BAB III KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
3.3 Prosedur Pemeriksaan
3.3.5 Kimia Klinik
Pemeriksaan Kimia Klinik merupakan salah satu pemeriksaan yang sering dilakukan oleh petugas laboratorium khususnya yakni analis kesehatan maupun analis medik. Pemeriksaan kimia klinik sering diminta oleh para dokter untuk mendiagnosa suatu penyakit yang ada pada pasien.
Berikut pemeriksaan kimia klinik yang dilakukan di lab TLM SMK Kesehatan Bhakti Kencana Subang
a. Protein Total Metode
Biuret
Tujuan
Mengukur kadar protein dalam sampel darah
Prinsip
Ikatan peptida dalam suasana basa akan membentuk senyawa kompleks yang berwarna ungu dengan adanya pereaksi biuret, intensitas warna yang terjadi setara dengan kadar protein total dalam sampel dan diukur dengan menggunakan Fotometer pada panjang gelombang 546 nm.
Prosedur
Blanko Standar Sampel
standar - 20 Μl -
Serum - - 20 L
larutan kerja 1.000 L 1.000 L 1.000 L
2) Inkubasi selama 10 menit pada suhu 20 -25OC 3) Ukur blanko, standar dan sampel pada 546 nm
4) Warna stabil sampai 60 menit
b. Albumin
Metode
BCG (Brom Cresol Green)
Tujuan
Mengukur konsentrasi albumin dalam sampel serum
Prinsip
Albumin dengan BCG pada suasana pH 4n2 dan buffer sitrat akan membentuk kompleks berwarna hijau-biru. Intensitas warna yang terjadi sebanding dengan konsentrasi albumin dalam sampel, yang diukur pada 578 nm.
Prosedur
Blanko Standar Sampel
standar - 10 L -
Serum - - 10 L
larutan kerja 1.000 L 1.000 L 1.000 L
1) Campur sampai homogen
2) Inkubasi selama 3 menit pada suhu 20 -25OC
c. Glukosa Darah Metode
GOD-PAP (Glukosa Oksidase Para Amino Phenazone)
Tujuan
Mengukur kadar glukosa puasa (8-10 jam) dan kadar glukosa 2 jam setelah makan
Prinsip
Glukosa dioksidasi oleh enzim glukosa oksidase (GOD) membentuk asam glukonat dan hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida yang terbentuk bereaksi dengan phenol dan 4-amino phenazone dengan bantuan enzim peroksidase menghasilkan kinonimin yang
berwarna merah muda dan dapat diukur dengan photometer pada 546 nm. Intensitas
warna yang terbentuk setara dengan kadar glukosa darah yang terdapat dalam sampel.
Reaksi:
GOD
Glukosa asam glukonat + 4 H2O2
peroksidase
2 H2O2 + phenol + 4-amino phenazone kinonimin + 4 H2O
(merah muda)
Prosedur
Blanko Standar Sampel
standar - 10 L -
Serum - - 10 L
1) Campur sampai homogen
2) Inkubasi selama 20 menit pada suhu 20 -25OC 3) Ukur blanko, standar dan sampel pada 546 nm
d. Kolesterol Total Metode
CHOD-PAP
Tujuan
Mengukur kadar cholesterol dalam sampel darah
Prinsip
Ester cholesterol dengan adanya enzim cholesterol esterase diubah menjadi cholestrol dan asam amino bebas. Cholesterol yang terbentuk dioksidasi dengan bantuan cholestrol oksidase membentuk cholestenon dan H2O2. H2O2 yang terjadi bereaksi dengan phenol dan dengan bantuan peroksidase membentuk kinonimin yang bewarna merah muda.
Ester cholesterol cholesterol + asam lemak bebas
Cholesterol oksidase
Cholesterol + O2 cholesten-3,4-on + H2O2
peroksidase
Prosedur
Blanko Standar Sampel
standar - 10 L -
Serum - - 10 L
larutan kerja 1.000 L 1.000 L 1.000 L
1) Campur sampai homogen
2) Inkubasi selama 10 menit pada suhu 20 -25OC 3) Ukur blanko, standar dan sampel pada 546 nm
e. Trigliserida Metode
GPO-PAP
Tujuan
Mengukur kadar trigliserida dalam sampel darah
Prinsip
Trigliserida dengan adanya enzim lipoprotein lipase (LPL) diubah menjadi gliserol dan asam amino bebas. Gliserol yang terbentuk direaksikan dengan ATP dan bantuan enzim glisero kinase membentuk gliserol-3-phosphat dan ADP. Gliserol-3-phosphat dioksidasi dengan bantuan enzim gliserolphosphat oksidase menjadi dihidroksi aseton phosphat dan H2O2. H2O2 yang terjadi akan dioksidasi klorophenol dan 4-amino antipirin dengan bantuan enzim peroksidase membentuk kinonimin yang berwarna merah muda. Intensitas warna merah muda sebanding dengan konsentrasi trigliserida dalam sampel.
Reaksi:
LPL
Trigliserida gliserol + asam lemak bebas
GK
Gliserol + ATP gliserol-3-phosphat + ADP
GPO
gliserol-3-phosphat + O2 dihidroksi aseton phosphat +
H2O2
POD
2H2O2 + phenol + 4-aminoantipirin kinonimin + 4 HCl + 4 H2O (merah muda)
Prosedur
Blanko Standar Sampel
standar - 10 L -
Serum - - 10 L
larutan kerja 1.000 L 1.000 L 1.000 L
1) Campur sampai homogen
2) Inkubasi selama 10 menit pada suhu 20 -25OC 3) Ukur blanko, standar dan sampel pada 546 nm
f. HDL
Metode
CHOD-PAP
Tujuan
Prinsip
LDL dan VLDL diendapkan oleh polianion dan Magnesium klorida, setelah dilakukan sentrifugasi, HDL tetap berada dalam larutan. HDL-cholesterol ditentukan dengan metode CHOD-PAP.
Prosedur
1) Serum atau plasma 200 uL
2) Larutan pengendap 500 uL
3) campur, biarkan selama 10 menit pada suhu kamar, sentrifuge selama 10 menit 4000 rpm, atau 2 menit 12.000 rpm
4) Pipet ke dalam tabung, sebagai berikut:
Blanko Reagen Sampel
Supernatan 100 L -
Aquabidest - 100 L
Reagen cholestero 1.000 L 1.000 L
5) Campur sampai homogen
6) Inkubasi selama 10 menit pada suhu 37OC
7) Baca absorban sampel terhadap blanko reagen pada 546 nm
g. LDL
Metode
CHOD-PAP
Tujuan
Prosedur
Formula Friedwald:
LDL Cholesterol = Cholesterol Total -�� � � ���� � �
5 -Kadar HDL Cholesterol
h. Ureum
Metode
Kolorimetrik enzimatik
Tujuan
Mengukur kadar ureum dalam sampel darah
Prinsip
Urease menghidrolisis urea menjadi ion amonium dan karbondioksida. Ion amonium selanjutnya akan membentuk senyawa yang berwarna dengan salisilat dan klorida. Intensitas warna yang terbentuk setara dengan kadar urea dalam sampel, yang diukur
pada 578 nm.
Prosedur
Blanko Standar Sampel
Aquadest 10 L - - Standar - 10 L - Serum - - 10 Μl Pereaksi (R1 + R2) 1.000 L 1.000 L 1.000 L
Campur sampai homogen
Inkubasi selama 4 menit pada suhu kamar
Campur, inkubasi selama 8 menit pada temperatur kamar, baca absorbans sampel dan
standar terhadap blanko reagen pada 578 nm
i. Kreatinin Metode
Jaffe Reaction (fixed time)
Tujuan
Mengukur kadar kreatinine dalam sampel darah
Prinsip
Kreatinine akan bereaksi dengan asam pikrat dalam suasana alkali membentuk kompleks yang berwarna kuning jingga, dengan salisilat dan klorida. Intensitas warna
yang terbentuk sesuai dengan kadar kreatinine dalam sampel, diukur pada 4λ0 nm.
Prosedur
Blanko Standar Sampel
Aquadest 10 L - -
Standar - 10 L -
Serum - - 10 L
Pereaksi 1.000 L 1.000 L 1.000 L
1) Campur sampai homogen
2) Inkubasi selama 2 menit pada suhu kamar
3) Baca absorbans standar dan sampel (A1) terhadap blanko pada 4λ0 nm, tepat 5
menit
j. Asam Urat Metode
Uricase
Tujuan
Mengukur kadar asam urat dalam sampel darah
Prinsip
Dengan adanya uricase, asam urat diubah menjadi allantoin dan peroksidase. Selanjutnya dengan bantuan enzim peroksidase, peroksida akan bereaksi dengan kromogen dan 4-aminoantipirin membentuk senyawa yang berwarna merah muda. Intensitas warna yang terbentuk sebanding dengan kadar asam urat dalam sampel yang
dapat diukur pada 546 nm.
Reaksi:
uricase
Asam urat alantoin + peroksida
peroksidase
Peroksida + kromogen + amino antipirin kinonimin
Prosedur
Blanko Standar Sampel
Aquadest - - -
Standar - 20 L -
Serum - - 20 L
1) Campur sampai homogeny
2) Inkubasi selama 5 menit pada suhu kamar
3) Baca absorbans standar dan sampel (A1) terhadap blanko pada 546 nm, warna
stabil selama 30 menit
k. Bilirubin Total Metode
Metode fotometrik modifikasi Jendrassik/Grof
Tujuan
Untuk mengetahui kadar Bilirubin Direct (D) dan Bilirubin Total (T)
Prinsip
Bilirubin bereaksi dengan Diazolyzed Sulphanilic Acid (DSA) membentuk larutan azo berwarna merah. Absorbansi warna yang terbentuk pada ʎ 546 nm sesuai dengan kadar bilirubin dalam sampel. Bilirubin glucoronida yang larut dalam air bereaksi langsung (direct) dengan DSA sedangkan bilirubin yang terikat pada albumin bereaksi tak langsung (indirect) dengan DSA dengan adanya acellerator. Total bilirubin = bilirubin direct + bilirubin indirect.
Prosedur
1) Persiapan Sampel
Blanko Sampel
Reagen total nitrit - 40 l
Reagen total bilirubin 1000 l 1000 l
Campur, inkubasi selama 5 menit
Campur dan inkubasi selama 10-30 menit pada suhu kamar. Baca pada fotometer.
2) Pengaturan Fotometer Panjang gelombang : 546 nm Faktor : 13,0 Progra/ m : C/F l. Bilirubin Direk Metode
Metode fotometrik modifikasi Jendrassik/Grof
Tujuan
Untuk mengetahui kadar Bilirubin Direct (D) dan Bilirubin Total (T)
Prinsip
Bilirubin bereaksi dengan Diazolyzed Sulphanilic Acid (DSA) membentuk larutan azo berwarna merah. Absorbansi warna yang terbentuk pada ʎ 546 nm sesuai dengan kadar bilirubin dalam sampel. Bilirubin glucoronida yang larut dalam air bereaksi langsung (direct) dengan DSA sedangkan bilirubin yang terikat pada albumin bereaksi tak langsung (indirect) dengan DSA dengan adanya acellerator. Total bilirubin = bilirubin direct + bilirubin indirect.
1) Persiapan Sampel
Blanko Sampel
Reagen direct nitrit - 40 l
Campur, inkubasi selama 2 menit
Serum 100 l 100 l
Campur dan inkubasi tepat 5 menit pada suhu kamar. Baca pada fotometer.
2) Pengaturan Fotometer Panjang gelombang : 546 nm Faktor : 13,0 Program : C/F m. SGOT dan SGPT Metode
Metode kinetik untuk penentuan aktifitas SGPT sesuai dengan rekomendasi dari IFCC
Tujuan
Mengukur kadar enzim SGOT dan SGPT dalam darah sampel
Prinsip
SGOT;
aminotransferasi ( AST ) mengkatalis transaminasi dari L aspartate dan a - kataglutarate membentuk L – glutamate dan oxaloacetate. Oxaloacetate direduksi menjadi malate oleh enzym malate oleh enzym malate dehydrogenase ( MDH ) dan niconamide adenine dinucleotide (NADH) teroksidasi menjadi NAD. Banyaknya NADH yang teroksidasi, berbanding langsung dengan aktivitas AST dan diukur secara fotometrik pada
340 nm. SGPT;
Alanine aminotransferase ( ALT ) mengkatalis transiminasi dari L – alanine dan a - kataglutarate membentuk l – glutamate dan pyruvate, pyruvate yang terbentuk di reduksi menjadi laktat oleh enzym laktat dehidrogenase ( LDH ) dan nicotinamide adenine dinucleotide ( NADH ) teroksidasi menjadi NAD. Banyaknya NADH yang teroksidasi hasil penurunan serapan ( absobance ) berbanding langsung dengan aktivitas
ALT dan diukur secara fotometrik pada 340 nm.
2-oxoglutatarate + L-aspartate GPT L-glutatamate + oxaloacetate
oxoloacetate + NADH + H+ LDH L-malate + NAD+
Prosedur
Blanko Sampel
Pereaksi 1.000 L 1.000 L
inkubasi 5 menit pada suhu 37OC
Aquadest 200 L -
Serum - 200 L
1) Campur sampai homogen
2) ukur Absorban dan pada saat yang bersamaan nyalakan stopwatch 3) Ulangi pengukuran setelah 1,2, dan 3 menit