• Tidak ada hasil yang ditemukan

Koefisien Determinasi (R 2 )

ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif

E. Koefisien Determinasi (R 2 )

Koefisien determinasi merupakan ukuran umum yang digunakan untuk mengetahui ketepatan model regresi karena angka ini menunjukkan seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variasi variabel tidak bebas. Rumus koefisien determinasi adalah:

R2= ∑ (ỷ-ỹ)2 = SS Regresi ,

∑ (y-ỹ)2 SS Total

Nilai R2 = 0 ≤ R2 ≤ 1

Dari hasil olah data statistik pada model summary diperoleh R2 = 0.806 artinya variabel dependen (arus kas, skala perusahaan, struktur permodalan, pertumbuhan perusahaan, harga saham, dan jumlah pemegang saham) dapat menerangkan variabilitas sebesar 80.6% dari variabilitas dividen kas, sedangkan sisanya sebesar 19.4% diterangkan oleh variabel lain. R2 merupakan koefisien determinasi.

F. Uji T

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap dividen kas. Rumus uji t adalah:

t-hitung= bi σ1

Hipotesis :

Ho = tidak ada pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap dividen kas Hi = ada pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap dividen kas Ketentuan uji t :

Berdasarkan nilai t adalah :

Jika t hitung < t tabel maka Hoditerima Jika t hitung > t tabel maka Hoditolak Berdasarkan tingkat probabilitas : Jika Sig > α maka Hoditerima Jika Sig < α maka Ho ditolak 1. Uji koefisien arus kas :

Berdasarkan nilai t :

Dari hasil SPSS pada taraf signifikansi 5% diperoleh t hitung (2.697) > t tabel (23; 0.05) 1.714 karena t hitung lebih besar dari t tabel maka Ho ditolak artinya ada pengaruh variabel arus kas terhadap dividen kas.

Berdasarkan tingkat probabilitas :

Asymp Sig (0.013) < 0.05 karena nilai sig lebih kecil dari taraf signifikansi maka Ho ditolak artinya ada pengaruh variabel arus kas terhadap dividen kas.

Kesimpulan :

Dari hasil analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan antara arus kas terhadap dividen kas.

2. Uji koefisien skala perusahaan : Berdasarkan nilai t

Dari hasil SPSS pada taraf signifikansi 5% diperoleh t hitung (-4.218) > t tabel (23; 0.05) 1.714 karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel maka Hoditolak artinya ada pengaruh variabel skala perusahaan terhadap dividen kas.

Berdasarkan tingkat probabilitas :

Asymp Sig (0.000) < 0.05 karena nilai sig lebih kecil dari taraf signifikansi maka Ho ditolak artinya ada pengaruh variabel skala perusahaan terhadap dividen kas .

Kesimpulan :

Dari hasil analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan antara skala perusahaan terhadap dividen kas.

3. Uji koefisien struktur permodalan : Berdasarkan nilai t

Dari hasil SPSS pada taraf signifikansi 5% diperoleh t hitung (1.224) < t tabel (23; 0.05) 1.714, karena nilai t hitung lebih kecil dari t tabel maka Hoditerima artinya tidak ada pengaruh variabel struktur permodalan terhadap dividen kas.

Berdasarkan tingkat probabilitas :

Asymp Sig (0.233) > 0.05 karena nilai sig lebih besar dari taraf signifikansi maka Ho diterima artinya tidak ada pengaruh variabel struktur permodalan terhadap dividen kas. Kesimpulan :

Dari hasil analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho diterima artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara struktur permodalan terhadap dividen kas.

4. Uji koefisien pertumbuhan perusahaan : Berdasarkan nilai t :

Dari hasil SPSS pada taraf signifikansi 5% diperoleh t hitung (3.732) > t tabel (23; 0.05) 1.714 karena nilai t hitung lebih besar dari niali t tabel maka Ho ditolak artinya ada pengaruh variabel pertumbuhan perusahaan terhadap dividen kas.

Berdasarkan tingkat probabilitas ;

Asymp Sig (0.001) < 0.05 karena nilai sig lebih kecil dari nilai taraf signifikansi maka Ho ditolak artinya ada pengaruh variabel pertumbuhan perusahaan terhadap dividen kas. Kesimpulan :

Dari hasil analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan antara pertumbuhan perusahaan terhadap dividen kas.

5. Uji koefisien harga saham : Berdasarkan niali t :

Dari hasil SPSS pada taraf signifikansi 5% diperoleh t hitung (0.207) < t tabel (23; 0.05) 1.714 karena nilai t hitung lebih kecil dari t tabel maka Ho diterima artinya tidak ada pengaruh variabel harga saham terhadap dividen kas.

Berdasarkan tingkat probabilitas ;

Asymp Sig (0.838) > 0.05 karena nilai sig lebih besar dari taraf signifikansi maka Ho diterima artinya tidak ada pengaruh variabel harga saham terhadap dividen kas.

Kesimpulan :

Dari hasil analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho diterima artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara harga saham terhadap dividen kas.

6. Uji koefisien jumlah pemegang saham : Berdasarkan nilai t :

Dari hasil SPSS pada taraf signifikansi 5% diperoleh t hitung (0.593) < t tabel (23; 0.05) 1.714 karean nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel maka Hoditerima artinya tidak ada pengaruh variabel jumlah pemegang saham terhadap dividen kas.

Berdasarkan tingkat probabilitas :

Asymp Sig (0.588) > 0.05 karena nilai sig lebih besar dari taraf signifikansi maka Ho diterima artinya tidak ada pengaruh variabel jumlah pemegang saham terhadap dividen kas.

Kesimpulan :

Dari hasil analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho diterima artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara jumlah pemegang saham terhadap dividen kas.

Maka kesimpulannya adalah dari enam faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi dividen kas hanya arus kas, skala perusahaan, dan pertumbuhan perusahaan yang mempengaruhi jumlah dividen kas, sedangkan struktur permodalan, harga saham, dan jumlah pemegang saham tidak mempengaruhi jumlah dividen kas. Hasil uji t dapat dilihat pada model koefisien.

G. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas (arus kas, skala perusahaan, struktur permodalan, pertumbuhan perusahaan, harga saham, dan jumlah pemegang saham) secara bersama-sama mempengaruhi dividen kas.

Rumus Uji F adalah Fhitung = R2 ⁄ (k-1) (1- R2) ⁄ (n-k Hipotesis :

Hi = ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen Ketentuan uji F :

Berdasarkan nilai F

Jika F hitung < F tabel maka Hoditerima Jika F hitung > F tabel maka Hoditolak

Berdasarkan tingkat probabilitas : Jika Sig > α maka Hoditerima Jika Sig < α maka Hoditolak Berdasarkan nilai F :

Dari hasil SPSS pada taraf signifikansi 5% F hitung (15.936) > F tabel (6; 23; 0.05) 2.53 karena nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel maka Hoditolak artinya ada pengaruh variabel independen (arus kas, skala perusahaan, pertumbuhan perusahaan, struktur permodalan, harga saham, dan jumlah pemegang saham) terhadap variabel dependen (dividen kas).

Berdasarkan tingkat probabilitas :

Sig (0.000) < 0.05 karena nilai sig lebih kecil dari nilai taraf signifikansi maka Ho ditolak. Hal ini dapat dilihat pada model anova.

Kesimpulan :

Dari analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel independen (arus kas, skala perusahaan, pertumbuhan perusahaan, struktur permodalan, harga saham, dan jumlah pemegang saham secara bersama-sama mempengaruhi jumlah dividen kas.

Dokumen terkait