BAB V PENUTUP
B. Saran
4.3 Kisi-Kisi Soal Numerasi
Dasar
Indikator pencapaian Kompetensi
(IPK)
Jumlah soal
Rumusan Soal Jenis soal
3.5 menghitung bilangan negatif dalam pemecahan masalah
- Siswa dapat menghitung besar bilangan negatif dengan benar
5 Disajikan gambar, siswa dapat menghitung besar
bilangan negatif dengan benar.
Pilihan ganda
Tabel diatas merupakan tabel kisi-kisi soal numerasi kelas 5 yang digunakan dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM).
Berikut merupakan soal AKM literasi:
Mata Pelajaran : Tema 3 Sub tema 1 PB1 Nama :
Semester : 1 Kelas : 5
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan menyilang huruf a, b, c, atau d!
Bacalah percakapan berikut dengan seksama!
Lala : “Dani, aku ingin kalimat intinya seperti ini ya!”
Dani :“Sepertinya kurang bagus, La. Kalau menurutku lebih baik kita menggunakan kalimat buatan Umar. Lebih singkat padat, dan jelas.
Tidak apa-apa, ya?”
Lala :“Yah... begitu ya? Ya, sudahlahlah, aku mengikuti saja bagaimana baiknya.”
Siti :“Kalau gambarnya bagaimana? Ada ide tidak, teman-teman?”
Lala :“Karena ini berkaitan dengan gaya hidup sehat dan harus sesuai dengan kalimat Umar, maka aku usul bagaimana kalau gambarnya beberapa siswa yang berolahraga?”
Umar :“Aku setuju dengan pendapat mu La, menurutku itu ide yang bagus.”
Siti :“Aku juga berpikir begitu, aku juga setuju dengan ide Lala. Yang lain bagaimana?"
Dani :“Aku pikir bagus, La. Berarti kita semua sepakat, ya? Kita akan menggunakan kalimat miliknya Umar dan gambar dari idenya Lala, ya?”
Semuanya : “Setuju!
1. Tema iklan yang akan mereka buat adalah…..
a. Mengobati penyakit c. Gaya hidup sehat b. Menjaga kesehatan d. Berolahraga
2. Informasi-informasi yang terdapat dalam infografik (Membangun Transportasi umum, mengurangi kemacetan) adalah:
1) Kondisi kemacetan di Indonesia.
2) Frekuensi penggunaan kendaraan di indonesia selama setahun.
3) Jumlah kendaraan di Jakarta.
4) Persentase jumlah kendaran di indonesia berdasarkan jenis kendaraan.
5) peningkatan pengguna angkutan umum untuk mengurangi kemacetan.
6) rencana pengembangan kendaraan umum dalam 5 tahun kedepan.
Informasi yang tepat adalah..
a. 1, 2, 3 dan 4 c. 1, 4, 5 dan 6 b. 1, 3, 5 dan 6 d. 1, 2, 5 dan 6 3. Informasi yang tepat kecuali..
a. 1 dan 2 c. 3 dan 4
b. 2 dan 3 d. 5 dan 6
4. Menurut infografis nomor 2 berapa persen orang indonesia yang menggunakan kendaraan bus?
a. 11% c. 2%
b. 80% d. 5%
5. Menurut infografis pada nomor 2, bagaimana cara penguraian kemacetan di indonesia?
a. meningkatkan penggunaan transportasi publik b. meningkatkan penggunaan transportasi darat c. meningkatkan penggunaan transportasi air d. meningkatkan penggunaan transportasi udara
Berikut merupakan soal AKM numerasi.
Mata Pelajaran : Matematika Nama :
Semester : 1 Kelas : 5
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan menyilang huruf a, b, c, atau d!
Perhatikan gambar termometer berikut!
Sekarang di Belanda sedang musim dingin dengan suhu 10º C. Setelah turun salju, suhunya turun 17 derajat.
1. Suhu sekarang adalah ….
a. -7° C c. -17° C b. 9° C d. 10° C 2. Berapakah penurunan suhunya? ... º C.
a. -7º c. -17º
b. 9º d. 10º
3. Sekarang di Swiss sedang musim dingin dengan suhu 16º C. Setelah turun salju, suhunya turun 11 derajat. Berapakah penurunan suhunya? ... º C.
a. 6º c. 5º
b. 9º d. 10º
Pada saat terbang pada ketinggian tertentu suhu di dalam pesawat adalah 21° C, sedangkan suhu di luar pesawat 34° C di bawah nol. Pada saat akan menggambarkan pada garis bilangan, angka 34 terletak di sebelah kiri angka 0 (nol), maka:
4. Setiap naik 100 meter, suhu udara di luar pesawat akan turun 0,5° C. Jika ketinggian pesawat naik 2.000 meter, berapakah suhu udara di luar pesawat?
a. -10° C c. -30° C
b. -20° C d. -40° C
5. Setiap naik 80 meter, suhu udara di luar pesawat akan turun 0,50° C. Jika ketinggian pesawat naik 2.400 meter, berapakah suhu udara di luar pesawat?
a. -15° C c. -30° C
b. -19° C d. -49° C
b. Perencanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dalam pembelajaran tematik kelas V di MIN 5 Jember
Perencanaan AKM dalam pembelajaran tematik kelas V di MIN 5 Jember merupakan persiapan jangka pendek yang dilakukan pendidik untuk memperkirakan tentang apa yang akan dilakukan. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti dapatkan pada tahap perencanaan AKM dalam pembelajaran tematik kelas V sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak Nasirudin selaku kepala MIN 5 Jember:
Dalam menghadapi AKM bapak dan ibu guru mendapatkan pelatihan, sekolah melakukan berbagai persiapan terkait uji
coba penerapan AKM, dan Sekolah berencana mengadakan bimbingan belajar yang menerapkan soal AKM.52
Pernyataan tersebut didukung oleh Ibu Luluk selaku guru tematik kelas v MIN di 5 Jember, bahwasanya:
Sekolah melakukan berbagai persiapan peralatan dan perlengkapan dalam penerapan AKM. Bapak dan Ibu guru khususnya kelas 5 mendapatkan sosialisasi tentang AKM.53 Dari hasil wawancara kedua informan diatas dapat dipahami bahwa dalam perencanaan AKM sekolah melakukan berbagai persiapan peralatan dan perlengkapan dalam penerapan AKM, uji coba penerapan AKM. Bapak dan Ibu guru khususnya kelas 5 dan 6 mendapatkan sosialisasi tentang AKM.
Berikut ini merupakan gambar sosialisasi AKM yang diikuti oleh guru.
Gambar 4.1 Sosialisasi AKM
52Nasirudin, diwawancarai oleh penulis, Jember, 18 April 2022.
53Luluk, diwawancarai oleh penulis, Jember, 07 Mei 2022.
Gambar diatas merupakan gambar pelaksanaan sosialisasi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang diikuti oleh kepala madrasah dan beberapa guru MIN 5 Jember.
Selain yang telah dijelaskan diatas ada beberapa hal yang harus dipersiapkan diantaranya kertas soal dan alat tulis seperti pensil dan penghapus sesuai yang dijelaskan oleh Aira selaku siswa kelas v MIN 5 Jember:
Yang dibutuhkan adalah kertas soal dan alat tulis.54
Pernyataan tersebut diperkuat oleh pendapat Ibu Luluk selaku guru tematik kelas v MIN di 5 Jember, bahwasanya:
Karena pelaksanaan AKM dalam pembelajaran tematik ini masih manual atau tidak menggunakan komputer seperti AN, maka alat yang dibutuhkan adalah kertas soal dan alat tulis seperti pensil dan penghapus.55
Berdasarkan hasil wawancara dari kedua informan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pelaksanaan AKM dalam pembelajaran tematik ini masih manual atau tidak menggunakan komputen seperti AN, maka alat yang dibutuhkan adalah kertas soal dan alat tulis seperti pensil dan penghapus.
54Aira, diwawancarai oleh penulis, Jember, 14 Mei 2022.
55Luluk, diwawancarai oleh penulis, Jember, 07 Mei 2022.
c. Pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dalam pembelajaran tematik kelas V di MIN 5 Jember
Berikut hasil wawancara mengenai langkah-langkah pelaksanaan AKM dalam pembelajaran tematik yang disampaikan oleh Afan selaku siswa kelas 5 MIN 5 Jember:
Kita siap-siap dulu, lalu dikasih soal. Setelah itu mengerjakan soal 2 jam pelajaran. Kalau sudah selesai dikumpulkan di meja bu guru. Setelah itu dikoreksi.56
Pernyataan tersebut diperkuat oleh Ibu Luluk selaku guru tematik kelas v MIN 5 Jember:
Langkah-langkahnya: Pertama, siswa diminta bersiap-siap dengan merapikan meja masing-masing. Kedua, siswa di berikan kertas soal. Ketiga, siswa diberikan waktu 2 jam pelajaran atau 2x45 menit untuk mengerjakan soal. Keempat, jika waktu sudah habis, lembar jawaban siswa dikumpulkan kepada guru untuk dikoreksi bersama.57
Berdasarkan hasil observasi peneliti mendeskripsi langkah-langkah pelaksanaan AKM sebagai berikut:
1) Peserta didik diminta bersiap-siap dengan merapikan meja masing-masing.
2) Peserta didik di berikan kertas soal.
3) Peserta didik mengerjakan soal dalam waktu 2 jam pelajaran atau 2x45 menit.
4) Jika waktu sudah habis, lembar jawaban peserta didik dikumpulkan kepada guru untuk dikoreksi bersama.
56Afan, diwawancarai oleh penulis, Jember, 14 Mei 2022.
57Luluk, diwawancarai oleh penulis, Jember, 07 Mei 2022.
Gambar 4.2 Pelaksanaan AKM
Gambar diatas merupakan gambar pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dalam pembelajaran tematik kelas V di MIN 5 Jember.
Gambar 4.3
Mengoreksi jawaban hasil AKM
Gambar diatas merupakan gambar proses mengoreksi jawaban AKM yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik.
2. Hambatan dan Cara Mengatasi Implementasi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dalam Pembelajaran Tematik Kelas V di MIN 5 Jember
Hasil wawancara mengenai kendala implementasi AKM dalam pembelajaran tematik yang disampaikan oleh Ibu Luluk selaku guru tematik kelas v MIN 5 Jember:
Kendalanya yaitu kurangnya sosialisasi mendalam mengenai teknik pelaksanaan AKM sehingga guru masih meraba-raba untuk melaksanakannya, pernah tidak sempat membuat soal AKM sehingga soal-soal LKPD yang saya berikan kepada siswa.58 Pernyataan tersebut dilengkapi dengan pendapat Bapak Didik selaku kepala madrasah bahwasanya:
Kendalanya mungkin pada kurangnya waktu untuk siswa mengerjakan soal-soal AKM, disamping itu soal-soal AKM juga masih terbatas.59
Dari pernyataan kedua informan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa kendala dalam AKM diantaranya, kurangnya sosialisasi mendalam mengenai teknik pelaksanaan AKM sehingga guru masih meraba-raba untuk melaksanakannya, pernah suatu ketika guru tidak sempat membuat soal AKM sehingga soal-soal LKPD yang diberikan kepada peserta didik dan waktu yang diberikan untuk peserta didik mempelajari soal-soal AKM sedikit, disamping itu juga soal-soal AKM juga masih terbatas.
58Luluk, diwawancarai oleh penulis, Jember, 07 Mei 2022.
59Nasirudin, diwawancarai oleh penulis, Jember, 18 April 2022.
Berikut jawaban Afan selaku siswa kelas V MIN 5 Jember ketika ditanya tentang kendala AKM:
Bacaannya banyak, ngitungnya banyak.60
Demikian juga diungkapkan oleh Aira siswi kelas 5 MIN 5 Jember berkata bahwasanya:
Soalnya panjang-panjang. Soal numerasi kadang bingung karena ada ceritanya juga.61
Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Ibu Luluk selaku guru tematik kelas 5 MIN 5 Jember bahwasanya,
Ketika soal yang sulit siswa terlalu lama memikirkannya, sampai menghabiskan waktu. Hal ini dikarenakan soalnya memiliki kompetensi yang luas dan harus dipahami secara cermat karena memiliki soal yang kadang panjang-panjang.62
Berdasarkan pendapat Afan dan Aira selaku siswa-siswi kelas 5 MIN 5 Jember dan diperkuat oleh pendapat dari Ibu Luluk selaku guru tematik kelas 5 MIN 5 Jember bahwasanya, kendala AKM yaitu ketika soal yang sulit peserta didik terlalu lama memikirkannya, sampai menghabiskan waktu. Hal ini dikarenakan soalnya memiliki kompetensi yang luas dan harus dipahami secara cermat karena memiliki soal yang kadang panjang-panjang.
Dari hambatan diatas, perlu dilalukan tindak lanjut dalam mengatasinya, Berikut hasil wawancara dengan Bapak Didik selaku kepala madrasah bahwasanya:
60Afan, diwawancarai oleh penulis, Jember, 14 Mei 2022.
61Aira, diwawancarai oleh penulis, Jember, 14 Meii 2022.
62Luluk, diwawancarai oleh penulis, Jember, 07 Mei 2022.
Salah satu caranya dengan mencari informasi dalam pembuatan soal AKM di internet.63
Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Ibu Luluk selaku guru tematik kelas 5 MIN 5 Jember bahwasanya,
Dengan mencari informasi mendalam terkait pembuatan soal AKM di internet dan web resmi kemendikbud.64
Berdasarkan pendapat Bapak Nasirudin selaku kepala madrasah MIN 5 Jember dan diperkuat oleh pendapat dari Ibu Luluk selaku guru tematik kelas V MIN 5 Jember bahwasanya hambatan implementasi AKM telah diatasi dengan cara mencari informasi mendalam terkait pembuatan soal AKM di internet dan web resmi kemendikbud.
Tabel 4.4 Hasil Temuan
Fokus Penelitian Hasil Temuan
1 2
1. Implementasi
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dalam Pembelajaran Tematik Kelas V di MIN 5 Jember
1. Pembuatan soal AKM dilakukan dengan beberapa langkah:
a. Menentukan tema atau topik pembelajaran.
b. Membuat kerangka atau kisi-kisi soal.
c. Memilih bentuk soal dan d. Menulis soal.
2. Perencanaan AKM
Sekolah melakukan berbagai persiapan peralatan dan perlengkapan dalam penerapan AKM, uji coba penerapan AKM. Bapak dan Ibu guru khususnya kelas 5 mendapatkan sosialisasi tentang AKM. Pelaksanaan AKM dalam pembelajaran tematik ini masih manual atau tidak menggunakan komputen seperti AN, maka alat yang dibutuhkan adalah kertas soal dan alat tulis seperti pensil dan penghapus.
3. Pelaksanaan AKM
a. Peserta didik diminta bersiap-siap dengan
63Nasirudin, diwawancarai oleh penulis, Jember, 18 April 2022.
64Luluk, diwawancarai oleh penulis, Jember, 07 Mei 2022.
merapikan meja masing-masing.
b. Peserta didik di berikan kertas soal.
c. Peserta didik mengerjakan soal dalam waktu 2 jam pelajaran atau 2x45 menit.
d. Jika waktu sudah habis, lembar jawaban peserta didik dikumpulkan kepada guru untuk dikoreksi bersama.
e. Guru dan peserta didik mengoreksi jawaban secara bersama-sama.
2. Hambatan dan cara menyelesaikan
Implementasi
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dalam Pembelajaran Tematik Kelas V di MIN 5 Jember
Hambata: Kurangnya sosialisasi mendalam mengenai teknik pelaksanaan AKM sehingga guru masih meraba-raba dalam melaksanakannya, soal-soal AKM juga masih terbatas dan pernah suatu ketika guru tidak sempat membuat soal AKM sehingga LKPD yang diberikan kepada peserta didik sebagai soal AKM.
Cara mengatasi: mencari informasi mendalam terkait pembuatan soal AKM di internet dan web resmi kemendikbud.
C. Pembahasan Temuan
Pembahasan hasil temuan ini, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan selama proses penelitian berlangsung di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 5 Jember terkait dengan Implementasi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dalam Pembelajaran Tematik Kelas V di MIN 5 Jember.
Data yang telah dipaparkan dan dianalisis perlu dikaji berdasarkan teori-teori yang ada dan relevan terkait dengan pembahasan dalam penelitian ini.
Pembahasan temuan berdasarkan fokus penelitian yang disajikan sebagai berikut
1. Implementasi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dalam Pembelajaran Tematik Kelas V di MIN 5 Jember.
a. Pembuatan soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dalam Pembelajaran Tematik Kelas V di MIN 5 Jember
Adapun hasil temuan terkait dengan pembuatan soal AKM dilakukan dengan beberapa langkah:
1) Menentukan tema atau topik pembelajaran 2) Membuat kerangka atau kisi-kisi soal 3) Memilih bentuk soal
4) Menulis soal
Hal tersebut sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Ridwan Abdullah Sani dalam bukunya yang berjudul Cara membuat soal AKM untuk SD dan SMP.
Prosedur yang umumnya dilakukan dalam menyusun soal adalah dengan menganalisis kompetensi, menyusun kisi-kisi soal, menulis soal, dan membuat kunci jawaban serta pedoman penskoran. Langkah-langkah tersebut juga dapat diterapkan dalam menyusun soal AKM, namun dengan ditambah membuat stimulus setelah menyusun kisi-kisi soal. Jadi prosedur utama yang umumnya dilakukan dalam menyusun soal AKM adalah: 1) menganalisis kompetensi minimum, 2) menyusun kisi-kisi soal, 3) menentukan bentuk soal, bentuk soal AKM yaitu pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian atau jawaban singkat, esai atau uraian. 4) menulis soal. Langkah akhir adalah menulis pedoman penskoran. Soal AKM harus dilengkapi dengan kunci jawaban serta pedoman penskoran agar guru dapat melakukan penilaian secara mudah.65
65Ridwan Abdullah Sani, Cara Membuat Soal AKM untuk SD dan SMP, (CV Media Sains Indonesia: 2021), 119.
Pada dasarnya, soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dapat dibuat dengan berbagai bentuk seperti soal-soal PISA, yakni uraian singkat, uraian panjang, pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, benar/salah, ya/tidak, dan sebagainya. Soal AKM sebaiknya didesain menggunakan stimulus dengan konteks yang beragam, misalnya dengan menyajikan informasi berupa tulisan, tabel, grafik, dan ilustrasi. Stimulus yang disajikan perlu dilengkapi ilustrasi yang kontekstual dan informatif. Stimulus tersebut sebaiknya memiliki unsur edukatif, inspiratif, menarik, dan memiliki nilai kebaruan. Soal untuk mengukur kemampuan numerasi dan kemampuan membaca dapat dikaitkan dengan berbagai mata pelajaran atau lintas pelajaran sehingga sebuah stimulus dapat dikaitkan dengan beberapa pertanyaan untuk meta pelajaran yang berbeda.66
b. Perencanaan AKM dalam pembelajaran tematik di MIN 5 Jember Perencanaan merupakan rangkaian urutan dalam penyusunan suatu rencana. Pada tahap perencanaan ini yang harus dipersiapkan meliputi: menentukan tujuan, menetapkan aspek-aspek yang akan dinilai, serta alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan AKM.
Sekolah melakukan berbagai persiapan peralatan dan perlengkapan dalam penerapan AKM, uji coba penerapan AKM (simulasi ANBK). Bapak dan Ibu guru khususnya kelas 5 dan 6
66Abdullah Sani, Pembelajaran Berorientasi AKM, (Jakarta, Sinar Grafika Offset: 2021), 11.
mendapatkan sosialisasi tentang AKM. Pelaksanaan AKM dalam pembelajaran tematik ini masih manual atau tidak menggunakan komputen seperti AN, maka alat yang dibutuhkan adalah kertas soal dan alat tulis seperti pensil dan penghapus.
Hal tersebut sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Dalu
Admaji dalam skripsinya yang berjudul Pengembangan Soal
Literasi Membaca Berstandar AKM dengan Tema Lingkungan Sekitarku untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar.
Pada tahap persiapan menghadapi AKM, sekolah melakukan berbagai upaya dengan menyiapkan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam penerapan AKM misalnya dengan melakukan uji coba penerapan AKM (simulasi ANBK). Selain itu, Bapak dan Ibu guru khususnya kelas 5 dan 6 mendapatkan sosialisasi tentang AKM.67
c. Pelaksanaan AKM
Berikut ini merupakan hasil temuan terkait langkah-langkah pelaksanaan AKM:
1) Peserta didik diminta bersiap-siap dengan merapikan meja masing-masing.
2) Peserta didik di berikan kertas soal.
3) Peserta didik mengerjakan soal dalam waktu 2 jam pelajaran atau 2x45 menit.
67Dalu Admaji, Pengembangan Soal Literasi Membaca Berstandar AKM dengan Tema Lingkungan Sekitarku untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar, 2022.
4) Jika waktu sudah habis, lembar jawaban peserta didik dikumpulkan kepada guru untuk dikoreksi bersama dengan mengacak lembar jawaban peserta didik
5) Guru dan peserta didik mengoreksi jawaban secara bersama-sama dan melakukan tanya jawab terkait soal yang belum dipahami peserta didik.
Menurut Lulu Yuliani dalam buku Evaluasi Pembelajaran Masyarakat mengatakan bahwa langkah-langkah evaluasi, yaitu:
1) Tahapan persiapan
Pada tahapan ini bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menyusun perlengkapan evaluasi dikumpulkan.
2) Tahapan pelaksanaan
Melakukan evaluasi wajib disesuaikan dengan maksud tertentu.
Evaluasi formatif dilaksanakan tiap kali dilakukan pengajaran terhadap satu unit pelajaran tertentu. Evaluasi sumatif dicoba pada akhir program. Evaluasi diagnostik dilaksanakan cocok dengan kebutuhan.
3) Sesi pengecekan
Penentuan serta pengolahan angka ataupun skor. Dalam mengecek pekerjaan hasil evaluasi sepatutnya digunakan kunci jawaban, baik untuk evaluasi dengan test essay maupun tes obyektif.68
68Lulu Yuliani, Evaluasi Pembelajaran Masyarakat, (Madiun, CV Bayfa Cendekia Indonesia: 2022), 23.
2. Hambatan dan cara mengatasi implementasi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dalam Pembelajaran Tematik Kelas V di MIN 5 Jember
Kurangnya sosialisasi mendalam mengenai teknik pelaksanaan AKM sehingga guru masih meraba-raba dalam melaksanakannya, soal-soal AKM juga masih terbatas dan pernah suatu ketika guru tidak sempat membuat soal AKM sehingga LKPD yang diberikan kepada peserta didik sebagai soal AKM. Hambatan tersebut telah diatasi dengan cara mencari informasi mendalam terkait pembuatan soal AKM di internet dan web resmi kemendikbud.
Hal tersebut sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Zulfia Rahmi dalam skripsinya yang berjudul Pengembangan Soal AKM (Asesmen Kompetesi Minimum) Numerasi untuk Siswa SMP.
Belum banyak yang mengembangkan soal AKM sehingga soalsoal AKM yang tersedia di internet juga masih terbatas. perlu dikembangkan soal-soal AKM untuk membantu pendidik dalam meningkatkan kompetensi berpikir tingkat tinggi dan kemampuan literasi numerasi peserta didiknya.69
69Zulfia Rahmi, Pengembangan Soal Literasi Membaca Berstandar AKM dengan Tema Lingkungan Sekitarku untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar, 2022, 5.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil peneliitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Implementasi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dalam Pembelajaran Tematik Kelas V di MIN 5 Jember
a. Pembuatan soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dalam Pembelajaran Tematik Kelas V di MIN 5 Jember. Pembuatan soal AKM dilakukan dengan beberapa langkah:
a. Menentukan tema atau topik pembelajaran.
b. Membuat kerangka atau kisi-kisi soal.
c. Memilih bentuk soal dan d. Menulis soal.
b. Perencanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dalam Pembelajaran Tematik Kelas V di MIN 5 Jember
Sekolah melakukan berbagai persiapan peralatan dan perlengkapan dalam penerapan AKM, uji coba penerapan AKM.
Bapak dan Ibu guru khususnya kelas 5 mendapatkan sosialisasi tentang AKM. Pelaksanaan AKM dalam pembelajaran tematik ini masih manual atau tidak menggunakan komputen seperti AN, maka alat yang dibutuhkan adalah kertas soal dan alat tulis seperti pensil dan penghapus.
68
c. Pelaksanaan Perencanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dalam Pembelajaran Tematik Kelas V di MIN 5 Jember
1) Peserta didik diminta bersiap-siap dengan merapikan meja masing-masing.
2) Peserta didik di berikan kertas soal.
3) Peserta didik mengerjakan soal dalam waktu 2 jam pelajaran atau 2x45 menit.
4) Jika waktu sudah habis, lembar jawaban peserta didik dikumpulkan kepada guru untuk dikoreksi bersama.
5) Guru dan peserta didik mengoreksi jawaban secara bersama-sama.
3. Hambatan dan Cara Mengatasi Implementasi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dalam Pembelajaran Tematik Kelas V di MIN 5 Jember
Kurangnya sosialisasi mendalam mengenai teknik pelaksanaan AKM sehingga guru masih meraba-raba untuk melaksanakannya, pernah suatu ketika guru tidak sempat membuat soal AKM sehingga soal-soal LKPD yang diberikan kepada peserta didik dan waktu yang diberikan untuk peserta didik mempelajari soal-soal AKM sedikit, disamping itu juga soal-soal AKM juga masih terbatas. Hambatan tersebut telah diatasi dengan cara mencari informasi mendalam terkait pembuatan soal AKM di internet dan web resmi kemendikbud.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang di lakukan di MIN 5 Jember, maka peneliti dapat memberikan saran atau masukan kepada MIN 5 Jember dan kepada peneliti selanjutnya, sebagai berikut:
1. Bagi MIN 5 Jember, diharapkan untuk terus mengembangkan implementasi AKM dalam pembelajaran tematik agar nantinya dapat lebih baik dalam mengukur kemampuan peserta didik khususnya dalam literasi dan numerasi.
2. Kepada guru tematik, diharapkan lebih kreatif dalam pengembangan soal-soal AKM dan lebih memaksimalkan latihan soal-soal AKM dalam pembelajaran tematik.
3. Kepada para siswa-siswi agar supaya lebih bersemangat dalam belajar sebagai bekal dikehidupan masa depan.
4. Kepada peneliti selanjutnya dapat menggunakan variabel lainnya diluar dari apa yang telah diteliti seperti aspek lainnya atau kebijakan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
A. Michel Huberman, Mattew B.Miles dan Johnny Saldana. M. Qualitative Data Analysis A Methods Sourcebook. (California: SAGE Publications. 2014).
Ana Nur Lailatul Fitriani. Implementasi penilaian kurikulum 2013 pada mata pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sempolan.
(Jember: IAIN Jember. 2017).
Cahyana dan Ade. Prospek AKM Dan Survei Karakter: Memperkuat Basis Praliterasi dan Pranumerasi Usia Dini. 2020.
Departemen Agama Republik Indonesia. Alquran dan Terjemahnya Edisi Revisi Tahun 1989. Semarang:Thoha Putra, 1990.
E. S. Kresnawati dan Resti. Peningkatan Kemampuan Numerasi Melalui Pelatihan Dalam Bentuk Tes Untuk Asesmen Kompetensi Minimum Bagi Guru Sdit Auladi Sebrang Ulu Ii Palembang. (Jurnal Pendidikan, 2020).
Haidir dan Salim. Penelitian Pendidikan: Metode, Pendekatan dan Jenis. (Jakarta:
Kencana 2019).
Ibadullah Malawi. Pembelajaran Tematik (Konsep dan Aplikasi). (Jawa Timur:
CV. AE MEDIA GRAFIKA. 2017).
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). (Jakarta: Gaung Persada Press, 2009).
Johan Setiawan dan Albi Anggito. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Jawa Barat:
CV Jejak. 2018).
Kemdikbud. “Hasil PISA Indonesia 2018”. Diakses 25 Juni 2022.
M. Askari Zakariah. Metodologi penelitian kualitatif, kuantitatif, action research, research and development (R n D). (Yayasan pondok pesantren al Mawaddah Warrahmah. 2020).
Mimi Nur Hajizah, Dini Andiani, dan Jarnawi Afgani Dahlan. Analisis Rancangan Assesmen Kompetensi Minimum (Akm) Numerasi Program Merdeka Belajar. Jurnal, Universitas Bale Bandung, 2021
Mustafid Zharfa dan Ghan Salakhuddin. Pengaruh Penghapusan Ujian Nasional Terhadap Motivasi Belajar Perserta Didik di Masa Pandemi. (Jurnal Pendidikan Tematik, 2020)