• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis paparkan pada bab sebelumnya Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis paparkan pada bab sebelumnya serta kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Kepada KPK, untuk terus melakukan pemberantasan Korupsi termasuk tindak pidana pencucian uang yang pidana asalnya adalah korupsi. Dalam pemberantasan tindak pidana pencucian uang yang berkaitan dengan korupsi, KPK tidak perlu ragu lagi dalam menjalankan kewenangannya dalam penuntutan tindak pidana pencucian uang karena dengan adanya Yurisprudensi, Undang-undang Nomor 8 tahun 2010 dan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 77/PUU-XII/2014, maka hal tersebut adalah dasar-dasar yang menguatkan KPK dalam penuntutan tindak pidana pencucian uang. 2. Kepada para Hakim TIPIKOR yang menangani perkara tindak pidana

pencucian uang, dalam memberikan putusan hendaknya harus mencapai 3 tujuan hukum yaitu kepastian hukum, keadilan dan kemanfaat sehingga hukum dapat diteggakan dengan seadil-adilnya.

3. Kepada para pembuat undang-undang, perlu dilakukan revisi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dengan memasukan kewenangan KPK dalam penuntutan tindak pidana pencucian uang, pasca Mahkamah Konstitusi Nomor 77/PUU-XII/2014.

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Alfitra. Modus Operandi Tindak Pidana Khusus Di Luar KUHP. Jakarta: Raih Asa Sukses, 2014.

Ali, Mahrus. Hukum Pidana Korupsi Di Indonesia. Yogyakarta: UII Press, 2011. Alkostar, Artidjo. Korupsi Politik Di Negara Modern. Yogyakarta: UII Press, 2008. Amrullah, M. Arief. Tindak Pidana Pencucian Uang. Malang: Bayumedia

Publishing, 2003.

Arief, Barda Nawawi. Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Penanggulangan Kejahatan. Bandung: PT. Citra Adhitya Bakti, 2010.

Arifin, Firmansyah, dkk. Lembaga Negara dan Sengketa Kewenangan Antarlembaga Negara. Jakarta: Konsorsium Reformasi Hukum Nasional (KRHN), 2005. Asshidiqie, Jimly. Perkembangandan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca

Reformasi. Jakarta: Konstitusi Press, 2006.

Atmasasmita, Romli. Sekitar Masalah Korupsi Aspek Nasional Dan Aspek Internasional. Bandung: Mandar Maju, 2004.

Black, Henry Campbell. Black’S Law Dictionary.West Publishing, 1990.

Ganjong. Pemerintahan Daerah Kajian Politik dan Hukum. Bogor: Ghalia Indonesia, 2007.

Halim, Pathorang. Penegakan Hukum Terhadap Kejahatan Pencucian Uang Di Era Globalisasi. Yogyakarta: Total Media, 2013.

Hamzah, Andi. Delik-delik Tersebar Di Luar KUHP dengan Komentar Jakarta: Pradnya Paramita, 1995.

__________. Pemberantasan Korupsi:Melalui Hukum Pidana Nasional dan Internasional. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007

Hartanti, Evi. Tindak Pidana Korupsi.Jakarta: Sinar Grafik, 2008.

Hidjaz, Kamal. Efektivitas Penyelenggaraan Kewenangan Dalam Sistem Pemerintahan Daerah Di Indonesia. Makasar: Pustaka Refleksi, 2010.

HR. Bukhari no 6805, Software kutub at-tis’ah.

HR, Ridwan. Hukum Administrasi Negara. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006. __________. Hukum Administrasi Negara. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008.

Huda, Ni‟matul. Lembaga Negara Dalam Masa Transisi Demokrasi. Yogyakarta: UII

Press, 2007.

Indrayana, Denny. Negara Antara Ada Dan Tiada Refomasi Hukum Ketatanegaraan. Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2008.

Indroharto. Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik. Bandung: Citra Aditya Bakti, 1994.

Mas, Marwan. Pengantar Ilmu Hukum. Cet. II. (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011. Marzuki, Peter Mahmud. Penelitian Hukum. Jakarta: Prenada Media, 2005. Moerad, Pontang. Pembentukan Hukum Melalui putusan Pengadilan dalam Perkara

Pidana. Bandung: PT. Alumni, 2005.

Muhammad, Abdulkadir. Hukum dan Penelitian Hukum. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2004.

Nasution, Adnan Buyung.Pentingnya Pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi. Jakarta: Pusat Studi Hukum Pidana Fakultas Hukum Trisakti, 2002.

NLRP. KetentuanPencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Jakarta: Netherlads Reform Program, 2011.

Pangestu, Benu. Indepedensi Yuridis KPK: Telaah Teoritis dan Praktis. Skripsi S1 Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Syariah Dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.

Prihantoro, Angga Martandy. Eksistensi State Auxiliary Organs Dalam Rangka Mewujudkan Good Governance Di Indonesia (Studi Kelembagaan Komisi Pemberantasan Korupsi). Skripsi S1 Fakultas Hukum, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010.

Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji. Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat. cet. XI. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2009.

Suradji, Mudiyati, dan Sutriya (Editor). Analisis dan Evaluasi Hukum Penunututan dan Pemeriksaan Tindak Pidana Korupsi. Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, 2008.

Stroink, E.A.M. dan J.G. Steenbeek. Inleiding in het Staats-en. Administratief Recht.Alphen aan den Rijn: Samsom H.D. Tjeenk Willink, 1985.

Suratman dan H. Philips Dillah, Metode Penelitian Hukum. Bandung: Alfabeta, 2013. Syamsuddin, Aziz. Tindak Pidana Khusus.Jakarta: Sinar Grafika, 2014.

Sumantri,Sri. Lembaga Dan Auxikiary Bodies Dalam Sitem Ketatanegaraan Mnurut UUD 1945. Surabaya: Airlangga University Press, 2002.

Tutik,TitikTriwulan.Konstruksi Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Amandemen UUD 1945. Jakarta: Kencana, 2010.

Wiyanto, Roni. Asas-asas Hukum Pidana Indonesia. Bandung: C.V.Mandar Maju, 2012.

Yuliani, Evi. Tugas Dan Wewenang Kejaksaan Dan Komisi Pemberantasan Korupsi Dalam Penanggulangan Tindak Pidana Korupsi. Skripsi S1 Program Studi Perbandingan Mazhab Dan Hukum, Fakultas Syariah Dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.

Zulfa, Eva Achjani. Pergeseran Paradigma Pemidanaan. Bandung: Lubuk Agung, 2011.

Jurnal:

Fadli, Muhammad. “Kewenangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Dalam

Penuntututan Tindak Pidana Pencucian Uang”.Jurnal Legislasi Indonesia, No. 1 Vol 11. 2014.

M. Hadjon, Philipus.“Wewenang Pemerintahan (Bestuurbevoegdheid)”. Pro Justitia Tahun XVI No. I (Januari 1998).

__________. “Tentang Wewenang”. YURIDIKA, No.5&6 Tahun XII. (September-Desember 1997).

Manan, Bagir. “Dissenting Opinion dalam Sistem Peradilan Indonesia”. Varia Peradilan Tahun XXI No. 253, 2006.

Syafrudin, Ateng. “Menuju Penyelenggaraan Pemerintahan Negara yang Bersih dan Bertanggung Jawab”. Jurnal Pro Justisia Edisi IV.Bandung: Universitas Parahyangan, 2000.

Internet:

HukumOnline.com. “Grey Area Penanganan TPPU”. Artikel diakses pada 1 November 2014 dari http:// www.hukumonline.com /berita/baca /lt52f0d3968ed1f /grey-area- penanganan-tppu-bagian-1.

HukumOnline.com, “KPK Berwenang Tangani TPPU Sejak 2002”.Artikel diakses pada 2 November 2014 dari http:// www.hukumonline.com /berita/baca/lt52267e44e3133/kpk-berwenang-tangani-tppu-sejak-2002. Wikipedia. “Pencucian Uang”. Artikel diakses pada 1 November 2014 pada 1

November 2014 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Pencucian_uang. Peraturan Perundang-Undangan:

Republik Indonesia.Undang No. 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76. Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3209.

Republik Indonesia.Undang-undang No.30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Korupsi. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 137. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4250. Republik Indonesia.Undang-Undang No. 10 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan

Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2010 Nomor 122.Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5164.

Wawancara:

Wawancara Pribadi dengan Boby Mokosugianta selaku Spesialist dan Kerjasama Humas PPATK. Jakarta. 09 Maret 2015.

Wawancara Pribadi dengan Wawan Yunarwanto selaku Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi. Jakarta. 10 Maret 2015.

Dokumen terkait