• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kombinasi Analisis Faktor Penentuan Lokasi TPA Benowo

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5.2 Kombinasi Analisis Faktor Penentuan Lokasi TPA Benowo

Setelah dikombinasikan data hasil analisis faktor penentuan lokasi TPA Benowo dari kuisioner AHP diperoleh hasil berupa kriteria dan sub kriteria yang berpengaruh terhadap penentu pemilihan lokasi TPA Benowo. Berikut adalah hasil analisis faktor pemilihan lokasi berdasarkan analisis dari seluruh responden yang dilibatkan. Dari hasil analisis AHP menggunakan aplikasi expert choice, baik hasil AHP kriteria maupun sub kriteria dapat disimpulkan beberapa faktor-faktor yang paling berpengaruh dalam penentuan lokasi TPA Benowo.

A. Pembobotan Kriteria

Gambar 3. Pembobotan Kriteria Sumber: Hasil analisis 2015

Penentuan lokasi TPA Benowo memiliki 3 kriteria yaitu kondisi tanah, pelayanan, dan penanggulangan dampak pencemaran. Dari 3 kriteria tersebut dapat dilihat pada gambar di atas bahwa kriteria kondisi tanah memiliki prioritas yang paling tinggi dengan bobot 0,391. Kriteria kondisi tanah bisa memiliki bobot paling tinggi karena kondisi tanah sangat berpengaruh terhadap penempatan dan keberlangsungan suatu Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Hal ini dikarenakan pembuangan sampah sebelum diolah harus sesuai dengan kondisi tanahnya, apabila tidak sesuai akan menimbulkan banyak masalah seperti pencemaran tanah dan kerusakan lingkungan, selain itu status dari tanah tersebut juga harus dipertimbangkan. Kriteria pelayanan memiliki prioritas kedua dengan bobot 0.359. Hal ini dapat dilihat bahwa pelayanan juga mempunyai pengaruh dalam penentuan lokasi TPA Benowo. Sedangkan kriteria yang memiliki prioritas paling rendah adalah penanggulangan dampak pencemaran dengan bobot 0,250. Hal ini dikarenakan pencegahan dari pencemaran dengan mempertimbangkan aspek lainnya seperti kondisi tanah dianggap lebih prioritas karena bersifat preventif, dengan kata lain penanggulangan masih belum prioritas dibanding dengan pencegahan.

B. Pembobotan Sub Kriteria  Kondisi Tanah

Gambar 4. Pembobotan Sub Kriteria Kondisi Tanah Sumber: Hasil analisis 2015

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi TPA Benowo Surabaya

28

Kriteria kondisi tanah memiliki 4 sub kriteria yaitu tidak berada pada zona bahaya geologi, kemiringan tanah, tidak dalam wilayah lindung, dan kelulusan tanah. Dari 4 sub kriteria tersebut dapat dilihat pada gambar di atas bahwa sub kriteria tidak berada pada zona bahaya geologi memiliki prioritas yang paling tinggi dengan bobot 0.312. Sub kriteria tidak berada pada zona bahaya geologi karena bisa memiliki bobot paling tinggi karena sub kriteria tersebut sangat berpengaruh dalam penentuan lokasi TPA. Hal tersebut dikarenakan zona bahaya geologi merupakan daerah yang rentan terhadap gerakan tanah atau erupsi gunung api yang merupakan daerah yang tidak layak bagi lokasi TPA karena akan menimbulkan bencana baik terhadap infratrukturnya maupun memicu terjadinya penyebaran pencemaran dan membahayakan operasinya.

Sedangkan sub kriteria yang memiliki prioritas paling rendah adalah subkriteria kelulusan tanah dengan bobot 0.312 Ha. Sub kriteria kelulusan tanah berguna dalam hal penanggulangan dampak pencemaran yang akan terjadi pada lokasi TPA. Akan tetapi kub kriteria ini masih kecil dibanding dengan sub kriteria lainnya yang sama-sama membahas mengenai kondisi tanah di TPA Benowo.

 Pelayanan

Gambar 5. Pembobotan Sub Kriteria Pelayanan Sumber: Hasil analisis 2015

Kriteria pelayanan memiliki 3 sub kriteria yaitu lokasi mudah diakses, jauh dari jaringan jalan utama, dan jarak terdekat dengan sumber sampah. Dari 3 sub kriteria tersebut dapat dilihat pada gambar di atas bahwa sub kriteria lokasi mudah diakses memiliki prioritas yang paling tinggi dengan bobot 0.526. Sub kriteria lokasi mudah diakses bisa memiliki bobot paling tinggi karena sub kriteria tersebut sangat berpengaruh dalam penentuan lokasi TPA. Hal tersebut dikarenakan lokasi mudah diakses merupakan penunjang dari proses pengelolaan sampah perkotaan. Semakin dekat jarak dengan ruas jalan lokal menuju ke lokasi TPA dan kondisi prasarananya bagus, maka semakin bagus pula lokasi TPA tersebut karena akses menuju ke lokasinya mudah dan bisa membuat pengangkutan sampah lebih mudah. Prioritas selanjutnya adalah sub kriteria jauh dari jaringan jalan utama dengan bobot nilai 0.291. Sebuah TPA harus mempunyai jarak dengan jaringan jalan utama seperti jalan primer, hal tersebut untuk mengantisipasi adanya pencemaran udara dan kemacetan yang ditimbulkan karena adanya sebuah TPA. Kemudian sub kriteria dengan prioritas terakhir adalah jarak terdekat dengan sumber sampah dengan bobot 0.183. Dengan mempertimbangkan jarak terdekat dengan sumber sampah dapat mengoptimalkan

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi TPA Benowo Surabaya

29

jangkauan pelayanan sampah. Akan tetapi hal tersebut tidak menjadi prioritas dalam penentuan lokasi TPA Benowo karena sumber sampah di Kota Surabaya sendiri mayoritas berada di tengah kota.

 Penanggulangan Dampak Pencemaran

Gambar 6. Pembobotan Sub Kriteria Penanggulangan Dampak Pencemaran Sumber: Hasil analisis 2015

Sub kriteria penanggulangan dampak pencemaran memiliki 4 sub kriteria yang jika diurutkan menurut prioritas paling tinggi ke paling rendah adalah bebas banjir, kepadatan penduduk, jarak dari badan air, dan yang terakhir adalah jarak perumahan terdekat. Sub kriteria bebas banjir bisa menjadi prioritas pertama karena memang faktor bebas banjir sangat berpengaruh dalam keberlangsungan suatu TPA. Hal tersebut dikarenakan genangan air terutara banjir harus dihindari dari sebuah pembangunan TPA, karena dengan terjadinya banjir di wilayah tersebut maka akan menimbulkan pencemaran air dan penyakit pada masyarakat sekitar yang terbawa oleh sampah yang terkena banjir tersebut. Kemudian prioritas terakhir adalah sub kriteria jarak perumahan terdekat. Sebuah TPA harus memiliki jarak dari perumahan di sekitarnya, akan tetapi hal tersebut masih lebih rendah prioritasnya dibanding dengan sub kriteria lainnya dalam kriteria penanggulangan dampak pencemaran. C. Faktor-faktor Penentu Lokasi TPA Benowo

Dari penjelasan hasil analisis AHP menggunakan aplikasi expert choice sebelumnya, baik hasil AHP kriteria maupun sub kriteria per stakeholder yang kemudian dikombinasikan menjadi satu dapat disimpulkan beberapa faktor-faktor yang paling berpengaruh dalam penentuan lokasi menurut prioritas. Adapun faktor-faktor yang paling berpengaruh dalam penentuan lokasi TPA Benowo disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 9. Faktor-faktor penentu lokasi TPA Benowo

No Kriteria Bobot (A) Sub Kriteria Bobot (B) AxB Prioritas

1 Kondisi Tanah 0.391

Kemiringan Tanah 0.278 0.131 3

Tidak Dalam Wilayah Lindung

0.216 0.102 4

Tidak Berada pada Zona Bahaya Geologi

0.312 0.147 1

Kelulusan Tanah 0.194 0.092 6

2 Pelayanan 0.359 Jarak Terdekat dengan

Sumber Sampah

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi TPA Benowo Surabaya

30

Lokasi Mudah Diakses 0.526 0.135 2

Jauh dari Jaringan Jalan Utama 0.291 0.075 7 3 Penanggulangan Dampak Pencemaran 0.250

Jarak dari Badan Air 0.248 0.068 9

Jarak Perumahan Terdekat

0.139 0.038 11

Kepadatan Penduduk 0.268 0.073 8

Bebas Banjir 0.345 0.094 5

Sumber: Hasil analisis 2015

Dari hasil perhitungan bobot kriteria dan sub kiriteria pada tabel di atas didapatkan prioritas faktor penentu lokasi TPA Benowo. Nilai bobot dari masing-masing sub kriteria dikalikan dengan bobot kriterianya, kemudian akan didapat bobot tiap sub kriteria secara keseluruhan yang bisa diurutkan prioritasnya berdasarkan besarnya bobot tiap sub kriteria. Untuk urutan prioritas yang dihasilkan dari perhitungan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 7. Urutan prioritas sub kriteria keseluruhan Sumber: Hasil analisis 2015

Dari hasil tersebut dapat diketahui urutan prioritas dari 11 sub kriteria yang digunakan dalam pertimbangan penentuan lokasi TPA Benowo. Prioritas pertama dalam penentuan lokasi TPA Benowo adalah tidak berada pada zona bahaya geologi. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan penentuan TPA yang ditetapkan melalui SNI nomor 03-3241-1994 tentang tata cara pemilihan lokasi TPA sampah. Berdasarkan SNI tersebut, dalam kriteria yang digunakan untuk menentukan zona layak atau tidak layak sebagai TPA salah satunya adalah berdasarkan kondisi geologi, dimana suatu zona layak atau tidak menjadi TPA jika tidak berlokasi di zona golocene fault. TPA secara jelas tidak diperbolehkan berada di zona bahaya geologi. Kondisi eksisting di TPA Benowo sendiri saat ini sesuai dengan hal tersebut, karena di Kecamatan Benowo termasuk wilayah yang aman dari bahaya geologi.

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi TPA Benowo Surabaya

31

Kemudian prioritas kedua adalah lokasi mudah diakses. Adanya kemudahan akses bertujuan untuk mempermudah proses pengangkutan sampah dari sumber sampah. Hal tersebut juga sesuai dengan SNI 03-3241-1994. Kondisi eksisting di TPA Benowo juga sudah sesuai dengan prioritas tersebut, di TPA Benowo terdapat akses yang mudah untuk bisa menuju ke TPA nya. Prioritas ketiga dalam penentuan lokasi TPA Benowo adalah sub kriteria kemiringan tanah. Sub kriteria ini penting dalam pertimbangan penentuan TPA karena berpengaruh pada kondisi aliran air lindi. Selain itu kemiringan tanah juga berkaitan dengan kemudahan pekerjaan konstruksi dan operasional TPA tersebut. Kemiringan tanah yang layak dijadikan sebagai TPA adalah kemiringan zona harus kurang dari 20%, jika lebih dari 20% maka tempat tersebut tidak layak untuk dijadikan TPA. Penentuan tersebut berdasarkan atas SNI 03-3241-1994 dan standard tata cara pemilihan lokasi tempat pembuangan akhir sampah (SKSNI-7-11-1991-03) yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum. Penentuan tersebut juga sudah sesuai dengan kondisi eksisting TPA Benowo yang memiliki kemiringan tanah dibawah 20%, TPA tersebut berada di Kota Surabaya yang merupakan pesisir dan daratan rendah sehingga kemiringan tanahnya termasuk datar.

Selain itu masih ada beberapa prioritas setelah 3 sub kriteria yang telah dijelaskan diatas. Untuk kriteria-kriteria dengan prioritas terbawah seperti jarak terdekat dengan sumber sampah dan jarak perumahan terdekat juga dapat dipertimbangkan dalam penentuan lokasi TPA, akan tetapi lebih optimal jika disesuaikan dengan prioritas yang telah dianalisis. Semua sub kriteria yang dianalisis merupakan faktor dalam penentuan lokasi TPA, dalam hal ini adalah TPA Benowo. Dalam analisis ini diketahui urutan prioritas dalam penentuan lokasi TPA yang dapat digunakan.

D. Analisis Sensitivitas Sub Kriteria Pemilihan Lokasi TPA Benowo

Setelah didapatkan 11 faktor yang merupakan sub kriteria dari beberapa kriteria berdasarkan hasil analisis AHP di atas. Untuk menambah keyakinan peneliti 11 faktor tersebut diuji lagi dengan analisis sensitivitas yang juga menggunakan aplikasi expert choice. Uji sensitivitas dilakukan dengan meningkatkan bobot pada kriteria sebesar 20%. Tidak ada ketentuan khusus dalam menentukan nilai uji sensitivitas, melihat dari pengelitian AHP pada umumnya menggunakan 0%-40% sehingga ditentukanlah 20% yang mana merupakan median dari rentang tersebut. Dari hasil uji sensitivitas, prioritas yang telah didapat mayoritas tetap konsisten berada di urutannya. Maka dari itu nilai bobot dan hasil analisis yang diperoleh layak diteruskan sebagai bahan dasar penelitian.

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi TPA Benowo Surabaya

32

Dokumen terkait