukirnya atau pegawasnya untuk bertanya lebih lanjut. Kalau masalah kendala mesin tidak bermasalah kalau ada masalah sebentar cepat diperbaiki dilihat disistem ada sedikit kekurangannya cepat ji dilaporkan dan cepat ditanggulangi karena barangnya elektronik jadi harus di awasi terus” (wawancara dengan Bapak NS, 18 Agustus 2019)
Berdasarkan hasil wawancara dengan Pegawai PT KTI mengatakan bahwa kerumitan dalam program sistem terminal parkir elektronik (TPE) yaitu ada masyarakat yang setuju dan ada juga yang tidak setuju dengan adanya alat ini, masalah pada alat mesin TPE semuanya sudah diawasi dan cepat diselesaikan ketika terjadi kerusakan pada alat TPE.