• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : PROFIL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

E. Kinerja Kegiatan Terkini

Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, fakultas terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh fakultas dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan perusahaan adalah menyelengarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap mahasiswa, melakukan berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah khususnya bidang

ekonomi yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa dan masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa seminar-seminar kepada masyarakat, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri, kegiatan bakti sosial kepada masyarakat, dan lain sebagainya. Fakultas juga terus melakukan pembinaan terhadap civitas akademika agar dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar memiliki kualitas yang baik.

Kegiatan-kegiatan kerohanian juga tetap dilaksakan fakultas, seperti perayaan hari-hari besar keagamaan (misalnya: Natal, Paskah, Idul Fitri, Isra’ Mi’raj, dll) sehingga para civitas akademika selalu memilki nilai-nilai dan norma-norma keagamaan dalam menjalani hidup, serta selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

F. Rencana Kegiatan

Untuk mencapai program kerja dan rencana kerja Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara beberapa langkah kegiatan sebagai berikut:

1. Peningkatan proses belajar, silabus metode dan alat yang digunakan dapat ditingkatkan.

2. Jumlah lulusan meningkat, dan diharapkan lulus tepat waktu, serta indeks prestasi lebih baik.

3. Melakukan inovasi database Mahasiswa, Kartu Rencana Mahasiswa, Kartu Hasil Studi, Jadwal Kuliah, Jadwal Ujian Mid Semester, dan Jadwal Ujian Semester telah terprogram.

4. Memperbaiki ruang kuliah Mahasiswa dan Dosen serta Departemen, ruang baca.

5. Meningkatnya kompetensi Mahasiswa, setiap penerimaan mahasiswa baru diadakan kepemimpinan Mahasiswa untuk kegiatan perkenalan dengan mahasiswa baru.

6. Dosen muda diwajibkan untuk mengikuti Program Pekerti, Applied Approach, Workshop, Seminar, Lokakarya.

7. Mata kuliah yang diberikan kepada Mahasiswa harus sesuai dengan kurikulum dan harus ada rumpun ilmunya.

8. Membantu proses kenaikan pangkat dan jabatan Dosen.

9. Melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat yang harus dirapatkan oleh Departemen.

10.Memberi dorongan kepada Dosen muda untuk melanjutkan program studi S2 dan S3 baik di dalam maupun di luar Negeri.

11.Meningkatnya jumlah mahasiswa yang diterima.

12.Meningkatnya kegiatan seminar, lokakarya, kuliah umum yang diadakan Pimpinan Fakultas.

13. Memberi bimbingan kepada mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan magang/praktek kerja lapangan agar dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas.

14.Departemen menyiapkan barang, laporan evaluasi dari per semester untuk meningkatkan nilai Akreditasi masing-masing departemen yang lebih baik.

15. Dengan adanya kerjasama pihak fakultas dengan instansi luar maka beasiswa yang diterima Mahasiswa dapat diterima.

BAB III

TOPIK PENELITIAN

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari tiga elemen yaitu : sistem,

informasi, dan akuntansi. Dimana setiap kata memiliki arti sendiri, dan apabila

digabungkan akan menghasilkan sebuah definisi yang baru. Ketiga elemen tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

- Sistem

Suatu sistem dapat dijelaskan yaitu suatu rangkaian kesatuan yang terdiri dari bagian - bagian yang saling berhubungan dan mempengaruhi (biasa disebut dengan subsistem), yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Hall, (2001 ; 5) mendefinisikan sistem sebagai berikut : “Sistem

adalah merupakan sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose).”

Definisi sistem yang lain yaitu “Sistem adalah sekelompok unsur yang

erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi sama-sama untuk mencapaitujuan tertentu.” (Mulyadi, 1997 : 2)

Dari kedua definisi dapat dilihat lebih rinci mengenai pengertian umum sistem sebagai berikut:

1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur

3. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem 4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar Adapun unsur-unsur yang merupakan bagian dari sebuah sistem yaitu:

1. Komponen Ganda

Sebuah sistem harus terdiri atas lebih dari satu bagian. 2. Keterkaitan (Relatedness)

Suatu bersama menghubungkan semua bagian dalam suatu sistem. Walaupun fungsi setiap bagian bersifat independen satu sama lain, semua bagian mendukung tujuan yang sama. Jika suatu komponen tertentu tidak memberikan kontribusi ke tujuan bersama, maka bagian itu bukan dari sistem tersebut.

3. Sistem Versus Subsistem

Diantara sistem dan subsistem terdapat perbedaan perspektif, dan demi

tercapainya tujuan, keduanya dapat ditukarkan. Sebuah sistem disebut subsistem ketika dilihat kaitannya dalam sistem yang lebih besar di mana sistem tersebut tersebut menjadi bagiannya. Sebaliknya, subsistem dapat menjadi sebuah sistem ketika sistem tersebut menjadi pusat perhatian.

4. Tujuan

Setiap sistem harus dapat melayani setidaknya satu tujuan, tetapi sistem tersebut dapat melayani beberapa tujuan. Ketika sebuah sistem tidak lagi dapat memenuhi tujuan, maka saat itu pulalah sistem harus diganti.

Hal diatas menjelaskan bahwa sistem itu sendiri bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tidak teratur, tetapi terdiri dari unsur-unsur yang saling mengisi satu sama lainnya. Dan sistem itu sendiri juga mencakup tiga kegiatan sebagai berikut.

1.Masukan atau Input.

2.Pengolahan atau Processing. 3.Hasil dari pengolahan atau Output.

Sistem menerima input dari lingkungannya dan juga menghasilkan output untuk lingkungannya. Sistem tertutup tidak menerima input dari lingkungannya dan tidak menghasilkan untuk lingkungannya. Output dari sistem tertutup adalah eksistensi dari sistem itu sendiri. Sistem yang sederhana terdiri dari satu input dan satu output. Sistem yang lebih komplek akan terdiri dari beberapa input dan juga akan menghasilkan beberapa output pula.

Gambar 2.1 Model Sistem

Model sistem terbuka sederhana

Model sistem terbuka beraneka

Input 1 Output 1

Input 2 Proses Output 2

…….. ……….

Input n Output n

Model sistem tetutup

Input Proses Output

- Informasi

Informasi berasal dari data. Sebelum menjelaskan arti dari informasi, kita harus mengetahui arti dari data terlebih dahulu. Data adalah fakta statistik dalam bentuk kumpulan simbol yang tidak mengartikan sesuatu. Informasi adalah data yang telah tersaring, terorganisir, terealisasi, dan saling berhubungan sehingga berguna untuk mencapai tujuan organisasi. Definisi informasi menurut Stoner (1992:303) yaitu : “Informasi adalah hasil dari pengorganisasian atau analisis data dengan

adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat”

Dari definisi tersebut di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa informasi merupakan data yang menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata, digunakan untuk pengambilan keputusan.

Sistem Informasi Akuntansi Menurut Bodnar (2003 : 44), Dalam mentransformasi data menjadi informasi dibutuhkan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Pengumpulan atau Capturing adalah mengumpulkan data melakukan

pemeriksaan keterangan yang ada, apakah itu data atau fakta.

2. Memilah atau verfying adalah memilah data atau fakta yang dikumpulkan tersebut benar atau hanya direka-reka saja.

3. Pengelompokkan atau Pengelompokkan atau Classifying adalah mengelompokkan data yang telah ada sesuai dengan yang dibutuhkan. 4. Penyeleksian atau Sorting adalah menempatkan unsur data ke dalam

urutan data yang disesuaikan dengan kebutuhan si pemakai.

5. Meringkas atau Summarizing adalah meringkas data yang telah dikelompokkan menjadi laporan data menjadi bentuk matematis atau angka.

6. Perhitungan atau Calculating adakah memberikan nilai kepada data-data yang ada.

7. Penyimpanan atau Storing adalah menempatkan data pada alat-alat penyimpanan yang dapat dilihat kembali pada saat diperlukan.

8. Pengambilan kembali atau Retriving adalah pengambilan keterangan kembali dari arsip bila informasi tersebut masih layak guna untuk dipakai sebagai informasi.

9. Memperbanyak atau Reproducing adalah menciptakan kembali atau memperbanyak informasi yang ada dengan fotocopy atau magnetic disk agar data asli tidak rusak.

10.Mengkomunikasikan atau Communicating adalah menyebarkan informasi yang tersimpan kepada si pemakai informasi tersebut.

Informasi sangat berguna bagi pihak manajemen dalam proses pengambilan keputusan, maka dari informasi yang berguna harus memiliki kriteria-kriteria, Sistem Akuntansi Informasi menurut William (2003 : 56), sebagai berikut:

1. Reliable (dapat dipercaya).

Informasi harus bebas dari kesalahan atau penyimpangan dan akurat dalam mempresentasikan suatu kejadian atau kegiatan organisasi.

2. Relevan (cocok dan sesuai).

Informasi yang relevan harus memberikan arti kepada pembuat keputusan. Dapat mengurangi ketidakpastian, memperbaiki kemampuan pengambil keputusan untuk membuat prediksi, mengkonfirmasikan atau memperbaiki ekspetasi si pengambil keputusan sebelumnya.

3. Timely (Tepat Waktu).

Informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan dan bisa mempengaruhi pengambilan keputusan.

4. Compiete (lengkap).

Informasi yang disajikan termasuk didalamnya semua data-data yang relevan dan tidak mengabaikan kepentingan (dasar masalah atau aktivitas-aktivitas) yang diukur oleh pembuat keputusan.

Informasi yang disajikan hendaknya dalam bentuk yang dapat dipakai dan dimengerti oleh si pembuat keputusan.

- Akuntansi

Pengertian Akuntansi menurut Soemarso, (2003 ; 3)

Akuntansi adalah suatu disiplin yang menyediakan informasi yang penting sehingga memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian jalannya perusahaan secara efisien. Akuntansi juga dapat difenisikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.

Dari definisi tersebut dijelaskan fungsi akuntansi yaitu mengidentifikasi, mengumpulkan, memproses dan mengkomunikasikan informasi ekonomi dari keseluruhan operasi kepada kalangan umum yang luas. Pada hakikatnya akuntansi merupakan sistem informasi dikarenakan fungsi dari akuntansi itu sendiri untuk menghasilkan informasi berupa laporan keuangan yang secara akurat, relevan, serta dapat dipercaya oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Jelasnya akuntansi merupakan penerapan teori umum informasi terhadap masalah operasional yang efisien dan ekonomis. Akuntansi juga membentuk sebagian informasi umum yang dinyatakan secara kuantitatif. Dalam konteks ini akuntansi menjadi bagian dari suatu bidang dasar yang dibatasi oleh konsep informasi

Pengertian dari tiga elemen tersebut yaitu sistem, informasi dan akuntansi yang bila dihubungkan akan menghasilkan definisi baru yaitu, Sistem Informasi Akuntansi menurut Moscove (1991: 3):

Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, menglasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi financial dan pengambilan keputusan yang relevan kepada pihak perusahaan (seperti kantor pajak, investor dan kreditor) dan pihak intern (terutama manajemen).

Sistem informasi akuntansi menyiapkan informasi yang akurat dan tepat waktu bagi manajemen dengan melaksanakan operasi-operasi tertentu atas semua data sumber yang diterimanya. Manajemen organisasi perusahaan atau instansi menerima informasi dan memanfaatkannya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Keputusan manajemen itulah yang akan mempengaruhi hubungan organisasi perusahaan dengan lingkungan sekitarnya.

Sistem informasi akuntansi mempunyai sebelas komponen, Sistem Informasi Akuntansi menurut Moscove (1991 : 12) yaitu: (1) komponen sasaran dan tujuan, merefleksikan kekuatan pendorong sistem dan alasan keberadaan suatu sistem, (2) komponen input (data), (3) komponen output, informasi untuk pengambilan keputusan, (4) penyimpanan data, (5) pemroses, (6) instruksi dan prosedur, memproses data menjadi informasi, (7) batas sistem, (8) kendala sistem, yaitu keterbatasan intern dan ekstern, (9) komponen pengaman yang berguna dan menjamin informasi yang dihasilkan akurat, (10) komponen interface informasi, berfungsi sebagai penghubung antar pemakai, antara mesin dengan pemakai, antar

subsistem dalam sistem informasi akuntansi, (11) subsistem, merupakan bagian sistem informasi akuntansi.

Model – model Sistem Informasi Akuntansi

Model umum untuk mengkaji aplikasi Sisitem Informasi Akuntansi biasanya terdiri dari pemakai akhir, sumber data, kumpulan data, pemrosesan data, manajemen data base, penghasil informasi dan umpan balik. Namun, seiring dengan perubahan struktur perusahaan, maka lahirlah model-model baru karena kelemahan dan keterbatasan model sebelumnya. Menurut George ada lima model baru, Sistem informasi Akuntansi menurut Halim (1994 : 32) yaitu :

1. Proses Manual

Model proses manual adalah bentuk yang paling tua dan tradisional dari sistem akuntansi. Sistem manual membentuk peristiwa-peristiwa fisik, sumber daya dan personel yang mencirikan kebanyakan proses bisnis.Kelebihan dari proses manual ini adalah : (a) Membantu membangun hubungan penting antara sistem informasi akuntansi dan bidang akuntansi lainnya (b) Logika proses bisnis dapt lebih mudah dimengerti ketika tidak diselubungi oleh teknologi, dan (c) Memfasilitasi pemahaman kegiatan kontrol internal, termasuk pemisahan fungsi-fungsi, pengawasan, verifikasi independen, dan kontrol akses. Sedangkan kelemahannya adalah prosesnya lambat dan membutuhkan dokumen-dokumen yang cukup banyak untuk menyimpan data sehingga tidak efisiensi.

2. Model Flat File (File Mendatar)

Pendekatan flat file sering sekali berkaitan dengan sistem yang disebut sebagai sistem warisan (legacy sistem) yaitu sistem kerangka utama dalam sistem mainframe besar yang diterapkan pada akhir tahun 1950 sampai 1980-an. Flat file menjelaskan suatu lingkungan dimana file-file yang data individualnya tidak ada berkaitan dengan file-file lainnya. Kelebihannya adalah file-file distrukturisasi, diformat dan diatur sebagai sebuah kebutuhan spesifik dari pemilik atau pemakai data utama. Namun demikian, strukturisasi seperti itu dapat mengesampingkan atribut data yang berguna bagi pemakai lain, sehingga menghambat keberhasilan integrasi data dalam organisasi. 3. Model Data Base

Masalah-masalah yang berkaitan dengan flat files dapat diatasi dengan mengimplementasikan model data base ke manajemen data atau sering disebut sistem manajemen data base (Data Base Manajemen System), yaitu merupakan sistem perangkat lunak khusus yang diprogram untuk mengetahui elemen-elemen data yang dapat diotorisasi setiap pemakai untuk diakses. 4. Model REA

REA adalah suatu kerangka akuntansi untuk membuat model Rources Events dan Agents yang kritikal dalam organisasi dan relasi diantara mereka. Model ini mensyaratkan bahwa fenomena-fenomena akuntansi dicirikan dengan cara yang konsisten dengan pengembangan perspektif pemakai majemuk. Data bisnis tidak harus diformat atau secara artifisial dibatasi dan harus

mencerminkan semua aspek yang relevan dengan peristiwa-peristiwa ekonomi yang mendasarinya.

5. Model Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning (Perencanaan Sumber Daya Perusahaan) merupakan sebuah model sistem informasi yang memampukan suatu organisasi untuk mengotomatiskan dan mengintegrasikan proses-proses bisnis kuncinya.Enterprise Resources Planning memecahkan dua hambatan fungsional tradisional yaitu dengan memfasilitasi pemakaian data bersama, arus informasi dan dengan memperkenalkan praktik-praktik yang umum diantara semua pemakai organisasi. Oleh karena kompleksitas dan ukurannya, hanya sedikit organisasi yang ingin ataupun mampu untuk berkomitmen pada sumber daya keuangan dan fisik yang diperlukan dan pada resiko dalam mengembangkan sistem in house. (Hall : 2001 : 31)

B. Informasi Akuntansi Untuk Pengambilan Keputusan

Fungsi Sistem Informasi Akuntansi adalah menyediakan informasi yang berguna tepat pada waktunya dan dengan kualitas yang sesuai sehingga keputusan yang diambil tidak salah. Informasi dalam suatu organisasi/perusahaan dapat digolongkan dengan tujuannya, Sistem Informasi Akuntansi menurut Hall ( 2001 : 13 ) yaitu: (1) Informasi untuk pengambilan keputusan manajerial, (2) Informasi untuk pelaksanaan operasi harian, dan (3) Informasi untuk pihak ekstern.

Sumber data untuk informasi tersebut berasal dari, (1) Data rutin dari transaksi internal, (2) Data rutin dari transaksi eksternal, (3) Data non rutin dari pihak eksternal, dan (4) Data keputusan manajemen internal.

Ada beberapa tahap yang dilakukan dalam pemrosesan data akuntansi yaitu: (1) Menjurnal, (2) Memindahkan ke buku besar, (3) Menyiapkan neraca saldo, (4) Membuat dan memindahkan jurnal penyesuaian, (5) Menyiapkan neraca saldo yang telah disesuaikan, dan (6) Menyiapkan laporan keuangan.

Dibawah ini digambarkan proses data yang masuk dan informasi yang dihasilkan berdasarkan sistem informasi perusahaan.

Gambar 2.2

Proses data yang masuk dan informasi yang dihasilkan

Sumber : Buku Sistem Informasi Akuntansi, Halim (1994 : 84) Data rutin dan

data nonrutin ekstenal Data Keputusan Sistem Informasi Informasi pengambilan keputusan j i l Informasi untuk pelaksanaan operasi harian

Data rutin dari operasi internal

Informasi untuk eksteren

Informasi akuntansi juga dipergunakan untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana dan tujuan perusahaan. Sistem informasi sering kali dinyatakan berdasarkan sumber dayanya. Sistem informasi terbagi dua, Sistem Informasi Akuntansi menurut Halim ( 1994 : 93 ) yaitu:

1. Sistem informasi yang didominasi oleh sumber daya manusia dikenal sebagai sistem informasi manual.

2. Sistem informasi yang mengutamakan peralatan dikenal dengan sistem informasi yang menggunakan komputer serta peralatan pendukungnya disebut sistem informasi yang berdasarkan komputer.

Gambar 2.3

Model Sistem Informasi Manual

Gambar 2.4

Model Sistem Informasi Akuntansi dengan Komputer

Tran-saksi

Prosedur Pelaksanaan Transaksi

− Prosedur Penj. − Prosedur Pen. Kas − Prosedur Pembelian − Prosedur Peng. Kas − Dan sebagainya Dokumen Jurnal dan Register Buku Besar dan Buku Pembelian Lapor an Prosedur Pelaksanaan Transaksi − Prosedur Penj. File − Master File − Transaction

Sumber: Buku Sistem Informasi Akuntansi, Halim (1994 : 32)

Perbedaan sistem informasi manual dengan sistem informasi akuntansi yang menggunakan komputer hanya disebabkan oleh perkembangan ilmu akuntansi dengan penerapan peralatan teknologi canggih (komputer) yang dapat menggantikan sebagian tenaga kerja manusia yang lebih efisien dan dapat mengolah informasi akuntansi yang lebih banyak, sehingga tuntutan penambahan informasi dapat diupayakan terpenuhi.

Output sistem akuntansi itu dalam bentuk laporan tercetak atau dalam bentuk tampilan komputer. Laporan-laporan tersebut yang merupakan informasi bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan didalam suatu perusahaan manajemen memerlukan pemikiran dan pertimbangan yang mendalam, untuk memecahkan masalah yang timbul setiap hari, bahkan setiap saat dalam suatu organisasi.

Adapun proses pengambilan keputusan agar dapat menghasilkan keputusan yang memiliki nilai dan, Sistem Informasi Akuntansi menurut Halim (1994 : 36 ) kualitas mengambil langkah-langkah sebagai berikut:

Langkah awal dimulai dengan pencarian dan pengenalan masalah dengan menyelidiki situasi perusahaan berdasarkan informasi tentang kegiatan dari lingkungannya, dan pihak manajemen akan mengetahui masalah itu, maka dilakukan pendefinisian melalui pengumpulan data yang berkenaan dengan data tersebut.

Sistem Informasi Akuntansi harus berperan membantu organisasi dalam mengidentifikasi masalah, untuk itu sebuah sistem intelejen dapat dirancang secara sistematis agar mampu memantau perubahan lingkungan dan melaporkan perubahan yang terjadi dalam perusahaan. Sistem ini berfungsi mendeteksi setiap masalah yang muncul dalam perusahaan itu sendiri.

2. Menyusun Strategi

Dalam penyusunan strategi, pihak manajemen perusahaan terlebih dahulu melakukan diskusi untuk memutuskan strategi apa yang akan diambil dengan memperhitungkan saran-saran yang berkembang. Pihak manajemen akan menentukan beberapa alternative strategi dan memprioritaskan alternative yang utama untuk digunakan. Manajemen perusahaan akan lebih mengutamakan kerjasama dan kreativitas karyawan dalam mendesain suatu keputusan. Salah satu tugas manajemen yang paling penting dalam pengambilan keputusan adalah menciptakan kerjasama yang menunjang kreativitas bagi karyawannya.

Alternatif strategi yang ada harus dievaluasi dan dibandingkan untuk melihat alternatif mana yang paling menguntungkan. Dalam hal ini menjelaskan arti pentingnya sasaran dan tujuan, karena didalam pemeliharaan sebuah alternative, mengintegrasikan elemen yang ada didalam instansi agar tetap memenuhi prosedur yang telah direncanakan sebelumnya dalam mencapai tujuan perusahaan.

Keputusan merupakan rangkaian tindakan diambil utuk menghindari dampak negatif yang mungkin timbul dari masalah. Jenis-jenis keputusan dalam 2 kategori, Sistem Akuntansi dan Informasi menurut Moscove ( 1991 : 87), yaitu:

1. Keputusan yang diprogram (Programmed Decision), merupakan keputusan yang bersifat rutin dan dilakukan secara berulang-ulang sehingga dapat dikembangkan suatu prosedur tertentu. Keputusan yang diprogram terjadi jika permasalahan terstruktur dengan baik dan orang-orang tahu bagaimana mencapainya. Permasalahan ini umumnya agak sederhanadan solusinya relatif mudah (Gitosudarmo,1997).

2. Keputusan yang tidak diprogram (Non programmed Decision) adalah keputusan baru, tidak terstruktur dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Tidak dapat dikembangkan prosedur tertentu untuk menangani suatu masalah, apakah karena permasalahannya belum pernah terjadi atau karena permasalahannya kompleks dan penting. Keputusan yang tidak diprogram dan tidak terstruktur dengan baik, apakah karena kondisi saat itu tidak jelas, metode untuk mencapai hasil yang diinginkan tidak diketahui, atau adanya ketidaksamaan tentang hasil yang diinginkan (Wijono, 1999).

Keputusan terprogram adalah suatu keputusan yang pasti dibuat untuk menangani masalah tertentu sehingga keputusan tidak harus dibuat ulang setiap kali masalah terjadi, sedangkan keputusan yang tak terprogram tidak memiliki metode

yang pasti untuk menangani masalah ini karena belum pernah ada sebelumnya sehingga memerlukan pendahuluan yang khusus.

Jadi jenis dan tipe keputusan yang diambil oleh tiap-tiap tingkatan manajemen itu berbeda-beda. Semakin tinggi tingkat manajemen akan semakin tidak terprogram keputusan yang diambilnya sesuai dengan situasi dan kebutuhan pada saat itu, sebaliknya pada manajemen tingkat bawah keputusan yang diambil itu cenderung terprogram karena semua keputusan biasanya rutin diambil. Sementara pada manajemen tingkat atas karena keputusan yang diambil menyangkut kelangsungan perusahaan, maka pihak manajemen diharapkan dapat menganalisa kepastian, resiko, dan ketidakpastian yang berkaitan dengan alternatif strategi yang tersedia.

C. Keputusan – Keputusan Yang Dapat Diambil Manajemen Berdasarkan Sistem Informasi Akuntansi

Pengambilan keputusan ialah proses memilih sejumlah alternatif. Pengambilan keputusan penting bagi administrator pendidikan karena proses pengambilan keputusan mempunyai peranan penting dalam memotivasi, kepemimpinan, komunikasi, koordinasi, dan perubahan organisasi. Keputusan yang diambil adminstrator pendidikan harus memiliki keterampilan mengambil keputusan secara cepat dan tepat.

Laporan-laporan yang dihasilkan dari sistem informasi akuntansi, misalnya laporan keuangan. Laporan keuangan yang disusun bermanfaat bagi manajemen untuk perencanaan laba jangka pendek, pengendalian biaya dan pembuatan

keputusan. Untuk kepentingan perencanaan laba jangka pendek, manajemen memerlukan informasi biaya yang dipisahkan menurut perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Dalam jangka pendek, biaya tetap tidak berubah dengan adanya perubahan volume kegiatan, sehingga hanya biaya

Dokumen terkait