• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Pengertian Kinerja Guru

Kata kinerja guru terdidi dari kata kinerja dan guru. Secara bahasa kinerja adalah kemampuan kerja, prestasi yang diperlihatkan.74 Senada dengan itu Whimore berpendapat “Kinerja berasal dari kata dasar kerja yang artinya aktivitas yang dilakukan seseorang atau organisasi dalam menjalankan tugas yang menjadi pekerjaannya. Kinerja adalah pelaksanaan fungsi yang dituntut dari seseorang yang berupa perbuatan, ketrampilan dan prestasi”.75

Menurut Kane kinerja adalah “Catatan atau aktifitas yang dilakukan seseorang selama periode tertentu yang berhubungan dengan

72A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Prilaku dan Budaya Organisasi, ( Bandung : Refika Aditama, 2005 ), h. 22

73Ibid.

74Lukman Ali, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta : Balai Pustaka, 1995 ), Cet.Ke. 4, h. 503

tujuan organisasi, kinerja bukan karakteristik yang ditunjukan seseorang melainkan kesuksesan individu.”76 Menurut A.A. Anwar “Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.77

Guru artinya orang yang pekerjaan ( mata pencahariannya, profesinya ) mendidik.78 Guru adalah tenaga utama di sekolah mereka menjadi ujung tombak seluruh kegiatan pendidikan dan pengajaran yang pada gilirannya nanti akan menimbulkan prilaku belajar murid yang lebih baik79 Guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan.”80

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kinerja guru adalah aktivitas, prilaku dan produktifitas yang menunjukan prestasi kerja seorang pendidik baik secara kuntitatif maupun kulitatif sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru

Menurut Soetisna yang dikutip oleh Tabrani “Kreteria manusia yang berorientasi pada kerja adalah intelektual, kedewasaan, keterbukaan, keinginan, tegas, semangat, proaktif dan pemberdayaan kemampuan”.81

76Pengertian Kinerja, dalam http://wangmuba.com. 29 November 2009

77Tur Wahyudin, Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhi Kinerja, dalam :http://turwahyudin.wordpress.com., 9 April 2010

78Ibid., h. 330

79Departemen Pendidikan Nasional, Badan Diklat Guru Sekolah Dasar Terpencil”, (Jakarta: Dirjen Pendd. Dasar dan Menengah, 2001), h. 3

80Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2003), h. v

81A. Tabrani Rusyan, Etos Kerja dalam Meningkatkan Produkvifitas Kinerja Guru, ( Jakarta : Inimedia, 2008 ), Cet.ke-1, h. 49

Menurut Keit Davis yang dikutip oleh Musarofah “Dua faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu kemampuan dan motivasi. Faktor kemampuan ( ability ) secara psikologis, kemampuan potensi ( IQ ), dan kemampuan reality ( knowledge and skill ). Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan seseorang untuk mencapai tujuan”.82

Menurut Musarofah, “Faktor yang mempengaruhi kinerja guru terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar. Faktor dari dalam berupa kecerdasan, ketrampilan kecakapan, bakat, kemampuan, minat, motivasi, kesehatan, kepribadian, cita-cita. Faktor dari luar berupa lingkungan keluarga, lingkungan kerja, komunikasi dengan kepala sekolah, sarana dan prasarana”.83

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka dapat dipahami bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja guru ditinjau dari segi arahnya terdiri dari dua faktor yaitu :

a) Faktor dari dalam ( internal ) yang terdiri dari kecerdasan, bakat, kemampuan, motivasi, kepribadian, kesehatan, cita-cita, dll.

b) Faktor dari lauar diri ( eksternal ) yang terdiri dari kondisi lingkungan keluarga, lingkungan kerja, hubungan dengan atasan, dengan teman, sarana prasarana dll.

Dari beberapa faktor internal yang mempengaruhi kinerja guru yang sering disosialisasikan adalah faktor profesionalisme dan faktor motivasi. a. Profesionalisme Guru

Kata Profesional berasal dari profesi yang asal katanya dari-

bahasa Inggris”(Profesional) atau bahasa Belanda (Professie), kedua kata tersebut berasal dari bahasa latin, kata Professio berarti pengakuan

82Musarofah, Kinerja Guru, dalam :http://www.pdfqueen.com., 9 April 2010 83Ibid.

atau pernyataan.”84

Kata profesi seperti yang digunakan sekarang adalah pernyataan atau pengakuan tentang bidang pekerjaan atau bidang pengabdian yang dipilih. Jadi seorang yang telah menyatakan bahwa profesinya sebagai guru sebenarnya tidak lain adalah memberitahukan kepada orang lain bahwa bidang pekerjaan keahlian yang dipilihnya adalah guru.

Kreteria profesioanal dalam pekerjaan ada tiga yaitu “1). Mengandung unsur pengabdian, 2). Mengandung unsur idealisme, 3). Mengandung unsur pengembangan.”85

Tingkat profesional guru dapat diketahui melalui tiga hal yakni: 1). Apakah dalam bidang pekerjaan itu terdapat unsur-unsur pengabdian dalam kadar yang memadai, 2). Apakah kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam bidang pekerjaan itu merupakan kegiatan-kegiatan yang bertumpu pada temuan dan Wawasan akademik, 3). Apakah prosedur kerja yang digunakan dalam bidang pekerjaan tersebut merupakan prosedur kerja yang terus-menerus mendapatkan pembaharuan.

Sebagai tenaga profesional, guru harus memiliki etos kerja yang maju, antara lain “dapat bekerja dengan hasil kualitas yang unggul, tepat waktu, disiplin, sungguh-sungguh, cermat, teliti, sistematik, dan berpedoman pada dasar ilmuan tertentu.”86

Guru yang profesional adalah guru yang menguasai bidang

84Abudin Nata, Paradigma Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Gramedia, 2002), h. 136 85Muchtar Buchori, Ilmu Pendidikan dan Praktek Pendidikan Dalam Renungan, (Jakarta: IKIP Muhammadiyah Press, 1994), h. 35

keilmuan yang disampaikan kepada murid-muridnya dengan cara efektif dan efisien.

Dalam PP no 74 tahun 2008 Kompetensi profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan kemampuan Guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan,teknologi, dan/atau seni dan budaya yang diampunya yang sekurang-kurangnya meliputi penguasaan:a. materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuaidengan standar isi program satuan pendidikan,mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu; dan. konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi,atau seni yang relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu87

Dalam hubungan ini Crow and Crow menyebutkan bahwa guru sebagai pendidik profesional memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Memiliki perhatian dan kesenangan pada subjek didik.

2) Memiliki kecakapan dalam merangsang subjek didik untuk belajar dan mendorong berfikir.

3) Berpenampilan simpatik.

4) Bersikap jujur dan adil terhadap siswa.

5) Dapat menyesuaikan diri memperhatikan pendapat orang lain. 6) Luas perhatiannya.

7) Adil dalam tindakan. 8) Menguasai diri.

9) Menguasai ilmu yang diajarkan.”88

Adanya penguasaan guru terhadap ilmu pengetahuan yang diajarkan kepada siswanya secara efektif dan efisien dan memiliki sikap

6

699

P

PeerraattuurraannPPeemmeerriinnttaahhNNoo7744ttaahhuunn22000088tteennttaanngggguurruu,,hh..77

adil, jujur, serta bertanggung jawab maka seorang guru dapat dikatakan sebagai petugas profesional.

Dengan demikian yang dimaksud dengan kompetensi profesional guru pada pembahasan ini adalah kemampuan dan tanggung jawab yang di miliki oleh guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pengajar. Kompetensi atau kemampuan guru yang dimaksudkan adalah merencanakan pengajaran, melaksanakan pengajaran, menilai/ mengevaluasi hasil belajar, dan mengembang-kan semua kemampuan yang telah dimilikinya ketingkat yang lebih berdaya guna dan berhasil guna.

1). Merencanakan pengajaran terdiri dari beberapa indikator yaitu : a) Merumuskan tujuan intruksional

b) Menentukan metode belajar

c) Menentukan langkah-langkah mengajar d) Menentukan cara-cara memotifasi siswa e) Menentukan bentuk-bentuk pertanyaan.

2. Melaksanakan pengajaran terdiri dari indikator-indikator berikut : a). Menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan tujuan siswa, lingkulingkungan dan perubahan situasi. Hal ini sesuai dengan hadits :

Artinya :

masa yang laindari masa kamu ini ( sekarang ).( HR.Ibnu Majah dari ibnu Abbas )89.

b). Menggunakan peralatan pengajaran dan alat bantu lain yang sesuai dengan tujuan.

c)Memberikan petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi pelajaran.

d)Mengklasifikasikan petunjuk apabila siswa salah mengerti. e)Menggunakan respon dan pertanyaan siswa dalam pelajaran. f) Menggunakan ekspresi lisan atau tulisan yang dapat ditangkap oleh siswa.

g)Menutup pelajaran

3). Menilai / mengevaluasi hasil proses belajar mengajar terdiri dari indikator-indikator sebagai berikut:

a) Melaksanakan penilaian selama proses belajar mengajar berlangsung.

b) Memperlihatkan kemampuan menilai, baik secara lisan tertulis maupun dengan pengamatan.

c) Menafsirkan hasil penilaian dalam proses belajar mengajar. b. Motivasi

Motivasi berasal dari bahasa Inggris dari kata motivation yang artinya dorongan.90 Secara istilah menurut Muhibbin Syah motivasi

89 M. Sobri Nurjan, Ilmu Pendidikan Islam, ( Bandar lampung : Gunung Pesagi 1993), h.34

adalah “ Keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.91 Pendapat lain dikemukakan oleh Mc Donald yang dikutip oleh Wasty, motivasi adalah “Suatu perubahan tenaga di dalam diri/ pribadi seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan”.92

Menurut Muhibbin ada dua macam bentuk motivasi yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah dorongan dari dalam diri yang dapat mendorong melakukan tindakan. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luarindividu yang mendorong melakukan perbuatan.93 Hal yang sama dikemukakan oleh Jusuf Djajadisastra motifasi dapat timbul dari dalam (instrinsik) dan dapat pula timbul dari luar diri (ekstrinsik ).94

Ditinjau dari segi pemenuhan kebutuhan, Maslow membagi motivasi menjadi lima yaitu :

a. Kebutuhan fisiologis ( haus, lapar, dan sex. ) b. Kebutuhan keamanan ( menyelamatkan jiwa )

c. kebutuhan berkerabat ( identifikasi, kasih sayang, dan persaha-batan ).

d. Kebutuhan akan penghargaan ( sukses, percaya diri, dan harga diri ).

e. Kebutuhan berusaha ( mengembangkan diri ).95

90John M. Echolis dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta : P.T.Gramedia,1988 ), Cet. ke-16,h.386

91Muhibbin Syah , Psikologi Belajar, ( Jakarta : P.T. Logos Wacana Ilmu, 2001 ), Cet. ke-3,h. 137

92Wasty Soemanto, Psikologi Perkembangan, ( Jakarta : PT Gaya Tunggal, 1973) h.203 93Muhibbin Syah, Op. cit., h. 137

94Jusuf Djajadisastra, Psikologi Perkembangan dan Psikologi Pendidikan, ( Bandung : Pusat Pengembangan Penataran Guru Tertulis, 1987 ). h. 73

Menurut Miller dan Gordon yang dikutip oleh Anwar dinyatakan ”Ada hubungan yang positif antara motivasi berprestasi dengan pencapaian prestasi, artinya seseorang yang memiliki motivasi prestasi tinggi cenderung memiliki prestasi kerja tinggi dan sebaliknya yang prestasi kerjanya rendah karena motivasi berprestasi rendah”.96

Berdasarkan pendapat beberapa ahli tentang macam-macam motivasi, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi kinerja guru bisa terjadi berasal dari dalam diri guru ( instrinsik ) dan motivasi yang berasal dari luar diri guru ( ekstrinsik ).

Motivasi kinerja guru yang berasal dari dalam diri guru diantaranya adalah :

a. Kesehatan, kemampuan, dan sikap

b. Kesuksesan, dan pengembangan diri/ cita-cita. c. Semangat bekerja. Alloh SWT berfirman

Artinya :

Apabila telah ditunaikan sholat, maka bertebaranlah kamu dimuka bumi dan carilah karunia Alloh dan ingatlah Alloh banyak-banyak supaya kamu beruntung.( Q.S. Al- Jum’ah : 10 )97

96 A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Op. Cit., h.20

97Mahmud Yunus, Tarjamah Al-Qur’an Al-Karim, ( Bandung : Al-Ma’arif, 1983 ), h.500

Motivasi kinerja guru yang berasal dari luar diri guru diantaranya adalah :

a. Kepemimpinan kepala sekolah b. Insentif/upah

c. Sarana prasarana pembelajaran d. Iklim organisasi

e. Budaya organisasi

D. Hubungan Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Iklim Organisasi Madrasah terhadap Kinerja Guru.

Apabila peran kepala madrasah sebagai pemimpin dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan dengan dukungan profesionalitas yang tinggi, serta iklim organisasi sekolah yang kondusif, maka diharapkan terwujudnya peningkatan kinerja guru.

1. Hubungan Kepemimpinan Kepala Madrasah terhadap Kinerja Guru

Salah satu tanggung jawab kepemimpinan kepala sekolah adalah mengadakan pembinaan terhadap kinerja guru. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh para pakar seperti James yang dikutip oleh Wahjosumidjo dinyatakan “Seorang kepala sekolah dan sekolah yang berhasil menunjukan keterkaitan terhadap perbaikan pengajaran, pemantauan terhadap penggunaan efektivitas waktu pelajaran, memiliki sikap positif ke arah para guru, pustakawan, laboran, TU, dan siswa”.98

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka jelas ada pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru.

2. Pengaruh Iklim Organisasi Madrasah terhadap Kinerja Guru

Iklim organisasi yang sinergis, yaitu guru menjalankan tugas profesi secara benar, bertanggung jawab dan sadar kualitas, personil lainnya melayani kepentingan stakeholders dengan penuh tanggung jawab dan disiplin serta berorientasi mutu, pola hubungan kepala sekolah, guru, laboran, staf, dan siswa berlangsung dengan harmonis. Kondisi demikian dapat meningkatkan kinerja guru. Jika iklim organisasi sekolah tidak menunjukan yang demikian maka dapat mempengaruhi kinerja guru. Syaiful mengatakan “Kualitas internal iklim organisasi menentukan kualitas kerja sama. Hal ini merupakan pengalaman yang mempengaruhi tingkah laku mereka dalam organisasi”.99

Berdasarkan pendapat tersebut telah jelas bahwa iklim organisasi sekolah mempengaruhi kinerja guru, karyawan/ staf, kualitas belajar siswa, kinerja kepala sekolah dan semua unsur yang ada di sekolah. Untuk membuktikan benar dan tidaknya, serta seberapa besar pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja guru perlu diadakan penelitian.

B BAABB IIIIII M MEETTOODDEE PPEENNEELLIITTIIAANN A A.. JJeenniiss MMeettooddee yyaanngg DDiigguunnaakkaann PPeenneennttuuaann jjeenniiss memettooddee pepenneelliittiiaann dididdaassaarrkkaann papaddaa prproobblleemmaattiikkaa,, aarraahh d daann ttuujjuuaann pepenneelliittiiaann.. PePenneelliittiiaann ininii bbeerrmmaakkssuudd ininggiinn memennggeettaahhuuii kokonnddiissii y yaanngg tteellaahh teterrjjaaddii ddii sesekkoollaahh yayaiittuu aaddaa titiddaakknnyyaa pepennggaarruuhh kekeppeemmiimmppiinnaann k keeppaallaa sesekkoollaahh ddaann ikiklliimm ororggaanniissaassii teterrhhaaddaapp kikinneerrjjaa gugurruu.. TiTiggaa VVaarriiaabbeell t teerrsseebbuutt memerruuppaakkaann kkoommppoonneenn kkuunnccii mmaajjuu mmuunndduurrnnyyaa pepennyyeelleennggggaarraann p peennddiiddiikkaann.. BBeerrddaassaarrkkaann prproobblleemmaattiikkaa araraahh dadann ttuujjuuaann pepenneelliittiiaann teterrsseebbuutt mmaakkaa j jeenniiss pepenniilliittiiaann iinnii aaddaallaahh ddiisskkrriippssii kkoorreellaassii sesebbaabb aakkiibbaatt.. MeMennuurruutt SSuuhhaarrssiimmii A Arriikkuunnttoo ““AAppaabbiillaa ppeenneelliittii beberrmmaakkssuudd mmeennggeettaahhuuii kkeeaaddaaaann sseessuuaattuu mmeennggeennaaii a appaa,, babaggaaiimmaannaa,, sseebbeerraappaa babannyyaakk,, sseejjaauuhh mamannaa,, atataauu mmeenneerraannggkkaann peperriissttiiwwaa m maakkaa ppeenneelliittiiaannnnyyaa beberrssiiffaatt didisskkrriippttiiff”.”.110000 DaDallaamm hahall jjeenniiss kokorreellaassii bbeelliiaauu b beerrppeennddaappaatt ““KoKorreellaassii sesebbaabb akakiibbaatt memennyyaannggkkuutt kekeaaddaaaann peperrttaammaa b beerrppeennggaarruuhh tteerrhhaaddaapp yyaanngg kkeedduuaa”.”.110011 DDiittiinnjjaauu ddaarrii jjeenniiss ddaattaa yyaanngg bbeerruuppaa aannggkkaa--aannggkkaa mamakkaa pepenneelliittiiaann iinnii t teerrggoolloonngg jjeenniiss pepenneelliittiiaann kukuaannttiittaattiiff.. “P“Peenneelliittiiaann kukuaannttiittaattiiff babannyyaakk didittuunnttuutt m meenngggguunnaakkaann ananggkkaa,, mumullaaii dadarrii pepenngguummppuullaann ddaattaa,, pepennaaffssiirraann ddaattaa,, seserrttaa p peennaammppiillaann ddaarrii hhaassiillnnyyaa””..110022 1 10000 S SuuhhaarrssiimmiiAArriikkuunnttoo,,PPrroosseedduurrPPeenneelliittiiaannSSuuaattuu PPeennddeekkaattaannPPrraakkttiikk,,((JJaakkaarrttaa::RReenniikkaa C Ciippttaa,,22000066)),,CCeett..kkee--1133,,hh.. 3355 1 10011 I Ibbiidd..,,hh..3377 1 10022 I Ibbiidd..,,hh..1122

B B.. PPooppuullaassii SSuuhhaarrssiimmii ArAriikkuunnttoo beberrppeennddaappaatt ””UUnnttuukk sesekkaaddaarr anancceerr--aanncceerr apapaabbiillaa s suubbyyeekknnyyaa kkuurraanngg ddaarrii 110000,, lleebbiihh bbaaiikk ddiiaammbbiill sseemmuuaa sseehhiinnggggaa ppeenneelliittiiaannnnyyaa m meerruuppaakkaann pepenneelliittiiaann popoppuullaassii.. TeTettaappii,, jijikkaa jujummllaahh ssuubbyyeekk bbeessaarr,, dadappaatt d diiaammbbiill aannttaarraa 1100 - -1515%% atataauu 2020--2255%% atataauu lelebbiihh..””110033 JJuummllaahh gugurruu MTMTss J Jaauuhhaarroottuull MMuuaalliimmiinn SeSeppuuttiihh AgAguunngg yyaaiittuu 2222 ororaanngg.. MeMennggiinnggaatt jujummllaahh r reessppoonnddeenn yayanngg akakaann diditteelliittii kukurraanngg dadarrii 101000,, mmaakkaa ppeenneelliittiiaann ininii memerruuppaakkaann p peenneelliittiiaann ppooppuullaassii yyaaiittuu 2222 ddeewwaann gguurruu.. C C.. MMeettooddee PPeenngguummppuullaann DDaattaa MMeettooddee yyaanngg ddiigguunnaakkaann uunnttuukk mmeenngguummppuullkkaann ddaattaa yyaaiittuu :: a a.. MMeettooddee AAnnggkkeett MMeettooddee aannggkkeett ddiigguunnaakkaann uunnttuukk mmeennggeettaahhuuii kkoonnddiissii kkeeppeemmiimmppiinnaann k keeppaallaa mamaddrraassaahh,, iikklliimm oorrggaanniissaassii ddaann kkiinneerrjjaa gugurruu.. AnAnggkkeett didissuussuunn m meenngggguunnaakkaann ppeenngguukkuurraann SSkkaallaa LiLikkeerrtt dedennggaann tetekknniikk ppeennsskkoorraann sseebbaaggaaii

Dokumen terkait