KATEGORI 1: TENTANG THE JAKARTA POST SECARA UMUM
M. Taufiqurrahman
(1) The Jakarta Post adalah satu-satunya brand media berbahasa Inggris di Indonesia yang memiliki reputasi kuat serta pembaca yang loyal. Mereka pernah melakukan survei pembaca dan banyak yang menyatakan bersedia membayar untuk produk jurnalisme TJP. Untuk sekarang, Taufiq selaku editor-in-chief TJP sedang berupaya agar khalayak mau berlangganan konten daring TJP.
(1) Di Orde Baru, The Jakarta Post sudah menerapkan pemberitaan yang tidak bertele-tele. Namun pada masa itu, TJP juga tetap berhati-hati karena represi untuk melakukan penyensoran berita tetap ada. Satu hal yang menguntungkan bagi TJP saat itu, dengan latar belakang Indonesia yang dijajah oleh Belanda, wawasan rakyat dan pemerintah dalam Bahasa Inggris tidak seandal negara eks-koloni Inggris seperti Singapura dan Malaysia.
Akibat kurangnya pemahaman bahasa dan konteks, TJP dengan karakteristik bold and independent tetap lulus sensor.
Taufiq berpendapat bahwa karena masa-masa opresi berat dari pemerintah sudah lewat, slogan bold and independent perlahan terasa kurang relevan.
Visi yang dibayangkan oleh Taufiq selaku pemred adalah mengubah slogan tersebut menjadi lebih “ringan” sambil tetap menyajikan berita dan cerita dari Indonesia ke masyarakat negara luar.
Adisti Sawitri
(1) Sekitar tahun 2016-2017, The Jakarta Post berada dalam naungan dua perusahaan: PT Bina Media Tenggara, yang bertanggung jawab atas urusan editorial cetak, dan PT Niskala Media Tenggara, yang bertanggung jawab
clxxv
atas urusan editorial daring dan multimedia. Per 2018, ruang berita cetak, daring, dan multimedia berintegrasi.
(1) Witri selaku Deputy Managing Editor menyasar agar TJP menjaring audiens di luar Indonesia juga.
(1) Target jangka pendek TJP sebagai perusahaan adalah untuk memiliki ketahanan secara finansial dan menjadi relevan ke demografi audiens yang lebih muda.
Yuliasri Perdani
(1) Demografi pasar/khalayak TJP terdiri dari >50% WNI.
Desk multimedia menetapkan Vox dan New York Times sebagai panutan karya jurnalistik mereka.
(1) Pembaca TJP dari Indonesia semakin banyak. Nilai dan budaya TJP yang mengutamakan HAM memiliki daya tarik bagi aktivis, pejuang HAM, dan orang-orang yang berpikiran terbuka.
Berto Wedhatama
(1) Pembaca TJP dari luar negeri didominasi oleh orang Amerika Serikat.
Gaya penulisan TJP menggunakan Bahasa Inggris campuran American English dan British English.
(1) Sejak didirikan, PT Niskala Media Tenggara dinilai tidak pernah mendapatkan keuntungan karena mismanajemen.
Ina Parlina
(1) TJP melawan misinformasi/disinformasi/malinformasi dengan menyajikan fakta dan gagasan berdasarkan akal sehat. Selebihnya tergantung khalayak bagaimana mereka mempersepsi sajian pelurusan fakta tersebut.
clxxvi Hans David
(1) Hans berpendapat The Jakarta Post seharusnya menonjolkan kejadian dan cerita-cerita menarik dari Indonesia, karena TJP adalah koran berbahasa Inggris yang menceritakan Indonesia kepada khalayak asing.
Vela Andapita
(1) Desk multimedia terbentuk sekitar tahun 2013-2014.
Budi Sutrisno
(1) The Jakarta Post sebagai media mengutamakan akurasi dibanding kecepatan, menekankan data, latar belakang, dan pengecekan fakta yang ketat.
Gaya penulisan berita di TJP mengikuti model piramida terbalik.
KATEGORI 2: PROSES KONVERGENSI THE JAKARTA POST
M. Taufiqurrahman
(2) Konvergensi media dan ruang berita The Jakarta Post terjadi dengan sendirinya tanpa ada keputusan resmi. TJP sudah mencoba berbagai model konvergensi dan menjalani banyak trials and errors selama beberapa tahun terakhir. Sejauh ini belum ada yang benar-benar berhasil. Ekspansi yang dilakukan adalah digitalisasi koran via situs web, di mana TJP mengembangkan format tulisan dalam jaringan dan produk multimedia.
Taufiq memproyeksikan long-form journalism ke depannya.
(2) Konvergensi ruang berita TJP berdasarkan model WAN-IFRA memasuki tahap transisi dari Model Newsroom 1.0 menuju ke Model Newsroom 2.0. Reporter meliput kejadian, mengolah informasi menjadi
clxxvii
produk berita, kemudian informasi dipilah oleh editor untuk dimasukkan sebagai format tertentu (cetak, daring, atau multimedia). Variasi produk berita TJP pun didasarkan oleh kompleksitas dan kepentingan liputan yang dilakukan oleh reporter.
TJP juga melakukan pelatihan terhadap calon reporter untuk menggunakan banyak platform dalam melakukan produksi berita daring.
Reporter TJP dapat mengeksplor spesialisasinya sendiri dan mengasosiasikan dirinya dengan grup multimedia. Inisiatif ini dilakukan tanpa adanya keputusan atau strategi resmi untuk melakukan ekspansi konten multimedia.
(2) Faktor yang mendasari keberadaan jurnalisme multiplatform di TJP adalah besar cakupan dari sebuah isu (magnitud). Sekitar tahun 2017-2018, TJP memutuskan untuk melakukan diversifikasi produk jurnalisme karena melihat tren-tren yang muncul (seperti podcast dan video pendek) dan menggagaskan perlunya desk multimedia.
Adisti Sawitri
(2) Proses digitalisasi The Jakarta Post berjalan dengan cukup lambat. Witri menjelaskan pada tahun 2011-2012, TJP sudah mencoba memulai format daring. Namun hal ini baru sedikit banyak terealisasi pada tahun 2018, saat ruang berita-ruang berita cetak, daring, dan multimedia beroperasi sebagai satu kesatuan meski secara de facto ruang berita-ruang berita tersebut berada di bawah dua perusahaan yang berbeda.
Produksi berita TJP menggunakan Content Management System (CMS) dan operasionalnya sudah meninggalkan kebanyakan gaya tradisional.
(2) The Jakarta Post sudah memasuki operasional yang seamless, terutama di platform multimedia. Dalam proses produksi berita, semua informasi hasil liputan diolah sesuai kebutuhan per platformnya. Witri menganggap TJP sudah memiliki kapasitas untuk memroduksi berita multiplatform.
(2) Konvergensi ruang berita TJP dilakukan ketika dua perusahaan (PT Bina Media Tenggara dan PT Niskala Media Tenggara) “bergabung”. Alasan yang mendasari konvergensi dan ekspansi platform di TJP adalah
clxxviii
pergeseran generasi dalam demografi audiens. Generasi muda memiliki kecenderungan mencari tahu informasi terbaru.
(2) Transformasi digital di TJP baru dilakukan selama 2 tahun terakhir (dihitung mundur dari Desember 2020 per wawancara) dan baru mencapai tahap pertama menurut WAN-IFRA.
(2) TJP berintensi untuk mempertahankan koran sebagai penopang merek dan warisan TJP sebagai media. Namun perluasan kapabilitas multimedia, visualisasi data, video, dan gaya berita yang menceritakan akan tetap dilakukan dan dipadatkan sehingga berita bisa diakses melalui perangkat apapun, terutama oleh orang-orang dengan mobilitas tinggi.
(2) Disrupsi digital menimbulkan dampak nyata seperti menurunnya produksi dan permintaan koran, yang menjadi tantangan bagi media-media untuk beradaptasi dengan berbagai cara. Bagi TJP sendiri, tantangan utamanya adalah untuk menjadi media yang memiliki ketahanan finansial.
TJP sebagai media cetak yang sudah ada sejak dulu, kemudian mengalami penurunan tren ketika digitalisasi terjadi, TJP juga harus memikirkan cara mengembalikan modal. Kesempatan di dunia digital menjadi salah satu jalan keluar untuk menanggulangi hal ini.
Yuliasri Perdani
(2) Gagasan munculnya desk multimedia berakar dari kesadaran bahwa masyarakat meminati konten dalam format video.
(2) TJP memiliki ciri khas model Newsroom 1.0 dan Newsroom 2.0.
Reporter tetap bekerja sesuai dengan output platform, tapi bila sewaktu-waktu diberikan tanggung jawab di luar output tersebut, reporter TJP sanggup melakukannya dan menyelesaikan tanggung jawab tersebut.
(2) TJP akan mempertahankan koran dan memajukan platform daring mereka.
(2) Tindakan pencegahan penyebaran COVID-19 di Indonesia yang mengharuskan masyarakat bekerja dari rumah mempercepat proses konvergensi media dan ruang berita di TJP, meski berimbas pada PHK sukarela dan pengunduran diri sebanyak 20 staf.
(2) The Jakarta Post melakukan konvergensi media untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman.
clxxix
(2) Berita daring memiliki judul yang lebih menarik perhatian dan memiliki batas maksimal kata yang lebih sedikit ketimbang berita versi cetaknya.
Berita daring TJP juga sering didampingi oleh konten video.
Berto Wedhatama
(2) TJP daring berada di bawah pimpinan PT Niskala Media Tenggara, sementara koran berada di bawah manajemen PT Bina Media Tenggara.
Namun sekarang TJP daring dan koran kembali menjadi satu. Format multimedia mulai digencarkan karena khalayak lebih suka menonton daripada membaca.
(2) Terdapat penggabungan desk. Seluruh berita dunia, nasional, metropolitan, dan olahraga sekarang berada di bawah satu tajuk: general news. Features dan bisnis masih berdiri sendiri. Editor TJP menentukan dan mengolah berita mana yang akan dipublikasikan di kanal koran, daring, atau multimedia.
(2) Berto mempertegas bahwa keberadaan situs web TJP sudah ada sejak lama, bukan koran cetak berhenti dan digantikan oleh platform daring.
(2) TJP akan tetap mempertahankan koran sampai entah kapan. Masa depan media dan berita adalah online, sehingga TJP harus mempersiapkan hal tersebut dan mengembangkan berita daring yang akan menjadi wajah TJP di masa depan.
(2) Konten TJP versi daring lama merupakan duplikat dari artikel-artikel yang tayang di dalam koran.
Tim multimedia adalah bagian dari PT Niskala Media Tenggara yang pada tahun 2020, bergabung kembali secara de facto. Tapi pada tahun 2021, PT Niskala Media Tenggara ditutup, semua karyawan yang terafiliasi dengan perusahaan tersebut di-PHK. Tim IT termasuk beberapa yang terkena dampaknya, dan sekarang tanggung jawab mereka diemban oleh tim redaksi koran.
(2) Berto berpendapat bahwa lambat laun, masa depan media bergantung pada jurnalisme daring yang menyajikan berita dalam format multimedia.
TJP berfokus untuk mengembangkan long-form journalism-nya, lengkap dengan karya visual yang mampu menggugah audiens serta melengkapi data dan fakta yang disajikan dalam berita tersebut.
clxxx Ina Parlina
(2) Proses TJP menerapkan konvergensi terjadi dengan sendirinya, kemudian perlahan secara sistematis beradaptasi. TJP menjalani masa trials and errors selama beberapa tahun terakhir dan per Februari 2020, kebijakan perusahaan menetapkan TJP beroperasi secara digital.
(2) Ina menyatakan bahwa TJP belum sepenuhnya digital. Maksudnya, seluruh proses produksi berita sudah dilakukan secara digital, tetapi output produk beritanya masih tetap ada koran.
TJP juga mengacu pada berbagai media selama masa percobaan dan kegagalan. Dari sana, ruang berita TJP melihat metode-metode mana yang sesuai dan "berhasil" atau sebaliknya.
(2) TJP baru memasuki operasional digital yang sepenuhnya per Februari-Maret 2020. Pada tahun 2019, gagasan tersebut sudah mulai diterapkan, tapi tidak secara maksimal. Alasan yang mendasari konvergensi di TJP adalah agar TJP tetap relevan dengan perkembangan masyarakat.
(2) Proyeksi TJP di masa yang akan datang adalah mempertahankan baik koran maupun memprioritaskan produk digital.
(2) Koran TJP sekarang tidak berkonsentrasi pada memroduksi berita sama sekali. Editor akan menyesuaikan gaya bahasa, panjang berita, dan pemilihan kata pada judul sesuai dengan karakteristik koran TJP yang lebih
"serius".
Hans David
(2) Perubahan budaya kerja TJP terjadi ketika media sosial dan jurnalisme daring mengambil alih dari media konvensional seperti cetak. TJP melakukan migrasi situs web menggunakan content management system dan mengubah konten berita koran menjadi kembangan konten daring TJP dengan analisis yang mendalam.
(2) Konvergensi di TJP terjadi karena dunia semakin digital dan komunikasi pun tidak terasa terbatas.
clxxxi
(2) Rencana jangka panjang TJP adalah menjadi online seiring waktu hidup koran menipis. Namun sementara ini, koran masih tetap dipertahankan sampai waktu kepunahan koran tiba.
The Jakarta Post sebagai media berbahasa Inggris di Indonesia satu-satunya tentu harus beradaptasi menjadi operasional daring sepenuhnya.
Vela Andapita
(2) TJP memprioritaskan koran, tetapi juga mengisi situs web.
Desk multimedia tidak memiliki reporter, sehingga biasanya saat bertugas, staf multimedia akan selalu bekerja sama dengan reporter dari desk lain.
(2) Konvergensi di TJP terjadi secara sistematis.
(2) The Jakarta Post berada di antara model Newsroom 1.0 dan Newsroom 2.0 WAN-IFRA.
Memasuki tahun 2020, ada banyak kolaborasi antardesk dan editor ada untuk menentukan output berita.
(2) Konvergensi TJP dimulai sekitar tahun 2012, dan ditandai dengan berdirinya PT Niskala Media Tenggara yang memang berkonsentrasi untuk memroduksi konten digital dan digitalisasi produk berita platform cetak.
Alasan yang melatarbelakangi konvergensi di TJP ini adalah fenomena ini menjadi sesuatu yang tidak bisa dielak.
(2) Target yang ingin dicapai oleh TJP adalah memperkuat kolaborasi antara desk reporter tulis dan desk multimedia akan, memperbanyak konten-konten digital, diversifikasi produk digital tanpa menghilangkan esensi TJP sebagai media cetak.
(2) Dengan menurunnya kemungkinan untuk menjual koran secara fisik, TJP hendak menonjolkan fitur digital subscription.
(2) TJP berinovasi dengan model bisnis baru untuk mendapatkan pemasukan, salah satunya dengan mengadakan webinar. Sejak konvergensi hadir, model bisnis media TJP tidak hanya terfokus pada penjualan dan iklan di platform cetak, tetapi juga ke iklan-iklan untuk konten digital/media sosial, dan juga partnerships atau sponsored contents untuk website/medsos/webinar
clxxxii Budi Sutrisno
(2) The Jakarta Post relatif baru untuk disebut beroperasi digital sepenuhnya. Budi berpendapat TJP masih berada di transisi Newsroom 1.0 menuju ke Newsroom 2.0. Semua desk kecuali Business dan Features sudah digabung di bawah desk general news.
(2) TJP akan mempertahankan koran cetak karena koran adalah basis identitas TJP.
Reporter TJP di desk general news didorong untuk mengembangkan lebih jauh jurnalisme digital.
KATEGORI 3: ALUR KERJA
M. Taufiqurrahman
(3) Sebelum pandemi, TJP memiliki tim yang cukup besar dan menerapkan sistem around the clock reporting terutama di desk ekonomi, politik, dan bisnis, di mana prinsip immediacy menjadi yang utama di newsroom.
(3) Secara pribadi, berdasarkan pengalaman Taufiq sebagai jurnalis, ia tidak merasakan banyak perubahan. Menurut Taufiq, jurnalisme pada hakikatnya adalah profesi yang bertempo cepat di mana berita memiliki garis mati atau tanggal kadaluwarsa. Cara pemberitaan TJP pun berevolusi, dari yang
"sekadar" melaporkan fakta terhadap khalayak hingga mengulik ke makna dari sebuah isu dan dampaknya pada masyarakat.
(3) Struktur editorial (ruang berita) TJP dipotong agar menjadi lebih horizontal.
Adisti Sawitri
(3) Setelah konvergensi ruang berita diterapkan, pola kerja jurnalis di kantor yang semula bisa sampai dini hari dapat diatur menjadi pola 9-to-5. Editor
clxxxiii
dan reporter kebanyakan sudah bekerja dari pagi dan pada sore hari, mereka bergiliran untuk mendampingi proses cetak redaksi.
Reporter dan editor TJP tergabung grup koordinasi di WhatsApp, di mana anggota-anggotanya memantau feed media sosial untuk mencari informasi newsworthy dan korlip memberikan porsi liputan terhadap reporter, terutama bila ada berita sela. Untuk mempercepat alur, TJP menempatkan 1 reporter di lapangan dan 1 untuk berjaga serta menulis berita. Setiap pukul 2 atau 3 sore, rapat redaksi untuk menentukan konten koran dilaksanakan.
Kemudian headline ditentukan di rapat sore. Karena reporter dituntut untuk cepat mengunggah berita daring, biasanya berita yang akan terbit di koran dilengkapi dengan perkembangan atau analisis mendalam mengenai peristiwa terkait.
(3) Alur kerja reporter di TJP, terutama bila melibatkan output multimedia, membutuhkan orang banyak dari proses pra-produksi, produksi, hingga paska-produksi.
Yuliasri Perdani
(3) Sebelum pandemi, staf multimedia TJP biasanya akan datang ke kantor untuk menyunting video bersama-sama. Satu video bisa melibatkan 4-5 orang dan melalui beberapa proses. Dari fotografer dan videografer di lapangan, lalu Uli akan menyunting kontennya. Satu penyunting lagi akan mengolah tampilan. Setelah pandemi, hanya ada 2 orang yang terlibat.
(3) Untuk saat ini, koordinasi desk multimedia dilakukan secara online. Tiap anggotanya dilatih agar bisa melakukan proses pra-produksi, produksi, dan paska-produksi.
(3) Tugas Uli adalah memberikan tugas liputan kepada reporter dan videografer. Setelah reporter mengerjakan video, reporter akan menyusun naskah yang akan disunting oleh Uli. Video dan naskah tersebut lalu diserahkan kepada penyunting video. Usai disunting, Uli akan meninjau ulang video tersebut. Bila lolos pengecekan kualitas, video akan diunggah ke media sosial dan situs web The Jakarta Post.
Berto Wedhatama
(3) Fotografer dan mobile journalist TJP mengejar trending topic alih-alih memilih peristiwa untuk diliput. Reporter memantau sebuah trending topic
clxxxiv
dan membarui berita. Setelah itu, editor akan menentukan berita mana yang masuk ke koran dan berita mana yang masuk ke situs web. Biasanya, versi online akan lebih singkat dan segera tayang, sementara versi koran lebih lengkap (mencakup analisis, komentar dari ahli dan kutipan narasumber).
Foto yang diambil diserahkan ke editor untuk disetujui atau tidak. Pada jam 3, rapat redaksi untuk mendiskusikan headline dan halaman COVID dilaksanakan.
(3) Alur kerja TJP terkini adalah reporter memiliki kebebasan memilih meliput berita apa saja karena adanya perampingan SDM. Siapa saja dapat meliput isu tersebut dipersilakan meliput. Seluruh berita yang sudah ditulis akan ditampung di satu wadah, di mana editor yang akan memilih, memilah, dan mengolah berita untuk ditampilkan di koran, daring, atau multimedia.
(3) Semua reporter harus siap mau meliput apa saja dan melalui pelatihan.
(3) Deskripsi pekerjaan editor foto TJP adalah meninjau foto yang diambil oleh para fotografer untuk berdasarkan estetika, komposisi, kebutuhan berita, dan tata letak halaman.
Alur kerja saat Berto pertama kali bekerja di TJP dengan saat Berto sudah menjadi editor foto berubah. Dulu, Berto membutuhkan banyak upaya karena masih menggunakan teknologi kamera rol film yang harus dicuci dan dicetak terlebih dahulu, belum bila fotografer ditugaskan di luar Jakarta.
Memindahkan data menjadi persoalan yang sulit.
(3) Sebelum pandemi, setiap desk memiliki alamat surel masing-masing.
Per 2020, desk yang memiliki alamat surel adalah desk general news dan desk bisnis.
(3) Selama ini, tim multimedia dinilai cukup produktif dan menghasilkan banyak karya yang mengembangkan TJP sebagai media secara keseluruhan.
Dewasa ini, struktur organisasi TJP semakin horizontal.
Ina Parlina
(3) Alur kerja terkini yang menjadi decision maker terkait output berita adalah editor. Para editor TJP mengurasi berita-berita yang masuk dan menentukan berita tersebut akan terbit di koran atau daring bersama multimedia. Editor juga menyesuaikan konten berita agar sepadan dengan karakteristik koran TJP atau situs web TJP.
clxxxv
(3) Alur kerja yang efektif menurut Ina adalah menggunakan deadline daring, karena deadline daring berlaku kapan saja dan sesegera mungkin.
(3) Alur kerja The Jakarta Post kadang tidak dalam jangka waktu satu hari, tetapi juga ditentukan malam sebelumnya atau bahkan beberapa hari sebelumnya. Ina mengatakan ini guna menyicil pekerjaan agar beban yang ditanggung oleh reporter dalam satu hari tidak menumpuk.
(3) Dalam memroduksi berita sela, general news dan digital content TJP harus mencari cara agar berita tersebut bisa diproduksi secepat mungkin.
(3) Desk general news memiliki tanggung jawab untuk memroduksi berita nasional dan metropolitan (mencakup politik, hukum & keamanan, kesehatan, pendidikan). Di dalam desk general news, terdapat tim digital content, yang mengolah bahan berita menjadi produk daring juga mendengungkan hasil karya TJP.
Perbedaan anggota general news biasa dengan anggota digital content terletak pada urgensi dan bobot konten berita. Digital content cenderung cepat dan singkat, sementara general news berkutat dengan analisis sebuah isu dan memiliki garis mati submisi yang lebih lama.
(3) Desk general news direncanakan akan mengambil alih banyak berita, tapi ini masih rencana karena jumlah staf mengalami penurunan.
Hans David
(3) Pada tahun 2008-2009, alur kerja wartawan di TJP masih mengikuti alur kerja media konvensional pada umumnya: liputan, kembali ke kantor, mengerjakan berita di PC kantor/pribadi. Situs web hanya berperan sebagai pendukung koran. Namun seiring berjalannya waktu, banyak media melakukan digitalisasi dan menerapkan jurnalisme daring.
Sekitar tahun 2010, Twitter meledak dan bertumbuh besar di Indonesia.
Kenaikan pengguna Twitter lantas menjadi cikal-bakal jurnalisme daring dan utilisasi situs web TJP. Jurnalis TJP dibekali perangkat Blackberry dan ditarget mengumpulkan minimal 3 hingga 5 item untuk diunggah ke situs web.
(3) Alur kerja sebelum konvergensi diterapkan di TJP adalah reporter liputan di pagi hari, mengirimkan bahan berita yang sudah ditulis melalui email ke redaktur, kembali ke kantor untuk mendapatkan evaluasi (khusus masa pelatihan), dan garis matinya adalah pukul 9 malam.
clxxxvi
Sementara itu, alur kerja sekarang lebih cepat karena ada persaingan dengan media lain sekalipun TJP adalah media berbahasa Inggris satu-satunya di Indonesia.
(3) Social media officer TJP bertugas untuk menganalisis traffic situs web TJP dan kelakuan khalayak. Selain itu, social media officer TJP juga bertanggung jawab untuk memelajari kultur media sosial.
Vela Andapita
(3) Masa training yang dijalani Vela adalah 2 bulan, dan sempat ditugaskan di desk metropolitan/city. Selama di desk city, Vela berkewajiban untuk menulis satu berita per harinya.
Dalam memroduksi berita, Vela kadang mengajak desk multimedia untuk berkolaborasi.
(3) Alur kerja TJP dinilai cukup efisien, di mana pembagian tugasnya jelas dan tidak ada yang overlap.
(3) Vela merupakan reporter pertama yang full bekerja di desk multimedia.
Sebelumnya, tim multimedia berkolaborasi saat liputan bersama dan baru mengerjakan video setelah berita yang ditulis oleh reporter diunggah di situs web atau tercetak di koran, sehingga alur kerjanya jadi lebih panjang dan lama.
(3) Untuk memroduksi sebuah karya jurnalistik, banyak sekali tangan yang terlibat didesk multimedia. Dari liputan bersama videografer dan/atau fotografer, mengolah informasi menjadi karya tulis, diedit oleh editor, diserahkan ke check desk. Kemudian Vela menulis naskah untuk video, yang nanti akan disunting oleh Uli selaku editor desk multimedia. Setelah
(3) Untuk memroduksi sebuah karya jurnalistik, banyak sekali tangan yang terlibat didesk multimedia. Dari liputan bersama videografer dan/atau fotografer, mengolah informasi menjadi karya tulis, diedit oleh editor, diserahkan ke check desk. Kemudian Vela menulis naskah untuk video, yang nanti akan disunting oleh Uli selaku editor desk multimedia. Setelah