• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Impulse Buying Konsumen Ramayana Pringgan Medan Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Impulse Buying Konsumen Ramayana Pringgan Medan Chapter III V"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

23

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif pendekatan asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiono, 2010:36).Adapun variabel independen dalam penelitian ini yaitu promosi penjualan (X) dan variabel dependen, yaitu impulse buying (Y).

3.2 Lokasi dan WaktuPenelitian

Penelitian ini dilakukan kepada konsumen Ramayana Pringgan yang berlokasi di Jalan Iskandar Muda, Jamin Ginting.Waktu Penelitian dilakukan di bulan Maret-April 2017.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

(2)

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiono, 2015:149). Metode yang dipilih non probability sampling dengan teknik penarikan Sampling isindental, yaitu teknik penentuan sanpel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/isindental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiono, 2015:156). Dalam menetapkan besarnya sampel dalam penelitian ini didasarkan pada perhitungan yang dikemukakan oleh Supramono dan Haryanto (2003:63) sebagai berikut :

n = (��2) (�)(�) �2

Keterangan :

n = Jumlah sampel

Z�2= nilai tabel yang besarnya tergantung a, bila a = 0,05 maka Z – 1,96 bila a = 0,10 maka Z = 1,67

p = estimasi proporsi populasi q = 1-p

d = penyimpangan toleransi

Untuk memperoleh jumlah n (jumlah sampel) yang besar dan nilai p yang belum diletahui maka dapat digunakna p = 0,5 ; maka jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah :

(3)

n = 96, 04

Melalui perhitungan ini didapatkan jumlah sampel sebesar 96 responden yang pernah melakukan di Ramayana Pringgan Medan.

3.4 Hipotesis

Menurut Sugiono (2010:64) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Ha : terdapat pengaruh positif dan signifikan promosi penjualan terhadap Impulse buying konsumen

Ho : tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan promosi penjualan terhadap Impulse buying konsumen

3.5 Defenisi Konsep

Adapun defenisi konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Promosi Penjualan adalah program pemberian insentif yang diberikan kepada konsumen atau saluran pemasaran yang bertujuan untuk mendorong agar konsumen amau mencoba tau membeli atau menngkatkan pembelian barang dan jasa (Sumarwan:2015). Promosi penjualan sebagai variabel independen.

(4)

dalam toko (Engel dan Blacwell dalam Aisyah, 2016:25).Impulsif Buying sebagai variabel dependen.

3.6 Defenisi Operasional

Tabel 3.1

Defenisi Operasional

Variabel

Teoritis

Variabel

Operasional Deskriptor Pertanyaan

Skala atau saluran pemasaran

mencoba tau membeli

Free Sample Contoh produk yang diberikan secara cuma-cuma yang tujuannya adalah

memberikan gambaran baik dalam manfaat, rupa ataupun bau dari produk yang dipromosikan

- Apakah penawaran yang dilakukan oleh Ramayana Pringgan dengan program free sample membuat Anda tertarik untuk melakukan

pembelian produk? - Jika suatu merek

menawarkan free sample, apakah itu alasan Anda melakukan pembelian?

Likert

Bonus Pack Menawarkan konsumen sebuah muatan ekstra dari sebuah produk dengan harga normal

(5)

menngkatka n pembelian barang dan jasa

(Sumarwan: 2015)

pembelian yang menguntungkan? - Apakah Anda lebih

sering membeli produk yang menawarkan program bonus pack?

In-strore Display

Menempatkan materi promosi di konter, lantai atau di jendela display yang

memungkinkan para peritel

mengingatkan para pelanggal dan enstimulasi belanja impulsif

- In-store display yang dilakukan oleh Ramayan Pringgan, apakah membuat Anda tertarik untuk melakukan

pembelian produk tersebut?

- Apakah anda berminat membeli jika suatu produk disiapkan dengan In-store display oleh Ramayana Priggan? Premium Barang yang

ditawarkan dengan biaya relatif rendah/gratis sebagi insentif bila membeli produk tertentu

- Apakah anda tertarik untuk membeli produk denga biaya yang ditawarkan rendah oleh Ramayana Pringgan? - Apakah anda

(6)

barang yang ditawarkan dengan biaya rendah atau gratis dengan membeli suatu produk? Price-off

Promotion atau Price Discount

Menawarkan kepada konsumen penghematan dari harga bisa dengan mendapatkan kepada konsumen penghematan dari harga biasa dengan mendapatkan suatu produk yang tertera pada label atau kemasan

- Apakah diskon yang ditawarkan oleh ramayan Pringgan membuat Anda melakukan pembelian? - Apakah besarnya

diskon yang ditawarkan oleh Ramayan Priggan menarik perhatian Anda?

Contest Para konsumen berkompetisi untuk

memperebutkan hadiah yang disediakan dengan cara

memenangakn permainan (game).

- Apakah Contest yang diadakan oleh Ramayana Pringgan untuk

memperebutkan hadiah membuat Anda antusias mengikuti kegiatan tersebut?

(7)

tertarik melakukan pembelian produk tertentu?

Frequent shopper Program

Para pelanggan diberi poin atau diskon

berdasarkan banyaknya belanja mereka. Jika dalam bentuk point, poin itu dikumpulan hingga mencapai jumlah tertentu yang kemudian dapat ditukarkan dengan barang.

- Apakah Anda melakukan pembelian dalam jumlah banyak untuk mendapatkan poin atau diskon dalam mendapatkan barang yang

ditawarkan? - Apakah tawaran

barang yang dapat ditukarkan dengan poin atau diskon membuat Anda tertarik untuk berbelanja ? Referral Gift Hadiah yang

diberikan kepada pelanggan jika membawa calon pelanggan baru. Teknik referral gift ini biasa digunakan oleh perusahaan yang pelangganya berdasarkan keanggotan.

- Apakah Anda tertarik mengajak calon pembeli untuk berbelanja ke Ramayan Pringgan untuk mendapatkan hadiah?

(8)

Frequent shopper Program yang berupa poin, yaitu jumlah belanja menjadi faktor memperoleh hadiah. bedanya adalah hadiah diberikan langsung tanpa menunggu jumlah point tertentu

tertarik dengan promosi yang memberikan hadiah langsung?

- Apakah Anda akan membeli produk karena ingin mendapatkan hadiahnya?

Demonstrati on,

Memberi gambaran atau contoh dari produk atau jasa yang dijual. Jika produk berupa alat masak, demonstrasinya adalah cara menggunakan alat itu di depan audience.

- Apakah demonstrasi yang dilakukan oleh Ramayana Pringgan membuat Anda tertarik untuk melakukan pembelian?

- Apakah demonstrasi suatu produk yang dilakukan oleh Ramayan Pringgan mempengaruhi kegiatan berbelanja Anda terhadap produk yang ditawarkan? Souvenir

barang-barangsouvenir dapat menjadi alat sales

(9)

promotionyang menunjukan nama dan logo peritel. Barang-barang itu berupa tas belanja, puspen, kalender, dll

membuat anda senang karena mendapatan souvenir tertentu? - Apakah kegiatan

dengan membagikan souvenir, menarik perhatian Anda untu kberbelanja produk tertentu?

Specia Events

alatsales

promotion yang berupa fashion show,

penandatanganan buku oleh

pengarangya, pameran seni, dan kegiatan dalam liburan.

- Apakah Anda bersemangat mengikuti event di Ramayana Pringgan bila sedang

berbelanja? - Apakah Event

tertentu

mempengaruhi aktifitas untuk berbelanja Anda terhadap suatu produk yang ditawarkan?? Impulsif

Buying adalah suatu tindakan pembelian yang dibuat tanpa

Spontanity Pembelian impulsif terjadi secara tidak terduga dan memotivasi konsumen untuk membeli saat itu

- Apakah Anda setuju promosi penjualan yang dilakukan membuat Anda secara spontan ingin membeli produk tersebut?

(10)

direncanaka n sebalumna atau dalam toko (Engel dan Blacwell dalam Aisyah, 2016:25)

juga, seringkali karena respon terhadap stimulus visual point 0f sale.

- Apakah Anda akan mendatangi dan melihat lebih jelas produk yang dipromosikan ? Power,

compulsion and intensity

Adanya motivasi untuk

mengesampingkan hal-hal lain dan bertindak secapatnya.

- Apakah Anda akan membeli produk yang dipromosikan tanpa berpikir dahulu?

- Apakah Anda akan membeli produk yang dipromosikan walaupun tidak masuk dalam shopping listAnda? Excitement

and simulation

Keinginan membeli secara tiba-tiba diikuti oleh emosi seperti exciting, thrilling, atau wild.

- Apakah Anda termasuk konsumen yang akan membeli produk yang

dipromosikan dengan tidak memperhitungkan pengeluaran Anda? - Apakah Anda

memiliki

ketertarikan emosi pada produk tertentu? Disregard

for

consequence

Keinginan untuk membeli dapat menjadi tidak

(11)

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang benar-benar valid, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

3.7.1 Pengumpulan Data Primer

Adapun cara pengumpulan data primer yang digunakan adalam penelitian ini adalah :

a. Wawancara, dilakukan pada pihak-pihak yang terkait penelitian dengan mengumpulkan sejumlah informasi dengan mengajukan beberapa pertanyaaan.

b. Kuisoner (angket) adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaaan melalui daftar pertanyaaan yang dilengkapi dengan kolom dimana responden akan menuliskan jawaban atas pertanyaan.

3.7.2 Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, baik berupa ketenagna atau literatur yang berhubungan dengan penelitian guna untuk

s dapat ditolak sampai konsekuensi negatif yang mungkin terjadi diabaikan.

yang dipromosikan saat pertama kali melihat?

(12)

melengkapi data primer.Berbgai sumber data sekunder adalah buku-buku, jurnal, website, dan lail-lain yang terkait dengan penelitian.

3.8 Skala Pengukuran Data

Skala pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan skala likert. Skala likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono 2010:93), yaitu :

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert

No Skala Skor

1 SS (Sangat Setuju) 5

2 Setuju (Setuju) 4

3 Ragu-ragu (R) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Untuk penelitian ini hanya menggunakan empat skala pengukuran yang dimodifikasi sesuai dengan pertanyaan yang ditujukan kepada responden penelitian, seperti :

Tabel 3.3 Instrumen Skala Penelitian

No Skala Skor

(13)

2 Setuju (Setuju) 4

3 Tidak Setuju (TS) 2

4 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

3.9 Teknik Analisis Data

3.9.1 Uji Instrumen

Uji instrumen dilakukan untuk dapat memenuhi ketepatan dan kebenaran melalui dua persyaratan, yaitu uji validitas dan reliabilitas.

1. Uji Validitas

Menguji validitas berarti menguji sejauh mana ketepatan dan kebenaran suatu instrument sebagai alat ukur variabel penelitian. Jika instrument valid/benar, maka hasil pengukurannya kemungkinan akan benar (Juliandi dan Irfan, 2013:79). Salah satu cara untuk menguji validitas ini adalah korelasi item total, yakni mengkorelasikan skor suatu angket dan totalnya. Suatu instrumen adalah tepat untuk digunakan sebagai ukuran suatu konsep jika memiliki tingkat validitas yang tinggi, sebaliknya validitas rendah mencerminkan bahwa instrument kurang tepat untuk diterapkan (Suharso 2009:108).

2. Uji Reliabilitas

(14)

tinggi.Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Jika nilai koefisien reliabilitas Cronbach > 0,6 maka instrument memliki reliabilitas yang baik atau dengan kata lain instrument adalah reliabel atau terpercaya.

3.9.2 Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik digunakan untuk mengetahui kondisi data yang ada agar dapat menentukan model analisis yang tepat.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian dalam sebuah model regresi, variabel dependent, variabel independent atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak.Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak.Metode yang digunakan untuk menguji normalitas adalah dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai signifikansi dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov > 0,05 maka terdistribusi normal, dan jika Kolmogorov-Smirnov < 0,05 maka terdistribusi tidak normal.

3.9.3 Analisis Regresi

1. Regresi Linier Sedehana

(15)

yang terbentuk dapat menerangkan kondisi yang sebenarnya. Hal tersebut dapat diinterpretasikan sebagai proporsi (persentase) dari keragaman Y yang diterangkan oleh model regresi atau untuk mengukur besar sumbangan dari variabel bebas (X) terhadap keragaman variabel terikat (Y). Model regresi linier berganda dikatakan layak dipakai untuk penelitian, jika sebagian besar variabel terikat dijelaskan oleh variabel bebas yang digunakan dalam model. Nilai R2 dikatakan baik jika >0,5 dan nilai R2 berkisar antara 0 sampai 1.

3.9.4 Pengujian Hipotesis

1. Uji parsial (Uji Statistik t)

Uji statistik t digunakan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat.Juliandi & Irfan (2013:181) menyatakan bahwa apabila peneliti bermaksud menganalisis regresi parsial (sebuah variabel bebas dengan sebuah variabel terikat) maka nilai yang digunakan untuk menguji hipotesisnya adalah “nilai t” maka dapat nilai probabilitasnya. Signifikan pengaruh dari variabel-variabel kualitas pelayanan

terhadap kepuasan pelanggan digunakan alat uji statistik t dengan α = 0,05.

Kriteria pengujiannya adalah:

a. Apabila Sig >α0.05 maka kualitas pelayanan tidak berkorelasi signifikan

terhadap kepuasan pelanggan.

b. Apabila Sig < α0.05 maka kualitas pelayanan berkorelasi signifikan terhadap

kepuasan pelanggan.

(16)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variasi-variabel terikat.Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.

1. Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka variabel bebas (X) memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel terikat (Y).

(17)

23

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambara Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Terbentuknya PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis rantai toko swalayan yang ada di Indonesia. Jaringan toko yang dirintis oleh pasangan suami istri Paulus Tumewu dan Tan Lee Chuan ini pertama kali dibuka pada tahun 1978. Toko yang pertama didirikan dengan nama Ramayana Fashion Store ini merupakan harapan pasangan asal Ujung Pandang, Sulawesi Selatan ini untuk mengadu nasib di ibukota Jakarta. Berangkat dari rencana membuka sebuah department store yang menyediakan barang-barang berkualitas namun dengan harga yang terjangkau, mereka mulai memberanikan diri untuk membuka bisnis garmen dan pakaian.

(18)

Ramayana telah memiliki lebih dari 13 gerai yang mampu mempekerjakan setidaknya 2.500 orang karyawan.

Tidak hanya itu, Ramayana juga mulai mengembangkan berbagai varian produk, mulai dari kebutuhan rumah tangga, mainan hingga perlengkapan alat tulis.Kedudukan Ramayana semakin kuat saat perusahaan melakukan penawaran umum perdana sejak tahun 1996 seiring dengan pertumbuhan gerai hingga mencapai 45 unit.Ramayana terus melakukan berbagai inovasi menarik lainnya dengan mengembangkan konsep belanja satu atap pusat perbelanjaan.Dengan konsep ini, Ramayana semakin tumbuh dengan jaringan ritel yang terbesar di Indonesia. Hingga saat ini jaringan ritel Ramayana telah tersebar di lebih dari 42 kota besar yang ada di Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi bahkan Ramayana telah membuka jaringan toko di Papua pada tahun 2010.

Saat ini perusahaan telah mempekerjakan lebih dari 17.867 orang karyawan yang telah berdedikasi tinggi pada perusahaan. Dengan visi "menjadi jaringan ritel terbesar di Indonesia dengan mengendalikan biaya, meningkatkan layanan pelanggan, pengembangan sumber daya manusia kami dan mempertahankan hubungan saling menguntungkan dengan pemasok dan rekan bisnis" Ramayana akan selalu memanjakan konsumen-nya dengan produk berkualitas tinggi dan harga yang terjangkau.

Penghargaan :

1. Best Investor Relation Ist Place Indonesia Buy-side view dalam Asia Equities Investor Relations 2005

(19)

3. The Best of Medan Service Excellence Champion kategori Supermarket dalam MSEA 2011 (Medan Service Excellence Award)

4. Superbrands 2010-2011

Profil Perusahaan

Nama : Pt Ramyana Lestari Sentosa Sidoarjo

Alamat : Jl. Diponegro no2 Sidoarjo Jawa Timur 61213

Telepon : (031) 8054145

E-mail : mkt.jatim@ramayana.co.id

Situs Web : www.ramayana.co.id

Jenis Usaha : Perusahaan ritel bergerak dalam bidang Dep. Store

Pemilik : Paulus Tumewu

4.1.2 Visi dan Misi PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk

Visi PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk adalah Sebagai jaringan Perusahaan retail kami berkomitmen untuk melayani kebutuhan bersegmen menengah bawah, menyediakan beragam produk terjangkau dan berkualitas, menawarkan pelayanan pelanggan yang penuh perhatian.

(20)

menguntungkan dengan rekan bisnis : semuanya untuk memaksimalkan nilai pemegang saham

4.1.3 Struktur Organisasi PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk

Struktur organisasi diperlukan untuk menunjang dan menjalankan rencana-rencana strategis perusahaan.

Gambar 4.1

(21)

Sumber:Manajer Toko Ramayana Departemen Store Pringgan Medan

4.1.4 Pembagian Tugas

Tugas dan wewenang serta tanggung jawab untuk masing-masing jabatan sesuai dengan struktur organisasi, yaitu :

1. Dewan komisaris

Sebagai dewan non-eksekutif yang mewakili kepentingan pemegag saham perusahaan dengan peran untuk memantau manajemen perusahaan.

2. Lingkup Direksi

Berwenang dan bertanggung jawab penuh untuk mengelola perseroan sesuai dengan maksud dan tujuannya, serta untuk mewakili perseroan sesuai dengan anggaran dasar. Tugas dan tanggung jawab direksi termasuk mengelola kegiatan ehari-hari perseron, melaksanakan kebijakan, prinsip, nilai, strategi, tujuan dan target kinerja yang telah dievaluasi dan disetujui oleh dewan komisaris, memperthankan jangka panjang kelangsungan usaha perseroan, mencapai target, pelaksanaan prinsip kehati-hatian.

3. Komite Audit

(22)

4. Komite Eksekutif

Komite Eksekutif terdiri dari Direksi Perseroan dan anak perusahaan, serta para general manager departemen dan unit bisnis.Komite eksekutif mengadakan pertemuan secara berkala untuk membahas berbagai aspek pengelolaan Perseroan dan anak perusahaan, yang menyangkut pemasaran, pengembangan proyek, pelaporan keuangan dan peningkatan kinerja manajemen yang berkesinambungan.

5. Sekretaris Perusahaan

Tugas utama sekretaris perusahaan adalah untuk memelihara hubungan dengan otoritas pasar modal dan denganparapemegang saham,perwakilan media massa, masyarakat sekitar dan publik pada umumnya; sekretaris peruahaan harus memastikan kepatuhan dengan ketentuan perundang-undang tentang pasr modal dan membatu direksi untuk memastikan dijalakannya tata kelola perusahaan yang baik dan mengatur kegiatan direksi, internal dan ekternal.

4.1.5 Logo Perusahaan

Logo PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.2

Logo PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk

(23)

4.2 Analisis Data

4.2.1 Analisis Deskriptif Identitas Responden

Penyajian data pada bab ini adalah hasil kuisoner yang telah dibagikan serta wawancara kepada beberapa responden. Jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 30 butir pertanyaan, yakni 18 butir pertanyaan untuk variabel promosi penjualan, dan 12 butir pertanyaan untuk variabel impulse buying. Jumlah responden yang dibutuhkan sebanyak 96 responden yang pernah berbelanja di Ramayana Pringgan Medan dengan karakteristik berupa jenis kelamin, usia, pekerjaan, pengeluaran, dan intensitas pembelian.

Tabel 4.1

Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase

Laki-laki Perempuan

19 77

19,8% 80,2%

Jumlah 96 100%

Sumber : Data diolah oleh Peneliti, 2017

(24)

Tabel 4.2

Usia

Usia Jumlah Responden Persentase

18-22 tahun 23-27 tahun 28-32 tahun > 33 tahun

Sumber : Data diolah oleh Peneliti, 2017

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden yang paling banyak berada pada usia 18-22 tahun (77,1 %) dari total keseluruhan responden yang berjumlah 96 responden. Hal ini mengindikasikan konsumen Ramayana Pringgan kebanyakan berada pada usia muda yang tergolong masih pelajar/mahasiswa. Kecenderungan di usia muda suka mecoba sesuatu yang baru dan selalu mengikuti trend yang ada.Sedangkan, paling sedikit berada pada usia > 28 tahun dengan persentase 3,1%. Hal ini terjadi karena kesempatan untuk berbelanja tidak terlalu banyak dikarenakan kesibukan dalam bekerja dan hanya membeli produk yang dibutuhkan.

Tabel 4.3

Pekerjaan

Pekerjaaan Jumlah Responden Persentase

Pelajar/Mahasiswa Ibu rumah tangga

Wiraswasta Dan lain-lain

72

(25)

Dari tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas responden yang pernah berbelanja di Ramayana Pringgan adalah responden yang berstatus sebagai pelajar/mahasiswa dengan total 72 responden atau 75% dari total keseluruhan responden yang berjumlah 96 responden. Dapat diketahui bahwa banyaknya jumlah responden yang berstatus pelajar/mahasiswa dikarenakan lokasi Ramayana Pringgan dekat dengan sekolah maupun kampus. Pemilihan lokasi yang berdekatan ini dimanfaatkan Ramayana Pringgan untuk menarik perhatian kalangan muda untuk berbelanja dengan berbagai display produk dan pemotongan harga yang bisa dijangkau kalangan muda. Sedangkan, responden yang paling sedikit adalah ibu rumah tangga dengan jumlah 3 responden.Hal ini dikarenakan bahwa ibu rumah tangga lebih senang berbelanja di pasar tradisonal dengan alasan harga yang murah.Mereka kebanyakan belanja di Ramayana Pringgan bersama dengan anak sendiri karena berbelanja bukan hanya untuk keperluan pribadi.

Tabel 4.4

Pengeluaran Perbulan

Pengeluaran/bulan Jumlah

Responden

Persentase

< 1.000.000 1.000.000 – 2.500.000 2.500.001 – 5.000.000

> 5.000.001

38 50 5 3

39,6% 52,1% 5,2% 3,1%

Jumlah 96 100%

Sumber : Data diolah oleh Peneliti, 2017

(26)

kedua diikuti dengan pengeluaran < 1000.000 sebanyak 38 responden.Hal ini mengindikasikan promosi yang dilakukan dapat meransang pembelian konsumen yang sedang berkunjung walaupun pengeluaran perbulan tidak terlalu besar.Ramayana Pringgan kerap kali menyediakan produk-produk dengan harga bersaing.Hal ini dilakukan agar Ramayana Pringgan tidak hanya menjadi tempat berbelanja bagi kalangan menengah ke atas saja, tetapi juga bagi kalangan menengah ke bawah dengan harga yang cukup terjangkau dan berkualitas.Sedangkan responden dengan pengeluaran > 5.000.000 biasanya lebih suka berbelanja di tempat yang lebih besar karena banyak pilihan yang ditawarkan walaupun harga yang lebih mahaL.

Tabel 4.5

Intensitas Pembelian

Pengeluaran/bulan Jumlah

Responden

Persentase

1 kali 2-5 kali > 5 kali

32 44 20

33,3% 45,8% 20,8%

Jumlah 96 100%

Sumber : Data diolah oleh Peneliti, 2017

(27)

4.2.2 Analisis Deskriptif Jawaban Responden

4.2.2.1 Variabel Promosi Penjualan

Berikut ini akan disajikan tabel-tabel pendistribusian pernyataan-pernyataan yang diajukan dalam kuesioner penelitian yang terdiri dari 18 pertanyaan, di mana responden memilih salah satu jawaban yang telah disediakan oleh peneliti.

Tabel 4.6

Sering membagikan sampel produk

Kategori Jumlah

Responden

Persentase

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju

13 57 22 4

13, 5% 59,4% 22,9% 4,2%

Jumlah 96 100%

Sumber : Data diolah oleh peneliti, 2017

(28)

hanya pada bagian makanan dan minuman saja. Bahkan ada yang berpendapat bahwa tidak setuju (4,2%) karena tidak pernah menemui pembagian sampel gratis.

Tabel 4.7

Program Free Sample membuat pengunjung berminat membeli

Kategori Jumlah

Responden

Persentase

Sangat Berminat Berminat Kurang Berminat

Tidak Berminat

9 65 20 2

9,4% 67,7% 20,8% 2,1%

Jumlah 96 100%

Sumber : Data diolah oleh peneliti, 2017

(29)

Tabel 4.8

Program Free Sample membuat konsumen bersedia mencoba

Kategori Jumlah

Responden

Persentase

Sangat Bersedia Bersedia Kurang Bersedia

Tidak Bersedia

8

Sumber : Data diolah oleh peneliti, 2017

Data pada tabel 4.8 menunjukan responden bersedia mencoba program free sample sebanyak 60 responden (62,5%). Respondentersebut menyatakan bersedia karena merasa penasaran dengan produk free sample yang ditawarkan oleh Ramayana Pringgan. Sedangkan, 24 responden kurang bersedia karena kurang percaya produk tersebut dan kadang merasa takut diharuskan membeli produk yang telah dicoba. Bahkan, 4 responden (4,2%) menyatakan tidak punya waktu untuk mencoba atau sibuk berbelanja kebutuhan yang sudah direncanakan.

Tabel 4.9

Penawaran produk tertentu dengan harga yang rendah

Kategori Jumlah

Responden

Persentase

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju

29

(30)

Data pada tabel4.9 menunjukkan bahwa 51 responden (53,1%) menyatakan setuju bahwa Ramayana Pringgan menawarkan produk tertentu dengan harga yang rendah dari biasanya. Hal ini dikarenakan Ramayana sering melakukan promosi produk-produk tertentu dengan harga yang lebih rendah dari biasanya untuk menarik perhatian pengunjung.Namun, 15 responden menyatakan kurang setuju karena menurut mereka jarang menemui produk dengan harga ditawarkan lebih rendah dari biasanya.Bahkan, 1 responden menyatakan tidak setuju karena harga yang ditawarkan normal seperti biasanya.

Tabel 4.10

Program paket harga relatif terjangkau

Kategori Jumlah

Responden

Persentase

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju

20 63 13 -

20,8% 65,6% 13,5%

-

Jumlah 96 100%

Sumber : Data diolah oleh peneliti, 2017

(31)

Tabel 4.11

Program bonus pack menguntungkan konsumen

Kategori Jumlah

Responden

Persentase

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju

3

Sumber : Data diolah oleh peneliti, 2017

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju bahwa program paket harga menguntungkan konsumen dengan persentase 67,7%. Hal ini dikarenakan konsumen merasa puas dengan program bonus pack dan merasa melakukan pembelian yang menguntungkan ketika adanya program paket harga.Sedangkan, 18 responden menyatakan kurang setuju dikarenakan mereka berpendapat harga yang ditawarkan relatif masih mahal. Namun demikian, tidak ada responden dengan jawaban tidak setuju.

Tabel 4.12

Tertarik melakukan pembelian ketikaada potongan harga

Kategori Jumlah

Responden

Persentase

Sangat Tertarik Tertarik Kurang Tertarik

Tidak Tertarik

29

(32)

Berdasarkan data pada tabel 4.12 dapat diketahui bahwa mayoritas konsumen Ramayana tertarik melakukan melakukan pembelian ketika sedang ada potongan harga, terlihat dari tabel di atas sebesar 60,4% atau sebanyak 58 responden menjawab setuju. Namun, terdapat respoden yang kurang tertarik melakukan pembeliansebesar 7,3%. Hal ini bisa terjadi karena pemotongan harga masih tidak sesuai dengan keinginan konsumen atau produk yang ada pemotongan harga bukanlah kebutuhan utama konsumen.Terdapat pula 2 responden tidak tertarik melakukan pembelian karena pemotongan harga bukan pada produk yang mereka sukai.

Tabel 4.13

Potongan harga lebih banyak dibandingkan produk di tempat lain

Kategori Jumlah

Responden

Persentase

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju

16 46 30 4

16,7% 47,9% 31,3% 4,2%

Jumlah 96 100%

Sumber : Data diolah oleh peneliti, 2017

(33)

pemotongan harga yang dilakukan jauh lebih banyak karena harga produk yang ditawarkan terkadang sama dengan di tempat berbeda.

Tabel 4.14

Besar diskon menjadi alasan pembelian konsumen

Kategori Jumlah

Responden

Persentase

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju

20 57 17 2

20,8% 59,4% 17,7% 2,1%

Jumlah 96 100%

Sumber : Data diolah oleh peneliti, 2017

(34)

Tabel 4.15

Sering melakukan In-store display dengan memajang produk yang menarik

Kategori Jumlah

Responden

Persentase

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju

12

Sumber : Data diolah oleh peneliti, 2017

Data pada tabel 4.15 menjelaskan, 68 responden menjawab setuju bahwa Ramayana Pringgan sering melakukan In-store display. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan responden mengetahui dan merasakan adanya In-store display pada Ramyana Pringgan. Biasanya, Ramayana Pringgan melakukan In-store display untuk memamerkan produk yang menarik perhatian konsumen ataupun produk baru yang mereka miliki. Sedangkan, 16 responden kurang tertarik terhadap In-store displayyang dilakukan karena mereka menganggap produk yang dipajang tidak terlalu memikat perhatian konsumen.

Tabel 4.16

In-store display membuat konsumen tertarik untuk melakukan pembelian

Kategori Jumlah

Responden

Persentase

Sangat Tertarik Tertarik Kurang Tertarik

Tidak Tertarik

8

(35)

Tabel 4.16 menjelaskan mayoritas konsumen (64,6%) menyatakan In-store display yang dilakukan oleh Ramayana Pringgan dapat membuat konsumen tertarik untuk melakukan pembelian produk. Produk-produk yang dipajang merupakan salah satu barang contoh untuk dipamerkan kepada konsumen dan untuk memudahkan konsumen memilih barang yang diinginkan.Namun demikian, terdapat 23 responden kurang tertarik melakukan pembelian karena produk yang dipajang lumayan mahal dan terkadang tidak sesuai dengan keinginan responden.

Tabel 4.17

Sering memperhatikan lebih jelas produk yang sedang dipajang

Kategori Jumlah

Responden

Persentase

Sangat Sering Sering Jarang Tidak Pernah

11 40 43 2

11,5% 41,7% 44,8% 2,1%

Jumlah 96 100%

Sumber : Data diolah oleh peneliti, 2017

(36)

Tabel 4.18

Penawaran menarik berupa bonus produk untuk pembelian dengan jumlah tertentu

Kategori Jumlah

Responden

Persentase

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju

15 65 14 2

15,6% 67,7% 14,6% 2,1%

Jumlah 96 100%

Sumber : Data diolah oleh peneliti, 2017

(37)

Tabel 4.19

Suka membeli produk yang dipromosikan dengan harga rendah walaupun ada produk lainnya yangdisukai

Kategori Jumlah

Responden

Persentase

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju

10

Sumber : Data diolah oleh peneliti, 2017

Berdasarkan tabel 4.19, sebanyak 45 responden menyatakan suka melakukan pembelian produk yang dipromosikan meskipun ada produk lain yang disukai. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden menganggap harga yang rendah menarik perhatiannya dan lebih merasa beruntung dibadingkan harus membeli produk yang mereka sukai yang tidak ada promosinya. Sedangkan, 33 responden kurang setuju karena mereka tidak terlalu suka berpindah merek dengan produk yang lain. Bahkan, terdapat 8 responden yang menyatakan tidak setuju karena kurang percaya dengan produk lain apalagi dengan harga rendah.

Tabel 4.20

Sering memberikan penawaran menarik berupa beli satu gratis satu

Kategori Jumlah

Responden

Persentase

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju

25

(38)

Tabel 4.20 menunjukkan distribusi jawaban responden tentang pernyataan Ramayana Pringgan sering memberikan penawaran yang menarik berupa beli satu gratis satu, terdapat 51 responden yang menyatakan setuju. Ini artinya bahwa sebagian besar responden mengetahui tentang bentuk promosi yang berupa beli satu gratis satu pada Ramayan Pringgan dan menyatakan setuju bahwa bentuk penawaran tersebut merupakan penawaran yang menarik.Sedangkan, 20 responden kurang setuju karena jarang menemui program tersebut dan memang hanya pada saat-saat tertentu penawaran program beli satu gratis satu diadakan.

Tabel 4.21

Memberikan hadiah menarik bagi yang mengumpulkan point tertentu

Kategori Jumlah

Responden

Persentase

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju

15 67 14 -

15,6% 69,8% 14,6%

-

Jumlah 96 100%

Sumber : Data diolah oleh peneliti, 2017

(39)

Tabel 4.22

Senang berbelanja dengan program pengumpulan point

Kategori Jumlah

Responden

Persentase

Sangat Senang Senang Kurang Senang

Tidak Senang

8 58 26 4

8,3% 60,4% 27,1% 4,2%

Jumlah 96 100%

Sumber : Data diolah oleh peneliti, 2017

(40)

Tabel 4.23

Sering berbelanja di Ramayana Pringgan untuk mengumpulkan point

Kategori Jumlah

Responden

Persentase

Sangat Sering Sering Jarang Tidak Pernah

3

Sumber : Data diolah oleh peneliti, 2017

Distribusi jawaban tabel 4.23 menunjukkan bahwa hampir setengah responden (46,9%) menyatakan jarang berbelanja di Ramayan Pringgan hanya untuk mengumpulkan point. Hal ini terjadi karena tujuan utama konsumen berbelanja di Ramayan Pringgan bukan hanya untuk mengumpulkan point tetapi karena kebutuhan berbelanja ataupun bentuk promosi menarik lainnya.Sebanyak, 25 responden juga menyatakan tidak pernah karena tidak tahu dan tidak berniat mengumpulakn point tersebut.Namun demikian, 23 responden sering mengumpulkan point ketika berbelanja berharap mendapatkan hadiah menarik.

Tabel 4.24

Promosi penjualan membuat konsumen secara spontan membeli produk tersebut

Kategori Jumlah

Responden

Persentase

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju

7

(41)

Berdasarkan tabel 4.24 dapat diketahui bahwa responden yang menyatakan setuju bahwa Promosi penjualan di Ramayana Pringgan membuat konsumen secara spontan membeli produk tersebut menduduki urutan yang pertama yaitu sebanyak 55 responden dengan persentase 57,3%. Hal ini menunjukkan bahwa promosi penjulan mampu merangsang pembelian konsumen.Meskipun demikian, terdapat 4 responden yang tidak setuju promosi penjualan membuat melakukan pembelian secara spontan.Hal ini bisa terjadi karena responden tersebut mempertimbangkan terlebih dahulu sebelum melakukan pembelian.

Tabel 4.25

Pembelian yang dilakukan sering bersifat seketika/refleksi/spontan

Kategori Jumlah

Responden

Persentase

Sangat Sering Sering Jarang Tidak Pernah

6 40 42 8

6,3% 41,7% 43,8% 8,3%

Jumlah 96 100%

Sumber : Data diolah oleh peneliti, 2017

(42)

untuk semua produk tetapi hanya pada produk-produk tertentu seperti pakaian dan sepatu. Sedangkan 8 reponden menyatakan tidak pernah karena mereka hanya membeli apa yang telah direncanakan sebelumnya.

Tabel 4.26

Berkunjung karena motivasi untuk melakukan pembelian

Kategori Jumlah

Responden

Persentase

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju

4

Sumber : Data diolah oleh peneliti, 2017

Distribusi jawaban pada table 4.26 menyatakan 58 responden setuju bahwa mereka berkunjung ke Ramayana Pringgan karena motivasi untuk melakukan pembelian dan telah merencanakan untuk melakukan pembelian pada produk tertentu. Sedangkan, sebanyak 6 responden menyatakan tidak setuju karena terkadang mereka ke Ramayana Pringgan hanya menemani orang tua/teman untuk berbelanja tanpa sebelumnya berniat untuk melakukan pembelian berbelanja.

Tabel 4.27

Suka membeli produk menarik saat pertama kali melihat

Kategori Jumlah

Responden

Persentase

Sangat Suka Suka Kurang Suka

(43)

Tidak Suka 4 4,2%

Jumlah 96 100%

Sumber : Data diolah oleh peneliti, 2017

Data pada tabel 4.27 menggambarkan bahwa sebanyak 47 responden akan langsung membeli produk menarik yang dipromosikan pada saat pertama kali melihat. Hal bisa terjadi karena produk yang dipromosikan, biasanya dipajang di tempat yang sering dan ramai dikunjungi konsumen sehingga memudahkan konsumen melakukan pembelian.Sedangkan, 36 responden menyatakan kurang suka karena terkadang produk yang dipajang kurang menarik dan harga yang lumayan mahal.Bahkan, terdapat 4 responden menyatakan tidak setuju karena pertimbangan kualitas produk dan harga.

Tabel 4.28

Suka mendatangi dan melihat lebih jelas produk yang dipromosikan

Kategori Jumlah

Responden

Persentase

Sangat Suka Suka Kurang Suka

Tidak Suka

9 56 23 8

9,4% 58,3%

24% 8,3%

Jumlah 96 100%

Sumber : Data diolah oleh peneliti, 2017

(44)

mereka hanya berniat berbelanja produk yang mereka rencanakan tanpa mau berkeliling dan melihat produk yang sedang dipromosikan.

Tabel 4.29

Membeli produk yang dipromosikan dibanding produk bermerek lainnya

Kategori Jumlah

Responden

Persentase

Sangat Suka Suka Kurang Suka

Tidak Suka

11 48 31 6

11,5% 50% 32,3%

6,3%

Jumlah 96 100%

Sumber : Data diolah oleh peneliti, 2017

(45)

Tabel 4.30

Tertarikpada produk tertentu yang sedang dipromosikan

Kategori Jumlah

Responden

Persentase

Sangat Tertarik Tertarik Kurang Tertarik

Tidak Tertarik

7 61 25 3

7,3% 63,5%

26% 3,1%

Jumlah 96 100%

Sumber : Data diolah oleh peneliti, 2017

(46)

Tabel 4.31

Sering membeli produk di luar rencana Anda

Kategori Jumlah

Responden

Persentase

Sangat Sering Sering Jarang Tidak Pernah

5 38 47 6

5,2% 39,6%

49% 6,3%

Jumlah 96 100%

Sumber : Data diolah oleh peneliti, 2017

(47)

Tabel 4.32

Puas melakukan pembelian secara tiba-tiba terhadap produk tertentu

Kategori Jumlah

Responden

Persentase

Sangat Puas Puas Kurang Puas

Tidak Puas

6 57 27 6

6,3% 59,4% 28,1% 6,3%

Jumlah 96 100%

Sumber : Data diolah oleh peneliti, 2017

(48)

Tabel 4.33

Sering membeli produk dalam jumlah yang lebih dari perencanaan

Kategori Jumlah

Responden

Persentase

Sangat Sering Sering Jarang Tidak Pernah

3

Sumber : Data diolah oleh peneliti, 2017

Tabel 4.33 menunjukkan bahwa responden yang menyatakan jarang melakukan pembelian dalam jumlah banyak menduduki urutan yang pertama dengan persentase 49% dan yang tidak pernah melakukan melakukan pembelian dari perencanaan sebanyak 13,5%. Hal ini bisa terjadi karena responden sudah punya list belanja yang jelas untuk dibelanjakan dan tidak suka membeli yang bukan keperluan mendesak.Namun demikian, sebagian banyak juga responden yang menyatakan sering. Hal ini sering terjadi karena tidak jarang responden membawa uang lebih ketika hendak berbelanja untuk mengatisipasi adanya keperluan lain yang belum masuk daftar belanja.

Tabel 4.34

Pembelian produk promosi tanpa memperhitungkan pengeluaran

Kategori Jumlah

Responden

Persentase

Sangat Sering Sering Jarang Tidak Pernah

2

(49)

Berdasarkan tabel 4.34 diketahui bahwa hanya 28 responden menyatakan sering membeli produk tanpa memperhitungkan pengeluaran karena produk yang ditawarkan kadang kebutuhan mereka. Kebanyakan juga berpikir untuk menyediakan uang lebih jika ada kebutuhan lainnya. Sedangkan mayoritas responden (46,9%) menduduki urutan pertama dengan jawaban jarang membeli produk yang dipromosikan tanpa memperhitungkan pengeluaran. Hal ini terjadi karena banyak dari responden ketika berbelanja hanya membeli sesuatu dengan tujuan yang jelas yang memang adalah kebutuhan mereka tanpa berpikir untuk mencari kebutuhan lain dan menyediakan uang lebih.

Tabel 4.35

Sulit menahan diri untuk tidak melakukan pembelian

Kategori Jumlah

Responden

Persentase

Tidak Sulit Kurang Sulit

Sulit Sangat Sulit

29 29 26 12

30,2% 30,2% 27,1% 12,5%

Jumlah 96 100%

Sumber : Data diolah oleh peneliti, 2017

(50)

terlihat dari kemampuan konsumen menahan diri untuk tidak melakukan pembelian. Selanjutnya, 26 responden menjawab sulit menahan diri melakukan pembelian karena produk yang dipromosikan sesuai dengan keinginan mereka dan hanya berlaku pada produk-produk tertentu seperti pakaian. Sedangkan responden dengan jawaban sangat sulit menahan diri (12,5%) menyatakan bahwa mereka senang dengan promosi yang diadakan karena terkadang promosi produk tertentu sesuai dengan kebutuhan mereka. Responden yang menjawab ini rata-rata adalah perempuan.

4.3 Uji Instrumen

4.3.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan atau kebenaran suatu instrumen sebagai alat ukur variabel penelitian.Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuisioner. Adapun kriteria pengujian validitas, yaitu :

a. Apabila r hitung > r table (pada taraf signifikan 5%), maka dapat dikatakan item kuisoner tersebut valid.

b. Apablia r hitung < r table (Pada taraf signifikan 5%), maka dapat dikatakan item kuisoner tersebut tidak valid.

(51)

Tabel 4.36

Hasil Uji Validitas

Variabel Item

Koefisien Korelasi (r hitung)

Nilai r tabel Validitas

Promosi Penjualan

(X)

Impulse Buying (Y)

(52)

koefisien korelasi yang lebih besar dari r table = 0,167 (nilai r table untuk n = 96), sehingga semua item dari variabel peneliian ini adalah valid.

4.3.2 Uji Realibilitas

Uji realibilitas berguna untuk melihat apakah istrumen penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya.Kuisoner dapat dikatakan reliabel atau dapat dipercaya apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan yang diajukan stabil.Suatu variabel dikatakan reliable apabila memberikan nilai Cronbach Alpha> 60 %.Namun, jika Alpha< 60 %, maka variabel tersebut dikatakan tidak reliabel.

Pengujian reliabilitas selengkapnya dapat dilihat dapat dilihat pada table 4.36 berikut ini:

Tabel 4.37

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s

Alpha

N of

Items Reliabilitas Promosi Penjualan

(X) 0,862 18 Reliabel

Impulse Buying (Y) 0,856 12 Reliabel

Tabel 4.37 menunjukan bahwa semua variabel dalam penelitian ini mempunyai nilai Cronbach Alpha yang lebih besar dari > 60% sehingga dapat dikatakan bahwa masing-masing variabel dari kuisioner tersebut adalah reliabel.

4.4 Uji Asumsi Klasik

4.4.1 Uji Normalitas

(53)

grafik histogram dan analisa grafik normal p-plot yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Berikut ini penjelasan dari grafik-grafik tersebut :

1. Grafik Histogram

Berikut ini dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal, hal tersebut dapat dilihat dari grafik histogram yang berbentuk lonceng, grafik tersebut tidak miring ke samping kiri maupun kanan seperti yang terlihat pada gambar berikut.

Gambar 4.3

Grafik Histogram

(54)

2. Grafik Normal P-Plot

Berikut ini dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal, hal tersebut dapat dilihat bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal seperti terlihat pada gambar berikut:

Gambar 4.4

Grafik Normal P-Plot

Sumber : Data diolah oleh Peneliti, 2017

4.5Analisis Regresi Linier Sederhana

(55)

statistic.Hasil pengolahan data dengan menggunakan software statistic selengkapnyaada pada lampiran dan selanjutnya diringkas sebagai berikut:

Tabel 4.38

Hasil analisa Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 9,077 2,938 3,089 ,003

Promosi

Penjualan ,414 ,057 ,599 7,259 ,000

a. Dependent Variable: Promosi Penjualan b. Sumber: Hasil Olahan data Statistik, 2017

Berdasarkan tabel 4.38 maka bentuk persamaan regresinya adalah:

Y = a + bX

Y = 9,077 + 0,414X

Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Nilai konstanta (α) sebesar 9,077menunjukkan bahwa jika variabel bebas (Promosi Penjualan) bernilai 0,000, maka berbanding lurus dengan nilai variabel terkait (Impulse Buying) yaitu 9,077.

(56)

4.6 Pengujian Hipotesis

4.6.1 Uji Signifikan Parsial (uji-T)

Tabel 4.39

Hasil Uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 9,077 2,938 3,089 ,003

Promosi

Penjualan ,414 ,057 ,599 7,259 ,000

a. Dependent Variable: Promosi Penjualan b. Sumber: Hasil Olahan data Statistik, 2017

(57)

4.6.2 Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4.40

Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Mode

l R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,599a ,359 ,352 4,568

a. Predictors: (Constant), Promosi Penjualan b. Dependent Variable: Impulse Buying Sumber: Hasil Olahan Data statistik, 2017

(58)

4.7 Pembahasan

Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa respoden yang sering melakukan pembelian di Ramayana Pringgan berjenis kelamin perempuan (80,2%). Hal ini dikarenakan perempuan cenderung lebih senang dan emosional dalam berbelanja, apalagi promosi penjualan yang dilakukan menarik perhatian. Selanjutnya didapati bahwa responden yang paling banyak berada pada usia 18-22 tahun (77,1 %) dari total keseluruhan responden yang berjumlah 96 responden. Hal ini mengindikasikan konsumen Ramayana Pringgan kebanyakan berada pada usia muda yang tergolong masih pelajar/mahasiswa. Kecenderungan di usia muda suka mecoba sesuatu yang baru dan selalu mengikuti trend yang ada. Dapat diketahui juga bahwa banyaknya jumlah responden yang berstatus pelajar/mahasiswa dikarenakan lokasi Ramayana Pringgan dekat dengan sekolah maupun kampus. Pemilihan lokasi yang berdekatan ini dimanfaatkan Ramayana Pringgan untuk menarik perhatian kalangan muda untuk berbelanja dengan berbagai display produk dan pemotongan harga yang bisa dijangkau kalangan muda.

(59)

penjualan melalui indikator yang terdiri dari free sample, bonus pack, price discount,premium, in store-display sudah dilakukan dengan baik. Penelitian terdahulu pun sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Astry Hidayah (2010) dengan judul “Pengaruh Promosi Penjualan Di Dalam TokoTerhadap Keputusan Impulse BuyingPada Konsumen Carrefour HypermarketLebak Bulus, Jakarta Selatan.

Secara keseluruhan pernyataan pada variabel promosi penjualan memberikan hasil yang positif terhadap impulse buying, tetapi dari hasil kuisioner dapat dilihat ada pertanyaan masih memperoleh tanggapan yang negatif, yaitu terdapat 29 responden dengan persentase 30,2% menjawab tidak setuju item pertanyaan ke-4 “Apakah Anda setuju Ramayana Pringgan memberikan penawaran produk tertentu dengan harga yang rendah dari biasanya?” dan terdapat juga 29 responden dengan persentase 30,2% menjawab tidak tertarik melakukan pembelian produk ketika ada pemotongan harga, terlihat dari item pertanyaan ke-7 “Apakah Anda tertarik melakukan pembelian produk di Ramayana Pringgan ketika sedang ada pemotongan harga?”. Promosi yang dilakukan oleh Ramayana Pringgan untuk sebagian konsumen yang berbelanja tidak terlalu mendapat respon yang baik dan kurang menstimulus konsumen untuk melakukan pembelian.

(60)

sebelumnya” dengan persentase keduanya sebesar 49%. Hal ini menunjukkan responden sering melakukan pembelian di luar rencana dan pembelian tersebut sering di luar daftar belanjaan yang telah dipersiapkan.Penelitian ini sejalan dengan Hirschman dan Stern (Sumarwan dkk, 2013:163) menyatakan pembelian impulsif adalah kecenderungan konsumen untuk melakukan pembelian secara spontan tidak terefleksi, terburu-buru, dan didorong oleh aspek psikologis emosional terhadap suatu produk serta tergoda oleh persuasi dari pemasar.

(61)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi penjualan terhadap imulse buying konsumen Ramayana Pringgan Medan. Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Ramayana Pringgan sering melakukan promosi besar-besaran pada saat tertentu seperti akhir pekan (sabtu dan minggu) dan pada hari besar keagamaan karena banyaknya pengunjung yang akan berbelanja.

(62)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka peneliti memberikan beberapa saran, diantaranya adalah:

1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat diketahui bahwa program penawaran yang telah dilakukan oleh Ramayaan Pringgan Medan telah berjalan dengan baik dan telah mendapat respon yang baik dari para konsumen. Sebaiknya, Ramayana Pringgan Medan harus tetap melakukan promosi penjualan bahkan lebih meningkatkan lagi agar dapat mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan juga untuk menarik konsumen baru.

Gambar

Tabel 3.3 Instrumen Skala Penelitian
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
Tabel 4.1
Tabel 4.3 Pekerjaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH KUALlTAS PRODUK DAN PROMOSI PENJUALAN RAMAYANA DEPARTMENT STORE TERHADAP MINAT BELl KONSUMEN Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Terdapat pengaruh signifikan promosi dan harga terhadap perilaku impulse buying dalam pembelian secara langsung pada produk konveksi atau pakaian, sesuai dengan

Secara simultan shopping lifestyle, discount, fashion involvement, dan promosi penjualan berpengaruh signifikan terhadap impulse buying atau pembelian yang tidak direncanakan

Selain itu, responden juga mayoritas menyatakan setuju bahwa produk minuman Chatime memiliki fitur dan manfaat yang beragam diantaranya adalah promosi dan Chatime baik untuk

Kegiatan promosi penjualan yang memberikan harga lebih murah untuk suatu pembelian produk kedua setelah melakukan pembelian produk pertama yang dipromosikan (contoh : diskon 50%

ABSTRAK.‘ Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengamh suasana toko, keragaman produk, dan promosi terhadap keputusan pembelian pada konsumen Ramayana Department

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti akan meneliti dengan program promosi penjualan yang sering digencarkan Flashy dan konsumen memilih Flashy sebagai produk

4.3.3 Pengaruh merk terhadap impulse buying Promosi penjualan berpengaruh signifikan terhadap Impulse Buying pada produk fashion yang ada di mall Ambarukmo Plaza dengan nilai