• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

C. Pelaksanaan Penelitian

1) Kinerja Guru a) Pertemuan 1

Secara umum, kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran pada siklus II pertemuan 1 mengalami peningkatan lebih baik dibandingkan kinerja guru pada pembelajaran siklus I. Akan tetapi nilai kinerja guru pada siklus II pertemuan 1 belum maksimal sehingga perlu dilakukan perbaikan kembali pada siklus berikutnya. Secara umum hasil observasi kinerja guru pada siklus II pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel kinerja guru di bawah ini:

Tabel 11. Kinerja Guru Pada Siklus II Pertemuan 1

No Aspek yang Diamati Skor yang Diperoleh Skor Maksimal 1 Pra pembelajaran 8 10 2 Membuka pembelajaran 7 10 3 Inti pembelajaran 64 100 4 Penutup 11 10 Jumlah skor 90 135

Nilai kinerja guru 66,67

Keterangan: 1 = Sangat Kurang 2 = Kurang 3 = Cukup 4 = Baik 5 = Sangat Baik

Nilai kinerja guru diperoleh dengan rumus: N =

=

= 66,67

Berdasarkan tabel 11, dapat diketahui bahwa kinerja guru ketika melaksanakan pembelajaran pada siklus II pertemuan 1 belum mencapai hasil yang maksimal. Hal ini ditunjukkan dengan adanya jumlah skor yang diperoleh pada pra pembelajaran pertemuan 1 yaitu 8. Selanjutnya skor pada membuka pembelajaran pada pertemuan 1 yaitu 7. Skor kinerja guru pada inti pembelajaran adalah 64, sedangkan pada kegiatan penutup memiliki skor 11. Jumlah skor kinerja guru pada pertemuan 1 adalah 90, sehingga nilai kinerja guru yang diperoleh yaitu 66,67 dengan kategori “cukup”.

b) Pertemuan 2

Berdasarkan hasil observasi, kinerja guru ketika melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II pertemuan 2 mengalami peningkatan dibandingkan kinerja guru pada

pertemuan 1 meskipun peningkatan yang ada tidak terlalu besar. Oleh sebab itu kinerja guru dalam melaksanakan pembelajara perlu dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Secara umum hasil observasi kinerja guru ketika melaksanakan pembelajaran PKn pada siklus II pertemuan 2 dapat dilihat pada tabel kinerja guru di bawah ini:

Tabel 12. Kinerja Guru Pada Siklus II Pertemuan 2

No Aspek yang Diamati Skor yang Diperoleh Skor Maksimal 1 Pra pembelajaran 9 10 2 Membuka pembelajaran 7 10 3 Inti pembelajaran 70 100 4 Penutup 12 15 Jumlah skor 98 135

Nilai kinerja guru 72,59

Kategori Cukup Keterangan: 1 = Sangat Kurang 2 = Kurang 3 = Cukup 4 = Baik 5 = Sangat Baik

Nilai kinerja guru diperoleh dengan rumus: N =

=

Berdasarkan tabel 12, dapat diketahui bahwa kinerja guru ketika melaksanakan pembelajaran pada siklus II pertemuan 2 mengalami peningkatan dibandingkan pertemuan sebelumnya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya jumlah skor yang diperoleh pada setiap aspek kinerja guru yang diamati. Jumlah skor yang diperoleh guru pada kegiatan pra pembelajaran pertemuan 2 yaitu 9. Selanjutnya skor pada kegiatan membuka pembelajaran pada pertemuan 2 yaitu 7. Skor kinerja guru pada kegiatan inti pembelajaran adalah 70, sedangkan pada kegiatan penutup memiliki skor 12. Jumlah skor kinerja guru pada pertemuan 2 adalah 98, sehingga menghasilkan kinerja guru yaitu 72,59 yang termasuk ke dalam kategori “cukup”.

2) Aktivitas Belajar Siswa a) Pertemuan 1

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung, dapat diketahui bahwa aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan aktivitas belajar siswa pada siklus sebelumnya. Hal ini dapat ditunjukkan dengan menngkatnya antusias siswa dalam melaksanakan setiap aspek yang diamati ketika proses pembelajaran berlangsung. Dengan adanya peningkatan antusias siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, maka disertai pula adanya peningkatan jumlah

skor dan jumlah persentase setiap aspek yang diamati. Akan tetapi secara keseluruhan, aktivitas belajar siswa pada pembelajaran siklus II pertemuan 1 dinilai belum maksimal sehingga perlu dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya. Adapun aktivitas belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada table di bawah ini:

Tabel 13. Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan 1.

No Nama Aspek yang diamati Skor Skor

Mak Nilai Ket A B C D E F G H 1 AHR 3 3 4 4 3 4 4 4 29 40 72,5 A 2 AS 3 2 3 3 3 2 3 2 21 40 52,5 CA 3 AW 3 3 3 3 3 3 2 3 23 40 57,5 CA 4 DMS 3 3 3 3 2 2 3 3 22 40 55 CA 5 EF 3 3 2 3 3 3 3 3 23 40 57,5 CA 6 EMP 3 3 3 3 3 3 3 3 24 40 60 A 7 FU 3 3 3 3 3 3 3 2 23 40 57,5 CA 8 IAF 3 3 2 3 3 3 2 3 22 40 55 CA 9 LH 3 4 4 3 4 4 3 4 29 40 72,5 A 10 KLA 3 2 2 3 3 3 3 3 22 40 55 CA 11 MS 3 3 3 3 3 3 3 3 24 40 60 A 12 NP 3 2 2 2 2 2 3 3 19 40 47,5 CA 13 RS 3 4 3 3 3 3 3 3 25 40 62,5 A 14 RES 3 3 4 4 3 4 4 4 29 40 72,5 A Jumlah Skor 42 41 41 43 41 42 42 43 335 560 837,5 Skor Maksimal Setiap Aspek 70 70 70 70 70 70 70 70 59,82 Nilai 60 59 59 61 59 60 60 61 Kategori A CA CA A CA A A A CA

Aspek yang diamati:

A = Memperhatikan penjelasan guru B = Bertanya

C = Menjawab pertanyaan D = Mengemukakan pendapat E = Diskusi kelompok

F = Antusias dalam pembelajaran berbasis role playing G = Intonasi dalam berdialog

Keterangan kategori= P: Pasif, KA: Kurang aktif, CA: Cukup aktif, A: Aktif, SA: Sangat aktif.

Keterangan: Nilai aktivitas siswa diperoleh dengan rumus: N =

=

= 59,82

Berdasarkan tabel aktivitas belajar siswa di atas, dapat diketahui bahwa siswa yang termasuk dalam kategori aktif sebanyak 6 orang siswa, sedangkan 8 orang siswa masih termasuk dalam kategori cukup aktif. Apabila dilihat dari masing-masing aspek aktivitas ketika pembelajaran berlangsung, aspek memperhatikan penjelasan guru memiliki nilai sebesar 60 dengan kategori “aktif”. Selanjutnya aspek bertanya memiliki nilai sebesar 59 dengan kategori “cukup aktif”. Kemudian aspek menjawab pertanyaan memiliki nilai sebesar 59 dengan kategori ”cukup aktif”. Aspek mengemukakan pendapat memiliki nilai 61 dengan kategori “aktif”. Aspek diskusi kelompok mencapai nilai 59 dengan kategori “cukup aktif”. Sedangkan aspek antusias mengikuti setiap tahap pembelajaran berbasis role playing mencapai nilai 61 dengan kategori “aktif”. Intonasi siswa dalam berdialog memiliki nilai sebesar 60 dengan kategori “aktif”. Selanjutnya aspek ekspresi dan penjiwaan dalam bermain peran memiliki nilai 61 dengan kategori “aktif”. Adapun nilai

rata-rata aktivitas pada siklus II pertemuan 1 adalah 59,82 yang termasuk kategori “cukup aktif”.

b) Pertemuan 2

Secara umum, aktivitas belajar siswa pada pembelajaran siklus II pertemuan 2 mengalami peningkatan dibandingkan aktivitas belajar siswa pada pertemuan sebelumnya. Akan tetapi, aktivitas belajar yang di peroleh dinilai belum mecapai hasil yang maksimal sehingga perlu dilakukan upaya perbaikan pada siklus berikutnya. Secara umum hasil observasi aktivitas belajar siswa selama kegiatan pembelajaran pada siklus II pertemuan 2 berlangsung dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 14. Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan 2.

No Nama Aspek yang diamati Skor Skor

Mak Nilai Ket A B C D E F G H 1 AHR 4 3 4 4 3 4 4 4 30 40 75 A 2 AS 3 3 3 3 3 3 3 3 24 40 60 A 3 AW 3 4 3 3 3 3 3 3 25 40 62,5 A 4 DMS 3 3 3 3 3 3 3 3 24 40 60 A 5 EF 3 3 4 3 3 3 3 3 25 40 62,5 A 6 EMP 3 3 3 3 3 4 3 4 26 40 65 A 7 FU 4 3 3 3 3 3 3 3 25 40 62,5 A 8 IAF 3 3 3 3 3 3 3 3 24 40 60 A 9 LH 3 4 4 3 4 4 4 4 30 40 75 A 10 KLA 3 3 3 3 3 3 3 3 24 40 60 A 11 MS 3 3 3 3 3 3 4 3 25 40 62,5 A 12 NP 3 2 2 2 2 3 3 3 20 40 50 CA 13 RS 4 3 3 4 3 4 3 4 28 40 70 A 14 RES 4 3 4 4 3 4 4 4 30 40 75 A Jumlah Skor 46 43 45 44 42 47 46 47 360 560 900 Skor Maksimal Setiap Aspek 70 70 70 70 70 70 70 70 64,28 Nilai 66 61 64 63 60 67 66 67 Kategori A A A A A A A A A

Aspek yang diamati:

A = Memperhatikan penjelasan guru B = Bertanya

C = Menjawab pertanyaan D = Mengemukakan pendapat E = Diskusi kelompok

F = Antusias dalam pembelajaran berbasis role playing G = Intonasi dalam berdialog

H = Ekspresi dan penjiwaan dalam bermain peran

Keterangan kategori= P: Pasif, KA: Kurang aktif, CA: Cukup aktif, A: Aktif, SA: Sangat aktif.

Keterangan: Nilai aktivitas siswa diperoleh dengan rumus:

N =

=

= 64,28

Berdasarkan tabel aktivitas belajar siswa di atas, dapat diketahui bahwa 13 orang siswa sudah termasuk dalam kategori aktif, sedangkan 1 orang siswa masih termasuk dalam kategori cukup aktif. Apabila dilihat dari masing-masing aspek aktivitas ketika pembelajaran berlangsung, semua aspek sudah termasuk dalam kategori aktif. Aspek memperhatikan penjelasan guru memiliki nilai sebesar 66 dengan kategori “aktif”. Selanjutnya aspek bertanya memiliki nilai sebesar 61 dengan kategori “aktif”. Kemudian aspek menjawab pertanyaan memiliki nilai sebesar 64 dengan kategori “aktif”. Aspek mengemukakan pendapat memiliki nilai 63 dengan kategori “aktif”. Aspek diskusi kelompok mencapai nilai 60 dengan kategori “aktif”. Aspek antusias

mengikuti setiap tahap pembelajaran berbasis role playing memiliki nilai 67 dengan kategori “aktif”. Intonasi siswa dalam berdialog memiliki nilai sebesar menjadi 66 dengan kategori “aktif”. Sedangkan aspek ekspresi dan penjiwaan dalam bermain peran mencapain nilai 67 dengan kategori “aktif”.

Adapun nilai rata-rata aktivitas pada siklus II pertemuan 2 adalah 64,28 yang termasuk ke dalam kategori “aktif”.

3) Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan hasil tes formatif yang dikerjakan siswa pada akhir siklus II, dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan hasil belajar siswa pada siklus sebelumnya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah nilai yang diperoleh setiap siswa. Selain itu jumlah siswa yang memperoleh nilai mencapai KKM yang ditentukan yaitu 65 mengalami peningkatan dibandingkan siklus sebelumnya. Begitu pula dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan nilai rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus I. Adapun hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel 15. Hasil Belajar Dan Ketuntasan Belajar Siklus II. No Nama Nilai Kategori

1 ADR 85 Tuntas 2 AS 65 Tuntas 3 CAN 70 Tuntas 4 AW 55 Belum tuntas 5 DMS 60 Belum tuntas 6 EMP 65 Tuntas 7 FU 65 Tuntas

8 IAF 55 Belum tuntas

9 LH 80 Tuntas 10 KLA 75 Tuntas 11 MS 80 Tuntas 12 NP 55 Belum tuntas 13 RS 70 Tuntas 14 RES 75 Tuntas Jumlah 955 Rata-rata 68,21

Jumlah siswa tuntas 10

Jumlah siswa belum tuntas 4

Persentase siswa tuntas 71%

Persentase siswa belum tuntas 29%

Berdasarkan tabel hasil belajar dan ketuntasan belajar di atas, dapat diketahui bahwa pada tes formatif siklus II, terdapat 4 orang siswa atau 29% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM yang ditentukan yaitu 65, dengan kategori “belum tuntas”. Sedangkan 10 atau 71% siswa yang lain sudah mencapai KKM yang ditentukan yaitu 65. Adapun nilai rata-rata siswa pada tes formatif siklus II adalah 68,21. Berdasarkan kategori yang telah ditentukan sebelumnya, persentase ketuntasan belajar siswa kelas V SD Negeri 3 Tempuran termasuk ke dalam kategori “tinggi”. Akan tetapi, persentase siswa yang sudah tuntas tersebut belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan sehingga perlu di perbaiki pada siklus berikutnya hingga mencapai indikator yang ditentukan.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan tes selama kegiatan pembelajaran pada siklus II, diperoleh hasil sebagai berikut.

1) Guru sudah maksimal dalam menyiapkan ruangan, alat dan media serta kesiapan belajar siswa.

2) Guru sudah menguasai kelas, akan tetapi masih kurang cermat dalam mengelola waktu ketika melaksanakan pembelajaran. 3) Siswa cukup antusias dalam aspek menjawab pertanyaan, akan

tetapi masih terdapat beberapa siswa yang belum antusias dalam menjawab pertanyaan.

4) Siswa cukup antusias antusias dalam mengemukakan pendapat, akan tetapi pendapat yang dikemukakan belum tepat dalam mengarah ke permasalahan.

5) Siswa cukup maksimal dalam bermain peran, sudah menggunakan intonasi serta penjiwaan, siswa sudah cukup memberikan keberanian dalam bermain peran.

6) Hasil belajar siswa pada siklus II belum mencapai indikator yang telah ditentukan yaitu ≥75% dari jumlah siswa dapat mencapai KKM. Dari 14 orang siswa terdapat 4 orang siswa (29 %) belum tuntas, sedangkan 10 orang siswa (71 %) sudah tuntas.

e. Saran dan Perbaikan Siklus III

Kekurangan-kekurangan yang ada ketika pelaksanaan pembelajaran pada siklus II berlangsung dapat diminimalisasi atau

diperbaiki dengan memperhatikan saran-saran dan perbaikan-perbaikan sebagai berikut.

1) Guru harus lebih menstimulus dan memotifasi siswa yang belum berani bertanya agar berani bertanya.

2) Guru harus lebih memaksimalkan perannya sebagai pembimbing, untuk mengarahkan pendapat yang dikemukakan siswa agar mengarah ke permasalahan.

3) Guru harus lebih memotifasi dan mengarahkan siswa agar memiliki ekspresi dan penjiwaan yang sesuai dengan karakter tokoh yang diperankan.

4) Guru hendaknya memaksimalkan manajemen pengelolaan waktu dalam melaksanakan pembelajaran.

Dokumen terkait