• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh kualitas produk dan promosi penjualan Ramayana Department Store terhadap minat beli konsumen. Studi kasus pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh kualitas produk dan promosi penjualan Ramayana Department Store terhadap minat beli konsumen. Studi kasus pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma"

Copied!
136
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI PENJUALAN RAMAYANADEPARTMENT STORETERHADAP MINAT BELI

KONSUMEN

Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Wimpi Diah Saputri

NIM: 132214222

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Learn from yesterdayy, live today, hopefully for tomorrow. The important thing is not to stop questioning”

~Albert einstein~

“Serahkan segalanya pada Tuhan, dan Dia akan memberikan jalan padamu. Yakinlah bahwa semua akan indah pada waktu-Nya.

Dia akan menunjukkan jalan selangkah demi selangkah menuju kebaikanmu” ~Merry Riana~

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

(5)
(6)
(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat, dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI PENJUALAN RAMAYANA DEPARTMENT STORE TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN. Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dukungan, bimbingan dan berbagai pihak skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini, penulis secara khusus menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto S.E., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen.

3. Bapak Venantius Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A selaku dosen pembimbing I yang sudah membimbing dan mengajari penulis dalam penulisan skripsi, terimaksih selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis, selalu mendengarkan keluh kesah dan memberikan solusi yang terbaik.

4. Bapak Drs. L. Bambang Harnoto, M.Si selaku dosen pembimbing II yang selalu sabar membimbing dan mengajari penulis, terimakasih atas semua dukungan yang telah diberikan kepada penulis selama membuat skripsi.

(8)
(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xvi

ABSTRAK... xvii

ABSTRACT... xviii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 6

C. Pembatasan Masalah... 7

D. Tujuan Penelitian... 7

E. Manfaat penelitian... 8

(10)

x

A. Landasan Teori... 9

1. Konsep Pemasaran... 9

2. Promosi Penjualan... 11

3. Kualitas Produk... 13

4. Perilaku Konsumen... 16

5. Minat Beli Konsumen... 22

B. Penelitian terdahulu... 24

C. Kerangka Konseptual Penelitian... 27

D. Hipotesis... 28

BAB III METODE PENELITIAN... 31

A. Jenis Penelitian... 31

B. Subjek dan Objek Penelitian... 31

C. Waktu dan Lokasi Penelitian... 32

D. Variabel Penelitian... 32

E. Definisi Operasional... 33

1. Kualitas Produk... 34

2. Promosi Penjualan... 35

3. Minat Beli... 35

F. Populasi dan Sampel... 36

G. Teknik pengambilan Sampel... 37

(11)

xi

I. Teknik Pengumpulan Data... 38

J. Teknik Pengujian Instrumental... 38

K. Teknik Analisis Data... 40

1. Analisis Statistika Deskriptif... 40

2. Uji Asumsi Klasik... 40

3. Analisis Linear Berganda... 43

4. Uji F... 43

5. Uji t... 45

L. Koefisien Determinasi... 46

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 48

A. Sejarah Perusahaan... 48

B. Visi dan Misi Perusahaan... 50

C. Struktur Organisasi Perusahaaan... 51

D. Tata Kelola Perusahaan... 52

E. Analisis Manajemen... 55

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 59

A. Profil Responden... 60

B. Analisis Deskriptif... 62

C. Analisis Data... 66

D. Pembahasan... 78

(12)

xii

A. Kesimpulan... 86

B. Saran... 87

C. Keterbatasan... 89

DAFTAR PUSTAKA... 90

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

Tabel III. 1 Skala Likert... 33

Tabel III. 2 Sifat Hubungan Korelasi Berdasarkan Nilai r... 41

Tabel V. 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 60

Tabel V. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 61

Tabel V. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan... 61

Tabel V. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Perbulan... 62

Tabel V. 5 Skala Data Kualitas Produk... 63

Tabel V. 6 Deskripsi Variabel Kualitas Produk... 63

Tabel V. 7 Skala Data Promosi Penjualan... 64

Tabel V.8 Deskripsi Variabel Promosi Penjualan... 64

Tabel V. 9 Skala Data Minat Beli... 65

Tabel V. 10 Deskripsi Variabel Minat Beli... 65

Tabel V. 11 Hasil Uji Validitas... 67

Tabel V. 12 Hasil Uji Reliabilitas Kualitas Produk... 68

Tabel V. 13 Hasil Uji Reliabilitas Promosi Penjualan... 69

Tabel V. 14 Hasil Uji Reliabilitas Minat Beli... 69

Tabel V. 15 Hasil Uji Normalitas... 71

Tabel V. 16 Hasil Uji Multikornealitas... 72

(14)

xiv

Tabel V. 18 Hasil Uji F... 75

Tabel V. 19 Hasil Uji t... 76

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

II.1 Proses Pengambilan Keputusan... 21

II.2 Tahapan di antara Pengevaluasian Alternatif dan Pengambilan Keputusan 21 IV.1 Simbol RamayanaDepartment Store... 48

IV.2 Struktur Organisasi RamayanaDepartment Store... 51

V.1 Grafik NormalitasScatter-plots... 70

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

(17)

xvii ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI PENJUALAN RAMAYANADEPARTMENT STORETERHADAP MINAT BELI

KONSUMEN

Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Wimpi Diah Saputri Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh positif kualitas produk terhadap minat beli konsumen, (2) pengaruh positif promosi penjualan terhadap minat beli konsumen, serta (3) pengaruh positif kualitas produk dan promosi penjualan terhadap minat beli konsumen secara simultan di pusat perbelanjaan: Ramayana Department Store. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Data penelitian diperoleh dengan membagikan kuesioner tentang kualitas produk, promosi penjualan dan minat beli konsumen kepada 100 responden. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Berganda menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistik 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kualitas produk mempunyai pengaruh positif terhadap minat beli konsumen, (2) promosi penjualan mempunyai pengaruh positif terhadap minat beli konsumen, dan (3) kualitas produk dan promosi penjualan mempunyai pengaruh positif terhadap minat beli konsumen secara simultan.

(18)

xviii ABSTRACT

THE INFLUENCE OF QUALITY PRODUCT AND SALE PROMOTION RAMAYANADEPARTMENT STOREON CONSUMERS BUYING

INTENTION

Case Study at Faculty of Economi Sanata Dharma University

Wimpi Diah Saputri Sanata Dharma University

Yogyakarta 2017

The research aims to know (1) the positive influence of quality product on consumers buying intention, (2) the positive influence of sale promotion on consumers buying intention, and (3) the positive influence of quality product and sale promotion simultaneously on consumers buying intention of Ramayana Department Store. The sampling technique used is accidental sampling. Research data were obtained by distributing questionnaire regarding about quality of product, sale promotion and consumers buying intention to 100 respondents. The data analysis technique used in this research is multiple regression analysis using IBM SPSS Statistic 16. This research result show that (1) quality of product positively influence on consumers buying intention, (2) sale promotion positively influence on consumers buying intention, and (3) quality of product and sale promotion simultaneously influence the consumers buying intention.

(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

(20)

Pada tahun 1989 Ramayana telah menjadi jaringan ritel, yang terdiri dari 13 gerai dan mempekerjakan sebanyak 2.500 pekerja. Toko yang pertama kali dibangun pada tahun 1978 khusus terutama di garmen dan pakaian di Jalan Sabang. Mereka menamai toko mereka "Ramayana Fashion Store". Berbagai produk yang dijual menjadi lebih luas untuk mencakup kebutuhan rumah tangga, mainan dan alat tulis. Dengan berkembang baiknya toko, produk baru yang ditambahkan untuk memfokuskan bisnis, yaitu garmen dan pakaian. Pada tahun 1985, fashion pakaian seperti sepatu, tas, aksesoris diperkenalkan. Ramayana juga memperluas area cakupannya. Pada tahun yang sama, outlet toko pertama di luar Jakarta dibuka di Bandung. Hingga akhir tahun 2015 Ramayana memiliki gerai sebanyak 115 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia (www.ramayana.co.id).

(21)

tersebut menuntut manajemen perusahaan untuk lebih cermat dalam menentukan strategi pemasaran.

Di dalam perusahaan, strategi merupakan proses yang memegang peranan penting dalam menawarkan barang dan jasa kepada konsumen karena setiap perusahaan mempunyai peluang yang sama dalam memproduksi barang atau jasa. Menurut Philip Kotler (2004:81) strategi pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran. Menurut Tjiptono (2002:6) strategi pemasaran adalah alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Perusahaan harus secara jelas menetapkan kearah mana aktivitas usahanya dijalankan dan pihak-pihak mana yang menjadi sasaran dari pergerakan kegiatan usahanya. Selain itu, perusahaan juga harus menetapkan pihak-pihak mana yang menjadi sasaran dari penjualan produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Hal ini harus diterapkan oleh semua perusahaan termasuk pada Ramayana Department Store.

(22)

melakukan pembelian. Promosi yang dilakukan Ramayana Department Store misalnya harga yang dibandrol bagi produk yang dikeluarkan oleh Ramayana Department Store terjangkau oleh semua kalangan terutama kalangan menengah dan bawah misalnya terdapat paket harga untuk produk tertentu. Lalu ada diskon yang menjadi ciri khas dari strategi pemasaran Ramayana Department Store yaitu pemberian diskon yang besar kepada konsumen untuk beberapa merek produk yang dijual dan pada hari-hari tertentu seperti hari menjelang lebaran dan diskon akhir tahun. Dengan pemberian diskon konsumen akan lebih tertarik untuk berbelanja pada pusat perbelanjaan ini. Selain promosi penjualan, perusahaan harus memperhatikan kualitas produk. Kualitas produk merupakan hal yang penting dalam menarik konsumen karena dengan memiliki kualitas yang tinggi akan membuat konsumen merasa puas dengan produk yang ditawarkan. Kualitas produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen dapat membuat konsumen percaya untuk melakukan pembelian pada suatu perusahaan. Menurut Kotler and Amstrong (2008) arti dari kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.

(23)

konsumen supaya melakukan pembelian. Dengan terciptanya minat beli konsumen pada Ramayana Department Store diharapkan dapat meningkatkan penjualan.

Minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku dalam sikap mengkonsumsi. Schiffman dan Kanuk (2004:25), menjelaskan bahwa pengaruh eksternal, kesadaran akan kebutuhan, pengenalan produk dan evaluasi alternatif adalah hal yang dapat menimbulkan minat beli konsumen. Pengaruh eksternal ini terdiri dari usaha pemasaran dan faktor sosial budaya. Menurut Simamora (2002:131) minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan dengan sikap, individu yang berminat terhadap suatu obyek akan mempunyai kekuatan atau dorongan untuk melakukan serangkaian tingkah laku untuk mendekati atau mendapatkan objek tersebut. Menurut Sridhar Samu (dalam Navarone Okki, 2003:114) salah satu indikator bahwa suatu produk sukses atau tidak di pasar adalah seberapa jauh tumbuhnya minat beli konsumen terhadap produk tersebut.

(24)

sendiri pada 2015 sebesar Rp 4.788 milyar, turun dari Rp 5.131,4 milyar. (www.ramayana.co.id)

Beberapa hal yang menarik untuk diteliti karena Ramayana Department Store sudah menerapkan berbagai macam strategi tetapi mengalami penurunan dalam penjualan barang sehingga berdampak pada turunnya pendapatan perusahaan. Berdasarkan pernyataan tersebut di atas maka penulis akan melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI PENJUALAN RAMAYANA DEPARTMENT STORETERHADAP MINAT BELI KONSUMEN, Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah kualitas produk berpengaruh positif pada minat beli konsumen RamayanaDepartment Store?

2. Apakah promosi penjualan berpengaruh positif pada minat beli konsumen RamayanaDepartment Store?

(25)

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Subyek penelitian dibatasi pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma di Yogyakarta yang merupakan konsumen yang belum pernah melakukan pembelian Ramayana Department StoreYogyakarta.

2. Obyek penelitian adalah kualitas produk, promosi penjualan dan minat beli konsumen Ramayana Department Store Yogyakarta.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui adanya pengaruh positif kualitas produk pada minat beli konsumen RamayanaDepartment Store.

2. Untuk mengetahui adanya pengaruh positif promosi penjualan pada minat beli konsumen RamayanaDepartment Store.

(26)

E. Manfaat penelitian

1. Bagi peneliti

Dapat mengetahui apakah kualitas produk dan promosi penjualan berpengaruh terhadap minat beli Ramayana Department Storesecara parsial maupun simultan. Dan dapat mengetahui strategi apa yang seharusnya digunakan oleh perusahaan ritel seperti Ramayana Department Store. Selain itu penelitian ini membantu peneliti dalam menyelesaikan tugas akhir.

2. Bagi Perusahaan

Dapat membantu perusahaan dalam merencanakan strategi yang akan digunakan selanjutnya. Dan memberikan informasi tentang faktor yang dapat mempengaruhi minat beli yang dilakukan oleh konsumen terhadap perusahaan.

3. Bagi Universitas

(27)

9 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Konsep Pemasaran

Suatu perusahaan diseluruh dunia pada umumnya harus memiliki manajemen yang baik. Istilah manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Manajemen pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2002:14) adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut Harper W. Boyd, JR (2000:18) manajemen pemasaran adalah proses menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan program-program yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari produk, jasa, dan gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.

(28)

dan gagasan untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.

(29)

digunakan oleh perusahaan untuk merealisasikan tujuan yang telah ditentukan dengan mengembangkan keunggulan produk untuk bersaing dan bertujuan untuk menarik konsumen.

2. Promosi Penjualan

(30)

bahasa Hendra Teguh (2002:684) paket harga yaitu pengurangan harga yang dicantumkan oleh produsen langsung pada label atau kemasan. Paket harga menawarkan harga produk tertentu lebih murah kepada konsumen. Harga yang lebih rendah ini dicantumkan oleh produsen langsung pada label atau kemasan. Menurut Mahmud Machfoedz dalam bukunya Pengantar Ekonomi Modern (2005:141) diskon adalah Potongan harga yang menarik, sehingga harga sesungguhnya lebih rendah dari harga umum. Potongan harga merupakan pengurangan harga produk dari harga normal dalam periode tertentu. Kebijakan potongan harga tersebut akan berdampak pada volume penjualan. Volume penjualan adalah jumlah unit yang terjual dari suatu produk dan ditetapkan pada suatu periode tertentu. Program potongan harga dan paket harga dapat dijelaskan sebagai tujuan perusahaan untuk meningkatkan penjualan item produk tertentu, menarik konsumen untuk melakukan pembelian ke merek yang kurang diminati pada kondisi normal, meningkatkan pangsa pasar item tertentu, dan tentunya dalam rangka meningkatkan penjualan secara keseluruhan dari produsen tersebut.

Kotler dan Amstrong (2008:3), ada beberapa macam diskon antara lain:

a. Diskon tunai (cash discount) yakni pengurangan harga kepada pembeli yang membayar tagihan mereka lebih awal.

(31)

c. Diskon fungsional (functional discount) adalah pengurangan harga yang ditawarkan oleh penjual kepada anggota-anggota saluran perdagangan yang menjalankan fungsi-fungsi tertentu seperti menjual, menyimpan, dan menyelenggarakan pelaporan.

d. Diskon musiman (seasonal discount) adalah pengurangan harga bagi pembeli yang membeli barang dagangan atau jasa di luar musiman.

3. Kualitas Produk

(32)

produk untuk menunjukan berbagai fungsi termasuk ketahanan, ketepatan dan kemudahan dalam penggunaan. Menurut Kotler dan Amstrong (1997) kualitas produk adalah mencerminkan kemampuan produk untuk menjalankan tugasnya yang mencakup daya tahan, kehandalan atau kemajuan, kekuatan, kemudahan dalam pengemasan dan reparasi produk dan ciri-ciri lainnya. Kualitas produk menggambarkan sejauh mana kemampuan produk tersebut dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Kualitas produk mempunyai dua dimensi yaitu tingkatan dan konsistensi. Dalam mengembangkan produk, pemasar lebih dahulu harus memilih tingkatan kualitas yang dapat mendukung posisi produk di pasar sasarannya. Kualitas yang tinggi juga dapat berarti konsistensi tingkatan kualitas yang tinggi. Dalam konsistensi yang tinggi tersebut kualitas produk berarti kualitas kesesuaian, bebas dari kecacatan dan kekonsistensian dalam memberikan tingkatan kualitas yang akan dicapai / dijanjikan. Semua perusahaan harus bekerja keras memberikan tingkatan kualitas kesesuaian yang tinggi. Konsumen akan memiliki harapan mengenai bagaimana produk tersebut seharusnya berfungsi. Harapan tersebut adalah standar kualitas yang akan dibandingkan dengan fungsi atau kualitas produk yang sesungguhnya dirasakan konsumen. Fungsi produk yang sesungguhnya dirasakan konsumen sebenarnya merupakan persepsi konsumen terhadap kualitas produk tersebut.

(33)

pelanggan dapat dijelaskan melalui atribut-atribut kualitas atau hal-hal yang sering disebut dimensi kualitas. Ada 8 dimensi kualitas yaitu:

a. Kinerja (performence) adalah tingkat konsistensi dan kebaikan fungsi-fungsi produk.

b. Keindahan (esthetics) berhubungan dengan penampilan wujud produk.

c. Kemudahan perawatan dan perbaikan (Service ability) berkaitan dengan tingkat kemudahan merawat dan memperbaiki produk.

d. Keunikan (features) adalah karakteristik produk yang berbeda secara fungsional dari produk-produk sejenis.

e. Reliabilitas adalah probabilitas produk atau jasa menjalankan fungsi yang dimaksud dalam jangka waktu tertentu.

f. Daya tahan (durability) didefinisikan sebagai umur manfaat dari fungsi produk.

(34)

h. Kegunaan yang sesuai (fitness for use) adalah kecocokan dari produk menjalankan fungsi-fungsi sebagaimana yang diiklankan atau dijanjikan.

4. Perilaku Konsumen

(35)

Menurut Philip Kotler dan A.B. Susanto (2000:224), ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, antara lain :

a. Faktor budaya

Faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling meluas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Peranan yang dimainkan oleh kultur, sub-kultur dan kelas sosial antara lain:

1) Kultur (kebudayaan) adalah determinan paling fundamenal dari keinginan dan perilaku seseorang.

2) Sub-kultur mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras dan daerah geografis. Banyak subkultur membentuk segmen pasar yang penting, dan para pemasar sering merancang produk dan program pemasaran yang khusus dibuat untuk kebutuhan mereka.

3) Kelas sosial adalah bagian-bagian yang relatif homogen dan tetap dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hirarkis dan anggota-anggotanya memiliki tata nilai, minat, dan perilaku yang mirip.

b. Faktor sosial

(36)

1) kelompok acuan adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau pengaruh tidak langsung terhadap pendirian atau perilaku seseorang.

2) Keluarga adalah anggota keluarga merupakan kelompok primer yang paling berpengaruh. Orientasi keluarga terdiri dari orang tua seseorang. Keluarga prokreasi seseorang yakni pasangan dan anak-anak.

3) Peran dan status adalah posisi orang dalam setiap kelompok. Seseorang berpartisipasi dalam, banyak kelompok sepanjang hidupnya misalnya keluarga, klub, organisasi.

c. Faktor pribadi

Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yaitu usia pembeli dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomis, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep pribadi pembeli.

(37)

perjalanan hidup seseorang akan mempengaruhi perilaku pembeliannya.

2) Pekerjaan. Pekerjaan seseorang mempengaruhi pola konsumsinya sehingga akan mudah bagi kita untuk mengenali perilaku pembeliannya. Para pemasar berusaha untuk mengidentifikasikan kelompok pekerjaan yang mempunyai minat lebih dari rata-rata pada produk dan jasa mereka.

3) Keadaan ekonomi. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang. Keadaan ekonomi meliputi pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkat pendapatan, stabilitas, dan pola waktunya), tabungan dan kekayaan (termasuk persentase yang likuid), hutang, kekuatan untuk menjamin, dan pendirian terhadap belanja dan menabung.

4) Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diungkapkan dalam kegiatan, minat, dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya. Pemasar mencari hubungan antara produk mereka dan gaya hidup berkelompok.

d. Faktor psikologis atau kejiwaan

(38)

1) Motivasi. Seseorang mempunyai banyak kebutuhan pada setiap waktu tertentu. Sebagai kebutuhan bersifat biogenik seperti rasa lapar, haus, tidak enak. Kebutuhan yang lain bersifat psikogenik seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa kepemilikan.

2) Persepsi adalah proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur, mengatur, dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti persepsi tidak hanya tergantung pada stimuli fisik tetapi juga pada stimulsi yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu tersebut.

3) Pengetahuan menjelaskan perubahan dalam perilaku suatu individu yang berasal dari pengetahuan. Pengetahuan seseorang dihasilkan melalui suatu proses yang saling mempengaruhi dari dorongan, stimuli, petunjuk, tanggapan, dan penguatan.

(39)

Menurut Kotler dan Armstrong (2014:177), proses terjadinya minat beli merupakan bagian dari proses pengambilan keputusan. Oleh karena itu, untuk memahami proses terjadinya minat beli perlu diamati terlebih dahulu bagaimana proses terjadinya pengambilan keputusan seperti gambar berikut.

Gambar II.1. Proses Pengambilan Keputusan Sumber : Philip Kotler (1996:257)

Gambar II. 2. Tahapan di antara Pengevaluasian Alternatif dan Pengambilan Keputusan

Sumber : Philip Kotler (1996:266)

Sebelum sampai ke proses keputusan pembelian, konsumen akan melalui tahap menyadari kebutuhannya terlebih dahulu, lalu konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi mengenai produk yang mereka butuhkan, setelah mendapatkan informasi-informasi tersebut maka

(40)

konsumen akan sampai pada tahap niat pembelian dan dilanjutkan dengan keputusan pembelian.

Kebutuhan individu dapat dirangsang dari dalam atau luar individu. Rangsangan dari dalam merupakan salah satu kebutuhan manusia seperti rasa lapar dan haus, sedangkan rangsangan dari luar seperti iklan, mengagumi suatu produk dan tertarik pada suatu produk Kotler dan Amstrong (2014:177). Konsumen yang telah merasakan adanya suatu kebutuhan perlu dipuaskan, sehingga konsumen akan berusaha mencari informasi yang lebih banyak lagi. Jika informasi telah terkumpul, maka individu akan menghadapi berbagai alternatif pilihan dan individu harus mengidentifikasi dan mengevaluasi alternatif pilihan tersebut. Pengevaluasian tidak dapat terpisah, dipengaruhi sumber-sumber yang dimiliki (waktu, ruang dan informasi) maupun resiko keliru dalam pembelian. Setelah itu, muncul minat beli yang dapat menimbulkan keputusan pembelian. Minat konsumen untuk membeli suatu produk dapat berubah karena adanya dua faktor, faktor pertama adalah perilaku dari orang terdekat dan faktor kedua adalah keadaan yang tidak terduga.

5. Minat Beli Konsumen

(41)

tindakan pribadi dengan tendensi yang relatif terhadap merek. Kotler dan Keller (2015:36) menyatakan bahwa minat beli konsumen merupakan sebuah perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai keingingan dalam memilih, menggunakan, dan mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk yang ditawarkan. Menurut Sciffman dan Kanuk (2008:36), minat beli dapat diartikan sebagai suatu sikap konsumen yang senang terhadap obyek tersebut dengan cara membayar uang atau dengan pengorbanan. Pengaruh eksternal, kesadaran akan kebutuhan, pengenalan produk dan evaluasi alternatif adalah hal yang dapat menimbulkan minat beli konsumen. Pengaruh eksternal ini terdiri dari usaha pemasaran dan faktor sosial budaya.

Faktor-faktor yang membentuk minat beli konsumen menurut Kotler, Bowen dan Makens (2011:29), yaitu:

a. Sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal yaitu, intensitas sifat negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain.

(42)

percaya diri dalam memutuskan akan membeli suatu barang atau tidak.

Menurut Ferdinand (2002:129), minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut:

a. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk.

b. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain.

c. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut. d. Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.

B. Penelitian terdahulu

(43)

produk, merek dan komunikasi pemasaran terintegrasi secara bersama-sama mempengaruhi minat beli konsumen, dan secara parsial hanya variabel harga yang mempengaruhi minat beli konsumen.

Veronika (122214064) Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh iklan dan brand image terhadap minat beli konsumen, dengan brand image sebagai variabel mediasi pada calon konsumenshampooDove di pusat perbelanjaan GardenaDepartment Store & Supermarket Yogyakarta. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data penelitian diperoleh dengan membagikan kuesioner kepada 100 responden. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Variabel Mediasi dengan Metode Causal Step menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistics 19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) iklan dan brand image mempunyai pengaruh positif terhadap minat beli konsumen, (2) iklan berpengaruh positif terhadap brand image, (3) brand image tidak memediasi pengaruh iklan terhadap minat beli konsumen.

(44)

menunjukan kualitas produk, daya tarik promosi dan harga berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen pada produk Starone.

Adrian Hira Himawan (12808141029) Universitas Negeri Yogyakarta. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh kualitas produk, citra, merek, dan promosi terhadap minat beli notebook Acer. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 185 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis adalah regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli notebook Acer, 2) citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli notebook Acer, 3) promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli notebook Acer, 4) kualitas produk, citra merk, dan promosi memiliki pengaruh terhadap minat belinotebookAcer.

(45)

penulis akan lebih mudah melakukan penelitian karena dapat mempelajari penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Yanti Purnama Sari, Veronika, artikel dari Blog Merdifransisca dan Adrian Hira Himawan.

C. Kerangka penelitian

Dari uraian tersebut dapat digambarkan secara sistematis tentang penruh kualitas produk dan promosi penjualan terhadap minat beli konsumen di RamayanaDepartment Storeadalah sebagai berikut :

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual

Keterangan:

: Parsial

: Simultan

Kualitas Produk

(46)

Proses pembelian dapat dianggap sebagai tolak ukur suatu perusahaan untuk mengetahui ketertarikan konsumen terhadap perusahaan. Kualitas produk yang ada di suatu perusahaan dapat menimbulkan minat beli konsumen. Dan promosi penjualan dapat berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk di suatu perusahaan. Jadi dua hal tersebut merupakan dua faktor yang dapat mempengaruhi minat beli konsumen baik secara parsial maupun simultan.

D. Hipotesis

Hipotesis menurut Sugiyono (2012:99) merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Kualitas Produk

(47)

dari kecacatan dan kekonsistensian dalam memberikan tingkatan kualitas yang akan dicapai / dijanjikan. Fungsi produk yang sesungguhnya dirasakan konsumen sebenarnya merupakan presepsi konsumen terhadap kualitas produk tersebut. Dengan terciptanya kualitas produk yang tinggi maka tercipta pula persepsi konsumen terhadap perusahaan. Dengan begitu konsumen dapat mempercayai perusahaan dalam melakukan pembelian. Berdasarkan teori di atas dapat diambil.

Semakin baik kualitas suatu produk maka pertimbangan konsumen untuk melakukan pembelian akan meningkat. Apabila kualitas suatu produk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, maka minat untuk membeli suatu produk akan timbul dalam diri konsumen tersebut. Sebaliknya apabila kualitas produk tidak dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, maka minat beli konsumen terhadap sutu produk akan rendah.

b. Promosi Penjualan

(48)

meninggalkan produk pesaing dan untuk meningkatkan penjualan jangka pendek atau untuk membangun pangsa pasar jangka panjang. Terdapat banyak alat yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan promosi penjualan misalnya paket harga dan diskon. Paket harga menawarkan harga produk tertentu lebih murah kepada konsumen. Dan diskon adalah Potongan harga yang menarik, sehingga harga sesungguhnya lebih rendah dari harga umum. Dengan adanya promosi penjualan yang menawarkan harga lebih terjangkau akan menarik perhatian konsumen agar konsumen melakukan pembelian. Berdasarkan uraian di atas maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut:

HA1: Kualitas produk berpengaruh positif terhadap minat beli

konsumen.

HA2: Promosi penjualan berpengaruh positif terhadap minat

beli konsumen.

HA3: Kualitas produk dan promosi penjualan berpengaruh

(49)

31 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Penelitian yang digunakan bersifat kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah penelitian kausal. Desain kausal merupakan suatu desain untuk mengumpulkan data dan membuat struktur data yang memungkinkan periset untuk memahami hubungan sebab akibat dari beberapa variabel yang sedang diteliti (Suhartanto, 2014:74-76).

B. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian yang akan diteliti adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma di Yogyakarta yang merupakan konsumen yang belum pernah melakukan pembelian di salah satu pusat perbelanjaan yaitu RamayanaDepartment StoreYogyakarta.

2. Obyek Penelitian

(50)

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei 2017.

D. Variabel Penelitian

1. Identifikasi Variabel

a. Variabel Bebas (Independent Variabel)

Variabel bebas merupakan variabel yang keberadaannya mempengaruhi besar atau kecilnya nilai dependent variable, baik secara positif maupun negatif. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah :

1) Kualitas produk (X1)

2) Promosi penjualan (X2)

b. Variabel Terikat (Dependent Variable)

(51)

yang menjadi variabel terikat atau variabel dependen adalah minat beli.

2. Skala Pengukuran

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert. Dalam Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, atau persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012:136).

Tabel III. 1 SkalaLikert

Kode Keterangan Skor

SS Sangat Setuju 5

S Setuju 4

N Netral 3

TS Tidak Setuju 2

STS Sangat Tidak Setuju 1

E. Definisi Operasional

(52)

memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran konstrak yang lebih baik. Definisi operasional dari variabel-variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kualitas Produk

Kualitas produk merupakan kemampuan produk dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Indikator akan digunakan untuk mengukur kualitas produk dapat dilihat dari berbagai faktor misalnya dari segi warna, bentuk, ukuran, fungsi dan estetika dari produk tersebut. Sejauh mana suatu produk dapat menjalankan kegunaannya dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang membeli. Ada 8 dimensi kualitas yaitu:

a. Kinerja adalah tingkat konsistensi dan kebaikan fungsi-fungsi produk.

b. Keindahan yang berhubungan dengan penampilan wujud produk.

c. Kemudahan perawatan dan perbaikan yang berkaitan dengan tingkat kemudahan merawat dan memperbaiki produk.

d. Keunikan adalah karakteristik produk yang berbeda secara fungsional dari produk-produk sejenis.

e. Reliabilitas adalah probabilitas produk atau jasa menjalankan fungsi yang dimaksud dalam jangka waktu tertentu.

(53)

g. Kualitas kesesuaian adalah ukuran mengenai apakah produk telah memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan.

h. Kegunaan yang sesuai adalah kecocokan dari produk menjalankan fungsi-fungsi sebagaimana yang diiklankan atau dijanjikan.

2. Promosi Penjualan

Promosi merupakan kegiatan untuk memperkenalkan produk atau jasa kepada pasar sasaran sehingga pasar sasaran atau konsumen menjadi mengetahui keberadaan produk tersebut dan tertarik untuk memiliki produk tersebut. Promosi yang ditawarkan di Ramayana Department Store memiliki beberapa jenis, misalnya diskon dan paket harga. Indikator yang akan digunakan untuk mengukur promosi yang berkaitan dengan Ramayana Department Store dilihat dari ada tidaknya diskon dan paket harga, besar kecilnya diskon dan paket harga, dan ada tidaknya syarat dalam mendapatkan diskon dan paket harga tersebut. Sejauh mana diskon dan paket harga yang ditawarkan dapat membuat konsumen tertarik untuk melakukan pembelian.

3. Minat beli

(54)

orang untuk memilih/membeli produk tersebut. Indikator untuk mengukur minat beli adalah :

a. Kecenderungan seseorang untuk membeli produk.

b. Kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain.

c. Minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut.

d. Keinginan konsumen mencari informasi mengenai produk yang diminatinya.

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2012:119), populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma di Yogyakarta.

2. Sampel

(55)

mewakili keseluruhan populasi. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi yang memiliki daya beli dan belum pernah melakukan pembelian di RamayanaDepartment Store.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah menggunakan teknik Non-Probability Sampling, khususnya Accidental sampling. Accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden untuk dijadikan sampel atau peneliti memilih orang-orang yang terdekat saja (Siregar 2013:33). Pada penelitian ini peneliti menemui responden dan memberikan kuesioner kepada responden apabila responden yang ditemui sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan.

H. Sumber Data

1. Data Primer

(56)

2. Data Sekunder

Data sekunder penelitian ini yaitu diperoleh dari hasil studi pustaka.

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpuan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada reponden untuk dijawab (Sugiyono 2013:199). Adapun responden penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang belum pernah melakukan pembelian di Ramayana Department Store. Kuesioner yang dibagikan adalah 100.

J. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas mengukur sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Instrumen dikatakan valid berarti menunjukan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono 2012:168). Uji validitas bisa menggunakan rumusProduct Momentdari Karl Pearson, yaitu :

(57)

Keterangan :

rxy : koefisien korelasi antara variabel X dan Y ∑x : jumlah skor butir

∑y : jumlah skor total n : jumlah sampel

Dari perhitungan tersebut menghasilkan butir-butir yang valid dan yang tidak valid :

a) Membandingkan rhitungdengan rtabel. Apabila rhitunglebih besar dari rtabel(rh>rt) maka butir instrumen tersebut valid.

b) Jika rhitung lebih kecil dari rtabel (rh<rt) maka instrumen tersebut tidak valid dan tidak dipergunakan dalam penelitian.

rhitung dengan jumlah responden 100 orang maka nilainya adalah sebesar 0.197. Jika rhitung besar dari 0.197 maka kuesioner yang digunakan dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

(58)

rii : Reliabilitas instrumen

k : Banyaknya butiran pertanyaan

∑σ2: total dari varian masing-masing pertanyaan σ12: varian dari total skor

K. Teknik Analisis Data

1. Analisis Statistika Deskriptif

Analisis statistika deskriptif bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai subjek penelitian berdasarkan data dari variabel yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti dan tidak untuk pengujian hipotesis. Analisis statistika deskriptif ini menggunakan pengukuranMean(Wiyono, 2011:172).

2. Uji Asumsi Klasik a) Uji Normalitas

(59)

syarat pengujian parametric-test. Pada uji normalitas ini, pengujian dilakukan pada variabel kualitas produk (X1), promosi penjualan (X2), dan minat beli konsumen (Y). penelitian ini menggunakanKolmogrov-Smirnov Goodness of Fit Test untuk melihat apakah data berdistribusi normal atau tidak.

b) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan sebagai upaya untuk menentukan ada dan tidaknya korelasi yang sempurna atau mendekati hubungan yang sempurna (Sunyoto 2011:144). Kekuatan hubungan korelasi diukur berdasarkan skala r adalah 0 sampai dengan 1 (berlaku untuk r positif maupun negatif).

Tabel III. 2

Sifat Hubungan Korelasi Berdasarkan Nilai r

Interval r Sifat Hubungan

0,000 s/d 0,199 Sangat Lemah

0,200 s/d 0,399 Lemah

0,400 s/d 0,599 Cukup Kuat

0,600 s/d 0,799 Mendekati Sempurna 0,800 s/d 0,999 Sempurna

(60)

Berdasarkan tabel interval di atas, maka hubungan antara dua variabel bebas tidak mengandung multikolinearitas apabila nilai r kurang dari 0,8. Menurut Singgih Santoso (2001:291) hubungan korelasi yang kuat dapat menggunakan angka 0,5 sebagai pedoman sederhana nilai r yang besarnya kurang dari 0,5 secara umum dapat didefinisikan memiliki hubungan yang lemah.

c) Uji Heteroskedastisitas

Menurut Hasan (2002:281), heteroskedastisitas berarti variasi (varians) variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Pada heteroskedastisitas, kesalahan yang terjadi random (acak) tetapi memperlihatkan hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel bebas. Heteroskedastisitas yang ada dalam regresi dapat menyebabkan :

1) Penaksiran (estimator) yang diperoleh menjadi tidak efisien, hal itu disebabkan variannya sudah tidak minim lagi (tidak efisien).

(61)

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda dipakai untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas (kualitas produk dan promosi penjualan) terhadap variabel terikat (minat beli). Persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut (Suhartanto, 2014):

Keterangan:

Y : Minat beli

a : Konstanta

b1,b2 : Koefisien regresi X1 : Kualitas produk X2 : Promosi penjualan

4. Uji f atau Uji Simultan

Uji f dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama yaitu menggunakan f hitung dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a) Menentukan nilai signifikan

(62)

Keterangan :

R2 :koefisien determinasi n : banyaknya sampel

k : jumlah variabel independen

c) Menentukan Ftabel df1 = k-1

df2 = n-k Keterangan :

n : jumlah sampel

k : jumlah variabel independen df : derajat kebebasan

d) Kriteria pengujian

H0ditolak dan Ha diterima jika Fhitung≥ Ftabel H0diterima dan Ha ditolak jika Fhitung< Ftabel e) Menarik kesimpulan

(63)

5. Uji t atau Uji Parsial

Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan pengaruh yang berarti (signifikan) antara variabel independen (kualitas produk dan promosi penjualan) secara parsial terhadap variabel dependen (minat beli). Langkah-langkah uji t sebagai berikut :

a) Menentukan hipotesis

Variabel bebas tidak berpengaruh apabila nilai koefisiennya sama dengan nol, sedangkan variabel bebasnya akan berpengaruh apabila nilai koefisiennya tidak sama nol. Hipotesis selengkapnya sebagai berikut:

H0= b1, b2≤ 0 Ha= b1, b2> 0

b) Menentukan daerah kritis

Daerah kritis ditentukan oleh ttabel dengan derajat bebas yaitu n-k dan taraf α sebesar 5%.

c) Menentukan nilai thitung

Nilai thitunguntuk koefisien b1, b2 dapat dirumuskan sebagai berikut :

a S

(64)

d) Menentukan daerah keputusan

Penentuan daerah keputusan dilakukan dengan menerima H0atau menolak H0dengan derajat bebas yaitu n-k dengan taraf α sebesar 5%.

e) Memutuskan hipotesis

Pada tahap ini, pengambilan keputusan dilakukan dengan beberapa kriteria sebagai berikut :

Jika: thitung≤ ttabel; maka H0diterima thitung> ttabel; maka H0ditolak atau

nilai Pr ≥ α = 5%; maka H0diterima nilai Pr < α = 5%; maka H0ditolak

6. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam output SPSS, koefisien terletak pada tabel Model Summaryb dan tertulis R Square. Namun untuk regresi linear

berganda sebaiknya menggunakan R Square yang sudah disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian.

(65)
(66)

48 BAB IV

GAMBARAN PERUSAHAAN

Gambar IV.1

Simbol RamayanaDepartment Store (Sumber:http://www.ramayana.co.id/) A. Sejarah perusahaan

Tak lama setelah menikah, Bapak Paulus Tumewu dan istrinya, Tan Lee Chuan, meninggalkan rumah keluarga di Ujung Pandang, Sulawesi untuk memulai bisnis di Jakarta. Mereka telah membayangkan sebuah Department Store yang menjual barang berkualitas dengan harga terjangkau untuk segmen berpenghasilan rendah. Pada tahun 1978 mereka membuka toko pertama mereka yang khusus terutama di garmen dan pakaian di Jalan Sabang. Mereka menamai toko mereka "Ramayana Fashion Store".

(67)

Dengan berkembang baiknya toko, produk baru yang ditambahkan untuk memfokuskan bisnis, yaitu garmen dan pakaian. Pada tahun 1985, fashion pakaian seperti sepatu, tas, aksesoris diperkenalkan. Ke depan dengan optimisme, Ramayana juga memperluas area cakupannya. Pada tahun yang sama, outlet toko pertama di luar Jakarta dibuka di Bandung.

Pada tahun 1989 Ramayana telah menjadi jaringan ritel, yang terdiri dari 13 gerai dan mempekerjakan sebanyak 2.500 pekerja. Mereka berbagai produk yang dijual juga telah menjadi lebih luas untuk mencakup kebutuhan rumah tangga, mainan dan alat tulis. Tak lama kemudian, pada tahun 1993 satu atap pusat perbelanjaan dilaksanakan di setiap toko Ramayana karena jangkauan produk yang luas dan harga terjangkau. Ramayana terus menghadirkan tren-tren dan gaya terkini kepada kelas pekerja Indonesia yang hidup di berbagai pulau di nusantara dengan harga yang wajar.

(68)

tamu kehormatan dan merasa nyaman setiap kali berbelanja. Persaingan yang ketat menuntut adanya tatanan nilai- salah satu dari nilai-nilai inti perseroan. Dengan inflasi mengintai dan daya beli yang menyusut, pelanggan kini semakin sensitif pada harga. Mereka semakin mengetahui harga dan tahu apakah mereka mampu membelinya. Keberhasilkan kami dalam kesinambungan usaha, sebagian besar berasal dari tingginya nilai yang kami tawarkan untuk produk pakaian dan barang-barang lainnya dengan harga ekonomis. RamayanaDepartment Storesudah memiliki gerai sebanyak 115 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk rincian daftar toko secara lengkap bisa dilihat pada lampiran 3.

B. Visi dan Misi Perusahaan

1. VISI

Sebagai jaringan Perusahaan retail kami berkomitmen untuk melayani kebutuhan bersegmen menengah bawah, kami menyediakan beragam produk terjangkau dan berkualitas, menawarkan pelayanan pelanggan yang penuh perhatian.

2. MISI

(69)

menguntungkan dengan rekan bisnis kami: semuanya untuk memaksimalkan nilai pemegang saham.

C. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar IV.2

(70)

D. Tata Kelola Perusahaan

Penerapan Tata Kelola Perusahaan didasarkan pada prinsip dasar yang telah memandu kemajuan manajemen Perusahaan dan Karyawan.

1. Tranparansi

(71)

2. Akuntabilitas

Akuntabilitas ditandai dengan adanya mekanisme yang handal, peran dan tanggungjawab manajemen profesional, pengambilan keputusan dan kebijakan yang mungkin berdampak penting bagi operasional Perusahaan. Ramayana memprioritaskan hak, kewajiban, kewenangan dan tanggungjawab Dewan Komisaris, Direksi dan para pemangku kepentingan. Rapat untuk menyusun keputusan strategis dilakukan secara regular antara Direksi, Dewan Komisaris dan manajemen.

3. Tanggungjawab

(72)

4. Kelayakan

Semua keputusan dan kebijakan yang dibuat oleh Ramayana harus sejalan dengan berbagai kepentingan pemangku kepentingan, termasuk pelanggan, pemasok, Pemegang Saham, investor dan masyarakat umum. Karena Tata Kelola Perusahaan yang Baik merupakan kunci utama keberhasilan Perusahaan, Ramayana selama bertahun-tahun, menerapkan prinsip-prinsip dan mempraktekan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam pengelolaan bisnis, melindungi secara aktif kepentingan para pemangku kepentingan.

5. Kemandirian

Manajemen Ramayana terdiri dari para profesional yang bertanggungjawab untuk menjamin bahwa operasi-operasi telah dilaksanakan dengan mengantisipasi kebutuhan dan ekspektasi pasar dan mematuhi prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan. Keputusan dibuat secara mandiri dan obyektif sesuai kepentingan Ramayana dan Para Pemangku Kepentingannya.

6. Keadilan

(73)

penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di semua aktivitas operasional dan strategi Perusahaan.

E. Analisis Manajemen

1. Pendapatan

Meski gagal mencapai angka yang direncanakan, Perusahaan tetap berhasil meraih keuntungan pada 2015 dengan total penjualan tetap sebesar Rp 7.786,2 milyar, dibanding dengan Rp 7.941,7 milyar pada 2014. Pencapaian ini merupakan buah dari inisiatif Perusahaan melakukan beberapa penghematan biaya penting dan perlindungan margin dan terkait langsung dengan naiknya penjualan Konsinyasi atas Barang Sendiri: penjualan barang sendiri pada 2015 sebesar Rp 4.788 milyar, turun dari Rp 5.131,4 milyar, pada 6,7%. Konsinyasi tumbuh 6,7% untuk tahun berjalan.

2. Laba Kotor

(74)

3. Beban Usaha

Kategori ini terdiri dari Biaya Pemasaran, Biaya Umum dan Administrasi dan Biaya Penyusutan dan Amortisasi. Total beban usaha 2015 naik 1,7%, dari Rp 1.354,2 pada 2014 menjadi Rp 1.377,1 milyar. Tarif dasar listrik tetap naik/disesuaikan (terutama untuk bisnis), dan beban manajemen naik sejalan dengan pertumbuhan pendapatan Perusahaan.

4. Laba Usaha

Laba usaha Perusahaan untuk 2015 turun 16,2% menjadi Rp 250,7 milyar,dari Rp 299,2 milyar pada 2014. Kami terus berusaha menjaga komitmen, efisiensi dan pelayanan yang baik dalam menerapkan strategi yang optimal dan memaksimalkan peluang investasi.

5. Laba Bersih

Pada 2015, Perusahaan mencatat pendapatan bersih Rp 336,0 , dibanding Rp 355,7 milyar pada 2014, menurun 5,5%, meskipun beban usaha naik Rp 22,9 milyar.

6. Laporan Posisi Keuangan

(75)

b. Pasiva Total pasiva Perusahaan untuk 2015 naik 0,1%, dari Rp 1.240,2 milyar pada 2014.

c. Ekuitas Kami melaporkan pencapaian laba bersih Rp 336,1 milyar untuk 2015, dan laba ditahan sebesar Rp 3.045,1 Milyar, dibanding Rp 355,7 milyar dan Rp 2.900,6 pada 2014. Ini merupakan laba bersih yang paling mendekati angka tahun 2008 sebesar Rp 430 milyar. Ekuitas Perusahaan naik 0,2% dari Rp 3.325,7 milyar pada 2014 menjadi Rp 3.333,8 milyar pada 2015.

7. Pendapatan Lain untuk 2015

Pendapatan bunga naik 27,3%, menjadi Rp 141,6 milyar, pada 2015, dibanding Rp 111,3 milyar selama 2014. Kami mencatat angka margin kotor 25,6% untuk tahun ini.

8. Kinerja Usaha Beban usaha untuk 2015

(76)

9. Kas & Setara Kas Pada akhir 2015

(77)

59 BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dipaparkan karakteristik responden, analisis dan penelitian dan pembahasan. Dalam memperoleh data, peneliti membuat kuesioner yang dibagikan dan diisi oleh mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang akan menjadi calon konsumen Ramayana Department Store. Kuesioner pengaruh kualitas produk (X1) dan promosi penjualan (X2) terhadap minat beli konsumen (Y) dibagikan pada bulan April 2017 di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Analisis data dimulai dari penelitian terdiri dari pengujian instrumen (Uji Validitas dan Uji Reliabilitas). Uji Asumsi Klasik, Uji Regresi Linier Berganda, Uji Hipotesis (Ujit), Uji F dan pengolahan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu program software SPSS (Statistica Product and Service Solution) 16.0 for Windows and Microsoft Office Exel 2007.

(78)

terlebih dahulu kepada calon responden memenuhi kriteria yang diajukan oleh peneliti maka calon responden berhak mengisi kuesioner peneliti.

Setelah penyebaran kuesioner selesai, penulis kembali melakukan rekapitulasi dan pengujian instrumen. Hasil menyatakan bahwa semua nilai korelasi instrumen atau pertanyaan dinyatakan valid dan reliable.

A. Profil Responden

1. Usia

Dalam penelitian ini usia responden dikelompokkan menjadi tiga kelompok usia, yaitu:

Tabel V.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Presentase (%)

17-20 tahun 36 36%

21-24 tahun 51 51%

25-28 tahun 13 13%

Total 100 100%

Dari tabel V.1 dapat diketahui bahwa usia responden yang terbanyak adalah 21-24 tahun sebanyak 51 (51%), usia responden 21-24 tahun sebanyak 51 (51%) dan usia responden 25-28 tahun sebanyak 13 (13%).

2. Jenis kelamin

(79)

Tabel V.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Presentase (%)

Laki-laki 30 30%

Perempuan 70 70%

Total 100 100%

Dari tabel V.2 dapat diketahui bahwa untuk responden perempuan yang terbanyak adalah sebanyak 70 (70%) dan responden laik-laki 30 (30%).

3. Penghasilan/Uang saku perbulan

Dalam penelitian ini penghasilan/uang saku perbulan dibedakan menjadi empat kelompok yaitu:

Tabel V.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan/Uang Saku Perbulan Penghasilan/Uang Saku Jumlah Presentase (%)

≦Rp.1.000.000 25 25%

>Rp.1.000.000- Rp.1.500.000 27 27%

>Rp.1.500.000- Rp.2.000.000 25 25%

>Rp.2.000.000 23 23%

Total 100 100%

Dari tabel V.3 dapat diketahui bahwa untuk responden yang terbanyak adalah responden yang berpenghasilan >Rp.1.000.000-Rp.1.500.000 sebanyak 27 (27%), responden yang berpenghasilan ≦

(80)

4. Pengeluaran perbulan

Dalam penelitian ini pengeluaran perbulan dibedakan menjadi empat kelompok yaitu:

Tabel V.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Persentase Pengeluaran Perbulan Untuk Fashion

Pengeluaran Jumlah Presentase (%)

≦5% 33 33%

>5% - 10% 35 35%

>10% - 15% 17 17%

>15% - 20% 15 15%

Total 100 100%

Dari tabel V.4 dapat diketahui bahwa untuk responden yang terbanyak adalah responden yang memiliki pengeluaran perbulan >5%-10% dari penghasilan sebanyak 35 (35%), responden yang memiliki pengeluaran perbulan ≦ 5% dari penghasilan sebanyak 33 (33%),

responden yang memiliki pengeluaran perbulan >10%-15% dari penghasilan sebanyak 17 (17%), dan responden yang memiliki pengeluaran perbulan >15% - 20% dari penghasilan sebanyak 15 (15%).

B. Analisis Deskriptif

1. Kualitas Produk

(81)

calon konsumen terhadap kualitas produk yang dilihat sangat bagus. Adapun skala data tersebut sebagai berikut:

Tabel V.5

Tabel Skala Data Kualitas Produk

Skala Data Kelas Kategori

1 1,00 - 1,79 Sangat buruk

2 1,80 - 2,59 Buruk

3 2,60 - 3,39 Cukup bagus

4 3,40 - 4,19 Bagus

5 4,20 - 5,00 Sangat bagus

Tabel V.6

Deskripsi Variabel Kualitas Produk

Item Skor rata-rata

1 (Kelengkapan Ukuran) 3.6 (Bagus) 2 (Kelengkapan Warna) 3.6 (Bagus) 3 (Kegunaan Yang Sesuai) 3.4 (Bagus) 4 (Keunikan Merek) 3.7 (Bagus)

5 (Model segala usia) 3.2 (Cukup Bagus)

6 (Keindahan) 3.9 (Bagus)

7 (Kinerja) 4.2 (Sangat Bagus) 8 (Kemudahan Perawatan) 3.6 (Bagus)

9 (Keunikan) 3.7 (Bagus)

10 (Daya Tahan) 4.2 (Sangat Bagus) 11 (Kegunaan Yang Sesuai) 4.1 (Bagus)

Skor rata-rata : 3.7

(82)

2. Promosi Penjualan

Kuesioner pada variabel promosi penjualan menggunakan skala 1-5, skala 1 menunjukan persepsi calon konsumen terhadap promosi penjualan yang dilihat sangat kurang menarik, sementara skala 5 menunjukkan persepsi calon konsumen terhadap promosi penjualan yang dilihat sangat menarik. Adapun skala data tersebut sebagai berikut:

Tabel V.7

Tabel Skala Data Promosi Penjualan

Skala Data Kelas Kategori

1 1,00 - 1,79 Sangat Tidak menarik

2 1,80 - 2,59 Tidak menarik

3 2,60 - 3,39 Cukup menarik

4 3,40 - 4,19 Menarik

5 4,20 - 5,00 Sangat menarik

Tabel V.8

Deskripsi Variabel Promosi Penjualan

Item Skor rata-rata

1 (Ada Tidaknya Promosi) 4.2 (Sangat Menarik) 2 (Besarnya Promosi) 4.1 (Menarik)

3 (Kemudahan Mendapatkan) 4.2 (Sangat Menarik) 4 (Promosi Setiap Hari) 4.2 (Sangat Menarik) 5 (Promosi Akhir Tahun) 4.4 (Sangat Menarik)

Skor rata-rata : 4.2

(83)

3. Minat Beli

Kuesioner pada variabel minat beli menggunakan skala 1-5, skala 1 menunjukkan minat beli yang dilihat sangat kurang rendah, sementara skala 5 menunjukkan persepsi calon konsumen terhadap minat beli yang dilihat sangat rendah. Adapun skala data tersebut sebagai berikut:

Tabel V.9

Tabel Skala Data Minat Beli

Skala Data Kelas Kategori

1 1,00 - 1,79 Sangat rendah

2 1,80 - 2,59 Rendah

3 2,60 - 3,39 Cukup Tinggi

4 3,40 - 4,19 Tinggi

5 4,20 - 5,00 Sangat tinggi

Tabel V.10

Deskripsi Variabel Minat Beli

Item Skor rata-rata

1 (Minat Transaksional) 3.5 (Tinggi) 2 (Minat Referensial) 3.7 (Tinggi)

3 (Minat Preferensial) 3.2 (Cukup Tinggi) 4 (Minat Eksploratif) 3.5 (Tinggi)

5 (Minat Eksploratif) 3.8 (Tinggi) 6 (Minat Eksploratif) 3.7 (Tinggi) 7 (Minat Eksploratif) 3.7 (Tinggi)

Skor rata-rata : 3.6

(84)

C. Analisis Data

1. Uji Validitas

(85)

Tabel V.11 Hasil Uji Validitas Item

Pertanyaan Rhitung RTabel Keterangan Variabel Kualitas Produk

1 0.787 0.361 Valid

2 0.672 0.361 Valid

3 0.631 0.361 Valid

4 0.829 0.361 Valid

5 0.504 0.361 Valid

6 0.826 0.361 Valid

7 0.371 0.361 Valid

8 0.642 0.361 Valid

9 0.604 0.361 Valid

10 0.640 0.361 Valid

11 0.553 0.361 Valid

Variabel Promosi Penjualan

1 0.628 0.361 Valid

2 0.502 0.361 Valid

3 0.774 0.361 Valid

4 0.584 0.361 Valid

5 0.551 0.361 Valid

Variabel Minat Beli

1 0.623 0.361 Valid

2 0.658 0.361 Valid

3 0.667 0.361 Valid

4 0.772 0.361 Valid

5 0.514 0.361 Valid

6 0.633 0.361 Valid

7 0.548 0.361 Valid

(86)

2. Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan Cronbach’s Alpha. Dalam uji reliabilitas, suatu instrumen penelitian dapat diterima bila dalam kisaran Cronbach’s Alpha > 0,60 s/d 0,80 dianggap baik atau reliabel serta dalam kisaran > 0,80 s/d 1.00 dianggap sangat baik atau sangat reliabel. Adapun tabel uji reliabilitas adalah sebagai berikut:

Tabel V.12

Hasil Uji Reliabilitas Kualitas Produk

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.867 11

(87)

Tabel V.13

Tabel Uji Reliabilitas Promosi Penjualan

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.561 5

Dapat dilihat dari tabel tersebut didapatkan nilai Cronbach’s Alpha 0,561 dari variabel promosi penjualan yang diuji nilainya diantara >0,40-0,60, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen pengukuran promosi penjualan dinyatakan cukup reliabel.

Tabel V.14

Table Uji Reliabilitas Minat Beli

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.748 7

(88)

3. Analisis Uji Asumsi Klasik a) Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas ini menggunakan Kolmogrov-Smirnov Goodness of Fit Testuntuk melihat apakah data berdistribusi normal atau tidak. Data dikatakan berdistribusi normal apabila angka signifikan uji Kolmogrov-SmirnovSig. > 0,05 menunjukan bahwa data berdistribusi normal. Adapun hasil uji normalitas pada grafik dan tabel sebagai berikut:

Gambar V.1

(89)

Tabel V.15 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

total

N 100

Normal Parametersa Mean 3.7600 Std. Deviation .46861 Most Extreme

Differences Absolute .089

Positive .077

Negative -.089

Kolmogorov-Smirnov Z .891

Asymp. Sig. (2-tailed) .406

a. Test distribution is Normal.

(90)

b) Hasil Uji Multikolinearitas

Suatu model regresi dikatakan bebas multikolinieritas jika nilai VIF (Variance Inflation Factor) kurang dari 10 maka tidak terjadi gejala multikolinieritas diantara variabel bebas.

Tabel V.16

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) -.623 .617 -1.010 .315

kualitasprodu

k .648 .125 .474 5.197 .000 .750 1.333

promosipenju

alan .433 .165 .239 2.618 .010 .750 1.333

a. Dependent Variable: minat_beli

(91)

masing-masing nilai VIF setiap variabel kurang dari 10,00 dan tolerance untuk masing-masing variabel lebih dari 0,10. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas diantara variabel bebas.

c) Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menunjukan bahwa varians variabel tidak sama untuk semua pengamatan atau observasi. Suatu variabel tidak terjadi heteroskedastisitas apabila angka signifikansi > daripada 0,05 dan dilihat dari scatter-plots, apabila titik-titik pada scatter-plots menyebar secara acak, baik dibagian atas angka nol ataupun di bagian bahwa angka nol dari sumbu vertikal atau sumbu Y, maka dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas atau disebut homokedastisitas. Adapun hasil uji heteroskedastisitas sebagai berikut:

Gambar V.2

(92)

Dari scatterplot tersebut, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak, baik di bagian atas angka nol atau di bagian bawah angka nol dari sumbu vertikal atau sumbu Y. Dengan demikian, dapat disimpiulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi ini.

4. Analisis uji regresi linear berganda

Analisis linier berganda digunakan untuk menjawab hipotesis apakah kualitas produk dan promosi penjualan berpengaruh terhadap minat beli konsumen.

Tabel V.17

Hasil Analisis Linear Berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients StandardizedCoefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) -.623 .617 -1.010 .315

kualitasproduk .648 .125 .474 5.197 .000

promosipenjualan .433 .165 .239 2.618 .010

(93)

Berdasarkan hasil olah data menggunakan SPSS, diperoleh nilai konstanta sebesar -623, koefisien kualitas produk 0,648, koefisien promosi penjualan 0,433. Maka persamaan regresi dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y= -0,623+0,648X1+0,0,433X2

5. Uji F

Uji F ini digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh kualitas produk dan promosi penjualan secara bersama-sama terhadap minat beli konsumen. Jika nilai Fhitung> Ftabel berarti dapat disimpulkan bahwa kualitas produk dan promosi penjualan secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat beli konsumen dengan α=5% (0,05), df1=2 dan df2=98 diperoleh nilai F tabel 2, 98 = 3,09.

Tabel V.18 Hasil Uji F ANOVAb

Model SumSquares ofdf Mean Square F Sig.

Regression 20.150 2 10.075 31.638 .000a

Residual 30.890 97 .318

Total 51.040 99

(94)

Berdasarkan tabel diatas Fhitung= 31,638 oleh karena itu nilai Fhitung> Ftabel berarti Ho ditolak. Hal ini berarti kualitas produk dan promosi penjualan bersama-sama berpengaruh terhadap minat beli konsumen.

6. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh secara parsial kualitas produk dan promosi penjualan terhadap minat beli konsumen. Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak, yang berarti kualitas produk dan promosi penjualan berpengaruh secara parsial terhadap minat beli. Dengan α=5% (0,05) dan df = 97, diperoleh nilai ttabelsebesar 1,9847

Tabel V.19

B Std. Error Beta

(Constant) -.623 .617 -1.010 .315

kualitasproduk .648 .125 .474 5.197 .000

promosipenjualan .433 .165 .239 2.618 .010

a. Dependent Variable: minat_beli

1. Pengaruh kualitas produk terhadap minat beli

(95)

berarti kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Artinya semakin kualitas produk sesuai dengan harapan konsumen maka semakin tinggi minat beli konsumen.

2. Pengaruh promosi penjualan terhadap minat beli

Berdasarkan tabel diketahui nilai thitung variabel kualitas produk sebesar 2,618 oleh karena nilai tersebut lebih besar dari ttabel 1,9847, berarti kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Artinya semakin promosi penjualan sesuai dengan harapan konsumen maka semakin tinggi minat beli konsumen.

7. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (R2) dari hasil regresi berganda menunjukan seberapa besar variabel dependen (minat beli) dipengaruhi oleh variabel independen (kualitas produk dan promosi penjualan) hasil uji koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel V.20

Hasil Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square AdjustedSquare RStd. Error ofthe Estimate Durbin-Watson

1 .628a .395 .382 .56431 1.436

a. Predictors: (Constant), promosipenjualan, kualitasproduk

(96)

Berdasarkan tabel diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,395 atau 39,5%. Hal ini menunjukkan bahwa 39,5% minat beli responden dipengaruhi oleh kualitas produk dan promosi penjualan. Sedangkan 60,5% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat pada penelitian ini.

D. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh kualitas produk terhadap minat beli konsumen di RamayanaDepartment Store; 2) pengaruh promosi penjualan terhadap minat beli konsumen di Ramayana Department Store; 3) pengaruh kualitas produk dan promosi penjualan terhadap minat beli konsumen di Ramayana Department Store, 4) implikasi manajerial. Dapat dilihat karakteristik responden pada penelitian ini mayoritas berusia 21-24 tahun, mayoritas responden adalah perempuan, mayoritas memiliki tingkat pendapatan sebesar >Rp.1.000.000- Rp.1.500.000 dan mayoritas memiliki pengeluaran >5% - 10% dari penghasilan tiap bulan.

1. Pengaruh kualitas produk terhadap minat beli konsumen di

RamayanaDepartment Store

Gambar

Tabel V.20 Hasil Koefisien Determinasi...........................................................
Gambar Judul
gambar berikut.
Gambar 2.3 Kerangka Konseptual
+7

Referensi

Dokumen terkait

Lebih dari separuh remaja awal di SMP Negeri Kota Yogyakarta memiliki perilaku sehat dalam kategori tinggi, Sikap terhadap kesehatan, keluarga dan komunitas pada

Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2014 tentang tarif atas jenis penerimaan negara bukan pajak yang berlaku pada Kementerian Agama yang mengatur tentang tarif

Undang- undang kepariwisataan yang bersifat nasional dan menyeluruh sangat diperlukan sebagai dasar hukum dalam rangka pembinaan dan penyelenggaraan kepariwisataan, khususnya

Adanya informasi negatif mengenai lingkungan kerja auditor mungkin dapat mengurangi minat mereka untuk memilih karir sebagai auditor dan mengalihkan pilihan karirnya ke

2) Sistem memberi batasan menu yang dapat diakses oleh user yang telah mendapat hak akses. User disini adalah tiap divisi HIPMALA Yogyakarta. Sistem harus dapat melakukan input,

Pekerjaan lain yang tidak kalah pentingnya adalah sampling, yaitu pengambilan conto material yang sesedikit mungkin namun dapat mewakili material keseluruhan. Sampling

Lain halnya dalam pembelajaran kewirausahaan di SMA Adiguna Bandar Lampung cenderung lebih bersifat teoritis, sehingga siswa tidak memiliki kemampuan untuk memulai

Dengan pembuatan aplikasi psikotes pada mobile Android dapat digunakan untuk mengetahui minat dan bakat yang dimiliki anak.. Psikotes yang dilakukan meliputi