• Tidak ada hasil yang ditemukan

KLAIM ATAS PENGEMBALIAN PAJAK CLAIMS FOR TAX REFUND

DIPERDAGANGKAN PADA NILAI WAJAR

19. KLAIM ATAS PENGEMBALIAN PAJAK CLAIMS FOR TAX REFUND

Pada bulan September 2010, KAL menerima dua surat ketetapan pajak dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tanggal 21 September 2010 untuk kurang bayar PPN periode Januari sampai Oktober 2009

sejumlah Rp 771.342 ribu (setara dengan

US$ 85.790) dan lebih bayar PPN untuk periode Nopember 2009 sejumlah Rp 385.671 ribu (setara dengan US$ 42.895). Jumlah bersih kurang bayar sebesar Rp 385.671 ribu tersebut dibayar oleh KAL pada bulan Oktober 2010.

In September 2010, KAL received two tax assessment letters from Directorate General of Taxation (DGT) dated September 21, 2010 with regard to VAT underpayment for the period of

January to October 2009 amounting to

Rp 771,342 thousand (equivalent to US$ 85,790) and VAT overpayment for the period of November 2009 amounting to Rp 385,671 thousand (equivalent to US$ 42,895). The net underpayment totaling to Rp 385,671 thousand was paid by KAL in October 2010.

Pada tanggal 1 Nopember 2010, KAL mengajukan keberatan terhadap hasil pemeriksaan PPN periode Januari sampai Oktober 2009 tersebut kepada DJP dan mengklaim pengembalian pajak sebesar Rp 771.342 ribu (setara dengan US$ 63.282 pada 31 Desember 2013). Pada bulan Mei 2011, DJP dalam Surat Keputusan Pajak tanggal 27 Juli 2011 menolak keberatan tersebut. Pada bulan Oktober 2011, KAL melakukan banding ke Pengadilan Pajak. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Pajak No. PUT-56082/PP/M.VIIA/16/2014 tanggal 13 Oktober 2014, banding yang terkait dengan kelebihan pembayaran PPN untuk periode Januari sampai Oktober 2009 tersebut telah diterima. Pengembalian sebesar Rp 771.342 ribu telah diterima oleh KAL pada tanggal 4 Desember 2014.

On November 1, 2010, KAL filed an objection on those assessments of VAT underpayment for the period of January to October 2009 to DGT and claimed for a tax refund of Rp 771,342 thousand (or equivalent to US$ 63,282 as of December 31, 2013). In May 2011, DGT in its decision letter dated July 27, 2011 rejected the objection of KAL. In October 2011, KAL filed an appeal to the Tax Court. Based on Tax

Court’s Decision No. PUT-56082/PP/M.

VIIA/16/2014 dated October 13, 2014, tax appeal regarding VAT overpayment for period January to October 2009 was accepted. The refund amounting to Rp 771,342 thousand was received by KAL on December 4, 2014.

Pada tanggal 10 Desember 2014, GMIT menerima surat ketetapan pajak untuk tahun pajak 2009, yang

menyatakan bahwa terdapat kekurangan

pembayaran pajak penghasilan sebesar Rp

1.548.956 ribu. Jumlah kurang bayar tersebut dibayar oleh GMIT pada bulan Januari 2015 dan dicatat sebagai klaim atas pengembalian pajak. Pada tanggal 5 Pebruari 2015, GMIT mengajukan keberatan terhadap kurang bayar pajak penghasilan tahun 2009 sebesar Rp 1.548.956 ribu (setara dengan US$ 105.680), namun hingga saat ini hasilnya belum diperoleh.

On December 10, 2014, GMIT received tax assessment letter for fiscal year 2009 which assessed additional corporate income tax amounting to Rp 1,548,956 thousand. The tax assessment was paid in January 2015 and was recorded as claim for tax refund. On February 5, 2015, GMIT filed an objection on the corporate income tax underpayment for fiscal year 2009 amounting to Rp 1,548,956 thousand (equivalent to US$ 105,680), however, the outcome has not been obtained to date.

20. ASET LAIN-LAIN 20. OTHER ASSETS

30/09/2015 31/12/2014

US$ US$

Uang jaminan 8.042.164 8.592.164 Security deposits

Uang muka proyek perkebunan Advances for plasma plantation

plasma - bersih 1.949.981 1.140.155 project - net

Piutang plasma - bersih 171.207 718.818 Plas ma receivables - net

Piutang ESA (Catatan 9) 107.186 126.289 ESA receivables (Note 9)

Lain-lain 361.686 403.200 Others

Jumlah 10.632.224 10.980.626 Total

Pada tahun 2014, uang jaminan terutama terdiri dari uang jaminan terkait dengan perjanjian sewa pesawat terbang dengan Airfast (Catatan 50b) dan perjanjian sewa kantor dengan PT Bumi Mulia Perkasa Development (Catatan 50c) masing-masing sebesar US$ 8.500 ribu dan US$ 92 ribu.

In 2014, security deposits mainly represents transactional deposits relating to security deposit for the aircraft charter agreement with Airfast (Note 50b), and the office lease agreement with PT Bumi Mulia Perkasa Development (Note 50c) amounting to US$ 8,500 thousand and US$ 92 thousand, respectively.

Pada tanggal 15 Januari 2015, ANJA, ANJAP, PPM,

dan PMP menerima pengembalian uang jaminan dari Airfast sebesar US$ 550.000.

On January 15, 2015, ANJA, ANJAP, PPM, and PMP received the refundable deposit from Airfast of US$ 550,000.

Uang muka proyek perkebunan plasma merupakan jumlah pengeluaran untuk mengembangkan kebun

plasma melalui pola kemitraan oleh SMM,

sedangkan piutang plasma merupakan jumlah pengeluaran untuk mengembangkan perkebunan

Advances for plasma plantation project represents payments made to develop palm oil plantation partnership by SMM, while plasma receivables represent all payments made to develop palm oil plasma plantation by KAL, located in Ketapang,

plasma kelapa sawit oleh KAL, yang berlokasi di Ketapang, Kalimantan Barat, setelah dikurangi dengan hasil dari fasilitas pinjaman untuk pendanaan plasma. KAL mempunyai komitmen atas proyek perkebunan plasma ini (Catatan 50j).

West Kalimantan, net of proceeds from loan facility for plasma financing. KAL has commitments on this plasma plantation project (Note 50j).

21. UTANG BANK JANGKA PENDEK 21. SHORT-TERM BANK LOANS

30/09/2015 31/12/2014

US$ US$

Rupiah Rupiah

Citibank N.A. 22.859.726 - Citibank N.A.

PT Bank CIMB Niaga Tbk. 3.991.267 - PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. 6.208.638 - PT Bank OCBC NISP Tbk.

PT Bank Central Asia Tbk. 477.588 3.308.589 PT Bank Central Asia Tbk.

Dolar Am erika Serikat U.S. Dollar

PT Bank CIMB Niaga Tbk. 10.000.000 - PT Bank CIMB Niaga Tbk. Citibank N.A. - 21.000.000 Citibank N.A.

PT Bank OCBC NISP Tbk. - 3.500.000 PT Bank OCBC NISP Tbk.

Jumlah 43.537.218 27.808.589 Total

Tingkat suku bunga per tahun Interest rate per annum

Rupiah 9,90%-12,00% 11,50% Rupiah

Dolar Amerika Serikat 2,69% - 2,72% 3,00% - 3,24% U.S. Dollar

Utang bank diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lainnya yang diukur sebesar biaya

perolehan diamortisasi dengan menggunakan

tingkat bunga efektif. Nilai wajar utang bank jangka pendek sama dengan nilai tercatatnya.

Bank loans are classified as other financial liabilities measured at amortized cost using the effective interest rate. The fair value of short-term bank loans are their carrying value.

Citibank N.A. Citibank N.A.

Pada tanggal 12 Nopember 2013, ANJA

memperoleh fasilitas kredit revolving sejumlah US$ 25 juta dari Citibank N.A. dengan bunga 2,75% di atas LIBOR. Jangka waktu pinjaman berkisar dari satu hingga tiga bulan.

On November 12, 2013, ANJA obtained a revolving credit facility of US$ 25 million from Citibank N.A. with an interest rate at 2.75% above LIBOR. The term of the loan ranges from one to three months.

Pada tahun 2014, perjanjian kredit tersebut diubah beberapa kali, di mana ANJA, KAL, PPM, dan PMP menjadi pihak yang bersama-sama memiliki fasilitas kredit sejumlah US$ 25 juta dari Citibank N.A.

In 2014, the loan agreement was amended several times, whereas ANJA, KAL, PPM and PMP became the joint parties for the credit facility of US$ 25 million from Citibank N.A.

Pada bulan Juni 2015, perjanjian kredit ini diubah untuk pemberian fasilitas penarikan pinjaman dalam Rupiah. Fasilitas pinjaman tersebut akan berakhir pada tanggal 12 Nopember 2015 dan otomatis diperpanjang setiap tahun.

In June 2015, the loan facility was amended to allow loan withdrawal in Rupiah. The loan facility will expire on November 12, 2015 and can be automatically extendable each year.

Pada tanggal 30 September 2015, KAL, PPM dan PMP masing-masing telah menggunakan Rp 231,93 milyar, Rp 48,13 milyar dan Rp 55 milyar dari fasilitas kredit tersebut. Utang bank tersebut akan jatuh tempo pada berbagai tanggal sejak Oktober sampai dengan Desember 2015 dan dapat diperpanjang setiap 3 bulan.

As of September 30, 2015, KAL, PPM and PMP have utilized Rp 231.93 billion, Rp 48.13 billion and Rp 55 billion, respectively from the total loan facility. The loan will be due on various dates from October to December 2015 which can be rolled over on a quarterly basis.

Pada tanggal 31 Desember 2014, KAL, PPM dan PMP masing-masing telah menggunakan US$ 9 juta, US$ 5,5 juta dan US$ 6,5 juta dari fasilitas kredit tersebut. Utang bank tersebut telah dilunasi pada tahun 2015.

As of December 31, 2014, KAL, PPM and PMP have utilized US$ 9 million, US$ 5.5 million and US$ 6.5 million, respectively from the total loan facility. The loan has been fully paid in 2015.

Fasilitas kredit ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari ANJA, SMM dan ANJAS.

This loan facility is guaranteed with corporate guarantee from ANJA, SMM and ANJAS.

PT CIMB Niaga Tbk PT CIMB Niaga Tbk

Pada tanggal 28 Juli 2015, Perusahaan, KAL, GSB, dan ANJA menandatangani perjanjian pinjaman jangka pendek dengan PT CIMB Niaga Tbk dengan total fasilitas sebesar US$ 35 juta. Pinjaman tersebut memiliki tingkat suku bunga sebesar 2,5% sampai dengan 3% di atas LIBOR untuk pinjaman dalam USD dan 2,5% sampai dengan 3,25% di atas JIBOR untuk pinjaman dalam Rupiah. Fasilitas

pinjaman tersebut dijamin dengan jaminan

perusahaan dari ANJA, ANJAS, dan SMM.

On July 28, 2015, the Company, KAL, GSB and ANJA entered into a short term loan agreement with PT Bank CIMB Niaga Tbk for a total facility of US$ 35 million. The loan bears interest rate at 2.5% to 3% above LIBOR for borrowing in USD and 2.5% to 3.25% above JIBOR for borrowings in Rupiah. The loan facility is secured with corporate guarantee from ANJA, ANJAS and SMM.

Pada tanggal 30 September 2015, Perusahaan, ANJA dan KAL masing-masing telah menggunakan US$ 5 juta, US$ 5 juta dan Rp 58,5 milyar dari fasilitas kredit tersebut. Utang bank tersebut akan jatuh tempo pada berbagai tanggal di Oktober 2015 dan dapat diperpanjang setiap 2 minggu. Pada tanggal 7 Oktober 2015, ANJA melakukan pembayaran pinjaman sebesar US$ 3 juta.

As of September 30, 2015, the Company, ANJA and KAL have utilized US$ 5 million, US$ 5 million and Rp 58.5 billion, respectively from the total loan facility. The loan will be due on various dates in October 2015 and can be rolled over every 2 weeks. On October 7, 2015, ANJA partially repaid amounting to US$ 3 million.

PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk

Pada tanggal 20 Nopember 2013, ANJA

memperoleh fasilitas kredit berupa Demand Loan 1 sejumlah US$ 15 juta yang dapat digunakan untuk membiayai akuisisi perusahaan dan atau kebutuhan pengeluaran modal (capital expenditure), Demand

Loan 2 sejumlah US$ 10 juta untuk membiayai

kebutuhan modal kerja dan fasilitas transaksi valuta asing sejumlah US$ 20 juta untuk lindung nilai valuta asing dari PT Bank OCBC NISP Tbk. Tingkat suku bunga untuk fasilitas kredit tersebut adalah 3% di atas LIBOR. ANJA wajib memenuhi syarat-syarat dan ketentuan keuangan maupun non keuangan tertentu, di antaranya menjaga rasio utang terhadap modal sebanyak-banyaknya 1,5x, interest service

coverage ratio tidak kurang dari 2x dan rasio utang

terhadap laba operasi sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) tidak lebih dari 2x. Fasilitas-fasilitas ini berakhir 19 Nopember 2014. Pada tanggal 16 Desember 2014, fasilitas-fasilitas ini diperpanjang sampai pada tanggal 19 Nopember 2015 dan dapat diperpanjang.

On November 20, 2013, ANJA obtained credit facilities in the form of Demand Loan 1 of US$ 15 million which can be used to finance acquisition of company and/or capital expenditure, Demand Loan 2 of US$ 10 million to finance its working capital needs and foreign exchange transaction facility of US$ 20 million for foreign currency hedging from PT Bank OCBC NISP Tbk. The interest rate for those credit facilities is 3% above LIBOR. ANJA should fulfill several financial and non-financial covenants, such as to maintain debt to equity ratio at a maximum of 1.5x, interest service coverage ratio of not less than 2x and debt to earning before interest, tax, depreciation and amortization (EBITDA) of not more than 2x. These facilities are valid until November 19, 2014. As of December 16, 2014, these facilities were extended until November 19, 2015 and are extendable.

Pada tanggal 9 Mei 2014, perjanjian kredit antara ANJA dan PT Bank OCBC NISP Tbk. diubah, di mana ANJA, PPM, dan PMP menjadi pihak yang bersama-sama memiliki fasilitas kredit dari PT Bank OCBC NISP Tbk.

On May 9, 2014, the loan agreement between ANJA and PT Bank OCBC NISP Tbk. was amended, whereas ANJA, PPM, and PMP become the joint parties for the credit facility from PT Bank OCBC NISP Tbk.

Pada tanggal 1 Juni 2015, perjanjian kredit antara ANJA, PPM, dan PMP dan PT Bank OCBC NISP Tbk. diubah lagi, di mana ANJA, PPM, PMP, dan Perusahaan menjadi pihak yang bersama-sama memiliki fasilitas kredit dari PT Bank OCBC NISP Tbk.

On June 1, 2015, the loan agreement between ANJA, PPM, PMP and PT Bank OCBC NISP Tbk. was further amended, whereas ANJA, PPM, PMP, and the Company become the joint parties for the credit facility from PT Bank OCBC NISP Tbk.

Fasilitas pinjaman tersebut juga ditingkatkan menjadi sebagai berikut:

The loan facilities have also been increased to the following limits:

Fasilitas kredit berupa Demand Loan 1 sejumlah US$ 15 juta.

• Demand Loan 1 credit facility of US$ 15 million.

Fasilitas kredit berupa Demand Loan 2 sejumlah US$ 10 juta.

Fasilitas kredit berupa Demand Loan 3 sejumlah Rp 130 milyar.

• Fasilitas kredit Cerukan sejumlah US$ 5 juta.

Fasilitas kredit berupa Fixed Loan sejumlah US$ 30 juta.

• Fasilitas transaksi valuta asing sejumlah US$ 20 juta.

• Demand Loan 2 credit facility of US$ 10 million.

• Demand Loan 3 credit facility of Rp 130 billion.

• Overdraft credit facility of US$ 5 million.

• Fixed Loan credit facility of US$ 30 million.

• Foreign exchange transaction facility of US$ 20 million.

Jangka waktu fasilitas pinjaman Demand Loan 1,

Demand Loan 2 dan fasilitas transaksi valuta asing

berakhir pada 19 Nopember 2015, sedangan fasilitas pinjaman Demand Loan 3, fasilitas kredit Cerukan dan Fixed Loan berakhir pada 31 Agustus 2015.

The Demand Loan 1, Demand Loan 2 and foreign exchange transaction facility would be due on November 19, 2015, while the Demand Loan 3, Overdraft credit facility and Fixed Loan were due on August 31, 2015.

Pada tanggal 24 Agustus 2015, Perusahaan, ANJA,

PPM, PMP, ANJAP, ANJAS dan SMM

menandatangani perjanjian kredit dengan PT Bank OCBC NISP Tbk untuk memperoleh fasilitas kredit sebagai berikut:

On August 24, 2015, the Company, ANJA, PPM, PMP, ANJAP, ANJAS and SMM entered loan agreement with PT Bank OCBC NISP Tbk for the following credit facilities:

• Fasilitas kredit Cerukan sejumlah US$ 5 juta dengan batas penggunaan sebesar US$ 0,5 juta, US$ 2,5 juta, US$ 1 juta dan US$ 1 juta masing-masing untuk Perusahaan, ANJA, PMP dan PPM. Fasilitas tersebut dikenakan tingkat suku bunga 3,75% di atas LIBOR dan jatuh tempo dalam 1 tahun sejak tanggal perjanjian pinjaman.

• Overdraft credit facility of US$ 5 million with the allocation limit to the Company, ANJA, PMP and PPM of US$ 0.5 million, US$ 2.5 million, US$ 1 million and US$ 1 million, respectively. The facility bears interest rate at 3.75% above LIBOR and will be due in 1 year after the loan agreement date.

Fasilitas kredit berupa Demand Loan 1 sejumlah US$ 3 juta dengan tingkat suku bunga 3,75% di atas LIBOR dan jatuh tempo dalam 1 tahun sejak tanggal perjanjian pinjaman.

• Demand Loan 1 credit facility of US$ 3 million bearing interest rate at 3.75% above LIBOR and due in 1 year after the loan agreement date.

Fasilitas kredit berupa Demand Loan 2 sejumlah Rp 91 milyar dengan tingkat Suku Bunga Dasar Kredit (“SBDK”) OCBC NISP dan jatuh tempo dalam 1 tahun sejak tanggal perjanjian pinjaman.

• Demand Loan 2 credit facility of Rp 91 billion bearing interest rate at OCBC NISP’s base lending rate and due in 1 year after the loan agreement date.

Fasilitas kredit berupa Fixed Loan sejumlah US$ 8 juta kepada Perusahaan dengan tingkat suku bunga 5% di atas LIBOR dan jatuh tempo dalam 4 tahun sejak tanggal perjanjian pinjaman.

• Fixed Loan credit facility of US$ 8 million to the Company bearing interest rate at 5% above LIBOR and due in 4 years after the loan agreement date.

Fasilitas kredit berupa Term Loan 1 dan 3 sejumlah Rp 1.345,5 milyar kepada Perusahaan,

• Term Loan 1 and 3 credit facilities of Rp 1,345.5 billion for the Company, PPM ,PMP and ANJAP

PPM, PMP dan ANJAP dengan tingkat suku bunga 1% di atas SBDK OCBC NISP dan jatuh tempo dalam 7 tahun sejak tanggal perjanjian pinjaman.

bearing interest rate at 1% above OCBC NISP’s base lending rate and due in 7 years after the loan agreement date.

Fasilitas kredit berupa Term Loan 2 dan 4 sejumlah US$ 23,5 juta kepada Perusahaan, PPM, PMP dan ANJAP dengan tingkat suku bunga 5% di atas LIBOR dan jatuh tempo dalam 7 tahun sejak tanggal perjanjian pinjaman.

• Fasilitas transaksi valuta asing sejumlah US$ 10 juta yang akan jatuh tempo dalam 1 tahun sejak tanggal perjanjian pinjaman.

• Term Loan 2 and 4 credit facilities of US$ 23.5 million for the Company, PPM, PMP and ANJAP bearing interest rate at 5% above LIBOR and due in 7 years after the loan agreement date.

• Foreign exchange transaction facility of US$ 10 million which will be due in 1 year after the loan agremeent date.

Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan: The loan facilities is guaranteed with:

• 100% jaminan saham dari ANJAS dan SMM

dengan hak untuk dijual dan dikompensasikan.

• 100% pledges of shares of ANJAS and SMM with the right to sell and set off.

• Jaminan perusahaan dari ANJA. • Corporate guarantee from ANJA.

• Jaminan fidusia berupa piutang usaha sejumlah US$ 1 juta dari ANJA.

• Fiduciary of account receivable in the amount of US$ 1 million from ANJA.

• Jaminan fidusia berupa persediaan sejumlah US$ 4,5 juta dari ANJA.

• Fiduciary of inventory in the amount of US$ 4.5 million from ANJA.

• Pembebanan terhadap seluruh rekening

peminjam.

• Charge over all Accounts of the Borrowers.

• Pemberian hasil asuransi atas persediaan dalam bentuk kas sejumlah US$ 4,5 juta.

• Assignment of insurance proceed of inventory in the amount of US$ 4.5 million.

Perusahaan wajib memenuhi syarat-syarat dan ketentuan keuangan maupun non keuangan tertentu, di antaranya menjaga rasio utang terhadap modal sebanyak-banyaknya 1x, debt service coverage ratio tidak kurang dari 1,25x, dan rasio utang terhadap EBITDA tidak lebih dari 4,5x, 4x, dan 3x masing-masing untuk tahun buku 2015 sampai dengan 2019, tahun buku 2020 dan tahun-tahun buku selanjutnya.

The Company should fulfill several financial and non-financial covenants, such as to maintain debt to equity ratio at a maximum of 1x, debt service coverage ratio of not less than 1,25x and debt to EBITDA of not more than 4.5x, 4x, and 3x for the financial year 2015-2019, 2020, and afterwards, respectively.

Pada tanggal 30 September 2015, PPM telah menggunakan pinjaman jangka pendek sebesar Rp 91 milyar dari fasilitas kredit tersebut dan akan jatuh tempo pada 24 Agustus 2016. Perusahaan, PPM dan PMP juga telah melakukan penarikan pinjaman jangka panjang dari fasilitas kredit tersebut (Catatan 28).

As of September 30, 2015, PPM has utilized Rp 91 billion from the loan facility and will be due on August 24, 2016. The Company, PPM and PMP also have utilized the long term loan facilities (Note 28).

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) PT Bank Central Asia Tbk (BCA)

Pada tanggal 29 Januari 2010, GMIT memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang terdiri dari:

On January 29, 2010, GMIT obtained credit facilities from PT Bank Central Asia Tbk (BCA) which consisted of:

- Fasilitas kredit lokal sebesar Rp 2 milyar. - Local credit facility of Rp 2 billion.

- Fasilitas pinjaman berjangka revolving sebesar Rp 20 milyar.

- Time loan revolving facility of Rp 20 billion. - Fasilitas pinjaman berjangka incidental sebesar

Rp 3 milyar.

- Time loan incidental facility of Rp 3 billion.

Pada tanggal 10 Desember 2013, fasilitas pinjaman tersebut telah ditingkatkan menjadi sebagai berikut:

On December 10, 2013, the loan facilities have been amended to the following:

• Fasilitas kredit lokal, dengan jumlah maksimum sebesar Rp 2 milyar.

• Local credit facility, with a maximum limit of Rp 2 billion.

Fasilitas pinjaman berjangka revolving, dengan jumlah maksimum sebesar Rp 43 milyar.

• Time loan revolving facility, with a maximum limit of Rp 43 billion.

Fasilitas kredit yang diperoleh dari BCA dijamin dengan persediaan GMIT (tembakau Besuki N.O.) sejumlah Rp 15 milyar dan semua tanah dan bangunan GMIT (Catatan 10 dan 15). Fasilitas kredit tersebut diperpanjang sampai tanggal 29 April 2016.

The credit facilities obtained from BCA are secured by GMIT’s inventories (Besuki N.O. tobacco) amounting to Rp 15 billion and all of GMIT’s land and buildings (Notes 10 and 15). These credit facilities were extended until April 29, 2016.

Beban bunga pinjaman pada tanggal 30 September 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 2.952.407.431 dan Rp 1.046.130.327.

Interest expense as of September 30, 2015 and 2014 amounted to Rp 2,952,407,431 and Rp 1,046,130,327.

Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu, antara lain membatasi hak GMIT untuk memperoleh pinjaman atau kredit baru dari pihak lain dan/atau mengikatkan diri sebagai penjamin,

meminjamkan uang kecuali dalam rangka

menjalankan usaha, melakukan peleburan,

penggabungan, likuidasi serta mengubah status kelembagaan.

The loan agreements relating to the above facilities contain certain covenants which among others restrict GMIT to obtain new loans or credit from other parties and/or become a guarantor, to lend money (except lending in relation to their normal course of operation), to be involved in consolidation, merger, liquidation and to change its institutional status.