PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES
D. Kisi-kisi Soal
1. Pengertian Kisi-kisi Soal
Dalam pembicaraan mengenai validitas tes disebutkan bahwa sebuah tes harus memiliki validitas isi dan tingkah laku. Dan memang validitas inilah yang terpenting dalam menyusun tes prestasi. Untuk menjaga
agar tes yang disusun tidak menyimpang dari bahan (materi) serta aspek kejiwaan (tingkah laku) yang akan dicakup dalam tes, dibuatlah sebuah tabel spesifikasi. Tabel spesifikasi yang juga dikenal dengan istilah kisi-kisi soal atau blue print adalah sebuah tabel analisis yang di dalamnya dimuat rincian materi tes dan tingkah laku beserta proporsi yang dikehendaki oleh tester, di mana pada tiap petak (sel) dari tabel tersebut diisi dengan angka-angka yang menunjukkan banyaknya butir soal yang akan dikeluarkan dalam tes hasil belajar bentuk pillihan ganda.
Dalam tabel spesifikasi, salah satu sisinya memuat uraian isi yang tercakup dalam perencanaan tes dan sisi yang lain memuat komponen perilaku yang ditunjukkan oleh tingkat kompetensi. Bila tingkat kompetensi atau komponen perilaku yang telah diungkap telah ditetapkan, kedua aspek perencanaan tersebut kemudian dimuat ke dalam tabel spesifikasi.
Dalam hubungan dengan pembuatan tabel spesifikasi soal tes hasil belajar ini patut diketengahkan bahwa berdasarkan pedoman penyusunan tes sumatif yang diterbitkan oleh proyek perintis sekolah pembangunan, taraf kompetensi yang perlu diukur bagi Sekolah Dasar, SMP dan SMA adalah mencakup tiga macam, yaitu: ingatan, pemahaman, dan aplikasi, dengan proporsi seperti dapat diperiksa pada tabel dibawah ini:
Contoh Format Tabel Spesifikasi Pokok
Materi
Taraf Kompetensi
Ingatan Pemahaman Aplikasi Jumlah
Bab I ………. ………. ………….. ………
Bab II ………. ………. ………….. ……… Bab III ………. ……… ………….. ……… Jumlah ………. ………. ………….. ………
2. Langkah-langkah Pembuatan Kisi-kisi Soal
Misalkan seorang guru kimia ingin melakukan evaluasi hasil belajar bidang studi kimia dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
a. Alokasi waktu tes = 90 menit
b. Materi tes diambilkan dari buku kimia, mulai dari Bab I sampai dengan Bab V, yang setelah penelusuran ternyata memiliki perbandingan persentase sebagai berikut: * Bab I = 10% * Bab II = 20% * Bab III = 25% * Bab IV = 30% * Bab V = 15%
c. Aspek psikologis, dalam hal ini taraf kompetensi yang ingin diungkap adalah aspek ingatan, pemahaman, dan aplikasi dengan persentase sebagai berikut:
* Aspek ingatan = 50%
* Aspek pemahaman = 30%
* Aspek aplikasi = 20%
d. Bentuk tes = tes objektif
e. Jumlah butir soal = 60 soal
Berdasarkan ketentuan-ketentuan yang disebutkan di atas, maka dalam rangka menyusun butir-butir soal tes pilihan ganda itu ditempuh langkah-langkah atau prosedur kerja sebagaimana dikemukakan berikut ini:
Langkah pertama, menyiapkan tabel spesifikasinya, sebagaimana dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Materi Tes Taraf Kompetensi Total 100% Hafalan (50%) Pemahaman (30%) Aplikasi (20%) Bab I = 10% Bab II = 20% Bab III= 25% Bab IV= 30% Bab V = 15% 3 6 7,5 = 8 9 4,5 = 4 1,8 = 2 3,6 = 4 4,5 = 4 5,4 = 5 2,7 = 3 1,2 = 1 2,4 = 2 3 3,6 = 4 1,8 = 2 6 12 15 18 9 Total =100% 30 18 12 60 Soal Keterangan
Proses pembuatan tabel spesifikasi di atas adalah sebagai berikut:
a. Jumlah butir soal yang akan dikeluarkan dalam tes adalah 60 butir
b. Persentase banyaknya butir soal dilihat dari segi isi mata pelajaran yang akan diujikan:
1) Bab I = 10% x 60 = 6 butir soal 2) Bab II = 20% x 60 = 12 butir soal 3) Bab III = 25% x 60 = 15 butir soal 4) Bab IV = 30% x 60 = 18 butir soal 5) Bab V = 15 % x 60 = 9 butir soal Total = 60 butir soal
c. Persentase banyaknya butir soal dilihat dari segi taraf kompetensi yang akan diungkap dalam tes pada masing-masing bab:
1) Bab I: Jumlah butir soal = 6, dengan perincian: a) Taraf ingatan = 50% x 6 = 3 = 3 soal b) Taraf pemahaman = 30% x 6 = 1,8 = 2 soal c) Taraf aplikasi = 20% x 6 = 1,2 = 1 soal
Total = 6 soal
2) Bab II: Jumlah butir soal = 12, dengan perincian: a) Taraf ingatan = 50% x 12 = 6 = 6 soal b) Taraf pemahaman = 30% x 12 = 3,6 = 4 soal c) Taraf aplikasi = 20% x 12 = 2,4 = 2 soal
Total =12 soal 3) Bab III: Jumlah butir soal = 15, dengan perincian: a) Taraf ingatan = 50% x 15 = 7,5 = 8 soal b) Taraf pemahaman = 30% x 15 = 4,5 = 4 soal c) Taraf aplikasi = 20% x 15 = 3 = 3 soal
Total = 15 soal
4) Bab IV: Jumlah butir soal = 18, dengan perincian: a) Taraf ingatan = 50% x 18 = 9 = 9 soal b) Taraf pemahaman = 30% x 18 = 5,4 = 5 soal c) Taraf aplikasi = 20% x 18 = 3,6 = 4 soal
Total = 18 soal
5) Bab V: Jumlah butir soal = 9, dengan perincian: a) Taraf ingatan = 50% x 9 = 4,5 = 4 soal b) Taraf pemahaman = 30% x 9 = 2,7 = 3 soal c) Taraf aplikasi = 20% x 9 = 1,8 = 2 soal
Total = 9 soal
Langkah kedua, menetapkan bentuk dan model tes objektif yang akan diterapkan dalam rangka evaluasi hasil belajar, sebagai berikut:
a. Untuk mengungkap aspek ingatan yang mana dalam tabel spesifikasi di atas telah ditentukan sebanyak 30 butir soal, dengan perinciannya sebagai berikut:
1) Benar-salah, sebanyak 10 butir soal. 2) Menjodohkan, sebanyak 10 butir soal. 3) Isian, sebanyak 10 butir soal.
b. Untuk mengungkap aspek pemahaman yang mana dalam tabel spesifikasi di atas telah ditentukan sebanyak 18 butir soal, dengan perinciannya sebagai berikut:
1. Pilihan ganda model melengkapi lima pilihan, sebanyak 6 butir soal.
2. Pilihan ganda model asosiasi dengan lima pilihan, sebanyak 6 butir soal.
3. Pilihan ganda model analisis kasus, sebanyak 6 butir soal.
c. Untuk mengungkap aspek aplikasi yang mana dalam tabel spesifikasi di atas telah ditentukan sebanyak 12 butir soal, dengan perincian sebagai berikut:
1. Pilihan ganda model analisis hubungan antar hal, sebanyak 4 butir soal.
2. Pilihan ganda model melengkapi berganda, sebanyak 4 butir soal.
3. Pilihan ganda model hal kecuali, sebanyak 4 butir soal.
Langkah ketiga, menetapkan banyaknya butir-butir soal yang diambilkan dari tiap masing-masing bab, sehubungan dengan taraf kompetensi yang akan diungkap dan bentuk tes objektif yang akan digunakan.
Contoh:
Format Penentuan dan Penyebaran Soal
No Kompetensi
Dasar Materi Indikator
Bentuk Soal No Soal Ket 1. 1. Menggolon gkan senyawa hidro karbo n ber d asar kan strukturnya dan hubungann ya dengan sifat-sifat senyawa Alkana, alkena dan alkuna 1. Mengelompokan senyawa hidrokarbon berdasarkan ke- jenuhan ikatan dan tata namanya 2. Menjelaskan konsep isomer dan penerapannya pada sifat senyawa hidrokarbon. PG Isian Menjodo hkan Benar-salah 1 2 3 4
Langkah keempat, penulisan soal merupakan salah satu langkah penting untuk dapat menghasilkan alat ukur atau tes yang baik. Penulisan soal adalah penjabaran indikator menjadi pertanyaan-pertanyaan yang karakteristiknya sesuai dengan pedoman tabel spesifikasi. Setiap pertanyaan harus jelas serta
menggunakan bahasa yang efektif, baik bentuk pertanyaan maupun bentuk jawabannya.
Contoh:
Format Penulisan Kisi-kisi Soal
Sekolah : ……….. Jumlah soal : ………. Mata pelajaran : ……….. Bentuk soal : ………. Kurikulum :……….. Penyusun : ………. Alokasi waktu : ……….. No Standar Kompetensi/ Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Materi Indikator Soal Bentuk Tes(PG,Essay.dll) No soal
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis soal-soal:
1. Bahasanya harus sederhana dan mudah dipahami. 2. Suatu soal tidak boleh mengandung penafsiran ganda
atau membingungkan
3. Cara memenggal kalimat perlu diperhatikan agar tidak salah penafsiran. Dalam kimia misalnya, penulisan angka indeks maupun koefisien harus diusahakan pada tempat yang semestinya.
4. Petunjuk mengerjakan. Walaupun kadang-kadang siswa sudah biasa melihat bentuk-bentuk soal, namun petunjuk mengerjakan soal merupakan hal yang penting tidak boleh diabaikan.