BAB IV: HASIL PENELITIAN
F. Deskripsi data
1. Komitmen (X 1 )
Komitmen adalah suatu sikap setuju terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi, adanya kemauan untuk memberikan usaha ekstra untuk keuntungan organisasi, serta keinginan yang kuat untuk tetap tinggal dan memelihara keanggotaannya di organisasi, terlibat dalam kegiatan organisasi dan melakukan semuanya itu dengan efisien. Komitmen sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas yang kompleks dan sukar agar berhasil. Ada tiga jenis komitmen, yaitu komitmen afektif, komitmen normatif dan komitmen kontinuen. 2. Keadilan Organisasi (X2)
Keadilan organisasi adalah persepsi pegawai terhadap perlakuan organisasi tempat dia bekerja, apakah sudah diperlakukan secara adil dalam pekerjaannya. Keadilan tentang pembagian hasil atau alokasi disebut keadilan distributif. Keadilan tentang prosedur yang digunakan untuk menentukan pembagian hasil disebut keadilan prosedural. Sedangkan keadilan tentang perlakuan organisasi terhadap pegawai disebut keadilan interaksional.
3. Kualitas Pelayanan (Y)
Kualitas pelayanan adalah interpretasi seseorang terhadap kesan sensorinya mengenai suatu kegiatan pelayanan mengacu pada perilaku yang menunjukkan keinginan untuk menolong orang yang dihadapinya, suatu kepentingan untuk menempatkan diri pada kebutuhan pelanggan, menyediakan waktu dan usaha untuk memuaskan pelanggan.
G. Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian
Alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah berupa skala (Sudjana, 2001) berpendapat bahwa skala adalah alat untuk mengumpulkan data dengan daftar yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga reponden hanya tinggal mengisi atau menandai dengan mudah dan cepat.
Metode ini digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan, komitmen dan keadilan organisasi. Dengan menggunakan skala akan diperoleh fakta atau pendapat dari subjek penelitian, karena model seperti ini bersandar pada laporan diri, pengetahuan dan keyakinan pribadi. Dasar penggunaan metode ini adalah karena subyek merupakan orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri (Riduwan, 2003)
Skala kualitas pelayanan, komitmen organisasi dan keadilan organisasi yang digunakan dalam penelitian ini disusun dengan menggunakan model skala Likert. Skala Likert menggunakan lima kategorisasi yaitu sangat setuju (strongly agree), setuju (agree), kurang setuju, tidak setuju (disagree) dan sangat tidak setuju (strongly disagree) (Suryabrata, 2000).
Bobot nilai untuk setiap respon pilihan jawaban sebagai berikut : 1) Sangat Setuju (SS) : Skor 5
2) Setuju (S) : Skor 4 3) Kurang Setuju (KS) : Skor 3 4) Tidak Setuju (TS) : Skor 2 5) Sangat Tidak Setuju (STS) : Skor 1
Untuk memudahkan pemahaman dalam pengukuran, mka ketiga variabel-variabel dioperasionalkan dalam indikator-indikator sebagai berikut :
Tabel 2.1 : Operasionalisasi Variabel dalam Indikator Perilaku Variabel Definisi Operasional Indikator Item Komitmen (X1) Komitmen adalah suatu sikap setuju terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi, adanya kemauan untuk memberikan 1. Afektif 1) Keinginan berdasarkan nilai-nilai 2) Keterikatan emosi dengan pekerjaan 3) Rasa kepemilikan
usaha ekstra untuk keuntungan
organisasi, serta keinginan yang kuat untuk tetap tinggal dan memelihara keanggotaannya di organisasi, terlibat dalam kegiatan organisasi dan melakukan
semuanya itu dengan efisien. Komitmen sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas yang kompleks dan sukar agar berhasil. terhadap organisasi 2. Normatif 1) Kewajiban atau keharusan 2) Tanggungjawab terhadap organisasi 3) Keterikatan structural dengan pekerjaan 3. Kontinuen 1) Merasa berharga berdasarkan penilaian untung-rugi 2) Konsekuensi yang akan diterima dalam keputusan kerja 3) Kompensasi yang menjadi pertimbangan Keadilan Organisasi (X2) Keadilan organisasi adalah persepsi pegawai terhadap perlakuan organisasi tempat dia bekerja, apakah sudah diperlakukan secara adil dalam pekerjaannya. 1. Distributif 1) Kompensasi sesuai dengan nilai kinerja 2) Hak diberikan sesuai dengan kewajiban 2. Prosedural 1) Konsistensi dalam memberlakukan aturan 2) Perlakuan yang sama pada semua pegawai 3) Akurasi informasi yang dibutuhkan pegawai 4) Memberi peluang evaluasi pada kinerja pegawai 5) Keterwakilan dalam berbagai fungsi kinerja 3. Interaksional 1) Menjaga iklim kerja yang kondusif 2) Peluang pengembangan karir Kualitas Pelayanan Kualitas pelayanan adalah interpretasi seseorang terhadap kesan sensorinya 1. Tangible 1) Kerapian dan kebersihan penampilan 2) Kenyamanan
(Y) mengenai suatu kegiatan pelayanan mengacu pada perilaku yang menunjukkan keinginan untuk menolong orang yang dihadapinya, suatu kepentingan untuk menempatkan diri pada kebutuhan pelanggan,
menyediakan waktu dan usaha untuk memuaskan pelanggan. ruang tunggu 3) Ketersediaan sarana dan prasarana 2. Reliability 1) Kemampuan member pelayanan yang dijanjikan 2) Kehandalan memberikan informasi yang jelas/mudah dimengerti 3. Responsiveness 1) Tanggap dalam menerima keluhan pelanggan 2) Ketepatan waktu dalam pelayanan 3) Kesanggupan dalam menyelesaikan masalah pelayanan 4. Assurance 1) Keramahtamahan dalam pelayanan 2) Keyakinan pelanggan pada layanan yang diberikan 5. Empaty 1) Perhatian terhadap kebutuhan pelayanan 2) Kepedulian untuk bersikap simpatik
BAB III
METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru, sesuai dengan tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui kualitas pelayanan yang diberikan pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad badan layanan umum Pekanbaru dalam tinjauan variabel komitmen dan keadilan organisasi.
B. Desain Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survey melalui pendekatan kuantitatif. Secara teknis pelaksanaan metode survey dalam hal ini adalah dengan mengumpulkan data dari sampel penelitian yaitu pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad badan layanan umum Pekanbaru. Secara spesifik, pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional yang akan membuktikan asumsi terkait pengaruh masing-masing variabel independen secara terpisah dan bersama-sama terhadap variabel dependen (Kerlinger, 2002). Selain itu, pendekatan penelitian ini juga dapat menjawab besarnya pengaruh masing-masing variabel independen (komitmen dan keadilan organisasi) terhadap variabel dependen (kualitas pelayanan) pada pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad basan layanan umum Pekanbaru.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti, untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Kerlinger (2002) mengemukakan bahwa populasi adalah sejumlah individu yang mempunyai satu ciri atau sifat yang sama, yang selanjutnya dikenai generalisasi dari hasil penelitian. Populasi dalam penelitian ini
adalah pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad badan layanan umum Pekanbaru berjumlah 1353 pegawai.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dikenai langsung oleh suatu penelitian (Hadi,1995). Senada dengan itu Arikunto (2006) mengemukakan bahwa sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling yaitu pemilihan sekelompok subjek yang didasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang mempunyai kesamaan yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat dari populasi (Hadi, 1995)
Karakteristik yang dimaksud dalam hal ini adalah :
1) Pegawai Honor dan Pegawai Negri Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad badan layanan umum Pekanbaru.
2) Masa kerja Minimal 3 tahun 3) Pendidikan minimal SLTA
Pemilihan sampel pegawai bagian layanan umum berdasarkan kenyataan bahwa pegawai bagian layanan umum adalah sistem layanan yang secara intens aktif berhadapan langsung dengan pasien serta urusan-urusan non-medis, suatu tugas yang memiliki peran penting di suatu Rumah Sakit, karena dalam menjalankan tugasnya langsung berhubungan dengan pasien, yang merupakan pelanggan utama Rumah Sakit. Pegawai bagian layanan umum dalam hal ini mencakup petugas gizi (penyaji makanan), Satpam, petugas administrasi keuangan dan petugas diklat.
Hal ini berdasarkan pendapat (Susskind et al, 2003) bahwa pegawai yang memberikan layanan pada garis depan, yaitu yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Sikap dan perilaku pegawai yang menunjukkan pelayanan yang berkualitas akan menghasilkan pelanggan yang puas.
Masa kerja ditetapkan minimal tiga tahun, adalah berdasarkan pendapat (Cohen, 1991) yang mengatakan bahwa salah satu faktor struktural yang mempengaruhi komitmen
adalah lamanya karyawan bekerja dalam suatu organisasi. Komitmen berkembang sejak periode awal individu mulai bekerja, makin lama makin tinggi.
Tingkat pendidikan ditetapkan minimum SLTA dengan alasan semua pegawai bagian layanan umum yang langsung berhubungan dengan pasien kebanyakan adalah berpendidikan SLTA. Disamping alasan tersebut, ada alasan lain yaitu pemahaman terhadap skala diperkirakan sulit bagi mereka yang berpendidikan dibawah dari Sekolah Lanjutan Atas.
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 93 pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru badan layanan umum. Penentuan jumlah sampel tersebut diatas ditentukan berdasarkan rumus Slovin dalam Prasetyo & Jannah (2005), sebagai berikut :
n = N 1+ N (e)2
Ket:
n = Ukuran sampel yang dibutuhkan
N = Jumlah populasi
e = Batas ketelitian (5% atau 10%) Rumus turunan : n = 1353 1+ 1353.0,12 n = 1353 1+ 13,53 n = 1353 14,53 n = 93,11 (digenapkan menjadi 93)
D. Teknik Pengumpulan Data.
Untuk mengukur pengaruh komitmen dan keadilan organisasi dengan kualitas pelayanan pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru, peneliti
membutuhkan data-data yang mendukung pelaksanaan tujuan penelitian baik data primer yaitu jawaban dari responden maupun data sekunder yang diperoleh berdasarkan laporan dan dokumentasi data. Berdasarkan sumber temuan data dapat dibedakan berdasarkan teknik pengumpulan data, yaitu :
1. Studi Kepustakaan dan Dokumentasi
Dilakukan dengan mempelajari serta mengkaji bahan-bahan bacaan berupa makalah, jurnal, dokumen serta bahan-bahan lain yang relevan dengan tujuan penelitian
2. Studi Lapangan
Proses pengumpulan data berdasarkan studi lapangan dilakukan dengan dua cara, yaitu :
a. Kuesioner
Alat pengumpulan data ini dirancang untuk memperoleh data primer mengenai fakta, aktivitas, perilaku dan kecenderungan sikap responden dengan cara menyusun suatu daftar pertanyaan yang berkaitan dengan komitmen, keadilan organisasi dan kualitas pelayanan
b. Observasi
Dilakukan untuk mengumpulkan data yang tidak dapat dijangkau oleh pendekatan lain, terkait perilaku-perilaku hasil pengamatan dilapangan, yang masih dianggap relevan dengan maksud dan tujuan penelitian dengan melakukan tinjauan secara teori.
E. Teknik Analisa Data
Analisa data dalam penelitian ini adalah membuktikan hipotesis terkait hubungan antara variabel-variabel bebas (komitmen dan keadilan organisasi) dengan variabel terikat (kualitas pelayanan). Analisa data dalam penelitian ini menggunakan bantuan komputer paket Seri Program Statistik SPSS 18,0 for windows.
Langkah-langkah dalam analisa data dalam penelitian ini meliputi: deskripsi data, pengujian prasyarat analisis dan pengujian hipotesis penelitian.
1) Deskripsi Data
Deskripsi data menyajikan keadaan data masing-masing variabel penelitian. Selanjutnya dihitung secara matematis mengenai interval rata-rata item pertanyaan yang ditanggapi responden. Rumus yang digunakan untuk menentukan interval kategorisasi adalah sebagai berikut :
Dimana : ∑X1 : Jumlah Skor Pertanyaan
∩ : Jumlah Sampel
Berdasarkan turunan rumus tersebut maka jumlah nilai terbesar adalah 5 dan yang terkecil adalah 1 sehingga interval kategorisasi tanggapan responden adalah sebagai berikut :
Dari hasil perhitungan rumus tersebut maka ditemukan kelas interval kategorisasi tanggapan responden sebagai berikut :
Tabel 3.2 : Interval Kategorisasi Tanggapan Responden
Interval Kategori
4,20 – 5,00 Sangat Baik 3,40 – 4,19 Baik 2,60 – 3,39 Cukup Baik 1,80 – 2,59 Tidak Baik 1,00 – 1,79 Sangat Tidak Baik
2) Pengujian Prasyarat Analisis a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Tes memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria (Arikunto,2006)
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi (content validity). Validitas isi merupakan validitas yang diestimasikan lewat pengujian terhadap isi tes dengan
X1 = ∑X1
∩
Interval = 5 – 1 = 0,8
5
analisis rasional atau berdasarkan pendapat para ahli (professional judgement). Pertanyaan yang dicari jawabannya dalam penelitian ini adalah sejauhmana aitem-aitem tes mewakili komponen-komponen dalam keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur (aspek representasi) dan sejauhmana aitem-aitem tes mencerminkan ciri perilaku yang hendak diukur aspek relevansi (Riduwan, 2003)
Untuk proses seleksi butir item maka skor-skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor totalnya. Skor tiap butir soal dinyatakan skor X dan skor total dinyatakan sebagai skor Y, dengan diperolehnya indeks validitas setiap butir item, dapat diketahui butir-butir soal manakah yang memenuhi syarat dilihat dari indeks validitasnya (Arikunto, 2006). Proses penentuan indeks validitas butir item di dasarkan pada indeks daya beda item minimal 0,30 (Riduwan, 2003). Dengan demikian item yang memiliki indeks daya beda item < 0,30 dinyatakan gugur, sedangkan item yang memiliki indeks daya beda item > 0,30 dianggap valid. Uji validitas skala dalam penelitian ini menggunakan bantuan program
SPSS 18.0 for Windows.
b. Uji Reliabilitas
Kata reliabilitas, diambil dari kata reliability (Inggris) berasal dari kata reliable yang artinya dapat dipercaya, ajeg, konsisten, handal, kestabilan. Dengan begitu suatu tes dapat dikatakan reliabel jika tes tersebut menunjukkan hasil yang dapat dipercaya dan tidak bertentangan. Menurut Sugiono (2010) reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Reabilitas tes adalah tingkat keajegan (konsistensi) suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak berubah walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda.
Selanjutnya Nursalam (2003) mengartikan reliabilitas sebagai kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali–kali dalam waktu yang berlainan. Alat dan cara mengukur atau mengamati sama– sama memegang peranan penting dalam waktu yang bersamaan. Sedangkan (Sudjana,
2004) mengatakan bahwa reliabilitas suatu tes adalah ketepatan atau kejegan tes tersebut dalam menilai apa adanya, artinya kapan pun tes tersebut digunakanakan memberikan hasil yang sama atau relatif sama.
Sementara Sukadji (2000) mengatakan bahwa reliabilitas suatu tes adalah seberapa besar derajat tes mengukur secara konsisten sasaran yang diukur. Reliabilitas dinyatakan dalam bentuk angka, biasanya dalam nilai koefisien reliabilitas. Semakin tinggi nilai koefisien realiabilitas berarti menunjukan tingkat reliabilitas semakin baik. Besar koefisien reliabilitas berkisar antara 0,00 sampai 1,00 dan tidak ada patokan yang pasti. Namun demikian besar koefisien reliabilitas semakin mendekati nilai 1,00 berarti terdapat konsistensi hasil yang semakin sempurna
Analisis keandalan skala dalam penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan koefisien Alpha Cronbach (Widhiarso, 2001). Analisis hasil uji reliabilitas butir skala dalam penelitian ini menggunakan bantuan komputer paket Seri Program Statistik
SPSS 18,0 for windows.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas ini digunakan untuk melihat apakah skor variabel yang diteliti mengikuti distribusi normal atau tidak. Menurut (Widhiarso, 2001) ada anggapan bahwa skor variabel yang dianalisis mengikuti hukum sebaran normal baku (kurva) dari Gauss. Kaidah yang dipakai, bila p dari nilai Z (Kolmogorov-Smirnov) > 0,05 maka sebaran normal, sebaliknya jika p < 0,05 maka sebaran tidak normal.
d. Uji Linieritas
Uji linieritas hubungan ini, digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan antara variabel prediktor dengan variabel kriterium. Uji linieritas hubungan dilakukan terhadap variabel keadilan organisasi, komitmen organisasi dengan kualitas pelayanan. Untuk melihat linier atau tidak, digunakan uji linieritas. Kaidahnya dengan melihat nilai p dari nilai F (Deviation from Linierity). Jika p > 0,05 maka hubungan linier, tetapi jika p < 0,05 maka hubungan tidak linier.
e. Uji Heterokedastisitas
Bertjuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi keitidaksamaan varian dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain
f. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas antar sesama variabel bebas (X). Hal ini dilakukan untuk membersihkan data dari kemungkinan terjadinya dua atau lebih variabel bebas (X) yang berasal dari satu konsep yang sama. Jika terjadi multikolinieritas atau kolinieritas maka variabel-variabel tersebut sebaiknya digabungkan dari analisis (Hadi, 1995). Pengujian ini mengikuti asumsi bahwa terjadi multikolinieritas jika nilai p < 0,05 dan tidak terjadi multikolinieritas apabila nilai p > 0,05.
3) Pengujian Hipotesis Penelitian
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regersi linier berganda. Penggunaan kedua teknik analisis tersebut di dasarkan pada tujuan, analisis regresi linier berganda digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel bebas secara bersama-sama (uji F) :
Keterangan : Ryx1x2 = Pengaruh antara variabel X1 dengan X2 secara bersama sama terhadap variabel Y
ryx1 = Korelasi product moment antara X1 dengan Y ryx2 = Korelasi product moment antara X2 dengan Y rx1x2 = Korelasi product moment antara X1 dengan X2
Selain melakukan uji secara bersama-sama (uji F), dilakukan juga pengujian secara terpisah masing-masing variabel X terhadap variabel Y yaitu secara parsial (uji t) :
Keterangan : rp = Korelasi parsial yang ditemukan
R
2yx
1+ r
2yx
2– 2r
yx1r
yx2r
x1x21 – r
2x
1x
2√Ryx
1x
2=
rpn - 3
1 – r
p2t=
n = Jumlah sampel
t = t hitung yang nantinya dibandingkan dengan t tabel
Nilai yang diperhitungkan selanjutnya adalah seberapa besar sumbangan efektif dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel tergantung (R2), dengan melihat nilai
Rsquared pada output hasil analisis data SPSS. Dan yang terkahir adalah membuat estimasi
fungsi peramalan berdasarkan persamaan garis regresi :
Keterangan :
Y : Nilai Estimasi Variabel Terikat
X1 :Variabel bebas (Komitmen Organisasi) X2 :Variabel bebas (Keadilan Organisasi)
a : Nilai Konstanta b1b2 : Koefisien Regresi e : Kesalahan Pengganggu
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Visi Dan Misi
Visi Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru adalah menjadi Rumah Sakit pendidikan mandiri dengan pelayanan paripurna yang memenuhi standar internasional.
Misi Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru menyelenggarakan fungsi pelayanan kesehatan sesuai dengan standar Internasional dan menjadi pusat rujukan bagi rumah sakit lainnya di Provinsi Riau:
1. Melaksanakan fungsi sebagai rumah sakit pendidikan kedokteran dan pendidikan kesehatan lainnya
2. Melaksanakan fungsi administrasi secara profesional
2. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru : 1. Menyediakan dan mendayagunakan gedung dan peralatan secara optimal.
2. Menyediakan tenaga medis dokter spesialis dan dokter subspesialis secara bertahap sesuai kebutuhan.
3. Menyediakan tenaga keperawatan dan tenaga lainnya sesuai perkembangan jenis pelayanan.
4. Mengembangkan jenis pelayanan ke arah spesialistik luas dan subspesialistik yang terakreditasi.
5. Menyediakan dan mendayagunakan sarana dan prasarana dalam pendidikan dan penelitian secara optimal.
6. Menjadikan tenaga medis, paramedis dan non medis berkualifikasi pendidik dan peneliti.
8. Menyediakan dan mendayagunakan sarana dan prasarana administrasi/managemen secara optimal.
9. Menyediakan tenaga – tenaga administrasi/managemen yang handal.
10. Menggali berbagai sumber pendapatan untuk meningkatkan pendapatan fungsional. 11. Meningkatkan kesejahteraan semua staf secara proporsional, bertahap dan
berkesinambungan.
B. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru : 1) Tersedianya gedung dan peralatan yang memadai untuk memberikan pelayanan medis
yang memenuhi standar nasional/terakreditasi dan internasional (memenuhi standar ISO) 2) Tersedianya tenaga medis serta tenaga kesehatan lainnya untuk melaksanakan pelayanan
tingkat lanjut terutama terhadap kasus jantung, kasus trauma, dan kasus onkologi sebagai alternatif pengembangan layanan unggulan
3) Tersedianya sumber daya manusia yang memadai dan mampu melaksanakan tugas pelayanan kesehatan dan tugas pendidikan kedokteran/kesehatan lainnya sesuai klasifikasi RSUD Arifin Achmad sebagai Rumah Sakit Tipe B Pendidikan
4) Terciptanya peningkatan pendapatan fungsional secara bertahap dan berkesinambungan untuk mempersiapkan diri menjadi Badan Layanan Umum
5) Tersedianya staf bidang managemen/administrasi yang professional dan mampu mengelola admistrasi umum, keuangan, personil, materil dan logistic
6) Terwujudnya motivasi kerja yang tinggi bagi semua staf serta rasa memiliki yang tinggi untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.
1.1. Tugas pokok
a. Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan dengan didukung oleh penyelenggaraan kegiatan pembinaan dan pengelolaan keuangan, materil dan personil. b. Menyusun rencana kerja dan program pelayanan di lingkungan RSUD Arifin Achmad
c. Melaksanakan rencana kerja dan program pelayanan yang menyangkut bidang tugasnya sesuai mekanisme yang ditetapkan
d. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksana pekerjaan e. Membuat laporan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
f. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan Gubernur Riau
1.2. Fungsi
Untuk menyelenggarakan tugas pokok RSUD Arifin Achmad melaksanakan fungsi:
1. Pelayanan Medik
2. Pelayanan Penunjang Medik dan Non Medik 3. Pelayanan dan Asuhan Keperawatan
4. Pelayanan Rujukan 5. Pendidikan dan Pelatihan 6. Penelitian dan Pengembangan
7. Administrasi Umum, Personil, Material, Logistik serta Keuangan
1.3. Strategi
1. Strategi Keunggulan Biaya atau Cost Leader Strategy, yaitu strategi dengan biaya minimal dengan mutu tinggi karena masih tersedianya dana subsidi dari Pemerintah Propinsi Riau yang memungkinkan besarnya tarif relatif rendah 2. Strategi Biaya terfokus, yaitu strategi yang diarahkan kepada pengembangan
unit - unit pelayanan yang akan mendatangkan pendapatan fungsional yang lebih besar atau relatif menguntungkan
3. Mengutamakan kepuasan pelanggan/customer, berkompetisi untuk memberikan pelayanan terbaik, terjangkau dan bermutu tinggi serta melakukan upaya promosi kesehatan rumah sakit
C. Status dan Letak Geografis
Nama Rumah Sakit :RSUD Arifin Achmad Kode Rumah Sakit :071011
Status :Lembaga Teknis Daerah (LTD). Status Pengelolaan :Kelas B Pendidikan
Jenjang Organisasi :Direktur Utama Tingkat Eselon II. (Stuktur Organisasi Terlampir)
Direktur Utama : Dra. Yulwiriati Moesa, Apt, Msi.
Alamat : Jl. Diponegoro No.2 Telp. 23418, 21618, 21657 Fax. 20253 Pekanbaru
Luas Tanah : ± 8,5 Ha Luas Bangunan :50.289 m2
Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad adalah Rumah Sakit milik Pemerintah Propinsi Riau yang berkedudukan di Kota Pekanbaru yang secara geografis letaknya berbatasan :
- Sebelah Utara berbatasan dengan jalan Hang Tuah Pekanbaru
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Kartini Pekanbaru
- Sebelah Timur berbatasan dengan Jalan Diponegoro Pekanbaru
- Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Mustika Pekanbaru
D. Sejarah Perkembangan
Secara ringkas perkembangan RSUD Arifin Achmad sejak tahun 1950 sampai dengan tahun 2008 dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Tahun 1950 – 1975
Perkembangan RSUD Arifin Achmad dimulai pada tahun 1950- an, pada waktu itu gedung rumah sakit yang ada merupakan peninggalan pemerintah Belanda dengan kapasitas 20 TT, yang berlokasi di Jalan Kesehatan. Pada awal tahun 1960-an, Pemerintah Propinsi Dati I Riau membangun sebuah rumah sakit dengan kapasitas 50 TT, yang
berlokasi di Jalan Melur Pekanbaru, dengan status rumah sakit milik Pemerintah Dati II Kodya Pekanbaru.
Mulai tahun 1963 kegiatan pelayanan kesehatan pada rumah sakit di Jalan Kesehatan dipindahkan kegedung yang beralokasi di Jalan Melur, selanjutnya bersamaan dengan itu Pemerintah Pusat dalam hal ini Departemen Kesehatan Republik Indonesia membangun gedung rumah sakit yang terletak di Jalan Diponegoro diatas lahan seluas 6 Ha, yang