• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEWAJIBAN Hutang usaha pada :

Dalam dokumen No Keterangan Lembar Saham (Halaman 32-35)

18.241.606.268 Hak minoritas atas laba

bersih anak perusahaan

- - -

225.530.400

Laba bersih - - - 18.467.136.668

NERACA

Aset yang tidak dapat

dialokasikan - - - 1.042.755.037.722

Kewajiban yang tidak

dapat dialokasikan - - - 667.681.307.002

2010 2009

Laba bersih (Rp) 60.763.592.451 18.467.136.668

Rata-rata tertimbang jumlah lembar saham yang beredar 205.583.400 205.583.400

Laba bersih per saham (Rp) 296 90

30. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing (US$) sebagai berikut:

2010 US$ Equivalent Rp

ASET

Kas dan setara kas 5.542.481,63 49.832.452.298

Piutang usaha pada :

Pihak ketiga 6.941.496,91 62.410.998.750

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 413.346,78 3.716.400.940

Jumlah aset 12.897.325,32 115.959.851.988

2010 US$ Equivalent Rp

KEWAJIBAN Hutang usaha pada :

Pihak ketiga 1.508.052,43 13.558.899.356

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 25.295,56 227.432.400 Jumlah kewajiban 1.533.347,99 13.786.331.756

JUMLAH BERSIH 11.363.977,32 102.173.520.232

30. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING - Lanjutan

2009 US$ Equivalent Rp

ASET

Kas dan setara kas 4.256.772,31 40.013.659.736

Piutang usaha pada :

Pihak ketiga 4.455.205,23 41.878.929.179

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 84.720,00 796.368.000

Jumlah aset 8.796.697,54 82.688.956.915

KEWAJIBAN

Hutang usaha pada :

Pihak ketiga 1.340.701,41 12.602.593.254

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 1.854.706,59 17.434.241.902 Jumlah kewajiban 3.195.408,00 30.036.835.156

JUMLAH BERSIH 5.601.289,54 52.652.121.759

Untuk mengurangi risiko dari fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat, pembelian bahan baku utama berupa tembaga, aluminium dan PVC yang dipasok oleh pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan dibeli dalam mata uang Dolar Amerika Serikat serta digunakan untuk memenuhi permintaan dalam negeri telah dikonversikan ke dalam mata uang Rupiah. Adapun untuk penjualan ekspor dengan tagihan dalam mata uang dolar Amerika Serikat, Perseroan membeli bahan bakunya juga dalam mata uang dolar Amerika Serikat. Kebijakan ini kemudian menyebabkan terjadinya mekanisme “lindung nilai” secara alamiah akibat proses operasional sehari-hari dan oleh karenanya, Perseroan saat ini belum memerlukan transaksi lindung nilai atas fluktuasi nilai tukar mata uang.

31. INFORMASI LAINNYA

Pada tanggal 28 Juni 2007 Perusahaan memperoleh salinan penetapan Komisi Pengawas Persaingan Usaha No. 16/KPPU-L/2006 dan laporan hasil pemeriksaan pendahuluan mengenai pemeriksaan lanjutan tentang dugaan pelanggaran terhadap undang-undang No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat dimana Perusahaan dan beberapa perusahaan kabel lainnya diindikasikan telah melanggar Pasal 5 dan Pasal 22 undang-undang No. 5 tahun 1999.

Melalui kuasa hukumnya, ONGKO SIDHARTA & PARTNERS, Perusahaan mengajukan upaya hukum keberatan atas Keputusan Perkara No. 16/KPPU-L/2006 kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang tercatat dalam register perkara No. 01/KPPU/2007/PN.Jkt. Pst, perkara mana telah dialihkan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, terdaftar dalam perkara No. 04/PDT.KPPU/2007/PN.JKT.SEL, dan saat ini atas perkara tersebut sudah dalam tahap pemeriksaan kasasi di Mahkamah Agung.

32. STANDAR AKUNTANSI BARU

Berikut ini revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku untuk Perusahaan yang telah diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tapi belum efektif pada tahun 2010.

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:

 PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan”

Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.

 PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas”

Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan selama suatu periode.

 PSAK 3 (Revisi 2010) - Laporan Keuangan Interim

Menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.

 PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”

Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.

 PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi”

Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dalam lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

 PSAK 7 (Revisi 2010) - Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi

Mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuagan secara individual. Penerapan dini diperkenankan.

 PSAK 8 (Revisi 2010) “Peristiwa Setelah Periode Laporan”

Menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.

 PSAK 15 (Revisi 2009) “Investasi Pada Entitas Asosiasi”

Akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994)

“Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40 (1997) “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/ Perusahaan Asosiasi”.

 PSAK 23 (Revisi 2010) - Pendapatan.

Mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.

32. STANDAR AKUNTANSI BARU – Lanjutan

 PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”

Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.

 PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset”

Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.

 PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi”

Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontijensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.

 ISAK 17 “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”

Mensyaratkan bahwa entitas tidak membalik rugi penurunan nilai yang diakui pada periode interim sebelumnya berkaitan dengan goodwill atau investasi pada instrumen ekuitas atau aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan.

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:

 PSAK 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”

Menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuagan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuagan ke dalam suatu mata uang pelaporan.

Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar, Interpretasi dan Pencabutan Standar yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.

33. REKLASIFIKASI PERKIRAAN

Beberapa perkiraan dalam laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 telah disesuaikan penyajiannya dengan perkiraan dalam laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.

34. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang diselesaikan pada tanggal 18 Maret 2011.

Dalam dokumen No Keterangan Lembar Saham (Halaman 32-35)

Dokumen terkait