• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3. Koefisien Determinan (R 2 )

Koefisien determinan (R2) pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa hubungan variabel bebas yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan hubungan variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kecil yang artinya model yang digunakan tidak kuat. Secara umum dapat dikatakan besarnya koefisien determinasi berganda (R2) berada diantara 0 dan 1 atau 0 ≤ R2≤ 1.

Hasil koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada Tabel 4.14 dibawah ini: Tabel 4.14

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi

Model Summaryc,d

Model R R Squareb Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,999a ,998 ,998 2,03324

a. Predictors: MotivasiKerja, Kepemimpinan, BudayaOrganisasi b. For regression through the origin (the no-intercept model), R Square measures the proportion of the variability in the dependent variable about the origin explained by regression. This CANNOT be compared to R Square for models which include an intercept.

c. Dependent Variable: Kinerja

d. Linear Regression through the Origin

Sumber: Hasil pengolahan data SPSS, 2015

Pada Tabel 4.14 terlihat bahwa nilai koefisien determinasi Adjusted R Square sebesar 0,998 berarti 99,8% variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh budaya organisasi, kepemimpinan, dan motivasi kerja sedangkan sisanya 0,20% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, misalnya stress kerja, disiplin kerja, komunikasi, komitmen organisasi dan lain sebagainya.

4.3Pembahasan

Berdasarkan distribusi jawaban responden terhadap variabel kompetensi diketahui jawaban dominan setuju pada pernyataan kedua (saya mematuhi aturan-aturan pekerjaan yang ditugaskan kepada saya). Berdasarkan penempatan karyawan diketahui jawaban responden dominan setuju terdapat pada pernyataan keempat (pengalaman kerja yang saya miliki membantu menghasilkan kinerja baik) , kemudian variabel pengembangan karir diketahui dominan jawaban responden yang setuju terdapat pada pernyataan keempat (Perusahaan selalu mengadakan seleksi karyawan untuk mengikuti pengembangan karir dan

berdasarkan distribusi jawaban responden terhadap kinerja karyawan diketahui bahwa jawaban dominan setuju terdapat pada pernyataan ketiga (Saya dapat menyelesaikan pekerjaan dengan teliti).

Variabel kompetensi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PDAM Tirtanadi Sumatera Utara.Jika karyawan memiliki kompetensi yang baik maka kinerjanya juga baik. Kompetensi sangat diperlukan dalam setiap proses sumber daya manusia, seleksi karyawan, manajamen kinerja, perencanaan ,dan sebagainya (Wibowo,2007:323). . Peningkatan kompetensi akan meningkatkan kinerja bawahan dan kontribusinya pada perusahaan pun menjadi meningkat.Dengan demikian jika karyawan memiliki kompetensi maka akan menghasilkan kinerja karyawan yang baik.Berdasarkan analisis deskriftif variabel, diketahui bahwa kompetensi yang dimiliki oleh karyawan sudah baik . Hal ini dapat terlihat dari pengetahuan , keterampilan, dan sikap yang dimiliki karyawan. Kompetensi yang baik dari karyawan dapat terlihat melalui cara berpikir yang kreatif dalam bekerja, mematuhi aturan –aturan pekerjaan dan mampu memecahkan masalah yang terjadi dalam pekerjaan yang tepat. Hal ini dapat dilakukan karyawan dengan cara mempelajari masalah , mengidentifikasikan kesulitan-kesulitannya , merumuskan masalah dengan baik, mencari cara pemecahannya, memilih salah satu cara yang terbaik dimana berbagai kemungkinan , mendiskusikan masalah itu dengan orang lain misalnya rekan kerja atau kepada atasan, dan melaksanakn cara pemecahan masalah yang telah ditentukan.penelitian yang telah dilakukan mengenai penetapan tujuan.

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yaitu normalitas ,heterokedastisitas , dan multikolineritas menunjukkan bahwa data yang dipergunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas, tidak terindikasi adanya heterokedastisitas, dan tidak memiliki masalah multikolineritas sehinnga layak untuk diujidengan model regresi. Melalui Uji-F diketahui bahwa kompetensi, penempatan karyawan, dan pengembangan karir secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PDAM Tirtanadi Sumatera Utara. Secara parsial (Uji-t) diketahui bahwa kompetensi, penempatan karyawan, dan pengembangan karir karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PDAM Tirtanadi Sumatera Utara

Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kartika (2008) tentang pengaruh kompetensi sumber daya manusia terhadap kinerja pegawai pada kantor Bank Indonesia Medan yang menyimpulkan bahwa kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Variabel Penempatan karyawan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PDAM Tirtanadi Sumatera Utara. Penempatan karyawan secara tepat akan menghasilkan kinerja karyawan yang baik, berdaya guna dan berhasil. Berdasarkan analisis deskriptif variabel, diketahui bahwa penempatan karyawan yang dilakukan oleh perusahaan sudah baik. Hal ini dapat dilihat berdasarkan tingkat akademis, pengalaman kerja, dan kesehatan fisik dan mental karyawan. Karyawan memiliki posisi jabatan yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Kesesuaian antara posisi/jabatan dengan latar belakang pendidikan akan membantu karyawan dalam

mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya sehingga kinerjanya juga meningkat. Karyawan juga memiliki pengalaman yang sesuai dengan pekerjaan yang sekarang . Kesesuaian pengalaman kerja dengan pekerjaan dapat membantu karyawan dalam meningkatkan kinerjanya.

Karyawan tidak gampangcapek dan lelah dalam melaksanakan pekerjaan serta selalu melaksanakan pekerjaan dengan jujur. Dengan adanya kesehatan fisik dan mental yang baik yang dimiliki oleh karyawan, maka karyawan dapat lebih baik lagi kinerjanya. Hal ini tentunya harus disesuaikan dengan penempatan karyawan karena masing-masing bidang pekerjaan berbeda tugas dan kondisi atau keadaan lingkungan kerja.

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yaitu normalitas ,heterokedastisitas , dan multikolineritas menunjukkan bahwa data yang dipergunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas, tidak terindikasi adanya heterokedastisitas, dan tidak memiliki masalah multikolineritas sehinnga layak untuk diuji dengan model regresi. Melalui Uji-F diketahui bahwa kompetensi, penempatan karyawan, dan pengembangan karir secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PDAM Tirtanadi Sumatera Utara. Secara parsial (Uji-t) diketahui bahwa kompetensi, penempatan karyawan, dan pengembangan karir karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PDAM Tirtanadi Sumatera Utara.

Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rahmadhani (2009) tentang analisis penempatan terhadap kinerja karyawan pada

PT Perkebunan Nusantara III Medan yang menyimpulkan penempatan karyawan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan .

Variabel Pengembangan karir memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PDAM Tirtanadi Sumatera Utara. Dengan adanya pengembangan karyawan yang diselenggarakan oleh perusahaan, maka karyawan akan termotivasi secara pribadi dalam meningkatkan kinerjanya yang akan berdampak positif terhadap tujuan perusahaan. Berdasarkan analisis deskriptif variabel, diketahui bahwa pengembangan karir yang dimiliki oleh karyawan sudah baik. Hal ini dapat terlihat dari perencanaan karir dan manajamen karir yang dimiliki karyawan dan perusahaan. Karyawan selalu merencanakan karirnya. Melalui proses perencanaan karir pegawai-pegawai dibantu untuk menentukan tujuan-tujuan realistik dan untuk jabatan-jabatan sasaran. Perencanaan karir dimulai dengan penilaian individu tentang kemampuan, minat, kebutuhan karir dan tujuan, penilaian organisasi tentang kemampuan dan kesanggupan pegawai, komunikasi informasi mengenai kebebasan memilih dan kesempatan karir pada organisasi , dan penyuluhan karir untuk menentukan tujuan-tujuan realistik dan rencana untuk pencapainya.

Karyawan mendapatkan bimbingan untuk mengidentifikasi dan mencari alternatif jalan keluar mengenai masalah yang berhubungan dengan karirnya. Hal ini dapat membantu karyawan meningkatkan kembali semangatnya dalam bekerja setelah adanya solusi yang diberikan dan karyawan merasa diperhatikan oleh perusahaan. Karyawan memiliki sikap karir yang positif dalam memandang dan menilai karirnya

Perusahaan menyesuaikan kesempatan karir yang ada dengan kemampuan karyawan. Dalam peningkatan karir karyawan juga hendaknya melihat kemampuan sikaryawan tersebut, Agar pekerjaan yang baru nantinya yang membutuhkan tanggung jawab yang lebih tinggi dapat dilaksanakan karyawan dengan penuh komitmen. Sehingga baik karir maupun kinerja karyawan dapat lebih baik ke depannya.

Variabel pengembangan karir juga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, hal ini didukung oleh teori Mangkunegara(2005:77), pengembangan karir adalah aktivitas kepegawaian yang membantu pegawai-pegawai merencanakan karir masa depan mereka di perusahaan agar perusahaan dan pegawai yang bersangkutan dapat mengembangkan diri secara maksimm. Program pengembangan karir karyawan dirancang dan dilakukan agar lebih sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dan tujuan organisasi sehingga kinerja karyawan akan tercapai sesuai keinginan perusahaan dan kebutuhan karyawan.

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yaitu normalitas ,heterokedastisitas , dan multikolineritas menunjukkan bahwa data yang dipergunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas, tidak terindikasi adanya heterokedastisitas, dan tidak memiliki masalah multikolineritas sehinnga layak untuk diuji dengan model regresi. Melalui Uji-F diketahui bahwa kompetensi, penempatan karyawan, dan pengembangan karir secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PDAM Tirtanadi Sumatera Utara. Secara parsial (Uji-t) diketahui bahwa kompetensi, penempatan karyawan,

dan pengembangan karir karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PDAM Tirtanadi Sumatera Utara.

Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ismail dan Abidin (2010) tentang pengaruh pengembangan karir dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada kantor Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan yang menyimpulkan pengembangan karir berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

BAB V

Dokumen terkait