• Tidak ada hasil yang ditemukan

SBI SBIS

B. KEWAJIBAN LANCAR

1. Kewajiban segera

2. Simpanan dana nasabah (tidak terkait)

a. Tabungan

b. Deposito jatuh tempo

3. Antarbank Pasiva (tidak terkait)

a. Tabungan

b. Deposito jatuh tempo

Sisa Dana FPJPS

Informasi yang disampaikan sesuai dengan yang sebenarnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data yang disampaikan, segala risiko yang muncul atas penyampaian data tersebut menjadi tanggung jawab kami.

(tempat, tanggal/bulan/tahun) Direktur,

(Nama BPRS)

---

288 Contoh Surat Pemberitahuan Rekening Penerimaan FPJPS

No. [diisi dengan nomor surat] Kepada

[diisi sesuai ketentuan SE]

Perihal : Pemberitahuan Rekening Penerimaan FPJPS Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : ………...1

Jabatan : Direktur ...2 BPRS ...3

Alamat : ...4

bahwa berkaitan dengan permohonan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah (FPJPS) yang diajukan kepada Bank Indonesia, dengan ini untuk dan atas nama BPRS ...3 menyatakan kepada Bank Indonesia untuk melakukan pengkreditan rekening kami di Bank Umum Syariah / Unit Usaha Syariah5 sebagai berikut: Nomor Rekening : ...

Jenis Rekening : Giro ... / Tabungan ...

Nama Pemilik Rekening : ...

Nama Bank : PT. Bank Syariah .... / UUS PT. Bank ...

Nama Kantor : KC/KCP ...

Keterangan : ...

dalam rangka penerimaan terkait dengan FPJPS. Demikian surat pemberitahuan ini dibuat. (kota), (tanggal/bulan/tahun) Direktur, (Nama BPRS ....) ttd ---

1 Diisi dengan nama direktur BPRS yang berwenang mewakili

2 Diisi dengan jabatan direktur yang berwenang mewakili BPRS

3 Diisi dengan nama BPRS yang mengajukan permohonan FPJPS

4 Diisi alamat BPRS yang mengajukan permohonan FPJPS

5 Pilih bank yang ditunjuk

Meterai Rp6.000,-

289 Contoh Surat Kuasa Pemegang Saham kepada BPRS

Kepada

Direksi BPRS …………. di ………..

Perihal : Surat Pernyataan dan Pemberian Kuasa Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : ………...1

Kedudukan : Pemegang Saham ...2 BPRS ...3 Alamat : ...4

bahwa berkaitan dengan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah (FPJPS) yang diajukan BPRS ...kepada Bank Indonesia, dengan ini kami menyatakan :

1. menyerahkan surat berharga yang kami miliki kepada BPRS …………. sebagai berikut:

No. Jenis Surat Berharga Nomor Surat Berharga Nilai Keterangan 1. SBI

2. SUN 3. SBSN

4. Obligasi Syariah Korporasi (Sukuk Korporasi)

2. memberikan kuasa yang tidak dapat dicabut kembali kepada BPRS ... untuk mengagunkan surat berharga tersebut di atas kepada Bank Indonesia dalam rangka pemberian FPJPS kepada BPRS …., termasuk menandatangani segala dokumen yang terkait dengan pengikatan agunan surat berharga tersebut di atas;

3. tidak akan melakukan release surat berharga yang telah diagunkan dalam rangka pemberian FPJPS PT. BPRS... dalam sub registry/KSEI, kecuali atas persetujuan Bank Indonesia.

Demikian surat pernyataan ini dibuat secara sukarela dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun juga.

(kota), (tanggal/bulan/tahun) Pemegang Saham, (Nama BPRS ....) Ttd --- 1

Diisi dengan nama Pemegang Saham 2

Diisi dengan kedudukan Pemegang Saham (PSP atau Pemegang Saham Biasa) 3

Diisi dengan nama BPRS yang mengajukan FPJPS 4

Diisi alamat Pemegang Saham yang memberikan kuasa ke BPRS untuk mengagunkan surat berharga yang dimilikinya.

Meterai Rp6.000,-

LAMPIRAN III

SURAT EDARAN BANK INDONESIA

NOMOR 15/34/DPSP TANGGAL 27 AGUSTUS 2013 PERIHAL

PERUBAHAN ATAS SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 12/29/DASP TANGGAL 10 NOVEMBER 2010 PERIHAL TATA CARA PEMBERIAN FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI BAGI BANK UMUM

CONTOH ADENDUM

PERJANJIAN PENGGUNAAN FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI BAGI BANK UMUM NOMOR ...TANGGAL ………….1

Pada hari ini, ..., tanggal ... bulan ... tahun ..., yang bertandatangan dibawah ini : --- 1. ...Nama……….., Direktur Eksekutif Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran, bertempat tinggal di Jakarta, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, untuk dan atas nama Dewan Gubernur Bank Indonesia dan dengan demikian mewakili Bank Indonesia yang berkedudukan di Jakarta berdasarkan Pasal 39 ayat (3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009, untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA ---

Dalam hal berdasarkan Anggaran Dasar PT yang bersangkutan tidak diperlukan surat kuasa maka komparisi adalah sebagai berikut:

2. ...Nama……….., Direktur .... (Jabatan)...., bertempat tinggal di ..., dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, selaku demikian mewakili Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas

1 Diisi dengan nomor dan tanggal Perjanjian Penggunaan FLI yang telah ditandatangani sebelumnya.

nama ... Lampiran-58

nama serta sah mewakili Perusahaan Perseroan PT Bank ..., berdasarkan Pasal ... Anggaran Dasarnya yang dimuat dalam Akta Notaris ..., Nomor ..., tanggal ... (tanggal dalam angka), yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal ..., Nomor ..., Tambahan Nomor …..., berikut perubahan-perubahan terakhir dengan Akta Notaris ..., Nomor …..., tanggal …..., yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal ….., Nomor ..., Tambahan Nomor ….., untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA--- atau (jika Direksi harus mendapat persetujuan dari dewan komisaris): 2. ...Nama……….., Direktur ... (Jabatan)..., bertempat tinggal di

..., dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, selaku demikian mewakili Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama serta sah mewakili Perusahaan Peseroan PT Bank .., berdasarkan Pasal …. Anggaran Dasarnya yang dimuat dalam Akta Notaris ……, Nomor …., tanggal ….., yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal …., Nomor ….., Tambahan Nomor ….., berikut perubahan-perubahan terakhir dengan Akta Notaris …, Nomor .., tanggal ….., yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal …., Nomor ….., Tambahan Nomor ….., dan untuk melaksanakan tindakan hukum dalam Perjanjian ini telah mendapatkan persetujuan tertulis dari dewan komisaris Perseroan, sebagaimana dinyatakan dalam Surat Persetujuan Tertulis tanggal ….., bermeterai cukup yang dilekatkan pada Perjanjian ini, untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA ---

Jika PIHAK KEDUA adalah Bank Asing maka komparisi adalah sebagai

2. ...Nama……….., Jabatan, bertempat tinggal di ..., dalam hal ini bertindak berdasarkan kekuatan Akta Power

of Attorney Nomor ... tanggal ... dibuat

di hadapan ..., Notaris di Jakarta, demikian bertindak untuk dan atas nama ..., cabang Indonesia, suatu bank yang didirikan berdasarkan hukum .... (negara kantor pusat bank asing)...., dan dalam hal ini bertindak melalui kantor cabangnya di Indonesia, berkedudukan di Jakarta, ...alamat...., selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. --- PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selanjutnya disebut sebagai PARA PIHAK, terlebih dahulu menerangkan bahwa: 1. PARA PIHAK telah menandatangani Perjanjian Penggunaan

Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum Nomor .... tanggal ....2; dan

2. berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/ /DPSP tanggal perihal Perubahan Atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/29/DASP tanggal 10 November 2010 perihal Tata Cara Pemberian Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum telah diberlakukan penambahan instrumen baru yang dapat digunakan sebagai eligible collateral pada transaksi Fasilitas Likuiditas Intrahari.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, PARA PIHAK menyatakan setuju dan mufakat untuk mengadakan Adendum terhadap Perjanjian Penggunaan Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum Nomor …………. tanggal ..., dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut: I. Klausula ayat (1) Pasal 1 diubah sehingga Pasal 1 berbunyi sebagai

berikut:

Pasal 1

(1) PIHAK PERTAMA memberikan FLI kepada PIHAK KEDUA paling banyak sebesar nilai surat berharga berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia

2 Diisi dengan nomor dan tanggal Perjanjian Penggunaan FLI yang telah ditandatangani sebelumnya.

(SDBI), dan/atau Surat Berharga Negara (SBN) yang di-Repo-kan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA pada rekening FLI-RTGS dan FLI-Kliring di Bank Indonesia.

(2) PIHAK KEDUA menerima dan menggunakan FLI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dari PIHAK PERTAMA yang besarnya tercantum dan tercetak pada Hasil Olahan Komputer (HOK) dari Scripless Securities Settlement System Central Computer (SCC) yang terdapat dalam Bank Indonesia - Scripless

Securities Settlement System (BI-SSSS).

(3) PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menerima dengan baik HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai satu-satunya dokumen yang membuktikan besarnya FLI yang dapat digunakan oleh PIHAK KEDUA sekaligus merupakan dokumen yang membuktikan besarnya penggunaan FLI oleh PIHAK KEDUA yang timbul sebagai akibat digunakannya FLI oleh PIHAK KEDUA.

(4) PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk menerima dan menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

II. Klausula ayat (3) Pasal 4 diubah dan ditambahkan 2 (dua) klausula baru, yakni ayat (4) dan ayat (5), sehingga Pasal 4 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 4

(1) PIHAK KEDUA harus menyelesaikan FLI yang digunakan pada hari penggunaannya paling lambat sampai dengan pre cut-off

time Sistem BI-RTGS sesuai dengan ketentuan Bank

Indonesia yang mengatur mengenai Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum.

(2) PIHAK KEDUA dapat memindahkan kembali surat berharga yang diagunkan dari rekening FLI-RTGS ke rekening surat berharga milik PIHAK KEDUA sesuai dengan nilai FLI yang dikembalikan oleh PIHAK KEDUA.

(3) Dalam hal PIHAK KEDUA tidak menyelesaikan FLI yang digunakan pada hari penggunaan FLI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) maka terhadap nilai FLI yang tidak diselesaikan oleh ...

oleh PIHAK KEDUA tersebut diberlakukan sebagai transaksi Repo dengan Bank Indonesia (first leg), dengan jangka waktu 1 (satu) hari kerja (overnight) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai koridor suku bunga (standing facilities).

(4) Dalam hal PIHAK KEDUA tidak memiliki saldo rekening giro yang mencukupi untuk setelmen pelunasan Repo SBI, Repo SDBI, dan/atau Repo SBN sampai dengan cut off warning Sistem BI-RTGS, BI-SSSS secara otomatis membatalkan setelmen second leg.

(5) Dalam hal terjadi pembatalan setelmen second leg sebagaimana dimaksud pada ayat (4), PIHAK PERTAMA berwenang melakukan pendebetan rekening giro PIHAK KEDUA untuk penyelesaian bunga Repo yang harus dibayar dan:

a. melakukan pelunasan sebelum jatuh waktu (early

redemption) atas seri SBI dan SDBI yang di-Repo; atau

b. memperlakukan jenis, seri, dan nominal SBN yang gagal dibeli kembali oleh PIHAK KEDUA sebagai transaksi jual putus (outright selling) secara otomatis melalui BI-SSSS. III. Klausula ayat (2) Pasal 10 diubah sehingga Pasal 10 berbunyi

sebagai berikut:

Pasal 10

(1) Semua pemberitahuan dan/atau surat menyurat antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehubungan dengan Perjanjian ini dilakukan secara tertulis dan dianggap telah disampaikan kepada yang bersangkutan jika terdapat tanda terima tertulis dari PIHAK PERTAMA dan/atau PIHAK KEDUA. (2) Pemberitahuan dan/atau surat menyurat sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dialamatkan kepada: PIHAK PERTAMA : BANK INDONESIA

Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran

Divisi Penyelenggaraan Setelmen Dana dan Surat Berharga

Gedung D, Lantai 3

Jl. M.H. Thamrin No. 2, Jakarta 10350

PIHAK KEDUA : ...

...

...

...

IV. Syarat-syarat dan klausula lain dari Perjanjian Penggunaan Fasilitas Likuiditas Intrahari Nomor …. tanggal …..3 yang telah diubah dengan Adendum ini tetap berlaku dan merupakan rangkaian kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari Adendum ini.

V. Adendum ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), masing-masing bermeterai cukup, mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mulai berlaku sejak ditandatangani. KEPALA DEPARTEMEN PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN, DIAH PBA LUBIS

3Diisi dengan nomor dan tanggal Perjanjian Penggunaan FLI yang telah ditandatangani sebelumnya. PIHAK PERTAMA (...)

PIHAK KEDUA (...)

Dasarnya ... LAMPIRAN IV

SURAT EDARAN BANK INDONESIA

NOMOR 15/34/DPSP TANGGAL 27 AGUSTUS 2013 PERIHAL

PERUBAHAN ATAS SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 12/29/DASP TANGGAL 10 NOVEMBER 2010 PERIHAL TATA CARA PEMBERIAN FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI BAGI BANK UMUM

CONTOH

PERJANJIAN PENGGUNAAN

FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI BAGI BANK UMUM Nomor ...

Pada hari ini, ………., tanggal ……bulan…...… tahun……, yang bertandatangan dibawah ini: --- 1. ...Nama……….., Direktur Eksekutif Departemen Penyelenggaraan

Sistem Pembayaran, bertempat tinggal di Jakarta, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, untuk dan atas nama Dewan Gubernur Bank Indonesia dan dengan demikian mewakili Bank Indonesia yang berkedudukan di Jakarta berdasarkan Pasal 39 ayat (3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009, untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA ---

Dalam hal berdasarkan Anggaran Dasar PT yang bersangkutan tidak diperlukan surat kuasa maka komparisi adalah sebagai berikut:

2. ...Nama…….., Direktur .... (Jabatan)...., bertempat tinggal di ..., dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, selaku demikian mewakili Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama serta sah mewakili Perusahaan Perseroan PT Bank ….., berdasarkan Pasal ……. Anggaran

Indonesia tanggal …, Nomor …., Tambahan Nomor …., berikut perubahan-perubahan terakhir dengan Akta Notaris …, Nomor …., tanggal ….., yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal …., Nomor …., Tambahan Nomor …., selanjutnya disebut PIHAK KEDUA---

atau (jika Direksi harus mendapat persetujuan dari dewan komisaris ): 2. ...Nama……, Direktur ... (Jabatan)..., bertempat tinggal di

..., dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, selaku demikian mewakili Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama serta sah mewakili Perusahaan Peseroan PT Bank ..., berdasarkan Pasal ….... Anggaran Dasarnya yang dimuat dalam Akta Notaris …..., Nomor ...…., tanggal …., yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal ..…...., Nomor …..., Tambahan Nomor ...…., berikut perubahan-perubahan terakhir dengan Akta Notaris ...…, Nomor ..., tanggal ..., yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal ...…, Nomor ..., Tambahan Nomor …..., dan untuk melaksanakan tindakan hukum dalam Perjanjian ini telah mendapatkan persetujuan tertulis dari dewan komisaris Perseroan, sebagaimana dinyatakan dalam Surat Persetujuan Tertulis tanggal ..., bermeterai cukup yang dilekatkan pada Perjanjian ini, untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA ---

Jika PIHAK KEDUA adalah Bank Asing maka komparisi adalah sebagai berikut:

2. ...Nama..., Jabatan, bertempat tinggal di ..., dalam hal ini bertindak berdasarkan kekuatan Akta Power of

bertindak untuk dan atas nama ..., cabang Indonesia, suatu Bank yang didirikan berdasarkan hukum .... (negara kantor pusat bank asing)...., dan dalam hal ini bertindak melalui kantor cabangnya di Indonesia, berkedudukan di Jakarta, ... alamat...., selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. --- PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selanjutnya disebut sebagai PARA PIHAK, terlebih dahulu menerangkan setuju dan mufakat untuk mengadakan Perjanjian Penggunaan Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum (FLI), dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:

Pasal 1

(1) PIHAK PERTAMA memberikan FLI kepada PIHAK KEDUA paling banyak sebesar nilai surat berharga berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI), dan/atau Surat Berharga Negara (SBN) yang di-Repo-kan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA pada rekening FLI-RTGS dan FLI-Kliring di Bank Indonesia.

(2) PIHAK KEDUA menerima dan menggunakan FLI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dari PIHAK PERTAMA yang besarnya tercantum dan tercetak pada Hasil Olahan Komputer (HOK) dari

Scripless Securities Settlement System Central Computer (SCC)

yang terdapat dalam Bank Indonesia - Scripless Securities

Settlement System (BI-SSSS).

(3) PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menerima dengan baik HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai satu-satunya dokumen yang membuktikan besarnya FLI yang dapat digunakan oleh PIHAK KEDUA sekaligus merupakan dokumen yang membuktikan besarnya penggunaan FLI oleh PIHAK KEDUA yang timbul sebagai akibat digunakannya FLI oleh PIHAK KEDUA. (4) PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk menerima

dan menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

Pasal 3 ... Bank Indonesia tidak mencukupi untuk penyelesaian transaksi keluar (outgoing transaction) yang terjadi dalam Sistem Bank Indonesia - Real Time Gross Settlement (Sistem BI-RTGS) dan/atau kewajiban PIHAK KEDUA untuk penyelesaian akhir kliring debet.

(2) FLI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) yang digunakan oleh PIHAK KEDUA terdiri dari:

a. FLI-RTGS, sejak jam operasional Sistem BI-RTGS dibuka sampai dengan cut-off warning Sistem BI-RTGS sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia yang mengatur tentang Sistem BI-RTGS.

b. FLI-Kliring, apabila PIHAK KEDUA memiliki kewajiban penyelesaian akhir kliring debet sampai dengan cut-off

warning Sistem BI-RTGS sepanjang PIHAK KEDUA telah

menjadi peserta Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).

(3) FLI-RTGS sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a juga dapat digunakan untuk:

a. menutup kewajiban penyelesaian akhir kliring debet dalam hal pendanaan awal (prefund) dalam bentuk dana tunai (cash

prefund) dan/atau surat berharga (collateral prefund) yang

disediakan PIHAK KEDUA tidak mencukupi untuk penyelesaian kewajiban PIHAK KEDUA yang timbul dari penyelesaian akhir kliring debet;

b. menutup penyelesaian akhir hasil kliring yang terjadi sebelum

cut-off warning Sistem BI-RTGS bagi PIHAK KEDUA yang

memiliki kantor sebagai peserta kliring yang berada di wilayah Kliring yang belum menerapkan SKNBI, sepanjang PIHAK KEDUA telah memindahkan surat berharga ke rekening FLI-RTGS dalam jumlah yang cukup sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum.