• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ahmad Sarwat, Lc.,MA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ahmad Sarwat, Lc.,MA"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Ahmad Sarwat, Lc.,MA

(2)

2

Daftar Isi

Daftar Isi ... 2

Iskar ... 4

A. Pendahuluan ... 4

B. Pengertian iskar ... 4

1. etimologi ... 4

2. terminologi ... 6

3. batasan mabuk ... 8

C. Khamr... 13

1. pengertian ... 13

2. khamr dan alkohol ... 21

3. Fatwa MUI ... 28

D. Dalil Umum ... 31

1. al-Quran ... 31

2. hadis ... 34

(3)

3

E. Contoh kuliner memabukkan ... 38

1. klasik... 38 2. kontemporer ... 39

(4)

4

Iskar A. Pendahuluan

B. Pengertian iskar 1. etimologi

Kata iskar mengikuti pola kata if’al, diambil dari derivasi kata antara askara-yuskiru-iskaar. Ia merupakan kata kerja transitif dari kata dasar yang intransitif, yaitu sakira-yaskaru-sakr-sakar-sukr-sukur-sukraan. Misalnya, sakira fulan min al-syarab, artinya fulan itu telah hilang akal dan kesadarannya. Al-sukr adalah hilangnya akal karena pengaruh minuman yang memabukkan. Al-sakar adalah segala sesuatu yang memabukkan berupa khamr dan minuman.1

1 al-mu’jam al-wasith. 1/438

(5)

5

Allah swt berfirman,

مْوَقِل ًةَيآ َلْ َ ِلََِٰذ ِفِ َّن ا ۗ اًن َ سَح اًقْزِرَو اًرَك َس ُهْنِم َنوُذِخَّتَت ِباَنْعَ ْلْاَو ِليِخَّنلا ِتاَرَمَث ْنِمَو ِ َنوُلِقْعَي

Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minimuman yang memabukkan dan rezeki yang baik. Sesunggguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan. (QS. An-Nahl : 67)

Sahabat Abdullah bin Abbas menafsirkan ayat tersebut dengan mengatakan, “minuman yang memabukkan adalah sesuatu yang haram dikonsumsi dari buah kurma dan anggur, sedangkan rizki yang baik adalah sesuatu yang halal dikonsumsi dari keduanya, seperti cuka, tamr (kurma

(6)

6

kering), zabib (anggur kering/ kismis), dan selainnya.1

Sedangkan sakraan adalah orang yang perkataannya kacau dan kebanyakan mengigau dalam kurung tanpa sadar.

2. terminologi

Adapun secara terminologi, iskar adalah segala sesuatu yang dapat menghilangkan akal dan kesadaran, baik berupa minuman atau lainnya. Jadi, iskar di sini bermakna muskir (sesuatu yang memabukkan) itu sendiri.

Pada dasarnya, syariat Islam mengharamkan sesuatu yang memabukkan (muskir). Yaitu yang dapat menghilangkan akal -tidak dengan panca indra- disertai kenikmatan dan rasa ‘happy’. Misalnya khamr yang terbuat dari perasan anggur mentah, atau selainnya, baik yang berasal dari nabati seperti

1 tafsir al-quran al-azhim. 2/710

(7)

7

nabidz yang memabukkan, atau dari hewani seperti susu murni yang sengaja dibiarkan hingga menjadi khamr yang memabukkan.

Sebagaimana syariat juga mengharamkan mengonsumsi mukhaddiraat, yaitu sesuatu yang menghilangkan akal -tidak dengan panca indra- tanpa disertai rasa nikmat/ happy. Misalnya; ganja. Juga mengharamkan apa yang disebut dengan muraqqid, yaitu sesuatu yang dapat menghilangkan fungsi akal dan panca indra sekaligus. Contohnya seperti opium dan benda memabukkan lainnya.1

Ada juga ulama yang mengartikan al-muskiraat adalah sesuatu yang mengakibatkan hilangnya akal dan kesadaran, baik berupa minuman atau lainnya.

1 al-mausuah al-kuwaitiyah

(8)

8

Sedangkan mukhaddir adalah sesuatu yang menyebabkan hilangnya kesadaran pada manusia dan hewan dengan kadar yang berbeda-beda, seperti ganja dan opium. Adapun mufattir adalah minuman yang mengakibatkan tubuh lesu dan malas. Lesu artinya statis, tidak bersemangat sama sekali dan malas artinya tenang dan diam. Menurut Al-Khattabi mufattir adalah setiap minuman yang menyebabkan kemalasan dan kelesuan pada segala persendian, sebagai efek awal mabuk.1

3. batasan mabuk

Para ulama juga telah memberikan batasan-batasan bagaimana seseorang itu dikatakan ‘mabuk’. Hal ini menjadi penting untuk diketahui, sebab di negeri kita, istilah mabuk seringkali juga digunakan pada kondisi di luar apa yang didefinisikan di atas. Misalnya ketika ada seseorang yang

1 kaidah halal haram, hal 107

(9)

9

mengalami mual atau pusing karena naik kendaraan atau naik kapal laut, seringkali disebut mabuk.

Begitu juga kalau ada orang jatuh cinta setengah mati, sering disebut mabuk kepayang. Orang yang makan buah durian terlalu banyak lalu merasa pusing atau mual, sering disebut mabok duren. Tentunya mabuk yang seperti ini bukan termasuk mabuk yang menjadi diskusi fikih kuliner.1

َبَهَذ ُةَّيِكِلاَمْلا ُةَّيِعِفا َّشلاَو

َُلِباَنَحْلاَو اَبِحا َصَو

ِبَأ َةَفيِنَح ُْه ُ ْيَْغَو َل ا ِ َّنَأ َناَرْك َّسلا َوُه

يِ َّلَّا ُنوُكَي

ُبِلاَغ ِهِم َكَل َن َيََذَهْلا ، َطلاِتْخاَو ِم َكَلْلا

، َّنَلْ

اَذَه َوُه ُناَرْك َّسلا

ِفِ

ِف ْرُع ِساَّنلا ْمِ ِتِاَداَعَو ،

َّن اَف ِ َّسلا َناَرْك ِفِ

ِفَراَعَتُم ِساَّنلا

م ْسا ْنَمِل ىَذَه ، ِهْيَل

ِ اَو َرا َشَأ ُماَم لإا ِ ي ِلَع َ ِ

ض َر َُّللّا ُهْنَع ِِل ْوَقِب

1 seri fikih kehidupan, kuliner, hal 101

(10)

10 3 (

: ) اَذ ا ِ َرِك َس ىَذَه ، اَذ اَو ِ ىَذَه ىَ َتَْفا دَحَو ،

يِ َتَْفُمْلا َنوُناَمَث

Jumhur ulama dari madzhab Maliki, Syafi’i, Hanbali, dan dua sahabat Abu Hanifah berpendapat bahwa batas seseorang dikatakan mabuk ialah ketika ucapannya ngawur, dan tidak nyambung. Yang seperti itu sudah maklum di tengah masyarakat, bahwa mabuk itu ialah keadaan di mana orang berhalusinasi.1 Oleh karena sayyiduna Ali bin Abi Talib berkata, “ketika seseorang mabuk, ia akan meracau. setelah meracau ia akan menuduh yang bukan-bukan. Dan orang semacam itu had-nya dicambuk 80 kali.

دَحَف ِرْك سلا يِ َّلَّا ْمَي ُعَن َةَّ ِصِ

ِتاَداَبِعْلا ،

ُب ِجوُيَو َق ْسِفْلا

َلَع ِبِرا َش ِذيِبَّنلا

ِهِوْ َنََو َوُه يِ َّلَّا

1 al-mausuah al-kuwaitiyah

(11)

11 ُعَمْ َيَ

َ ْيَب ِباَر ِط ْضا ِم َكَلْلا

اًمْهَف اًماَهْف

ِ اَو َ ْيَبَو ،

ِباَر ِط ْضا ِةَكَرَحْلا

اًي ْ شَم اًماَيِقَو ، ُمَّ َكََتَيَف نا َسِلِب

ِسَكْنُم ًنْعَمَو ،

ِْيَْغ م ِظَتْنُم ُفَّ َصََتَيَو ،

ِةَكَرَ ِبِ

طِبَتْخُم ِ ْشَمَو ،

لِياَمَتُم

Demikian juga batasan mabuk yang merusak keabsahan ibadah dan menjadikan pelakunya dicap sebagai fasik ialah ketika terjadi kerancuan pada cara bicara seseorang dan gestur tubuhnya. Ia berbicara dengan artikulasi yang tidak jelas. Maknanya lompat-lompat tak terkendali. Kadang nyambung, seringnya tidak. Sempoyongan tubuhnya saat berjalan, antara mau berdiri dan terjatuh.

َبَهَذَو وُبَأ

َةَفيِنَح َل ا ِ َأ َّن َرْك سلا يِ َّلَّا ُقَّلَعَتَي ِهِب ُبوُجُو ِ دَحْلا

َوُه يِ َّلَّا ُليِزُي َلْقَعْلا ُثْيَ ِبِ

لإ

ُمَهْفَي ُناَرْك َّسلا اًئْي َش

، لإ َو ُلِقْعَي اًق ِطْنَم ، لإ َو ُقِ رَفُي َ ْيَب ِلُجَّرلا ِةَأ ْرَمْلاَو ، ِضْرَلْاَو ِءاَم َّسلاَو

،

(12)

12 َّنَلْ

َدو ُدُحْلا ُذَخْؤُي

ِفِ

اَ ِبِاَب ْ سَأ اَها َصْقَأِب

، اًءْرَد ِ دَحْلِل ، ِِل ْوَقِل ِهْيَلَع ُةلا َّصلا ُملا َّسلاَو

" : اوُءَرْدا

َدو ُدُحْلا ِنَع

َيِمِل ْسُمْلا اَم

ُْتْع َطَت ْ سا

( "

) 2 ُلْوَقَو ِ ْيَبِحا َّصلا ِبَأ

َف ُسوُي دَّمَحُمَو

َلاَم ِهْيَل ا ِ َُثْكَأ

ِخِيا َشَمْلا َنِم

ِةَّيِفَنَحْلا ، َوُهَو ُراَتْخُمْلا ىَوْتَفْلِل

ُْهَدْنِع . َلاَق ِفِ

ِ ر لدا ُراَتْ ُيُ : ىَوْتَفْلِل ِفْع َضِل

ِليِلَد

ِماَم لإا ِ

Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa mabuk yang konsekuensinya dihukum had (cambuk) ialah ketika akal seseorang hilang dan tidak tau apa- apa lagi. Ia tidak bisa diajak berkomunikasi dan tidak mengerti sama sekali.

Bahkan tidak bisa membedakan antara laki-laki dan perempuan, langit dan bumi.

Dalam konteks ini, dipakai batasan mabuk yang paling berat, demi agar seseorang lolos dari hukuman had itu sendiri. Sebab, Nabi saw bersabda,

(13)

13

“jauhkanlah hukuman hudud dari kaum muslimin semaksimal yang kamu bisa upayakan!”

Namun pendapat dari Abu Yusuf dan Muhammad lah yang dipilih oleh mayoritas ulama hanafiyah, yang kemudian menjadi pendapat mu’tamad yang sering difatwakan. Imam Ibnu Abdin berkata, “pendapat ini dipilih karena lemahnya argumentasi Sang Imam (Abu Hanifah)”.

C. Khamr 1. pengertian

1) mutasyaddid

Para ulama yang sependapat dengan pendapat yang pertama ini mengatakan bahwa khamr hanya terbatas pada perasan anggur saja. Apabila khamr dinisbatkan untuk selain perasan anggur, maka pengertiannya bersifat majazi (konotatif).

(14)

14

Diantara para ulama yang memegang pendapat ini adalah para ulama hanafiyah, Ibnu Qosim Al-ghozi dari kalangan syafi'iyyah. Bahkan Imam al- rafi’i dari kalangan syafi'iyyah mengklaim bahwa hal ini merupakan pendapat mayoritas ulama.1

رلدا تلمخا را ةي شاحو نبا

نيدباع ( در راتلمحا )

(4/ 37)

( لوق بشر رلخما ) هي ءنيلا نم ءام بنعلا اذ ا ،دبزلبا فذقو دت شاو لاغ

(perkataan beliau: meminum khamr) yaitu perasan anggur mentah yang bergolak, keras dan berbuih.

1 halal haram, hal 111

(15)

15 رلدا

راتلمخا ةي شاحو نبا

نيدباع ( در راتلمحا )

(6/ 448)

( لوق دقو قلطت لخ ا ) لاق فِ

حنلما : اذه سالا صخ بشرلبا عماج با

له أ ةغللا لإو لوقن ن ا

كل ركسم رخم هقاقت شلإ

نم ةرمامخ لقعلا ن اف ةغللا لإ يريَ

ايهف

،سايقلا

لاف ىمسي نلدا

ةروراق رارقل ءالما

،هيف ام أو لوق - لص الله هيلع لمسو -

« كل ركسم رخم كلو ركسم »مارح

لوقو ن ا«

نم ةطنلحا ن او ارخم

نم يْعشلا ارخم

نمو بيبزلا ارخم

نمو لسعلا

»ارخم هباوفج :

ن أ رلخما ةقيقح قلطت لع ام ناركذ هيْغو كل دحاو ل سا لثم ثلثلما قذابلاو

فصنلماو

اهونَو قلاط او

رلخما ايهلع ازامج هيلعو لميح ثيدلحا

Dalam kitab Al-Minah disebutkan bahwa Berdasarkan kesepakatan para ahli bahasa Arab, nama khamr ini digunakan khusus untuk minuman...

(16)

16

Adapun sabda Nabi saw, “setiap yang memabukkan adalah khamr dan setiap yang memabukkan adalah haram.” Dan sabda beliau saw,

“sesungguhnya dari gandum terdapat khamr, dari jawawut terdapat khamr, dari kismis terdapat khamr, dan dari madu terdapat khamr.”

Jawabannya adalah, bahwa khamr merupakan sebuah substansi untuk istilah yang sudah kami sebutkan di atas. Masing-masing mempunyai nama (istilah) yang berbeda-beda, seperti badzaq, dll..

2) mutawassit

Jumhur ulama dari kalangan malikiyah, Syafi'iyah dan hanabilah berpendapat bahwa khamr tidak hanya terbatas pada anggur saja, melainkan setiap minuman yang memabukkan masuk dalam kategori khamr.

Bahan-bahannya dapat berasal dari apa saja, misalnya anggur, kismis, gandum, jawawut, buah tin, jagung, padi, madu, susu dan lain sebagainya

(17)

17

baik mentah maupun matang.

ةنودلما

(4/ 523)

ُباَتِك ِةَبِ ْشرَ ْلْا ُتْلُق ِنْب ِلإ ِ ِساَقْلا ْلَه :

َن َكَ

م ِ لِاَم ُهَرْكَي َرِك ْسُمْلا ْنِم

؟ِذيِبَّنلا َلاَق : َلاَق م ِ لِاَم اَم :

َرَك ْسَأ ْنِم ِةَبِ ْشرَ ْلْا اَهِ ُك َوُهَف مرْ َخم ُبَ ْضُْي ُهُبِحا َص

ِهيِف َيِناَمَث ِفِ َو .

ِهِتَ ِئِاَر اَذ ا َدِه ُش ِهْيَلَع اَ ِبِ

اَ َّنََّأ

ُةَ ِئِاَر

، رِك ْسُم اًذيِبَن

َن َكَ

ْوَأ

،ُهَ ْيَْغ ُهَّن

ِ اَف ُبَ ْضُْي ِهيِف

َيِناَمَث

.

نيغم جاتلمحا ل ا ةفرعم نياعم ظافل أ نهلما جا

(5/ 515)

( ُكل باَ َشر َرَك ْسَأ ُهُيِْثَك َمُرَح

، َوُه ) َو ( ُُليِلَق ُعيِ َجَ ) ِةَبِ ْشرَ ْلْا ْنِم

ِعيِقَن ِرْمَّتلا ِبيِبَّزلاَو اَ ِهِِ ْيَْغَو

اَمِل

(18)

18 ِفِ

ِ ْيَحيِح َّصلا ْنَع

َة َشِئاَع - َ ِ ض َر َُّللّا َلاَعَت اَ ْنهَع - ُهَّنَأ : - َّل َص َُّللّا ِهْيَلَع ََّلم َسَو - َلاَق « : ُكل

باَ َشر َرَك ْسَأ

َوُهَف

»مماَرَح ىَو َرَو . مِلم ْسُم

ََبَخ

« ُكل رِك ْسُم

، مرْ َخم ُكلَو رْ َخم

»مماَرَح ىَو َرَو .

ِئا َسَّنلا داَن ْ س ِ ِبا

حي ِ َصِ

ْنَع ِدْع َس ِنْب ِبَأ صاَّقَو ُهَّنَأ :

- َّل َص َُّللّا ِهْيَلَع ََّلم َسَو - َلاَق ُْكاَ ْنََّأ « : ْنَع

ِليِلَق َرَك ْسَأ اَم

»ُهُيِْثَك َحَّ َصَِو ،

يِذِمْ ِ تَلا اَم «

َرَك ْسَأ ُهُيِْثَك ُُليِلَق مماَرَح

»

حتف يعلما حشرب ةرق يعلا تماهبم نيلدا ( ص

580 :

)

ةدئاف [ فِ

نايب طباض ةمرح بشر رلخما ] كل باشر ركس أ هيْثك نم رخم و أ اهيْغ مرح ليلق

هيْثكو بلخ يحيحصلا [

يراخبلا قمر

242 :

, لمسم قمر

2001 :

" : ] كل باشر ركس أ

وهف

مارح "

بخو لمسم [ قمر

2003 :

]

كل

ركسم

رخم

كلو

رخم

مارح

ديحو

هبراش

ن او

لم

ركسي

:

(19)

19 ي أ

هيطاعتم

.

جرخو باشرلبا

ام مرح نم تادمالجا

لاف دح ايهف ن او تمرح تركس أو

لب ريزعتلا : يْثكك

جنبلا ةشيشلحاو نويف لْاو

.

نيغلما نبلإ ةمادق

(9/ 159)

َّنَأ َّ ُكل رِك ْسُم

،مماَرَح ُُليِلَق

،ُهُيِْثَكَو َوُهَو

مرْ َخم ُهُ ْكُْح ُْكُح ِيْ ِصَع ِبَنِعْلا ِفِ

،ِهِيمِرْ َتَ

ِبوُج ُوَو

ِ دَحْلا َلَع ِهِبِرا َش

.

Ini merupakan kesepakatan di antara jumhur ulama dari kalangan malikiyah, Syafi'iyah dan hanabilah. Khamr mencakup semua minuman yang memabukkan, baik berasal dari perasan anggur maupun bukan dari perasan

(20)

20

anggur.

3) mutawassi’

Pendapat yang ketiga ini mengatakan bahwa khamr mencakup semua hal yang memabukkan, baik berasal dari perasan anggur atau bahan-bahan lainnya, baik berupa zat cair atau zat padat.

Diantara ulama yang memegang pendapat ini adalah Ibnu Taimiyah. Demikian pula Dr Shalih bin Abdul Aziz alu Manshur (Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud cabang Qasim Saudi Arabia) dalam bukunya Mauqif al-Islam min al-Khamr ia berkata,

“makna khamr adalah setiap yang memabukkan, baik dalam pengertian etimologi maupun terminologi, dari jenis apa saja, baik berupa minuman maupun makanan, baik dengan cara dihirup, disuntik, maupun dengan cara

(21)

21

lainnya.”1

Imam Ibnu Taimiyah dan ulama-ulama yang sependapat dengannya mendasarkan pendapatnya ini pada hadis rasulullah saw yang berbunyi,

“setiap yang memabukkan adalah khamr dan setiap yang memabukkan adalah haram.”

2. khamr dan alkohol

Alkohol adalah zat yang paling sering dituding sebagai bahan baku minuman yang memabukkan, alias khamar. Akan tetapi yang menjadi permasalahan adalah apakah Alkohol itu identik dengan khamar, ataukah keduanya tidak identik.

Dalam membahas tentang hubungan antara khamar dengan Alkohol,

1 Mauqif al-Islam min al-Khamr, hal 11

(22)

22

para ulama terpecah menjadi dua bagian.

Pertama, kalangan yang cenderung berpendapat bahwa Alkohol itu adalah khamar, karena dalam realitas sehari-hari keduanya sangat identik dan sering tampil dalam satu wujud yang sama.

Kedua, kalangan yang cenderung berpendapat bahwa Alkohol itu tidak harus selalu diidentikkan dengan khamar. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa Alkohol itu sering terkandung di dalam khamar, tetapi hal itu tidak berarti segala Alkohol itu boleh dikategorikan sebagai khamar.

Mereka yang mengatakan bahwa Alkohol adalah khamar menyandarkan pendapat mereka atas dasar bahwa minuman yang asalnya halal, akan menjadi khamar begitu tercampur Alkohol. Padahal sebelum dicampur Alkohol, makanan atau minuman itu tidak memabukkan, dan hukumnya tidak haram.

(23)

23

Maka karena keharaman itu datangnya setelah ada pencampuran dengan Alkohol, maka justru titik keharamannya terletak pada Alkohol itu sendiri.

Oleh karena itu menurut pendapat ini, titik keharaman khamar justru terletak pada keberadaan Alkoholnya. Sehingga Alkohol itulah sesungguhnya yang menjadi intisari dari khamar. Atau dalam bahasa lain, Alkohol adalah biangnya khamar.

Maka menurut pendapat ini, semua hukum yang berlaku pada khamar, otomatis juga berlaku pada Alkohol, bahkan lebih utama. Misalnya dalam urusan najis, karena jumhur ulama menajiskan khamar, maka otomatis Alkohol pun merupakan benda najis.

Sedangkan pendapat yang mengatakan bahwa Alkkohol bukan termasuk khamar, juga punya argumentasi yang sulit dibantah. Di antaranya :

(24)

24

a. Alkohol Terdapat Secara Alami Dalam Makanan

Alkohol itu terdapat pada banyak buah-buahan secara alami. Prof. Made Astawan, ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), mengatakan bahwa setiap buah dan sayuran mengandung ethanol (salah satu unsur alkohol).

Unsur ini akan semakin dominan bila buah dan sayur mengalami pembusukan (fermentasi).

Dr. Handrawan Naedesul, redaktur ahli Tabloid SENIOR, mengatakan bahwa setiap buah diindikasikan memiliki kandungan alkohol. Contoh yang jelas adalah nangka dan durian, kadar alkohol buah tersebut di bawah lima persen.

Anggur segar diperkirakan mengandung Alkohol kira-kira 0,52 mg/Kg.

Kalau Alkohol itu khamar, lalu bagaimana dengan semua makanan sehat dan halal di atas? Kita tidak pernah mendengar ada fatwa ulama di mana pun

(25)

25

yang mengharamkan semua makanan di atas, hanya semata-mata karena dianggap mengandung Alkohol.

Dan alasan dimaafkan tentu bukan alasan yang tepat, sebab kalau memang Alkohol itu khamar, tentunya banyak atau sedikit seharusnya tetap dianggap haram.

b. Alkohol Tidak Dikonsumsi

Di antara argumentasi bahwa Alkohol bukan khamar adalah pada kenyataannya, Alkohol tidak pernah dikonsumsi oleh manusia secara langsung. Dengan kata lain, pada dasarnya Alkohol itu memang bukan minuman yang lazim dikonsumsi, dan orang tidak mejadikan Alkohol murni sebagai minuman untuk bermabuk-mabukan.

Orang yang minum Alkohol murni, atau setidaknya yang kandungannya 70% sepeti yang banyak dijual di apotek, dia tidak akan mengalami mabuk,

(26)

26

tetapi langsung meninggal dunia.

Kenyataan ini menunjukkan bahwa Alkohol bukan khamar, sebab pengertian khamar adalah makanan atau minuman yang kalau dikonsumsi tidak akan langsung membuat peminumnya meninggal dunia, melainkan akan membuat pelakunya mengalami mabuk.

Sedangkan Alkohol murni tidak membikin seseorang mabuk, tetapi langsung meninggal. Maka kesimpulannya, Alkohol bukan khamar melainkan racun. Sebagai racun, Alkohol memang haram dikonsumsi, karena memberi madharat atau membahayakan jiwa dan nyawa kita.

c. Banyak Benda Memabukkan Tidak Ber-Alkohol

Pendapat bahwa Alkohol itu bukan khamar juga dikuatkan dengan kenyataan bahwa begitu banyak benda-benda yang memabukkan, atau termasuk ke dalam kategori khamar, tetapi justru tidak mengandung

(27)

27

Alkohol.

Misalnya daun ganja yang dibakar dan asapnya dihirup ke paru-paru, sebagaimana yang dilakukan oleh para penghisap ganja. Asap itu mengakibatkan mereka mabuk dalam arti yang sebenarnya. Namun kalau diteliti lebih seksama, baik daun ganja maupun asapnya, tidak mengandung Alkohol.

Pil dan obat-obatan terlarang yang sering digunakan oleh para pemabuk untuk teler, rata-rata justru tidak mengandung kandungan Alkohol.

Demikian juga dengan opium, shabu-shabu, ekstasy dan lainnya, rata-rata tidak beralkohol. Tetapi semua orang yang mengkonsumsinya dipastikan akan mabuk.

Artinya, Alkohol belum tentu khamar. Dan sebaliknya, khamar belum

(28)

28

tentu mengandung Alkohol.1 3. Fatwa MUI

FATWA nomor 11 tahun 2009 TENTANG ALKOHOL Pertama : Ketentuan Umum

Dalam fatwa ini yang dimaksud dengan:

1. Khamr adalah setiap minuman yang memabukkan, baik dari anggur atau yang lainnya, baik dimasak ataupun tidak.

2. Alkohol adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apapun yang memiliki gugus fungsional yang disebut gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon. Rumus umum senyawa alkohol tersebut adalah R-OH

1 seri fikih kehidupan, kuliner, hal 132-134

(29)

29

atau Ar-OH di mana R adalah gugus alkil dan Ar adalah gugus aril.

3. Minuman beralkohol adalah : a. minuman yang mengandung etanol dan senyawa lain di antaranya metanol, asetaldehida, dan etilasetat yang dibuat secara fermentasi dengan rekayasa dari berbagai jenis bahan baku nabati yang mengandung karbohidrat; atau b. minuman yang mengandung etanol dan/atau metanol yang ditambahkan dengan sengaja.

Kedua : Ketentuan Hukum

1. Meminum minuman beralkohol sebagaimana dimaksud dalam ketentuan umum hukumnya haram.

2. Khamr sebagaimana dimaksud dalam ketentuan umum adalah najis.

3. Alkohol sebagaimana dimaksud dalam ketentuan umum yang berasal dari khamr adalah najis. Sedangkan alkohol yang tidak berasal dari khamr

(30)

30

adalah tidak najis.

4. Minuman beralkohol adalah najis jika alkohol/etanolnya berasal dari khamr, dan minuman beralkohol adalah tidak najis jika alkohol/ethanolnya berasal dari bukan khamr.

5. Penggunaan alkohol/etanol hasil industri khamr untuk produk makanan, minuman, kosmetika, dan obat-obatan, hukumnya haram.

6. Penggunaan alkohol/etanol hasil industri non khamr (baik merupakan hasil sintesis kimiawi [dari petrokimia] ataupun hasil industri fermentasi non khamr) untuk proses produksi produk makanan, minuman, kosmetika, dan obat-obatan, hukumnya: mubah, apabila secara medis tidak membahayakan.

7. Penggunaan alkohol/etanol hasil industri non khamr (baik merupakan hasil sintesis kimiawi [dari petrokimia] ataupun hasil industri fermentasi non

(31)

31

khamr) untuk proses produksi produk makanan, minuman, kosmetika dan obat-obatan, hukumnya: haram, apabila secara medis membahayakan.

D. Dalil Umum 1. al-Quran

a. QS Al-Baqarah 219

ِساَّنلِل ُعِفاَنَمَو ميِْبَك م ْثْ ا اَمِيهِف ْلُق ۖ ِ ِسْيَمْلاَو ِرْمَخْلا ِنَع َكَنوُلَأ ْسَي ِ ۗ اَمِهِعْفَن ْنِم ُ َبْكَأ اَمُهُمْث

ِ اَو

َنو ُرَّكَفَتَت ْ ُكَّلَعَل ِت َيَآ ْلْا ُ ُكَل ُ َّللّا ُ ِ يَبُي َ ِلََِٰذَك ۗ َوْفَعْلا ِلُق َنوُقِفْنُي اَذاَم َكَنوُلَأ ْسَيَو

Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia,

(32)

32

tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan". Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir, (QS. Al-Baqarah : 219)

b. QS An-Nisa 43

اًبُنُج َلإَو َنوُلوُقَت اَم اوُمَلْعَت ٰ َّتََّح ٰىَر َكَ ُس ْ ُتْنَأَو َة َلا َّصلا اوُبَرْقَت َلإ اوُنَمآأ َنيِ َّلَّا اَ يَُّأ َيَ

ِرِباَع َّلإ

ِ ا ي

َلإ ْوَأ ِطِئاَغْلا َنِم ْ ُكْنِم مدَحَأ َءاَج ْوَأ رَف َس ٰ َلَع ْوَأ ٰ َضَ ْرَم ْ ُتْنُك ْن

ِ اَو ۚ اوُل ِسَتْغَت ٰ َّتََّح ليِب َس ُ ُت ْ سَم

ََّللّا َّن

ِ ا ۗ ْ ُكيِدْيَأَو ْ ُكِهوُجُوِب اوُح َسْماَف اًبِ ي َط اًديِع َص اوُمَّمَيَتَف ًءاَم اوُدَِتَ َْلمَف َءا َسِ نلا ا ًروُفَغ اًّوُفَع َن َكَ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub,

(33)

33

terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun. (QS. An-Nisa : 43)

c. QS Al-Maidah 90-91

ْنِم مسْجِر ُم َلإ ْزَ ْلْاَو ُبا َصْنَ ْلْاَو ُ ِسْيَمْلاَو ُرْمَخْلا اَمَّن ا اوُنَمآأ َنيِ َّلَّا اَ يَُّأ َيَ ِ ُهوُبِنَتْجاَف ِنا َطْي َّ شلا ِلَ َعَ

َنوُحِلْفُت ْ ُكَّلَعَل َع ْ ُكَّد ُصَيَو ِ ِسْيَمْلاَو ِرْمَخْلا ِفِ َءا َضْغَبْلاَو َةَواَدَعْلا ُ ُكَنْيَب َعِقوُي ْنَأ ُنا َطْي َّ شلا ُديِرُي اَمَّن ا ِ ِ َّللّا ِرْكِذ ْن

َنوُ َتَْنُم ْ ُتْنَأ ْلَهَف ۖ ِة َلا َّصلا ِنَعَو

(34)

34

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (QS. Al-Maidah : 90)

Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). (QS. Al-Maidah : 91) 2. hadis

a. Hadis Ibnu Umar ra

ُالله نعل َرلخما ا َبِراشو ا َيهِقاسو

اهَعئباو اهَعاتبمو اهَصراعو

اهَ ِصََتعمو

هيل ا َلةوملمحاو اهَلماحو

(35)

35

“Allah melaknat khamar (minuman keras), orang yang meminumnya, orang yang menuangkannya, penjualnya, pembelinya, yang memerasnya, yang mengambil hasil perasannya, pengantarnya dan orang yang meminta diantarkan.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah; shahih)

b. Hadis Anas bin Malik1

نعل ُلوسر ِالله َّلص

ُالله َّلمسو ِهيلع –

ِرلخما فِ

، اهَصَتعمو ، اهَصراع : ًةَ ْشرَع ا َبِراشو

،

، هيل ا َلةوملمحاو ، اهَلماحو ا َيهِقاسو

اهَعئباو ، َةا َتَشُلماو ، اهل يِتَشلماو ، ا ِنهَمَث َكلآأو ، ل

“Rasulullah saw melaknat sepuluh orang yang terlibat dalam khamr: Yang memerasnya, yang mengambil hasil perasannya, peminumnya, pembawanya, dan yang dibawakannya, pelayannya, penjualnya,

1

(36)

36

pemakan harganya, orang yang membelinya, dan untuk siapa barang itu dibeli.”

c. Hadis Ibnu Umar1

ممارَح رِك ْسُم ُكلو ، مرْ َخم رِك ْسُم ُكل

“setiap yang memabukkan adalah khamr. dan setiap yang memabukkan hukumnya haram.”

1 sahih muslim

(37)

37

d. Hadis Aisyah1

ممارح وهف َركس أ باشر كل

“setiap minuman yang memabukkan adalah khamr.”

e. hadis Ibnu Umar2

ممارح ُ ُليلقف ُهُيْثك َرك ْس أ ام

“sesuatu yang jika banyak memabukkan, maka meskipun sedikit

1 sahih al-bukhari dan muslim

2 an-nasai, ibnu majah, ahmad

(38)

38

hukumnya juga haram”

E. Contoh kuliner memabukkan 1. klasik

a. al-Bit’u

minuman memabukkan yang terbuat dari rendaman madu b. al-Mirzu

rendaman jewawut dan gandum c. al-fadhikh

perasan anggur atau semacam minuman yang terbuat dari bahan kurma mentah yang diolah dengan teknik khusus

d. al-daadzi

adalah biji-bijian yang dimasukkan ke dalam perasan buah sehingga

(39)

39

mengeras dan memabukkan e. al-Ghubaira’

minuman memabukkan yang bahan dasarnya jagung f. al-thilaa’

perasaan anggur yang dimasak (dimatangkan) hingga kadarnya menjadi sepertiga, sedangkan dua pertiganya susut.

g. al-badzaq

adalah nama persia untuk menyebut khamr h. al-sakar

minuman memabukkan yang terbuat dari rendaman kurma yang dimasak dengan teknik tertentu.

2. kontemporer

(40)

40

a. ganja b. kokain c. opium d. morfin e. heroin

Referensi

Dokumen terkait

Ada sebagian Ahlus Sunnah yang apabila melihat kesalahan Ahlus Sunnah lain, maka mereka menulis bantahannya, lalu pihak yang dibantah membalas bantahan tersebut dengan

Hasil analisis data kuantitatif dari validator Berdasarkan hasil analisis data yang telah disajikan, diketahui bahwa hasil penilaian dari 1 orang ahli media pada

(1) Apabila DPRD sampai batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (2) tidak menetapkan persetujuan bersama dengan Bupati terhadap rancangan peraturan daerah

urusan pribadi. Namun di sisi lain juga ada pertimbangan yang tidak kalah pentingnya, yaitu berbisnis dengan lawan jenis, tentu kurang sehat. Apalagi rekan bisnis itu seorang

Peta kendali adalah suatu alat yang secara grafis digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi apakah suatu aktivitas/proses berada dalam pengendalian mutu secara statistika atau

Untuk pembuatan Sistem Informasi penjualan barang pada Malwear Store Ambon dan dalam rangka mendukung perkembangan dan daya saing usaha tersebut kedepan, maka dilakukanlah

Pada tawa ini mulut di buka selebar-lebarnya seolah- olah tertawa lepas tetapi tanpa suara, sekaligus saling meandang satu sama lainnya dan membuat berbagai gerakan

[r]