• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. Koefisien regresi untuk X1 (b1) sebesar 33,471 artinya jika variabel

pertambahan dan (X1) naik satu satuan, maka jumlah pemberian kredit (Y)

akan naik sebesar 33,471 dengan asumsi variabel jaminan adalah konstan. b. Koefisien regresi untuk X2 (b2) sebesar 0,876 artinya jika variabel jaminan

(X2) naik satu satuan, maka jumlah pemberian kredit (Y) akan naik sebesar

0,876 dengan asumsi variabel pertambahan dana adalah konstan.

Besarnya pengaruh pertambahan dana (X1) dan jaminan (X2) terhadap

jumlah pemberian kredit (Y) adalah sebesar 0,986 yang artinya variabel pertambahan dana (X1) dan jaminan (X2) mampu mempengaruhi variabel jumlah

pemberian kredit (Y) sebesar 98,6% dan sisanya sebesar 1,4% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

4.3.4. Uji F

Uji F digunakan menguji apakah model regresi linier berganda yang digunakan adalah cocok atau tidak untuk memprediksi besarnya pengaruh partisipasi pengangaran dan sistem penghargaan terhadap kinerja manajerial. Berikut ini hasil uji F :

Tabel 4.7 : Uji F

Variabel Bebas Fhitung Sig

Pertambahan dana (X1) Jaminan (X2)

254,986 0,000

Sumber : Lampiran 4

Hasil uji F pada tabel di atas menjelaskan bahwa nilai Fhitung yang dihasilkan

sebesar 254,986 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 kurang dari 5% maka H0

ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa model regresi linier berganda yang

digunakan adalah cocok untuk menerangkan pengaruh pertambahan dana (X1) dan

jaminan (X2) terhadap jumlah pemberian kredit (Y).

4.3.5. Uji t

Uji t dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh secara parsial variabel partisipasi penganggaran (X1) dan sistem penghargaan (X2) terhadap kinerja

manajerial (Y). Berikut ini hasil uji t : Tabel 4.8 : Uji t

Variabel Bebas thitung Sig

Pertambahan dana (X1) Jaminan (X2) 1,749 19,191 0,124 0,000 Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pertambahan dana (X1)

secara parsial tidak berpengaruh terhadap jumlah pemberian kredit, hal ini dilihat dari tingkat signifikan yang dihasilkan (sig = 0,124) lebih dari 5%. Sedangkan jaminan (X2) secara parsial berpengaruh positif yang signifikan terhadap jumlah

pemberian kredit, hal ini dilihat dari tingkat signifikan yang dihasilkan (sig = 0,000) kurang dari 5%.

Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :

1. Hipotesis ke-1 yang menyatakan bahwa pertambahan dana dan jaminan berpengaruh signifikan terhadap jumlah pemberian kredit simpan pinjam, sebagian teruji kebenarannya, karena hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertambahan dana (X1) secara parsial tidak berpengaruh terhadap jumlah

pemberian kredit, sedangkan jaminan (X2) secara parsial berpengaruh positif

yang signifikan terhadap jumlah pemberian kredit.

2. Hipotesis ke-2 yang menyatakan bahwa jaminan memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap jumlah pemberian kredit simpan pinjam, karena hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jaminan (X2) secara parsial berpengaruh

positif yang signifikan terhadap jumlah pemberian kredit.

4.4. Pembahasan

4.4.1. Implikasi Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertambahan dana dan jaminan memberikan kontribusi yang nyata terhadap jumlah pemberian kredit, hal ini dapat dilihat dari hasil uji F yaitu sebesar 254,986 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000. Sedangkan hasil uji secara parsial menunjukkan bahwa pertambahan dana tidak memberikan kontribusi nyata pada jumlah pemberian kredit dan jaminan memberikan kontribusi nyata pada jumlah pemberian kredit. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji t, dimana nilai t-hitung pada variabel pertambahan laba sebesar 1,749 dengan tingkat signifikan sebesar 0,124 dan nilai

t-hitung pada variabel jaminan sebesar 19,191 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000.

Hasil penelitian ini tidak didukung oleh penelitian Wulan Puspita Sari (2004) yang menyatakan bahwa jaminan tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah pemberian kredit. Begitu juga dengan penelitian Dian Meilana (2005) dan Chrima Mardikawati (2006) yang menyatakan bahwa pertambahan dana berpengaruh terhadap jumlah pemberian kredit simpan pinjam.

Penelitian yang mendukung hasil penelitian ini adalah penelitian Farid Tribune Uniqeu (2007) yang menyatakan bahwa jaminan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemberian kredit.

Berdasarkan data pertambahan dana, jaminan dan jumlah pemberian kredit pada tabel 4.1, gambar 4.1, gambar 4.2 dan gambar 4.2 menunjukkan bahwa pertambahan dana, jaminan dan jumlah pemberian kredit cenderung mengalami kenaikan dari tahun-tahun, namun kenaikan jaminan lebih berarti dibandingkan dengan kenaikan pertambahan dana, hal inilah yang menyebabkan jaminan lebih memberikan kontribusi yang nyata terhadap kenaikan jumlah pemberian kredit.

Kenaikan pertambahan dana, jaminan dan jumlah pemberian kredit menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat pada Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita Surabaya cenderung meningkat, untuk itu pihak Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita Surabaya hendaknya berhati-hati dalam memberikan kredit pada anggotanya. Faktor kondisi calon peminjam umumnya dikategorikan berdasarkan 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral, dan Condition). Penerapan 5C bagi nasabah besar bisa berbeda dengan penerapannya bagi nasabah mikro, kecil, dan

menengah karena masalah teknis. Misalnya, ketidaktersediaan laporan keuangan, dan pengelolaan keuangan yang tidak terpisah antara keuangan usaha dan keuangan rumah tangga sedangkan faktor di luar pihak bank dan debitur pada

dasarnya dapat dimasukkan ke dalam komponen condition. Termasuk ke dalam

faktor ini adalah persaingan usaha, kondisi ekonomi, dan faktor alam sehingga mempengaruhi kondisi usaha dari debitur (Bramantyo & Ronny, 2007 dalam Chandra Dewi, 2009).

Hal ini didukung oleh pendapat Masyhud Ali (2004) dalam (Chandra Dewi, 2009) bahwa pada saat memberikan kredit, bank harus melakukan analisis terhadap kemampuan debitur untuk membayar kembali kewajibannya. Setelah kredit diberikan, bank wajib melakukan pemantauan terhadap penggunaan kredit serta kemampuan dan kepatuhan debitur dalam memenuhi kewajibannya. Bank melakukan peninjauan, penilaian dan pengikatan terhadap agunan untuk memperkecil risiko kredit. Begitu juga dengan pendapat Suyatno (1997) dalam (Chandra Dewi (2009) bahwa pemberian kredit yang dimaksud untuk memperoleh keuntungan, suatu lembaga kredit akan memberikan kredit kepada nasabah jika ia betul-betul merasa yakin bahwa nasabah yang akan menerima kredit itu mampu dan mau mengembalikan kredit yang telah diterimanya.

4.4.2. Perbedaan Penelitian Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu terletak pada variabel, obyek, metode dan hasil penelitian itu sendiri. Berikut ini rangkuman perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu :

Tabel 4.9 : Rangkuman Perbedaan Penelitian Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti Judul Penelitian Kesimpulan 1 Wulan

Puspita Sari (2004)

Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Jumlah pemberian kredit Investasi pada Bank Rakyat Indonesia Unit Wonocolo Surabaya

1. Secara simultan Target Laba Usaha, Target Pendapatan dan Jaminan berpengaruh signifikan terhadap Jumlah Pemberian Kredit 2. Secara parsial Target Laba Usaha (X1)

berpengaruh signifikan terhadap Jumlah Pemberian Kredit (Y) yang diberikan oleh BRI unit Wonocolo Surabaya sedangkan Target Pendapatan (X2) dan Jaminan (X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap Jumlah Pemberian Kredit (Y).

3. Target Laba Usaha merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap besarnya Jumlah Pemberian Kredit

2 Dian Meilana (2005)

Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Besarnya Pemberian Kredit Simpan Pinjam pada Koperasi Pegawai PT. SIER

(PERSERO) Surabaya

a. Pertambahan dana, alokasi dana dan realisasi pendapatan anggota berpengaruh terhadap jumlah pemberian kredit

b. Alokasi dana memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap jumlah pemberian kredit

3 Chrima Mardikawati (2006)

Pengaruh Pertambahan Dana dan Alokasi Dana serta Realisasi Pendapatan Anggota Terhadap Jumlah pemberian kredit Simpan Pinjam pada Koperasi Pegawai Negara “Beringin” di Tuban

a. Pertambahan dana, alokasi dana dan realisasi pendapatan anggota berpengaruh terhadap jumlah pemberian kredit simpan pinjam b. Alokasi dana mempunyai pengaruh yang

paling dominan di banding dengan

pertambahan dana dan realisasi pendapatan anggota terhadap jumlah pemberian kredit simpan pinjam tidak terbukti kebenarannya. 4 Farid Tribune

Uniqeu (2007)

Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Kredit Kendaraan Bermotor Pada Debitur PT. Wom Finance Surakarta

a. Pendapatan, secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemberian kredit. b. Karakter, secara parsial berpengaruh positif

dan signifikan terhadap pemberian kredit. c. Jaminan, secara parsial berpengaruh positif

dan signifikan terhadap pemberian kredit. d. Pendapatan merupakan variabel yang dominan

pengaruhnya terhadap pemberian kredit 5 Chandra

Dewi (2009)

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Strategi Pemberian Kredit Dan Dampaknya Terhadap Non Perfoming Loa

a. Kondisi internal BPR berpengaruh positif dan signifikan terhadap strategi pemberian kredit. b. Kondisi Calon Debitur berpengaruh positif dan

signifikan terhadap strategi pemberian kredit. c. Kondisi lingkungan BPR dan strategi

pemberian kredit menunjukkan bahwa kondisi lingkungan BPR berpengaruh positif dan signifikan terhadap strategi pemberian kredit. d. Strategi pemberian kredit berpengaruh negatif

Lanjutan Tabel 4.9 : Rangkuman Perbedaan Penelitian Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti

Judul Penelitian Kesimpulan

6 Eko Muji Santoso (2010)

Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Jumlah pemberian kredit Simpan Pinjam pada Nasabah di Koperasi Wanita Setia Bhakti Surabaya

a. Secara simultan pertambahan dana dan jaminan memberikan kontribusi yang nyata terhadap jumlah pemberian kredit

b. Hasil uji secara parsial menunjukkan bahwa pertambahan dana tidak memberikan kontribusi nyata pada jumlah pemberian kredit dan jaminan memberikan kontribusi nyata pada jumlah pemberian kredit.

Berdasarkan tabel di atas, peneliti memberikan rekomendasi kepada peneliti selanjutnya, agar memperluas jangkauan populasi yaitu tidak terbatas pada Koperasi Wanita “Setia Bhakti Wanita” Surabaya saja.

4.4.3. Keterbatasan Penelitian

Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yang membawa dampak pada

hasil penelitian yaitu pengambilan sampel menggunakan metode purposive

sampling, sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini relatif pendek yaitu 10 tahun mulai tahun 1999 sampai dengan tahun 2008 dalam bentuk tahunan.

BAB V

Dokumen terkait