• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.6 Pengujian Hipotesis

4.6.2 Koefisien Determinasi (R 2 )

Tabel 4.40 Koefisien Determinasi Model Summaryb Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,599a ,359 ,352 4,568

a. Predictors: (Constant), Promosi Penjualan b. Dependent Variable: Impulse Buying Sumber: Hasil Olahan Data statistik, 2017

Dari hasil perhitungan regresi didapat hasil model summary, nilai R sebesar 0,599 menunjukkan pengaruh indikator-indikator dari variabel promosi penjualan terhadap variabel impulse buying adalah cukup kuat karena memiliki pengaruh sebesar 59,9%. Korelasi terjadi antara dua variabel tersebut adalah positif sehingga hubungan antara variabel adalah searah.Artinya semakin banyak promosi penjualan yang diberikan Ramayana Pringgan, maka semakin tinggi pula impulse buying konsumen. Kemudian pada nilai R Square atau nilai koefisien determinasi diatas menunjukkan bahwa variabel keputusan pembelian 35,9% dapat dijelaskan oleh promosi penjualan, sedangkan sisanya sebesar 64,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.

4.7 Pembahasan

Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa respoden yang sering melakukan pembelian di Ramayana Pringgan berjenis kelamin perempuan (80,2%). Hal ini dikarenakan perempuan cenderung lebih senang dan emosional dalam berbelanja, apalagi promosi penjualan yang dilakukan menarik perhatian. Selanjutnya didapati bahwa responden yang paling banyak berada pada usia 18-22 tahun (77,1 %) dari total keseluruhan responden yang berjumlah 96 responden. Hal ini mengindikasikan konsumen Ramayana Pringgan kebanyakan berada pada usia muda yang tergolong masih pelajar/mahasiswa. Kecenderungan di usia muda suka mecoba sesuatu yang baru dan selalu mengikuti trend yang ada. Dapat diketahui juga bahwa banyaknya jumlah responden yang berstatus pelajar/mahasiswa dikarenakan lokasi Ramayana Pringgan dekat dengan sekolah maupun kampus. Pemilihan lokasi yang berdekatan ini dimanfaatkan Ramayana Pringgan untuk menarik perhatian kalangan muda untuk berbelanja dengan berbagai display produk dan pemotongan harga yang bisa dijangkau kalangan muda.

Selanjutnya, pengujian parsial (uji t) didapatkan angka signifikan sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 dan nilai thitung> ttabelyaitu 7,259>1,66088. Artinya, promosi penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap impulse buying konsumen Ramayana Pringgan Medan. Sejalan dengan pernyataan Sumarwan (2015:67) mengungkapkan promosi penjualan adalah program pemberian insentif yang diberikan kepada konsumen atau saluran pemasaran yang bertujuan untuk mendorong agar konsumen amau mencoba tahu membeli atau meningkatkan pembelian barang dan jasa.Hal ini menunjukkan bahwa promosi

penjualan melalui indikator yang terdiri dari free sample, bonus pack, price discount,premium, in store-display sudah dilakukan dengan baik. Penelitian terdahulu pun sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Astry Hidayah (2010) dengan judul “Pengaruh Promosi Penjualan Di Dalam TokoTerhadap Keputusan Impulse BuyingPada Konsumen Carrefour HypermarketLebak Bulus, Jakarta Selatan.

Secara keseluruhan pernyataan pada variabel promosi penjualan memberikan hasil yang positif terhadap impulse buying, tetapi dari hasil kuisioner dapat dilihat ada pertanyaan masih memperoleh tanggapan yang negatif, yaitu terdapat 29 responden dengan persentase 30,2% menjawab tidak setuju item pertanyaan ke-4 “Apakah Anda setuju Ramayana Pringgan memberikan penawaran produk tertentu dengan harga yang rendah dari biasanya?” dan terdapat juga 29 responden dengan persentase 30,2% menjawab tidak tertarik melakukan pembelian produk ketika ada pemotongan harga, terlihat dari item pertanyaan ke-7 “Apakah Anda tertarik melakukan pembelian produk di Ramayana Pringgan ketika sedang ada pemotongan harga?”. Promosi yang dilakukan oleh Ramayana Pringgan untuk sebagian konsumen yang berbelanja tidak terlalu mendapat respon yang baik dan kurang menstimulus konsumen untuk melakukan pembelian.

Dari variabel impulse buying, indikator tentang Disregard for consequences(Pembelian tanpa berfikir akibat) dan Excitement and simulation (Pembelian dipengaruhi keadaanEmosional) memiliki nilai rata-rata paling tinggi pada pertanyaan tentang “sering membeli produk di luar rencana dan sering membeli produk dalam jumlah yang lebih daripada yang direncanakan

sebelumnya” dengan persentase keduanya sebesar 49%. Hal ini menunjukkan responden sering melakukan pembelian di luar rencana dan pembelian tersebut sering di luar daftar belanjaan yang telah dipersiapkan.Penelitian ini sejalan dengan Hirschman dan Stern (Sumarwan dkk, 2013:163) menyatakan pembelian impulsif adalah kecenderungan konsumen untuk melakukan pembelian secara spontan tidak terefleksi, terburu-buru, dan didorong oleh aspek psikologis emosional terhadap suatu produk serta tergoda oleh persuasi dari pemasar.

Promosi penjualan berpengaruh positif terhadap impulse buying dimana nilai koefisien korelasi (R) yaitu sebesar 0,599 menunjukkan hubungan antara variabel adalah cukup erat. Besarnya pengaruh promosi penjualan terhadap impulse buying (R Square) atau nilai koefisien determinasi adalah 35,9%, hal ini menunjukkan bahwa promosi penjualan mempengaruhi impulse buying, sedangkan sisanya sebesar 64,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.Oleh karena itu, Ramayana Pringgan harus meningkatkan variabel lain yang mendukung meningkatnya impulse buying.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi penjualan terhadap imulse buying konsumen Ramayana Pringgan Medan. Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Ramayana Pringgan sering melakukan promosi besar-besaran pada saat tertentu seperti akhir pekan (sabtu dan minggu) dan pada hari besar keagamaan karena banyaknya pengunjung yang akan berbelanja.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap impulse buyingkonsumen Ramayana Pringgan Medan.Kemampuan promosi penjualan dalam menjelaskan pengaruhnya terhadap impulse buying hanyalah 35,9%, sedangkan sisanya 64,1% dipengaruhi oleh variabel yang tidak terdapat dalam penelitian ini.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka peneliti memberikan beberapa saran, diantaranya adalah:

1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat diketahui bahwa program penawaran yang telah dilakukan oleh Ramayaan Pringgan Medan telah berjalan dengan baik dan telah mendapat respon yang baik dari para konsumen. Sebaiknya, Ramayana Pringgan Medan harus tetap melakukan promosi penjualan bahkan lebih meningkatkan lagi agar dapat mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan juga untuk menarik konsumen baru.

2. Untuk program pengumpulan point yang dilakukan melalui kartu member Ramayana, sebaiknya pihak Ramayana lebih menperkenalkan program pengumpulan poin dan memberikan hadiah yang menarik bagi pelanggan untuk membuat pelanggan senang dan tetap berbelanja.

Dokumen terkait