• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kinerja pelayanan dapat dideskripsikan melalui review capaian kinerja melalui komparasi antara target dan realisasi dari masing-masing indikator yang telah ditetapkan. Data yang digunakan adalah melakukan evaluasi berasal dari LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) dan data realisasi fisik dan keuangan (RFK) pelaksanaan kegiatan APBD Kabupaten Sleman pada tahun anggaran yang bersangkutan. Pengukuran capaian kinerja berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,

2. Tinggi, apabila tingkat capaian kinerja : 75% < x ≤ 90% 3. Sedang, apabila tingkat capaian kinerja : 65% < x ≤ 75% 4. Rendah, apabila tingkat capaian kinerja : 50% < x ≤ 65% 5. Sangat Rendah, apabila tingkat capaian kinerja : x ≤ 50%

Berdasarkan pengukuran capaian kinerja tersebut, sebagian besar target indikator kinerja telah dapat dipenuhi. Pada realisasi capaian di tahun keempat (2014), indikator pengawasan dan pengendalian bangunan hanya memiliki rasio capaian 20% dengan angka realisasi 8.18% dari target 40%. Indikator berkurangnya luasan permukiman kumuh juga memiliki angka realisasi 0% di tahun 2014 sehingga terdapat indikasi bahwa penanganan permukiman kumuh tidak menjadi prioritas di tahun 2014. Sementara pada indikator kinerja ketersediaan pengelolaan air limbah secara terpusat dan indikator banyaknya kegiatan yang bertumpu pada kegiatan masyarakat, tidak didukung dengan data yang dapat merepresentasikan realisasi kinerja sehingga capaian kinerja tidak dapat diukur. Berdasarkan kondisi ini, penyusunan dan updating basis data ke-PU-an dan Perumahan perlu mendapat prioritas pada renstra periode berikutnya.

No

Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan

Fungsi SKPD Target SPM (%) Target IKK Target Indikat or Lainny a

Target Renstra SKPD Tahun ke (%) Realisasi Capaian Tahun ke Rasio Capaian (%) pada Tahun ke

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1

Jalan/jembatan yang menghubungkan antar desa dalam kondisi baik

68 43 44 53 68 68.25 48.1

7 54.98 56.92 60.83 67,68 112 125 107 89 99,16

2 Cakupan air bersih

perpipaan 46.44 42 42 43 46.44 46.5 41 29.6 40.14 38.37 49,83 98 70 93 83 107,16

3

Tersedianya akses air minum yang aman melalui Sistem Penyediaan Air Minum dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan terlindung dengan kebutuhan pokok minimal 60

a liter/hari/orang 4 Tersedianya fasilitas pengurangan sampah di perkotaan 17,2 8.19 14.79 15.36 17.2 17.64 15 13.99 15.19 19.33 n/a 183 95 99 112 n/a 5 Tersedianya sistem pengelolaan sampah di perkotaan 39,07 32.14 35.08 36.01 39.07 42.2 33.6 4 34.25 30.79 35.77 n/a 105 98 86 92 n/a 6 Tersedianya sistem air limbah setempat yang memadai

80 40 45 50 80 81 15 n/a 81.87 89.87 n/a 38 n/a 164 112 n/a

7

Tersedianya sistem air limbah skala komunitas/kawasan/ kota

4,98 0.56 1.93 3.28 4.96 5.1 n/a n/a 2.67 3.91 n/a n/a n/a 81 79 n/a

8

Tersedianya pengelolaan air limbah secara

a terpusat 9 Cakupan ketersediaan rumah layak huni 92,43 90.01 91.28 92.20 92.43 93.14 90.9 91 91.74 97.7 97,96 101 100 100 106 105,18 10 Cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau

56,93 53.62 54.70 55.81 56.93 58.08 n/a n/a 54.7 83.91 77,53 n/a n/a 98 147 133.49

11

Cakupan lingkungan yang sehat dan aman yang didukung dengan PSU

74,2 29.3 44.2 59.2 74.2 89.2 n/a n/a 44.2 99.93 68,96 n/a n/a 75 135 77.31

12

Berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan

40 37 38 39 40 41 n/a n/a 66.89 0 56,91 n/a n/a 172 0 138.80

13 Jalan kabupaten

dalam kondisi baik 63 32 32.6 33 63 65

34.2 4 36.31 54.06 51.59 54,26 107 111 164 82 83.48 14 Tersedianya jalan yang menghubungkan

a pusat-pusat kegiatan dalam wilayah kabupaten/kota 15 Tersedianya jalan yang memudahkan masyarakat perindividu melakukan perjalanan

191 330 335 192 191 170 n/a n/a 203.91 202.67 200 n/a n/a 106 106 117.65

16 Tersedianya jalan yang menjamin pengguna jalan berkendara dengan selamat

61,47 50.42 50.50 54.54 61.47 62.54 n/a n/a 66.42 62.14 69,67 n/a n/a 122 101 111.40

17

Tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan dengan selamat dan nyaman

61,47 50.42 50.50 54.54 61.47 62.54 n/a n/a 66.42 62.14 69,67 n/a n/a 122 101 111.40

18 Tersedianya jalan

a pejalanan dapat dilakukan sesuai dengan kecepatan rencana 19 Jembatan kabupaten

dalam kondisi baik 73,82 21.40 59.36 60.36 73.82 75.10

56.6 8 59.46 75.84 76.36 76,10 265 100 126 103 101.33 20 Gorong-gorong jalan Kabupaten dalam kondisi baik 45,6 44.30 44.50 45.10 45.60 46.10 43.1 5 43.42 64.19 65.14 54,62 97 98 142 143 118.48 21 Drainase dalam kondisi baik 30 27 28 29 30 31 40.6 3 40.88 42.54 44.94 48,76 150 146 147 150 157.29 22 Tersedianya sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) dan tidak lebih dari 2 kali setahun

a 23 Peralatan dan perbekalan laboratorium pekerjaan umum dalam kondisi baik

95 80 85 90 95 100 82 95.89 80 80.88 97,84 103 113 89 85 97.84

24 Gedung SKPD

dalam kondisi baik 41 56 57 59 41 50 55 62.07 56.52 74.47 81,63 98 109 96 182 163.26

25

Gedung non SKPD milik Pem. Kab dalam kondisi baik

78 45 47 49 78 82.6 45 72.73 85.71 76.56 82,81 100 155 175 98 100.25

26 Gedung desa dalam

kondisi baik 60,4 45 47 49 60.4 63 45 60.47 60.47 60.47 60,47 100 129 123 100 95.98 27 Pelayanan perijinan pemanfaatan ruang 100 80 84 100 100 100 75 100 179.60 170.14 100 94 119 180 170 100 28 Pengawasan dan pengendalian bangunan 40 10 20 30 40 50 12 20 53.70 8.18 8,18 120 100 179 20 16.34 29 Perencanaan tata bangunan dan 21,47 17.39 17.39 17.39 21.74 26.09 15 0 71 71 52,94 86 0 408 327 202.91

a lingkungan 30 Tersedianya pedoman Harga Standar Bangunan Gedung Negara di kabupaten/kota

100 100 100 100 100 100 n/a n/a 100 100 n/a n/a n/a 100 100 n/a

31 Tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan

30,05 30.02 30.02 30.03 30.05 30.05 n/a 30.02 30.3 30.03 n/a n/a 100 101 100 n/a

32

Banyaknya kegiatan yang bertumpu pada pemberdayaan masyarakat

40 10 20 30 40 50 n/a n/a 30 n/a 50 n/a n/a 100 n/a 100

33

Penerbitan IUJK dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja setelah persyaratan lengkap

a 34 Tersedianya sistem informasi Jasa Konstruksi setiap tahun

50 100 100 100 50 52 n/a n/a 71.43 71.43 57,14 n/a n/a 71 143 109.88

35 Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rinciannya melalui peta analog

100 n/a n/a n/a n/a 100 n/a n/a n/a n/a 100 n/a n/a n/a n/a 100

Tersediannya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) beserta rinciannya melalui peta digital

100 n/a n/a n/a n/a 100 n/a n/a n/a n/a 100 n/a n/a n/a n/a 100

Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui

a konsultasi publik

yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan program pemanfaatan ruang yang dilakukan dua kali setiap disusunnya RTR 35 Tersedianya masyarakat dalam pengurusan IMB di kabupaten/kota

100 80 84 100 100 100 n/a 100 134.63 119.23 n/a n/a 119 135 119 n/a

Sleman periode 2011-2015. Berdasarkan data realisasi fisik dan keuangan (RFK) pelaksanaan kegiatan APBD pada DPUP Kabupaten Sleman tahun anggaran 2011 hingga 2015 (Oktober 2015), rata-rata rasio antara realisasi dan anggaran pada tahun 2014 mencapai 62% sementara hingga Oktober 2015 baru mencapai 62%. Angka ini diperkirakan dipengaruhi oleh proses penurunan anggaran yang agak terlambat di tahun 2015 seiring dengan baru dilantiknya pemerintahan baru dan adanya perubahan SOTK pada tingkat kementrian/lembaga.

Program yang memiliki rasio realisasi dan anggaran 0% di tahun 2015 antara lain: (1) program penataan peraturan perundang-undangan, (2) program pembangunan kinerja pengelolaan sampah, (3) program perbaikan perumahan akibat bencana alam/sosial, (4) program pemanfaatan ruang, (5) program pengelolaan ruang terbuka hijau, (6) program pengembangan sistem informasi pertanahan, (7) program pengembangan destinasi pariwisata.

Sementara program yang memiliki rata-rata pertumbuhan anggaran dan realisasi negatif antara lain: (1) program rehabilitasi pemeliharaan jalan/jembatan, (2) program penanggulangan kemiskinan. Hal ini mengindikasikan adanya pengurangan anggaran untuk program-program tersebut.

Secara lebih detail, data anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan DPUP Kabupaten Sleman pada periode 2011-2015 dapat dilihat pada tabel berikut:

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Angg aran Realisa si 1 Program Pelayanan Administrasi 500,55 451,80 532,74 542,86 720,81 443,72 392,98 491,43 498,56 635,49 89 87 92 92 88 11 11 2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor

1.720,76 2.167,31 532,74 542,86 2.190,05 1.192,61 1.618,78 491,43 498,56 1.804,89 69 75 92 92 82 64 57

3

Program peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

67,00 100,00 52,47 69,99 56,66 65,72 95,52 52,31 68,01 54,79 98 96 100 97 97 4 3

4

Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan, capaian kinerja

185,58 281,13 307,03 183,28 155,87 153,77 236,53 298,76 300,25 153,22 83 84 97 164 98 1 8

5 Program Pembangunan

Jalan dan Jembatan 15.110,02 8.306,32 17.260,09 21.650,23 28.032,33 14.508,37 7.954,55 16.617,84 20.155,21 24.771,05 96 96 96 93 88 29 27

6

Program Pembangunan Saluran Drainase Gorong-Gorong Jembatan 3,781,80 2.149,90 7.277,04 7.277,04 11.161,81 3.660,19 2.114,37 5.889,10 5.052,85 9.281,47 97 98 77 69 83 62 51 7 Program pembangunan Turap/Talud/Bronjong - - 1.407,31 4.163,10 4.934,6 - - 1.160,30 2.773,63 4.457,44 0 0 82 67 90 105 71 8 Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

9

Program Pembangunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan

116,63 120,22 112,52 399,93 342,43 60,98 96,94 95,47 297,09 290,53 52 81 85 74 85 59 67

10

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan 505,12 3.007,17 1.403,43 1.538,55 4.024,84 465,32 2.841,88 983,98 1.476,66 938,65 92 95 70 96 23 153 115 11 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan - 30,00 - - 27,05 - 26,85 - - 21,16 0 90 0 0 78 0 0 12 Program Pembangunan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Limbah

3.401,99 3.693,67 5.928,89 6.220,39 9.152,74 3.214,45 3.297,53 5.125,87 5.440,98 5.361,74 94 89 86 87 59 30 16

13

Program Pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh

- - - - 104,64 - - - - 96,55 0 0 0 0 92 0 0

14 Program Pembangunan

Infrastruktur Perdesaan 4.664,79 10.990,40 7.279,65 28.477,35 41.739,82 4.579,79 10.430,39 54.790,54 27.422,96 39.619,03 98 95 96 96 95 110 137

15

Program Pembangunan dan Rehabilitasi Gedung Pemerintahan 2.101,70 7.420,12 10.151,48 15.131,72 14.147,67 2.057,06 6.755,40 9.277,43 10.925,74 12,227,52 98 91 91 0 0 83 74 16 Program Pengembangan Perumahan 4.258,30 2.572,36 16.926,63 8.123,08 7.883,73 4.045,74 2.238,71 13.508,84 7.291,59 6.856,2 95 87 80 90 87 116 102 17 Program Perbaikan - 284,00 271,43 - - - 201,35 203,60 - - 0 71 75 0 0 -4 1.1

Perumahan Akibat Bencana Alam/Sosial

18 Program Pengelolaan Areal

Pemakaman 874,40 312,99 2.869,43 3.223,01 3.711,29 854,30 310,41 2.201,44 2.663,86 3.260,84 98 99 77 83 88 195 147.2

19 Program perencanaan tata

ruang 89,60 - - 93,12 1.093,11 82,91 - - 93,12 917,91 93 0 0 100 84 487 393

20 Program Pemanfaatan ruang 75,00 - - 88,5 - 71,65 - - - - 96 0 0 0 0 0 0

21 Program pengendalian pemanfaatan ruang 1.395,14 906,75 1.096,52 967,67 406,44 999,27 825,39 994,11 1.034,69 246,61 72 91 91 107 61 -21 17 22 Program Perencanaan Pembangunan Daerah - - - - 76,27 - - - - 74,60 0 0 0 0 98 0 0 23 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Sampah 3.086,21 2.641,29 2.819,58 3.863,1 - 2.459,19 2.284,72 2.496,34 3.273,20 - 80 87 89 85 0 10 8 24 Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup

- - 99,97 - 169,69 - - 92,26 - 123,91 0 0 92 0 73 0 0

25 Program Pengelolaan Ruang

Terbuka Hijau 1.720,75 1.743,36 1.892,75 1.439,55 - 1.593,41 1.681,62 1.795,19 2.775,07 - 93 96 95 0 0 -5 22

26 Program Pengembangan

Sistem Informasi pertanahan 49,600 - - - - 48,45 - - - - 98 0 0 0 0 0 0

27 Program Penanggulangan

28 Program Pengembangan

Destinasi Pariwisata 175,00 74.403,87 - - - 172,75 69.335,27 - - - 99 93 0 0 0 21158 40036,2

29

Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Ekonomi

1.287,20 - 11.595,00 36.665,18 47.939,94 1.227,59 - 9.895,00 27.105,41 45.208,73 95 0 85 74 94 62 120

30 Program peningkatan sarana

dan prasarana olahraga - 8.506,00 - 150,00 1.980 - 8.098,71 - 147,23 1.697,60 0 95 0 98 86 330 1053

31

Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan KDH

- - 23,16 30,00 27,05 - - 22,29 23,20 21,16 0 0 96 77 78 62 -2

32

Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah

- - - - 84,58 - - - - 80,75 0 0 0 0 95 0 0

33

Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Masa

- - 16,79 35,00 82,35 - - 16,79 34,79 81,70 0 0 100 99 99 115 121

34

Program peningkatan

Kualitas layanan publik - 20,00 - - 111,24 - 19,90 - - 86,61 0 99 0 0 78 0 0

memberikan pelayanan umum di bidang pekerjaan umum, penataan ruang dan perumahan (termasuk di dalamnya adalah pelayanan perjanjian), sesuai dengan kebijakan teknis yang telah dirumuskan.

Pelayanan umum di bidang pekerjaan umum meliputi pembangunan dan rehabilitasi jalan, jembatan, drainase/gorong-gorong, sarana dan prasarana kebinamargaan, sarana dan prasarana gedung pemerintahan, sarana dan prasarana pemerintahan, sarana dan prasarana olahraga, infrastruktur pedesaan, jaringan air bersih, dan prasarana dasar permukiman (termasuk rusunawa/rusunami), penataan kawasan kumuh, penyusunan rencana tata ruang berikut pengendalian pemanfaatannya, pelayanan jasa konstruksi, dan pemakaman.

Umumnya pelayanan ini bersifat sebagai pendukung kegiatan masyarakat dan bertujuan untuk menjaga agar sarana prasarana yang menjadi kewenangan dinas dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Untuk menjalankan pelayanan tersebut, terdapat 5 bidang atau unit kerja, yaitu (1) Sekretariat yang bertugas mengelola layanan administrasi perkantoran, (2) Bina Marga dengan fokus layanan berkaitan dengan jalan dan jembatan, (3) Cipta Karya dengan fokus layanan berkaitan dengan infrastruktur pedesaan, jaringan air bersih, drainase/gorong-gorong, serta sarana dan prasarana gedung meliputi gedung pemerintah, pasar, dan gedung olahraga, (4) Penataan Ruang dan Bangunan dengan fokus layanan berkaitan dengan penyusunan rencana tata ruang, pengendalian pemanfaatan ruang, serta pembinaan jasa konstruksi, dan (5) Perumahan dengan fokus layanan berkaitan dengan penyediaan rumah layak huni dan lingkungan hunian yang sehat. Selain 5 bidang kerja terdapat 3 UPT atau Unit Pelaksana Teknis, yaitu (1) UPT Alkal dengan fokus layanan pada peralatan dan perbekalan, serta sarana dan prasarana kebinamargaan, (2) UPT Rumah susun dengan fokus layanan pada penyediaan dan pengelolaan rusunawa maupun rusunami, dan (3) UPT Pemakaman dengan fokus layanan pada penyediaan dan pengelolaan TPU atau tempat pemakaman umum.

analisis internal dengan melakukan identifikasi kekuatan dan kelemahan. Di sisi lain, kegiatan pembangunan merupakan kegiatan yang bersifat multi dimensi dan lintas sektoral, sehingga analisis internal perlu dilengkapi dengan analisis eksternal, yaitu identifikasi tantangan dan peluang.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, terdapat beberapa tantangan dan peluang pengembangan dalam upaya peningkatan kinerja layanan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman. Tantangan yang utama adalah adanya

trend pembangunan yang tidak ramah lingkungan, yang diindikasikan dengan adanya

alih fungsi lahan (tantangan bagi bidang Tata Ruang), kemacetan (tantangan bagi bidang Bina Marga), genangan pada beberapa area di Kabupaten Sleman (tantangan bagi bidang Cipta Karya), dan permukiman padat serta kumuh (tantangan bagi bidang Perumahan). Selama 5 tahun ke depan, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman harus dapat mengintegrasikan penanganan trend tersebut ke dalam program dan kegiatan bidang kePUan dan Perumahan.

Selain trend pembangunan yang tidak ramah lingkungan, terdapat tantangan lan dari segi ketidakjelasan atau tumpang tindih kewenangan tugas pokok dan fungsi antar instansi, sehingga terdapat permasalahan riil di lapangan yang tidak ditangani oleh instansi manapun dan sebaliknya, terdapat overlap kewenangan di beberapa instansi. Sebagai contoh, jalan desa masih menjadi perbincangan apakah kewenangannya berada sepenuhnya di desa atau ada supervisi dari DPUP. Di sisi lain, pengendalian pemanfaatan ruang merupakan overlap kewenangan antara DPUP, Bappeda, Badan Pengendalian Pertanahan Daerah, dan Dinas Perizinan. Dalam konteks ini, diperlukan kejelasan kewenangan dan perbaikan tata organisasi pada level Kabupaten. Di samping kewenangan dan tupoksi, tantangan eksternal lain berupa upaya peningkatan partisipasi masyarakat dalam program dan kegiatan pembangunan. Program dan kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman umumnya berkaitan dengan kebutuhan infrastruktur dasar masyarakat, seperti aksesibilitas jalan, perumahan, drainase, maupun alokasi tata ruang, sehingga keterlibatan masyarakat diharapkan dapat makin meningkatkan rasa kepemilikan terhadap program dan kegiatan tersebut.

memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi sebagai bagian dari e-government dan smart regency. Terlebih, didukung dengan keberadaan berbagai institusi pendidikan dan penelitian di Kabupaten Sleman sehingga peluang pemanfaatan inovasi terknologi untuk mendukung layanan bidang kePUan dan Perumahan menjadi semakin besar. Di sisi lain, Kabupaten Sleman masih merupakan daerah yang menarik sebagai tempat investasi, terutama investasi swasta di bidang properti. Hal ini memberi peluang pada pelaksanaan pengerjaan program dan kegiatan bidang kePUan dan Perumahan dengan menggunakan skema KPBU (kerjasama pemerintah dan badan usaha) sehingga alokasi dana pembangunan dari pemerintah dapat lebih fleksibel.

merupakan kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan di masa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu trategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, jika tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang. Identifikasi isu strategis akan meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan, mempermudah operasionalisasi program dan kegiatan, serta dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan etika birokratis.

Berdasarkan hasil telaah kebijakan, dokumen terkait (RPJP Kabupaten, RPJM Kabupaten, dan RTRW Kabupaten Sleman), evaluasi terhadap kinerja Rencana Strategis pada periode sebelumnya, serta hasil dari rangkaian FGD (Focus Group Discussion) baik internal Dinas PU dan Perumahan Kabupaten Sleman maupun dengan SKPD terkait, maka terdapat beberapa permasalahan dan isu strategis yang perlu diperhatikan dalam perumusan program dan kegiatan. Perumusan isu strategis tidak terbatas pada keluaran (output) dari program dan kegiatan Dinas PU dan Perumahan Kabupaten Sleman. Identifikasi isu strategis berangkat dari analisis dampak (outcome) dari program dan kegiatan sehingga konteks pembahasan menjadi lebih luas dan integrasi atau kerjasama dengan Dinas maupun instansi pemerintahan yang lain menjadi lebih terpetakan. Hal ini diperlukan, mengingat pentingnya integrasi dan kerjasama antara SKPD dalam konsep pembangunan wilayah menuju smart regency, sesuai dengan visi Kabupaten Sleman 2016-2021.

Dokumen terkait