• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kimia Klinik

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI LABORA (Halaman 64-78)

BAB III KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

3.3 Prosedur Pemeriksaan

3.3.5 Kimia Klinik

Pemeriksaan Kimia Klinik merupakan salah satu pemeriksaan yang sering dilakukan oleh petugas laboratorium khususnya yakni analis kesehatan maupun analis medik. Pemeriksaan kimia klinik sering diminta oleh para dokter untuk mendiagnosa suatu penyakit yang ada pada pasien.

Berikut pemeriksaan kimia klinik yang dilakukan di lab TLM SMK Kesehatan Bhakti Kencana Subang

a. Protein Total Metode

Biuret

Tujuan

Mengukur kadar protein dalam sampel darah

Prinsip

Ikatan peptida dalam suasana basa akan membentuk senyawa kompleks yang berwarna ungu dengan adanya pereaksi biuret, intensitas warna yang terjadi setara dengan kadar protein total dalam sampel dan diukur dengan menggunakan Fotometer pada panjang gelombang 546 nm.

Prosedur

Blanko Standar Sampel

standar - 20 Μl -

Serum - - 20 L

larutan kerja 1.000 L 1.000 L 1.000 L

2) Inkubasi selama 10 menit pada suhu 20 -25OC 3) Ukur blanko, standar dan sampel pada 546 nm

4) Warna stabil sampai 60 menit

b. Albumin

Metode

BCG (Brom Cresol Green)

Tujuan

Mengukur konsentrasi albumin dalam sampel serum

Prinsip

Albumin dengan BCG pada suasana pH 4n2 dan buffer sitrat akan membentuk kompleks berwarna hijau-biru. Intensitas warna yang terjadi sebanding dengan konsentrasi albumin dalam sampel, yang diukur pada 578 nm.

Prosedur

Blanko Standar Sampel

standar - 10 L -

Serum - - 10 L

larutan kerja 1.000 L 1.000 L 1.000 L

1) Campur sampai homogen

2) Inkubasi selama 3 menit pada suhu 20 -25OC

c. Glukosa Darah Metode

GOD-PAP (Glukosa Oksidase Para Amino Phenazone)

Tujuan

Mengukur kadar glukosa puasa (8-10 jam) dan kadar glukosa 2 jam setelah makan

Prinsip

Glukosa dioksidasi oleh enzim glukosa oksidase (GOD) membentuk asam glukonat dan hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida yang terbentuk bereaksi dengan phenol dan 4-amino phenazone dengan bantuan enzim peroksidase menghasilkan kinonimin yang

berwarna merah muda dan dapat diukur dengan photometer pada 546 nm. Intensitas

warna yang terbentuk setara dengan kadar glukosa darah yang terdapat dalam sampel.

Reaksi:

GOD

Glukosa asam glukonat + 4 H2O2

peroksidase

2 H2O2 + phenol + 4-amino phenazone kinonimin + 4 H2O

(merah muda)

Prosedur

Blanko Standar Sampel

standar - 10 L -

Serum - - 10 L

1) Campur sampai homogen

2) Inkubasi selama 20 menit pada suhu 20 -25OC 3) Ukur blanko, standar dan sampel pada 546 nm

d. Kolesterol Total Metode

CHOD-PAP

Tujuan

Mengukur kadar cholesterol dalam sampel darah

Prinsip

Ester cholesterol dengan adanya enzim cholesterol esterase diubah menjadi cholestrol dan asam amino bebas. Cholesterol yang terbentuk dioksidasi dengan bantuan cholestrol oksidase membentuk cholestenon dan H2O2. H2O2 yang terjadi bereaksi dengan phenol dan dengan bantuan peroksidase membentuk kinonimin yang bewarna merah muda.

Ester cholesterol cholesterol + asam lemak bebas

Cholesterol oksidase

Cholesterol + O2 cholesten-3,4-on + H2O2

peroksidase

Prosedur

Blanko Standar Sampel

standar - 10 L -

Serum - - 10 L

larutan kerja 1.000 L 1.000 L 1.000 L

1) Campur sampai homogen

2) Inkubasi selama 10 menit pada suhu 20 -25OC 3) Ukur blanko, standar dan sampel pada 546 nm

e. Trigliserida Metode

GPO-PAP

Tujuan

Mengukur kadar trigliserida dalam sampel darah

Prinsip

Trigliserida dengan adanya enzim lipoprotein lipase (LPL) diubah menjadi gliserol dan asam amino bebas. Gliserol yang terbentuk direaksikan dengan ATP dan bantuan enzim glisero kinase membentuk gliserol-3-phosphat dan ADP. Gliserol-3-phosphat dioksidasi dengan bantuan enzim gliserolphosphat oksidase menjadi dihidroksi aseton phosphat dan H2O2. H2O2 yang terjadi akan dioksidasi klorophenol dan 4-amino antipirin dengan bantuan enzim peroksidase membentuk kinonimin yang berwarna merah muda. Intensitas warna merah muda sebanding dengan konsentrasi trigliserida dalam sampel.

Reaksi:

LPL

Trigliserida gliserol + asam lemak bebas

GK

Gliserol + ATP gliserol-3-phosphat + ADP

GPO

gliserol-3-phosphat + O2 dihidroksi aseton phosphat +

H2O2

POD

2H2O2 + phenol + 4-aminoantipirin kinonimin + 4 HCl + 4 H2O (merah muda)

Prosedur

Blanko Standar Sampel

standar - 10 L -

Serum - - 10 L

larutan kerja 1.000 L 1.000 L 1.000 L

1) Campur sampai homogen

2) Inkubasi selama 10 menit pada suhu 20 -25OC 3) Ukur blanko, standar dan sampel pada 546 nm

f. HDL

Metode

CHOD-PAP

Tujuan

Prinsip

LDL dan VLDL diendapkan oleh polianion dan Magnesium klorida, setelah dilakukan sentrifugasi, HDL tetap berada dalam larutan. HDL-cholesterol ditentukan dengan metode CHOD-PAP.

Prosedur

1) Serum atau plasma 200 uL

2) Larutan pengendap 500 uL

3) campur, biarkan selama 10 menit pada suhu kamar, sentrifuge selama 10 menit 4000 rpm, atau 2 menit 12.000 rpm

4) Pipet ke dalam tabung, sebagai berikut:

Blanko Reagen Sampel

Supernatan 100 L -

Aquabidest - 100 L

Reagen cholestero 1.000 L 1.000 L

5) Campur sampai homogen

6) Inkubasi selama 10 menit pada suhu 37OC

7) Baca absorban sampel terhadap blanko reagen pada 546 nm

g. LDL

Metode

CHOD-PAP

Tujuan

Prosedur

Formula Friedwald:

LDL Cholesterol = Cholesterol Total -�� � � ���� � �

5 -Kadar HDL Cholesterol

h. Ureum

Metode

Kolorimetrik enzimatik

Tujuan

Mengukur kadar ureum dalam sampel darah

Prinsip

Urease menghidrolisis urea menjadi ion amonium dan karbondioksida. Ion amonium selanjutnya akan membentuk senyawa yang berwarna dengan salisilat dan klorida. Intensitas warna yang terbentuk setara dengan kadar urea dalam sampel, yang diukur

pada 578 nm.

Prosedur

Blanko Standar Sampel

Aquadest 10 L - - Standar - 10 L - Serum - - 10 Μl Pereaksi (R1 + R2) 1.000 L 1.000 L 1.000 L

 Campur sampai homogen

 Inkubasi selama 4 menit pada suhu kamar

Campur, inkubasi selama 8 menit pada temperatur kamar, baca absorbans sampel dan

standar terhadap blanko reagen pada 578 nm

i. Kreatinin Metode

Jaffe Reaction (fixed time)

Tujuan

Mengukur kadar kreatinine dalam sampel darah

Prinsip

Kreatinine akan bereaksi dengan asam pikrat dalam suasana alkali membentuk kompleks yang berwarna kuning jingga, dengan salisilat dan klorida. Intensitas warna

yang terbentuk sesuai dengan kadar kreatinine dalam sampel, diukur pada 4λ0 nm.

Prosedur

Blanko Standar Sampel

Aquadest 10 L - -

Standar - 10 L -

Serum - - 10 L

Pereaksi 1.000 L 1.000 L 1.000 L

1) Campur sampai homogen

2) Inkubasi selama 2 menit pada suhu kamar

3) Baca absorbans standar dan sampel (A1) terhadap blanko pada 4λ0 nm, tepat 5

menit

j. Asam Urat Metode

Uricase

Tujuan

Mengukur kadar asam urat dalam sampel darah

Prinsip

Dengan adanya uricase, asam urat diubah menjadi allantoin dan peroksidase. Selanjutnya dengan bantuan enzim peroksidase, peroksida akan bereaksi dengan kromogen dan 4-aminoantipirin membentuk senyawa yang berwarna merah muda. Intensitas warna yang terbentuk sebanding dengan kadar asam urat dalam sampel yang

dapat diukur pada 546 nm.

Reaksi:

uricase

Asam urat alantoin + peroksida

peroksidase

Peroksida + kromogen + amino antipirin kinonimin

Prosedur

Blanko Standar Sampel

Aquadest - - -

Standar - 20 L -

Serum - - 20 L

1) Campur sampai homogeny

2) Inkubasi selama 5 menit pada suhu kamar

3) Baca absorbans standar dan sampel (A1) terhadap blanko pada 546 nm, warna

stabil selama 30 menit

k. Bilirubin Total Metode

Metode fotometrik modifikasi Jendrassik/Grof

Tujuan

Untuk mengetahui kadar Bilirubin Direct (D) dan Bilirubin Total (T)

Prinsip

Bilirubin bereaksi dengan Diazolyzed Sulphanilic Acid (DSA) membentuk larutan azo berwarna merah. Absorbansi warna yang terbentuk pada ʎ 546 nm sesuai dengan kadar bilirubin dalam sampel. Bilirubin glucoronida yang larut dalam air bereaksi langsung (direct) dengan DSA sedangkan bilirubin yang terikat pada albumin bereaksi tak langsung (indirect) dengan DSA dengan adanya acellerator. Total bilirubin = bilirubin direct + bilirubin indirect.

Prosedur

1) Persiapan Sampel

Blanko Sampel

Reagen total nitrit - 40 l

Reagen total bilirubin 1000 l 1000 l

Campur, inkubasi selama 5 menit

Campur dan inkubasi selama 10-30 menit pada suhu kamar. Baca pada fotometer.

2) Pengaturan Fotometer Panjang gelombang : 546 nm Faktor : 13,0 Progra/ m : C/F l. Bilirubin Direk Metode

Metode fotometrik modifikasi Jendrassik/Grof

Tujuan

Untuk mengetahui kadar Bilirubin Direct (D) dan Bilirubin Total (T)

Prinsip

Bilirubin bereaksi dengan Diazolyzed Sulphanilic Acid (DSA) membentuk larutan azo berwarna merah. Absorbansi warna yang terbentuk pada ʎ 546 nm sesuai dengan kadar bilirubin dalam sampel. Bilirubin glucoronida yang larut dalam air bereaksi langsung (direct) dengan DSA sedangkan bilirubin yang terikat pada albumin bereaksi tak langsung (indirect) dengan DSA dengan adanya acellerator. Total bilirubin = bilirubin direct + bilirubin indirect.

1) Persiapan Sampel

Blanko Sampel

Reagen direct nitrit - 40 l

Campur, inkubasi selama 2 menit

Serum 100 l 100 l

Campur dan inkubasi tepat 5 menit pada suhu kamar. Baca pada fotometer.

2) Pengaturan Fotometer Panjang gelombang : 546 nm Faktor : 13,0 Program : C/F m. SGOT dan SGPT Metode

Metode kinetik untuk penentuan aktifitas SGPT sesuai dengan rekomendasi dari IFCC

Tujuan

Mengukur kadar enzim SGOT dan SGPT dalam darah sampel

Prinsip

SGOT;

aminotransferasi ( AST ) mengkatalis transaminasi dari L aspartate dan a - kataglutarate membentuk L – glutamate dan oxaloacetate. Oxaloacetate direduksi menjadi malate oleh enzym malate oleh enzym malate dehydrogenase ( MDH ) dan niconamide adenine dinucleotide (NADH) teroksidasi menjadi NAD. Banyaknya NADH yang teroksidasi, berbanding langsung dengan aktivitas AST dan diukur secara fotometrik pada

340 nm. SGPT;

Alanine aminotransferase ( ALT ) mengkatalis transiminasi dari L – alanine dan a - kataglutarate membentuk l – glutamate dan pyruvate, pyruvate yang terbentuk di reduksi menjadi laktat oleh enzym laktat dehidrogenase ( LDH ) dan nicotinamide adenine dinucleotide ( NADH ) teroksidasi menjadi NAD. Banyaknya NADH yang teroksidasi hasil penurunan serapan ( absobance ) berbanding langsung dengan aktivitas

ALT dan diukur secara fotometrik pada 340 nm.

2-oxoglutatarate + L-aspartate GPT L-glutatamate + oxaloacetate

oxoloacetate + NADH + H+ LDH L-malate + NAD+

Prosedur

Blanko Sampel

Pereaksi 1.000 L 1.000 L

inkubasi 5 menit pada suhu 37OC

Aquadest 200 L -

Serum - 200 L

1) Campur sampai homogen

2) ukur Absorban dan pada saat yang bersamaan nyalakan stopwatch 3) Ulangi pengukuran setelah 1,2, dan 3 menit

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI LABORA (Halaman 64-78)

Dokumen terkait