• Tidak ada hasil yang ditemukan

KODE UNIT : A.01PBM01.007.2

JUDUL UNIT : Menerapkan Teknik Penanaman

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dibutuhkan dalam menerapkan teknik penanaman.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Membuat persemaian 1.1 Lahan/media persemaian disiapkan berdasarkan jenis tanaman, jenis tanah, agroekologi, dan kondisi iklim setempat. 1.2 Prasarana dan sarana disiapkan

berdasarkan jenis tanaman, jenis tanah, agroekologi, dan kondisi iklim setempat. 1.3 Benih disemai sesuai jenis tanaman.

2. Memelihara persemaian

2.1 Jadwal pemeliharan persemaian disusun sesuai dengan jenis tanaman, agroekologi dan kondisi iklim setempat.

2.2 Persemaian dipelihara sesuai jadwal dan teknik pemeliharaan.

3. Menyiapkan lahan dan/atau media tanam

3.1 Jadwal pengolahan lahan dan/atau media tanam disusun berdasarkan jenis tanaman.

3.2 Sarana pengolahan lahan dan/atau media tanam disiapkan sesuai kebutuhan.

3.3 Lahan dan/atau media tanam diolah sesuai jenis tanaman.

4. Melakukan penanaman

4.1 Jadwal tanam disusun sesuai dengan jenis tanaman, jenis tanah, agroekologi, dan kondisi iklim setempat.

4.2 Jarak tanam ditentukan berdasarkan jenis tanaman.

4.3 Pola tanam ditentukan berdasarkan jenis tanaman.

4.4 Penanaman dilakukan sesuai jadwal, jarak tanam, dan pola yang ditentukan.

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

1.1 Unit ini berlaku untuk membuat dan memelihara persemaian, menyiapkan lahan, menyiapkan sarana dan prasarana, serta melakukan penanaman.

1.2 Unit kompetensi ini berlaku untuk produksi benih tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, dan tanaman hijauan pakan ternak.

1.3 Beberapa jenis tanaman tidak melalui tahapan persemaian.

1.4 Agroekologi yang dimaksud berkaitan dengan kondisi lahan (kering, basah, rawa, gambut, dan pasang surut) dan ketinggian tempat (rendah, sedang dan tinggi).

2. Peralatan dan perlengkapan 2.1 Peralatan

2.1.1 Alat ukur

2.1.2 Alat dan mesin pertanian 2.1.3 Tray/polybag persemaian 2.2 Perlengkapan

2.2.1 Alat pelindung diri 2.2.2 Alat tulis

2.2.3 Media tanam/media semai 2.2.4 Bahan benih sumber

2.2.5 Jadwal persemaian dan jadwal tanam

2.2.6 Desain kebun/lahan/rumah kaca/rumah kedap serangga (screen house)/rumah lindung/laboratorium

3. Peraturan yang diperlukan

3.1 Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995 tentang Perbenihan Tanaman

3.2 Peraturan Menteri Pertanian Nomor

48/Permentan/SR.120/8/2012 tentang Produksi, Sertifikasi, dan Pengawasan Peredaran Benih Hortikultura

3.3 Peraturan Menteri Pertanian Nomor 45/Kpts/SR.130/VIII/2013, tentang Pedoman Teknis Penilaian Proses Produksi Benih Jamur 3.4 Peraturan Menteri Pertanian Nomor 151/Kpts/SR.130/11/2013,

tentang Pedoman Teknis Penilaian Proses Produksi Benih Florikultura

3.5 Peraturan Menteri Pertanian Nomor

50/Permentan/KB.020/9/2015 tentang Produksi, Sertifikasi, Peredaran, dan Pengawasan Benih Tanaman Perkebunan

3.6 Peraturan Menteri Pertanian Nomor

12/PERMENTAN/TP.020/4/2018 tentang Produksi, Sertifikasi, dan Peredaran Benih Tanaman

3.7 Keputusan Menteri Pertanian Nomor 511/Kpts/PD.310/9/2006 tentang Jenis Komoditi Tanaman Binaan Direktorat Jenderal Perkebunan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, dan Direktorat Jenderal Hortikultura

3.8 Keputusan Menteri Pertanian Nomor 3599/Kpts/PD.310/10/2009 tentang Perubahan Lampiran I Keputusan Menteri Pertanian Nomor 511/Kpts/PD.310/9/2006 tentang Jenis Komoditi Binaan Direktorat Perkebunan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, dan Direktorat Jenderal Hortikultura

3.9 Keputusan Menteri Pertanian Nomor 20/KPTS/SR.130/4 IV/2014 tentang Teknis Perbanyakan dan Sertifikasi Benih Kentang

3.10 Keputusan Menteri Pertanian Nomor 10/Kpts/SR.130/D/1/2015 tentang Pedoman Teknis Penilaian Proses Produksi Benih Buah In Vitro

3.11 Keputusan Menteri Pertanian Nomor 317/Kpts/KB.020/10/2015 tentang Pedoman Produksi, Sertifikasi, Peredaran, dan Pengawasan Benih Tanaman Teh (Camellia sinensis (L) O. Kuntze)

3.12 Keputusan Menteri Pertanian Nomor 315/Kpts/KB.020/10/2015 tentang Pedoman Produksi, Sertifikasi, Peredaran, dan Pengawasan Benih Tanaman Cengkeh (Eugenia aromatica O.K.) sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor

3.13 Keputusan Menteri Pertanian Nomor 320/Kpts/KB.020/10/2018 tentang Pedoman Produksi, Sertifikasi, Peredaran, dan Pengawasan Benih Tanaman Pala (Myristica fragrans) sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 16/Kpts/KB.020/3/2016

3.14 Keputusan Menteri Pertanian Nomor 316/Kpts/KB.020/10/2015 tentang Pedoman Produksi, Sertifikasi, Peredaran, dan Pengawasan Benih Tanaman Lada (Piper ningrum L.) sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 17/Kpts/KB.020/3/2016

3.15 Keputusan Menteri Pertanian Nomor 322/Kpts/KB.020/10/2015 tentang Pedoman Produksi, Sertifikasi, Peredaran, dan Pengawasan Benih Tanaman Kelapa (Cocos nucifera L.) sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 44/Kpts/KB.020/7/2017

3.16 Keputusan Menteri Pertanian Nomor 321/Kpts/KB.020/10/2015 tentang Pedoman Produksi, Sertifikasi, Peredaran, dan Pengawasan Benih Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 76/Kpts/KB.020/10/2017

3.17 Keputusan Menteri Pertanian Nomor 81/Kpts/SR.130/D/11/2017 tentang Pedoman Teknis Produksi Benih Bawang Merah

3.18 Keputusan Menteri Pertanian Nomor 318/Kpts/KB.020/10/2015 tentang Pedoman Produksi, Sertifikasi, Peredaran, dan Pengawasan Benih Tanaman Tebu (Sacharum officinrum L.) sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 01/Kpts/KB.020/1/2018

3.19 Keputusan Menteri Pertanian Nomor 21/Kpts/SR.130/D/4/2018 tentang Pedoman Teknis Produksi Benih Bawang Putih

3.20 Keputusan Menteri Pertanian Nomor 990/HK.150/C/05/2018 tentang Petunjuk Teknis Produksi Benih Tanaman Pangan

4. Norma dan standar 4.1 Norma

(Tidak ada.) 4.2 Standar

4.2.1 Standard Operating Procedure (SOP) Perbanyakan Benih Tanaman yang dikeluarkan oleh Pemerintah

PANDUAN PENILAIAN 1. Konteks penilaian

1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu maupun sebagai bagian dari suatu kelompok.

1.2 Dalam pelaksanaannya, peserta/asesi harus dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan, dokumen, bahan serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan serta dilakukan pada tempat kerja/TUK yang aman.

1.3 Perencanaan dan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan dan konteks asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan peserta, sumber daya asesmen, tempat asesmen serta jadwal asesmen. 1.4 Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi kombinasi metode

tes lisan, tes tertulis, observasi tempat kerja/demonstrasi/simulasi, verifikasi bukti/portofolio, dan wawancara serta metode lain yang relevan.

2. Persyaratan kompetensi (Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan 3.1 Pengetahuan

3.1.4 Konservasi lahan/rumah kaca/rumah kedap serangga (screen house)/rumah lindung/laboratorium

3.2 Keterampilan

3.2.1 Mengoperasikan alat dan mesin pertanian

4. Sikap kerja yang diperlukan

4.1 Teliti dan cermat dalam menghitung kebutuhan benih, waktu semai, dan tanam sesuai dengan jenis tanaman

4.2 Tepat dalam menyiapkan sarana pengolahan dan media tanam 4.3 Disiplin dalam pemeliharaan persemaian dan penanaman

5. Aspek kritis

5.1 Ketepatan dalam melakukan penyemaian benih sesuai jenis tanaman, jenis tanah, argoekologi, dan kondisi iklim setempat

KODE UNIT : A.01PBM01.008.2

Dokumen terkait