• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

DATA UMUM :

A. KOMITMENT TOP MANAGEMENT

1. Bagaimana perusahaaan memberikan perlengkapan K3 untuk pekerja?

Jelaskan perlengkapan K3 diberikan ke departemen mana saja dan perlengkapan K3 apa saja yang diberikan?

“Pemberian perlengkapan K3 ya, kita punya prosedur berbeda-beda tentang APD. Kalo yang sifatnya konsumsinya sehari-hari, pembagiannya tidak di HSE, jadi sebenarnya hampir semuanya peralatan dibaginya tidak di HSE sejak dari dulu, orang ngambil langsung di spare part, jadi kebutuhan dari masker itu yang tau itu masing-masing departemen dan spare part, departemen spare part tau itu dari history misalnya sebulan ada pemesanan 1000, bulan depan beda lagi. Kalo yang sifatnya konsumeble dan massal itu banyak jumlahnya, maksudnya semua orang dapat kayak gitu caranya. Kalo yang sifatnya ga semua orang dapat dan spesifik itu dari HSE yang ngasih, misalnya safety shoes, earplug, safety helmets, safety belt, kacamata itu ga semua pekerja dapat dengan pengajuan yang diketahui oleh supervisor.”

“Untuk pelatihan K3 ya. Pelatihan itu diadakan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan pekerja misalnya pelatihan penggunaan APD, dan pemadam kebakaran.”

Bagaimana prosedur perusahaan memberikan pelatihan K3 tersebut? Bagaimana cara mengevaluasi pelatihan K3 tersebut?

“Prosedur pelatihan K3 sudah tertulis di SOP minimal dilakukan tiap 3 tahun sekali, namun kenyataan di lapangan dilakukan setahun sekali untuk refresh training K3 dan dan evaluasinya dalam bentuk pre test dan post test serta mengisi form permit dengan melihat perubahan pengetahuan dan perilaku pekerja. Evaluasinya kita memang belum semua, tapi kita sudah terapkan ada soal pretest dan post test, itu bentuk evaluasinya tetapi ya itu tadi tidak semuanya, misalnya kita kasih awareness seluruh karyawan walopun bergelombang, 78 orang dibagi 3 gelombang, kalo misalnya dikasih pretest dan post test per orang susah dan tidak memungkinkan, misalnya kita kasih awareness atau refresh training mesin guarding, atau LOTO yang tidak semua karyawan diberikan training ini, ada 10 atau maksimal 20 orang dengan waktu 1-2 jam itu tidak masalah dan ada contohnya juga dan bentuknya tidak harus soal tapi juga bisa misalnya kalo yang permit itu pelatihan bikin permit. Secara prosedural sudah diatur.”

3. Jelaskan bagaimana mekanisme dan prosedur Anda melakukan pengawasan K3 pada pekerja? Kapan saja waktu periode Anda melakukan pengawasan K3 tersebut?

“Ada banyak sistem di sini, daily patrol kita keliling salah cara kita untuk mengingatkan orang-orang yang melakukan unsafe act, safety patrol yang dilakukan oleh tim manajemen, bulan Januari dan Februari dilaksanakan dengan rutin namun pada bulan Maret mulai tidak rutin dikarenakan banyak agenda di bulan itu, bentuknya manajer-manajer dan beberapa supervisor dibentuk dalam grup yang berbeda-beda, trus ada SBO yang dijalankan tiap bulan, kita pengen membuat konsep bahwa safety tidak tanggung jawab HSE,

safety is responsible everybody, setiap orang bertanggungjawab untuk keselamatannya sendiri.”

Bagaimana jika saat Anda melakukan pengawasan K3 terdapat unsafe action

pekerja pada departemen tertentu? Upaya apa saja yang akan Anda tempuh untuk menangani hal tersebut?

“Karena konsep itu kita mengembangkan SBO itu, tujuannya untuk mengingatkan sesama operator, supervisor ke operator, manajer ke supervisor, dan sebaliknya operator bisa ke supervisor bisa ke manajer. Saat daily patrol sering sekali melihat unsafe act pekerja, langsung mengingatkan, dan memberi tahu ke pimpinan mereka.”

4. Bagaimana cara Anda menangani masalah kecelakaan kerja maupun unsafe action yang terjadi di perusahaan?

“Dilakukan tindakan korektif, memastikan korban sudah tertangani sampai pulih atau bisa berkerja atau tidak sampai kehilangan hari kerja, atau besuk sudah masuk lagi, pada hari itu atau 2x24 jam dilakukan proses investigasi melibatkan yang bersangkutan, saksi dan atasan langsung dan tim penolong (tim P3K) atau para medis. Kalau unsafe action lebih simple, jika melihat langsung tindakan tersebut langsung beri arahan untuk diperbaiki dan mencatat langsung di SBO yang ada.”

5. Bagaimana Anda akan menghentikan pekerja yang bekerja tidak sesuai peraturan dan prosedur? Jelaskan bagaimana mekanisme Anda menghentikan pekerja yang bekerja tidak sesuai peraturan dan prosedur tersebut?

“Untuk pemberhentian pekerja sampai saat ini Dept. HSE belum pernah melakukan pemberhentian pekerja jika bekerja tidak sesuai dengan peraturan dan prosedur K3 hanya teguran langsung kepada pekerja dan shock terapi untuk pekerja kontrak. Mekanisme di sini hanya peneguran saja itupun jika dilakukan berulang-ulang. Untuk di sini sih belum pernah ada kasus seperti itu, hanya sewajarnya.”

6. Bagaimana tindakan Anda jika masalah tentang K3 masih kerap terjadi di perusahaan?

“Kalo itu di mana-mana selalu ada, karena konsep K3 itu konsistensi yang dilakukan di lapangan.”

7. Program atau kegiatan apa saja yang diadakan perusahaan untuk meningkatkan kinerja K3 di perusahaan?

“Program meningkatkan kinerja K3 ada dua indikator leading dan indikator lagging. Indikator leading yaitu program-program yang bagaimana caranya agar indikator lagging itu tercapai. Misalnya membuat karyawan terlibat dalam proses K3 misalnya SBO untuk menilai indikator kinerja K3 itu berhasil atau tidak, melibatkan dalam proses investigasi, resfresh training (kerja di ketinggian, pekerjaan panas, LOTO, confined space), dan yang lain misalnya mandatory ada HSE Committee, evakuasi, drill kebakaran, penyuluhan kesehatan, pengambilan sampling limbah, lingkungan, sertifikasi peralatan. Indikator lagging yaitu indikator akhir, output yang kita harapkan misalnya zero accident, LWD dan LTA nol dkk, sebuah hasil akhir yang kita inginkan. Dari fasilitas itu ada project guarding mesin, heat detector, fire alarm, pompa hidran diesel, mobiliter, untuk masalah ergonomis pakai tarikan gerobak trolly yang ada gas di tangan. Untuk fasilitas lain misalnya, plat form loading unloading, setifikasi ISO, pelatihan pemadaman, dan masih banyak lagi.”