• Tidak ada hasil yang ditemukan

khamr dan alkohol

Dalam dokumen Ahmad Sarwat, Lc.,MA (Halaman 21-38)

Alkohol adalah zat yang paling sering dituding sebagai bahan baku minuman yang memabukkan, alias khamar. Akan tetapi yang menjadi permasalahan adalah apakah Alkohol itu identik dengan khamar, ataukah keduanya tidak identik.

Dalam membahas tentang hubungan antara khamar dengan Alkohol,

1 Mauqif al-Islam min al-Khamr, hal 11

22

para ulama terpecah menjadi dua bagian.

Pertama, kalangan yang cenderung berpendapat bahwa Alkohol itu adalah khamar, karena dalam realitas sehari-hari keduanya sangat identik dan sering tampil dalam satu wujud yang sama.

Kedua, kalangan yang cenderung berpendapat bahwa Alkohol itu tidak harus selalu diidentikkan dengan khamar. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa Alkohol itu sering terkandung di dalam khamar, tetapi hal itu tidak berarti segala Alkohol itu boleh dikategorikan sebagai khamar.

Mereka yang mengatakan bahwa Alkohol adalah khamar menyandarkan pendapat mereka atas dasar bahwa minuman yang asalnya halal, akan menjadi khamar begitu tercampur Alkohol. Padahal sebelum dicampur Alkohol, makanan atau minuman itu tidak memabukkan, dan hukumnya tidak haram.

23

Maka karena keharaman itu datangnya setelah ada pencampuran dengan Alkohol, maka justru titik keharamannya terletak pada Alkohol itu sendiri.

Oleh karena itu menurut pendapat ini, titik keharaman khamar justru terletak pada keberadaan Alkoholnya. Sehingga Alkohol itulah sesungguhnya yang menjadi intisari dari khamar. Atau dalam bahasa lain, Alkohol adalah biangnya khamar.

Maka menurut pendapat ini, semua hukum yang berlaku pada khamar, otomatis juga berlaku pada Alkohol, bahkan lebih utama. Misalnya dalam urusan najis, karena jumhur ulama menajiskan khamar, maka otomatis Alkohol pun merupakan benda najis.

Sedangkan pendapat yang mengatakan bahwa Alkkohol bukan termasuk khamar, juga punya argumentasi yang sulit dibantah. Di antaranya :

24

a. Alkohol Terdapat Secara Alami Dalam Makanan

Alkohol itu terdapat pada banyak buah-buahan secara alami. Prof. Made Astawan, ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), mengatakan bahwa setiap buah dan sayuran mengandung ethanol (salah satu unsur alkohol).

Unsur ini akan semakin dominan bila buah dan sayur mengalami pembusukan (fermentasi).

Dr. Handrawan Naedesul, redaktur ahli Tabloid SENIOR, mengatakan bahwa setiap buah diindikasikan memiliki kandungan alkohol. Contoh yang jelas adalah nangka dan durian, kadar alkohol buah tersebut di bawah lima persen.

Anggur segar diperkirakan mengandung Alkohol kira-kira 0,52 mg/Kg.

Kalau Alkohol itu khamar, lalu bagaimana dengan semua makanan sehat dan halal di atas? Kita tidak pernah mendengar ada fatwa ulama di mana pun

25

yang mengharamkan semua makanan di atas, hanya semata-mata karena dianggap mengandung Alkohol.

Dan alasan dimaafkan tentu bukan alasan yang tepat, sebab kalau memang Alkohol itu khamar, tentunya banyak atau sedikit seharusnya tetap dianggap haram.

b. Alkohol Tidak Dikonsumsi

Di antara argumentasi bahwa Alkohol bukan khamar adalah pada kenyataannya, Alkohol tidak pernah dikonsumsi oleh manusia secara langsung. Dengan kata lain, pada dasarnya Alkohol itu memang bukan minuman yang lazim dikonsumsi, dan orang tidak mejadikan Alkohol murni sebagai minuman untuk bermabuk-mabukan.

Orang yang minum Alkohol murni, atau setidaknya yang kandungannya 70% sepeti yang banyak dijual di apotek, dia tidak akan mengalami mabuk,

26

tetapi langsung meninggal dunia.

Kenyataan ini menunjukkan bahwa Alkohol bukan khamar, sebab pengertian khamar adalah makanan atau minuman yang kalau dikonsumsi tidak akan langsung membuat peminumnya meninggal dunia, melainkan akan membuat pelakunya mengalami mabuk.

Sedangkan Alkohol murni tidak membikin seseorang mabuk, tetapi langsung meninggal. Maka kesimpulannya, Alkohol bukan khamar melainkan racun. Sebagai racun, Alkohol memang haram dikonsumsi, karena memberi madharat atau membahayakan jiwa dan nyawa kita.

c. Banyak Benda Memabukkan Tidak Ber-Alkohol

Pendapat bahwa Alkohol itu bukan khamar juga dikuatkan dengan kenyataan bahwa begitu banyak benda-benda yang memabukkan, atau termasuk ke dalam kategori khamar, tetapi justru tidak mengandung

27

Alkohol.

Misalnya daun ganja yang dibakar dan asapnya dihirup ke paru-paru, sebagaimana yang dilakukan oleh para penghisap ganja. Asap itu mengakibatkan mereka mabuk dalam arti yang sebenarnya. Namun kalau diteliti lebih seksama, baik daun ganja maupun asapnya, tidak mengandung Alkohol.

Pil dan obat-obatan terlarang yang sering digunakan oleh para pemabuk untuk teler, rata-rata justru tidak mengandung kandungan Alkohol.

Demikian juga dengan opium, shabu-shabu, ekstasy dan lainnya, rata-rata tidak beralkohol. Tetapi semua orang yang mengkonsumsinya dipastikan akan mabuk.

Artinya, Alkohol belum tentu khamar. Dan sebaliknya, khamar belum

28

tentu mengandung Alkohol.1 3. Fatwa MUI

FATWA nomor 11 tahun 2009 TENTANG ALKOHOL Pertama : Ketentuan Umum

Dalam fatwa ini yang dimaksud dengan:

1. Khamr adalah setiap minuman yang memabukkan, baik dari anggur atau yang lainnya, baik dimasak ataupun tidak.

2. Alkohol adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apapun yang memiliki gugus fungsional yang disebut gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon. Rumus umum senyawa alkohol tersebut adalah R-OH

1 seri fikih kehidupan, kuliner, hal 132-134

29

atau Ar-OH di mana R adalah gugus alkil dan Ar adalah gugus aril.

3. Minuman beralkohol adalah : a. minuman yang mengandung etanol dan senyawa lain di antaranya metanol, asetaldehida, dan etilasetat yang dibuat secara fermentasi dengan rekayasa dari berbagai jenis bahan baku nabati yang mengandung karbohidrat; atau b. minuman yang mengandung etanol dan/atau metanol yang ditambahkan dengan sengaja.

Kedua : Ketentuan Hukum

1. Meminum minuman beralkohol sebagaimana dimaksud dalam ketentuan umum hukumnya haram.

2. Khamr sebagaimana dimaksud dalam ketentuan umum adalah najis.

3. Alkohol sebagaimana dimaksud dalam ketentuan umum yang berasal dari khamr adalah najis. Sedangkan alkohol yang tidak berasal dari khamr

30

adalah tidak najis.

4. Minuman beralkohol adalah najis jika alkohol/etanolnya berasal dari khamr, dan minuman beralkohol adalah tidak najis jika alkohol/ethanolnya berasal dari bukan khamr.

5. Penggunaan alkohol/etanol hasil industri khamr untuk produk makanan, minuman, kosmetika, dan obat-obatan, hukumnya haram.

6. Penggunaan alkohol/etanol hasil industri non khamr (baik merupakan hasil sintesis kimiawi [dari petrokimia] ataupun hasil industri fermentasi non khamr) untuk proses produksi produk makanan, minuman, kosmetika, dan obat-obatan, hukumnya: mubah, apabila secara medis tidak membahayakan.

7. Penggunaan alkohol/etanol hasil industri non khamr (baik merupakan hasil sintesis kimiawi [dari petrokimia] ataupun hasil industri fermentasi non

31

khamr) untuk proses produksi produk makanan, minuman, kosmetika dan obat-obatan, hukumnya: haram, apabila secara medis membahayakan.

D. Dalil Umum 1. al-Quran

a. QS Al-Baqarah 219

ِساَّنلِل ُعِفاَنَمَو ميِْبَك م ْثْ ا اَمِيهِف ْلُق ۖ ِ ِسْيَمْلاَو ِرْمَخْلا ِنَع َكَنوُلَأ ْسَي ِ ۗ اَمِهِعْفَن ْنِم ُ َبْكَأ اَمُهُمْث

ِ اَو

َنو ُرَّكَفَتَت ْ ُكَّلَعَل ِت َيَآ ْلْا ُ ُكَل ُ َّللّا ُ ِ يَبُي َ ِلََِٰذَك ۗ َوْفَعْلا ِلُق َنوُقِفْنُي اَذاَم َكَنوُلَأ ْسَيَو

Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia,

32

tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan". Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir, (QS. Al-Baqarah : 219)

b. QS An-Nisa 43

اًبُنُج َلإَو َنوُلوُقَت اَم اوُمَلْعَت ٰ َّتََّح ٰىَر َكَ ُس ْ ُتْنَأَو َة َلا َّصلا اوُبَرْقَت َلإ اوُنَمآأ َنيِ َّلَّا اَ يَُّأ َيَ

ِرِباَع َّلإ

ِ ا ي

َلإ ْوَأ ِطِئاَغْلا َنِم ْ ُكْنِم مدَحَأ َءاَج ْوَأ رَف َس ٰ َلَع ْوَأ ٰ َضَ ْرَم ْ ُتْنُك ْن

ِ اَو ۚ اوُل ِسَتْغَت ٰ َّتََّح ليِب َس ُ ُت ْ سَم

ََّللّا َّن

ِ ا ۗ ْ ُكيِدْيَأَو ْ ُكِهوُجُوِب اوُح َسْماَف اًبِ ي َط اًديِع َص اوُمَّمَيَتَف ًءاَم اوُدَِتَ َْلمَف َءا َسِ نلا ا ًروُفَغ اًّوُفَع َن َكَ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub,

33

terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun. (QS. An-Nisa : 43)

c. QS Al-Maidah 90-91

ْنِم مسْجِر ُم َلإ ْزَ ْلْاَو ُبا َصْنَ ْلْاَو ُ ِسْيَمْلاَو ُرْمَخْلا اَمَّن ا اوُنَمآأ َنيِ َّلَّا اَ يَُّأ َيَ ِ ُهوُبِنَتْجاَف ِنا َطْي َّ شلا ِلَ َعَ

َنوُحِلْفُت ْ ُكَّلَعَل َع ْ ُكَّد ُصَيَو ِ ِسْيَمْلاَو ِرْمَخْلا ِفِ َءا َضْغَبْلاَو َةَواَدَعْلا ُ ُكَنْيَب َعِقوُي ْنَأ ُنا َطْي َّ شلا ُديِرُي اَمَّن ا ِ ِ َّللّا ِرْكِذ ْن

َنوُ َتَْنُم ْ ُتْنَأ ْلَهَف ۖ ِة َلا َّصلا ِنَعَو

34

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (QS. Al-Maidah : 90)

Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). (QS. Al-Maidah : 91) 2. hadis

a. Hadis Ibnu Umar ra

ُالله نعل َرلخما ا َبِراشو ا َيهِقاسو

اهَعئباو اهَعاتبمو اهَصراعو

اهَ ِصََتعمو

هيل ا َلةوملمحاو اهَلماحو

35

“Allah melaknat khamar (minuman keras), orang yang meminumnya, orang yang menuangkannya, penjualnya, pembelinya, yang memerasnya, yang mengambil hasil perasannya, pengantarnya dan orang yang meminta diantarkan.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah; shahih)

b. Hadis Anas bin Malik1

نعل ُلوسر ِالله َّلص

ُالله َّلمسو ِهيلع –

ِرلخما فِ

، اهَصَتعمو ، اهَصراع : ًةَ ْشرَع ا َبِراشو

،

، هيل ا َلةوملمحاو ، اهَلماحو ا َيهِقاسو

اهَعئباو ، َةا َتَشُلماو ، اهل يِتَشلماو ، ا ِنهَمَث َكلآأو ، ل

“Rasulullah saw melaknat sepuluh orang yang terlibat dalam khamr: Yang memerasnya, yang mengambil hasil perasannya, peminumnya, pembawanya, dan yang dibawakannya, pelayannya, penjualnya,

1

36

pemakan harganya, orang yang membelinya, dan untuk siapa barang itu dibeli.”

c. Hadis Ibnu Umar1

ممارَح رِك ْسُم ُكلو ، مرْ َخم رِك ْسُم ُكل

“setiap yang memabukkan adalah khamr. dan setiap yang memabukkan hukumnya haram.”

1 sahih muslim

37

d. Hadis Aisyah1

ممارح وهف َركس أ باشر كل

“setiap minuman yang memabukkan adalah khamr.”

e. hadis Ibnu Umar2

ممارح ُ ُليلقف ُهُيْثك َرك ْس أ ام

“sesuatu yang jika banyak memabukkan, maka meskipun sedikit

1 sahih al-bukhari dan muslim

2 an-nasai, ibnu majah, ahmad

38

hukumnya juga haram”

E. Contoh kuliner memabukkan

Dalam dokumen Ahmad Sarwat, Lc.,MA (Halaman 21-38)

Dokumen terkait