BAB II TINJAUAN PUSTAKA
C. Kewirausahaan
1. Pengertian Kewirausahaan
Menurut Instruksi Presiden RI No.4 Tahun 1995, kewirausahaan
adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih
baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar (Saiman,2009).
Menurut Drucker (1959) dalam Suryana (2006:2), kewirausahaan
adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang.
Menurut Zimmerer (1996:51) dalam Suryana (2003:4),
kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan keinovasian untuk
memecahkan permasalahan dan upaya untuk memanfaatkan peluang yang
dihadapi setiap hari. Kewirausahaan merupakan gabungan dari kreativitas,
keinovasian, dan keberanian menghadapi risiko yang dilakukan dengan
cara kerja keras untuk membentuk dan memelihara usaha baru.
Menurut Siagian (1998) dalam Anoraga (2002), kewirausahaan
adalah semangat, perilaku dan kemampuan untuk memberikan tanggapan
dan atau pelayanan yang lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan
produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja efisien, melalui
keberanian mengambil risiko, kreativitas dan inovasi serta kemampuan
manajemen.
2. Pengertian Wirausaha
Wirausaha berasal dari kata wira dan usaha. Wira yang berarti
pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani
dan berwatak agung. Usaha yang berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat
sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat
sesuatu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang
yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara
produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru,
mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Menurut Meredith (1995) dalam Anoraga (2002), Wirausaha
adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai
kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang
dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat dalam
memastikan kesuksesan.
3. Tujuan Kewirausahaan
b. Menyadarkan masyarakat atau memberikan kesadaran berwirausaha
yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat.
c. Menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
d. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
kewirausahaan di kalangan masyarakat.
4. Manfaat Kewirausahaan
Zimmerer (2005) merumuskan manfaat kewirausahaan adalah
sebagai berikut :
a. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri
Memiliki usaha sendiri akan memberikan kebebasan dan
peluang bagi pebisnis untuk mencapai tujuan hidupnya. Pebisnis akan
mencoba memenangkan hidup mereka dan memungkinkan mereka
untuk memanfaatkan bisnisnya guna mewujudkan cita-citanya.
b. Memberi peluang melakukan perubahan
Semakin banyak pebisnis yang memulai usahanya karena
mereka dapat menangkap peluang untuk melakukan berbagai
perubahan yang menurut mereka sangat penting
c. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya
Bisnis-bisnis yang dimiliki oleh seorang wirausaha merupakan
alat untuk menyatakan aktualisasi diri. Keberhasilan mereka adalah
suatu hal yang ditentukan oleh kreativitas, antusias, inovasi, dan visi
kekuasaan kepada mereka, kebangkitan spiritual, dan mampu
mengikuti minat atau hobinya sendiri.
d. Memiliki peluang untuk meraih keuntungan seoptimal mungkin
Keuntungan berwirausaha merupakan faktor motivasi yang
penting untuk mendirikan usaha sendiri. Kebanyakan pebisnis tidak
ingin menjadi kaya raya, tetapi kebanyakan di antara mereka yang
memang menjadi berkecukupan.
e. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan
mendapatkan pengakuan atas usahanya
Kesepakatan bisnis berdasarkan berdasarkan kepercayaan dan
saling menghormati adalah ciri pengusaha kecil. Peran penting yang
dimainkan dalam sistem bisnis lingkungan setempat serta kesadaran
bahwa kerja memiliki dampak nyata dalam melancarkan fungsi sosial
dan ekonomi nasional adalah merupakan imbalan bagi manajer
perusahaan kecil.
f. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan
menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakannya
Hal yang dirasakan oleh pengusaha kecil atau pemilik
perusahaan kecil adalah bahwa kegiatan usaha mereka sesungguhnya
bukanlah kerja. Kebanyakan wirausaha yang berhasil memilih masuk
dalam bisnis tertentu, sebab mereka tertarik dan menyukai pekerjaan
pekerjaan mereka dan mereka senang bahwa mereka yang
melakukannya.
5. Jenis-jenis Kewirausahaan
Menurut Williamson (1961) dalam Winardi (2004:20),
mengemukakan jenis-jenis kewirausahaan yaitu sebagai berikut :
a. Innovating Entrepreneurship
Entreprenuership demikian dicirikan oleh pengumpulan
informasi secara agresif serta analisis tentang hasil-hasil yang dicapai
dari kombinasi-kombinasi baru faktor-faktor produksi. Wirausaha ini
bereksperimentasi secara agresif, dan mereka terampil mempraktekkan
transformasi-transformasi atraktif.
b. Imitative Enterpreneurship
Entrepreneurship demikian dicirikan oleh kesediaan untuk
meniru inovasi-inovasi yang berhasil diterapkan oleh para innovating
entrepreneur.
c. Fabian Enterpreneurship
Entrepreneurship demikian, dicirikan oleh sikap yang teramat
berhati-hati dan sikap skeptikal tetapi yang segera melaksanakan
peniruan-peniruan menjadi jelas sekali, bahwa apabila mereka tidak
melakukan hal tersebut, mereka akan kehilangan posisi relatif di dalam
d. Drone Enterpreneurship
Entrepreneurship demikian dicirikan oleh penolakan untuk
memanfaatkan peluang-peluang untuk melaksanakan
perubahan-perubahan dalam rumus produksi sekalipun hal tersebut akan
mengakibatkan mereka merugi dibandingkan dengan produsen yang
lain.
6. Ciri-ciri Wirausahawan yang Berhasil
Beberapa ciri wirausahawan yang berhasil (Kasmir, 2008:27) :
a. Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak
kemana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui
langkah yang dilakukan oleh pengusaha tersebut.
b. Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di mana
pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih
dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai
kegiatan.
c. Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar
prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk,
pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian
utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha yang dijalankan selalu
d. Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki
seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang
maupun waktu.
e. Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana
ada peluang di situ dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit
untuk mengatur waktu kerjanya.
f. Bertanggung jawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik
sekarang maupun yang akan datang. Tanggung jawab seorang
pengusaha tidak hanya material, tetapi juga moral kepada berbagai
pihak.