HASIL PENELITIAN 5.1 Analisis Data Panel
5.3 Estimasi Model Regresi Data Panel
5.4.2 Koefisien Determinasi (R 2 )
Koefisian Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui presentase pengaruh variabel indeenden terhadap variabel dependen. Dari uji ini akan diketahui seberapa besar variabel independen akan mampu menjelaskan variabel dependennya, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukan dalam model regresi.
Tabel 5.7
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
R-squared 0.200123
Adjusted R-squared 0.141950
Berdasarkan Tabel 5.8 nilai Adjusted R2 diperoleh sebesar 0.1419. Hal ini menunjukkan bahwa variasi Harga Saham dapat dijelaskan oleh keempat yaitu Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset TrunOver
dan Reutn On Asset sebesar 14,19%. Faktor diluar model dapat menjelaskan
variasi Harga Saham sebesar 85,81%. 5.5 Interpretasi Data/Pembahasan
1. Curent Ratio terhadap Harga Saham
Likuiditas merupakan rasio yang dapat digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh tingkat kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiaban jangka pendeknya yang akan jatuh tempo. ( Hery, 2016:149). Rasio likuiditas pada penelitian ini menggunakan Curent Ratio (CR).
Pengujian hipotesis untuk variabel Curent Ratio diperoleh nilai koefisien 0.019192, nilai thitung 0.150124 < ttabel 2,00404 dan tingkat signifikansi 0.8812 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Curent
Ratio mempunyai arah positif dan tidak mempunyai pengaruh signifikan
terhadap Harga Saham, sehingga H0 diterima. Hipotesis pertama dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa Curent Ratio (CR) tidak mempunyai pengaruh signifikan dengan arah positif terhadap Harga Saham.
Likuiditas tidak berpengaruh terhadap Harga Saham disebabkan oleh investor tidak melihat likuiditas sebagai acuan untuk membeli saham pada saat harga saham keluar. Adanya pengaruh asimetri informasi juga memungkinkan investor tidak mendapat informasi yang cukup mengenai profil perusahaan.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Nur’aidawati (2018) yang menyatakan bahwa current ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham saham. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Raghilia Amanah, Dwi Atmanto et.al (2012) yang menyatakan bahwa
Curent Ratio berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Perbedaan
hasil penelitian terjadi karena berbedanya jumlah sampel yang digunakan dan periode yang digunakan.
2. Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham
Leverage merupakan gambaran kemampuan suatu perusahaan
dalam memenuhi dan menjaga kemampuannya untuk memenuhi kewajibannya (Fahmi, 2013: 174). Perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi akan memiliki risiko yang tinggi dikarenakan jumlah utang yang lebih besar dibanding jumlah ekuitasnya. Rasio leverage pada penelitian ini menggunakan debt to equity ratio (DER).
Pengujian hipotesis untuk variabel Doebt to Equity Ratio diperoleh nilai koefisien -0.041863, nilai thitung -0.974095 < ttabel 2,00404 dan tingkat signifikansi 0.3343 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Dobet to Equity
Ratio memiliki arah negatif dan tidak mempunyai pengaruh signifikan
terhadap Harga Saham, sehingga H0 diterima. Hipotesis kedua dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa Dobet to Equity Ratio (DER) tidak mempunyai pengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap Harga Saham.
Leverage yang dilihat dari Debt to Equity Ratio (DER) tidak menjadi
salah satu pertimbangan investor dalam memperhitungkan tingkat pengembalian keuntungan yang akan didapatkan setelah melakukan investasi.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Yohanis Nuel (2015) yang menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Irawati Junaeni (2017) yang menyatakan bahwa Debt to Equity
Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Perbedaan hasil
penelitian terjadi karena berbedanya jumlah sampel yang digunakan dan periode yang digunakan.
3. Total Asset TrunOver terhadap Harga Saham
Pengujian hipotesis untuk variabel Total Asset TrunOver diperoleh nilai koefisien -0.008626, nilai thitung -0.063413 < ttabel 2,00404 dan tingkat signifikansi 0.9497 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Total Asset
TurnOver memiliki arah negatif dan tidak mempunyai pengaruh signifikan
terhadap Harga Saham, sehingga H0 diterima. Hipotesis ketiga dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa Total Asset TurnOver (TATO) tidak mempunyai pengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap Harga Saham.
Investor menilai Total Asset TrunOver bukan suatu tolak ukur dalam pertimbangan keputusan investasi. Investor lebih melihat pada harga saham
yang ditawarkan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa perusahaan dengan proporsi penawaran saham yang tinggi dengan harga saham yang rendah.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Adipalguna dan Anak Suarjaya (2016) yang menyatakan bahwa Total Asset TrunOver tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan I G N Sudangga Adipalguna dan Anak Agung Gede Suarjaya (2016) dan Albertha W. Hutapea, Ivonne S. Saerang et.al (2017) yang menyatakan bahwa Total Asset TrunOver berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Perbedaan hasil penelitian terjadi karena berbedanya jumlah sampel yang digunakan dan periode yang digunakan. 4. Return On Asset terhadap Harga Saham
Profitabilitas merupakan rasio keuangan yang menununjukkan efektivitas perusahaan dalam meraih keuntungan. Pada penelitian ini profitabilitas diukur dengan menggunakan return on asset (ROA).
Pengujian hipotesis untuk variabel Return On Asset diperoleh nilai koefisien 3.337491, nilai thitung 3.404759 > ttabel 2,00404 dan tingkat signifikansi 0.0012 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Return On Asset memiliki arah positif dan mempunyai pengaruh signifikan terhadap Harga Saham, sehingga H0 ditolak. Hipotesis keempat dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa Return On Asset (ROA) mempunyai pengaruh signifikan dengan arah positif terhadap Harga Saham.
Profitabilitas yang dilihat dari return on asset (ROA) menjadi salah satu pertimbangan investor dalam memperhitungkan tingkat pengembalian
keuntungan yang akan didapatkan setelah melakukan investasi. Tingginya profitabilitas mencerminkan efektivitas perusahaan dalam menggunakan dana untuk meraih keuntungan.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Siti Nur’aidawati (2018) yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham saham. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Alvin Febianto (2015) yang menyatakan bahwa ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Perbedaan hasil penelitian terjadi karena berbedanya jumlah sampel yang digunakan dan periode yang digunakan.
99
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Penelitian ini menguji pengaruh Currnt Ratio, Debt to Equity Ratio, Total
Aset TrunOver dan Return On Asset terhadap Harga Saham pada studi kasus
perusahaan pertambangan sub sektor Batu Bara di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018. Berdasarkan hasil analisis dan hasil pengujian terhadap variabel penelitian, maka dapat diambil kesimpulan yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Curent Ratio (CR) tidak mempunyai pengaruh signifikan dengan arah
positif terhadap Harga Saham pada studi kasus perusahaan pertambangan sub sektor Batu Bara dengan nilai signifikasi sebesar 88,12%.
2. Doebt to Equity Ratio (DER) tidak mempunyai pengaruh signifikan dengan
arah negatif terhadap Harga Saham pada studi kasus perusahaan pertambangan sub sektor Batu Bara dengan nilai signifikasi sebesar 33,43%.
3. Total Asset TrunOver (TATO) tidak mempunyai pengaruh signifikan
dengan arah negatif terhadap Harga Saham pada studi kasus perusahaan pertambangan sub sektor Batu Bara dengan nilai signifikasi sebesar 94,97%.
4. Return On Asset (ROA) mempunyai pengaruh signifikan dengan arah
positif terhadap Harga Saham pada studi kasus perusahaan pertambangan sub sektor Batu Bara dengan nilai signifikasi sebesar 0,12%.
6.2 Saran
1. Bagi perusahaan yang akan mengeluarkan harga saham pada masa yang akan datang diharapkan memperhatikan faktor-faktor yang ada dalam penelitian ini guna mendapatkan tujuan yang maksimal.
2. Bagi investor yang ingin berinvestasi dan membeli saham diharapkan memperhatikan faktor faktor yang terdapat dalam penelitian ini guna memperoleh pengembalian yang maksimal.
3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan mampu menambahkan variabel-variabel lain yang tidak terdapat pada penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 85,81% faktor lain yang mempengaruhi Harga Saham.